Sabtu, 07 Desember 2013

TNI Berencana Beli Black Hawk

http://www.airforce-technology.com/projects/s70a-black-hawk-helicopter/images/blackhawk_11.jpgSitubondo Setelah memastikan pembelian delapan helikopter canggih Apache dari pabrikan Boeing Amerika Serikat, Kementerian Pertahanan berencana menambah armada udaranya dengan membeli helikopter Black Hawk.

Hal ini disampaikan oleh Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) Letnan Jenderal Budiman usai menyaksikan latihan perang antarcabang Kodam V Brawijaya di pusat latihan tempur Marinir di Karang Tekok, Banyuputih, Situbondo, Selasa (3/12/2013).

"Pembahasannya (pembelian helikopter Black Hawk) sudah masuk DPR RI, rencananya ada 24 helikopter atau satu skuadron," terang Budiman.

Menurut Budiman, pembelian helikopter canggih Black Hawk sangat tepat jika melihat kondisi geografis Indonesia.

Selain mempunyai fungsi tempur yang canggih, helikopter ini mempunyai fungsi lain yang tak kalah penting, yakni bisa sebagai alat transportasi dan pengangkutan logistik.

"Tidak hanya untuk perang, tapi juga untuk fungsi lain, semisal pengiriman bantuan untuk korban bencana," lanjut Budiman.

  Tribunnews 

Bell Helicopter Jadikan PT DI Partner Global

Mirabel Bell Helicopter tidak menganggap PT Dirgantara Indonesia sebagai saingan dalam pengembangan maupun pemasaran helikopter yang dihasilkan. Bell justru melihat PT DI sebagai partner untuk memanfaatkan pasar global yang terus berkembang.

Hal tersebut disampaikan langsung Presiden dan CEO Bell Helicopter John L. Garrison saat menerima kunjungan Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin di kantor pusatnya di Mirabel, Kanada, Jumat (6/12). Kunjungan Sjafrie antara lain didampingi Duta Besar Indonesia untuk Kanada Dienne H. Moentario, Direktur Utama PT DI Budi Santoso, dan para pejabat dari Kementerian Pertahanan serta Tentara Nasional Indonesia.

"Hubungan kami dengan PT DI sudah berlangsung hampir 30 tahun. Indonesia bukan hanya menjadi pasar bagi Bell, tetapi juga PT DI menjadi basis produksi untuk kawasan," kata Garrison.

Presiden Bell Helicopter menambahkan bahwa dengan pengalamannya di industri dirgantara, PT DI mempunyai kemampuan untuk memproduksi suku cadang. Bell menjadikan PT DI sebagai pemasok kebutuhan Bell untuk memenuhi pasar global.

Dirut PT DI, Budi Santoso, membenarkan hubungan panjang yang dimiliki PT DI dan Bell. Untuk itulah PT DI diberi kepercayaan untuk merakit 22 helikopter Bell 412 yang dipesan oleh Kementerian Pertahanan.

Menurut Budi, pengadaan enam dari 22 helikopter itu dibiayai oleh Bank Rakyat Indonesia (BRI) cabang New York, sementara 16 sisanya mendapatkan fasilitas kredit ekspor dari Pemerintah Kanada.

"Kredit yang diberikan BRI sekitar 70 juta dollar AS, sementara kredit ekspor yang diberikan Pemerintah Kanada sekitar 144 juta dollar Kanada," kata Budi.


  Metrotv   

Australia Harus Jalankan 6 Syarat RI Sebelum Bicara Normalisasi Hubungan

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan komitmen bersama, usai Rapat Koordinasi tentang Pangan, di Istana Bung Hatta, Bukittinggi, Sumbar, Selasa (29//10).Bangkalan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meminta Pemerintah Australia menjalankan enam syarat yang diajukan Pemerintah Republik Indonesia (RI), baru berbicara tentang normalisasi hubungan RI-Australia.

Enam syarat yang disampaikan RI, di antaranya perlu dibentuknya kode etik dan protokol yang mengatur kesepakatan hubungan RI-Australia menyusul ketegangan hubungan diplomatik akibat skandal penyadapan oleh Badan Intelijen Australia (DSD) terhadap telepon seluler SBY, istrinya, dan sejumlah menteri pada 2009.

"Itu prinsip, kita tidak bisa maju tanpa adanya saling menghormati, saling mempercayai," ujar Presiden saat memberikan keterangan pers di Pendopo Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur, Jumat (6/12).

Presiden mengaku telah melakukan pembicaraan telepon selama 30 menit dengan Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa. Marty secara eksplisit menjelaskan kepada presiden mengenai pertemuannya dengan Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop di Bali, Kamis (5/12).

Pada pertemuan itu, lanjut Presiden, Bishop secara terbuka menyampaikan penyesalan mendalam atas skandal penyadapan telepon sejumlah pejabat tinggi negara. Namun, rasa penyesalan itu belum cukup hingga Pemerintah Australia menjalankan persyaratan yang ditetapkan RI.

"Biarlah mengalir dulu sampai Indonesia yakin. Saya yakin, bahwa ke depan tidak ada lagi hal seperti itu dan kita bisa menjalin kerja sama dengan baik," kata presiden.

Dia menyatakan bahwa bagi Indonesia, menyadap pembicaraan Kepala Negara sahabat berarti tidak mempercayai dan menghormati. Oleh karena itu, RI berkeinginan untuk membangun suatu hubungan baru dengan kesepakatan bahwa semuanya harus memiliki penghormatan dan kepercayaan kepada mitranya.

"Sikap kita jelas dan tegas, penyadapan ini suatu yang serius dan kita tidak bisa dianggap berlangsung begitu saja,"kata presiden.

Menurut Presiden, pada pertemuan dengan Menlu Marty Natalegawa, Bishop menyatakan bahwa Australia konsekuen untuk menghormati kedaulatan dan keutuhan NKRI.

"Tapi bagaiman pun harus kita selesaikan dulu masalah penyadapan ini sampai beres, kemudian kita siap melaksanakan normalisasi hubungan bilateral kedua negara," katanya.

Australia Akan Terus Mata-matai Indonesia

Sydney Australia tidak akan berhenti mengumpulkan informasi intelijen tentang Indonesia, demikian kata Perdana Menteri Australia, Tony Abbott, Jumat (6/12). Meski demikian, lanjut dia, Australia akan tetapi berusaha menjadi mitra yang baik bagi Indonesia.

Seperti yang telah diberitakan beberapa media, yang mengutip Edward Snowden - mantan pekerja badan rahasia Amerika Serikat (NSA) yang kini menjadi buronan negaranya sendiri - Australia diketahui menyadap telepon Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, istrinya, dan sejumlah menteri pada 2009.

Laporan itu menyebabkan krisis dalam hubungan diplomatik dua negara. Indonesia menarik duta besar dari Australia dan memutuskan sejumlah hubungan kerja sama yang telah dibina dengan negeri kangguru itu.

Tetapi ketika hubungan dua negara mulai membaik, setelah Australia mengirim Menteri Luar Negeri Julie Bishop ke Jakarta, Kamis (6/12), untuk mengembalikan rasa kepercayaan antara dua pihak, Abbott malah mengeluarkan komentar kontroversial.

Ketika ditanya dalam wawancara dengan Radio Fairfax, apakah Australia akan berhenti mengumpulkan informasi intelijen soal Indonesia, Ia menjawab, "Tidak."

"Dan jelas mereka juga belum sepakat untuk berhenti mengumpulkan informasi intelijen tentang Australia," lanjut Abbott.

"Tetapi kami adalah sahabat dekat, kami adalah mitra strategis, dan saya jelas ingin Australia menjadi mitra kepercayaan Indonesia dan saya harap Indonesia bisa menjadi mitra kepercayaan Australia," beber dia lebih jauh.

Adapun Bishop dalam kunjungannya ke Jakarta kemarin mengatakan bahwa dia dan Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa sudah sepakat untuk membuka jalur komonikasi yang lebih terbuka, sebagai langkah awal untuk melanjutkan kembali kerja sama antara dua negara.

Ia juga mengatakan bahwa Canberra sudah menyetujui enam poin rencana yang dikehendaki oleh Presiden SBY pekan laly, yang bertujuan untuk menetapkan langkah-langkah membangun kembali kepercayaan antara dua negara.

"Canberra tidak akan mengambil langkah atau menggunakan aset apa pun, termasuk aset intelijen, untuk merugikan Indonesia," tegas dia.

  Berita Satu  

Panglima TNI Saksikan TFG PPRC TNI

Jakarta Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko didampingi Pangkostrad, para Asisten Panglima TNI serta pejabat tinggi Mabes TNI dan Angkatan, menyaksikan paparan rencana latihan PPRC (Pasukan Pemukul Reaksi Cepat) TNI tahun 2013 yang dipimpin oleh Komandan PPRC TNI Mayjen TNI Daniel Ambat, bertempat di GOR A. Yani, Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Jum'at (6/12/2013).

Paparan dengan menggunakan TFG (Tactical Floor Game) tersebut dipaparkan secara bergiliran oleh Asisten dan para Dansatgas yang terlibat dalam latihan tersebut, dilanjutkan peninjauan gelar alat jaringan komunikasi PPRC TNI.

Latihan PPRC TNI tahun 2013 akan berlangsung mulai tanggal 7 s.d 12 Desember 2013 di Wilayah Singkawang Provinsi Kalimantan Barat.

  TNI  

[Foto Dan Rekaman] Penjelasan Menhan dan KSAL Perihal Rencana Pembelian Kapal Selam Rusia

Jakarta Rencananya, Indonesia akan menjajaki kerja sama pembangunan dan pengadaan armada kapal untuk memperkuat alutsista TNI.

Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro (kanan) bersama Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Marsetio tengah memberikan keterangan terkait pembelian alat utama sistem persenjataan (alutsista) berupa kapal selam saat menggelar jumpa pers di Jakarta, Jumat (6/12).

Indonesia akan menjajaki kerja sama pembangunan dan pengadaan armada kapal selam dengan Rusia untuk memperkuat alutsista TNI khususnya Angkatan Laut.

Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro dan Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Marsetio didampingi sejumlah staf angkatan laut saat menggelar jumpa pers di Jakarta, Jumat (6/12).

Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Marsetio tengah mendengarkan pertanyaan wartawan terkait pembelian alutsista berupa kapal selam saat menggelar jumpa pers di Jakarta, Jumat (6/12).

Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro tampak berbincang dengan Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Marsetio saat menggelar jumpa pers terkait pembelian alutsista berupa kapal selam, Jakarta, Jumat (6/12).

Suasana saat Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro dan Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Marsetio menggelar jumpa pers di Jakarta, Jumat (6/12).

Pembelian kapal selam dari Rusia tersebut untuk menambah keamanan di sejumlah perairan di Indonesia di antaranya ialah Selat Sunda dan Selat Lombok.

Berikut Rekaman Penjelasan Menhan di poskan Suromenggolo (kaskuser) :

Mukadimah
Dibagian ini secara terbuka bersama dengan Kasal Laksamana Marsetio memberikan keterangan pers tentang kapal selam kilo class

Mengapa Kilo
Menhan membicarakan rencana strategis dan juga menjelaskan sistem manajemen antara kapal selam barat dengan kapal selam rusia

Apa Potensi Ancaman
Menhan menjelaskan siapa atau apa yang menjadi ancaman potensial

Bagaimana Dengan Pembiayaannya
Menhan membicarakan opsi yang mungkin akan diambil dalam pembelian kapal selam

Kemajuan Dalam Renstra dan MEF
Paparan singkat menhan tentang kemajuan militer dalam MEF tahap pertama

Bekas atau Baru
Menhan menjelaskan, akan mengambil yang used atau new

Menjelaskan Hibah
Penjelasan Menhan mengenai kondisi dari kapal selam hibah

Versi Bahasa Inggris
Sama dengan atas tetapi lebih singkat penjelasan dari Menhan

Tambahan rekaman Kasal dari Suromenggolo (kaskuser) :

Penjelasan Kasal Laksamana Marsetio
Penjelasan KASAL Marsetio saat mendampingi Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro

  Merdeka | Kaskus  

RI Imbau Jepang dan Tiongkok Cegah Konflik Militer

Pesawat militer Jepang melintas di atas salah satu pulau di Kepulauan Senkaku atau Diaoyu, yang masih diperebutkan dengan TiongkokBangkalan, Madura Pemerintah Republik Indonesia (RI) mengimbau Jepang dan Tiongkok saling menahan diri untuk mencegah terjadinya konflik militer.

Hubungan Jepang-Tiongkok memanas menyusul langkah agresif Beijing mengumumkan zona pertahanan udara, yang meliputi pulau-pulau yang disengketakan kedua negara.

"Saya khawatir kalau masing-masing pihak tidak mampu menahan diri, maka bisa terjadi konflik militer yang akan membahayakan keamanan, perdamaian, dan stabilitas di kawasan Asia Timur," kata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat memberikan keterangan pers di Pendopo Kabupaten Bangkalan, Madura, Jumat (6/12).

Presiden mengaku prihatin atas ketegangan yang terus terjadi di Asia Timur, khususnya yang melibatkan Jepang dan Tiongkok.

Dia menyebutkan, kawasan Laut Cina Selatan yang selama ini dikhawatirkan dapat memicu terjadinya konflik militer, justru relatif bisa dikelola.

RI, kata Presiden, memainkan peran yang sangat aktif dan konstruktif, baik dalam konteks ASEAN maupun secara bilateral.

"Disaat isu Laut Cina Selatan bisa dikelola dengan baik, belakangan Kawasan Asia Timur terjadi ketegangan baru. Menahan diri dan tidak membuat situasinya ekskalatif dan bertambah buruk," kata Presiden.

  Berita Satu  

Jumat, 06 Desember 2013

Indonesia Incar 5 Kapal Selam Kilo Class

http://media.defenceindustrydaily.com/images/SHIP_SSK_Kilo_Class_Cutaway_lg.jpgJakarta ♞ Indonesia sedang mengincar lima kapal selam yang dilengkapi senjata rudal dari Rusia. Selama ini Indonesia belum memiliki kapal selam jenis itu.

Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, Jumat 6 Desember 2013, mengatakan saat ini Indonesia sedang menjajaki pembelian lima kapal selam jenis Kilo dan Amur. "Ini untuk melengkapi kekuatan sistem pertehanan maritim yang masih sangat terbatas," kata dia.

Purnomo menjelaskan Rusia menawarkan dua jenis kapal selam tipe Kilo Class dan Amur Class 950. Keduanya dilengkapi senjata seperti seperti peluru kendali, torpedo, antiranjau, dan antipeluru kendali, serta rudal Yakhont.

"Rudal ini yang kita belum punya. Rudal ini mempunyai daya jelajah 300-400 kilometer dan bisa ditembakkan dari dalam laut ke permukaan," katanya.

Penjajakan ini untuk melengkapai kekuatan maritim dari sisi upaya penangkalan, sekaligus melengkapi satuan pemukul.

Indonesia terakhir membeli kapal selam pada tahun 1980-an. Purnomo mengatakan, wajar setelah 30 tahun pemerintah melakukan perbaikan dan melengkapi sistem pertahanan maritim.(eh)

Menhan klaim era SBY kekuatan militer Indonesia meningkat

Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengklaim pertahanan Indonesia telah meningkat sejak era kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Menurut Purnomo, kekuatan militer Indonesia semakin kuat. Apalagi Indonesia tengah menjajaki pembelian kapal selam kelas kilo dari Rusia.

"Nanti kalau Anda lihat buku catatan 10 tahun pemerintahan SBY, di situ terlihat pertahanan kita meningkat," ujar Purnomo di kantornya, Jumat (6/12).

Purnomo menambahkan hasil itu juga dikuatkan dengan pembelian sejumlah kapal selam buatan Rusia untuk menjaga laut wilayah selatan. Namun, Purnomo membantah penguatan wilayah selatan itu terkait isu penyadapan yang dilakukan Australia.

"Di dalam buku putih tidak ada ancaman dari selatan. Jadi kami tegaskan tidak ada ancaman dari selatan," katanya.

Jadi, lanjut Purnomo, apabila kapal selam tersebut beroperasi ke laut timur, bukan berarti ada ancaman dari situ. "Ya hanya menjaga saja," katanya.[ian]

  Vivanews | Merdeka  

KRI Tanjung Nusanive-973 Debarkasi Pasukan Yon Armed Kostrad

armed-subSurabaya Kapal Perang Republik Indonesia KRI Tanjung Nusanive-973 yang merupakan kapal perang di jajaran Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) dengan komandan Letkol Laut (P) Irwan Sondang Parluhutan Siagian, melaksanakan debarkasi pasukan TNI AD Batalyon Artileri Medan (Yon Armed) 8/12 Brigif II Kostrad Jember Jawa Timur, di Dermaga Pelabuhan Jamrud Utara, Tanjung Perak Surabaya.

Pasukan TNI AD Yon Armed 8/12 Brigif II Kostrad Jember, Jatim yang berjumlah 488 Orang Personel tersebut, telah selesai melaksanakan operasi pengamanan daerah rawan (Pamrahwan) di wilayah Maluku dan Maluku Utara selama lebih kurang enam bulan.

Kedatangan pasukan tersebut, disambut dengan upacara militer yang dipimpin Panglima Divisi (Pangdiv) II Kostrad Mayjen TNI Agus Kristanto, selaku inspektur upacara (Irup), dan dihadiri oleh seluruh Asisten Pangdiv II, Pamen dari Kodam V Brawijaya, Pamen Armatim, Pamen Lantamal V, Satlinlamil Surabaya dan pasukan gabungan pendukung dari Gartap III Surabaya.

KRI Tanjung Nusanive-973 dari Maluku mengangkut dua Batalyon yaitu pasukan dari Yon Armed 8/12 Brigif II Kostrad Jember serta Yonif 611/Awang Long Kodam VI/Tanjung Pura yang sudah enam bulan bertugas melaksanakan tugas operasi Pamrahwan di Maluku dan Maluku Utara.

Kegiatan KRI Tanjung Nusanive-973, dalam melaksanakan operasi angkutan laut militer dalam rangka mendukung pergeseran pasukan ke daerah-daerah rawan ini, merupakan salah satu tugas pokok Kolinlamil.

Tugas-tugas lain yang selalu aktif dilaksanakan Kolinlamil setiap tahunnya adalah di antaranya pergeseran pasukan ke daerah perbatasan (Pamtas) serta pergeseran pasukan ke pulau-pulau terluar RI yang berbatasan dengan negara tetangga (Pamputer)

(dispen Kolinlamil/sir)

Teks Gbr- Debarkasi Pasukan TNI – AD Yon Armed 8/12 Brigif II Kostrad Jember Jatim, KRI Tanjung Nusanive-973 di Dermaga Pelabuhan Jamrud Utara, Tanjung Perak Surabaya.

  Poskota  

Kemhan Kirim Tim ke Rusia

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjJOZIiKvdJqvEehUwoa68wIjf-U4xT470O1UqBu-l71Wg9N-TRyLLtRP-rIY-_GtOSiXNEXGgb2OINll1ocBRi2eBNR-dUlneurJlKjtXufgwL3wBAHBO9736qDDow_i-K_WcFnxg40rY/s640/kilo-class-hibah-dari-rusia.jpgJakarta Kementerian Pertahanan (Kemhan) RI akan mengirimkan tim khusus untuk melihat secara fisik kondisi kapal selam Kilo Class bekas buatan Rusia yang telah ditawarkan kepada Indonesia.

"Ini merupakan kerja sama lanjutan antara Indonesia dengan Rusia, dari Angkatan Laut, kami akan kirim tim ke Rusia untuk melihat kondisi kapal selam Kilo Class," kata Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, di Kantor Kemhan, Jakarta, Jumat.

Menurut dia, Indonesia memiliki dua pilihan untuk memperkuat armada laut nasional, khususnya pengadaan kapal selam, yakni pertama, mendatangkan kapal selam kilo class bekas buatan Rusia, dan opsi kedua, membangun kapal selam baru berteknologi Korea.

Dari dua opsi itu, pihaknya masih mempertimbangkan opsi mana yang akan dipilih karena harus mempertimbangkan cost atau biaya yang akan dihabiskan.

"Kita kirim dulu tim untuk melihat secara fisik untuk mengecek opsi pertama. Kalaupun dipilih kapal selam yang baru, tentu juga butuh biaya yang berbeda. Pembangunan armada kapal selam juga dilakukan berdasarkan masukan dari AL sendiri," ujarnya.

Dalam pengadaan kapal selam, armada yang akan dibangun, diutamakan yang dapat mengoperasikan persenjataan rudal balistik.

Menhan mengatakan, Indonesia memiliki tiga Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI). Di sebelah timur, alkinya terpecah menjadi tiga bagian, sehingga ada celah untuk masuk ke kepulauan Indonesia.

"Di sebelah timur kepulauan Indonesia, kondisinya berperairan dalam. Sehingga, operasi kapal selam sangat memungkinkan untuk dilakukan," tuturnya.

Sementara itu, Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana (TNI) Marsetio, menjelaskan, Indonesia telah memiliki dua kapal selam buatan Jerman, dan saat ini tengah dilaksanakan pembangunan tiga unit kapal selam atas kerja sama dengan Korea Selatan.

"Ada keinginan dari Rusia menawarkan kapal selam kilo class. Tim akan segera brangkat menindaklanjuti tawaran Rusia tersebut," katanya.

Ia menambahkan, sebagai negara kepulauan, Indonesia idealnya memiliki 12 unit kapal selam, namun TNI AL akan menyesuaikan budget yang diterima.

"Kita juga punya rencana startegis untuk mencapai kekuatan pokok minimum (MEF). Kalau anggaran tersedia dan ada percepatan, maka akan memberikan efek strategi bagi pertahanan," tutur Marsetio.(rr)

  Antara  

Indonesia Akan Beli kapal selam dari Rusia

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhL2z7ttaRG2-S9C4YBYMSp6zWrmmsM-cAaNi46xyxAZpt3cO10j4vJOjJ9xq36g9Hbdzrqkn_5xiTvKLvZHAqaxgzs0Gz26-bnFSIL0OOq4rvd2meREppfP7XCDciO2LGy7WMxAnXSrmhz/s1600/1.jpgTNI Angkatan Laut akan membeli sejumlah kapal selam class kilo dari Rusia dalam waktu dekat ini. Tujuan pembelian kapal selam tersebut untuk menjaga pertahanan batas laut selatan Indonesia.

"Karena di laut selatan Indonesia itu termasuk laut dalam dan cocok di sana. Selain itu di laut selatan terdapat lima titik jalur yang harus dijaga apabila musuh datang," ujar Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro di kantornya usai rapat dengan Kepala Staf Angkatan laut (Kasal) Laksamana TNI Marsetio dan delegasi Rusia, Jumat (6/12).

Purnomo menambahkan alasan pembelian dari Rusia karena teknologi yang dimiliki negeri komunis itu sangat canggih. Kecanggihan tersebut yakni kapal selam class kilo memiliki rudal pengendali dari bawah laut ke permukaan.

"Tetapi untuk jumlah berapa yang dibeli dan barang baru atau bekas kita akan kirim tim dulu ke Rusia. Nanti tim akan melihat kondisi kapalnya seperti apa perbedaan yang baru dan bekas," katanya.

Mengenai sistem pembayaran, Purnomo memiliki dua opsi kredit atau cash. "Anggaran dari kabinet masih tersisa cukup banyak kok," tuturnya.

Sementara itu, Marsetio mengatakan saat ini Indonesia baru memiliki dua kapal selam dari Jerman yang beroperasi. Selain itu, saat ini TNI AL sedang membangun kapal selam dari Korea Selatan.

"Jadi idealnya kita butuh minimal 12 kapal selam untuk menjaga pertahanan laut Indonesia. Tetapi kita sesuaikan dengan budget negara," kata Marsetio.

Bangun Kapal Selam Besar-besaran, Indonesia Incar Rusia

Indonesia berniat membeli kapal selam buatan Rusia. Menteri Pertahanan Indonesia Purnomo Yusgiantoro mengungkapkan hal tersebut setelah menggelar rapat dengan Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Marsetyo.

"Ada rencana pembangunan kapal selam besar-besaran di Indonesia. Kami telah bicara dengan tim dari Rusia," ujar Purnomo saat jumpa pers di kantornya, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Jumat (6/11/2013).

Sebelumnya Indonesia juga telah memiliki 3 kapal selam baru hasil kerjasama dengan Korea Selatan pada Selasa (3/12) lalu. Sebanyak 2 unit dibuat di Korea Selatan, dan satu unit dibuat di dalam negeri.

"Kalau untuk jumlahnya (yang di Rusia), sekitar bulan depan kita akan kirim tim Angkatan Laut ke Rusia untuk melihat spesifikasi. Mereka akan lihat spesifikasi teknisnya serta disesuaikan dengan anggaran yang ada," imbuhnya.

Purnomo menyebut bahwa kapal selam buatan Rusia memiliki keunggulan pada teknologi peluru kendalinya. Kapal selam tersebut mampu menembak hingga 300-400 km dari subsurface hingga surface.

"Kapal selam tersebut namanya Kilo. Nantinya kita ada dua pilihan yakni beli kapal bekas kemudian kita modifikasi, atau kita akan beli kapal baru," tuturnya.

Purnomo pun menegaskan bahwa kerjasama ini tak ada kaitannya dengan isu intelejen yang dibocorkan oleh Edward Snowden. Karena saat ini Snowden berada di Rusia.

"Oh tidak ada kaitannya (dengan Snowden), karena kita kan sudah ada wacana kerjasama ini sejak 4 tahun lalu," pungkasnya.

Menhan Bantah Beli Kapal Selam untuk Hadapi Ancaman Australia

Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro membantah rencana pembelian kapal selam jenis Kilo Class dari Rusia yang ditempatkan di wilayah selatan Indonesia untuk menghadapi ancaman dari Australia. Menurutnya, pembelian kapal selam sudah direncanakan sejak lama sesuai dengan rencana strategis Minimum Essential Force (MEF).

"Saya tidak pernah mengatakan ancaman dari selatan dalam buku putih. Dalam rencana itu, dalam konteks regional yang diprioritaskan itu di perbatasan," katanya kepada wartawan saat jumpa pers di kantor Kementerian Pertahanan, Medan Merdeka, Jakarta, Jumat (6/12/2013).

Menurut, Kementerian Pertahanan sudah merencanakan pembelian alat utama sistem persenjataan (alutsista) sejak MEF dibuat dalam tiga tahap, yaitu tahap pertama (2010-2014), tahap kedua (2015-2019), dan tahap ketiga (2020-2024). Terkait rencana pembelian kapal selam, ia mengatakan pembelian alutsista bisa saja dipercepat sesuai dengan kemampuan anggaran.

"Selama kami memiliki dukungan dari pemerintah dan DPR (Dewan Perwakilan Rakyat), itu kita lakukan," ucapnya.

Purnomo mengatakan rencana pembelian kapal selam dari Rusia untuk menjaga checkpoint perairan Indonesia. Indonesia, katanya, memiliki lima checkpoint, yaitu selat sunda, selat Lombok, dan tiga checkpoint di wilayah timur perairan Indonesia. Ia mengatakan kapal selam ini nantinya akan ditempatkan di wilayah timur karena perairannya yang cukup dalam. Ia mengatakan kapal selam jenis Kilo Class yang dibeli dari Rusia adalah kapal selam bekas yang akan dimodernisasi, termasuk dilengkapi peluru kendali jarak jauh. Namun, ia mengatakan kapal selam itu masih dioperasionalkan oleh AL Rusia.

"Di dalam military base-nya, mereka punya ratusan kapal selam yang masih digunakan," kata Purnomo.

Terkait dengan alokasi dana, Purnomo mengatakan kementeriannya tidak memiliki masalah dengan anggaran. Mengenai nilai pembeliannya, ia juga mengaku masih bernegosiasi dengan pihak Rusia, termasuk soal opsi jenis pembiayaan yang akan digunakan.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Marsetiyo mengatakan saat TNI-AL sudah mengirimkan sebuah tim untuk memeriksa spesifikasi teknis kapal selam tersebut. Namun, ia menggarisbawahi salah satu keunggulan dari kapal selam buatan Rusia tersebut.

"Kemampuannya yang memiliki peluru kendali yang bisa ditembakkan dari bawah permukaan (laut) dengan jarak jauh. Itu yang kita enggak punya," tandasnya.

  Merdeka | detik  | Kompas  

Australia - Indonesia Gagas Saluran Komunikasi Khusus

Menteri Luar Negeri Julie Bishop mengemukakan, dalam pembicaraannya dengan Menlu Marty Natalegawa, kedua pihak setuju membangun saluran komunikasi khusus untuk mencegah terjadinya kesalahpahaman menyusul skandal seputar kegiatan spionase yang mengguncang hubungan kedua negara.

Hari Kamis (05/12/2013) Menlu Bishop bertemu dengan Menlu Marty Natalegawa di Jakarta. Keduanya berjanji akan mencoba memperbaiki hubungan, namun keduanya tidak memberi tahu kira-kira berapa lama waktu yang diperlukan untuk itu.

Marty memperingatkan agar negara-negara lain di kawasan bersiap menghadapi terkuaknya berita-berita lain tentang spionase.

Sekitar dua minggu lalu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan bahwa Perdana Menteri Tony Abbott merendahkan Indonesia karena tidak memberi tanggapan atas kabar bahwa Australia telah menyadap teleponnya, istrinya Ani Yudhoyono, dan sejumlah menteri di Indonesia. Kerjasama militer dan intelijen pun dibekukan.

Bishop mengatakan bahwa ia dan Marty telah berdiskusi tentang komunikasi Australia-Indonesia.

"Kita setuju mendirikan saluran komunikasi khusus -semacam hotline, untuk memastikan bahwa kita bisa menyelesaikan isu apapun dalam implementasi, agar kita bisa menghindari konsekuensi yang tak diinginkan," ucapnya.

Australia juga telah setuju mengikuti permintaan Presiden SBY untuk menyusun protokol kerjasama.

  Radio Australia  

Yonif 100/Raider Jaga Patok Perbatasan Indonesia Malaysia

Binjai Wakil Kepala Staf TNI-Angkatan Darat Letjen TNI Muhammad Munir mengatakan prajurit Batalyon 100/Raider, Kodam I Bukit Barisan menjaga sebanyak 13.544 patok di Kalimantan Timur, perbatasan Indonesia dengan Malaysia.

"Patok perbatasan tersebut harus tetap diawasi agar jangan berpindah dari tempat yang semula ke lokasi lain," katanya di Binjai, Kamis, usai meninjau 650 prajurit Yonif 100/Raider yang akan bertugas ke Kalimantan Timur (Kaltim).

Patok perbatasan Indonesia-Malaysia, menurut Wakasad, merupakan kesepakatan antarkedua negara dan harus dihormati dan saling dijaga.

"Prajurit TNI-AD harus menjaga wilayah perbatasan Indonesia karena ini adalah kedaulatan negara," ujar jenderal bintang tiga itu.

Wakasad menyebutkan, menjaga patok perbatasan tersebut, dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab, hal ini juga merupakan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Oleh karena itu, katanya, menjadi tangung jawab prajurit Yonif 100/Raider mengamankan belasan ribu batas patok yang ada di Kaltim yang berbatasan dengan negara tetangga.

"Jangan sampai ada patok perbatasan negara tersebut yang bergeser dan kalau hal ini dibiarkan jelas merugikan Indonesia," ucap Munir.

Wakasad menambahkan, jika ada kelihatan patok perbatasan tersebut yang hilang atau tercabut dan usahakan agar diganti, sehingga dapat diketahui batas wilayah Indonesia.

Selain itu, prajurit TNI-AD yang ditugaskan di Kaltim harus melihat dan mengawasi patok perbatasan. Dan jangan ada yang rusak dan kalau ada yang miring usahakan menegakkannya kembali.

"Prajurit yang bertugas di daerah perbatasan dapat menjaga keamanan, kesehatan dan bergaul dengan baik dengan masyarakat setempat," kata Munir.

Pada acara kunjungan Wakasad tersebut hadir Pangdam I/Bukit Barisan Mayjen TNI Istu Hari Sugiono, Kasdam I/Bukit Barisan Brigjen TNI Andogo Wiradi dan para asisten.

Luas perbatasan Kalimantan Timur, Indonesia dengan Malaysia sepanjang lebih kurang 1.308 kilometer, jumlah patok perbatasan sebanyak 13.544 buah dan jumlah pos sebanyak 31 unit.

Yonif 100/Raider yang dipimpin Komandan Batalyon (Danyon) Letkol Inf Safta Feriansyah akan menggantikan Yonif 141/Aneka Yudha Jaya Prakosa (AYJP) dari Kodam II/ Sriwijaya yang saat ini bertugas di Kaltim.

  Antara  

The Jupiters Mendapat Applause Masyarakat Brunei

Ribuan masyarakat yang berada disekitar Gedung Exhibition Jerudong Park menyaksikan penanpilan tim aerobatik TNI Angkatan Udara The Jupiters saat tim aerobatik tersebut bernamuver dikawasan tersebut, Kamis (5/12).

“The 4th Brunei Darussalam International Defence Exhibition” (BRIDEX 2013), event dua tahunan yang diadakan Pemerintahan Brunei tersebut menampilkan tim aerobatik The Jupiters yang didatangkan dari Lanud Adi Sutjipto Yogyakarta dengan diawaki oleh para instruktur penerbang TNI AU.

Pada setiap manuvernya The Jupiters mendapat applause dari masyarakat, seperti saat melakukan jupiters roll, cross over break, the mirror, loop and boom burst dan ketika dua pesawat The Jupiters saat melukis hati dengan asapnya di langit Brunei.

Pada manuver formasi hight show The jupiter menampilkan sekitar 18 manuver diantaranya Jupiter Roll, Loop, Clover Leaf, Vulcan and cross Over Benefit, Loop and Cross Over Break, Jupiter Wheel, Tango to Diamond, Mirror, Screw Roll, Heart, Roll Slide, Solo Spin, Five Card Loop, Jupiter Roll Back, dan Loop and Boom Burst.

Selain aerobatik, The Jupiters juga menggelar statick show yang diadakan di Rimba Air Base (RAB) TUDB, yang dibanjiri masyarakat Brunei, tidak ketinggalan Putra Mahkota Kerajaan Brunei Abdul Wakeel dan Putri Kerajaan Ameerah Wardatul Bolkiah mencoba duduk di Coockpit pesawat The Jupiters KT-1B woong Bee.

  ● TNI AU  

Film Porno Mirip Sukarno

CIA berusaha menjatuhkan Sukarno dengan membuat film porno dengan pemeran mirip Sukarno.

OLEH: YUDI ANUGRAH NUGROHO 

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiGBFvByFU6VTLt4lVXrFGFw1MUT_YNH76F5vEusTysMQC7JoKoEDwylit_ozoBbyGfBad61fnOWPSyJJjA4NdeIcUdrPnRuoKe_3uNgbv4qbM2Hx40_3-QoKGudWtm3PIRC5vYqV4rns8U/s1600/Sukarno-di-rusia-Engkus-Traveling.jpgSukarno di Uni Soviet. Foto: "Indonesia Through Russian Lens" karya Kedutaan Besar RI untuk Rusia (2011)/teguhtimur.com.

MELALUI akun twitter-nya, politisi Partai Liberal, Mark Textor, menyebut Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa mirip bintang porno Filipina tahun 1970-an. Kicauan Textor, menyusul ketegangan Indonesia-Australia ihwal penyadapan, dikecam berbagai pihak. Bahkan Malcolm Fraser, mantan perdana menteri dari Partai Liberal, meminta partainya memecat Textor. Textor akhirnya minta maaf.

Presiden Sukarno pernah mengalami hal serupa, bahkan lebih parah. Dalam upaya menjatuhkan Sukarno, Dinas Intelijen Amerika Serikat (CIA) membikin film porno. Rekayasa CIA ini didasarkan anggapan umum bahwa Sukarno suka main perempuan.

Dalam Potrait of a Cold Warrior, mantan agen CIA Joseph B. Smith mengungkapkan bahwa CIA berusaha menemukan pemeran film porno yang mirip dengan Sukarno. “Los Angeles sebagai pemasok film-film porno cocok dengan tujuan kami, kami pikir, karena mereka memiliki pemeran berkulit gelap ... yang mungkin dapat dibuat agar terlihat seperti Sukarno dengan sedikit sentuhan,” tulis Smith.

Ketika tak menemukannya, CIA memutuskan membuat masker wajah Sukarno. “Kami berencana mengirimkannya ke Los Angeles dan meminta polisi setempat membayar bintang film porno untuk memakainya selama beradegan dewasa,” kata Smith.

Menurut Kenneth J. Conboy dan James Morrison dalam Feet to the Fire: CIA Covert Operations in Indonesia, 1957-1958, film porno itu dikerjakan di studio Hollywood yang dioperasikan Bing Crosby dan saudaranya. Film ini dimaksudkan sebagai bahan bakar tuduhan bahwa Sukarno (diperankan pria Chicano) mempermalukan diri dengan meniduri agen Soviet (diperankan perempuan pirang Kaukasia) yang menyamar sebagai pramugari maskapai penerbangan.

“Proyek ini menghasilkan setidaknya beberapa foto, meski tampaknya tak pernah digunakan,” tulis William Blum dalam Killing Hope: US Military and CIA Interventions Since World War II.

Hal senada dikemukakan Oliver Stone dan P. Kuznick dalam The Untold History of United States: “... film ini, jika dibuat, tidak pernah benar-benar dirilis.”

Selain film itu, menurut Blum, film porno lain yang diproduksi untuk CIA dibuat Robert Maheu, mantan agen FBI. “Film ini dibintangi seorang aktor yang mirip Sukarno,” tulis Blum. “Nasib akhir dari film, yang berjudul Happy Days, tak pernah dilaporkan.”

Menurut Michael Drosnin dalam Citizen Hughes, Maheu mendapatkan $500 per bulan dari CIA untuk pekerjaan-pekerjaan kotor. Salah satunya memproduksi film porno yang dibintangi mirip Sukarno. Namun, menurut Samuel Halpern, perwira senior di Divisi Timur Jauh, film itu justru menjadi bumerang karena di beberapa negara Dunia Ketiga, “mereka menyukai gagasan seorang pria berwarna berhubungan seks dengan perempuan kulit putih,” tulis Conboy dan Morrison.

  Historia