4 KCR 40 dan 1 PC 43 3 Unit baru KCR 40 Palindo (Silep04)
TNI Angkatan Laut resmi mengoperasikan lima unit kapal perang baru yang diproduksi di Kota Batam, Kepulauan Riau.
Kelima unit kapal perang tersebut diresmikan pengoperasiannya oleh Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro di dermaga utara Pelabuhan Batu Ampar, Batam, hari ini, Sabtu (27/9/2014).
Kelima kapal itu adalah KRI Terapang 648 dan KRI Sidat 851 yang diproduksi oleh PT Citra Shipyard. Lalu KRI Parang 647, KRI Siwar 646 dan KRI Surik 645 yang diproduksi PT Palindo Marine.
Purnomo mengungkapkan KRI Surik 645, KRI Siwar 646 dan KRI Parang 647 adalah jenis kapal cepat rudal (KCR) berbahan baja-alumunium sepanjang 46,50 meter yang mampu melaju hingga kecepatan 29 knot.
Ketiga kapal tersebut juga dilengkapi sistem persenjataan modern Sewaco /Sensor Weapon Control, diantaranya meriam kaliber 30 mm enam laras untuk pertempuran jarak dekat dan peluru kendali dua set Rudal C-705.
KRI yang pembuatannya dibiayai oleh Bank Mandiri tersebut juga dilengkapi dua unit senapan mesin kaliber 20 mm di anjungan kapal.
Kemudian bagian lambung kapal terbuat dari baja khusus bernama High Tensile Steel dengan sistem pendorong Fixed Porpeller lima daun.
Ikut hadir dalam peresmian armada yang dibuat di kawasan galangan kapal Tanjung Uncang ini, Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Marsetio.Lima KRI Made in Batam Resmi Masuk Armada Pertahanan Indonesia KRI Terapang 648 produksi PT Citra Shipyard (Pelisaurus)
Menteri Pertahanan dan Keamanan RI Purnomo Yusgiantoro menerima dan meresmikan lima unit kapal perang Indonesia (KRI) buatan dua perusahaan galangan kapal Batam di pelabuhan Batuampar, Sabtu (27/9) siang.
KRI jenis kapal cepat rudal yang resmi diluncurkan untuk meningkatkan pertahanan wilayah periaran di Indonesia itu diantaranya KRI Surik-645, KRI Siwar-646, KRI Parang-647 dan KRI Terapang-648. Keempat KRI itu Menhan juga mengukuhkan komandan masing-masing KRI untuk resmi beroperasi sebagai jajaran armada TNI AL.
Sementara KRI Sidat-851, Menhan menerima secara resmi dari PT Citra Shipyard selaku pekerja kapal tersebut.
Lima unit kapal perang itu semuanya asli buatan Batam. KRI Surik 645, KRI Siwar 646 dan KRI Parang 647 buatan PT Palindo Marine di Tanjun guncang sementara KRI Sidat dan KRI Teripang merupakan buatan PT Citra Shipyard. Untuk tiga KRI Buatan PT Palindo Marine, penyaluran dana proyek didukung oleh Bank Mandiri, yang mana sebelumnya juga pernah menyalurkan dana untuk pembuatan pembuatan empat unit kapal cepat rudal produksi PT Palindo Marine yakni KRI Clurit 641, KRI Kujang 642, KRI Beladau 643 dan KRI Alamang 644.
Purnomo Yusgiantoro mengatakan lima KRI yang diterima dan diluncurkan itu merupakan kapal cepat cepat jenis kapal cepat rudal (KCR). Kapal-kapal tersebut dilengkapi dengan sistem persenjataan modern (sewaco/ sensor weapon control) diantaranya meriam kaliber 30 MM, enam laras panjang sebagai sistem pertempuran jarak dekat dan peluru kendali 2 set rudal C-705. Bagian lambung KCR ini terbuat dari baja khusus High Tensile steel. Kapal dengan sistem pendorong fixed propeller lima daun itu juga dilengkapi dua unit senjata kaliber 20 MM di anjungan kapal. ”Empat KRI yang diluncurkan sudah resmi masuk jajaran armada TNI,” kata Menhan di pelabuan Batuampar.
KRI-KRI yang diluncurkan itu diakui Purnomo sangat handal di laut, terutama di laut-laut Indonesia yang terdiri dari pulau-pulau yang menghubungkan nusantara. ”Spesifikasi kecepatan, persenjataan dan personil yang ada sudah diuji coba dan sangat tangguh dan efektif sesuai dengan medan perairan di Indonesi,” tuturnya.
Peningkatan Alutsista di laut baik bentuk KRI dan KAL (Kapal Angkatan Laut) yang sudah dilakukan selama ini, merupakan jawaban konsekuensi atas kondisi geografis wilayah indonesia yang sebagian besar adalah lautan. “Wilayah kita banyak perairan jadi pertahanan keamanan laut juga butuh armada yang memadaim,” katanya.
Purnomo berharap dengan diresmikannya Kapal Perang RI tersebut, maka TNI AL mampu meningkatkan kemampuan operasional dalam mengamankan dan menjaga kedaulatan NKRI.
Kelima KRI buatan PT Palindo Marine Shipyard dan PT Citra Shipyard rencananya akan diikutkan dalam Sailling Pass di Surabaya dalam Rangka Memperingati HUT TNI ke 69 di Ujung Surabaya. “Ini juga sebagai bukti bahwa galangan kapal dalam negeri juga bisa menciptakan kapal yang berkualitas,” kata Menhan.
Acara peresmian juga dihadiri oleh Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal), Pejabat teras TNI AL, Mabes TNI dan lainnya. Pada acara peresmian KRI itu juga dilaksanakan penandatanganan Protocol of Delivery oleh Direktur PT Citra Shipyard Batam, Aslog Kasal dang Panglima Armada RI Kawasan Timur, serta dilaksanakan pula penyerahan Protocol of Delivery dari Dirut PT Citra Shipyard Batam kepada TNI Angkatan Laut.
TNI Angkatan Laut resmi mengoperasikan lima unit kapal perang baru yang diproduksi di Kota Batam, Kepulauan Riau.
Kelima unit kapal perang tersebut diresmikan pengoperasiannya oleh Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro di dermaga utara Pelabuhan Batu Ampar, Batam, hari ini, Sabtu (27/9/2014).
Kelima kapal itu adalah KRI Terapang 648 dan KRI Sidat 851 yang diproduksi oleh PT Citra Shipyard. Lalu KRI Parang 647, KRI Siwar 646 dan KRI Surik 645 yang diproduksi PT Palindo Marine.
Purnomo mengungkapkan KRI Surik 645, KRI Siwar 646 dan KRI Parang 647 adalah jenis kapal cepat rudal (KCR) berbahan baja-alumunium sepanjang 46,50 meter yang mampu melaju hingga kecepatan 29 knot.
Ketiga kapal tersebut juga dilengkapi sistem persenjataan modern Sewaco /Sensor Weapon Control, diantaranya meriam kaliber 30 mm enam laras untuk pertempuran jarak dekat dan peluru kendali dua set Rudal C-705.
KRI yang pembuatannya dibiayai oleh Bank Mandiri tersebut juga dilengkapi dua unit senapan mesin kaliber 20 mm di anjungan kapal.
Kemudian bagian lambung kapal terbuat dari baja khusus bernama High Tensile Steel dengan sistem pendorong Fixed Porpeller lima daun.
Ikut hadir dalam peresmian armada yang dibuat di kawasan galangan kapal Tanjung Uncang ini, Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Marsetio.Lima KRI Made in Batam Resmi Masuk Armada Pertahanan Indonesia KRI Terapang 648 produksi PT Citra Shipyard (Pelisaurus)
Menteri Pertahanan dan Keamanan RI Purnomo Yusgiantoro menerima dan meresmikan lima unit kapal perang Indonesia (KRI) buatan dua perusahaan galangan kapal Batam di pelabuhan Batuampar, Sabtu (27/9) siang.
KRI jenis kapal cepat rudal yang resmi diluncurkan untuk meningkatkan pertahanan wilayah periaran di Indonesia itu diantaranya KRI Surik-645, KRI Siwar-646, KRI Parang-647 dan KRI Terapang-648. Keempat KRI itu Menhan juga mengukuhkan komandan masing-masing KRI untuk resmi beroperasi sebagai jajaran armada TNI AL.
Sementara KRI Sidat-851, Menhan menerima secara resmi dari PT Citra Shipyard selaku pekerja kapal tersebut.
Lima unit kapal perang itu semuanya asli buatan Batam. KRI Surik 645, KRI Siwar 646 dan KRI Parang 647 buatan PT Palindo Marine di Tanjun guncang sementara KRI Sidat dan KRI Teripang merupakan buatan PT Citra Shipyard. Untuk tiga KRI Buatan PT Palindo Marine, penyaluran dana proyek didukung oleh Bank Mandiri, yang mana sebelumnya juga pernah menyalurkan dana untuk pembuatan pembuatan empat unit kapal cepat rudal produksi PT Palindo Marine yakni KRI Clurit 641, KRI Kujang 642, KRI Beladau 643 dan KRI Alamang 644.
Purnomo Yusgiantoro mengatakan lima KRI yang diterima dan diluncurkan itu merupakan kapal cepat cepat jenis kapal cepat rudal (KCR). Kapal-kapal tersebut dilengkapi dengan sistem persenjataan modern (sewaco/ sensor weapon control) diantaranya meriam kaliber 30 MM, enam laras panjang sebagai sistem pertempuran jarak dekat dan peluru kendali 2 set rudal C-705. Bagian lambung KCR ini terbuat dari baja khusus High Tensile steel. Kapal dengan sistem pendorong fixed propeller lima daun itu juga dilengkapi dua unit senjata kaliber 20 MM di anjungan kapal. ”Empat KRI yang diluncurkan sudah resmi masuk jajaran armada TNI,” kata Menhan di pelabuan Batuampar.
KRI-KRI yang diluncurkan itu diakui Purnomo sangat handal di laut, terutama di laut-laut Indonesia yang terdiri dari pulau-pulau yang menghubungkan nusantara. ”Spesifikasi kecepatan, persenjataan dan personil yang ada sudah diuji coba dan sangat tangguh dan efektif sesuai dengan medan perairan di Indonesi,” tuturnya.
Peningkatan Alutsista di laut baik bentuk KRI dan KAL (Kapal Angkatan Laut) yang sudah dilakukan selama ini, merupakan jawaban konsekuensi atas kondisi geografis wilayah indonesia yang sebagian besar adalah lautan. “Wilayah kita banyak perairan jadi pertahanan keamanan laut juga butuh armada yang memadaim,” katanya.
Purnomo berharap dengan diresmikannya Kapal Perang RI tersebut, maka TNI AL mampu meningkatkan kemampuan operasional dalam mengamankan dan menjaga kedaulatan NKRI.
Kelima KRI buatan PT Palindo Marine Shipyard dan PT Citra Shipyard rencananya akan diikutkan dalam Sailling Pass di Surabaya dalam Rangka Memperingati HUT TNI ke 69 di Ujung Surabaya. “Ini juga sebagai bukti bahwa galangan kapal dalam negeri juga bisa menciptakan kapal yang berkualitas,” kata Menhan.
Acara peresmian juga dihadiri oleh Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal), Pejabat teras TNI AL, Mabes TNI dan lainnya. Pada acara peresmian KRI itu juga dilaksanakan penandatanganan Protocol of Delivery oleh Direktur PT Citra Shipyard Batam, Aslog Kasal dang Panglima Armada RI Kawasan Timur, serta dilaksanakan pula penyerahan Protocol of Delivery dari Dirut PT Citra Shipyard Batam kepada TNI Angkatan Laut.