Sabtu, 04 Oktober 2014

Ini Perayaan HUT Terbesar

Perayaan hari ulang tahun Tentara Nasional Indonesia (TNI) ke-69 dinilai sebagai yang terbesar, yang pernah diselenggarakan TNI.

"Pada perayaan HUT TNI tahun ini digelar kekuatan terbesar sepanjang sejarah," kata Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI Ida Bagus Putu Dunia dalam konferensi pers di Dermaga Ujung, Surabaya, Sabtu, 4 Oktober 2014.

Putu menjelaskan kekuatan yang dipamerkan pada peringatan kali ini merupakan hasil dari pengadaan alutsista selama tahun 2009-2014. Proses pengadaan ini kerja sama antara Kementerian Pertahanan dan Markas Besar TNI. "Ini memang kebijakan yang diambil TNI untuk diketahui masyarakat Indonesia, dan juga masyarakat international," katanya.

Rencananya, peringatan HUT TNI ke-69 akan melibatkan 18.580 prajurit dari ketiga angkatan dan pengerahan alutsista secara besar-besaran. TNI AD akan memamerkan 192 alutsista, TNI AL menerjunkan 195 alutsista, dan TNI AU mengerahkan 139 pesawat.
Alutsista TNI AU dan AL Unjuk Kekuatan di Gladi Bersih HUT TNI
Dua personil pasukan katak TNI AL terjun ke laut dari Helikopter Bell-412 milik Skuadron Udara 400 Wing Udara-1 Puspenerbal saat gladi bersih HUT TNI di Dermaga Ujung, Markas Komando Armada Timur, Surabaya, Jatim, 4 Oktober 2014. 
Puluhan pesawat tempur TNI AU melakukan flying pass di gladi bersih HUT TNI di Dermaga Ujung, Mako Armatim, Surabaya, 4 Oktober 2014. 239 pesawat tempur mulai dari F-16, F-5 Sky Hawk, serta Sukhoi di kerahkan sebagai persiapan puncak HUT TNI yang akan di laksanakan pada 7 Oktober nanti. 
KRI Sutanto-377 tembakkan rudal saat "sailing pass" gladi bersih HUT TNI di Dermaga Ujung, Surabaya, 4 Oktober 2014. 42 kapal perang dikerahkan, antara lain kapal baru jenis Multi Role Light Frigate (MRLF) yang dibeli dari Inggris dan diberi nama KRI Bung Tomo-357; KRI John Lie-358; dan KRI Usman Harun-359.
Helikopter Apache melintas di atas barisan prajurit TNI AD yang melakukan persiapan gladi bersih HUT TNI di Dermaga Ujung, Mako Armatim, Surabaya, 4 Oktober 2014. 
Sejumlah helikopter melakukan "flying pass" saat gladi bersih HUT TNI di Dermaga Ujung, Mako Armatim, Surabaya, 4 Oktober 2014.
Helikopter tempur dan operasional melintas di atas perairan Surabaya saat gladi bersih HUT TNI di Dermaga Ujung, 4 Oktober 2014. 150 helikopter TNI AD, AU dan AL, di kerahkan untuk berparade flying pass sebagai persiapan puncak HUT TNI.
Aksi Tim Akrobat Jupiter dalam Gladi Bersih HUT TNI ke-69
Aksi tim akrobatik udara dari Jupiter Aerobatic Team dengan menggunakan pesawat KT 1 B Woong Bee, saat akrobat udara dalam galdi bersih HUT TNI di Dermaga Ujung, Markas Komando Armada Timur, Surabaya, 4 Oktober 2014.
Pesawat KT 1 B Woong Bee saat galdi bersih HUT TNI di Dermaga Ujung, Markas Komando Armada Timur, Surabaya, 4 Oktober 2014. Kelompok penerbang akrobatik udara dari TNI AU tersebut akan tampil dalam peringatan HUT TNI ke 69 pada 7 Oktober nanti.
Biaya HUT ke-69 TNI Capai Rp 20 Miliar Tentara Nasional Indonesia (TNI) akan unjuk kekuatan dalam puncak perayaan HUT ke 69 TNI di Dermaga Ujung, Koarmatim, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (7/10) mendatang.

Dalam upacara HUT akan ditampilkan semua Alat Utama Sistem Persenjataan (Alutsista) dari ketiga matra TNI hasil pembangunan selama dua periode pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) 2004-2014.

Panglima TNI Jenderal Moeldoko menjelaskan, dalam persiapan hingga perayaan puncak HUT ke 69 TNI menghabiskan anggaran hingga Rp 20 miliar.

"Anggaran untuk penyelenggaraan, saya tadi tanya Asren kurang lebih 20 miliar. Tadi saya evaluasi lagi, masih ada sesuatu yang perlu dipoles lagi," kata Moeldoko, sesaat setelah menyaksikan gladi bersih HUT TNI di Dermaga Ujung, Surabaya, Sabtu (4/10).

Sejumlah Alutsista yang akan dilibatkan, antara lain sekitar 239 pesawat udara, 42 Kapal Perang Republik Indonesia (KRI), 149 Kendaraan Tempur dari berbagai jenis dan peralatan tempur lainnya.

Dalam upacara HUT itu akan dihadiri Presiden SBY beserta sejumlah Menteri Kabinet Indonesia Bersatu jilid II. Secara total, perayaan HUT TNI akan melibatkan sekitar 18.580 personil, baik dari Angkatan Darat (AD), Angkatan Udara (AU) maupun Angkatan Laut (AL).

Sehari sebelum acara puncak parade dan defile, yakni pada Senin (6/10), juga akan dilakukan peninjauan tiga KRI Multi Role Light Frigate (MRLF) oleh Presiden RI dan penyerahan tiga KAL Ambulance oleh Ibu Negara Ani Yudhoyono.

Disamping itu, juga akan ada penyematan baret dan brevet kepada seluruh Gubernur se-Indonesia, Penandatanganan nota kesepahaman bersama (MoU) antara menteri pendidikan dan kebudayaan RI dan menteri pertahanan dengan 20 perguruan tinggi di atas geladak KRI Dewa Ruci.

Secara total, TNI AD akan mengerahkan 192 unit alutsista yang terdiri dari 22 Tank Leopard, 22 Tank Marder, 13 Tank Tarantula, 13 Tank Scorpio, 6 Meriam 155mm Caesar dan 43 pesawat.

TNI AL kerahkan 195 unit alutsista, di antaranya 35 KRI, 10 LVT-7, 6 BVP-2, 26 BMP 3F1, 4 RM70 Grad dan 23 Pesawat. Untuk TNI AU mengerahkan 139 pesawat, antara lain 12 Sukhoi Su27/30 Flanker, 3 F5 Tiger, 10 F16 Fighting Falcon, 12 Hawk 109/209, 3 Emb 314 Super Tucano, 1 C130 Tanker dan 3 Boeing 737.

  ♞ Tempo | Berita Satu  

[Video+Foto] Gelar Alutsista Jelang HUT TNI

Galeri Alutsista di Armatim, Surabaya

[elfan]





[samueltirta]







[supermarine]

 Bonus 


  ♞ ARC  

Kesepakatan tahap II program pesawat KFX / IFX

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj7pJ_VYLshhv2CB6lJVugqsOXD8nJGc1BamxM7oPDX0MQ7jSTNjPIxJY_V6jpGYGdTQW8e7UkaSToQ6cLJpjBcDjIN0pdTBZWLCjySosZ6NB1vgXPiEbMW90qOLO_YLsHk-VmrOaPYmxY/s1600/RIkfx.jpgIndonesia dan Korea Selatan diperkirakan akan mencapai kesepakatan pada fase kedua pengembangan bersama dan produksi jet tempur KFX / IFX, langkah itu akan menandai lambang kemitraan strategis kedua negara, kata utusan Korea Selatan.

Tiga fase Pengembangan jet tempur KFX / IFX adalah pengembangan teknologi (TD), rekayasa dan pengembangan manufaktur (EMD) dan produksi bersama dan pemasaran.

Tahap TD itu disimpulkan pada Desember 2012, Sejumlah insinyur dari BUMN PT Dirgantara Indonesia (PT DI) dan petugas dari Angkatan Udara Indonesia akan ke Korea Selatan untuk membahas sejumlah isu pembangunan kerjasama dengan Korea Selatan.

Duta Besar Korea Selatan untuk Indonesia, Cho Tai-young mengatakan negosiasi proyek sudah intensif, meningkatkan harapan kesepakatan dapat segera tercapai.

"Jika negosiasi berjalan lancar, bisa disimpulkan bulan depan," kata Cho.

Menurut Cho, kedua negara sudah mengembangkan kerjasama yang sangat dekat dalam industri pertahanan sejak tahun 1970-an. Oleh karenanya, proyek jet tempur menandai lambang kemitraan strategis Korea Selatan dengan Indonesia sebagai dua negara yang berkomitmen untuk merancang dan mengembangkan pesawat jet tempur baru.

"Saya akan berusaha keras selama masa saya di sini, untuk menyelesaikan apa yang telah direncanakan," ujar Cho Kepada The Jakarta Post dalam sebuah wawancara menjelang Hari Nasional Korea Selatan, 2 Oktober.

Kedua negara menandatangani letter of intent (LoI) untuk mengembangkan KFX / IFX pada tanggal 9 Maret 2009. Perjanjian tersebut ditandatangani pada tahun 2012 oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Presiden Korea Selatan, Lee Myung-bak kemudian.

Indonesia akan membayar hingga 20 persen dari US$ 5 Billion, sedangkan pemerintah Korea Selatan dan Korea Aerospace Industries (KAI) akan membayar masing-masing 60 persen dan 20 persen.

Pesawat tempur KFX / IFX dibayangkan sebagai pesawat tempur generasi berikutnya untuk tahun 2020, dirancang dengan satu kursi, twin engine jet tempur dengan kemampuan di bawah pesawat buatan Amerika, Lockheed Martin F-35 Lightning II, tetapi melampaui Lockheed F-16 Fighting Falcon.

Selain proyek KFX / IFX, dua negara akan terus bertukar informasi tentang sistem senjata dan produk pertahanan untuk menemukan peluang kerjasama di masa depan.

Cho menyebutkan pertemuan kerjasama pertahanan di adakan di Jakarta, ketika perusahaan pertahanan Indonesia dan Korea membahas kerjasama produk masa depan mereka.

Cho menambahkan, pemerintah Korea memahami kebijakan industri pertahanan Indonesia.

Ini adalah alasan mengapa Seoul ingin fokus pada transfer teknologi dan pembangunan bersama program seperti KFX / IFX. Setelah selesainya pembangunan KFX / IFX, Kedua negara mungkin akan membentuk perusahaan patungan. "Ada banyak kemungkinan," katanya.

Korea Selatan telah mengembangkan berbagai sistem senjata yang dibutuhkan angkatan bersenjatanya. Juga telah mengimpor senjata dari negara-negara maju.

Dalam hal ini, Korea Selatan bisa membantu Indonesia dalam berbagai isu, termasuk berbagi pengalaman dalam rangka untuk meminimalkan trial-and-error dalam pengembangan berbagai sistem senjata.

"Saya ingin mengatakan bahwa Republik Korea adalah mitra terbaik bagi Indonesia," katanya.

Pada pengadaan sistem senjata, Cho mengatakan Korea Selatan membeli delapan CN-235 pesawat transportasi menengah yang dibuat oleh PT DI untuk Angkatan Udara Korea Selatan. Sejauh ini, belum ada rencana untuk menambah pesanan dari Indonesia.

"Tapi kami akan melanjutkan kerjasama sistem pertahanan persenjataan," Cho menambahkan.

Korea Coast Guard telah menerima empat CN-235 pesawat patroli maritim dari PT DI.

Pada pembangunan tiga kapal selam kelas Chang Bogo, Cho mengatakan, itu akan dilakukan di Korea Selatan dan teknisi Indonesia akan pergi ke sana untuk pelatihan.

Insinyur dari galangan kapal milik negara PT PAL Indonesia akan dikirim ke Korea Selatan untuk mempersiapkan membangun kapal selam ketiga, yang rencananya akan dilakukan PT PAL di Surabaya.

» RI dan Korea Selatan mencapai kesepakatan pada bulan September, akan segera memulai tahap kedua program jet tempur KFX/IFX.

» "Kedua negara negara juga Terlibat dalam program lain, membangun tiga kapal selam kelas Chang Bogo.[thejakartapost]

  ♞ Garuda Militer  

Indonesia Melirik India

Wamenlu Sebut India Menjelma Jadi Negara Maju Wamenlu Sebut India Menjelma Jadi Negara MajuWamenlu Indonesia, Dino Pati Djalal menyebut India sudah menjelma menjadi negara maju. | (Istimewa)

Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) Indonesia, Dino Pati Djalal, menyebut, India saat ini sudah menjelma menjadi negara maju dalam hal teknologi.

Dino juga kagum dengan India yang masih kuat unsur budaya dan industri kreatifnya. Pujian Wakil Menteri Marty Natalegawa itu disampaikan pada Jumat (3/10/2014), saat pidato seminar hubungan Indonesia dan India, bertajuk “Getting Indonesia Right” di kompleks Kementerian Luar Negeri Indonesia, di Jakarta.

"India bukan saja indah dari sisi budaya, melainkan sudah mulai berkembang sebagai negara yang maju dalam bidang teknologi,” kata Dino.

India adalah salah satu negara terbaru yang mulai mengembangkan misi ke Mars. Mereka juga tengah mengembangkan diri dalam hal industri teknologi militer.

Hubungan Indonesia dan India sejatinya sudah terjalin selama beberapa dekade. Namun menurut Dino, penetrasi para pengusaha Indonesia tidaklah terlalu besar ke negara tersebut. "Para pengusaha Indonesia tidak terlalu mengeksplorasi India, berbeda dengan pengusaha India yang telah mengekplorasi Indonesia,” kata Dino.

”Kita harus mencari jalan keluar atau solusi mengenai hal ini,” imbuh dia. Dino juga menyebut budaya India sudah sangat terkenal dan digemari di Indonesia dengan banyaknya warga Indonesia yang menyukai serial-serial Bolywood.
Indonesia Kurang Melirik Potensi India Wakil Menteri Luar Negeri Indonesia, Dino Patti Djalal, mengatakan, Indonesia kurang melirik potensi besar yang ada di India.

Menurutnya, Indonesia bisa bekerjasama dengan India di berbagai bidang yang selama ini belum tersentuh.

”Sudah banyak bentuk kerjasama antara Indonesia dan India, dan akan ada beberapa pertemuan antar kedua negara, termasuk pertemuan Kadin kedua negara,” kata Dino saat ditemui Sindonews, Jumat (3/10/2014).

”Yang saat ini perlukan adalah memberikan dorongan dan semangat, kan seperti sudah saya bilang, di India terdapat kesempatan besar, namun kita melihatnya masih setengah-setengah,” ujar Dino.

Dia juga menyoroti perlu adanya perubahan dari sudut pandang dalam hal kerjasama dengan India. Indonesia, kata Dino, harus sudah mulai memprioritaskan India sebagai salah satu mitra utama.
India Jadi Primadona Pemerintah Baru Indonesia Wakil Menteri Luar Negeri Indonesia, Dino Patti Djalal, mengatakan, ada peluang besar bagi pemerintah baru Indonesia untuk memanfaatkan kerjasama dengan India. Sebab, India saat ini jadi salah satu primadona Asia.

Dino berpendapat, Indonesia sudah saatnya melirik India sebagai mitra penting di Asia. “Menurut saya menjalin hubungan dengan India adalah kepentingan nasional," ucap Dino, Jumat (3/10/2014).

”Bukan hanya sebatas dalam kebijakan di Asia, namun India harus dijadikan prioritas dalam konteks kerjasama luar negeri secara umum,” lanjut Wakil Menteri Marty Natalegawa itu.

India merupakan salah satu negara dengan jumlah penduduk terbesar di dunia, dan layak jadi acuan pemerintah baru Indonesia.

”Satu dari tujuh orang di dunia adalah orang India. Jadi kita sudah tidak punya pilihan lain selain melakukan pendekatan dan bekerjasama dengan negara tersebut,” imbuh dia.

India memiliki penduduk sebesar 1,2 miliar jiwa, dengan jumlah anak muda di India mencapai 800 juta jiwa. Terdapat 500 juta orang India yang masuk dalam kategori kelas menengah.
Kerjasama Pertahanan RI dan India Terbuka Lebar https://roda2blog.files.wordpress.com/2014/08/159821960.jpgRudal Brahmos

Wakil Menteri Luar Negeri Indonesia, Dino Patti Djalal pada Jumat (3/10/2014) menyatakan, Indonesia harus mulai mempertimbangkan untuk bekerjasama dengan India di bidang pertahanan.

Indonesia sebagai negara maritim, kata Dino, membutuhkan kerjasama dengan negara yang memiliki kekuatan dalam bidang pertahanan maritim. Salah satu negara yang pertahanan maritimnya kuat adalah India.

"Kerjasama pertahanan dengan India sangat terbuka lebar," kata Dino. "India merupakan salah satu negara dengan kekuatan militer yang sangat besar di Asia,” lanjut dia, saat diteumui Sindonews, di Jakarta.

”India memiliki industri pertahanan yang sangat kuat dan sangat besar,” sambung Dino. India saat ini gencar mengembangkan industri militer mereka, termasuk pengembangan rudal jarak jauh.

Menurutnya, Indonesia harus mulai membuka pintu kerjasama seluas-luasnya dengan India. "Mereka (India) sangat impresif,” katanya.
Jadi Pusat IT Dunia, RI Harus Belajar dari India India saat ini menjadi salah satu negara yang menjadi rujukan bidang IT dunia. Oleh sebab itu, Indonesia didorong untuk belajar dari India.

Wakil Menteri Luar Negeri Indonesia, Dino Patti Djalal, pada Jumat (3/10/2014), mendorong Indonesia menjalin kerjasama di bidang pendidikan dengan India.

”Bidang pendidikan saat ini perlu kita dorong untuk bekerjasama dengan India, karena India saat ini merupakan salah satu pusat IT dunia,” kata Dino.

Menurut Dino, India telah memiliki sistem pendidikan di perguruan tinggi yang sangat baik.

"Walaupun secara keseluruhan pendidikan di sana (India) masih memiliki masalah, tetapi pendidikan di tingkat tinggi mereka sangat luar biasa,” puji Dino saat ditemui Sindonews di Jakarta.

Pernyataan Dino itu disampaikan saat dia menghadiri seminar perkembangan hubungan Indonesia dan India di kompleks Kementerian Luar Negeri Indonesia.(mas)

  ♞ sindo  

Letkol Pnb Vincentius Raih 1000 Jam Terbang Dengan Pesawat Sukhoi

Letkol Pnb Vincentius “Hunter” Endy Hadi Putra, berpose di depan pesawat Sukhoi, setelah meraih 1000 jam terbang, di Shelter Skadron Udara 14 Lanud Iswahjudi, Jumat (3/10/14) (Foto Pen Lanud Iswahjudi)

Pelaksanaan fly pass dalam rangka HUT ke-69 TNI tinggal beberapa hari lagi, latihan manuver berbagai pesawat tempur yang berada di Lanud Iswahjudi dilaksanakan lebih intensif, disela-sela latihan tersebut Letkol Pnb Vincentius Endy Hadi Putra berhasil meraih 1000 jam terbang dengan menggunakan pesawat tempur Sukhoi 27/30, Jumat (3/10/14).

Menandai acara tradisi peraihan 1000 jam terbang, Komandan Lanud Sultan Hasanudin Makassar Marsekal Pertama TNI Dody Trisunu, menyiram air kembang dan menyematkan badge 1000 jam terbang di Shelter Skadron Udara 14 Lanud Iswahjudi, dan disaksikan oleh Danlanud Iswahjudi Marsma TNI Donny Ermawan T., M.D.S., beserta segenap pejabat Lanud Iswahjudi.

Komandan Lanud Sultan Hasanudin Makassar, Marsekal Pertama TNI Dody Trisunu, dalam sambutannya mengatakan peraihan 1000 jam terbang dilingkungan penerbang tempur merupakan prestasi yang membanggakan, semoga dengan diraihnya 1000 terbang dapat menambah semangat dalam menempuh tugas-tugas yang akan datang dan sebagai pemicu serta tauladan bagi para penerbang yunior.

Letkol Pnb Vincentius “Hunter” Endy Hadi Putra, saat ini menjabat sebagai Kaopslat Wing 5 Lanud Sultan Hasanudin Makassar, merupakan Alumnus AAU tahun 1997, Sekbang angkatan 58, telah dikaruniai dua orang anak (Leonardus Chandra Saputra, Laurentina Beauty Cerina Putri) buah cintanya dengan Veronica Anna Maria Natalina.

Dengan diraihnya 1000 jam terbang dengan pesawat tempur Sukhoi, maka total jam terbang yang telah dicapai Letkol Pnb Vincentius “Hunter” Endy Hadi Putra, mencapai 3139.10 jam, diantaranya dengan pesawat AS 202, T34 charly, KT-I Wong bee, SF Marchetti, Hawk MK-53, F-5 Tiger dan Sukhoi 27/30.

  ♞ TNI AU  

Berita Pengadaan Alutsista di Media

Ada pemberitaan pengadaan alutista yang belum pernah diberitakan sebelumnya berupa pesanan pesawat Su35 maupun kapal selam 'Kilo'. Mengenai benar apa tidaknya, laman JKGR membahasnya dengan menampilkan ucapan Panglima sebelumnya. Liputan Berita Kompas Cetak

Panglima TNI Jenderal Moeldoko sempat mengatakan kepada publik, bahwa kandidat pengganti F-5 Tiger yang paling kuat adalah Sukhoi SU 35. Pernyataan ini terlontar dari Jenderal Moeldoko di beberapa kesempatan saat ditanya wartawan.

TNI AU sebagai user, juga konon menginginkan SU35 sebagai pengganti F-5 Tiger.

Dan kini pembelian SU-35 oleh TNI akan semakin mendekati kenyataan. Dalam infografik Harian Kompas, Jumat 03/10/2014, dituliskan Indonesia dalam proses pengadaan 16 Jet Tempur SU-35. Wow….pilihan yang sangat brilian dan membuat Indonesia semakin disegani. Alutsista dengan kemampuan yang sangat mematikan.
su-35-amurIndonesia memesan 16 Sukhoi Su35 dan 6 Kapal Selam Kilo (Harian Kompas 03/10/2014)

Dengan adanya SU-35 ini, bisa dikatakan Indonesia sedang menuju “Macan Asia”, jargon yang sempat diutaarakan oleh Presiden SBY.

Tidak hanya itu, Indonesia juga sedang memesan 6 kapal selam kilo. Tidak disebutkan jenisnya tapi patut diduga jenis yang modern dan memiliki persenjataan yang maut. Persenjataan kapal selam Indonesia yang bisa menembak rudal jarak jauh, sudah beberapa kali disampaikan oleh Menteri Pertahanan Poernomo Yusgiantoro.

Presiden SBY, Panglima TNI Jenderal Moeldoko, Menteri Pertahanan Poernomo Yusgiantoro dan Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, anda orang-orang hebat.

Ya…Anda orang-orang hebat, karena menjadi faktor pembeda. Jayalah negeriku Indonesia. Nama anda akan selalu kami kenang.(JKGR)
Komentar Dari hasil pantauan di media selama ini, kemungkinan berita di Kompas cetak adalah berita lama dan kurang akurat, karena sampai sekarang pengadaan alutsista tersebut belum dianggarkan kembali dan baru di MEF ke 2 tahun 2015 ada pembahasan pengadaan alutsista baru. Dari asumsi diatas keabsahannya patut dipertanyakan.

  ♞ JKGR  

[World Article] Yars, Rudal Rusia yang Tak Dapat Terdeteksi Musuh

Dengan menggunakan teknik kamuflase yang baru, peluru kendali balistik antarbenua, Topol-M (RT-2UTTH) dan rudal balistik termonuklir antarbenua Yars (RS-24) tak bisa terdeteksi. Yars, Rudal Rusia yang Tak Dapat Terdeteksi MusuhDengan metode ini sangat tidak mungkin untuk melacak lokasi Topol-M dan Yars. Foto: Aleksandr Kriazhev/Ria Novosti

Peluru kendali balistik darat bergerak, Topol-M, dan peluru kendali balistik terbaru, Yars, dilengkapi dengan mesin taktikal canggih dan penyamaran (myoma) sehingga dapat terlindung dari pengintaian musuh.

Juru bicara Divisi Roket Strategis Rusia (DRSR) di Ivanovskaya Oblast menyatakan telah melakukan uji coba trik dan metode baru untuk menyembunyikan dan membuat replika rudal-rudal balistik. “Peluncur rudal balistik berpindah-pindah setiap hari dan divisi teknik militer menggunakan teknik pengalihan milik myoma pada lokasi yang ditinggalkan untuk mengelabui musuh,” terang Insinyur Utama Divisi Teknik DRSR, Letkol Henry Gaidukevich.

Menurut Gaidukevich, musuh tidak akan bisa melacak pergerakan Yars yang biasanya dilakukan pada malam hari, ataupun melacak tempat peluncuran rudal yang asli, berkat adanya teknik kamuflase muktahir. Selain itu, percobaan pelaksanaan pengembangan replika angin peluncur rudal balistik secara simultan juga telah dilakukan pada salah satu tahap dari uji coba.

Replika angin dengan ukuran asli untuk rudal, pesawat, tank dan peralatan militer lainnya, dapat dilihat hampir di semua pameran teknologi militer baik di Rusia maupun di luar Rusia. Mereka dapat menirukan posisi tempur serta alat perang secara detail. Replika dari karet tersebut dapat dibedakan secara kasat mata, tetapi alat pengintai yang terdapat pada drone (pesawat tanpa awak) terlihat seperti sungguhan. Replika tersebut diciptakan dari bahan khusus yang dapat mengelabui pandangan alat pengintai.
Mempersenjatai Yars https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiZ6ZUdHo8P_UJmALziPgrm10HuvvW05mbBAGSuOgAYHWW6CwWjQe9SFy-R05mwe2qLh6rGsTj_40tKqa1F6fz8JCYu4k-LezSOfC2rDfTEt0QgmfxW2rbJkjUDLZN8wrVZp5HoZ8tNY9M/s400/Topol-M.jpgTopol-M

Pada 2014, mesin paling mutakhir dalam militer Rusia ini akan masuk ke dalam satuan rudal balistik Novosivirskoe dan Tagilskoe yang dipersenjatai dengan rudal balistik Yars. Sesuai kontrak pemerintah, Divisi Roket Strategis Rusia akan mendapatkan 50 myoma sampai tahun 2020. Selama itu pula letak rudal Yars menjadi tidak terdeteksi.

Yars adalah rudal balistik antarbenua terbaru yang merupakan modifikasi terkini rudal Topol-M. Rudal tersebut dapat mengenai sasaran yang berjarak 12.000 kilometer dengan deviasi hanya 150 meter. Yars dapat melalui awan ledakan nuklir serta menaklukkan berbagai teknologi pertahanan serangan udara. Yars dapat memiliki satu monoblok hulu ledak, atau enam blok hulu ledak seberat 150 kiloton TNT. Satu peluncur rudal bergerak Yars terdiri dari tiga peluncur rudal bergerak seperti yang dimiliki Topol-M, serta satu pos komando.

Yars adalah rudal strategis paling modern di dunia dan masih ada potensi-potensi yang dapat digali untuk mempercanggih Yars. Pembuatan senjata tersebut menegaskan tingginya kemampuan yang dimiliki oleh sistem pertahanan dalam negeri Rusia.
Samaran, Perencanaan, Penyelidikan Mesin taktikal canggih myoma tidak hanya mampu menyembunyikan Topol-M dan Yars dari musuh, tetapi juga dapat melakukan penyelidikan teknis rute patroli kendaraan tempur dan posisi di medan perang. Sebagai contoh, mesin tersebut dapat menentukan apakah tanah yang dipilih dapat menahan beban besar dari peluncur rudal balistik, bahkan menentukan rute perjalanan yang efektif. Bila luas untuk markas militer sementara yang sudah ditentukan terlalu kecil untuk peralatan perang yang dibawa, maka mesin ini dapat menambah luas jangkauan wilayah sesuai kebutuhan. Mesin tersebut juga dapat membantu pembersihan ranjau, pembukaan jalan dan perencanaannya, serta pembuatan jalan.

Myoma digunakan untuk melakukan penyamaran dan imitasi, serta menentukan ketahanan beban dari jembatan yang dilalui kendaraan. Teknologi ini juga dapat meneliti radiasi dan kimia. Kini, peluncur rudal ini akan menjadi peluncur rudal yang paling tersembunyi.


  ★ RBTH  

[World Article] Mesir Perkuat Pertahanan Militer

Rusia akan memasok sistem antirudal balistik S-300VM senilai 500 juta dolar AS untuk Mesir. Hal tersebut diberitakan oleh media massa Rusia berdasarkan informasi yang didapat dari beberapa narasumber perindustrian senjata militer dan perusahaan perantara ekspor-impor senjata Rusia Rosoboronexport. Namun, ia tidak mengungkapkan lebih lanjut rincian perjanjian tersebut. Mesir Perkuat Pertahanan Militer dengan S-300 dari RusiaSetelah pengadaan S-300, kemungkinan akan menyusul kontrak pengadaan pesawat jet tempur MiG-29M/M2, senjata pertahanan udara Tor dan Pantsir, komplek peluncur roket antitank Kornet, serta helikopter Mi-17 dan Mi-35 ke Republik Arab Mesir. Foto: RIA Novosti

Beberapa waktu sebelumnya, berbagai media massa memberitakan bahwa Mesir akan memperoleh empat divisi S-300 (24 sistem antirudal bergerak), yang pernah dipesan oleh Suriah pada 2010 lalu. Wakil Direktur Layanan Federal Bidang Kerja Sama Militer Rusia Konstantin Biryulin menjelaskan pemutusan kontrak pengiriman S-300 senilai 900 juta dolar AS untuk Republik Arab Suriah (RAS), yang akhirnya dialihkan ke Mesir, dikarenakan adanya sanksi-sanksi dari PBB pada Suriah.

Realisasi kontrak militer dengan Mesir telah mencapai tahap akhir. Pada awal September, media massa Rusia mengumumkan pabrik Kirovskiy Zavod di kota Saint Petersburg telah merakit 22 set sasis roda rantai untuk S-300 berwarna kuning gurun pasir.

Menariknya, sejumlah transaksi besar bidang kerja sama senjata militer Rusia-Mesir, termasuk sistem senjata pertahanan udara, dilakukan baru-baru ini. Realisasi kerja sama tersebut menimbulkan banyak pertanyaan mengenai dampak kerja sama tersebut terhadap situasi di Timur Tengah.

 Kekhawatiran Israel 

Wakil Direktur Institut Politik dan Analisa Militer Rusia Aleksander Khramchikhin mengungkapkan bahwa kekhawatiran akibat penambahan senjata Mesir adalah hal yang tak berdasar. “Penambahan senjata tersebut bukan berarti Mesir telah bersiap berperang melawan negara lain. Mesir sudah menjadi salah satu negara dengan kekuatan militer terbesar di regionnya sejak dulu, dan hingga sekarang hal itu dapat terlihat dari ambisi kebijakan luar negerinya untuk menjadi yang terdepan di dunia Arab,” terang Khramchikhin pada RBTH.

Khramchikhin mengatakan terdapat kebutuhan obyektif dalam proses penambahan senjata tentara Mesir, sebab senjata yang mereka miliki saat ini sudah usang dan menyebabkan penurunan kemampuan militer dan ketahanan negara.

Sergey Demidenko, pakar ahli Institut Penilaian Strategis dan Analisa Rusia, memperkirakan bahwa pembelian komplek senjata pertahanan udara milik Rusia tersebut merupakan langkah Mesir mendemonstrasikan ketidakpuasannya terhadap AS atas penurunan nilai bantuan militer hingga sepertiga. Dalam wawancara bersama RBTH, Demidenko juga berpendapat nilai kontrak pertahanan Mesir dalam skala regional tidak terlalu besar dan tak akan memengaruhi keseimbangan kekuatan militer di Timur Tengah.

Demidenko menegaskan munculnya komplek sistem antirudal balistik S-300 di Mesir tidak akan menjadi ancaman bagi Israel. “Seperti yang ditunjukkan oleh pengalaman perang Arab-Israel 1948, kala itu Mesir sedang mengalami masa kejayaan kerja sama militer dengan Uni Soviet dan sekutunya, namun mereka tidak berhasil melumpuhkan tentara Israel. Inisiasi perang seorang diri dengan Israel atau negara-negara besar lain seperti Iran akan menciptakan kehancuran bagi Mesir,” terang Demidenko.

Sehubungan dengan perspektif hubungan kerja sama militer Mesir dengan Rusia, Demidenko mengatakan bahwa hubungan tersebut sangat terbatas. “Setelah penggulingan Presiden Mubarak, Kairo mengalami kebangkrutan. Mereka tidak memiliki sumber daya dan kontrak-kontrak luar negeri mereka dibayar menggunakan uang milik Arab Saudi, yang tentunya terbatas,” papar Demidenko.

 Tetangga Mesir Harus Berhati-hati 

Terlepas dari itu, setelah pengadaan S-300, kemungkinan akan menyusul kontrak pengadaan pesawat jet tempur MiG-29M/M2, senjata pertahanan udara Tor dan Pantsir, komplek peluncur roket antitank Kornet, serta helikopter Mi-17 dan Mi-35 ke Republik Arab Mesir.

Persenjataan di atas dapat digunakan untuk berbagai aksi militer lain, seperti melawan Etiopia yang sedang membangun bendungan di Sungai Nil Biru. Dengan mendapatkan jet tempur MiG-29M/M2 yang memiliki jangkauan tembak yang cukup untuk menghancurkan bendungan milik Etiopia, Mesir punya kesempatan untuk menetralisir ancaman tersebut. S-300 juga dapat berguna untuk mengeliminasi serangan balasan Etiopia dan sekutunya lewat udara terhadap bendungan Aswan milik Mesir.

Sementara, helikopter tempur Mi-35 dapat menjadi senjata ampuh untuk melawan separatis Islam di Semenanjung Sinai dan wilayah pantai negara tetangga milik Libya, Kirenaika.


  ★ RBTH