Sabtu, 24 Januari 2015

[World] Jerman menemukan banyak cacat pada pesawat A400

http://cdn-www.airliners.net/aviation-photos/photos/0/2/2/1624220.jpggAirbus A400 [airliners.net]✈️

Jerman menyatakan kekecewaannya terhadap banyaknya masalah yang ditemui di pesawat angkut militer Airbus A400. Inspektur militer Jerman telah memeriksa pesawat A400M pertama yang datang pada Desember 2014 lalu. Dari pemeriksaan itu mereka menemukan 875 cacat produksi, termasuk hilangnya isolasi kabel listrik dan minyak hidrolik pada roda pendaratan utama dan ban bocor, mengutip dokumen internal yang dilaporkan Spiegel.

Seorang juru bicara Airbus mengatakan bahwa perusahaan telah melakukan kontak dengan klien tentang masalah ini dan menolak untuk memberikan komentar lebih lanjut.

Seorang eksekutif perusahaan mengatakan Airbus Defence and Space akan mengungkapkan revisi jadwal pengiriman 2015 untuk A400M pada akhir Februari. Secara total, 170 A400Ms telah dikirimkan ke tujuh negara – Jerman, Belgia, Inggris, Perancis, Luksemburg, Spanyol dan Turki.

Parahnya lagi Airbus juga menunda pengiriman pesawat selanjutnya. Menteri Pertahanan Jerman mengkritik Airbus atas keterlambatan dalam pengiriman pesawat angkut militer A400M dan mengatakan perusahaan tersebut memiliki masalah serius dengan kualitas produk.

Angkatan bersenjata Jerman mengambil pengiriman pesawat pertama pada Desember 2014 dari total 53 pesawat A400M yang telah dikirimkan, dengan lima lagi harus diserahkan tahun 2015.

Namun, kementerian pertahanan mengatakan pekan lalu ada sinyal dari lembaga alutsista Eropa OCCAR, yang sedang melakukan negosiasi dengan Airbus atas nama pemerintah mengatakan pengiriman A400M bisa ditunda.

“Airbus mengumumkan penundaan A400M memukul kami pada saat yang paling nyaman,” kata Menteri Pertahanan Ursula von der Leyen kepada majalah Der Spiegel dalam wawancara yang diterbitkan dalam edisi Sabtu (24/01/2015).

“Yang dipertaruhkan bukan hanya citra perusahaan, tetapi juga kehandalan Jerman sebagai mitra aliansi,” tambahnya. “Airbus tampaknya memiliki masalah serius dengan pemahamannya tentang kualitas produk.”

Menteri mengatakan dia berharap Airbus untuk melakukan segala upaya untuk meminimalkan dampak dari penundaan di angkatan bersenjata.[Reuters]

  ✈️ Garuda Militer  

[World] Moscow Interested in a Military Base in Cyprus

http://greece.greekreporter.com/files/Stanislav_Osadchiy.jpgRussian Ambassador in Nicosia✈️

Moscow’s official intention to reach a potential agreement with Cyprus for a military base on the island was expressed earlier this week via Russia’s Ambassador in Nicosia, Stanislav Osadchiy, according to local media. The issue’s resurgence comes just a month before the President of the Republic of Cyprus, Nicos Anastasiades, visits Moscow, which is scheduled for late February.

Answering journalists’ questions, Osadchiy confirmed his country’s interest in an agreement providing military facilitation in Cyprus, but noted that the matter is still under discussion, adding that at this stage, Moscow’s contacts with the Cypriot Foreign Ministry mostly concern the preparation of bilateral agreements to be signed during the Cypriot President’s visit to the Russian capital.

It should be noted that the Russian diplomatic representative in Nicosia said that he is closely following developments concerning the Cyprus problem and the island’s natural gas resources. Furthermore, he revealed that the issue of Turkish seismic vessel “Barbaros,” which on October 2014 violated Cyprus’ Exclusive Economic Zone (EEZ), has also been discussed with Foreign Minister Ioannis Kasoulides and Russia’s will is to break the deadlock from all sides. Finally, Osadchiy pointed out that “we are doing everything to improve the already good relations between the two countries.”

Moreover, on Wednesday, the European Parliament issued a draft resolution for Ankara, underlining the Republic of Cyprus’ legitimate right to enter into bilateral agreements concerning its EEZ, while calling on Turkey to respect the member-states’ lawful sovereign rights concerning the exploitation of their natural resources. Furthermore, in paragraph 33, it reiterates its strong support for the reunification of Cyprus on the basis of a fair, comprehensive and viable settlement for both communities, in accordance with relevant UN Security Council resolutions. Finally, the draft resolution calls on Turkey to actively support the negotiations for the island’s reunification.

Cyprus, which is a part of the European Union since 2004, has been violently divided since 1974 after a brutal Turkish invasion and the following occupation of its northern lands or 37% of its territory. On its part, Turkey has repeatedly denied to recognize the Republic of Cyprus, despite numerous calls by international institutions and the European Union, which Ankara aims to join. At the same time, numerous United Nations-backed negotiations in order to reunite the island under a federal government have failed. In October 2014, Cypriot President Anastasiades suspended his participation in the peace talks following a Turkish NAVTEX for the conduction of hydrocarbons research in Cyprus’ EEZ by seismic vessel “Barbaros,” escorted by a number of Turkish Navy ships.

  ✈️ greekreporter  

Latihan Menembak Menkav-2 Marinir

Resimen Kavaleri 2 Marinir Gelar Latihan Menembak Tank Amfibi https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEitf2gu8DYYJyxagZEcSMHkg9n8amb7zKuVwZLtUTw7najcEI9XuNRvlJcR0_Ie6RnwLIL_scVfFZgNCCDaECLU1mdP0jlOt2DaT6I4phgoljjymCwOHobwMkFvdXCT09SLEs0PKShRYms/s1600/ResimenKavaleri2marlatihanmenembak2.jpgSegenap prajurit Resimen Kavaleri-2 Marinir (Menkav-2 Mar) melaksanakan latihan menembak kanon Tank Amfibi BMP-3F dan tank PT-76 yang digelar di Hambalang, Citeureup, Bogor.

Kegiatan latihan yang berlangsung selama empat hari, mulai hari Senin (19/01) lalu hingga Kamis (22/01), merupakan bagian dari program kerja latihan triwulan I tahun 2015 Resimen Kavaleri-2 Marinir.

Dalam latihan kali ini, Menkav-2 Mar mengerahkan sebanyak 4 unit tank amfibi BMP-3F dan tank PT-76 serta diikuti oleh 50 personel dibawah pimpinan latihan Danmenkav-2 Mar Kolonel Mar Andi Rahmat M.

“Latihan ini diselenggarakan dalam rangka memelihara kemampuan profesional prajurit Menkav-2 Mar dalam mengawaki tank BMP 3F maupun persenjataannya”, jelas Pasiops Menkav-2 Mar Letkol Marinir Fery Handoko.
Danpasmar-2 Tinjau Latihan Menembak Menkav-2 Marinir https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjYrt73KlGAf6wVH_juch1DMjSk2lGXA7rwsjyanqWuR6tLA1HfXx4_yIwiP41E11GXHs91Eex4xazq3GGxgx7LDtkHV4wMGfhATB7MEitrwFCrpC98IfF3Sg0m_xOCodeJAZfp27S_NkU/s1600/Danpasmar2tinjaulatihanMenkav2Mar2.jpgKomandan Pasmar-2 Brigadir Jenderal TNI (Mar) RM. Trusono, meninjau latihan menembak kanon tank amfibi BMP-3F dan PT-76 yang dilakukan oleh prajurit dari Resimen Kavaleri-2 Marinir (Menkav-2 Mar), di Hambalang, Citeureup, Bogor, Rabu (21/01/2015).

Setibanya di daerah latihan Danpasmar-2 beserta rombongan yang terdiri dari Kaspasmar-2 Kolonel Mar. Yuniar Lutfi dan para Asisten Kaspasmar-2, serta Komandan Kolak Pasmar-2 disambut oleh Danmenkav-2 Mar Kolonel Mar. Andi Rahmad M, selaku penanggung jawab latihan.

Setelah menerima pemaparan tentang pelaksanaan latihan dari Danmenkav-2 Mar, selanjutnya rombongan meninjau para prajurit Menkav-2 Mar yang sedang berlatih menembak kanon kaliber 100 mm dan MB 85 Kal 30 mm yang mempersenjatai tank BMP-3F, serta kanon tank PT-76 (M) yang berkaliber 90 mm.

Pada kesempatan tersebut Danpasmar-2 beserta rombongan melakukan uji coba menembak dengan menggunakan kanon tank BMP-3F dan PT 76(M). Selain itu juga dilaksanakan latihan menembak senjata CIBI kal 12,7 mm dan GPMG Kal 7,62 mm.

Dalam kunjungannya tersebut Danpasmar-2 menyampaikan pesan kepada seluruh peserta latihan agar melaksanakan latihan dengan sungguh-sungguh sehingga mendapatkan hasil yang maksimal, serta melaksanakan prosedur dengan benar untuk mengurangi kerugian personel dan material (Zero Accident).

Kunjungan diakhiri dengan penyematan brevet kehormatan Kavaleri oleh Danmenkav-2 Mar Kepada Kaspasmar-2 Kolonel Mar. Yuniar Ludfi, Aslog Dankormar Kolonel Mar. Agus Sulistyo, Asops Kaspasmar-2 Kolonel Mar Sugiato, S.Sos., Aspres Kaspasmar-2 Kolonel Mar Agus Sunardi, Danmenart-2 Mar Kolonel Mar Hermanto, S.E., Danmenbanpur-2 Mar Kolonel Mar Tri Subandiyana, serta Dandenma Pasmar-2 Mayor Marinir Argo Setiyono.(Dispen Kormar)



  ✈️ TNI  

AS Siapkan Launcher Rudal Hellfire Indonesia

http://jakartagreater.com/wp-content/uploads/2015/01/image139.jpgRudal hellfire dan launcher-nya✈️

Lockheed Martin, Orlando, Florida, mendapatkan kontrak senilai $ 28.246.765 untuk pengadaan 320 launcher dan 4 Launcher Electronic Assembly (LEAs) untuk melengkapi launcher Joint Attack Munitions Systems (JAMS) M299 HELLFIRE, suku cadang dan pemeliharaan teknik. Order ini untuk memenuhi permintaan Korea Selatan, Indonesia, Qatar dan Singapura.

Pekerjaan akan dilakukan di Orlando, Florida, dengan tanggal penyelesaian diperkirakan 31 Desember, 2017. Pengadaan barang dilakukan melalui tahun fiskal 2010, 2013, 2014, 2015, 2016 sekaligus untuk penelitian, pengembangan, pengujian, dan evaluasi. Kontrak ini dikeluarkan oleh Army Contracting Command, Redstone Arsenal, Alabama, (W31P4Q-15-C-0043).

Dengan adanya informasi ini maka diketahui helikopter Apache TNI nantinya akan dilengkapi dengan senjata maut Hellfire.(defense.gov)

  ✈️ JKGR  

[World] Bradley menggantikan M113 US Army

Angkatan darat AS telah memberikan kontrak kepada BAE Systems senilai US$ 1,2 miliar untuk mengembangkan dan memproduksi 318 kendaraan lapis baja serbaguna (AMPV) berdasarkan chassis IFV Bradley untuk menggantikan kendaraan lapis baja M-113 Armored Personnel Carriers (APC) yang berusia 50 tahun dan telah  melayani tentara sejak Perang Vietnam. http://defense-update.com/wp-content/uploads/2014/12/BAES_ampv725.jpg Armored Multi-Purpose Vehicle (AMPV) berbasis Bradley akan menggantikan M-113s  Angkatan Darat AS. Foto: BAE Systems

Tentara Angkatan Darat AS telah memberikan BAE Systems kontrsk senilai US$ 1,2 milyar untuk mengembangkan dan memproduksi 318 kendaraan lapis baja Multi-Purpose Vehicles (AMPV) berdasarkan chassis Bradley untuk menggantikan kendaraan M-113 Armored Personnel Carriers yang telah melayani tentara sejak Perang Vietnam.

Keputusan Angkatan Darat memilih untuk Bradley sebagai platform dasar untuk AMPV yang akan di produksi BAE.

Kendaraan AMPV akan diproduksi dalam beberapa varian, termasuk pembawa pasukan, kendaraan komando, pembawa mortir dan konfigurasi evakuasi medis.
http://defense-update.com/wp-content/uploads/2014/12/bradley_ampv725.jpgSebagai bagian dari penilaian mengenai kendaraan tempur masa depan Angkatan Darat AS dibandingkan yang M2A3 Bradley Fighting Vehicle, (terlihat di gambar), Double V-Hull Stryker, kendaraan CV9035 Swedia dan Namer Israel. Setiap kendaraan dievaluasi untuk daya tahan, kapasitas, modularitas, mematikan, ruang interior dan kemampuan operasional. Foto: US Army.

Berdasarkan pengembangan dan Tingkat Rendah fase Produksi awal yang didanai oleh kontrak awal perusahaan akan merancang dan membangun 26 kendaraan AMPVS dalam beberapa varian termasuk pembawa mortir, perintah misi, evakuasi medis, perawatan medis dan tujuan umum.

Kendaraan AMPVs ini memanfaatkan desain Bradley Fighting Vehicle dan M109A7, untuk memenuhi perlindungan keamanan Angkatan Darat dan kebutuhan mobilitas dalam segala medan dan mampu bermanuver lincah dilapangan.

Tim BAE Systems AMPV termasuk DRS Technologies, yang bertanggung jawab untuk manajemen daya, distribusi, dan integrasi; Northrop Grumman Corporation, yang bertanggung jawab untuk Mission Command Mission Peralatan desain Paket dan integrasi; Air Metode Corporation, yang bertanggung jawab untuk desain dan integrasi evakuasi dan pengobatan subsistem medis.[defense-update]

  ♘ Garuda Militer  

[World] Marinir Muda Terperangkap Madu

Cinta marinir muda AS pada gadis cantik Uni Soviet berubah menjadi petaka. Dia terperangkap operasi intelijen berkode honey trap. http://historia.co.id/img/foto_berita/559150113_Clayton-Lonetree.jpgClayton Lonetree. Foto: Mark Wilson/AP.

OLEH: MF. MUKTHI

SERSAN Clayton Lonetree, anggota Marine Security Guard AS, tak menduga bertemu gadis pujaannya, Violetta Sanni, di stasiun metro di Moscow. Mereka kemudian mengobrol sambil jalan-jalan. Mereka biasanya bertemu di tempat kerja, Kedutaan Besar (Kedubes) AS di Moscow, dalam suasana formal. Lonetree sebagai penjaga, sementara Violetta penerjemah.

Sebagai penjaga sejak 1984, Lonetree menjalani hari-hari yang sepi. Teman-temannya tak begitu menghormatinya. Aturan juga tak membolehkannya bergaul dengan penduduk setempat, di samping melarang membawa istri atau pasangan. Lebih-lebih pada 1985 sentimen anti-AS meningkat di Moscow. Kondisi itu membuat Lonetree tertekan. Dia tenggelam dalam minum-minuman dan sering murung.

Kehadiran Violetta mengubah hari-hari Lonetree. Selain ramah dan pintar, gadis cantik itu enak diajak ngobrol. Terpikat pada Violetta, Lonetree tak lagi peduli aturan. Rupanya dia juga mengikuti ulah para atasannya, yang diam-diam sering main perempuan.

Hubungan keduanya kian jauh. “Lonetree dan Violetta beberapa kali betemu di apartemen Violetta dan tempat-tempat lain di Moscow yang jauh dari kedutaan,” tulis Leo Daugherty dalam The Marine Corps and the State Department: Enduring Partners in United States Foreign Policy, 1798-2007. Keduanya akhirnya pacaran.

Violetta memperkenalkan Lonetree kepada pamannya yang dipanggil Paman Sasha. Sasha orangnya ramah dan pandai bergaul. Tak butuh waktu lama bagi Lonetree untuk akrab dengannya. Namun Lonetree tak sadar dirinya telah masuk perangkap.

Aleksi Yefimov, nama asli Sasha, merupakan kepala direktorat II KGB (dinas intelijen Uni Soviet), yang tugas utamanya memantau personel kedutaan-kedutaan dan mengidentifikasi orang-orang yang potensial direkrut. Sasha mengirim Violetta untuk mencari target orang dalam yang bisa digunakan untuk mengeruk data di Kedubes. Tugas itu dijalankan dengan baik oleh Violetta.

“Lonetree adalah target yang menarik. Dia baik, naif, dan agak kurang ajar, perpaduan tak sehat dari perspektif keamanan. Lonetree telah direkrut KGB dalam sebuah operasi klasik ‘perangkap madu’,” tulis Michael J. Sulick dalam American Spies: Espionage against the United States from the Cold War to the Cold War to the Present.

Sasha memanfaatkan Lonetree dengan cara halus dan perlahan. Buahnya, Sasha mendapatkan informasi rencana dasar (blueprint) Kedubes AS, di dalamnya ada data anggota-anggota CIA, dan mugbook (kumpulan foto tindak kriminal, biasanya digunakan untuk kepentingan sidang).

Pada 1986 Lonetree pindah tugas ke Kedubes AS di Wina, Austria. Sasha memintanya tetap bekerjasama dengan Soviet, dan memberi 700 dolar dari 3.500 dolar yang dijanjikan. Lonetree menerimanya. “Tapi meskipun sebagai tamtama laut dia bergaji rendah, Lonetree tak termotivasi oleh uang seperti kebanyakan tamtama lainnya yang menjadi mata-mata untuk Uni Soviet,” tulis Sulick. Lonetree tak ingin kehilangan Violetta, Sasha-lah satu-satunya penghubung dia kepada Violetta. Akibatnya, blueprint Kedubes AS di Wina pun jatuh ke tangan KGB.

Pada Desember 1986, Lonetree kehilangan kontak dengan Violetta. Ketika Sasha mengirim penggantinya, berkode nama George, Lonetree galau dan menyadari dirinya telah menjadi objek permainan spionase. Sempat mencoba bunuh diri, dia akhirnya melaporkan kegiatan spionasenya kepada kepala CIA setempat, Jim Olson.

Washington berang atas ulah Moscow. Selain mengancam akan membongkar gedung Kedubes AS di Moscow yang baru bila tak ada jaminan Moscow bahwa gedung itu bebas dari alat penyadap, Presiden Ronald Reagan melarang Soviet menempati gedung Kedubesnya yang baru di Washington.

Washington mengirim beberapa agen Naval Investigative Service (NIS) untuk membawa pulang Lonetree. Pada 26 Desember, Lonetree tiba di AS lalu diperiksa intensif. Dia menjalani isolasi di markas marinir Quantico sambil menunggu diadili. Pada 1987, pengadilan militer memvonis marinir kelahiran 1961 itu hukuman 30 tahun penjara, sedikitnya dengan lima dakwaan: spionase, tak taat aturan, melakukan kontak yang tak sah, hubungan seksual, dan pengkhianatan. Lantaran berkelakuan baik dan kooperatif selama dalam tahanan, Lonetree beberapa kali menerima pengurangan hukuman. Dia bebas pada Februari 1996.

  ♙ Historia  

Keunggulan SDM Pasukan dan Keberhasilan Operasi

Harumkan Nama Korps Marinir TNI AL Marinir [Kuwadi Kuat]⚓️

Keunggulan SDM pasukan dalam melaksanakan setiap operasi merupakan indikator bagi tercapainya Angkatan Laut berkelas dunia. Dua keunggulan itu telah dibuktikan oleh Korps Marinir TNI AL selama ini, dalam menjalankan setiap misi dan tugasnya.

Hal tersebut diungkapkan oleh Komandan Korps Marinir Mayor Jenderal TNI (Mar) A. Faridz Washington saat memimpin apel gabungan Marinir Wilayah Timur (Marwiltim) di Bhumi Marinir Karangpilang, Surabaya, Kamis (22/01/2015).

Kegiatan yang dihadiri Komandan Pasmar-1 Brigjen TNI (Mar) Kasirun Situmorang, Asops Dankormar Kolonel Marinir Hasanudin, Komandan Kolatmar Kolonel Marinir Budi Purnama, Komandan Lanmar Surabaya Kolonel Marinir Ludi Prastyono, Para Asisten Pasmar-1 dan Komandan Kolak dijajaran Pasmar-1 tersebut diikuti ribuan prajurit Marwiltim dan segenap PNS di jajaran Marwiltim.

Dalam kesempatan tersebut orang nomor satu di jajaran Korps Marinir itu menyampaikan ungkapan rasa senangnya bersama prajurit Marwiltim, karena Komandan Korps Marinir ikut dipuji berkat penampilan prajurit Marwiltim dalam berbagai kegiatan yang telah dilaksanakan selama ini.

“Keberhasilan tugas hanya dapat dilakukan oleh prajurit-prajurit yang tulus, dan itu ada pada kalian,” tegasnya.

Lebih lanjut dikatakan, bahwa banyak rangkaian kegiatan di tahun 2014 yang mendapat apresiasi dan pujian yang baik dari pimpinan TNI maupun TNI AL yang digelar di Surabaya, diantaranya gelar Alutsista, yang diinspeksi langsung oleh Presiden RI keenam DR. Susilo Bambang Yudhoyono, pembaretan Gubernur se-Indonesia, peringatan HUT ke 69 TNI dan peringatan HUT ke 69 Korps Marinir di Karangpilang.

Disamping itu, Komandan Korps Marinir juga menyampaikan bahwa nama baik korps hanya bisa dijaga oleh setiap prajurit yang mencintai Korps Marinir dan keberhasilan suatu satuan ditentukan oleh loyalitas prajuritnya.

Sebelum mengakhiri arahannya, Komandan Korps Marinir menajak kepada seluruh prajurit Marwiltim untuk bersama-sama menyatukan komitmen, menyatukan tekad untuk menjaga nama baik korps dengan tidak berbuat cela.
Kunjungan Kadet AAL Kunjungan Kadet AAL kerumah Danpasmar-1 (Foto: Dispen Kormar)⚓️

Sementara itu Pasmar-1 turut mendapat kehormatan saat menerima wajib kunjungan dari para Kadet (Taruna) Akademi Angkatan Laut (AAL). Komandan Pasmar-1 Brigadir Jenderal TNI (Mar) Kasirun Situmorang didampingi Ketua Korcab Pasmar-1 Ny. dr. Maria Rini Kasirun Situmorang menerima wajib kunjungan itu di kediaman Danpasmar-1, Rabu malam (21/01/2015).

Wajib kunjung Kadet AAL yang dipimpin oleh Komandan Batalyon 3 Resimen AAL Mayor Laut (T) Cornelius Hasiolan Sinaga ini diikuti oleh 15 Taruna yang terdiri dari 1 Taruna tingkat IV, 12 Taruna dan 2 Taruni tingkat II.

Dalam sambutannya, Komandan Pasmar-1 Brigadir Jenderal TNI (Mar) Kasirun Situmorang menyampaikan ucapan terima kasih kepada para Taruna yang telah hadir di kediaman Danpasmar-1 dan merupakan suatu kebahagian tersendiri bagi kami karena mengingatkan kami pada saat Taruna dahulu yang juga pernah melaksanakan kegiatan wajib kunjung seperti kalian.

“Saya selaku Danpasmar-1 didampingi para Dankolak/Satlak serta para Asisten Pasmar-1 disini untuk membina para Taruna di luar jam pelajaran yang di dapat di Lembaga Pendidikan karena wajib kunjung bagi kadet AAL, selain merupakan sarana silaturahmi juga sebagai pembekalan untuk menumbuh kembangkan jiwa kepemimpinan,” tegasnya.

Usai sambutan Danpasmar-1, acara dilanjutkan dengan saling memperkenalkan diri masing-masing mulai dari para Dankolak/Satlak dan Asisten Pasmar-1 hingga seluruh Kadet AAL yang hadir serta diakhiri dengan ramah tamah dan foto bersama.

Acara wajib kunjung Kadet AAL ini dihadiri oleh Kepala Staf Pasmar-1 Kolonel Marinir Purwadi, para Asisten Pasmar-1, para Dankolak/Satkak Pasmar-1 dan para perwira di jajaran Pasmar-1 beserta keluarga.

  ⚓️ JMOL  

Jumat, 23 Januari 2015

[World] RMAF getting Brunei Blackhawks

RBAF S-70A Blackhawk. US AIr Force photo.⚓️

As hinted in my post about the miniguns, Defence Minister Datuk Seri Hishammuddin Hussein today confirmed that RMAF is getting four Blackhawk helicopters from the Brunei.

The four S-70A Blackhawks were delivered to Royal Brunei Air Force in 1999 and operated by the 4th Squadron. The helicopters are very similar to the two VIP Blackhawks operated by RMAF apart from the VIP trimmings of course.

The helicopters are expected to be transferred – free of charge – to Malaysia by September, according to a press release issued by the Defence Minister office in Kuala Lumpur. The minister is on a three day working visit to Sabah. He is expected to oversee a firepower demonstration conducted by the 10th Para Brigade, the Army Air Wing and RMAF at Tawau. Several of the newly delivered Gempita 25mm IFV is also expected to be demonstrated during the event.

RBAF is receiving up to 12 of the latest generation S-70i Blackhawks and it is believed this prompted the Sultan of Brunei to offer them to Malaysia following the incursion in Lahad Datu.

It is now expected the M134D mini-guns will be mounted on these donated Blackhawks rather than the A109s!

Hishammudin also said there were plans to arm the five EC725 helicopters based in Labuan with 7.62mm machine guns. Nuri helicopters operating in the ESSCOM zone are now fitted with 12.7mm HMG, — Malaysian Defence
Defence Ministry upgrades assets in Sabah to counter militancy Defence Minister Datuk Seri Hishammuddin Hussein inspecting a Nuri helicopter equipped with a Gatling gun at the Labuan Air Base today. — TRP pic by Hamzah Nazari⚓️

Malaysia’s armed forces are strengthening their presence on Sabah’s east coast to counter illegal activities and the rising danger of militancy there, most recently from Islamic State (IS), said Defence Minister Datuk Seri Hishammuddin Hussein.

Hishammuddin is making his rounds of the Eastern Sabah Security Command (Esscom) zone over the course of three days to inspect new assets and upgrades that are being deployed in the area, as well as to show the local population of the government’s commitment to defend them.

Although the situation was under control, Hishammuddin said preventative measures were needed to ensure that things did not get out of hand.

“Regarding the threat of IS, we must pay attention to the expanding influence of this group as there are elements of Darul Islam militants in Sabah’s east coast.

“Intelligence reports show that there are small groups of them intent on making the Sabah east coast a place to spread their ideologies which are in line with IS.

“Additionally, there are armed groups from southern Philippines, such as the Bangsamoro Islamic Freedom Fighters (BIFF) and Abu Sayyaf, which have stated openly their support for IS and declared their loyalty to IS,” said Hishammuddin.

He said the MNLF, lead by Nur Misuari and the Sulu Royal Army, which is fighting to form an Islamic government in southern Philippines territories and wanted to claim Sabah, was also using the IS model.

“This threat becomes more complex because there exists a network between Malaysian, Indonesian and Philippine militants to form a Southeast Asia IS group which is known as Katiban Nusantara Lid Daulah Islamiah.

“This combination, if it happens, will increase their abilities in bomb-making, logistics, funding as well as weapons and warfare training,” said Hishammuddin.

Referring to such threats and the Lahad Datu incident in 2012, he said it was necessary for the government and his ministry to take a multitude of initiatives in spite of the challenging economic situation as it would also have an effect on agriculture, tourism, production, education and administration, among others.

He said such threats would affect not only Malaysia, but also Indonesia and the Philippines as well.

“If we can work together and not duplicate our preparations, it will be a win-win situation,” he said, pointing out that leveraging on its relationships with Indonesia and Philippines would overcome Malaysia’s current economic shortcomings.

He pointed out that although the recent budget cuts did not bite into development expenditures, Malaysia would find creative solutions to minimise the cost of upgrading its defences.

Among the steps to be taken include using decommissioned oil rigs as offshore bases and using helicopters from Brunei and arming them with Gatling guns to defend Sabah and Brunei.

Hishammuddin said he was also meeting local leaders as it was important for them to understand that the efforts being undertaken were for their benefit and required their cooperation.

[World] Israel Tebar Ancaman terhadap Libanon dan Suriah

Menteri Pertahanan Israel, Moshe Yaalon bersama petinggi militer Israel. Menteri Israel itu mengancam Suriah dan Libanon jika wilayah dua negara itu digunakan kelompok tertentu untuk menyerang Israel. Foto Jerusalem Post.⚓️

Israel pada Jumat (23/1/2015) megeluarkan ancaman terhadap Libanon dan Suriah. Israel akan membuat dua negara itu menerima konsekuensi jika mengizinkan wilayahnya digunakan kelompok tertentu untuk menyerang Israel.

Ancaman Israel itu menyusul tewasnya beberapa anggota Hizbullah Libanon dan seorang jenderal elite Iran ketika helikopter tempur Israel menembakkan rudal ke wilayah Quneitra, Suriah di dekat perbatasan Golan. Israel sudah bersiap diri untuk mengantisipasi aksi pembalasan atas serangan itu.

“Israel akan melihat pemerintah, rezim dan organisasi di luar perbatasan utara (Israel) sebagai pihak yang bertanggung jawab atas (serangan) yang berasal dari wilayah mereka,” ancam Menteri Pertahanan Israel, Moshe Yaalon dalam sebuah pernyataan.

”(Israel) akan membalas dengan harga mahal untuk setiap kerugian yang diderita oleh warga sipil, tentara dan kedaulatan Israel, “ lanjut Yaalon, seperti dikutip Reuters.

Sejak serangan helikopter tempur Israel pada hari Minggu lalu, negara itu semakin waswas dengan kemungkinan serangan pembalasan dari Hizbullah Libanon maupun kelompok lain.

Israel kini telah memindahkan pasukan dan peralatan tempur mereka ke wilayah Israel utara yang dekat dengan perbatasanLibanon dan Suriah.(mas)
Takut Diserang, Israel Minta Suriah dan Libanon Kontrol Perbatasan Menteri Pertahanan Israel Moshe Yaalon al arabiya⚓️

Pemerintah Israel mendesak pemerintah Suriah dan Libanon untuk mengontrol wilayah mereka. Israel meminta kedua negara itu untuk memastikan tidak ada satupun serangan yang menargetkan Israel, yang berasal dari wilayah mereka.

Melansir Reuters, Jumat (23/1/2015), desakan ini muncul setelah adannya seruan balas dendam, paska serangan Israel yang menewaskan lima anggota Hizbullah dan satu anggota pasukan Iran. Israel menyebut, bila ada serangan, maka pemerintah setempatlah yang bertanggung jawab.

"Israel akan melihat setiap pemerintah, rezim dan organisasi di luar perbatasan Israel dan Libanon serta Suriah sebagai pihak yang bertangung jawab jika ada serangan yang menargetkan kami dari tanah mereka," ucap Menteri Pertahanan Israel Moshe Yaalon dalam sebuah pernyataan.

Yaalon turut menegaskan, jika ada satu saja serangan yang datang dari Libanon atau Suriah, maka Israel akan memberikan respon setimpal. "Kami akan membalas setiap pelanggaran terhadap kedaulatan dan kerugian yang dialami oleh pasukan dan warga kami," tegasnya.

Ketakutan Israel akan serangan ini muncul setelah Iran mengajak Hizbullah untuk sama-sama melakukan serangan balasan kepada Israel atas kematian anggota mereka di dekat wilayah Golan beberapa waktu lalu. Sebagai langkah antisipasi Israel sendiri telah memindahkan semua peralatan dan pasukan mereka dari wilayah Golan.(esn)

  ⚓️ sindonews  

Kapal Perang Produksi Nasional

Kapal Perang Made In RI Mulai Dilirik Asing Kapal perang buatan Indonesia mulai dilirik oleh negara-negara luar. Buktinya, salah satu BUMN produsen kapal ‎Indonesia PT PAL (Persero) mendapatkan pesanan 2 unit kapal perang dari pemerintah Filipina.

PAL memenangkan tender bersaing dengan 8 negara lain untuk memproduksi kapal perang. BUMN itu bakal memproduksi strategic sealift vessel-1 (SSV). Kementerian Pertahanan Filipina memesan dua unit kapal jenis ini pada PAL.

"Kita ikut tender internasional dan kita menang. Artinya apa yang kita tawarkan dalam tender itu bisa diterima," tutur Direktur Utama PAL, Firmansyah saat dihubungi detikFinance, Jumat (23/1/2014).

Kamis kemarin, telah dilakukan seremoni first steel cutting di markas PAL, Surabaya menandakan BUMN tersebut memulai produksi kapal perang berukuran 123 meter dengan lebar 21,8 meter itu. Kapal ini dibuat PAL pada pabriknya di Surabaya.

"Selesai 24 bulan untuk dua unit," ujar Kepala Humas PAL Bayu Witjaksono.

Selain Filipina, Bayu Witjaksono menyebut, Myanmar tengah melakukan komunikasi intensif untuk ‎memesan kapal dari PAL.

"Potensi itu Myanmar, kita sedang mengundang, mengkomunikasikan tindak lanjut dengan Myanmar atas pesanan beberapa kapal termasuk kapal patroli. Itu dijembatani oleh Kemenhan. Kapal patroli dan kapal itu juga. Kemudian ada beberapa negara Afrika, tapi masih potensi saja. Kalau yang Myanmar sudah ada komunikasi," tuturnya.

Nilai kontrak yang telah disetujui dalam pesanan 2 kapal jenis SSV ini adalah US$ 90 juta atau sekitar Rp 1 triliun lebih.
Catat Sejarah, Indonesia Pertama Kalinya Ekspor Kapal Perang Industri kapal di Indonesia mulai menggeliat menunjukkan tajinya. Untuk pertama kalinya, Indonesia bisa mengekspor kapal perang. Ini menunjukkan, produsen kapal Indonesia tak bisa dipandang sebelah mata.

Adalah PT PAL (Persero), BUMN yang baru mengukir sejarah untuk pertama kalinya mendapatkan pesanan kapal perang dari negara lain. Kementerian Pertahanan Filipina telah memesan 2 unit kapal jenis strategic sealift vessel-1 (SSV)‎.

"Untuk kapal perang, ini memang kapal perang pertama di Indonesia yang diekspor. Itu adalah produksi PT PAL," ujar Kepala Humas PAL, Bayu Witjakcono kepada detikFinance, Jumat (23/1/2015).

PAL adalah BUMN pembuat kapal yang bermarkas di Surabaya. Selain kapal perang, PAL juga memproduksi berbagai jenis kapal lain seperti kapal patroli dan kapal niaga.

"Kalau kapal niaga itu sudah banyak diekspor. Kalau kapal perang baru pertama ini," ujar Bayu.

Selain Filipina, ada beberapa potensi pasar dari negara lain yang tengah 'menunggu' kapal buatan pabrik PAL di Surabaya ini. Myanmar misalnya, tengah melakukan penjajakan intensif untuk memesan beberapa kapal, termasuk kapal patroli untuk kebutuhan pertahanan negara tersebut.

"Ada juga beberapa negara Afrika. Tapi masih potensi saja," tutupnya.

Kapal yang dipesan Filipina adalah kapal jenis SSV dengan panjang 123 meter dan lebar 21,8 meter. Nilai kontrak dari pemesanan 2 unit kapal ini mencapai US$ 90 juta atau Rp 1 triliun lebih.

Kapal ini adalah pengembangan atas desain dan teknologi dari kapal jenis LPD (Landing Platform Dock), yang telah diserahkan oleh PAL kepada TNI AL pada 2011 lalu. Dua unit LPD yang telah beroperasi itu adalah KRI Banda Aceh yang membantu evakuasi korban pesawat AirAsia QZ 8501 juga KRI Banjarmasin yang membantu misi pembebasan pembajakan perompak di Somalia.
Lawan Perompak Somalia Hingga Evakuasi Korban AirAsia Kapal perang buatan Indonesia yang diproduksi BUMN, yaitu PT PAL (Persero), tak bisa dipandang sebelah mata. Kapal perang yang diproduksi di Surabaya ini pernah digunakan membebaskan sandera dari perompak Somalia, juga evakuasi korban kecelakaan pesawat AirAsia Q7 8501.

Kapal tersebut adalah kapal berjenis Landing Platform Dock (LPD) dengan panjang 125 meter berkapasitas 560 penumpang. Dua kapal tersebut kini beroperasi dengan nama KRI Banda Aceh dan KRI Banjarmasin.

"KRI Banda Aceh sampai saat ini digunakan untuk evakuasi AirAsia, masih aktif masih berjalan," kata Kepala Humas PT PAL‎, Bayu Witjaksono saat dihubungi detikFinance, Jumat (23/1/2015).

KRI Banda Aceh memang diketahui berkontribusi cukup besar, atas proses evakuasi pencarian korban pada musibah AirAsia QZ 8501.

Sedangkan kapal KRI Banjarmasin, lanjut Bayu, juga diperbantukan untuk proses pembebasan sandera oleh perompak Somalia. "Sehingga dua kapal yang kita bangun itu multi fungsi. Handal di segala medan," tuturnya.

Kemarin, PAL menunjukkan tajinya. Untuk pertama kalinya BUMN tersebut mendapatkan pesanan kapal dari Kementerian Pertahanan Filipina. Kapal berjenis strategic sealift vessel 1 merupakan pengembangan dari kapal LPD. Kapal ini memiliki panjang 123 meter, 2 meter lebih pendek dari kapal LPD.
40% Komponen Kapal Perang Made in Surabaya Masih Impor Produsen kapal asal Surabaya Jawa Timur PT PAL sedang memenuhi pesanan 2 unit kapal perang dari Kementerian Pertahanan Filipina. Kapal perang yang diproduksi ini, 40% komponennya masih diimpor, namun dikerjakan oleh para ahli lokal.

Kepala Humas PT PAL, Bayu Witjaksono menuturkan, ‎beberapa komponen yang masih diimpor adalah komponen seperti mesin kapal perang, karena belum ada industri di dalam negeri yang mampu memproduksinya.

"Misalnya mesin kapal itu Indonesia belum bisa membuat, raw material seperti plat (baja) ada yang dari China, tergantung materialnya," tutur Bayu kepada detikFinance, Jumat (23/1/2015).

Kapal perang yang dipesan Filipina adalah kapal perang berjenis strategic sealift vessel-1 (SSV) sepanjang 123 meter dan berkapasitas 621 penumpang. Komponen yang masih diimpor untuk kebutuhan produksi kapal tersebut diperkirakan mencapai 40%.

"Sekitar 40%-50%‎ yang diimpor. Karena kan kalau kapal itu menggunakan marine used, sehingga mareka mensyaratkan material yang menempel di kapal itu, harus menggunakan itu. Indonesia belum sepenuhnya (bisa memproduksi)," tambah dia.

Meski begitu, Indonesia perlu berbangga, karena pesanan dari Filipina telah mengukir sejarah, karena pertama kalinya kapal perang buatan Indonesia bisa diekspor. Selain itu, PT PAL pada tender pesanan kapal perang itu pun mengalahkan 8 negara lain, termasuk Korea Selatan yang merupakan 'guru' dari PT PAL‎ dalam hal produksi kapal selam.

"Dikerjakan oleh ahli dari PT PAL sendiri," tutupnya.
Punya Tempat Parkir Tank dan Helikopter BUMN produsen kapal, PT PAL (Persero) memenangkan tender pengadaan kapal perang dari pemerintah Filipina US$ 90 juta atau sekitar Rp 1 triliun lebih. Filipina tertarik dengan kapal perang buatan Surabaya berjenis strategic sealift vessel-1 (SSV). Apa keunggulannya?

Dalam proses tender, PAL bersaing dengan 8 negara lain, termasuk Korea Selatan, yang notabene merupakan 'guru' PAL dalam membuat kapal perang Landing ‎Platform Dock (LPD).

Nah, kapal perang SSV adalah kapal hasil pengembangan dari kapal LPD yang telah dimodifikasi. "Kita mengadopsi desainnya, dan kita tujukan ke Filipina, kita mengakomodir kepentingan Filipina," tutur Kepala Humas PAL Bayu Witjaksono, saat dihubungi detikFinance, Jumat (23/1/2015).

Kapal perang SSV memiliki panjang 123 meter, lebih pendek dibanding kapal LPD yang mencapai 125 meter. ‎Meski begitu, kapasitas penumpang SSV jauh lebih banyak dari kapal LPD.

"Daya angkut pasukan 500 dan 123 crew, jadi total 621 orang. Kalau yang LPD itu cuma 560 orang," tambahnya.

Kapal yang dipesan Filipina sebanyak 2 unit ini dilengkapi dengan mobile hospital, di mana bisa mengakomodir evakuasi korban musibah atau perang secara langsung dan segera. Selain itu, di kapal ini terdapat tempat parkir untuk tank, truk mobil perang, hingga helikopter.

"Juga dilengkapi senjata, tapi kami belum bisa sebutkan (jenisnya)," tuturnya.

Karena digunakan untuk keperluan pertahanan atau perang, kapal ini juga didesain kuat dalam segala medan.(zul/dnl)

  ⚓️ detik