Sabtu, 18 Juli 2015

Informasi Terkait Gerbong Mutasi Besar-besaran di TNI AD

http://static.republika.co.id/uploads/images/detailnews/presiden-jokowi-melantik-letjen-mulyono-menjadi-ksad-disaksikan-panglima-_150715225440-364.jpgGerbong mutasi besar-besaran di lingkungan TNI Angkatan Darat (AD) akan dimulai setelah libur Lebaran. Itu lantaran setidaknya ada tiga jabatan bintang tiga yang bakal ada pergantian.

Posisi itu meliputi panglima Kostrad yang lowong, serta komandan Kodiklat AD Letjen Lodewijk Freidrich Paulus dan sekretaris jenderal Wantannas Letjen Waris yang tidak lama lagi bakal pensiun.

Posisi KSAD yang sempat lowong sepeninggal Jenderal Gatot Nurmantyo menjabat panglima TNI sudah ditempati Letjen Mulyono. Sepeninggal Mulyono, posisi panglima Kostrad masih dirangkapnya.

Beredar kabar di kalangan wartawan yang meliput di Mabes TNI, panglima Kostrad akan diduduki Mayjen Agus Sutomo yang saat ini menjabat panglima Kodam Jaya. Adapun, panglima Kodam Jaya selanjutnya akan diisi Mayjen Doni Monardo yang kini berstatus sebagai komandan jenderal Kopassus.

Posisi Doni akan digantikan Brigjen Muhammad Herindra yang kini menjabat kepala staf Kodam III/Siliwangi. Tentu saja Herindra akan kembali kepada habitatnya lantaran sebelumnya pernah menjadi wakil komandan jenderal Kopassus.

Kabar yang beredar pula, komandan Paspampres Mayjen Andika Perkasa akan dipromosikan menjadi panglima Kodam III/Siliwangi, menggantikan Mayjen Dedi Kusnadi Thamim. Baik Herindra maupun Andika sama-sama alumni Akbari 1987.

Hanya saja, hingga kini belum diketahui siapa sosok jenderal bintang dua pengganti Andika yang bakal menjaga Presiden Jokowi selama 24 jam. Pun apakah Mayjen Dedi Kusnadi yang sama-sama alumni Akabri 1983, dengan KSAD Letjen Mulyono akan naik pangkat, belum juga diketahui kebenarannya.

Dimintai konfirmasi terkait isu tersebut, Panglima TNI Jenderal Gatot belum bisa berbicara banyak. Dia hanya mengatakan, semua jenderal berpeluang sama, asal memenuhi syarat.

"Setelah Panglima TNI duduk nanti Wanjakti (Dewan Jabatan dan Kepangkatan Tinggi) bersama kepala staf, bersama saya, menentukan Pangkostrad dan lanjutnya," ujar mantan komandan Kodiklat AD tersebut di Mabes AD, Rabu (15/7).

  republika  

★ KCR 60M keempat PT PAL

KCR 60M produksi PT PAL, Surabaya https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjWXHKcHSKIfvpCz0c-q7fVeKrEnjol2ylf0kZ1PfKuhJxEzPF7LS6X7iOfwFEiQvsPRjRcld2M5Nf7tNid-2mobQGVTGIE96AgS4FxGZgM2dT7S3btDHFBwCTRDd3d-JScgy0D8XIoJuY/s1600/11011475_610328795737243_292430562658373196_nufix.jpgKCR 60M produksi PT PAL [nufix] 

PT PAL saat ini sedang menyelesaikan kapal KCR 60M ke empat pesanan TNI AL di Surabaya.

Kapal pesanan ini merupakan kapal cepat rudal (KCR) dengan panjang 60 meter, mampu dipacu mencapai 28 knot. Senjata pamungkas kapal ini direncanakan menggunakan rudal C705 buatan China.

TNI AL saat ini telah mengoperasikan 3 unit kapal cepat rudal dari Sampari Class, terdiri dari KRI Sampari 628, KRI Tombak 629, dan KRI Halasan 630.

Rencananya TNI AL akan mengakuisisi puluhan KCR jenis ini bila tak ada perubahan kedepan.

  Garuda Militer  

Skadron UAV Akan Dipindahkan

Skadron UAV di Singkawang atau Liku http://jakartagreater.com/wp-content/uploads/2014/07/image61-e1405860691931.jpgUAV Wulung yang telah selesai dibuat oleh PT DI (Defense Studies) 

TNI AU berencana menempatkan skadron pesawat tanpa awak UAV atau PTTA di Lanud Singkawang II atau di Liku, Kalimantan Barat. Pertimbangannya, Skadron PTTA perlu ditempatkan di lokasi yang strategis dan terbebas dari kesibukan pesawat di bandara.

Saat ini Skadron PTTA terdapat di Lanud Supadio dimana frekuensi penerbangan pesawat sipil dan pesawat tempur cukup tinggi.

Skadron ini pun statusnya masih di bawah BAIS TNI dan belum diserahkan kepada TNI AU. Hal ini dikatakan Pangkoopsau I Marsda TNI A. Dwi Putranto di sela acara Jalak Sakti 2015 di Belitung Timur awal Juni lalu.

Angkasa Magazine, no 6 Maret 2015, tahun XXV

  defense studies  

Proyek Jet Tempur KFX Menemui Jalan Buntu ?

http://jakartagreater.com/wp-content/uploads/2014/07/image61-e1405860691931.jpgDesain KFX-IFX

Proyek Fighter Experimental Korea (KF-X) dari Angkatan Udara ROK bisa menemui jalan buntu tanpa transfer teknologi kunci dari Amerika Serikat. Namun, Defense Acquisition Program Administration (DAPA) mengklaim hal itu tidak akan terjadi, karena mereka memiliki pilihan transfer teknologi dari negara ketiga.

Bidang paling lemah dari proyek KF-X adalah kebijakan lisensi ekspor dari AS,” kata Choi Jong-kun, Profesor ilmu politik dan diplomasi di Universitas Yonsei, pada 14 Juli 2015. Dia nmenambahkan, “Jika Korea harus melakukannya sendiri karena kurangnya transfer teknologi, proyek ini tidak akan dapat diselesaikan sesuai jadwal.

DAPA menandatangani perjanjian offset pada Oktober tahun lalu dengan Lockheed Martin yang harus memberikan teknologi kunci untuk proyek tersebut. Saat ini, prosedur perizinan ekspor tersebut sedang dibahas pemerintah AS. Dikatakan bahwa pemerintah AS tidak bersedia untuk memberikan empat teknologi kunci, termasuk radar aktif AESA.

DAPA mengatakan bahwa mereka mengejar / memenuhi jadwal yang telah ditentukan dengan terus berbicara dengan AS dan bekerja sama dengan negara ketiga, hanya jika persoalan transfer teknologi dengan AS, bermasalah.

Menurut profesor tersebut, AS mungkin akan terus menyimpan teknologi kunci tersebut untuk dirinya sendiri, karena kehadiran Indonesia, sebuah negara Islam, dalam proyek tersebut. “Jika Indonesia menarik diri dari proyek negara ini, masalah bisa muncul dalam bentuk beban anggaran dan pengurangan skala proyek,” lanjutnya.

Jung Suk-yee
15 Juli 2015

[businesskorea.co.kr]

  JKGR  

[World] Filipina Buka Kembali Pangkalan Militer di Teluk Subic

Pangkalan militer di Teluk Subic  (mst)

Filipina akan membuka kembali pangkalan militer di teluk Subic di pulau Luzon setelah ditutup pada tahun 1992.

Dulunya, teluk Subic digunakan sebagai pangkalan militer angkatan laut Amerika Serikat terbesar di dunia. Setelah ditutup, teluk Subic diubah menjadi zona pemanfaatan ekonomi.

Filipina berencana tahun depan akan menjadikan Teluk Subic sebagai pangkalan militernya. Pesawat-pesawat tempur dan kapal induk akan ditempatkan di Subic.

Pembukaan kembali Subic sebagai pangkalan militer Filipina untuk menghadapi ketegangan yang semakin meningkat dengan Cina dalam sengketa klaim di kawasan Laut Cina Selatan.

Untuk mempersiapkan pembukaan kembali Teluk Subic, Filipina dan AS telah membuat kesepakatan kerja sama militer yang baru-baru ini ditandatangani. Hal ini telah membuka ruang bagi AS mengerahkan bantuan ke pangkalan militer Filipina dalam periode jangka panjang. Termasuk membangun barak dan fasilitas lainnya untuk keperluan logistik.

Seperti dilansir dari Channel News Asia, 17 Juli 2015, Filipina baru-baru ini mengumumkan anggaran perbaikan untuk angkatan bersenjatanya sebesar US$ 20 miliar. Selain itu, Filipina juga telah melakukan kerja sama latihan militer dengan AS dan Jepang.

Mengenai sengketa klaim di kawasan Laut Cina Selatan, Pengadilan di Den Hague tengah mengadili sengketa itu. Filipina telah menyampaikan argumennya atas klaim Cina atas kawasan itu.

   Tempo  

[World] Desain F-35B Berasal Dari Soviet

Berawal dari Yak-141 http://www.jejaktapak.com/wp-content/uploads/2015/05/yak-1411-e1431525973498.jpgYak-141 

F-35B Amerika merupakan pesawat dengan kemampuan lepas landas pendek dan vertical. Tetapi pesawat ini mengandung DNA pesawat yang telah dibuat di Rusia sebelumnya dalam sebuah kolaborasi rahasia antara Yakovlev Rusia dan Lockheed Martin dari Amerika Serikat.

F-35B tidak dirancang di Fort Worth, Texas, tapi di Moskow, Rusia. Kipas angkat ‘unik’ dan vectoring knalpot yang memungkinkan F-35B melakukan lepas landas dan pendaratan vertikal (VTOL) dirancang hampir tiga dekade yang lalu oleh biro pesawat Rusia Yakovlev untuk pesawat tempur supersonik mereka, Yak-141.

Sebagai bagian dari ekspansi besar-besaran Angkatan Laut Soviet di bawah Laksamana Gorshkov, pada tahun 1975 Yakovlev diperintahkan untuk mengembangkan pesawat yang sangat serbaguna. Memiliki kemampuan gabungan yang belum pernah terjadi sebelumnya kecepatan supersonik, kemampuan take-off dan landing vertikal dan jangkauan panjang, peran utamanya akan bergabung dengan Angkatan Laut Soviet. Pesawat tidak hanya akan beroperasi dari kapal induk, tetapi juga dari platform beroda yang bisa ditempatkan di seluruh negeri.

Desainer Yakovlev membuang konfigurasi mesin ganda yang populer kala itu, seperti pada Yak-38 dan Sea Harrier. Sebaliknya mereka menciptakan tata letak dengan mesin tunggal, yang bisa berubah 95 derajat ke bawah dengan dua tambahan mesin dorong vertikal, terletak di tengah-tengah badan pesawat, tepat di belakang pusat gravitasi. "Ini akan diaktifkan hanya selama take-off vertikal, landing vertikal dan melayang. Para insinyur harus meregangkan tubuh pesawat untuk stabilitas aerodinamis.

Pada tahun 1977 pesawat mendapat lampu hijau untuk di produksi. Maret 1987 datang penerbangan pertama dan hover pertama dilakukan pada Desember 1989. Selama April 1991 uji coba Andrei Sintsyn menetapkan 12 rekor dunia untuk lepas landas vertikal dan pendaratan pesawat yang diakui oleh FAI.

Tapi masalah datang dan menurunkan keyakinan terhadap pesawat ini. Pada tanggal 5 Oktober 1991, sebuah prototipe pesawat jatuh saat mencoba mendarat di kapal induk. Kemudian datang krisis dana menyusul pembubaran Uni Soviet. Ini berarti bahwa Yakovlev sekarang sendiri dan butuh dana dari pihak lain.
Lockheed Datang http://www.jejaktapak.com/wp-content/uploads/2015/05/yak-141.jpgMencoba untuk tetap terbang di udara, Yakovlev mulai mencari mitra asing. Salah satu keberhasilan serupa pernah dilakukan dalam pengembangan pelatih Yak-130 dalam kemitraan dengan Aeromacchi dari Italia.

Kemitraan lain adalah dengan Lockheed Martin. Pada awal tahun 1990an militer Amerika Serikat memutuskan untuk menggantikan F-16, F-18 dan A-10 pesawat pembom tempur dengan satu pesawat untuk tiga layanan.

Lockheed Martin adalah salah satu perusahaan untuk mendapatkan proyek multi-triliun dolar, dengan kontrak yang dikenal sebagai 'Joint Strike Fighter'. Tetapi desainer Amerika tidak memiliki pengalaman sebelumnya dalam pengembangan VTOL. Sementara teknologi Jaguar Inggris sudah usang, mereka melihat potensi dalam desain Yakovlev.

Menurut analis penerbangan, Bill Gunston, kemitraan Lockheed-Yakovlev dimulai pada akhir tahun 1991, meskipun tidak diungkapkan secara terbuka oleh Yakovlev sampai 6 September 1992. Lockheed-Martin mengungkapkan kesepakatan pada bulan Juni 1994.

Untuk Yakovlev, buah dari kemitraan ini adalah tiga prototipe baru dan sebuah pesawat uji statik untuk menguji perbaikan dalam desain dan avionik. Dua prototipe pesawat yang dipamerkan tahun 1993 di pertunjukan udara Moskow.

Pemenang sebenarnya adalah Lockheed. Desainer kemudian bisa belajar tentang teknologi VTOL dari Rusia untuk merancang prototipe Joint Strike Fighter, yang dikenal sebagai X-35 untuk melawan X-32 yang ditawarkan Boeing. Dan sejarah kemudian mencatat, Lockheed yang menang dan lahirnya F-35 dengan salah satu variannya F-35B.
Amerika Berjantung Rusia http://www.jejaktapak.com/wp-content/uploads/2015/04/F-35-B.jpgF-35B

Lift Plus Lift Cruise: Sebuah konsep untuk penerbangan jet vertikal menggunakan mesin utama baik untuk melesat dan untuk dorong vertikal, menggunakan 90 derajat vectoring nozzles, dengan tambahan “mengangkat” mesin di depan untuk keseimbangan dan tambahan vertikal dorong. Ide ini awalnya diusulkan oleh Jerman selama Perang Dunia II. Kemudian dikembangkan oleh Rusia dan sekarang menjadi kekuatan pesawat tempur siluman F serie.

Kesamaan antara F-35B dan Yak-141 tidak hanya dalam mesin dan nozel. Dua pesawat bahkan terlihat sama dalam hal penampilan. Ini tidak kebetulan karena di bawah kap pesawat Amerika adalah jantung Rusia.

Ada petunjuk lain tentang dua pesawat ini memiliki DNA sama. Strategi Page melaporkan bahwa pengujian versi F-35B menunjukkan bahwa mesin menghasilkan panas yang cukup untuk merusak deck kapal. Dan Yak-141 memiliki masalah yang sama.

Kebenaran yang nyata mungkin akan datang di masa depan ketika seseorang dari pihak Rusia atau Amerika menulis memoar mereka.

  jejaktapak  

Kisah Kopassus mau 'dicekoki' arak & pesta biar kalah menembak

TNI selalu menjadi juara umum di gelaran Australian Army Skill at Arms Meeting (AASAM). Tak cuma itu, mereka juga tak terkalahkan di perlombaan ASEAN Armies Rifle Meet (AARM). Setiap digelar, Kontingen Kopassus dan TNI selalu menjadi raja perlombaan menembak antar negara ASEAN ini.

Banyak kisah menarik dalam perjuangan meraih gelar juara umum. Tak cuma di lapangan, di luar lapangan justru lebih berbahaya. Jika tak waspada dan hati-hati, bisa kena perangkap halus.

Komandan Kontingen AARM 24/2014 Mayor Faisol Izudin membagikan bagaimana 'jebakan betmen' ini diduga dilakukan untuk menurunkan konsentrasi lawan.

Di Filipina misalnya, panitia senang sekali mengadakan pesta sampai larut malam. Kontingen yang polos, dengan senang hati menyambut. Tapi jangan heran bila esok saat bertanding akan mengalami kondisi seperti yang diharapkan tuan rumah. Penampilan menurun karena pengaruh pesta sampai tengah malam.

Ketika di Vietnam, kontingen tamu disuguhi arak untuk mengusir dingin. Alasannya cukup logis: Untuk mengusir hawa dingin. Namun TNI tak mau meminumnya.

"Indonesia punya banyak minuman berempah penghangat tubuh tanpa alkohol: jahe dan sejenisnya. Kami siapkan pula pemanas dan perebus air. Jadi, air panas untuk minuman penghangat tubuh selalu tersedia," tulis Mayor Faisol dalam Majalah Baret Merah edisi Ulang Tahun Kopassus ke-63.

"Kami pun menciptakan sendiri alat penghangat tangan: Semacam charging baterei yang dikorsletkan, menyalurkan energi panas ke elemen menjadi alat pemanas sederhana. Sehingga mencairkan kebekuan jemari yang harus siaga membidik secara tepat."

Kadang hal simpel seperti makanan pun bisa berbahaya dan tak dianggap sebagai ancaman. Panitia selalu menghidangkan makanan mewah berlimpah kolesterol tinggi. Olahan hasil laut seperti udang, ini bisa sangat berpengaruh pada kesehatan dan kondisi selama hari-hari pertandingan.

"Kami sudah siaga sejak awal dengan membawa bekal enak dari tanah air: Rendang, kering tempe, abon, telur asin dan madu," kata Mayor Faisol.

Jika semua itu belum cukup, panitia juga menggoda dengan menyediakan kendaraan yang bisa membawa pelesiran ke kota tiap malam.

"Tapi kami sudah mengecamkan dalam hati: Kita akan ke kota setelah menang!" tegas sang komandan kontingen.

Perjuangan itu berbuah manis, TNI merebut juara umum di Vietnam. Perolehan medali 29 emas, 13 perak dan perunggu. Jauh mengungguli Thailand di posisi kedua yang mendapat 8 emas, 14 perak dan 7 perunggu. Sementara tentara Malaysia malah cuma kebagian 2 perak.

Kini mereka tengah mempersiapkan diri untuk berlaga di Thailand dalam rangka AARM 2015. Semoga hasilnya tetap yang terbaik.

   merdeka  

Jumat, 17 Juli 2015

Target Pencapaian Pembangunan Kapal Selam Indonesia

Data Umum Kapal Selam DSME 209/1400

Apa saja target yang diinstal pada kapal selam Chang Bogo Indonesia yang dibuat oleh Korea Selatan:

Able to deploy sea mines
8 Torpedo tube launcher
Able to launch missile
Weapon control system : kongsberg MSI MK2.
Flank Array Sonar.
Radar & ESM : Indra (Spain).
Integrated Navigation System : SAGEM (France).
Optronic & Periskop : Cassidian (Germany).
Sonar : L3 Elac Nautic (Germany).
2 units life rafts with capacity for 25 personnel each for 6 days.
Compatible with Deep Submergence Rescue Vehicle (DSRV).
DSME Type 209-1400 (Jane’s)

Di dalam rencana pemenuhan alutsista yang mengacu kepada MEF, di tahun 2013 dalam sidang KKIP Kepala Staf TNI Angkatan Laut pada waktu itu telah mengungkapkan kebutuhan TNI AL, yaitu sebanyak 12 unit Kapal Selam untuk menjamin pengamanan wilayah NKRI. Dan sudah pula kita ketahui bahwa TNI Angkatan Laut kemudian memilih Kapal Selam dari Korea Selatan, yang dinamai DSME 209/1400. Dalam kontrak pembelian, disebutkan Indonesia membeli 3 unit, di mana 1 unit terakhir rencananya akan dibuat di Galangan Kapal Nasional, PT. PAL Surabaya.

DSME 209/1400 yang dipesan oleh TNI AL melalui Kementrian Pertahanan tersebut dari segi fisik bangunan kapalnya, adalah merupakan pengembangan serta perkawinan desain antara jenis 209/1200 Changbogo milik Korea Selatan dengan jenis 209/1300 Cakra milik Indonesia.

Dengan pengembangan dan perkawinan dua desain 209 ini menghasilkan varian 209 dengan bobot 1400 ton dengan berbagai kelebihan dan kecanggihan komponen-komponen pendukung yang terintegrasi di dalamnya. Selain mengembangkan jenis 209 mulai 1200 s.d. 1500 ton, galangan kapal DSME juga diketahui sedang memulai mengembangkan turunan dari desain 209 dengan bobot 3000 ton.
Kapal selam ini merupakan pesanan khusus dari Korean Navy untuk memperkuat skuadron kapal selam negara Korea yang mana sekarang ini baru terdiri dari beberapa kelas Midget, U209/1200 dan U214/1800. Proyek desain kapal selam berbobot 3000 ton ini sudah dimulai awal tahun 2015 dan rencana pembangunannya akan dimulai pada tahun 2016.

Kapal selam pesanan pemerintah Indonesia, meski merupakan turunan dari tipe U-209 buatan Jerman, TNI AL meminta spesifikasi yang tinggi terhadap kapal selam DSME209. Diantaranya adalah, memiliki kesenyapan yang tinggi, mampu menghindari deteksi, mampu menyelam hingga 250 meter, memiliki teknologi yang canggih serta memiliki kecepatan yang mampu dipacu hingga 21 knot ketika menyelam.

Disebutkan juga bahwa kapal selam DSME209 harus mampu beroperasi terus menerus selama lebih kurang 50 hari. Desain Kapal Selam Baru DSME 3000 ton Pesanan ROK-Navy selama proses pembangunan kapal selam di Korea, TNI AL telah mengirimkan 7 (tujuh) orang personel yang masing-masing memiliki kemampuan dan pengetahuan khusus tentang kapal selam jenis 209 secara profesional.

Dalam satuan tugas kapal selam tersebut Komandan Satgas bertanggungjawab kepada keseluruhan proses pembangunan dengan dibantu oleh personel lainnya. Pembagian tugas secara khusus dalam satuan tugas ini terdiri dari:

1. Pengawas Platform yang mencakup bidang permesinan, badan kapal, outfitting, painting, baterai dan pendorongan serta kelistrikan kapal selam.
2. Pengawas Sewaco yang mencakup bidang sensor, navigasi, komunikasi, senjata dan sistem kendali senjata kapal selam.
3. Perwira Diklat yang bertugas mengatur serta mengendalikan kegiatan pendidikan dan pelatihan bagi awak kapal selam.
4. Perwira Administrasi dan Logistik yang bertugas mengatur dan mengendalikan proses administrasi kontrak serta sistem logistik komponen-komponen kapal selam.
5. Kesekretariatan yang bertugas mengendalikan kegiatan ketatausahaan dan administrasi personel dalam satuan tugas kapal selam.
Secara umum kapal selam DSME 209/1400 memilki beberapa kelebihan dari sisi teknologinya. State of the art technology yang dimiliki oleh kapal selam ini meliputi Latest combat system, Enhanced operating system, Non-hull penetrating mast and Comfortable accommodation. Dan sebagai elemen terpenting dalam kapal selam, baterai buatan Korea digunakan sebagai sumber tenaga utamanya.

Jenis baterai kapal selam buatan Korea ini digunakan pada semua kapal selam Korea. Salah satu poin yang mengejutkan adalah mengenai Persenjataan dan Sistem kendali senjatanya. Selain dipersenjatai 8 buah tabung peluncur Torpedo untuk torpedo berukuran 533 mm Blackshark juga mampu untuk men-deploy ranjau laut, Ia juga memiliki desain yang mampu untuk meluncurkan rudal.

Sistem kendali senjata MSI Mk2 buatan Kongsberg dipilih oleh TNI AL sebagai komponen yang mengendalikan dan mengatur sistem peperangan serta penembakan torpedo, ditambah lagi beberapa sensor dan peralatan elektronika yang canggih dan terkini juga ikut di dalam. Bila di kapal selam Cakra kita belum memiliki Flank Array Sonar, maka di kapal selam baru nantinya sistem ini akan dipasang dan digunakan.

Banyak sekali keunggulan serta kelebihan sistem dan peralatan yang digunakan dalam kapal selam baru ini dibanding kapal selam Indonesia yang ada sekarang. Radar serta ESM dari Indra-Spanyol, Integrated Navigation System dari SAGEM-Prancis, Optronic dan Periskop dari Cassidian-Jerman, sistem Sonar dari L3 Elac Nautic-Jerman menjadi pilihan TNI AL di dalam desain kapal selam barunya.

Prosedur keamanan dan keselamatan kapal selam dan personel juga menjadi prioritas dalam desain DSME 209/1400. Dua unit Life rafts dengan kapasitas 25 personel dengan bekal darurat selama 6 hari akan terpasang di kapal selam ini. Untuk pakaian keselamatan dan pelindungan dari dekompresi selama proses evakuasi dipilih jenis MK-X buatan Inggris sebanyak 48 buah.
Yang paling berbeda dibanding dengan kapal selam Cakra adalah bentuk pintu baterai dibuat sesuai dengan aturan NAVSEA 0994-LP-013-9010 pada mulut pintunya. Dengan begitu bisa lakukan proses evakuasi menggunakan Deep Submergence Rescue Vehicle (DSRV).

Untuk mewujudkan kemandirian industri pertahanan, di dalam kontrak pembelian ini juga termaktub tentang skenario Transfer of Tecnology (ToT) dan juga On the Job Training (OJT) di galangan kapal DSME korea. Dua kegiatan ini diperuntukkan bagi personel PT PAL untuk lebih dapat mendalami serta menyerap semua ilmu baik desain maupun proses produksi kapal selam.

Dari sisi sumber daya manusia, pada periode desain, PT PAL telah mengirimkan SDM yang mempunyai kualifikasi untuk desain kapal sebanyak 20 personel profesionalnya. Selanjutnya mengirimkan pula personel yang tergabung dalam team OJT sebanyak 186 personel yang dikirimkan secara bertahap dimulai sejak bulan November 2013 hingga bulan Februari 2017.

Menilik proses pembangunan kapal selam DSME 209/1400 sampai dengan Januari 2015 ini, telah sampai dalam tahap pemotongan plat untuk kapal selam ketiga. Diharapkan pada tahun 2017, dua unit kapal selam baru DSME 209/1400 sudah dapat beroperasi diperairan Indonesia. Sedangkan untuk kapal selam ketiga jika dilihat dari skenario kontrak pembelian, maka akan dapat dioperasikan sekitar awal tahun 2019. Kita harapkan kehadiran kapal selam DSME 209/1400 dapat memperkuat kemampuan tempur angkatan laut kita.[cakrawala-dispenal.org]

   JKGR  
 Minal Aidin Wal Faidzin, Selamat Hari Raya Idul Fitri 2015 

Dana Perawatan Alutsista AU Tertinggi

Flanker TNI AU [Jeff Prananda]

Dalam rencana strategis (renstra) kedua TNI, satu di antaranya adalah untuk perawatan dan perbaikan alutsista yakni sebesar Rp 120,6 triliun. Sebanyak Rp 93,9 triliun sendiri akan dialokasikan untuk TNI AU.

"Memang mahal. Memelihara pesawat terbang itu paling mahal. Kalau angkatan darat, tank di pinggir jalan nih bannya kempis, (bisa) tambal ban. Kalau udara nggak bisa," ungkap Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu di Mabesad, Jl Veteran, Jakpus, Rabu (15/7/2015).

Dari dana renstra perawatan dan perbaikan alutsista yang disusun TNI, sebanyak Rp 17,4 T disiapkan untuk AL, sementara AD mendapatkan dana yang paling sedikit yakni Rp 9,3 T. Itu, kata Ryamizard, bukan soal pilih kasih melainkan karena biaya pemeliharan alutsista di AD memang membutuhkan dana yang lebih sedikit dibanding 2 matra lainnya.

"Menggerakkan prajurit cukup kasih air menaral saja. Tapi kalau laut dan udara ini harus BBM. Mahal itu," tutur Ryamizard.

Walau biaya pertahanan untuk negara memerlukan biaya besar, Ryamizard sadar bahwa pemerintah tidak bisa langsung merealisasikannya. Adalah wajar menurut Ryamizard jika pemerintah mencairkan dana sesuai skala prioritas.

"Harus dihitung karena kalau TNI dan Kemhan nggak minta dan minta terus. Pemerintah kan masih ada pembangunan lain," kata Ryamizard.

"Dari dulu TNI tidak memaksakan. Rakyat dululah. Rakyat lapar masa kita mau berlomba-lomba untuk beli alutsista. Kecuali kalau rakyat sudah senang, baru boleh. Prinsipnya itu," sambung mantan KSAD tersebut.

Hanya yang jelas, disebutkan Ryamizard, pemerintah sudah memutuskan untuk tidak lagi membeli alutsista bekas dari negara lain. Ia yakin dengan kondisi dan renstra kedua TNI, kekuatan pertahanan negara sudah cukup untuk saat ini.

"Yang lama diganti barang-barangnya. Laut ada (alutsista) yang usianya 40 tahun, udara ada yang 30 tahun. Tapi sudah kuat kita ini," ucap Ryamizard.

Saat ini Kemhan sendiri sedang mengkaji untuk mencari pesawat angkut pengganti Hercules. Sudah ada beberapa pesawat yang dipertimbangkan oleh Ryamizard.

"Kami lihat yang besar tapi bisa mendarat di lapangan pendek. Itu yang kami cari. Ada banyak pilihan, A400 salah satunya," pungkas jenderal (purn) bintang 4 itu. (ear/rvk)

   detik  
 Minal Aidin Wal Faidzin, Selamat Hari Raya Idul Fitri 2015  

Besarkan Lanal Sorong, TNI AL Rombak Struktur Operasional

Lantanal Sorong menjadi Markas Komando Armada IIIKSAL Laksamana TNI Ade Supandi memberikan pengarahan kepada para delegasi dalam pembukaan pertemuan perencanaan awal dalam rangka Latihan Bersama (Latma) Multilateral Komodo 2016 di Jakarta, Senin (15/6). (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Ade Supandi mengatakan, institusinya sedang meningkatkan status Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Sorong, Papua Barat, menjadi Pangkalan Utama Angkatan Laut (Lantanal). Menurutnya, kedepan Sorong tidak hanya akan menjadi Lantanal tapi juga Markas Komando Armada III.

Ade memaparkan, perubahan status Lanal Sorong merupakan bagian tak terpisahkan dari rencana TNI AL merombak struktur operasional mereka.

Sesuai dengan rencana pengembangan kekuatan periode 2005 hingga 2024, TNI AL akan merombak dua komando utama (kotama) pada matra mereka.

Ade menuturkan, lembaganya berencana menyatukan Komando Armada Barat (Koarmabar) dan Komando Armada Timur (Koarmatim) di bawah koordinasi Komando Armada Republik Indonesia. Nomenklatur dua komando tersebut dikembalikan ke aturan yang pernah ada sebelumnya.

Di bawah Komando Armada RI, nanti ada komando armada bernomor, yaitu Armada I di kawasan Barat, Armada II di tengah dan Armada III di wilayah timur. Ini persis seperti nomenklatur pada US Navy (Angkatan Laut Amerika Serikat), ada third fleet, fourth fleet, sampai seventh fleet,” ujarnya saat dijumpai di Markas Besar TNI Angkatan Darat, Jakarta, Rabu (15/7).

Ade menjelaskan Komando Armada RI nantinya akan bermarkas di Surabaya, menempati markas yang selama ini ditempati Koarmatim. Alasannya, Surabaya memiliki fasilitas terbesar dan terlengkap, termasuk untuk urusan pemiliharaan.

Sebagaimana diketahui, hampir sebagian besar kekuatan TNI AL ditempatkan di ujung timur laut Pulau Jawa itu.

Komando Armada I ke depan akan bermarkas di Jakarta sedangkan Komando Armanda II dipindahkan ke Makassar. Sementara itu, Komando Armada III akan bertempat di Sorong. Ade berkata, pembangunan Mako Armada III akan menjadi salah satu prioritas TNI AL tahun depan.

Belum kami masukkan ke RKA-KL (Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian/Lembaga). Ini juga akan berkaitan dengan perpres. Sekarang masih dalam proses sehingga tidak kami ajukan ke RKA-KL 2015. Nanti akan ada revisi atau kami ajukan tahun 2016,” ucapnya.

Tidak hanya soal Lantamal dan Komando Armada III, Sorong nantinya juga akan menjadi markas bagi Pasukan Marinir (Pasmar) 3. Ini merupakan pemekaran Korps Marinir yang selama ini sudah memiliki dua Pasmar, yakni Pasmar 1 di Cilandak, Jakarta dan Pasmar 2 di Sidoarjo, Jawa Timur. (meg)

   CNN  
 Minal Aidin Wal Faidzin, Selamat Hari Raya Idul Fitri 2015 

[World] Militan Sinai Tembak Kapal Militer Mesir

Kelompok Militan yang terkait dengan ISIS menyatakan berhasil menembak sebuah kapal Mesir dengan menggunakan roket di kawasan Laut Mediterania Rudal/roket ditembakan melesat menuju kapal militer Mesir

Kelompok yang menamakan kelompok Sinai memasang foto, yang mereka akui sebagai serangan tersebut, yaitu sebuah benda mirip rudal dan disusul dengan ledakan besar menghantam sebuah kapal.


Sebelumnya, juru bicara militer Mesir menyatakan sebuah kapal penjaga pantai terbakar saat terjadi tembak menembak dengan kelompok militan di kawasan lepas pantai.
Militan klaim berhasil menembak kapal dan membunuh awak kapal Mesir

Dikatakan kapal yang berada didekatnya memberikan bantuan, dan tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut, sekaligus membantah klaim pihak militan.

Peristiwa di perairan di Utara kota Rafah - yang bertetangga dengan jalur Gaza - ini terjadi menyusul gelombang serangan terhadap kekuatan militer Mesir oleh kelompok Provindi Sinai.
Bantuan mendekati kapal yang terbakar karena rudal/roket

Sebelumnya masih pada bulan Juni, sekitar 100 orang termasuk 17 tentara tewas dalam pertempuran sesudah kelompok militan melakukan serangan terhadap pos di kawasan Sheik Zuweid dan Rafah di Sinai.

Dalam dua tahun terakhir, kelompok Provinsi Sinai di Semenanjung Sinai bagian Utara meningkatkan serangan mereka terhadap aparat keamanan Mesir.

Tahun lalu, kelompok ini menyatakan bergabung dengan ISIS.

  BBC