Sabtu, 18 Juni 2016

Koarmatim tangkap 9 kapal Filipina curi ikan

KRI Sura (SRA-802)

Gugus Tempur Laut (Guspurla) Koarmatim menangkap sembilan kapal Filipina yang mencuri ikan di wilayah perbatasan Indonesia-Filipina.

"Itu merupakan hasil dari beberapa Operasi Laut," kata Komandan Guspurla Koarmatim Laksamana Pertama TNI I.N.G. Ariawan SE MM di Surabaya, Sabtu.

Beberapa operasi itu antara lain Operasi Benteng Ambalat-16 (Perairan Perbatasan Indonesia Malaysia), dan Operasi Benteng Tuna-16 (Perairan Perbatasan Indonesia-Filipina).

Selain itu, Operasi Benteng Kanguru-16 (Perairan Indonesia-Timor Leste dan Australia), dan Operasi Siaga Yudha (siaga tempur wilayah timur Indonesia). Operasi itu berlangsung sejak Mei 2016 hingga pertengahan Juni 2016.

Dalam operasi-operasi itu, Guspurla Koarmatim mengerahkan unsur-unsurnya antara lain KRI Badau (BDU-841), KRI Sura (SRA-802) dan KRI Karel Satsuit Tubun (KST-356).

"Mereka berhasil menangkap dan mengamankan sembilan kapal Filipina yang menangkap ikan di Perairan ZEE Indonesia tanpa dilengkapi dokumen resmi dari Pemerintah Indonesia," katanya.

Nama kapal yang ditangkap itu antara lain KIA Robert Jhon Fishing GT 15, KM. Santo Nino Jon OI GT 22, Sun Nicholas GT 20, KKury Guapa GT 15, FB/LB Twin J-105 GT 40, F/BCA Nano Aqua-4 GT 30, FB/LB Rashell DH 101 GT 35, FB Yareyo 291 GT 88, F/B Rashell GT 125.

"Kapal-kapal tersebut telah dikawal ke pangkalan terdekat yaitu Lantamal XIII/TRK, Lanal Ternate, dan Lanal Morotai untuk dilaksanakan penyelidikan dan penyidikan," katanya.

Menurut Komandan Guspurla Koarmatim itu, keberhasilan penangkapan kapal Filipina merupakan bukti bahwa unsur-unsur Patroli di bawah kendali Guspurla Koarmatim mampu melaksanakan kewajibannya secara profesional.

"Kami berharap operasi seperti ini senantiasa terus digelar agar kedaulatan dan keamanan wilayah perairan Laut Indonesia dapat terjaga dengan baik," katanya.

Sementara itu, TNI Angkatan Laut bekerja sama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan juga telah melaksanakan operasi rumpon ilegal di Laut Sulawesi perbatasan ZEE antara Indonesia dengan Filipina (garis Bujur 122 - 123) pada 12-14 Juni 2016.

Rumpon atau Fish Aggregating Devices ini merupakan benda terapung, baik menetap maupun bergerak bebas (hanyut), mengambang ataupun berada di dasar laut, yang sengaja ditempatkan untuk menarik perhatian dan mengumpulkan kawanan ikan.

Operasi rumpon itu untuk memusnahkan atau mencabut rumpon-rumpon ikan ilegal yang tersebar di seluruh perairan Indonesia, karena keberadaan rumpon-rumpon itu merugikan nelayan lokal/tradisional karena mengubah ekologi perairan yang membuat ikan pelagis besar tidak bisa mendekat ke pinggir atau masuk area di bawah 4 mil.

Dalam operasi yang mengerahkan KRI Soputan-923 yang berada di bawah kendali operasi (BKO) Guspurla Koarmatim itu, sebanyak 16 pelampung, satu atraktor, satu buah ketinting, serta 16 rumpon berhasil diangkat ke geladak KRI Soputan (SPT-923).

  ★ detik  

TNI AL Tangkap Kapal Ikan Berbendera Cina di Perairan Natuna

KRI Imam Bonjol-383

TNI Angkatan Laut kembali menangkap kapal ikan asing yang melakukan illegal fishing di Perairan Natuna. Kapal ikan berbendera Cina tersebut ditangkap unsur KRI Imam Bonjol-383 yang tengah beroperasi patroli hingga ZEE di Perairan Natuna.

KRI Imam Bonjol-383 jenis Parchim sebelumya menerima laporan dari intai udara maritim mengenai adanya 12 kapal ikan asing yang melakukan aksi pencurian ikan.

Saat didekati pada Jumat (17/6/2016), kapal ikan asing tersebut melakukan manuver dan melarikan diri. KRI Imam Bonjol pun mengejarnya dan memberikan peringatan melalui tembakan, namun diabaikan.

Setelah beberapa kali dilakukan tembakan peringatan, satu kapal dari 12 kapal ikan asing dapat dihentikan. Setelah berhasil dihentikan dan diperiksa, diketahui kapal asing tersebut diawaki 6 pria dan 1 wanita yang diduga berkewarganegaraan Cina.

Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama TNI Edi Sucipto membenarkan penangkapan kapal ikan asing ini. Kapal sudah diamankan di Lanal Ranai untuk diproses lebih lanjut.

Edi mengatakan, TNI AL akan terus menggelar patroli guna menjaga keamanan di wilayah yurisdiksi Indonesia. Ini juga menjadi komitmen pimpinan TNI AL Laksamana TNI Ade Supandi dalam penegakan hukum di laut.

"Apapun benderanya, saat mereka melakukan pelanggaran di wilayah yurisdiksi Indonesia, kami dalam hal ini TNI Angkatan Laut tidak akan segan untuk bertindak tegas," kata Edi.

Sebelumnya KRI Oswald Siahaan-354 juga berhasil menangkap kapal nelayan Cina yang juga melakukan aksi pencurian ikan di wilayah perairan yang sama. (faj/fdn)

  ★ detik  

[Video] Embarkasi Dan Debarkasi Tank Leopard ke (KRI) Teluk Bintuni

Proses Embarkasi MBT Leopard 2A4 ke dalam KRI Bintuni 520 [Penerangan Kostrad]

Video embarkasi dan debarkasi MBT Leopard 2A4 TNI AD ke dalam Kapal perang KRI Bintuni 520.

Atas kesuksesan proses ini, pihak Kemhan kembali memesan kapal pengangkut tank ke 4 pada PT DRU, Lampung. KRI bintuni 520 merupakan hasil produksi PT DRU, Lampung.

Video ini diambil dari Youtube :


  ★ Garuda Militer  

[Video] JAT Official 2016

Ilustrasi JAT

Berikut ini video official Jupiter Aerobatic Team 2016 kebanggaan TNI AU.

JAT sendiri sudah beberapa kali tampil dalam acara di dalam maupun luar negeri. Dengan menggunakan pesawat latih produksi Korea Selatan, KT-1B Wong Bee.

Video diambil dari Youtube :



  ★ Garuda Militer  

Pembangunan Kapal LST AT-4 Dimulai

KRI Bintuni 520, kapal LST AT-3 yang telah dibangun sebelumnya oleh PT DRU Kapal AT4 adalah kapal LST ke-4 dari kelas LST 117 meter yang dibangun di dalam negeri untuk TNI AL (defence.pk)

Rabu (20/4), pukul 09.00 WIB Kabaranahan Kemhan Laksamana Muda TNI Leonardi tiba di PT. Daya Radar Utama (DRU) Jl. Alamsyah Prawiranegara KM 12 Srengsem Panjang Bandar Lampung. Dalam kunjungan kerjanya ini, Kabaranahan didampingi Komandan Lanal Lampung Kolonel Laut (P) Yana Hardiyana, S.AP. Turut dalam rombongannya itu antara lain Aslog Kasal Laksamana Muda TNI Mulyadi, Kadislaikmatal, Kadismatal, Kapusada, Kapuslaik, Waasrena Kasal, Kolonel Supriyanto, Kolonel Bambang Siswanto, Herman Afriad. ADC Kabaranahan, Fahmi Irfani. Class LR, Kolonel Sriwidodo, Kolonel Edhi Prasetyo, Kolonel M. Nursyid, Letkol Sulastono dan PNS Agung.

Kedatangan Kabaranahan Kemhan disambut di ruang CNC PT DRU oleh Direktur PT DRU. Amir Gunawan, pimpinan Galangan Kapal PT DRU Harry Pronoto, Komandan Satgas Kolonel Harry Wijajanto, JM Produksi PT DRU Edi Wiyono, Direktur Wil cabang Lampung PT DRU Ajid Gunawan. Kunjungan kerja Kabaranahan beserta rombongan dalam rangka First Steel Cutting Kapal LST AT-4 dan penandatanganan berita acara antara Kabaranahan Kemhan, Aslog Kasal dan Direktur PT DRU.

kapal LST 518Desain LST

Dalam sambutannya, Amir Gunawan mengatakan bahwa untuk mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia, adalah dengan cara penguatan Armada kapal perang. Oleh sebab itu dia bersyukur karena diberi kepercayaan kembali oleh pemerintah Pertahanan Republik Indonesia untuk turut berkontribusi dalam program penguatan Alutsista melalui pembangunan Kapal LST AT-4. Amir menyadari tanpa kepercayaan, binaan dan kerja sama dari kementerian Pertahanan, TNI Angkatan Laut dan pihak pihak terkait lainnya,sulit bagi dia untuk menghasilkan produk berkualitas.

Di tempat yang sama, Kabaranahan Kemhan Laksda TNI Leonardi menjelaskan bahwa beberapa saat lagi akan dilaksanakan prosesi pemotongan plat pertama (Steel Cutting) Kapal Angkut Tank untuk TNI AL. Prosesi pemotongan plat ini merupakan salah satu momen penting dimulainya pembangunan struktur badan kapal. Pembangunan satu unit kapal Angkut Tank ini merupakan salah satu bentuk pembinaan industri dalam negeri sebagai upaya mengurangi ketergantungan pada negara lain dalam pengadaan KRI di masa mendatang.

Setelah acara penyambutan Kabaranahan, dilanjutkan dengan Ceremony First Steel Cutting Kapal AT-4 di Workshop CNC PT. DRU ditandai dengan penekanan tombol sirine. Pada pukul 12.40 WIB rombongan Kabaranahan kembali ke Jakarta melalui Bandara Radin Inten II Natar Lampung Selatan.

  ★ TNI AL  

TNI-AU Hentikan Sementara Penggunaan Helikopter Super Puma

Ilustrasi

Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal TNI Agus Supriatna memerintahkan satuannya untuk menghentikan sementara operasional Helikopter NAS- 332 L1 Super Puma, sebagai langkah pencegahan, menanti hasil kajian dari tim Lambangja (keselamatan terbang dan kerja) Mabesau.

"Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi inciden/accident. Kasau pun memerintahkan untuk memeriksa seluruh komponen pesawat Helikopter NAS- 332 L1 Super Puma secara lengkap dan menganalisa serta mengevaluasi hasilnya," kata Kepala Dinas Penerangan Angkatan Udara, Marsekal Pertam TNI Wieko Syofyan, di Jakarta, Jumat.

Hal tersebut dilakukan terkait dengan beberapa kecelakaan yang terjadi pada pesawat jenis ini di berbagai negara, seperti yang terjadi di pantai Norwegia pada April lalu, yang diduga akibat masalah teknis.

Dengan alasan yang sama, kata Kadispenau, beberapa negara di Eropa juga telah menghentikan sementara operasi penerbangan yang menggunakan Helikopter Super Puma ini. Bahkan Badan Keamanan Udara Eropa EASA telah melarang terbang Helikopter Airbus Super Puma setelah adanya kecelakaan yang terjadi di Norwegia baru-baru ini.

Helikopter jenis NAS 332 L1 Super Puma buatan Eurocopter Perancis tahun pembuatan 1998 ini mulai digunakan oleh Angkatan Udara pada tahun 2002 untuk memperkuat Skadron Udara 6 Lanud Atang Sendjaja Bogor dan Skadron Udara 45 VVIP Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta.

  ★ Antara  

[Dunia] Empat Personil Rusia Tewas

♞ Di DagestanIlustrasi [reuters]

Sebanyak empat orang personel pasukan khusus Rusia dan enam orang militan tewas dalam serangkaian bentrokan yang terjadi di Dagestan, Kaukasus utara. Demikian dilaporkan kantor berita Interfax yang mengutip sumber dari kepolisian setempat pada Jumat, 17 Juni.

Wilayah Dagestan yang berbatasan dengan Chechnya memang merupakan daerah rawan yang sering diguncang aksi teror dari kelompok ekstremis Islam.

Pada Februari, seorang pelaku bom bunuh diri menewaskan dua orang polisi dalam sebuah serangan yang diklaim oleh kelompok militan ISIS.

Laporan Reuters, Jumat (17/6/2016) yang mengutip Interfax menyebutkan enam orang tentara terluka dalam tindak kekerasan yang berlangsung baru-baru ini dan telah menerima perawatan dari rumah sakit. Disebutkan juga dua anggota ‘spetsnaz’ atau pasukan khusus Rusia tewas akibat serangan seorang pria bersenjata di hutan.

Juru bicara kepolisian menolak untuk memberikan keterangan lebih lanjut dengan alasan adanya pembatasan informasi selama berlangsungnya operasi antiteroris.

Sementara itu, The New Arab mewartakan bahwa Kementerian Pertahanan Rusia mengonfirmasi tewasnya Mikhail Shirokopoyas, seorang prajurit Rusia di Suriah. Prajurit berpangkat sersan itu meninggal dunia akibat luka-luka yang dialaminya saat kendaraan kelompoknya diserang pada awal Mei.

Dengan meninggalnya Mikhail, sudah sembilan orang prajurit Rusia yang terbunuh di Suriah sejak dimulainya keterlibatan Negeri Beruang Merah itu di Suriah pada September. (dka)
 

  Okezone  

100 Unit K-9 Akan Diakusisi “Negara Asia”

Ilustrasi K9 Korea [Tempo]

K
orea Selatan siap mengekspor senjata swagerak K-9 yang dibuat di dalam negeri dalam sebuah pameran pertahanan internasional.

Perusahaan manufaktur pertahanan Korea Selatan memamerkan senjata swagerak Howitzer K-9 di Eurosatory 2016 di Paris, Prancis, yang merupakan pameran pertahanan dan keamanan yang diselenggarakan 2 tahun sekali.

Menurut pejabat industri pertahanan domestik dan pihak militer, perusahaan Korsel sedang dalam pembicaraan bersama tujuh negara Asia, Eropa, dan Afrika untuk mengekspor K-9. Perusahaan itu dilaporkan akan menandatangani sebuah kontrak untuk mengekspor 100 buah K-9 ke sebuah negara di Asia pada bulan Agustus.

K-9 dapat menembakkan tiga peluru dalam 15 detik dan enam peluru dalam satu menit dengan jarak maksimum 40 kilometer.

Pihak militer Korsel mulai menempatkan K-9 pada tahun 1999, dan mengoperasikan 900 buah K-9 di garis depan dekat perbatasan antar Korea dan di pulau-pulau di wilayah perbatasan Timur Laut. [KBS]

  Garuda Militer  

[Dunia] Pesawat Penjaga Pantai Vietnam Hilang

Ketika Mencari Pilot dan Pesawat Yang Hilang https://lancercell.files.wordpress.com/2016/06/casa-212-vietnam.jpg?w=863Ilustrasi Pesawat penjaga Pantai vietnam [istimewa] ☆

Sebuah pesawat penjaga pantai Vietnam, yang sedang mencari jet tempur Su-30MK2 dan pilot yang hilang, menghilang dari radar pada Kamis 16 Juni 2016. Pesawat CASA C212 membawa sembilan orang hilang di wilayah utara provinsi Haiphong sekitar tengah hari waktu setempat.

Daily Mail mengutip Reuters melaporkan pesawat penjaga pantai itu bergabung ribuan orang mencari pilot jet tempur Sukhoi SU-30 MK2 yang jatuh pada hari Selasa di sepanjang bagian tengah dari garis pantai negara.

Seorang pejabat militer bergabung pada tim penyelamatan mengkonfirmasi hilangnya pesawat itu termasuk sembilan orang yang ada di pesawat. Namun dia tidak menyebutkan nama-nama penumpang karena tidak berwenang berbicara kepada media.

Dia mengatakan pesawat CASA itu turun untuk mendekati benda yang diyakini adalah target pencarian tetapi kemudian menghilang dari radar.

Seorang pejabat penjaga pantai yang bertugas sebagai juru bicara ke media mengatakan ia tidak memiliki informasi resmi untuk mengkonfirmasi berita.

Salah satu dari dua pilot terbang jet Sukhoi diselamatkan dari laut pada hari Rabu. Coastguards, penjaga perbatasan, angkatan laut, angkatan udara dan nelayan telah mencari pesawat dan pilot kedua tetapi belum menemukan hasil.

  Jejak Tapak  

Jumat, 17 Juni 2016

[Dunia] Laporan Penculikan Warga Malaysia Hanya Rumor

https://img.okezone.com/content/2016/06/17/18/1417587/laporan-penculikan-warga-malaysia-ke-filipina-hanya-rumor-belaka-sSzG7ql0Zq.jpgFoto Irjen Tan Sri Khalid Abu Bakar (Foto: Says.com) ☆

Laporan mengenai penculikan empat warga Malaysia yang diduga oleh Abu Sayyaf pada Kamis 16 Juni 2016 disebut oleh otoritas Negeri Jiran hanya sebagai rumor belaka.

Dilaporkan, usai mendengar kabar penculikan terbaru yang dilakukan terhadap empat warga Malaysia, otoritas Negeri Jiran langsung menghubungi pihak Filipina. Namun, otoritas Filipina menegaskan bahwa laporan tersebut tidak berdasarkan fakta.

Pada hari yang sama dengan beredarnya laporan penculikan tersebut, Irjen Tan Sri Khalid Abu Bakar melalui akun Twitter miliknya berkicau, tidak ada laporan mengenai penculikan yang melibatkan warga Malaysia di perairan Sulu.

Sebagaimana dikutip dari The Star, Jumat (17/6/2016), ia menuturkan bahwa laporan berita tersebut hanya berdasarkan rumor.

Khalid juga mengatakan, Kepolisian Malaysia akan terus berkomunikasi dengan pihak Filipina untuk mencari tahu siapa yang menyebarkan rumor penculikan ini. Selain itu, pihak Kepolisian Sabah juga mengatakan tidak mendengar ada laporan mengenai warga Malaysia yang diculik dari wilayah Sabah.

Sebab, sebelumnya muncul breaking news dari media Filipina yang melaporkan bahwa ada empat warga Malaysia yang diculik dari wilayah Sabah dan dibawa ke Sulu pada Kamis pagi. (emj)

  Okezone  

Minusca Bangga Kinerja Prajurit TNI di Afrika

http://poskotanews.com/cms/wp-content/uploads/2016/06/bangga-kepada-kinerja-prajurit-tni-di-afrika-700x400.jpgSaya menyampaikan rasa bangganya kepada kinerja yang telah didedikasikan oleh Prajurit TNI yang tergabung dalam Satgas Kizi TNI / Indonesian Engineering Company (Indoengcoy) kepada Minusca, dan diharapkan agar terus dipertahankan dan bahkan ditingkatkan.

Hal tersebut dikatakan oleh Deputy Force Commander Multi Dimensional Integrated Stabilization Mission in The Central African Republic (DFC Minusca) Major General Syaifuddin Ahmed yang didampingi beberapa staf terkait saat melaksanakan kunjungan ke Camp Pasukan Garuda yang merupakan Markas Prajurit TNI yang tergabung dalam Satuan Tugas Kompi Zeni (Satgas Kizi) TNI Konga XXXVII-B/Minusca di Mpoko UN Super Camp, Afrika, Rabu (15/6/2016).

Kunjungan Jenderal Bintang Dua asal negara Bangladesh tersebut diterima langsung oleh Dansatgas Kizi TNI Konga XXXVII-B/Minusca Letkol Czi Denden Sumarlin, S.E di Ruang Tamu Camp Garuda, beserta seluruh Perwira Satgas.

Kedatangan Major General Syaifuddin Ahmed dalam rangka pamitan, karena akan mengakhiri masa tugasnya sebagai Deputy Force Commander pada misi PBB di Afrika sejak dua tahun lalu.

TERIMA KASIH

Dalam kesempatan tersebut, DFC Minusca Major General Syaifuddin Ahmed mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Satgas Kizi TNI dibawah pimpinan Letkol Czi Denden Sumarlin, S.E sebagai Dansatgas beserta seluruh jajarannya yang telah memberikan dukungan selama bertugas dua tahun di Afrika Tengah dibawah bendera Minusca.

Sementara itu, Dansatgas Konga XXXVII-B/Minusca Letkol Czi Denden Sumarlin mengucapkan terimakasih atas arahan dan bimbingan yang telah diberikan oleh DFC Minusca kepada Kontingen Indonesia, serta semoga selamat kembali ke Bangladesh.

Usai acara dilanjutkan dengan foto bersama dan pemberian kenang-kenangan dari Dansatgas kepada DFC berupa patung peacekeeper dan beberapa souvenir lainnya. Sebelum menerima tim jajar penghormatan dan keluar dari Camp Garuda, DFC sempat menyampaikan kekagumannya terhadap patung Garuda yang masih dalam proses penyelesaian, “sungguh nyata..” pungkasnya.

Kapen Kostrad
Letkol Inf Agus Bhakti, S.I.P.

  Poskota  

Radar AESA untuk KF-X

Mulai Dibangun Bulan Depan https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiKQTEryFvHP_tLqSbj89hg9fVhzNSi_NDw6aqJRbMBQho5WhHFUmSFHEFYK_yJvfRmTnjoPBVgX2oUBOZSSztvU5ZV0Wf9FT3ZoKvmxmyLMu3ZOLw7K0svFUmL9UvGpzNLLVlbhI6ysv0/s400/lpcGdWE.jpgHanwha AESA radar (themess) ☆

Perusahaan pertahanan Korea Hanwha Thales akan menampilkan model sistem radar untuk jet tempur yang dibangun Korea dan Indonesia, KF-X/IF-X bulan depan. Hal ini sebagai langkah pertama untuk mengembangkan radar active electronically scanned array (AESA).

CEO Hanwha Thales Chang Si-kweon mengatakan perusahaan Korea berencana untuk memproduksi prototipe jenis ini bila berhasil, Juni mendatang, dan versi upgrade di Juni 2018 kepada Korean Times, Jum'at 17 Juni.

Hanwha Thales, ditunjuk sebagai pemenang lelang untuk membangun radar AESA proyek KF-X/IF-X. Perusahaan ini mengalahkan LIG Nex1.

Hanwha Thales mendirikan pusat penelitian bulan ini dengan 80 karyawan yang mengkhususkan diri dalam radar untuk mengembangkan radar ASEA. “Kami yakin bahwa kami dapat mengembangkan radar AESA seperti yang kita telah mempelajari kelayakan pengembangan sebelum kami berpartisipasi dalam penawaran,” kata Chang.

kfxBadan Pengembangan Pertahanan yang mengawasi pengembangan radar AESA merencanakanakan menginstal radar ini ke jet tempur pada 2026. “Hanwha Group sepenuhnya didukung Thales,” kata Chang. “Proyek ini harus berhasil.

Radar AESA menjadi teknologi penting yang membantu pilot mengidentifikasi teman atau musuh dalam pertempuran dan membidik target di permukaan. Korea harus mengembangkan radar sendiri setelah Amerika Serikat memblokir teknologi ini hingga Korea tidak bisa mendapatkannya.

Selain radar AESA, program ini juga harus mengembangkan tiga teknologi rumit yang juga ditolak oleh Amerika. Tiga tekonologi tersebut adalah infrared search and track, electronic optics targeting pod, dan radio frequency jammer.

Inilah empat teknologi F-35 yang diblokir AS hingga tidak bisa diberikan kepada Korea Selatan untuk mengembangkan KF-X/IF-X. [Korean Times]

  Garuda Militer  

4 Kapal Patroli Baru TNI AL

Produksi PT Palindo Marine, Batam https://lancercell.files.wordpress.com/2016/06/kal-palindo-marine-16062016.gif?w=863Jajaran TNI AL foto bareng dengan latarbelakang kapal patroli buatan Batam yang berkelas dunia, Kamis (16/06/2016). (istimewa) ☆

PT Palindo Marine telah merampungkan pembangunan empat kapal patroli pesanan TNI AL. Keempat kapal tersebut akan digunakan oleh jajaran Komando Armada Wilayah Timur (Koarmatim) untuk pengamanan wilayah laut.

Serah terima kapal tersebut dilakukan di komplek PT Palindo Marine, Sagulung, Batam, Kamis (16/6/2016).

Harapan saya agar hasil karya putra putri bangsa akan terus mendapat kepercayaan dari pemerintah dan TNI AL untuk pembangunan kapal kapal patroli,” kata Direktur PT Palindo Marine Batam, Charles Wirawan.

Dalam kesempatan itu Charles mengatakan, proyek empat kapal patroli tersebut dikerjakan bersama PT Karimun Anugerah Sejati. Ini merupakan proyek yang kesekian kalinya yang dikerjakan PT Palindo Marine.

Dia berharap, pemerintah terus berkomitmen memprioritaskan galangan kapal dalam negeri dalam setiap proyek pengadaan kapal. Khususnya galangan kapal di Batam. Ini sebagai wujud nyata upaya pemerintah menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia.

Charles menambahkan, kualitas produk galangan kapal di Batam tak kalah jika dibandingkan dengan daerah lain, bahkan dibandingkan dengan luar negeri. Khususnya di Palindo Marine, kapal-kapal yang dihasilkan merupakan kapal berkelas dunia.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiAiAsyFrqd0GE0B1Bb2NlFxY2Wny65QHWaqvDQIQjfuyi-fOnmQKI80gZdQVMOE1_FTaBH9tXd0eIoy3YfYHF3yExdKfVSCD0kYDbqfK59IlucXqijUFAIyMfPlvl6fPzOrSZCnUFSmp9V/s1600/IMG-20160517-WA0001.jpgKAL Bawean produksi PT Palindo Marine, Batam [def.pk]

Galangan kapal dalam negeri, khususnya Batam, sudah mampu bersaing dengan negara lain,” katanya.

Penyerahan empat kapal patroli TNI AL kemarin langsung diterima oleh Asisten Logistik Kepala Staf TNI Angkatan Laut, Laksamana Muda TNI Mulyadi. Selain menyerahkan kapal, Mulyadi turut mengukuhkan Komandan Pertama masing-masing kapal.

Keempat kapal tersebut terdiri dari KAL Bawean, KAL Kelambau, KAL Wayag, dan KAL Tidore.

Mulyadi mengatakan, penambahan dan penyerahan kapal tersebut dapat secara langsung menambah unsur kekuatan TNI.

Dengan pengamanan ini secara langsung menambah kekuatan TNI. Termasuk menjaga kemanan perairan Indonesia,” ujar Mulyadi.

Mulyadi menjelaskan, pengadaan kapal tersebut menggunakan anggaran APBN melalui Dinas Material Angkatan Laut. Hal ini bagian rencana strategis (renstra) TNI Angkatan Laut dalam upaya mewujudkan kekuatan Pokok Minimum TNI Angkatan Laut Tahun 2010 sampai dengan 2024.

Semoga ke depannya kita bisa menambah kapal patroli dengan kerjasama yang baik,” tutupnya.

  Batam Pos  

[Dunia] Empat Warga Malaysia Diculik ke Filipina

Kembali Terjadi https://www.intelijen.co.id/wp-content/uploads/2016/06/Warga-Malaysia-Di-culik-595x279.jpgScreenshot pemberitaan diculiknya warga Malaysia (ABS-CBN)

Otoritas Filipina membenarkan kabar terkait diculiknya empat warga Malaysia dari wilayah Sabah. Dilaporkan, para penculik membawa empat warga Malaysia tersebut ke Sulu pada Kamis pagi.

Sebagaimana dikutip dari The Star, Kamis (16/6/2016) media Filipina melaporkan Kepala Kepolisian Tawi-Tawi, Filipina menuturkan kelompok penculik yang belum diidentifikasi tersebut membawa keempat warga Malaysia ke pantai Sitangkai, Tawi-Tawi sebelum menuju Sulu.

Dilaporkan, stasiun radio Filipina juga memberitakan bahwa pasukan Army Western Mindano Command telah membenarkan penculikan tersebut.

Walaupun hingga saat ini masih belum diketahui siapa yang bertanggung jawab atas penculikan ini, namun terindikasikan kuat ini adalah ulah Abu Sayyaf. Mengingat pada April lalu, kelompok radikal tersebut juga menculik empat warga Malaysia di wilayah Pantai Sabah. (emj)

  Okezone  

[Dunia] Rheinmetall Kenalkan Kendaran Tempur Infanteri Terbaru

Lynx Rheinmetall new Lynx infantry fighting vehicle (Rheinmetall)

Rheinmetall (External Stand D261 / D211) telah meluncurkan kendaraan tempur infanteri tracked terbaru Lynx yang dikembangkan sebagai upaya untuk memenuhi kesenjangan yang dirasakan di pasar kendaraan yang mampu digunakan untuk berbagai misi di medan perang.

Ben Hudson, Kepala Rheinmetall Vehicle Systems Division mengatakan: “Lynx adalah keluarga kendaraan modular baru yang menawarkan kepada pelanggan kami tingkat survivability tertinggi, mobilitas, kemampuan serang dan kapasitas.

Lynx sebagaimana dilaporkan IHS Jane Rabu 15 Juni 2016 akan memiliki dua varian yakni KF31 dan KF41, dengan KF sendiri berasal dari kata Kettenfahrzeug (bahasa Jerman untuk tracked vehicle). KF31 yang ditampilkan di Eurosatory memiliki tiga awak yang terdiri dari komandan, penembak dan pengemudi, dengan enam personel di belakang. Sementara KF41 lebih panjang dan dengan berat 38 ton.

Lambung dibangun dari baja dilas dilengkapi dengan baju besi modular, dengan perlindungan khusus untuk serangan dari atas. Lantai ganda menyediakan tingkat perlindungan yang tinggi dari ranjau.

Lynx dilengkapi dengan turret generasi terbaru Rheinmetall Lance, dipersenjatai dengan dual-feed cannon 35mm dengan kemampuan air bursting munition, dan senapan mesin coaxial Rheinmetall 7.62mm di kanan, dengan pod dua senjata anti-tank di sisi kiri turret.

Selain yang dilengkapi dengan sistem kontrol penembakan terkomputerisasi, menara Lance memiliki sistem sign elektro optik stabil, yang mampu bekerja pada segala cuaca baik siang maupun malam dengan pemandangan termal menggabungkan pengintai laser untuk komandan dan penembak. Kendaraan ini didukung oleh mesin diesel Liebherr dengan daya 635kW digabungkan dengan transmisi otomatis Allison.

  Jejaktapak  

Kamis, 16 Juni 2016

Kemhan Pastikan Tidak Ada Tumpang Tindih Intelijen

Ilustrasi hacker (Istimewa)

Kepala Badan Instalasi Strategis Nasional (Bainstranas) Kemhan, Mayjen TNI Paryanto, mengemukakan, pembentukan Badan Intelejen Pertahanan (BIP) tidak akan tumpang tindih dengan intelijen lainnya. BIP memiliki tugas dan tanggung jawab berbeda dengan lembaga intelijen lainnya.

"Kami sifatnya hanya akan menganalisa tentang keamanan serta pertahanan secara global. Kerja kami yang terkait dengan pertahanan negara secara utuh," kata Paryanto di Jakarta, Kamis (16/6).

Ia memberi contoh Badan Intelijen Strategis (BAIS) berada dibawah Panglima TNI. Tugasnya untuk analisa perang. BAIS, kata Paryanto, tidak masuk wilayah politik karena mereka alat negara. Sementara, lajutnya, Badan Intelejen Keamanan (Intelkam) berada dibawah naungan Mabes Polri. Mereka memiliki peran untuk wilayah kriminal dan keamanan nasional.

"Sementara, Badan Intelijen Negara (BIN) bekerja memberikan informasi tentang politik dan keamanan negara. BIN tidak mengurusi strategi pertahanan negara. Masalah pertahanan ini menjadi kewenangan kami. Itu untuk perencanaan dan kebijakan pertahanan negara," ujarnya.

Menurutnya, pembentukan lembaga tersebut tidak membutuhan anggara baru. Pembiayaan diambil dari anggaran yang ada di Kemhan. "Tidak kami tidak akan tambah anggaran. Kami memakai anggaran yang ada saja," jelasnya.

Dia menambahkan, salah satu tugas BIP adalah mengelola informasi yang sifatnya kejahatan cyber dengan memanfaatkan kemajuan teknologi yang ada. Pasalnya, saat ini, perang yang terjadi bukan lagi secara fisik tetapi penggunaan teknologi.

"Saat ini, perang menggunakan kemajuan teknologi dan kemajuan teknologi mendorong untuk perang. Itu pasti," tutupnya.

 Pembentukan Badan Intelijen Tidak Melanggar UU 

Kementerian Pertahanan (Kemhan) telah membentuk Badan Intelijen Pertahanan (BIP). Badan itu sebagai pusat intelijen di lingkungan Kemhan. Sebelumnya, banyak pihak mengkritik pembentukan BIP tersebut. Alasannya, tidak sesuai dengan UU No 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan.

Kepala Badan Instalasi Strategis Nasional (Bainstranas) Kemenhan, Mayjen TNI Paryanto mengemukakan pembentukan lembaga itu tidak melanggar UU. Dalam UU tidak diatur soal pembentukan intelijen tetapi juga tidak dilarang.

"Dengan ketentuan seperti itu berarti tidak ada yang melanggar. Tidak diatur, tetapi juga tidak dilarang. Sangat jelas dari bunyi UU-nya," kata Paryanto di Jakarta, Kamis (16/6).

Ia menjelaskan pembentukan BIP untuk kepentingan Kemhan. Kemhan perlu data intelijen dalam merumuskan kebijakan untuk memperkuat pertahanan negara.

Dia mengakui memang ada data-data intelijen dari lembaga lain yang bisa dipakai Kemhan. Misalnya dari BAIS TNI, Polri, BIN, dan sebagainya. Namun data-data tersebut masih merupakan data mentah. Perlu badan khusus di Kemhan untuk mengolah, menganalisis dan membacanya secara benar dan tepat.

Kemhan juga bisa mengambil data sendiri tanpa memakai data intelijen dari lembaga lain. Hal itu dilakukan jika memang membutuhkan data khusus untuk strategi pertahanan.

"Dalam konteks itu maka perlu badan khusus di kami untuk kerja intelijen. Tidak mungkin Kementerian ini tanpa intelijen," tuturnya.

Menurutnya, pada masa lalu, badan intelijen di Kemhan itu sebenarnya ada. Namuan saat itu digabung dengan intelijen TNI. Pengabungan dilakukan karena pada masa lalu, TNI berada di bawah Kemhan. Kini, TNI berdiri sendiri.

Setelah lepas dari TNI, Kemhan tidak memiliki badan intelijen. Adapun BAIS dibawah kendali TNI dan berfungsi untuk intelijen perang.

"Kami tidak mungkin memakai Bais karena sudah dibawah TNI. Data yang hasilkan juga beda. Mereka datanya untuk kebutuhan perang. Kami kan butuh untuk strategi pertahanan. Jadi perlu bentuk sendiri," jelasnya.

  Berita Satu