Merupakan anggaran terbesar kedua RAPBN 201720 unit M109A4 ex Belgia akan diakuisisi TNI AD
Kementerian Pertahanan (Kemhan) kembali mendapatkan alokasi anggaran besar pada tahun depan. Merujuk Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara / RAPBN 2017, pemerintah mengalokasikan anggaran untuk Kemhan sebesar Rp 104,58 triliun.
Meski anggaran tersebut turun 4,05% dibandingkan dengan anggaran tahun ini, Kemhan merupakan kementerian dengan alokasi anggaran terbesar kedua. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera) tercatat sebagai calon penerima anggaran terbesar tahun depan, yakni mendapatkan alokasi Rp 105,56 triliun.
Dalam APBN Perubahan tahun ini, Kemhan menempati anggaran terbesar dari semua kementerian, dengan total alokasi anggaran Rp 109 triliun, melebihi Kementerin PU-Pera.
Pengamat militer Connie Rahakundini Bakrie mengatakan, meski pemerintah harus berhemat, alokasi anggaran yang besar kepada Kemhan memang diperlukan. "Kita harus melihat konstelasinya, untuk ketahanan nasional. Jadi harus dilihat urgensinya," jelasnya kepada KONTAN, Kamis kemarin (18/8).
Menurutnya, meski kondisi ekonomi sedang terpuruk, namun anggaran untuk keamanan tidak bisa ikut diturunkan. Dengan catatan, alokasi anggaran persenjataan dan teknologi pertahanan benar-benar dibutuhkan.
Berdasarkan nota keuangan RAPBN 2017 alokasi anggaran Kemhan tahun depan akan digunakan untuk beberapa program. Antara lain program pengembangan teknologi dan industri pertahanan, modernisasi sistem persenjataan dan non sistem persenjataan, program dukungan kesiapan matra darat, laut dan udara.
Program modernisasi sistem persenjataan matra darat misalnya, indikator kerja yang harus dicapai ialah memiliki panser pengganti sarasen dan saladin sebanyak 24 unit, meriam armed (M-109) sebanyak 20 unit, pembangunan kesatrian di Kepulauan Natuna sebanyak 1 den arhanud dan 1 batrai armed.
Sebelumnya, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menyatakan, salah satu fokus bidang pertahanan ialah memperkuat pertahanan di perbatasan, termasuk di kawasan Natuna. Oleh karena itu, sejak tahun ini pemerintah telah mengalokasikan anggaran Rp 6 triliun untuk penguatan keamanan di Natuna.
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Tatang Sulaiman beberapa waktu lalu juga menjelaskan, anggaran keamanan Natuna digunakan untuk peningkatan fasilitas dan infrastruktur pertahanan. Misalnya, lapangan terbang dan dermaga kapal, serta fasilitas logistik lain.
Kementerian Pertahanan (Kemhan) kembali mendapatkan alokasi anggaran besar pada tahun depan. Merujuk Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara / RAPBN 2017, pemerintah mengalokasikan anggaran untuk Kemhan sebesar Rp 104,58 triliun.
Meski anggaran tersebut turun 4,05% dibandingkan dengan anggaran tahun ini, Kemhan merupakan kementerian dengan alokasi anggaran terbesar kedua. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera) tercatat sebagai calon penerima anggaran terbesar tahun depan, yakni mendapatkan alokasi Rp 105,56 triliun.
Dalam APBN Perubahan tahun ini, Kemhan menempati anggaran terbesar dari semua kementerian, dengan total alokasi anggaran Rp 109 triliun, melebihi Kementerin PU-Pera.
Pengamat militer Connie Rahakundini Bakrie mengatakan, meski pemerintah harus berhemat, alokasi anggaran yang besar kepada Kemhan memang diperlukan. "Kita harus melihat konstelasinya, untuk ketahanan nasional. Jadi harus dilihat urgensinya," jelasnya kepada KONTAN, Kamis kemarin (18/8).
Menurutnya, meski kondisi ekonomi sedang terpuruk, namun anggaran untuk keamanan tidak bisa ikut diturunkan. Dengan catatan, alokasi anggaran persenjataan dan teknologi pertahanan benar-benar dibutuhkan.
Berdasarkan nota keuangan RAPBN 2017 alokasi anggaran Kemhan tahun depan akan digunakan untuk beberapa program. Antara lain program pengembangan teknologi dan industri pertahanan, modernisasi sistem persenjataan dan non sistem persenjataan, program dukungan kesiapan matra darat, laut dan udara.
Program modernisasi sistem persenjataan matra darat misalnya, indikator kerja yang harus dicapai ialah memiliki panser pengganti sarasen dan saladin sebanyak 24 unit, meriam armed (M-109) sebanyak 20 unit, pembangunan kesatrian di Kepulauan Natuna sebanyak 1 den arhanud dan 1 batrai armed.
Sebelumnya, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menyatakan, salah satu fokus bidang pertahanan ialah memperkuat pertahanan di perbatasan, termasuk di kawasan Natuna. Oleh karena itu, sejak tahun ini pemerintah telah mengalokasikan anggaran Rp 6 triliun untuk penguatan keamanan di Natuna.
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Tatang Sulaiman beberapa waktu lalu juga menjelaskan, anggaran keamanan Natuna digunakan untuk peningkatan fasilitas dan infrastruktur pertahanan. Misalnya, lapangan terbang dan dermaga kapal, serta fasilitas logistik lain.
♖ Kontan