Sabtu, 03 Desember 2016

[RIP] Pesawat Polri Jatuh di Perairan Lingga Kepulauan Riau

http://cdn2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/pesawat-milik-polisi_20161203_164848.jpgIlustrasi pesawat Polri yang hilang kontak dibuat di Polandia pada tahun 2004 [Tribunnews]

Pesawat jenis M28 buatan Polandia milik Polri hilang kontak. Pesawat itu diduga jatuh di wilayah perairan Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau.

Informasi pesawat jatuh itu berawal dari laporan warga yang menemukan bagian badan pesawat sekitar pukul 12.30 WIB, Sabtu (3/12/2016). Sejumlah barang yang diduga berasal dari pesawat itu ditemukan warga di antara Pulau Mensanak dan Pulau Sebangka.

Kapolda Kepulauan Riau Brigjen (Pol) Sam Budigusdian membenarkan soal hilang kontaknya pesawat tersebut.

"Itu data-datanya sudah benar," ujar Brigjen Sam soal data pesawat yang hilang kontak itu. (tor/tor)

 Lokasi Pesawat Polri yang Jatuh di Kepri 
Ini Lokasi Pesawat Polri yang Jatuh di KepriPesawat tipe M28 Skytruck buatan Polandia milik Polri hilang kontak dan diduga jatuh di wilayah Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau. Polisi sudah menemukan titik koordinat hilangnya pesawat.

"Dari hasil koordinasi dengan Saudara Iyar yang saat ini ada di TKP, kurang-lebih 3 mil dari TKP. Titik koordinat jatuhnya pesawat sesuai data GPS pruno JP32 0"17,246N utara selatan 104"50,261E barat timur antara Pulau Mensanak dengan Pulau Sebangka atau Pulau Gentar perairan Kabupaten Lingga," kata Kadiv Humas Irjen Boy Rafli dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (3/12/2016).

Informasi yang diterima, Sabtu (3/12/2016), pesawat itu membawa 8 penumpang dan 5 kru. Kapolda Kepulauan Riau, Brigjen (Pol) Sam Budigusdian, membenarkan informasi tersebut.

Sam mengatakan pesawat tersebut milik Polri sebelumnya hilang kontak. Skytruck dengan rute Pangkalpinang menuju Batam ini take off pukul 09.24 WIB. (aik/tor)

 Angkut 13 Polisi 

Pesawat jenis Skytruck yang jatuh di Perairan Lingga, Kepulauan Riau, mengangkut 5 kru dan 8 penumpang. Ada 3 orang pilot dalam pesawat itu.

Informasi yang diterima, Sabtu (3/12/2016), ketiga pilot itu atas nama AKP Budi Waluyo, AKP Eka Barokah, dan AKP Tonce.

 13 Nama Penumpang dan Kru Skytruck 
Pesawat Polri yang Jatuh di Kepri Tipe M28 SkytruckTiga belas personel kepolisian diduga menjadi korban pesawat jenis Skytruck jatuh di Perairan Lingga, Kepulauan Riau. Ini nama-nama penumpang dan kru pesawat tersebut.

Informasi yang diterima, Sabtu (3/12/2016), Cassa membawa 5 orang kru dan 8 penumpang. Kapolda Kepulauan Riau, Brigjen (Pol) Sam Budigusdian, membenarkan informasi tersebut.

 Berikut 13 nama korban Skytruck jatuh :

1. AKP Budi Waluyo (pilot)
2. AKP Eka Barokah (pilot)
3. AKP Tonce (pilot)
4. Brigadir Joko Sujarwo (mekanik)
5. Brigadir Mustofa (mekanik)
6. AKP Abdul Munir (penumpang)
7. AKP Safran (penumpang)
8. Bripka Erwin (sda)
9. Briptu Andi Z(sda)
10. Bripda Rizal (sda)
11. Bripda Eri (sda)
12. Brigadir Suwarno (sda)
13. Brigadir Joko Sungatno.

(aan/tor)

 Kapal Perang dan Patroli TNI AL Bantu Pencarian Pesawat Polri 

Personel TNI AL ikut membantu pencarian pesawat Skytruck milik Polri yang jatuh di Perairan Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau. Dua kapal perang milik TNI turut dikerahkan dalam pencarian itu.

"Dua kapal, KRI Pattimura dan KRI Cucut," ungkap Kepala Dinas Penerangan TNI AL (Kadispenal) Laksamana Pertama (Laksma) Gig JM Sipasulta saat dikonfirmasi, Sabtu (3/11/2016).

Selain KRI, TNI AL juga mengerahkan dua kapal patroli keamanan laut (Patkamla) dari Lanal Dabo Singkep. Kedua KRI dan 2 Kapal Patkamla langsung menuju lokasi perkiraan tempat jatuhnya pesawat Polri begitu mendapat informasi pagi tadi.

"Patkamla dan anggota Posmat Benan melaksanakan penyisiran radius 4 NM dari lokasi kejadian," kata Gig.

Proses pencarian tak hanya dibantu oleh TNI AL. Menurut Gig, para nelayan dan berbagai instansi terkait juga saling membantu untuk mencari pesawat dengan nomor register P-420 itu. Sejumlah barang pun ditemukan di sekitar lokasi yang diperkirakan tempat jatuhnya pesawat.

"Nelayan-nelayan setempat menemukan sebagian dari barang-barang korban pada posisi radius 3 NM dari lokasi kejadian," tuturnya.

Seperti diketahui, informasi pesawat jatuh itu berawal dari laporan warga yang menemukan bagian badan pesawat siang tadi. Pesawat bertipe M28 Skytruck tersebut membawa 13 polisi, tiga di antaranya adalah pilot. (elz/tor)

 Potongan Tubuh Ditemukan 
Kapal Perang dan Patroli TNI AL Bantu Pencarian Pesawat Polri yang JatuhTNI AL bersama instansi lain membantu pencarian Pesawat Skytruck milik Polri yang jatuh di perairan Kabupaten Lingga, Kepri. Dalam pencarian tersebut, ada potongan tubuh yang ditemukan.

"Tadi ditemukan potongan tubuh, bagian organ dalam. Hanya satu. Barang-barang lain yang banyak ditemukan," ungkap Kadispen Lantamal IV/Kepri Mayor Josdy Damoopoli saat dikonfirmasi detikcom, Sabtu (3/12/2016).

Barang-barang diduga dari pesawat yang ditemukan seperti kotak berwarna merah dan tas hitam. Nelayan pun menemukan serpihan yang diduga milik pesawat pabrikan Polandia tersebut.

"Puing-puing sudah mengambang. Sebagian diangkat. Barang-barang ini sudah terbawa arus," jelas Josdy.

TNI AL sendiri mengerahkan dua kapal perang, KRI Pattimura dan KRI Cucut, dan juga dua kapal Patroli Keamanan Laut (Patkamla) dalam pencarian pesawat milik Polri ini. Josdy belum bisa memastikan apakah organ tubuh yang ditemukan adalah bagian dari korban jatuhnya pesawat.

Seperti diketahui, pesawat bertipe M28 itu hilang kontak pagi tadi. Pada siang hari, nelayan menemukan serpihan pesawat di Perairan Lingga.

Nelayan setempat membantu pencarian pesawat yang jatuh tersebut. Pesawat membawa 13 orang polisi yang tiga di antaranya adalah pilot.

"Nelayan-nelayan setempat menemukan sebagian dari barang-barang korban pada posisi radius 3 NM dari lokasi kejadian," tutur Kadispen TNI AL, Laksamana Pertama (Laksma) Gig JM Sipasulta sebelumnya, Sabtu (3/12). (elz/ear)

  detik  

Pelatihan Calon Awak KSDE 209 DSME

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJyj_48qS0XZBhvVtHOIb3XqgFFYrhpikkjbmqrhehbZIFNYrsQZsdGIYIcDwLthZii4R0RycHkxBZNJC1LD0pWsgHOWPtzti7vH17YVR2XZgCVB6ivtKmJ2s-vRF9DvDOHdKvH2qumGW4/s1600/KRI+Nagapasa+403+menjalani+sea+trial+%2528defence.pk%2529.jpgKRI Nagapasa 403 [DSME]

Komando Latihan Armada RI Kawasan Timur (Kolatarmatim) menggelar pelatihan Kesatuan Persiapan Pengambilan Kapal (KPPK) terhadap sedikitnya 40 calon awak (cawak) Kapal Selam Diesel Electric (KSDE) Kelas 209 DSME.

Wakil Komandan (Wadan) Kolatarmatim Letkol Laut (P) Edy Tarjono mengatakan, pelatihan akan berlangsung selama empat bulan ke depan. "Pembukaan pelatihan sudah berlangsung mulai hari Kamis (01/12) kemarin," ujarnya, Jumat.

Dikatakan, pembukaan pelatihan ditandai dengan penyematan tanda peserta latihan kepada perwakilan Cawak KSDE 209 DSME. "Cawak KSDE 209 yang diberi pelatihan KPPK merupakan personel yang diharapkan menjunjung tinggi profesionalisme," katanya.

Edy menjelaskan, kegiatan pelatihan ini dilaksanakan untuk menyiapkan personel-personel yang akan mengawaki kapal selam diesel electric dengan teknologi terbaru itu. Materi yang akan diberikan meliputi pengetahuan dasar tentang kepelautan, pembekalan, penyelamatan kapal dan pemeliharaan tingkat organik.

"Dengan berbekal pengetahuan dan keterampilan yang diberikan diharapkan seluruh peserta dapat menjaga terpeliharanya kemampuan personel dan dapat mengaplikasikan di satuan tugas masing-masing, yang berdampak positif bagi personel tersebut maupun satuannya," ungkapnya. (*)

  Antara  

Prajurit Batalyon Arhanud-1 Marinir Latihan Satuan Dasar

Prajurit Batalyon Artileri Pertahanan Udara-1 (Arhanud-1) Marinir melaksanakan Latihan Satuan Dasar (LSD) Triwulan IV tahun 2016 di Kesatrian Sutedi Senaputra Karangpilang, Surabaya, Jumat (2/12) [Dispen Kormar]

Prajurit Batalyon Artileri Pertahanan Udara-1 (Arhanud-1) Marinir melaksanakan Latihan Satuan Dasar (LSD) Triwulan IV tahun 2016 di Kesatrian Sutedi Senaputra Karangpilang, Surabaya, Jumat.

Sebelum melaksanakan kegiatan, Komandan Batalyon Arhanud - 1 Mar Mayor Marinir Guntur Almasyih mengatakan, tujuan dan tugas pokok Batalyon Arhanud - 1 Mar adalah melaksanakan pertahanan udara secara aktif dengan menghancurkan, meniadakan atau mengurangi daya guna dan hasil guna (efektifitas dan efesiensi) serangan udara musuh yang mempergunakan pesawat terbang maupun peluru - peluru balistik dan peluru - peluru kendali.

"Dengan latihan tersebut, diharapkan supaya seluruh Prajurit Batalyon Arhanud-1 Mar bersemangat dalam melaksanakan setiap kegiatan, selalu menjaga dan membina kebugaran fisik dan mental prajurit," katanya.

Ia mengatakan, laksanakan latihan ini dengan sungguh-sungguh dan selalu mengutamakan faktor keselamatan, sehingga latihan benar-benar "zero accident".

"Mari laksanakan kegiatan ini dengan sungguh-sungguh dan jangan lupa untuk mengutamakan faktor keselamatan," katanya dalam siaran pers Jumat.

Kegiatan yang dipimpin Komandan Batalyon Arhanud-1 Mar Mayor Marinir Guntur Almasyih tersebut dilaksanakan menjadi dua tahap yaitu tahap pertama, dengan materi pelajaran teori tentang ke Arhanudan, Brasas, Pelayanan Amonisi, Prosedur Komunikasi Arhanud dan Harwat.

"Tahap Kedua, berupa materi Gelar Satuan Penembakan (Satbak) menggunakan kendaraan tempur BVP-2 dengan rute yang telah ditentukan, selama dalam perjalanan, pelaku latihan akan menyelesaikan problem yang diberikan oleh pelatih," katanya.(*)

  Antara  

Belanda Umumkan Penyelidikan Pembantaian Ribuan Rakyat Indonesia

https://cdn.sindonews.net/dyn/620/content/2016/12/03/41/1160117/belanda-umumkan-penyelidikan-pembantaian-ribuan-rakyat-indonesia-ys9.jpgPerdana Menteri Belanda Mark Rutte mengumumkan tentang penyelidikan baru terkait pembantaian ribuan rakyat Indonesia oleh tentara kolonial di masa lalu. [REUTERS]

Pemerintah Belanda mengumumkan hasil penyelidikan terbaru terkait pembantaian ribuan rakyat Indonesia oleh tentara kolonial Belanda yang berlangsung hingga 1949. Pengumuman itu disampaikan Perdana Menteri Belanda Mark Rutte.

Kami perlu berani melihat ke dalam cermin masa lalu kami,” kata Rutte kepada wartawan dalam konferensi pers mingguan mengacu pada penyelidikan konflik beradarah di Indonesia yang didukung pemerintah Belanda untuk pertama kalinya.

Ribuan rakyat Indonesia tewas di tangan tentara Belanda selama memperjuangan kemerdekaan. Rutte menyebut konflik berdarah era kolonial itu sebagai “halaman kelam dalam sejarah” dan ”masa yang menyakitkan bagi semua orang”.

Pasukan Belanda di masa lalu mengepung desa-desa yang dianggap sebagai basis pejuang Indonesia sebelum akhirnya melakukan pembantaian tanpa proses pengadilan.

Sejumlah sumber di Indonesia menyatakan bahwa hingga 40 ribu rakyat Indonesia tewas selama memperjuangan kemerdekaan. Namun, studi sejarah mencatat jumlah korban tewas antara 3 ribu hingga 4 ribu orang.

Sebagai contoh, setidaknya 860 orang tewas di depan regu tembak Belanda di Sulawesi, yang sebagian besar terjadi antara Desember 1946 dan April 1947.

Penyelidikan baru yang didukung pemerintah Belanda ini dilakukan oleh tiga lembaga Belanda termasuk National Institute for Military History dan The NIOD Institute for War, Holocaust and Genocide Studies.

Pemerintah Belanda pada tahun 2013 secara terbuka meminta maaf atas pembunuhan massal di Indonesia dan berusaha untuk ”menutup sebuah bab yang sulit” dengan bekas koloninya.

Pengadilan Belanda juga memutuskan bahwa pemerintah harus membayar kompensasi kepada para janda dan anak-anak dari warga Indonesia yang dieksekusi tentara kolonial.

Pengacara untuk keluarga korban kebrutalan tentara kolonial Belanda, Liesbeth Zegveld, menyambut keputusan terbaru pemerintah Belanda yang mendukung penyelidikan itu. ”Kami sudah tahu banyak, tapi sudah waktunya bagi pemerintah untuk mengambil tanggung jawab sendiri dan memberikan dukungannya,” katanya seperti dikutip Reuters, Sabtu (3/12/2016). (mas)

  SINDOnews  

[Dunia] Pasukan PBB Penyebar Kolera di Haiti

Foto ini diambil pada 15 Oktober 2016 lalu, saat Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon mengunjungi penampungan di Lycee Phillipe Guerrier di Kota Les Cayes, Haiti. [AFP]

Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon, di Markas Besar PBB, New York, Kamis waktu setempat, menyampaikan permohonan maaf kepada rakyat Haiti.

Permohonan maaf itu terkait peran yang dimainkan pasukan penjaga perdamaian PBB dalam memicu epidemi kolera yang menghancurkan di negara itu.

"Mewakili PBB, saya dengan tegas ingin menyampaikan permohonan maaf kepada rakyat Haiti," ungkap Ki-moon tiga kali dalam bahasa berbeda, yakni Bahasa Kreol Haiti, Perancis, dan Inggris.

Seperti dikutip AFP, ungkapan itu diutarakannya di hadapan Majelis Umum PBB.

"Kami mengaku tak melakukan upaya yang cukup terkait wabah kolera dan penyebarannya di Haiti. Kami sungguh meminta maaf," kata Ki-moon lagi.

Berdasarkan penelitian sejumlah pakar, ditarik kesimpulan bahwa penyebaran wabah kolera di Haiti diawali dari masuknya pasukan perdamaian PBB ke negara itu.

Diketahui, sejumlah anggota pasukan asal Nepal yang dikirim ke negara di Karibia pada gemba bumi dahsyat 2010, terjangkit kolera. Dari sanalah penyakit itu pun menjadi wabah.

Kolera adalah penyakit yang berjangkit dan menular dari air minum yang terkontaminasi, sehingga mengakibatkan diare akut. Ini menjadi isu penting bagi negara dengan sistem sanitasi yang buruk.

Wabah kolera ini telah menewaskan lebih dari 9.000 rakyat Haiti dan menjangkiti 800.000 di negara termiskin di benua Amerika itu.

Kendati menyampaikan permohonan maaf, PBB tetap menegaskan penolakannya atas klaim untuk bertanggung jawab secara hukum atas kondisi darurat kesehatan di Haiti.

"Kami tidak mengubah posisi hukum kami," tegas Wakil Sekretaris Jenderal PBB Jan Eliasson kepada wartawan.

Sebelumnya, Ki-moon pun menegaskan, PBB memiliki tanggung jawab moral untuk bertindak.

"Ini telah membekas dalam hubungan antara PBB dan rakyat Haiti. Ini merupakan noda pada reputasi penjaga perdamaian PBB," ujar Ki-moon.

  Kompas  

Industri Pesawat Terbang Nusantara

✈ Di Amerika IPTN North America [INA]

IPTN berdiri pada tahun 1976 dengan nama PT Industri Pesawat Terbang Nurtanio dengan B.J. Habibie sebagai Presiden Direktur. PT Industri Pesawat Terbang Nurtanio kemudian berganti nama menjadi Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN) pada tahun 1985.

Setelah mendirikan IPTN di Indonesia, Habibie juga membuka kantor perwakilan di Amerika sebagai anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki oleh PT Dirgantara Indonesia. Walaupun kini IPTN telah berganti nama menjadi PT Dirgantara Indonesia, kantor perwakilan di Amerika ini tetap menggunakan nama IPTN North America.

Kantor perwakilan IPTN di Amerika ini mulai beroperasi Juni 1992 untuk memasukkan produk andalan Indonesia yang didesain, diproduksi, disertifikasi dan diuji terbang oleh bangsa Indonesia, yaitu N-250.

Seattle dipilih karena kantor Federal Aviation Administration atau FAA juga berlokasi di kota ini.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjpFIkZe0XaTNSjNXzAZYyzPAc2IQkGa0jkQNRdHzIX4ICwGVrGbAn7o6iO7qpq0X7i0UhMaN0A6sHQLG7gzFHEOpOVRVpIyzTKgCtHFKFaBsHY4P1cb4uqv_4nT48KazagwARH2oBXlM0_/s1600/n250_09.jpgN250 [IPTN]

Awalnya ada lima fungsi yang dijalankan di kantor ini yaitu engineering, produksi, bisnis, keuangan dan material. Rencananya setelah mendapatkan sertifikasi FAA, pesawat N-250 juga akan diproduksi di Seatlle.

Gautama Indra Djaja, Direktur IPTN North America menjelaskan, “Karena berbagai kendala yang ada, kita tidak bisa mencapai sertifikasi N-250.

Setelah gagal mendapatkan sertifikasi, tidak ada lagi dana yang dikucurkan dengan nota kesepakatan yang ditandatangani oleh pemerintah Indonesia dan IMF tahun 1998.

Namun menurut Gautama yang telah bekerja di PT Dirgantara Indonesia sejak tahun 1982, IPTN tetap ingin mempertahankan keberadaan kantor perwakilan ini.

Networking yang saya bina selama 10 tahun itu, memungkinkan saya untuk memasarkan suku cadang. Dan nama IPTN sudah terkenal di Amerika,” tambahnya.

Sejak tahun 2003, kantor ini mulai mandiri dan masuk ke bisnis trading sebagai pemasok suku cadang pesawat terbang.

Kini IPTN sudah memiliki produk baru, N-219 yang telah melewati tahapan uji coba terbang dan akan mengembangkan pesawat N-245 dan diharapkan IPTN North America akan kembali berfungsi penuh seperti pada saat didirikan 24 tahun lalu. [dw]

  Elshinta  

Jumat, 02 Desember 2016

[Video ✭✭✭] Penembakan MLRS Kostrad

Penembakan MLRS Astros Kostrad [Div 2 Kostrad]

Pada video dibawah, latihan penembakan beberapa roket dilakukan Yon Armed 10 Kostrad dengan menggunakan alutsista terbarunya dari Brasil di wilayah Kebumen.

 Video diambil dari Youtube : 


  Youtube  

KRI Fatahillah-361 Lebih Modern dan Canggih

⚓ Selesai perbaharui sistem alutsista dan kapal Ujicoba KRI Fatahillah 361 setelah menjalani modernisasi kapal. [TNI AL]

PT Dok dan Perkapalan Surabaya (Persero) telah merampungkan modernisasi KRI Fatahillah-361, yang adalah kapal perang jenis perusak kawal berpeluru kendali yang memiliki bobot 1.450 ton pesanan Kementerian Pertahanan.

Alhamdulillah, kami bisa merampungkan pesanan secara tepat waktu dan tidak sampai dua tahun, bahkan lebih awal. Modernisasi ini adalah kali pertama dilakukan Kemenhan untuk jenis kapal perang,” kata Direktur Utama PT Dok dan Perkapalan Surabaya (Persero), Imam Sulistiyanto, saat penyerahan kapal kepada Kementerian Pertahanan, di galangan kapal Tanjung Perak, Surabaya, Jumat.

Ia mengatakan, KRI Fatahillah-361 merupakan kapal perang buatan Belanda pada 1973, yang saat ini telah memiliki teknologi dan persenjataan terbaru dan modern.

Daya tempur KRI Fatahillah-361 saat ini sama dengan kapal modern, yakni memiliki command management system, di antaranya sistem pendorong, yang kami perbaiki dengan kerja sama Ultra dari Inggris,” katanya.

Bahkan, kata Sulistyanto, beberapa persenjataan atau peluru kendali kapal perang dengan dua sumbu baling-baling yang masing-masing berkekuatan 8.000 bhp itu sudah diuji coba tembakan, dengan hasil keseluruhan tembakan tepat sasaran.

KRI Fatahillah-361 dilengkapi senjata modern, di antaranya radar Decca AC 1229, pemandu tembakan signal, surface search, dan signal DA 05.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjVql-eU_srjZuE0bOMJPvdLrZuZO0D9SRWyDVJ6FlY52vGugThGw7Wfzq0-UAMdVxx4JPQVZ7LlqjqlO9r4waUx78o2dPMBQ45Zl-bFwqXtf2UcxDqXi8X-Llx6A6LbMeKJSwuM2JaF0Sg/s1600/kri-fatahillah-361-imf-3.jpgKRI Fatahillah 361 kepada TNI AL setelah menjalani MLU. [IMF]

KRI Fatahillah-361 yang awal komponenya sekitar 80 persen tidak terpakai itu, kini memiliki sistem sonar yang menggunakan signal PHS 32 (Hull Mounted), dan sistem pengecoh yang menggunakan 2 Knewbworth Corvus 3 – tubed launchers dan 1 T-Mk 6 torpedo decoy,” katanya.

Selain memiliki persenjataan canggih, kapal berkapasitas 82 awak kapal itu juga memiliki lambung kapal yang dikerjakan sendiri oleh anak bangsa, dan dilengkapi interior kapal modern.

Dalam kesempatan itu, Kepala Badan Sarana Pertahanan Kementerian Pertahanan, Laksamana Muda TNI Leonardi, yang mengikuti serah terima dan modernisasi KRI Fatahillah-361 mengatakan, kontrak kerja dengan PT Dok dan Perkapalan Surabaya (Persero) juga usaha memajukan indusri pertahanan dalam negeri.

Perbaikan atau pemeliharaan harus sesuai nafas UU yakni dilakukan dalam negeri, dan untuk kandungan lokalnya juga harus didorong dari dalam negeri, meski soal mesin kita belum semua bisa,” katanya.

Ia berharap, proyek modernisasi KRI Fatahillah-361 yang dilakukan kali pertama ini menjadi gambaran dan acuan, sehingga ke depan industri pertahanan bisa lebih cepat dalam proses pengerjaan atau manajemen proyeknya dan mandiri.

Paling tidak rampungnya KRI Fatahillah-316 ini sudah harus ada gambaran bagiaman mekanisme bekerjanya, dan ke depan bisa dipercepat untuk kemajuan industri pertahanan nasional,” katanya.

  Antara  

Peremajaan Kapal Republik Indonesia

Sigma PKR 10514, KRI REM 331 [Damen]

Panglima Komando Armadi RI Kawasan Timur (Pangarmatim), Laksamana Muda TNI Darwanto akan lakukan pengadaan kapal guna untuk mewujudkan Indonesia sebagai negara maritim dunia, harus memiliki Armada TNI Angkatan Laut yang kuat untuk bisa menjamin kedaulatan laut Nasional. Tentunya, dengan didukung peralatan kapal yang mendukung.

Rencananya Pangarmatin akan melakukan peremajaan untuk Kapal Republik Indonesia (KRI). Menurutnya, KRI yang dimiliki hampir 30 persen sudah harus dinon-aktifkan.

"Kapal yang kita miliki saat ini sudah harus pensiun. Dari semua jumlah kapal yang ada, sekitar 30 persen harus diremajakan. Karena idealnya, kapal yang kita miliki saat ini hanya 70 persen yang mumpuni, jadi harus ditambah 70 persen lagi," kata Darwanto usai kegiatan Sarasehan, Jumat (2/12/2016).

Sarasehan yang bertemakan Armada RI Pengawal Samudra Perekat Nusantara ini, juga dihadiri oleh Mantan Kasal RI Periode 2002-2005 Laksamana TNI (Purn) Bernard Kent Sondakh, Guru Besar ITS Prof Daniel Mohammad Rosyid, dan Dr Andi Widjayanto.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiOpXIrKC2-jvnVRClE_cRctym7RNPBIZo3pADH2oH7izLdhXgCGhXEdQvNMnTNy9s1Cfd6mXiKK4jxMtCN1zz5L8hgRdE8QALe4iq42v1LPYIbk1SGVjpEZkToBq3ErCjHkROdEVsx7AS9/s1600/kri-halasan-630-twitter.jpgDari program minimum essential force (MEF) saja lanjut Darwanto, masih ada perencanaan yang belum terlaksanakan. Sehingga untuk pelaksanaan program Blue Water Navy (BWN) masih harus menunggu pengadaan kapal baru.

"Konsistensi kebijakan pembangunan daripada pembangunan kekuatan itu, yang ada sekarang dari program MEF yang sudah direncanakan belum tercapai. Apalagi kalau kita membuat program Blue Water Navy. Dan dihadapkan lagi kapal yang kita punya sudah harus pensiun," terangnya.

Lebih jauh Darwanto menjelaskan, peran Armada RI saat ini menjadi roda utama dalam perairan. Terlebih dalam perdagangan dunia melalui laut, pelabuhan utama Nasional, badan keamanan laut dan melayani kebutuhan Armada kapal global.

Terkait program Blue Water Navy, Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki perairan yang cukup besar. Oleh karena itu, membutuhkan kapal-kapal yang cukup besar untuk menunjang kedaulatan dan hukum di laut sesuai dengan tugas yang diemban.

"Karen kita ada dua kegiatan operasi militer perang yang memerlukan kapal besar, dan operasi militer selain perang seperti dalam kaitannya itu dimanfaatkan pemerintah untuk kepentingan terkait poros maritim dunia seperti Mobile Market," tandas pria yang juga Ketua Pengurus Besar Persatuan Olaraga Layar Seluruh Indonesia (PB Porlasi) ini. [way/kun]

  Beritajatim  

[Foto] Helikopter Pesanan TNI

✈ Di hanggar PT DI Kemhan telah memesan helikopter kebutuhan TNI pada PT DI. Diantaranya Helikopter EC 725 untuk TNI AU dan beberapa unit helikopter Fennec untuk penerbad TNI AD.

Berikut dibawah penampakan helikopter pesanan TNI diposkan di Kaskus Militer :

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh5wBfKu_ouVlQs_TlMHYOMFmVw4_v-pZ6ZryN40VDZJKRhKoLl194gqmIEokZm8Vaw8HUcCYYWsGttnTECAPaQ0HUQlXsDGzk9P1BogwNOrbowDN_-kxN2KIRC6VsFAmWmhXRHCpSv90lF/s1600/15056592_Credit+to+Haryadi+Dwi..jpg

Penampakan helikopter pesanan Kemhan yang diproduksi di hanggar PT DI di Bandung, Jawa Barat. [Haryadi Dwi]
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi52Ew0zu30tMRtKfR7SgWHq1uBkgCM1vkOOjaa7QwbfLlHYU6i5kno0BET0EhKoh-2eaqgwKYZiKcCidzspTSaebWqDvbdge8bXKf9t8iPZuleVybMZVtj5aDV932DnlFYmeQ-ycOxPilo/s1600/15251752_Credit+to+Ferry.jpg

Helikopter EC 725 pesanan TNI AU siap diserahterimakan dengan mengusung rocket pods. [Ferry]
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh7xehAmNwQ0gcULhoG3Eeu9lwqcPwHumRCIbr9fdcV7lLBnSno4i_vvuEZxZZZx9ntmyMYBYg_g-I3XSWH71OAh72iHUkdm9F_ORrVHSp5AeGg0xKYM3ICPLLg0AoSe58qNBVnJd6mwDnE/s1600/15258672_Credit+to+Eka+Jakaria.jpg

Penampakan helikopter pesanan TNI AU dengan rocket pods di Bandung. [Eka Jakaria]
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjz_SLlNMsPOtk81uZ-DMvH-fHNsj80_Em5cHwyj3iMvs1PdbLa1kbY8aI7VUHnQdPoy2z8b8aYRXkwwR-rUfxqcZuCC7w9t1qVkZFoQ3-07plEcg9eHjvGcBXNfcxLh-WoHxG4VcO8TzKJ/s1600/AS550+Fennec+Light+Attack+Helicopter+for+the+Indonesian+Army+Aviation+equipped+with+gun+pods+at+PT+DI+facility.+Credit+to+Haryadi+Dwi..jpg

Helikopter Fennec pesanan penerbad dengan gunner pods telah rampung 2 unit dan 2 unit lainnya dalam proses perakitan di PT DI. Diberitakan bahwa TNI AD telah memesan sebanyak 12 unit helikopter intai serang ringan jenis Fennec. [Haryadi Dwi]
  Garuda Militer  

10 Jet Tempur Akan Perkuat TNI AU Tahun 2017

Pesawat tempur TNI AU. [Defence.pk]

Pertahanan udara Indonesia bakal diperkuat dengan datangnya 10 pesawat tempur, tahun depan. Tidak hanya itu, TNI AU juga berencana menambah kekuatan tempur udara lainnya seperti penangkal serangan udara.

Hal ini dikatakan Kepala Staf Angkata Udara Marsekal Agus Supriatna ketika menutup latihan bersama Elang Indopura ke-19 di Pangkalan Udara (Lanud) Roesmin Nurjadin Pekanbaru, Kamis (1/1/2016).

Penambahan (pesawat) sudah ada. Sesuai rencana bakal datang tahun depan ke Indonesia,” kata Agus, tanpa menyebut apa jenis pesawat yang dimaksud.

Dia menyatakan, 10 pesawat tersebut bakal datang ke Indonesia secara bertahap, hampir sama dengan kedatangan pesawat-pesawat tempur sebelumnya.

Sistemnya masih sama, yakni datang secara bergilir lima pesawat. 10 pesawat akan datang,” jelasnya kepada wartawan di Pekanbaru.

Selain itu, dia juga menyebut rencana penambahan kekuatan baru yang telah diajukan ke Kementerian Pertahanan, di antaranya penangkal serangan udara.

Sudah masuk rencana strategis kita di Kementerian Pertahanan. Sekarang lagi dikaji dan evaluasi oleh kementerian,” tegas Agus.

Dia menjelaskan, pengembangan Alutsista TNI harus diajukan kepada Kementerian Pertahanan. TNI hanya mengajukan setiap alat tempur yang diinginkan.

Pengembangan alutsista dan lainnya itu semua di sana (Kementerian Pertahanan). Kita hanya mengirimkan spectectnya. Mudah-mudahan sesuai (keinginan),” kata dia.

Sebelumnya, Indonesia disebut berencana membeli 10 jet tempur jenis Su-35 buatan Rusia. Rencana ini bakal menambah jenis pesawat tempur Negeri Beruang di Indonesia karena sudah dimiliki 11 Su-30 dan lima Su-27.

Su-35 merupakan jet tempur dengan teknologi terkini yang lebih unggul dari jet-jet tempur sekelasnya. Pembelian ini menjadi suatu bagian rencana strategis.

Jet-jet tempur canggih buatan Rusia itu akan menggantikan skuadron jet tempur F-5 buatan Amerika.

  Liputan 6  

☆ Miaad Madaad

'Singa Betina' Pembasmi ISIS di Mosul Madaad disebut sebagai satu-satunya wanita yang ikut memberangus ISIS di kota kelahiran Saddam Hussein itu. [Al Arabiya]

Nama Miaad Madaad mungkin masih terdengar asing bagi publik internasional. Wanita ini memang bukan seorang politisi, pejabat, atau publik figur yang dikenal secara luas. Madaad adalah anggota dari pasukan gabungan Irak yang beroperasi di Mosul.

Madaad adalah anggota dari “Lions of the Tigris,” milisi Sunni yang turut ambil bagian dalam operasi pembebasan Mosul. Madaad disebut sebagai satu-satunya wanita yang ikut memberangus ISIS di kota kelahiran Saddam Hussein itu.

Lions of the Tigris beroperasi di wilayah Shayyalah al-Imam, salah satu desa di pinggiran Mosul yang beberapa waktu lalu baru saja direbut kembali dari tangan ISIS.

"Terakhir kali (ISIS) mereka datang ke rumah saya dan mengancam saya, saya melemparkan batu pada mereka dan memanggil mereka anjing," katanya kepada Reuters sembari mencengkeram senapan serbu AK-47 dan bersumpah untuk mengalahkan ISIS, seperti dilansir Al Arabiya pada Kamis (1/12).

Dia mengaku memutuskan bergabung dengan “Lions of the Tigris" setelah mertua dan saudara iparnya dieksekusi oleh kelompok pimpinan Abu Bakar al-Baghdadi tersebut. Sebelum ikut berperang, dia mengaku sempat melarikan diri, dan menjadi tahanan sejumlah milisi di Irak.

"Saat saya dan suami saya melarikan diri ke wilayah Kurdi yang relatif stabil awal tahun ini, saya ditangkap oleh para pejuang Kurdi dimana mereka mencurigai saya sebagai seorang anggota ISIS," tukasnya.

Operasi pembebasan Mosul sendiri mulai berlangsung sejak pertengahan bulan lalu. Operasi ini melibatkan ribuan pasukan yang terdiri dari tentara Irak, unit militer Kurdi, milisi Sunni dan Syiah, serta dibantu oleh koalisi internasional pimpinan Amerika Serikat (AS). (esn)

  SINDOnews  

[Dunia] Ukraina Bersiap Tes Rudal di Dekat Crimea

➶ Rusia Marah➶ Wilayah Crimea, yang jadi lokasi terdekat uji coba rudal Ukraina yang memicu kemarahan Rusia. [REUTERS]

Militer Ukraina pada Kamis (1/12/2016) mempersiapkan diri untuk melakukan uji coba rudal di dekat Crimea. Rusia marah dengan menempatkan pasukan pertahanan udara pada posisi siaga tinggi di Crimea.

Sebelum krisis Ukraina pecah tahun 2014, Crimea merupakan bagian dari Kiev. Namun, saat krisis Ukraina terjadi, rakyat Crimea menggelar referendum untuk memisahkan diri dari Ukraina dan memilih bergabung dengan Rusia.

Tapi, Ukraina dan negara-negara Barat tidak mengakui referendum itu dan menuduh Rusia menganeksasi Crimea dari Ukraina. Moskow menegaskan bergabungnya Crimea ke Rusia sudah sah atas kehendak rakyat di wilayah itu.

Pemerintah Ukraina mengatakan, tes rudal akan dilakukan di wilayah Kherson selatan, yang berbatasan dengan Crimea. ”Kami akan terus memperkuat kemampuan pertahanan bangsa kami dan terus melakukan tes rudal dan pelatihan,” kata Menteri Keamanan Nasional dan Dewan Pertahanan Ukraina, Oleksander Turchynov, pada hari Rabu, seperti dikutip Reuters.

Sementara itu, Kementerian Pertahanan Rusia menuduh Ukraina berusaha untuk menciptakan ”situasi gugup” di Semenanjung Crimea. Kementerian itu menegaskan bahwa pasukan pertahanan udara, darat, dan kapal Rusia di Crimea akan merespons setiap rudal yang membahayakan.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengaku belum tahu apakah Presiden Vladimir Putin telah memerintahkan Kementerian Pertahanan untuk mempersiapkan respons militer atas uji coba rudal Ukraina.

Peskov juga menanggapi laporan media Ukraina yang menyebut bahwa Kementerian Pertahanan Rusia telah memperingatkan utusan militer Ukraina bahwa Moskow akan menembak jatuh rudal apapun dan menghancurkan peluncurnya jika rudal yang ditembakkan melanggar wilayah udara Crimea.

Di Kremlin, kami tidak ingin melihat aksi yang dilakukan oleh pihak Ukraina yang melanggar hukum internasional dan yang mungkin menciptakan kondisi berbahaya bagi penerbangan internasional di atas wilayah Rusia dan wilayah yang berdekatan,” ujar Peskov. (mas)

 Rusia Kerahkan Kapal Perang ke Crimea 
Respon Tes Rudal Ukraina, Rusia Kerahkan Kapal Perang ke CrimeaPengerahan kapal perang ini merupakan respon atas rencana uji coba rudal yang akan dilakukan Ukraina di dekat Crimea. [Istimewa]

Kantor berita Rusia, RIA melaporkan, kapal perang dari Armada Laut Hitam Rusia telah dikerahkan di perairan di dekat Crimea. Pengerahan kapal perang ini merupakan respon atas rencana uji coba rudal yang akan dilakukan Ukraina di dekat Crimea.

"Kapal perang dari Armada Laut Hitam telah mengambil posisi di dekat pantai barat Crimea, dan akan berada di sana sepanjang uji coba rudal yang akan dilakukan Ukraina," jelas sumber militer Rusia kepada RIA, seperti dilansir Reuters pada Kamis (1/12).

"Sistem pertahanan udara di kapal itu telah disiapkan pada untuk situasi genting. Peralatan mereka dirancang untuk menembak jatuh rudal anti-kapal dan rudal jelajah. Kapal akan didukung oleh unit darat yang ditempatkan di semenanjung," sambungnya.

Kiev rencananya akan menggelar uji coba rudal mulai hari ini hingga esok hari. Pejabat militer Ukraina, Vladimir Krizhanovsky menegaskan, uji coba rudal yang mereka lakukan sesuai dengan hukum internasional.

"Pengujian yang dilakukan sesuai dengan hukum internasional. Lokasi uji coba berlokasi 30 kilometer dari wilayah udara Crimea. Oleh karena itu akan menjadi tindakan salah bila mengecam Ukraina atas uji coba ini," ucap Krizhanovsky. (esn)

   SINDOnews