Sabtu, 20 Mei 2017

Pangarmabar Uji Coba Drone Rajawali S-100 Buatan Austria di Barelang

Panglima Komando Armada RI Kawasan Barat (Pangarmabar) Laksamana Muda TNI Aan Kurnia didampingi perwira Koarmabar menyaksikan uji coba pesawat tanpa awak (drone) Rajawali S-100 buatan PT Schiebel Elektronische Gerate GMBH asal Austria di Perairan Batam, Sabtu (20/5/2017). ★

P
anglima Komando Armada RI Kawasan Barat (Pangarmabar) Laksamana Muda TNI Aan Kurnia didampingi pejabat teras jajaran Koarmabar menyaksikan ujicoba pesawat tanpa awak (drone) Rajawali S-100 buatan PT Schiebel Elektronische Gerate GMBH asal Austria di Perairan Batam, Sabtu (20/5/2017).

Drone Rajawali S-100 ini berbentuk helikopter, memiliki dua baling-baling.

Drone ini didukung oleh sistem yang memiliki kemampuan pengintaian teknologi tinggi dan mudah dibawa untuk operasi laut maupun darat.

Drone ini mampu diaplikasikan untuk berbagai kegiatan yang menduklung operasi militer.

Mulai dari alat intai jarak jauh, operasi di pesisir pantai, dukungan misi, pelindungan convoy, pengamanan dan pengawasan multisensor, antipenyelundupan, keamanan perbatasan serta SAR.

"Kami masih dalam penjajakan untuk pembelian drone untuk membantu tugas pengamanan laut. Untuk pengamatan awal memang lebih efektif kalau pakai alat seperti ini daripada helikopter. Jadi, kami cari yang memiliki kemampuan sesuai dengan tugas kami," kata Aan saat menyaksikan ujicoba Rajawali S-100 di Kawasan Jembatan 2 Barelang, Batam, Sabtu (20/5/2017).

Spesifikasi teknis drone tersebut antara lain diamater rotor utama 3400 mm, panjang total 3110 mm, tinggi 1120 mm, berat maksimul T/O 200 kilogram, namun berat kosong 110 kilogram.

Tanki bahan bakar internal 57,1 liter serta tangki BBM eksternal mencapai 25,4 liter.

Drone ini mampu menjangkau data link sejauh 200 kilometer.

Kemampuan terbang drone ini meliputi kecepatan terbang maksimul 130 knot (240 km/jam), kecepatan laju 100knot (185 kilometer per jam), serta kecepatan operasi 55 knot (100km/jam).

Drone tersebut juga memiliki daya terbang lebih dari enam jam dengan playload 25 kilogram dan kemampuan ketinggian jelajah 18.000 fl (5500 meter).

Drone ini dilengkap dengan layar mission control yang dapat memberikan informasi video realtime dari kamera pilot, termasuk display data penerbangan seperti pada umumnya di pesawat modern.

Ujicoba pesawat pengintai tanpa awak (drone) Rajawali S-100 buatan PT Schiebel Elektronische Gerate GMBH asal Austria di Perairan Batam, Sabtu (20/5/2017).Ujicoba pesawat pengintai tanpa awak (drone) Rajawali S-100 buatan PT Schiebel Elektronische Gerate GMBH asal Austria di Perairan Batam, Sabtu (20/5/2017). (Tribun Batam/Argianto DA Nugroho)

Dengan tampilan multifungsi pada layar kontrol, pesawat mampu memberikan informasi dan peringatan tentang sistem yang ada di pesawat dan di darat.

Arsitektuk dan link yang dimiliki drone tersebut juga mampu menyediakan data dengan bendwidth yang tinggi sehingga secara bersamaan dapat mengirimkan multiple video streams dan memungkinkan integrasi yang sederhana dari bermacam-macam payload.

"Secara umum sudah bagus. Namum untuk kameranya belum sesuai dengan harapan kami. Katanya kamera yang dipakai kali ini belum yang terbaik, makanya kami masih dalam tahap penjajakan," kata Aan.

  Tribunnews  

[Foto] Sekilas Berita AASAM 2017

Australian Army Skill at Arms Meeting @ Puckapunyal Military Area, Victoria.Dari data yang beredar di forum militer, kontingen TNI AD masih menunjukkan taringnya dengan memperoleh nilai tertinggi pada ajang internasional yang berlangsung di negeri selatan, Australia. Hasil ini nampaknya belum final dan akan berubah kedepannya.


Ajang bergensi angkatan darat ini akan berlangsung sampai dengan tanggal 26 Mei 2017. Tim sniper TNI AD seolah ingin menampilkan perfoma terbaiknya dengan merebut posisi teratas turnamen.

  Garuda Militer  

Menkav-1 Mar Latihan Tempur di Situbondo

114 Prajurit Resimen Kavaleri-1 Marinir laksanakan materi menembak ranpur siang dan malamSebanyak 114 Prajurit Resimen Kavaleri-1 Marinir melaksanakan materi menembak kendaraan tempur (Ranpur) siang dan malam, kegiatan materi ini merupakan bagian dari Latihan Satuan Dasar (LSD) Triwulan II Tahun 2017, yang dilaksanakan oleh Menkav-1 Mar didaerah latihan Pusat Latihan Tempur (Puslatpur) Marinir Baluran Situbondo, Jumat, (19/05/2017).

Kegiatan menembak ini ditinjau langsung oleh Komandan Menkav-1 Mar Kolonel Marinir Agung Trisnanto, Pasops Danmenkav-1 Mar Letkol Mar Supriyadi, Danyon Ranratfib-1 Mar Mayor Mar Agus Setiadi SH. M.,Tr.Hanla., Danyon Tankfib-1 Mar Mayor Mar Fachrul Ahmadi, Pabandya Binor Srena Kormar Mayor Mar Anton Prastowo, serta para Katim latihan kesenjataan Menkav-1 Mar.

Dalam kesempatan tersebut seluruh peserta latihan dalam hal ini kru material tempur melaksanakan penembakan siang dan malam hari. Adapun materi penembakan yang dilaksanakan pada siang hari meliputi penembakan Canon BMP 3F 100mm dan 30mm, Canon PT 76 M 90mm, Canon PT 76mm, AMX 10 PAC 90mm, M2HB 12,7mm, M2 7,62mm, GPMG 7,62mm, dan DSCHK 12,7mm. dengan jarak sasaran sejauh 400m, 800m, 1000m, 1200m dan 1500m, sedangkan pada malam hari dilaksanakan penembakan Canon BMP 3F 100mm dan 30mm serta PT 76 kaliber 76mm dengan jarak sasaran meliputi jarak 800m, 1000m dan 1200m.

Danmenkav-1 Mar selaku Pimpinan Latihan LSD TW II tahun 2017 menyampaikan bahwa latihan ini bukan sekedar untuk formalitas namun manfaatkan latihan ini untuk meningkatkan, mengasah serta mempertajam kemahiran sebagai kru ranpur, tanamkan jati diri sebagai prajurit professional yang cepat, tanggap, tepat dan mengejutkan dalam setiap tugas yang diberikan.

Mengawali kegiatan para peserta latihan diberi pembekalan materi oleh Katim penembakan Mayor Mar Wilibrordus, yang selanjutnya para peserta menuju ke kendaraan tempur dan senjata yang telah disiapkan sebelumnya.

Tetap utamakan zero accident, teliti dan konsentrasi adalah hal utama dalam kegiatan materi menembak kali ini stiap prajurit kavaleri pasti memiliki naluri tempur namun bila tidak diasah maka naluri tersebut akan senantiasa sia-sia oleh sebab itu manfaatkan sebaik mungkin kesempatan ini untuk menambah ilmu dan kemampuan kalian,” ungkap Katim materi menembak Mayor Marinir Wilibrordus.

 Simulasikan kemampuan tempur di medan latihan 

Kendaraan tempur lapis baja Resimen Kavaleri-1 Marinir (Menkav-1 Mar) mensimulasikan kemampuan tempur di medan latihan Pusat Latihan Tempur (Puslatpur) Marinir, Baluran Karang Tekok Situbondo Kamis (18/05/2017).

Sebanyak 9 unit kendaraan tempur (Ranpur) Menkav-1 Mar yang meliputi 2 unit BMP 3F, 2 unit PT 76 M, 2 unit BTR 50 PK dan 3 unit BTR 50 PM, melaksanakan kegiatan simulasi Gerakan Maju Untuk Kontak (GMUK).

Kegiatan diawali dengan pemberian perintah operasi oleh Kepala tim aspek darat kepada kru ranpur, selanjutnya para kru beserta ranpur bergerak dari titik pemberangkatan di pantai Banongan Asembagus menuju titik sasaran yang berada di area latihan Puslatpur Marinir Baluran Karang Tekok.

Kegiatan latihan simulasi ini turut disaksikan oleh Komadan Resimen Kavaleri-1 Marinir Kolonel Mar Agung Trisnanto yang juga bertindak sebagai Pimpinan Latihan, Pasops Danmenkav-1 Mar Letkol Mar Supriyadi, dan Danyon Ranratfib-1 Mar Mayor Mar Agus Setiadi SH.M.,Tr.Hanla. selaku Perwira Pelaksana Latihan (Palaklat).

Simulasi ini merupakan bagian dari Latihan Satuan Dasar ( LSD) TW II Tahun 2017 Menkav-1 Mar. Dimana kegiatan GMUK ini merupakan rangkaian dari materi aspek darat yang harus dilalui oleh peserta latihan LSD TW II tahun 2017.

Maksud dan tujuan dari kegiatan ini menurut kepala tim aspek darat Mayor Mar Arif Wahyudi adalah agar setiap kru material tempur dapat meningkatkan kemahiran dalam bermanuver didarat serta memahami dan teliti dalam mengambil sebuah keputusan dengan cepat, dan tepat.

 Tembakkan meriam roket MLRS Vampire 
Marinir Tembakkan Meriam Roket MLRS Vampire di SitubondoPrajurit Resimen Artileri-1 Marinir melaksanakan menembak senjata berat Alutsista jenis Meriam Roket MLRS Vampire 122 MM, Meriam Howitzer 105 MM serta menembak meriam Arhanud BPV2 dan PKT dalam lanjutan Latihan Satuan Dasar (LSD) Tri Wulan II Darat/Laut Tahun 2017 di Pusat Latihan Tempur Baluran, Karangtekok Situbondo.

Dalam rilis yang dikirim ke redaksi beritajatim.com, Sabtu (20/5/2017), dijelaskan bahwa materi Latihan dalam latihan menembak kesenjataan Artileri Korps Marinir yaitu prosedur permintaan bantuan tembakan, menentukan arah pokok, perintah tembakan, tembak tinjau, tembak pelaksanaan, penembakan malam dan koreksi hasil tembakan yang dilaksanakan oleh Batalyon Howitzer-1 Marinir dan Batalyon Roket-1 Marinir.

Sedangkan untuk Batalyon Arhanud-1 Marinir melaksanakan pertahanan udara secara aktif dengan menghancurkan, meniadakan atau mengurangi daya guna dan hasil guna (efektifitas dan efesiensi) serangan udara musuh yang menggunakan pesawat terbang maupun peluru-peluru balistik dan peluru-peluru kendali.

Pimpinan Latihan Satuan Dasar (PIMLAT LSD) Menart-1 Mar TW.II. TA. 2017 Kolonel Marinir Ainur Rofiq didampingi Penasehat Latihan (HATLAT) Letkol Marinir Gunawan Tri Utomo, Perwira pelaksana latihan (PALAKLAT) Letkol Marinir Marhabang, S.H.,M.Tr.Hanla, Komandan Batalyon Roket-1 Marinir Letkol Marinir Dian Suryansyah,S.E,.M.Tr.Hanla, Komandan Batalyon Arhanud-1 Marinir Mayor Marinir Guntur Almsyih,S.H,.M.Tr.Hanla, Pengawas pengendalian (WASDAL) Mayor Marinir Prio Sigit, Mayor Marinir Endik Catur, Mayor Marinir Sonny Kurniawan meninjau langsung penembakan kesenjataan Artileri yang dimiliki Korps Marinir.

Dalam peninjauannya, Pimlat LSD TW.II.TA.2017 mengatakan bahwa dengan latihan tersebut diharapkan supaya seluruh prajurit Menart-1 Marinir besemangat dalam melaksanakan kegiatan, laksanakan kegiatan ini dengan sungguh-sungguh, jangan lupa mengutamakan faktor keselamatan sehingga latihan ini benar-benar “Zero Accdent” selalu menjaga dan membina kebugaran fisik dan mental, karena setelah penembakan terlaksana masih ada kegiatan esok harinya yaitu Lintas Medan (Limed), Start Patalan naik ke Gunung Bromo Kabupaten Probolinggo dan Finish di Paserpan Kabupaten Pasuruan“, tegasnya.

  Marinir  

[Video] Latihan PPRC 2017

Liputan Setneg RIMBT Leopard 2RI @ Natuna [def.pk] ★

B
erikut video latihan Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRV) TNI di Natuna, tanggal 19 Mei 2017.

Latihan layaknya perang sungguhan ini turut disaksikan pula oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), yang didampingi oleh Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo.

Latihan PPRC TNI tahun 2017 yang mengangkat tema “PPRC TNI Menghancurkan Kekuatan Musuh di Natuna Guna Mengembalikan Keutuhan Wilayah Nasional Dalam Rangka Mendukung Tugas Pokok TNI”, bertujuan untuk menunjukkan kemampuan dan kekuatan TNI serta profesionalisme prajurit dan kecanggihan Alutsista, sasarannya adalah mewujudkan keyakinan pimpinan nasional dan rakyat Indonesia terhadap kemampuan TNI dalam peperangan dan menimbulkan detterence effect.

Latihan Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) TNI tahun 2017 yang mengerahkan 5.900 prajurit TNI dan berbagai Alat Utama Sistem Persenjataan (Alutsista) TNI dari AD, AL dan AU, bertempat di Tanjung Datuk, Natuna, Kepulauan Riau (Kepri).

 Berikut Video diambil dari Youtube : 


  Youtube  

KPK-TNI Tengah Usut Pembelian Helikopter AgustaWestland

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhKawTrB1pH-enSDCX1Tej5jo7JFkxY433BhLJBE5dojLSZ0vhZL8ApugKX7eGkUtQinbIyHWDSgQ9AzJkwavAiM_nEwIvwhE4bRBfHtTrMkm3C4X2Gxaq2SpJjBfO4B2VD7LfuxUHZGgVF/s1600/Helikopter-AW-101-Terparkir-di-Pangkalan-Udara-Halim-Perdanakusuma-foto-3.jpgHelikoper AgustaWestland AW101 di Hanggar Skuadron Teknik 021, Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur] ★

K
etua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Agus Rahardjo menyebut ada kerja sama penyelidikan dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI) soal pembelian helikopter AgustaWestland.

Pembelian helikopter ini berpolemik beberapa waktu lalu.

Hal tersebut disampaikan Agus di kantor KPK, Kuningan, Jakarta, Jumat (19/5/2017). Agus hanya menjawab singkat saat awak media bertanya apakah ada penyelidikan terkait pembelian helikopter tersebut.

"Ya, kita sedang bekerja sama dengan teman-teman dari TNI ya, temuannya nanti seperti apa, ya nanti Anda mengikuti proses berikutnya lah ya," kata Agus.

"Jadi kita sedang bekerja sama bukan hanya itu, banyak hal dengan teman (TNI) di disana. Mudah-mudahan nanti bisa secara gradual (bertahap) bisa dilaporkan kepada Anda," tambah Agus.

Sementara itu, Juru Bicara KPK Febri Diansyah belum dapat berkomentar lebih lanjut mengenai pernyataan Ketua KPK.

"Saya belum dapat informasi soal itu dan soal penyelidikan tentu tidak bisa saya share lebih lanjut," ujar Febri.

Saat ditanya apakah ada pelaporan dalam kasus ini, Febri kembali mengulangi jawaban yang sama.

"Karena di penyelidikan sifatnya masih tertutup, dan saya tidak bisa update itu ke publik," ujar Febri.

Pada Februari 2017 lalu, TNI mempersilahkan wartawan untuk mengambil foto satu Helikopter AgustaWestland yang terparkir di hanggar Skuadron Teknik 021, Lanud Halim Perdanakusumah, Jakarta Timur.

Kasus pembelian helikopter AgustaWestland pertama kali diungkap Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo dalam rapat kerja dengan Komisi I DPR, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (6/2/2017).

Gatot berbicara blak-blakan soal kontroversi rencana pembelian helikopter AgustaWestland 101 (AW101). Gatot protes lantaran rencana pembelian itu tak diketahuinya.

Ia pun mencurahkan keluh kesahnya soal wewenang panglima TNI yang terbatas soal alutsista.

Helikopter yang hendak dibeli sempat disebut-sebut sebanyak enam unit. Namun, hal itu sudah dibantah Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Hadi Tjahjanto.

Hadi memastikan bahwa pembelian helikopter AgustaWestland 101 (AW 101) hanya satu unit.

Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal TNI sebelumnya, yakni Agus Supriatna, pernah menyatakan bahwa pihaknya akan membeli helikopter AW 101 sebanyak enam unit untuk angkut berat dan tiga unit untuk VIP. Namun, kemudian pembelian tak kunjung terlaksana.

Presiden Joko Widodo pada Desember 2015 lalu telah menolak usulan TNI Angkatan Udara terkait pengadaan helikopter tersebut.

Menurut Jokowi, pembelian helikopter VVIP itu terlalu mahal di tengah kondisi ekonomi nasional yang belum sepenuhnya bangkit.

Namun, satu tahun berselang, TNI AU tetap membeli satu unit helikopter AW 101. Proses pembeliannya pun menjadi polemik.

Meski demikian, Hadi memastikan tidak ada pembelian unit helikopter berikutnya. Terkait pembelian AW101, TNI AU telah membentuk tim investigasi.

  Kompas  

Latihan Perang PPRC Kesiapan TNI Pertahankan NKRI

Di Natunahttps://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjcr6rQ0_wMnsT8c_lzxxGepADw_v6o2z2cVLZxj9GRvles69YJsI7qT6Gxk8mxwue94EeHxlsKf08GeGQ7P-2yAczeQbKVS3kh6cQvtVaCO134Whw2LhNexxjWk8Gh3BGWRKuEeQNnkfAZ/s1600/prc-6.jpgPresiden saksikan latihan perang PPRC di Natuna ★

P
residen RI Ir. Joko Widodo didampingi Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo dan para Kepala Staf Angkatan, sangat bangga kepada TNI saat menyaksikan secara langsung Latihan Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) TNI tahun 2017 yang mengerahkan 5.900 prajurit TNI dan berbagai Alat Utama Sistem Persenjataan (Alutsista) TNI dari AD, AL dan AU, bertempat di Tanjung Datuk, Natuna, Kepulauan Riau (Kepri), Jumat (19/5/2017).

Usai menyaksikan Latihan PPRC TNI, dihadapan awak media Presiden RI mengatakan bahwa TNI menunjukkan kesiapsiagaan mempertahankan wilayah NKRI dari segala bentuk ancaman militer. “Latihan PPRC TNI yang telah kita saksikan secara langsung semuanya menunjukkan kesiapan TNI dalam rangka mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kita lihat bersama kesiapan latihan baik pertempuran darat, laut dan udara betul-betul dalam keadaan siap, apabila diperlukan oleh negara,” ucapnya.

Dalam kesempatan tersebut, Presiden RI Ir. Joko Widodo menyampaikan bahwa latihan ini sangat penting sekali. “Ingin kita tunjukan betapa solidnya TNI mengadakan latihan dalam rangka kesiapan mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia,” ujarnya.

Presiden RI memberikan pengarahan kepada prajurit TNI di Aula Kartika, Base Camp PPRC TNI tentang tingginya kepercayaan masyarakat Indonesia kepada Institusi TNI. “Ada public trust, rangkingnya tinggi sekali. Saya titip kepercayaan itu dan kita jaga bersama-sama. Karena membangun kepercayaan itu tidak sehari atau dua hari dan setahun atau dua tahun. Ini berjenjang dan butuh waktu yang lama, jaga kepercayaan itu,” tegasnya.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgdsc2V6wHmr8VLWWzgue-DS4Dhpq0gWwPthvhCJCJjXKiO4ZKNXw4tAi8q9pbMyzaxZWJsoMTKK6yaqcC3UTb08smz03aJA3jcJTyceeacYP1o0D4tyVi0wBN90x2fONO7IrYq3Jg6XMuC/s1600/IMG_20170520_001320.jpgSaya sangat bangga sekali melihat Latihan PPRC TNI, betapa sangat terintegrasi dan terpadunya kerja sama diantara pasukan darat, laut dan udara. Sehingga bisa memenangkan pertempuran dalam latihan ini. Pesan saya prajurit jangan cepat puas karena masih banyak hal-hal yang perlu kita perbaiki dan benahi terutama di bidang Alutsista, yang harus mengikuti perubahan teknologi semakin cepat,” ungkap Presiden RI.

Presiden RI mengingatkan para prajurit TNI agar selalu berhati-hati dalam bersikap dan bertindak supaya kepercayaan masyarakat terhadap TNI tetap tinggi. “Jangan rusak kepercayaan publik gara-gara hal-hal yang sebetulnya bisa kita hindari,” tuturnya.

Latihan PPRC TNI tahun 2017 yang mengangkat tema “PPRC TNI Menghancurkan Kekuatan Musuh di Natuna Guna Mengembalikan Keutuhan Wilayah Nasional Dalam Rangka Mendukung Tugas Pokok TNI”, bertujuan untuk menunjukkan kemampuan dan kekuatan TNI serta profesionalisme prajurit dan kecanggihan Alutsista, sasarannya adalah mewujudkan keyakinan pimpinan nasional dan rakyat Indonesia terhadap kemampuan TNI dalam peperangan dan menimbulkan detterence effect. Sementara itu, warga masyarakat sekitar begitu antusias dan datang berbondong-bondong mendatangi lokasi kegiatan demonstrasi puncak Latihan PPRC TNI untuk melihat dan menyaksikan secara langsung Alutsista TNI, bahkan warga masyarakat datang sejak pagi hari sekitar pukul 07.00 WIB untuk dapat melihat latihan tersebut.

Turut hadir menyaksikan Latihan PPRC TNI tahun 2017 diantaranya, Menteri Pertahanan Jenderal TNI (Purn) Ryamizard Ryacudu, Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Sekretaris Militer Presiden Marsda TNI Trisno Hendradi, Komandan Paspampres Mayjen TNI (Mar) Suhartono, Staf Khusus Presiden Diaz Hendropriyono dan Kepala Biro Protokol Sekretariat Presiden Ari Setiawan.

  Berita Lima  

PT PPI Diminta Kawal Transaksi Imbal Dagang Sukhoi dari Rusia

Imbal Dagang Pesawat Sukhoi Su-35Sukhoi Su-35 Flanker E [Sputnik] ★

K
ementrian Perdagangan meminta pihak Kejaksaan Agung Republik Indonesia untuk mendampingi transaksi imbal dagang. Pasalnya, Kemendag tengah melakukan transaksi imbal dagang untuk pembelian pesawat Sukhoi Su-35 asal Rusia.

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan, telah menunjuk perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yaitu PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) sebagai perantara dalam melakukan transaksi imbal dagang dengan Rusia. Sementara dari sisi Rusia akan menunjuk Rostec yang merupakan BUMN yang bergerak dibidang Alutsista.

"Kami telah menunjuk PT PPI, BUMN yang mewakili kita, karena mereka tunjuk BUMN-nya (Rostec), kita tunjuk BUMN-nya PPI. Mereka akan lakukan transaksi dagang dari sisi kita. Sukhoi jual pada Kementrian Pertahanan, dia tunjuk badan usahanya, Rostec," ujarnya di Kantor Kementrian Perdagangan, Jakarta, Rabu (17/5/2017).

Meski telah menunjuk PT PPI sebagai perantara, namun Enggar belum menyebutkan jenis komoditas apa saja yang akan ditawarkan pemerintah pada Rusia sebagai imbal dagang dengan delapan pesawat jet Sukhoi Su-35. Namun sejauh ini pihak Rusia baru menyampaikan keinginan mereka untuk membeli karet alam produksi dalam negeri, namun, tidak menutup kemungkinan untuk membeli produk lainnya.

"Imbal dagang itu ada UU mengenai ketentuan setiap mengenai alusista, ada transteknologi dan nilainya. Dan pemerintah kita dalam hal ini menhan membeli sukhoi dan sebagian itu dalam bahannya, jenisnya imbalnya apa, itu nanti dalam pembicaraan," kata Enggar.

Sebagai informasi, Adapun nilai imbal dagang yang akan dilakukan dengan Rusia sekitar USD600 juta. Diperkirakan pengadaan delapan unit pesawat tempur Sukhoi SU-35 memakan biaya senilai USD 1,14 miliar.

  Okezone  

Mari Kita Bantu Presiden untuk Jaga Kerukunan

http://cdn.metrotvnews.com/dynamic/content/2017/03/10/669612/oDyFPs874H.jpg?w=480Presiden Joko Widodo (kiri) menerima kunjungan Ketua Umum DPP Partai Demokrat yang juga Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Merdeka, Kamis (9/3/2017). (ANTARA FOTO/Setpres/Cahyo Bruri Sasmito) ★

Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono mengajak seluruh pihak membantu Presiden Joko Widodo untuk terus menjaga kerukunan dan persaudaraan antarsesama anak bangsa.

"Kita bantu presiden, bantu pemimpin kita, bantu pemerintah kita, ajak semuanya do something untuk kembali menjaga tali silaturahim, persaudaraan dan kerukunan di antara kita semua," kata SBY saat memberikan sambutan dalam acara Indonesia Most Admired Companies (Imaco) Award 2017, Jumat (19/5/2017) malam, seperti dikutip Antara.

SBY mengatakan kekuatan bangsa ini adalah persatuan, kebersamaan, persaudaraan dan kekompakan.

Dia menekankan Indonesia ditakdirkan sebagai bangsa majemuk sehingga seluruh pihak harus menjaga dan merawat kemajemukan itu.

"Unity in diversity not to be taken for granted, harus dirawat sepanjang masa. Siapa pun, pemimpin formal, pemimpin informal di Tanah Air, harus peduli dan sensitif, lakukan sesuatu untuk menjaga kerukunan dan persaudaraan," kata dia.

Ketua Umum Partai Demokrat itu meyakini Bangsa Indonesia bisa merajut kembali persaudaraan dan kerukunan masyarakatnya. SBY menilai banyak cerita yang bisa dipetik sebagai pelajaran.

"Dulu saya Menkopolhukam, ada konflik komunal Poso, Ambon, perlu lima tahun untuk selesaikan konflik, belum proses rekonsiliasinya. Tapi saya tetap percaya kita bisa atasi apa yang kita hadapi sekarang," ujarnya.

SBY menegaskan jika bangsa rukun maka visi Indonesia emas 2045 bisa terwujud.

"Saya tahu di bawah permukaan ada sesuatu yang bergerak, mari hentikan bersama. Kalau kita kompak, pemimpin punya leadership, bangsa rukun, insyaallah Indonesia 2045 bisa terwujud," jelas dia.

  Kompas  

[Dunia] Militer AS Bombardir Pasukan Pro-Assad di Suriah

✈ Pesawat jet tempur F-15E Amerika Serikat yang beroperasi di Suriah. Militer AS serang pasukan pro-rezim Suriah karena bergerak ke zona deeskalasi. [REUTERS]

Militer Amerika Serikat (AS) membombardir pasukan pro-Presiden Bashar al-Assad di Suriah. Serangan udara AS ini diluncurkan setelah pasukan pro-Assad mengabaikan peringatan berulang kali dari koalisi AS dan Rusia untuk tidak beroperasi di zona deeskalasi.

Serangan terbaru militer AS terhadap pasukan pro-rezim Suriah itu diungkap para pejabat Pentagon, Kamis.

Pasukan Suriah yang berada di dalam beberapa kendaraan termasuk tank tempur bergerak di dekat perbatasan Yordania. Pergerakan itu dianggap mengancam mitra koalisi AS di lapangan.

Komandan koalisi menilai ancaman tersebut dan setelah menunjukkan kekuatan pasokan pro-rezim Suriah menolak untuk keluar dari zona dekonstruksi. Komandan memerintahkan serangan udara sebagai perlindungan paksa,” kata seorang pejabat senior Pentagon kepada Fox News, Jumat (19/5/2017).

Sumber militer AS lainnya mengatakan kepada Associated Press bahwa pasukan pro-rezim Suriah siap menyerang wilayah yang di dalamnya terdapat para penasihat militer AS.

Mereka membangun sebuah posisi pertempuran sekitar 55 kilometer dari sebuah markas koalisi AS yang dekat dengan At Tanf, di mana penasihat (militer) melatih anggota Pasukan Demokratik Suriah dan Koalisi Arab Suriah,” ujar pejabat Pentagon yang lain.

AS dan Rusia—sekutu rezim Assad—sebelumnya telah membentuk zona penyangga di sekitar wilayah operasi militer di Suriah untuk menghindari konflik. Masing-masing pihak sepakat untuk memberitahukan satu sama lain jika ada pengerahan pasukan di area zona penyangga.

Dalam kasus ini, lanjut pejabat Pentagon, Rusia berkali-kali mencoba menghubungi pasukan Suriah. Pada saat itulah, AS dan jet tempur koalisi meningkatkan peringatan.

Kami melakukan demonstrasi. Kami melakukan tembakan peringatan. Semua tidak berhasil,” imbuh pejabat Pentagon yang berbicara dalam kondisi anonim.

Serangan AS terhadap pasukan pro-Suriah ini merupakan yang pertama sejak Pentagon menghujani pangkalan udara Shayrat, Homs, Suriah, dengan 57 rudal Tomahawk beberapa waktu lalu.

Masih menurut pejabat Pentagon, serangan AS terhadap pasukan pro-Assad kemarin tidak mencerminkan eskalasi. ”Tidak ada perubahan kebijakan,” ujarnya. (mas)

 Serangan Udara AS Hantam Posisi Militer 

Kementerian Pertahanan Suriah mengkonfirmasi serangan udara yang dilakukan oleh koalisi pimpinan Amerika Serikat (AS). Serangan tersebut menghantam salah satu titik militer tentara Suriah di dekat kota selatan At Tanf.

"Pada hari Kamis, pukul 16.30 waktu setempat, koalisi menyerang posisi Tentara Suriah di jalan raya At Tanf di gurun Suriah, yang menyebabkan kerugian korban dan material," kata Kementerian Pertahanan Suriah dalam pernyataannya seperti dikutip dari laman Sputniknews, Jumat (19/5/2017).

Kementerian Pertahanan Suriah menekankan tidak ada alasan bagi koalisi AS untuk melakukan serangan terhadap posisi Angkatan Darat Suriah. Rezim Damaskus juga menambahkan bahwa serangan tersebut menunjukkan tujuan sebenarnya dari koalisi tersebut.

"Tentara Suriah sedang berperang melawan Front al-Nusra dan kelompok teroris ISIS. Mereka yang mengklaim berperang melawan terorisme harus mengarahkan serangan mereka ke kelompok tersebut, bukan Tentara Suriah yang sah yang memerangi terorisme bersama dengan sekutunya dan teman-temannya," demikian pernyataan tersebut menyimpulkan.

Serangan udara 18 Mei itu bukan kali pertama koalisi pimpinan AS dengan sengaja atau tidak sengaja menyerang tentara Suriah. Pada 7 April lalu, AS meluncurkan 59 rudal jelajah Tomahawk di lapangan udara militer Suriah di Ash Sha'irat, yang terletak sekitar 40 kilometer dari kota Homs.

Selain itu, pada 17 September 2016, pesawat koalisi pimpinan AS melakukan empat serangan terhadap tentara Suriah di dekat bandara Deir ez-Zor, menewaskan 62 tentara dan melukai sekitar 100 lainnya.

 Serangan AS di Suriah Tidak Dapat Diterima 

Deputi Menteri Luar Negeri Rusia mengecam serangan udara koalisi pimpinan Amerika Serikat (AS) di Suriah. Menurutnya serangan tersebut mempengaruhi proses penyelesaian politik.

"Setiap tindakan militer yang menyebabkan gangguan situasi di Suriah tentu mempengaruhi jalannya proses politik, terutama tindakan yang dilakukan terhadap angkatan bersenjata Suriah," kata Gennadiy Gatilov seperti dikutip dari Sputniknews, Jumat (19/5/2017).

Ia mencatat bahwa serangan koalisi yang berpotensi mematikan di dekat kota selatan At Tanf, yang diumumkan pada hari Kamis, sangat tidak dapat diterima dan melanggar kedaulatan Suriah.

"Ini bukan sebuah operasi melawan ISIS atau Front al-Nusra," tukas Gatilov.

Sebelumnya, pesawat koalisi pimpinan Amerika Serikat (AS) membom pasukan yang bersekutu dengan pemerintah Suriah pada hari Kamis kemarin. Aksi dilakukan setelah pasukan pro pemerintah Suriah maju terlalu dekat dengan sebuah pangkalan dimana pasukan khusus Barat melatih pejuang Suriah.

Jet AS diketahui telah menyerang sebuah konvoi dari 27 tank saat mereka bergerak ke dalam jarak tempuh 15 mil dari sebuah garnisun koalisi di al-Tanf, sebuah titik persimpangan perbatasan ke Irak di selatan Suriah. Insiden ini menandai bentrokan langsung antara pasukan koalisi dan pejuang dengan rezim Bashar al-Assad. (ian)

  sindonews  

[Foto] Z-19E

Helikopter tempur intai dan penghancur tank Tiongkok Z-19E merupakan helikopter tempur intai dan penghancur tank buatan Tiongkok. Helikopter tempur ini dirancang sebagai armada intai-serang dan penghancur kendaraan lapis baja dan tengah melakukan penerbangan perdana di Harbin, Heilongjiang, China.
Chinese-developed attack helicopter Z-19E is pictured during its maiden flight in Harbin, Heilongjiang province, China May 18, 2017.  REUTERS/China Daily

Z-19E dikembangkan oleh AVIC Harbin Aircraft Industry, melakukan penerbangan perdananya di atas kota Harbin.

"Helikopter tersebut adalah helikopter bersenjata tandem bersayap terbaru, yang juga merupakan helikopter berorientasi ekspor pertama di negara China," kata kantor berita Xinhua. [(c) Copyright Thomson Reuters 2017]

Chinese-developed attack helicopter Z-19E is pictured during its maiden flight in Harbin, Heilongjiang province, China May 18, 2017.  China Daily/via REUTERS

China meluncurkan sebuah helikopter serang pada hari Kamis karena melihat pasar ekspor yang menguntungkan dan meningkatkan program modernisasi yang ambisius.

China telah menggetarkan saraf di sekitar kawasan dengan rencananya untuk mereformasi militernya, yang terbesar di dunia, dengan fokus pada kualitas melebihi kuantitas dan mengganti peralatan dan taktik lama dengan biaya yang besar. [(c) Copyright Thomson Reuters 2017]

Chinese-developed attack helicopter Z-19E is pictured during its maiden flight in Harbin, Heilongjiang province, China May 18, 2017.  China Daily/via REUTERS

China telah meluncurkan serangkaian peralatan yang semakin canggih dalam beberapa tahun terakhir, termasuk jet tempur siluman dan kapal induk pertama yang dikembangkan di dalam negeri.

China juga semakin fokus untuk mendapatkan lebih banyak pesanan pertahanan di pasar dunia. [(c) Copyright Thomson Reuters 2017]

  ★ Garuda Militer  

Jumat, 19 Mei 2017

[Foto] Penampakan Helikopter Apache Penerbad

Beredar penampakan helikopter Apache pesanan TNI AD di forum militer. Helikopter serang yang nantinya akan digunakan penerbad sedang uji terbang di Amerika Serikat. Berikut di bawah penampakan salah satu helikopter serang pesanan TNI AD di poskan Wayan Agus :
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhSJgFTduhetO1utjyPXGumvXjZGKvYPRANA4RZmFfJRPKNhGPw0dGS2pqhygG7IPM_4l44DLR9J9qtXUowkR502E13A4V2sLoKfREDmJ1XNDljh8Cds1AJUx4MZwJsu_9VrgxVjdv_LXRn/s1600/18513271_Indonesian+Army+Aviation+new+AH-64E+Guardian+Attack+Helicopter.+Credit+to+Wayan+Agus.jpg
Apache TNI AD (Wayan Agus) OEM 3

  ★ Garuda Militer  

[World] Australia's Two New $1.5 Billion Warships May Have Design Flaws

HMAS Adelaide will no longer participate in planned Talisman Sabre exercises with the US. [ABC News: Billy Cooper]

Propulsion problems on two new warships which cost taxpayers $3 billion could be the consequence of fundamental design flaws, navy chiefs have revealed, as they confirmed at least one of the vessels will miss major drills with the US next month.

One of the two ships, the HMAS Adelaide, has been dry-docked at Garden Island in Sydney Harbour so naval engineers and the manufacturers can open up the propeller system and examine whether the problems are as simple as parts being poorly fitted or something deeper.

Chief of Navy Tim Barrett and Rear Admiral Adam Grunsell, head of maritime systems at Defence's capability and sustainment group, acknowledged there could be a design problem, though they stressed it was still being investigated.

Such a fundamental problem would raise the likelihood the ship's overseas manufacturers would bear the cost under warranty.

"Am I disappointed? Yes. We were not expecting to find this," Vice Admiral Barrett said in a briefing in Canberra on Friday.

What is known is that oils have seeped into sections in which they don't belong within the external propulsion pods that drive and steer the ship. In the Adelaide, metal particles have also been found in the oil.

The findings appear to indicate that problems with seals have allowed oils to move around. Different parts of the system use different types of oil of varying thickness.

This in turn may have caused bearings to be worn which could have produced the metal particles in the oil in the Adelaide.

Each ship cost roughly $ 1.5 billion. They were built by Spanish firm Navantia using a propulsion system made by German firm Siemens. British firm BAE Systems integrated the ship's systems.

Rear Admiral Grunsell said: "The three companies themselves are looking very closely and working very closely on the detail because they want to understand what caused this as well. It may well be a design issue."

Spain's armada has a ship of the same design, the Juan Carlos I. It has had problems but not of the same nature. Despite being commissioned in 2010, it has done less sea time than the newer Canberra or Adelaide, Vice Admiral Barrett said.

This appears to leave open the possibility that the ship cannot actually perform at the level the manufacturers stated. Vice Admiral Barrett acknowledged this possibility, as well as that there were basic design or engineering problems.

"All of those aspects are part of what we're considering at the moment," he said. "Until we've done this work, we're not in a position to be able to say that and I would not speculate on any of those outcomes but clearly in root cause analysis you have to consider all of those options."

HMAS Canberra meanwhile has been taken to sea to do further tests. Vice Admiral Barrett confirmed the Adelaide would miss Exercise Talisman Sabre with the US starting in late June, though he was still hopeful the Canberra could take part.

On the question of who bears the cost, Vice Admiral Barrett said: "If we have to change our requirement because of what we've discovered here … then clearly whether that becomes a warranty issue or something that the Commonwealth has to live with, that's the bit that I am sensitive about saying too much because that would be a piece that the Commonwealth would choose to take up at a later stage."


  ★ SMH  

[World] Pakistan To Get Hi-Tech Ships

✈️ To defend Gwadar and Karachi portsA letter of Intent was inked between Pakistan and Turkey for the sale of four Hi-tech Turkish MILGEM Ada Corvettes to the Pakistan Navy. Pakistan will use these MILGEM Ada Corvettes to guard its both Gwadar and Karachi ports from external threats.

The letter was signed by Pakistan’s Minister of Defense Production Rana Tanveer Hussain, Turkey’s Minister of Defence Fikri Işık and Turkish defense contractor Savunma Teknolojileri Muhendislik Ve Ticaret. The contract will be finalized by June 30, 2017.

About MILGEM Ada Corvette, It is a modern combat warship with indigenous anti-submarine warfare and high-seas patrol capabilities. The design of the ship helps it to remain hidden. It has 2 squad anti-ship missile launchers with a 76 mm main gun and a point-defense missile system in the Rolling Airframe Missile.

Each MILGEM Ada would have cost $300 million but Pakistan is planning to use its own industry for some of the equipment, the price will drop to $250 million per ship”, said STM CEO Davut Yilma.

  ✈️ Techjuice