Sabtu, 06 Januari 2018

Pengadaan Helikopoter Apache TNI AD

Tiba pada Maret 2018 http://cdn.metrotvnews.com/dynamic/photos/2018/01/04/32106/heli_3.jpg?w=1111Salah satu helikopter Apache TNI AD telah rampung di rakit [Metronews]

TNI AD menambah alat utama sistem pertahanan atau alutsista pada tahun ini berupa helikopter serang AH-64E Apache. Helikopter yang datang dalam gelombang kedua ini tiba di Indonesia pada Maret 2018. Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal Mulyono mengatakan lima helikopter yang dibeli dari Amerika Serikat itu datang dalam dua tahap. “Rencananya delapan, baru tiga yang datang, sisanya di Maret tahun ini,” kata Mulyono di Balai Kartini, Jumat, 5 Januari 2018.

Gelombang pertama pengiriman helikopter tersebut menggunakan pesawat C-17 Globe Master ke Pangkalan Udara Utama TNI AD Ahmad Yani, Semarang. Pengadaan helikopter tersebut berkaitan dengan pencapaian target Minimum Essential Force (MEF) juga memperbarui alutsista TNI AD.

Ihwal pengadaan alutsista tersebut, Mulyono menuturkan TNI AD mengikuti segala prosedur jika Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) hendak mengaudit pembelian helikopter tersebut. “Terserah BPK prosedurnya gimana,” ucapnya.

Menurut Mulyono, untuk urusan pengadaan senjata berada dalam koridor Kementerian Pertahanan (Kemenhan). TNI AD, kata Mulyono berada di bawah Markas Besar TNI dan Kemenhan. “Audit dan sebagainya disesuaikan Kemenhan,” ujar dia.

Sebelumnya, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto akan memetakan prioritas alokasi pembagian alutsista. Pemetaan tersebut, kata dia, akan digunakan untuk membagi skala prioritas realisasi alutsista dalam rencana strategis kedua. “Sehingga paling tidak 30 persen alutsista yang harus diterima oleh Angkatan Darat,” ucap Hadi di Markas Komando Pasukan Khusus TNI AD, Senin, 18 Desember 2017.

MEF merupakan proses untuk modernisasi alutsista Indonesia. Sejak dicanangkan oleh pemerintah Indonesia pada 2007, MEF dibagi menjadi tiga rencana strategis hingga 2024. Selain itu, terdapat tiga komponen postur, yaitu kekuatan, gelar (persebaran penempatan), dan kemampuan prajurit.


  ★ Tempo  

RI-India Sepakati Kerjasama Kontra Terorisme dan Keamanan Cyber

Kesepakatan ini dicapai saat terjadi pertemuan antara Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi dengan Menteri Luar Negeri India, Sushma Swaraj di Jakarta. Foto/Victor Maukana/Sindonews

Indonesia dan India sepakat untuk meningkatkan kerjasama dalam berbagai bidang, khususnya dalam bidang keamanan dan kontra terorisme. Kesepakatan ini dicapai saat terjadi pertemuan dalam format Sidang Komisi Bersama Indonesia-India antara Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi dengan Menteri Luar Negeri India, Sushma Swaraj di Jakarta.

Berbicara pasca melakukan pertemuan, Retno menuturkan, dalam pembicaraan itu, ia dan Swaraj sepakat kedua negara harus meningkatkan kerjasama dalam bidang politik dan keamanan. Ini termasuk peningkatan upaya kontra terorisme, pencurian ikan dan keamanan cyber.

"Dalam konteks kerja sama bilateral, pada aspek politik dan keamanan, kita mendiskusikan untuk memperluas kerja sama Indonesia-India melalui finalisasi kerjasama pertahanan, implementasi pengembangan dan produksi industrri pertahanan, penguatan keamanan maritim, termasuk kooperasi melawan perompakan dan pencurian ikan," kata Retno.

"Kita juga mendiskusikan perluasan Kooperasi di bidang kontra-terorisme, melalui program deradikalisasi dan kerangka legal untuk melawan kejahatan transnasional, termasuk ancaman cyber," sambungnya pada Jumat (5/1).

Selain membahas mengenai kerjasama politik dan keamanan, keduanya juga membahas mengenai peningkatan kerjasama ekonomi. Retno menyebut perdagangan Indonesia ke India mencapai USD 15 miliar, dan RI memiliki target perdagangan hingga USD 50 miliar.

"India merupakan pasar kunci untuk ekspor kelapa sawit Indonesia - komoditas penting yang menyokong keberlangsungan hidup jutaan petani RI. Kita sepakat untuk mengintensifkan fasilitasi perdagangan dan mengeksplorasi pasar potensial yang besar, melalui akses pasar yang lebih besar, fasilitasi investasi yang lebih baik di berbagai sektor, seperti farmasi, tambang, dan konektivitas dan work permite workers," ungkapnya. (esn)

   sindonews  

Jumat, 05 Januari 2018

Soal Barter Sukhoi dengan Hasil Kebun

✈️ Kemendag: Bolanya di Kemenhan✈️ Pesawat TNI AU [TNI AU]

Pemerintah akan membeli 11 Sukhoi Su-35 dari Rusia dengan mekanisme imbal dagang, setengah harganya bakal dibarter dengan hasil kebun. Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kemendag, Oke Nurwan, menjelaskan pihak Indonesia tinggal menunggu perjanjian atas barternya komoditas dengan pesawat.

"Intinya kalau untuk imbal dagang kita menunggu main kontraknya ditandatangan. Jadi nanti bolanya ada di Kemenhan (Kementerian Pertahanan)," jelas Oke di Kementerian Perdagangan, Jakarta, Kamis (4/1/2018).

Sebagai informasi, 11 pesawat Sukhoi senilai US$ 1,14 miliar, separuh dari harga itu akan dibarter dengan komoditas dari Indonesia. Komoditas yang ditawarkan antara lain karet, minyak sawit atau CPO, kopi, kakao, tekstil, teh, dan rempah-rempah.

Namun, Indonesia tidak akan mengekspor komoditas perkebunan dalam bentuk mentah. Komoditas lain yang ditawarkan ke Rusia antara lain ikan olahan, resin, kertas, mesin, alas kaki, produk industri pertahanan, sampai furniture. pihak Rusia telah menginformasikan komoditas apa saja yang dibutuhkan dari Indonesia untuk dibarter dengan Pesawat Sukhoi.

Menurut Oke, Indonesia dan Rusia sudah saling membahas soal komoditas apa yang dibarter dengan Sukhoi.

"Sudah saling diinformasikan, tapi semua keputusannya tergantung main kontrak. Tapi sudah saling diinformasikan kita yang komoditi siap apa, mereka tertarik apa itu udah disiapkan," kata dia.

Hingga saat ini realisasi tahapan barter masih menunggu kesepakatan perjanjian. Mengenai persiapan komoditas, Indonesia sudah mempersiapkan hal tersebut.

"Iya, jadi menunggu main kontrak, jadi begitu main kontrak di tandatangan baru yang lainnya akan bergerak cepat. (Koordinasi) iya tetap keputusan di sana enggak bisa saya sebutkan. Kalau saya pada prinsipnya kita siap dan itu adalah salah satu instrumen untuk mendongkrak ekspor kita. Kita ingin cepat. Nggak tahu, ini kan udah awal tahun. Berarti alot di sananya," ungkap dia. (hns/hns)

  ✈️ detik  

Kamis, 04 Januari 2018

Tahun 2018, Modernisasi Alutsista TNI AU Terus Diproses

Hercules TNI AU [Sid Mitchell b] ✈️

Menyikapi tahun 2018, kita harus dapat membaca setiap situasi yang ada, agar mampu berpikir cepat dalam memutuskan dan mampu bertindak secara bijaksana. Untuk menyikapi hal tersebut, beberapa perhatian yang perlu diketahui dan pahami menyangkut kebijakan modernisasi Alutsista TNI AU yang terus diproses secara bertahap sesuai rencana strategis yang telah disusun.

Demikian amanat Kasau Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.IP., yang disampaikan Wakasau Marsdya TNI Yuyu Sutisna pada Apel Khusus Tahun Baru di Mabesau Cilangkap, Selasa (2/1). Yang diikuti oleh para Pati, Pamen, Pama, Bintara, dan Tamtama, serta Aparatur Sipil Negara (ASN).

Dikatakan, modernisasi secara bertahap akan terus dipenuhi oleh pemerintah, sehingga harus disikapi dengan bijak dan benar. Kita harus mampu secara cepat beradaptasi dengan Alutsista baru dengan menjaga, merawat dan mengoperasikan sesuai Standard Operational Procedure (SOP), karena bila tidak waspada, alih teknologi dapat berakibat negatif terhadap keselamatan terbang dan kerja.

Kebijakan pemerintah di bidang reformasi birokrasi salah satu tujuannya untuk menata sistem manajemen sumber daya manusia di lingkungan TNI. Kebijakan pemerintah saat ini masih menerapkan zero growth policy dalam pengawakan organisasi militer. Kebijakan ini diambil untuk meningkatkan efesiensi dan efektiv itas anggaran TNI dalam rangka meningkatkan profesionalisme dan kesejahteraan prajurit serta untuk pembangunan alutsista TNI.

Bila dikaitkan antara kebijakan zero growth dengan perencanaan strategis pembangunan TNI Angkatan Udara ke depan, terdapat permasalahan yang harus diantisipasi secara dini. Kita harus mampu membangun dan mengelola sumber daya manusia yang tersedia saat ini sesuai dengan kebutuhan organisasi. Ke depan, setiap personel TNI Angkatan Udara harus benar-benar profesional di bidangnya dan mampu melaksanakan tugas secara maksimal, pinta Kasau.

Terkait dengan MEF hingga tahun 2024 mendatang, TNI Angkatan Udara telah merencanakan untuk meningkatkan kekuatan alutsista berupa penggantian pesawat tempur F-5 Skadron Udara 14 dan penambahan beberapa pesawat angkut serta helikopter.

Di tahun 2017, hasil kerja keras dapat mewujudkan zero accident, walaupun terdapat tiga incident, namun dengan profesionalisme yang baik disertai tekad dan keberanian personel yang mengawaki, serta lindungan Allah SWT peristiwa tersebut dapat terhindarkan dari kerugian yang lebih besar.

Disamping itu, TNI Angkatan Udara juga mencatat hasil kerja yang patut mendapat apresiasi dalam tugas OMSP, dengan keberhasilan melaksanakan operasi kemanusiaan lewat udara untuk operasi bantuan, baik di dalam maupun di luar negeri yang terkena bencana alam maupun akibat konflik suatu negara, seperti bantuan ke Bangladesh untuk pengungsi warga Rohingya.

Selain itu, TNI Angkatan Udara juga turut mengharumkan nama bangsa Indonesia dengan keberhasilan para prajurit Angkatan Udara dalam kejuaraan olah raga dari berbagai event internasional. Ini merupakan bentuk tanggung jawab kita kepada negara yang tentunya diharapkan membawa kebanggaan tersendiri bagi bangsa Indonesia, ungkap Kasau.
 

  TNI AU  

Rabu, 03 Januari 2018

Alutsista TNI yang Akan Datang Tahun Ini

Helikopter anti kapal selam [def.pk]

Kepala Pusat Pengadaan Kementerian Pertahanan (Kapusada Kemhan), Marsma TNI Budi Prasetyono menyebut, ada beberapa alutsista dari TNI dari ketiga matra akan datang pada tahun 2018, salah satunya untuk TNI AL berupa kapal selam jenis 209 dari Korea Selatan.

Kita sebenarnya pesan 3, karena 2017 datang 1, 2018 rencana 1 akan datang,” kata Budi, Selasa (2/1/2018).

Adapun kapal selam yang sudah datang yaitu KRI Nagapasa 403 pada Senin (28/8/2017) yang lalu. Sementara untuk tahun ini, kata Budi, kapal selam tersebut akan dirakit di Indonesia.

Yang 1 sendiri akan dirakit atau di- assembly di PT PAL yang tentunya akan membanggakan industri dalam negeri,” ujarnya.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgPg9-Cgah8db5Jcq8Leto_uaX9DTmzdb8msY421XQ8JD9uKSkyJ4lmmabkefqJWMpq7CR1MU7lnMHijC2YlO5pjvM8j9E8WRh9f_Rh_9RvH_lZjys7la9kCBiVp_C9ivd8QMy4dtzLam7M/s1600/IMG-403+FKO.jpgSelain kapal selam, ungkap Budi, TNI AL juga akan kedatangan 1 unit helikopter anti kapal selam. Sebelumnya, helikopter tersebut juga sudah datang pada 2017 kemarin sebanyak 2 unit.

Budi menambahkan, sejumlah alutsista juga akan datang tahun ini untuk matra darat dan udara. Salah satunya datang lagi Helikopter Apache untuk TNI Angkatan Darat sebanyak 2 unit. Sebelumnya, Helikopter Apache juga sudah didatangkan sebanyak 3 unit pada Desember 2017 kemarin.

Sementara itu, kekuatan TNI AU juga akan bertambah tahun ini dengan sejumlah alutsista yang akan datang. Di antaranya pesawat angkut C-130 Hercules dan juga pesawat tempur F-16.

TNI AU, kedatangan 1 unit C-130, 2 unit F-16 dan 6 unit pesawat latih Grob G-120 TP,” pungkasnya.

   Rilis  

Selasa, 02 Januari 2018

TNI AD Akan Kedatangan Enam Unit Helikopter Fennec

Tahun IniHelikopter Fennec [Haryadi Dwi] ★

K
ekuatan militer Indonesia terus meningkat seiring upaya pemerintah untuk melakukan modernisasi TNI, salah satunya Angkatan Darat. Selain Helikopter Apache AH-64E menurut Kepala Pusat Pengadaan Kementerian Pertahanan (Kapusada Kemhan), Marsma TNI Budi Prasetyono menyebut, TNI AD juga akan kedatangan Heli Serang Fennec.

Budi mengungkapkan, helikopter asal Perancis itu akan segera tiba pada bulan ini.

Akan datang Heli Serang Fennec, 6 unit Heli dari Perancis pada bulan Januari 2018,” ujar Budi, Selasa (2/1/2018).

Dia menjelaskan, sejumlah alutsista juga akan segera tiba pada tahun ini untuk memperkuat pertahanan NKRI. Di antaranya Rudal Arhanud Mistral yang akan datang 27 unit dari PT Pindad. Rudal itu akan melengkapi kekuatan alutsista TNI pada Maret 2018.

Juga Rudal Arhanud Starstreak dari UK, 4 Baterai, bulan Februari sampai Juli 2018,” ujarnya.

Ada juga jembatan standar militer, 4 unit Acrow dari Amerika Serikat pada bulan Mei 2018 dan 1 unit MGB dari UK pada bulan Oktober 2018,” lanjutnya.

  Rilis  

Senin, 01 Januari 2018

Tank AMX-13 Kodam Brawijaya Digeser ke Kodam Tanjung Pura

Tank AMX-13 [Info Komando] ★

P
enataan alat utama sistem persenjataan (Alutsista) mulai berjalan di lingkungan TN I-AD. Saat ini, sebanyak 29 unit kendaraan tempur jenis Tank AMX-13 yang sebelumnya berada di Yonkav 3/AC, telah dipindahkan ke Kodam XII/Tanjungpura, Jumat (29/12/2017).

Tank itu diangkut dengan menggunakan kapal ADRI XLIX, yang sebelumnya telah berlabuh di Pelabuhan Tanjung Perak, Kota Surabaya.

Letkol Cba Ir. Kahardi. M. T., M. D.M. menuturkan, pemindahan ranpur tersebut telah dimulai semenjak tanggal 15 Desember lalu. Pemindahan itu akan terbagi menjadi beberapa tahap. "Total seluruhnya ada 29 unit, tahap pertama sejumlah 14 unit pada tanggal 15 Desember dan tahap kedua sebanyak 15 unit pada 29 Desember 2017. Pemindahan ini bertujuan untuk memenuhi kekuatan Alutsista ranpur di Yonkav 12/BC,” ungkap Kepala Terminal Pembekalan Angkutan-2 (Termbekang) ini.

Selanjutnya, kata Kahardi, beberapa unit tank tersebut nantinya akan berlabuh ke Pelabuhan Dwikora, Pontianak terlebih dahulu sebelum dikirim ke lokasi tujuan (Yonkav 12/BC). “Sesampainya di sana, kondisi tank akan dicek ulang,” tuturnya.

Selain ranpur jenis Tank AMX-13, beberapa alutsista juga dikirim oleh Terbekang-2 Surabaya guna menunjang kinerja Satuan Yonkav 12/BC, termasuk di antaranya ialah beberapa koli amunisi, alhar, sekaligus senjata dan laras cadangan.

Perlu diketahui, Termbekang-2 merupakan satuan pelaksana Direktorat Pembekalan Angkutan Ankatan Darat yang memiliki tugas pokok satuan, yaitu menyelenggarakan embarkasi dan debarkasi materiil dan personel TNI AD melalui Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya.

  Berita Jatim  

Minggu, 31 Desember 2017

TNI AU Siapkan Skuadron F-16 di Ambon

✈️ Lengkapi Pertahanan Udara✈️ Skadron Udara F-16 TNI AU [TNI AU]

Mabes TNI-AU memprogramkan pembangunan skuadron F-16 di Ambon, Maluku, pada tahun anggaran 2018.

Komandan Lapangan Udara (Danlanud) Pattimura Kolonel (Pnb) Antariksa Anondo mengatakan keberadaan skuadron strategis dalam rangka mendukung terselenggaranya tugas operasi udara yang dilaksanakan TNI-AU.

Apalagi, kata Antariksa, Maluku terdiri dari 11 kabupaten/kota dengan 1.340 buah pulau.

Begitu pula dengan 92,4 persen dari wilayah Maluku seluas 712.479,69 kilometer persegi adalah laut.

Strategisnya karena pembangunan skuadron Udara F-16 di Lanud Pattimura sebagai salah satu upaya untuk pengamanan mengingat batas wilayah berdekatan dengan wilayah selatan dekat yang secara geografis dekat Austalia.

"Kami saat ini melakukan tahapan survei maupun kesiapan lainnya untuk membangun skuadron sebagai unsur operasional yang diprogramkan berkapasitas 12 pesawat tempur F-16," ujar Antariksa, Jumat (29/12/2017).

Disinggung pemeliharaan pesawat tempur F-16, dia menjelaskan di Makassar, Sulawesi Selatan, yang memiliki fasilitas tersebut.

"Pemeliharaan tingkat ringan bisa ditangani di Ambon bila telah dioperasikan," tandas Antariksa.

TNI AU saat ini memiliki dua skuadron udara yang mengawaki pesawat F-16, yakni skuadron udara di Lanud Iswahjudi, Madiun, dan Skuadron Udara Lanud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru.

  ✈️ Rilis  

Uji Fungsi Pengembangan Prototipe Rudal Petir

Balitbang Kemhan dalam hal ini yang terkait dengan Litbang alat peralatan pertahanan yaitu Puslitbang Alpalhan telah melaksanakan uji fungsi pengembangan prototipe rudal petir di Lanud Gorda Desa Lamaran Serang, Banten.

Uji fungsi pengembangan prototipe rudal petir disaksikan oleh Kabid Matra Laut Puslitbang Alpalhan Balitbang Kemhan Kolonel Laut (KH) Ir. Indra Usmansyah, MM., Peneliti Madya Puslitbang Alpalhan Balitbang Kemhan Kolonel Kav. Anthonius Ady W.W., Perekayasa Madya Puslitbang Alpalhan Balitbang Kemhan Kolonel Inf Yan Namora, para pejabat di lingkungan TNI dan Kemhan, Dislitbangal, Dislitbangau, dan tim uji fungsi dari PT. Sari Bahari.

Kegiatan diawali sambutan oleh Kabid Matra Laut Puslitbang Alpalhan Balitbang Kemhan Kolonel Laut (KH) Ir. Indra Usmansyah, MM., pembacaan doa, dilanjutkan uji fungsi rudal petir dari tim PT. Sari Bahari dan terakhir evaluasi hasil pelaksanaan uji fungsi rudal petir. Pelaksanaan uji fungsi pengembangan prototipe rudal petir ini adalah hasil kerjasama antara Balitbang Kemhan dengan PT. Sari Bahari yang telah melaksanakan uji fungsi prototipe rudal petir yang ke-2. Dalam pelaksanaannya, uji fungsi rudal petir akan dilontarkan dengan platform peluncur dan mendarat dengan menggunakan jaring. Rudal petir ini adalah buatan dan dikembangkan di dalam negeri yang merupakan inovasi dan kemandirian industri pertahanan nasional.

Perlu diketahui bahwa untuk meningkatkan performance rudal petir tersebut telah dilakukan pengembangan diantaranya meningkatkan kecepatan yang diharapkan bisa mencapai 350 km/jam, jarak jangkauan sekitar 80 km, pengembangan sistem kontrol auto pilot dan seeker, pembuatan peluncur rudal serta pengembangan warhead. Scope of work dari pengembangan rudal petir ini dititikberatkan pada peningkatan kecepatan, jarak jangkau, sistem kontrol, dan uji fungsi. Dengan adanya target pengembangan tersebut maka terjadi perubahan air frame.


  Kemhan