Sabtu, 17 Februari 2018
Korps Marinir Lakukan Uji Fungsi Radar Kelvin Hughes SharpEye
Untuk Modernisasi Batalyon Infantri dan Artileri Korps Marinir TNI Angkatan Laut melakukan uji coba dan kepelatihan Radar tipe pengamatan permukaan/Darat, Radar Hughes atau yang dikenal Ground Surveyland Radar System (GSRS) di Bukit Hambalang, Sentul Bogor, Jawa Barat, Rabu (15/02/18).
Uji fungsi ini dilakukan guna mengetahui kemampuan mendeteksi, mengetahui dan mengidentifikasi musuh yang bergerak berupa kendaraan maupun personel secara terus menerus dari arah 360 derajat dan dapat dibuat Zona Clearing Alarm yang dapat mendeteksi musuh yang masuk wilayah tertentu. yang rencananya akan memperkuat Alkapsus Korps Marinir menjadi lebih modern, khususnya Batalyon Infanteri Marinir dan Artileri Korps Marinir.
Radar Hughes menyediakan solusi surveilans mobile berbasis radar yang lengkap untuk integrasi dengan kendaraan, Sistem dapat dikerahkan sebagai radar mobile SharpEye SxV tunggal yang terintegrasi dengan sistem tiang - tiang teleskopik kendaraan atau trailer mandiri.
Dengan radar SharpEye sebagai sensor pendeteksi utama, badan pengawas dan patroli keamanan dapat memantau dan mencegat ancaman di tempat terpencil dan sulit untuk mengakses lokasi dalam rentang yang panjang. Solusi radar pengawas seluler memungkinkan pergerakan lokasi yang sering dan mudah dengan kemampuan penyebaran dan pengawasan segera dalam beberapa detik setelah meningkatkan radar dan kamera.
Radar Hughes merupakan radar generasi baru buatan Inggris yang dirancang sesuai dengan kemajuan teknologi dan perkembangan kemampuan yang dapat mendeteksi pesawat tanpa awak (Drone), Radar Huges dilengkapi Kontrol Kamera, Video, Pelacakan dan Informasi Sasaran, Tampilan Peta, dan Kompatibilitas Perangkat Keras.
Uji coba dan kepelatihan Radar Hughes ini ditinjau oleh Kolonel Mar Enjang Suryana, Aslog Dankormar Kolonel Mar Budiarso, Kadismat Kormar Kolonel Mar Agung Trisnanto, Danbrigif-2 Mar Kolonel Mar Kresno Pratowo, Danmenart-2 Letkol Mar Wahyudi Saputra.
Uji fungsi ini dilakukan guna mengetahui kemampuan mendeteksi, mengetahui dan mengidentifikasi musuh yang bergerak berupa kendaraan maupun personel secara terus menerus dari arah 360 derajat dan dapat dibuat Zona Clearing Alarm yang dapat mendeteksi musuh yang masuk wilayah tertentu. yang rencananya akan memperkuat Alkapsus Korps Marinir menjadi lebih modern, khususnya Batalyon Infanteri Marinir dan Artileri Korps Marinir.
Radar Hughes menyediakan solusi surveilans mobile berbasis radar yang lengkap untuk integrasi dengan kendaraan, Sistem dapat dikerahkan sebagai radar mobile SharpEye SxV tunggal yang terintegrasi dengan sistem tiang - tiang teleskopik kendaraan atau trailer mandiri.
Dengan radar SharpEye sebagai sensor pendeteksi utama, badan pengawas dan patroli keamanan dapat memantau dan mencegat ancaman di tempat terpencil dan sulit untuk mengakses lokasi dalam rentang yang panjang. Solusi radar pengawas seluler memungkinkan pergerakan lokasi yang sering dan mudah dengan kemampuan penyebaran dan pengawasan segera dalam beberapa detik setelah meningkatkan radar dan kamera.
Radar Hughes merupakan radar generasi baru buatan Inggris yang dirancang sesuai dengan kemajuan teknologi dan perkembangan kemampuan yang dapat mendeteksi pesawat tanpa awak (Drone), Radar Huges dilengkapi Kontrol Kamera, Video, Pelacakan dan Informasi Sasaran, Tampilan Peta, dan Kompatibilitas Perangkat Keras.
Uji coba dan kepelatihan Radar Hughes ini ditinjau oleh Kolonel Mar Enjang Suryana, Aslog Dankormar Kolonel Mar Budiarso, Kadismat Kormar Kolonel Mar Agung Trisnanto, Danbrigif-2 Mar Kolonel Mar Kresno Pratowo, Danmenart-2 Letkol Mar Wahyudi Saputra.
Dua Sukhoi Su-35 Diharapkan Tiba 2019
✈ Disertai dengan skema imbal beli, offset, dan transfer teknologi. ✈ Su35 Russia [russia-insider]
Setelah melewati berbagai proses dan penantian yang lama, akhirnya Kementerian Pertahanan menandatangani kontrak pembelian 11 pesawat tempur Su-35. Penambahan pesawat tempur ini diharapkan bisa meningkatkan kemampuan militer Indonesia, khususnya TNI Angkatan Udara.
”Ya, betul, kontrak pembelian Sukhoi sudah ditandatangani,” kata Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Pertahanan Totok Sugiharto, Jumat (16/2).
Berdasarkan informasi yang diterima Kompas, penandatanganan kontrak pembelian Sukhoi ini dilakukan oleh Kepala Badan Sarana Pertahanan Kemhan Agus Setiadji dengan Perwakilan dari Rosoboronexport, Yuri. Penandatanganan dilaksanakan pada Rabu, 14 Februari, pukul 11.23.
Nilai kontrak 11 pesawat tempur itu adalah 1,14 miliar dollar AS. Sebagaimana disepakati sebelumnya, nilai ini juga disertai dengan skema imbal beli, offset, dan transfer teknologi. Di Indonesia akan diadakan tempat pemeliharaan sehingga pesawat itu tidak perlu lagi dibawa ke Rusia untuk pemeliharaan.
Diharapkan, hal ini juga bisa mendorong negara-negara di ASEAN yang memiliki Sukhoi untuk melaksanakan pemeliharaan pesawatnya di Indonesia. Walaupun sempat disebutkan imbal dagang di antaranya dengan menggunakan produk karet, rincian tentang transfer teknologi ataupun imbal dagang dan offset ini juga belum terperinci disampaikan ke publik.
Totok Sugiharto mengatakan, rencana pengiriman pesawat tersebut akan dilakukan secara bertahap. Apabila semua lancar, termasuk berlakunya efektif kontrak pada Agustus 2018, dua pesawat Sukhoi Su-35 akan dikirimkan ke Indonesia pada Agustus 2019. Enam unit berikutnya akan dikirimkan pada Februari 2020, sedangkan tiga unit lainnya pada Juli 2020.
Kepala Dinas Penerangan TNI AU Marsekal Pertama Jemi Trisonjaya mengatakan, TNI AU mendukung penandatanganan kontrak pesawat pengganti F-5. Menurut dia, sudah hampir dua tahun para penerbang di Skuadron Udara 14 tidak terbang, sejak pesawat F-5 dinyatakan tak bisa dipakai lagi. ”Kami harapkan pengganti F-5 segera tiba di Tanah Air,” kata Jemi.
Setelah melewati berbagai proses dan penantian yang lama, akhirnya Kementerian Pertahanan menandatangani kontrak pembelian 11 pesawat tempur Su-35. Penambahan pesawat tempur ini diharapkan bisa meningkatkan kemampuan militer Indonesia, khususnya TNI Angkatan Udara.
”Ya, betul, kontrak pembelian Sukhoi sudah ditandatangani,” kata Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Pertahanan Totok Sugiharto, Jumat (16/2).
Berdasarkan informasi yang diterima Kompas, penandatanganan kontrak pembelian Sukhoi ini dilakukan oleh Kepala Badan Sarana Pertahanan Kemhan Agus Setiadji dengan Perwakilan dari Rosoboronexport, Yuri. Penandatanganan dilaksanakan pada Rabu, 14 Februari, pukul 11.23.
Nilai kontrak 11 pesawat tempur itu adalah 1,14 miliar dollar AS. Sebagaimana disepakati sebelumnya, nilai ini juga disertai dengan skema imbal beli, offset, dan transfer teknologi. Di Indonesia akan diadakan tempat pemeliharaan sehingga pesawat itu tidak perlu lagi dibawa ke Rusia untuk pemeliharaan.
Diharapkan, hal ini juga bisa mendorong negara-negara di ASEAN yang memiliki Sukhoi untuk melaksanakan pemeliharaan pesawatnya di Indonesia. Walaupun sempat disebutkan imbal dagang di antaranya dengan menggunakan produk karet, rincian tentang transfer teknologi ataupun imbal dagang dan offset ini juga belum terperinci disampaikan ke publik.
Totok Sugiharto mengatakan, rencana pengiriman pesawat tersebut akan dilakukan secara bertahap. Apabila semua lancar, termasuk berlakunya efektif kontrak pada Agustus 2018, dua pesawat Sukhoi Su-35 akan dikirimkan ke Indonesia pada Agustus 2019. Enam unit berikutnya akan dikirimkan pada Februari 2020, sedangkan tiga unit lainnya pada Juli 2020.
Kepala Dinas Penerangan TNI AU Marsekal Pertama Jemi Trisonjaya mengatakan, TNI AU mendukung penandatanganan kontrak pesawat pengganti F-5. Menurut dia, sudah hampir dua tahun para penerbang di Skuadron Udara 14 tidak terbang, sejak pesawat F-5 dinyatakan tak bisa dipakai lagi. ”Kami harapkan pengganti F-5 segera tiba di Tanah Air,” kata Jemi.
KSAU Akan Bentuk Satu Skuadron Jupiter Aerobatic Team
Jupiter Aerobatic Team TNI AU [Antara] ●
Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Yuyu Sutisna berencana membentuk satu skadron khusus Jupiter Aerobatic Team (JAT). Tim ini nantinya fokus mengembangkan kemampuanya di bidang Aerobatic.
"Ke depan saya akan memisah antara JAT dengan tugas-tugas instruktur. Jadi akan dibuat flight tersendiri. Mereka akan kita bina, lebih fokus lagi mengembangkan kemampuan di bidang aerobatic," ujarnya saat pemberian pin kualifikasi dan piagam penghargaan kepada penerbang Jupiter Aerobatic Team (JAT) di Base Ops Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, kemarin.
Yuyu menjelaskan, selama ini para penerbang JAT yang berasal dari Skadron Pendidikan (Skadik) 102 Lanud Adi Sutjipto merupakan instruktur penerbang. Selain mengajar siswa sekolah penerbang, mereka juga berlatih sebagai penerbang JAT.
"Jadi mereka cukup berat tugasnya dengan dua kegiatan tersebut. Konsep saya ke depan JAT ini akan tetap saya pertahankan karena sudah membawa nama baik AU dan bangsa Indonesia di event-event internasional," katanya.
Dengan adanya pemisahan ini, sambung Yuyu, mereka tidak dibebani lagi dengan tugas mengajar di sekolah penerbang maupun sekolah instruktur penerbang. Dengan demikian, mantan Wakasau ini menegaskan, mereka akan lebih fokus mengembangkan kemampuannya.
"Tentunya keselamatan terbang dan kerja akan lebih terjamin. Harapan saya ke depan, ini (JAT) berkembang dan bisa tampil di forum-forum internasional yang lebih besar lagi," kata Yuyu.
Meski demikian, mantan Pangkohanudnas ini mengaku, masih mengkaji kemungkinan untuk tampil di forum-forum internasional seperti di negara-negara Eropa, Australia dan sebagainya. "Untuk yang lebih jauh, karena pesawat kita propeler masih kita pikirkan ya. Tapi untuk yang ASEAN Insya Allah akan kita hadiri. Seperti di Singapura dan Malaysia akan kita hadiri. Untuk di Australia, karena jauh kita perlu effort sangat besar," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Penerangan Angkatan Udara (Kadispenau) Marsekal Pertama Jemi Trisonjaya mengatakan, terkait dengan pemisahan dan pembentukan skadron khusus Jupiter Aerobatic Team, banyak hal-hal yang harus dikaji dari berbagai aspek, Termasuk kesiapan pesawat, para awak penerbang dan sebagainya.
"Saya belum dapat data-datanya terkait kebijakan beliau yang baru disampaikan dan rencananya akan di dalami oleh tim nantinya dalam sebuah kelompok kerja yang ditunjuk oleh KSAU," ucapnya.
Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Yuyu Sutisna berencana membentuk satu skadron khusus Jupiter Aerobatic Team (JAT). Tim ini nantinya fokus mengembangkan kemampuanya di bidang Aerobatic.
"Ke depan saya akan memisah antara JAT dengan tugas-tugas instruktur. Jadi akan dibuat flight tersendiri. Mereka akan kita bina, lebih fokus lagi mengembangkan kemampuan di bidang aerobatic," ujarnya saat pemberian pin kualifikasi dan piagam penghargaan kepada penerbang Jupiter Aerobatic Team (JAT) di Base Ops Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, kemarin.
Yuyu menjelaskan, selama ini para penerbang JAT yang berasal dari Skadron Pendidikan (Skadik) 102 Lanud Adi Sutjipto merupakan instruktur penerbang. Selain mengajar siswa sekolah penerbang, mereka juga berlatih sebagai penerbang JAT.
"Jadi mereka cukup berat tugasnya dengan dua kegiatan tersebut. Konsep saya ke depan JAT ini akan tetap saya pertahankan karena sudah membawa nama baik AU dan bangsa Indonesia di event-event internasional," katanya.
Dengan adanya pemisahan ini, sambung Yuyu, mereka tidak dibebani lagi dengan tugas mengajar di sekolah penerbang maupun sekolah instruktur penerbang. Dengan demikian, mantan Wakasau ini menegaskan, mereka akan lebih fokus mengembangkan kemampuannya.
"Tentunya keselamatan terbang dan kerja akan lebih terjamin. Harapan saya ke depan, ini (JAT) berkembang dan bisa tampil di forum-forum internasional yang lebih besar lagi," kata Yuyu.
Meski demikian, mantan Pangkohanudnas ini mengaku, masih mengkaji kemungkinan untuk tampil di forum-forum internasional seperti di negara-negara Eropa, Australia dan sebagainya. "Untuk yang lebih jauh, karena pesawat kita propeler masih kita pikirkan ya. Tapi untuk yang ASEAN Insya Allah akan kita hadiri. Seperti di Singapura dan Malaysia akan kita hadiri. Untuk di Australia, karena jauh kita perlu effort sangat besar," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Penerangan Angkatan Udara (Kadispenau) Marsekal Pertama Jemi Trisonjaya mengatakan, terkait dengan pemisahan dan pembentukan skadron khusus Jupiter Aerobatic Team, banyak hal-hal yang harus dikaji dari berbagai aspek, Termasuk kesiapan pesawat, para awak penerbang dan sebagainya.
"Saya belum dapat data-datanya terkait kebijakan beliau yang baru disampaikan dan rencananya akan di dalami oleh tim nantinya dalam sebuah kelompok kerja yang ditunjuk oleh KSAU," ucapnya.
Jumat, 16 Februari 2018
Impor Senjata Melonjak 677 Persen
Pada Januari 2018Produk baru buatan Pindad dipamerkan di Kemenhan, Kamis (9/6). Senjata baru tersebut Senapan Serbu SS3, Senapan Serbu SS2 subsonic 5,66mm, Sub Machine Gun PM3 dan Pistol G2 Premium. (Liputan6.com/Angga Yuniar) ●
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat impor Indonesia pada Januari 2018 mengalami peningkatan sebesar US$ 39 juta menjadi US$ 15,1 miliar atau 0,26 persen dibandingkan Desember 2017.
Hal ini disebabkan karena kenaikan impor non migas yang nilainya sebesar US$ 457 juta atau naik 3,65 persen. Di sisi lain impor migas justru mengalami penurunan sebesar US$ 418 juta menjadi US$ 2,1 miliar.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan kenaikan impor ini paling tinggi adalah kategori barang senjata dan amunisi. Banyaknya impor senjata disebabkan kebutuhan TNI dan Polri untuk memperkuat sistem pertahanan Indonesia mengalami peningkatan.
“Senjata menjadi salah satu golongan barang yang mengalami kenaikan impor di periode Januari 2018 selain Kendaraan dan bagiannya, plastik dan barang dari plastik, baham kimia organik, mesin dan pesawat listrik,” kata dia dikantornya, Kamis (15/2/2018).
BPS mencatat kenaikan impor senjata dan amunisi mencapai 677,4 persen dibandingkan Desember 2017. Nilainya pada Desember 2017 sebesar US$ 13,3 juta namun pada Januari 2018 melonjak menjadi US$ 103,4 juta.
Meski jika dibandigkan Desember 2017 mengalami penigkatan, namun jika dibandingkan Januari 2017, impor senjata dan amunisi mengalami penurunan 20,5 persen.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat impor Indonesia pada Januari 2018 mengalami peningkatan sebesar US$ 39 juta menjadi US$ 15,1 miliar atau 0,26 persen dibandingkan Desember 2017.
Hal ini disebabkan karena kenaikan impor non migas yang nilainya sebesar US$ 457 juta atau naik 3,65 persen. Di sisi lain impor migas justru mengalami penurunan sebesar US$ 418 juta menjadi US$ 2,1 miliar.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan kenaikan impor ini paling tinggi adalah kategori barang senjata dan amunisi. Banyaknya impor senjata disebabkan kebutuhan TNI dan Polri untuk memperkuat sistem pertahanan Indonesia mengalami peningkatan.
“Senjata menjadi salah satu golongan barang yang mengalami kenaikan impor di periode Januari 2018 selain Kendaraan dan bagiannya, plastik dan barang dari plastik, baham kimia organik, mesin dan pesawat listrik,” kata dia dikantornya, Kamis (15/2/2018).
BPS mencatat kenaikan impor senjata dan amunisi mencapai 677,4 persen dibandingkan Desember 2017. Nilainya pada Desember 2017 sebesar US$ 13,3 juta namun pada Januari 2018 melonjak menjadi US$ 103,4 juta.
Meski jika dibandigkan Desember 2017 mengalami penigkatan, namun jika dibandingkan Januari 2017, impor senjata dan amunisi mengalami penurunan 20,5 persen.
Kamis, 15 Februari 2018
Sukhoi Su-35 Tiba di Indonesia Oktober
✈️ Kontrak Pengadaan Diteken✈️ Su-35 Rusia [wikipedia]
Kementerian Pertahanan (Kemhan) akhirnya menandatangani kontrak pengadaan pesawat tempur buatan Rusia, Sukhoi Su-35.
"Sudah (tanda tangan kontrak-red) pada Rabu 14 Februari 2018, di Indonesia," ujar Kepala Pusat Komunikasi (Kapuskom) Publik, Kemhan Brigadir Jenderal TNI Totok Sugiharto, kepada SINDOnews, Kamis (15/2/2018).
Rencananya dua pesawat tempur canggih ini tiba pada Oktober mendatang dengan persenjataan lengkap.
"Insya Allah, full combat," katanya.
Seperti diketahui, pembelian pesawat Sukhoi Su-35 ini bertujuan untuk menggantikan F-5 Tiger yang sudah tidak layak terbang. "Sebanyak 11 pesawat Sukhoi Su-35 full combat," tegas mantan Kapendam V/Brawijaya ini.
Alasan memilih Sukhoi Su-35 untuk memperkuat pertahanan Indonesia, pernah diungkap Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu, Agustus tahun lalu.
Menurut dia, pesawat tempur jenis terbaru ini memiliki kemampuan mengunci target. "Dari jauh, dia (Sukhoi SU-35) sudah bisa tahu ada berapa target dan menyiapkan peluru ya untuk menembak," kata Ryamizard di Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta Pusat, Selasa 22 Agustus 2017.
Kementerian Pertahanan (Kemhan) akhirnya menandatangani kontrak pengadaan pesawat tempur buatan Rusia, Sukhoi Su-35.
"Sudah (tanda tangan kontrak-red) pada Rabu 14 Februari 2018, di Indonesia," ujar Kepala Pusat Komunikasi (Kapuskom) Publik, Kemhan Brigadir Jenderal TNI Totok Sugiharto, kepada SINDOnews, Kamis (15/2/2018).
Rencananya dua pesawat tempur canggih ini tiba pada Oktober mendatang dengan persenjataan lengkap.
"Insya Allah, full combat," katanya.
Seperti diketahui, pembelian pesawat Sukhoi Su-35 ini bertujuan untuk menggantikan F-5 Tiger yang sudah tidak layak terbang. "Sebanyak 11 pesawat Sukhoi Su-35 full combat," tegas mantan Kapendam V/Brawijaya ini.
Alasan memilih Sukhoi Su-35 untuk memperkuat pertahanan Indonesia, pernah diungkap Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu, Agustus tahun lalu.
Menurut dia, pesawat tempur jenis terbaru ini memiliki kemampuan mengunci target. "Dari jauh, dia (Sukhoi SU-35) sudah bisa tahu ada berapa target dan menyiapkan peluru ya untuk menembak," kata Ryamizard di Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta Pusat, Selasa 22 Agustus 2017.
Pemerintah Sudah Tandatangani Kontrak Pembelian Sukhoi Rusia
✈️ Sebanyak 11 unit full combat✈️ Pesawat TNI AU [TNI AU]
Indonesia dipastikan akan segera kedatangan pesawat tempur Sukhoi-35 dari Rusia. Kepastian itu setelah pemerintah melaksanakan penandatanganan kontrak pembelian pesawat tempur yang akan menggantikan F-5 Tiger milik TNI Angkatan Udara tersebut.
Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Pertahanan (Kemhan), Brigadir Jenderal TNI Totok Sugiharto, mengonfirmasi penandatanganan kontrak tersebut telah dilaksanakan.
"Iya sudah," kata Totok kepada rilis.id, Kamis (15/2/2018).
Totok mengatakan, penandatanganan kontrak telah dilakukan, Rabu (14/2) kemarin.
"Betul, tanggal 14 kemarin," ujarnya.
Dia mengungkapkan, penandatanganan kontrak pembelian pesawat generasi 4,5 itu dilakukan di Indonesia. Pesawat yang akan datang rencananya full combat atau dengan persenjataan lengkap.
"Insya Allah full combat," ungkap perwira tinggi TNI AD bintang satu tersebut.
Seperti diketahui, pemerintah memang sejak 2014 merencanakan pembelian pesawat tempur Sukhoi-35 untuk TNI AU sebagai pengganti F-5 Tiger yang sudah tidak laik terbang. Rencananya, Indonesia akan mendatangkan Sukhoi itu sebanyak 11 unit.
Indonesia dipastikan akan segera kedatangan pesawat tempur Sukhoi-35 dari Rusia. Kepastian itu setelah pemerintah melaksanakan penandatanganan kontrak pembelian pesawat tempur yang akan menggantikan F-5 Tiger milik TNI Angkatan Udara tersebut.
Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Pertahanan (Kemhan), Brigadir Jenderal TNI Totok Sugiharto, mengonfirmasi penandatanganan kontrak tersebut telah dilaksanakan.
"Iya sudah," kata Totok kepada rilis.id, Kamis (15/2/2018).
Totok mengatakan, penandatanganan kontrak telah dilakukan, Rabu (14/2) kemarin.
"Betul, tanggal 14 kemarin," ujarnya.
Dia mengungkapkan, penandatanganan kontrak pembelian pesawat generasi 4,5 itu dilakukan di Indonesia. Pesawat yang akan datang rencananya full combat atau dengan persenjataan lengkap.
"Insya Allah full combat," ungkap perwira tinggi TNI AD bintang satu tersebut.
Seperti diketahui, pemerintah memang sejak 2014 merencanakan pembelian pesawat tempur Sukhoi-35 untuk TNI AU sebagai pengganti F-5 Tiger yang sudah tidak laik terbang. Rencananya, Indonesia akan mendatangkan Sukhoi itu sebanyak 11 unit.
Rabu, 14 Februari 2018
PT PAL Siap Naikkan Utilisasi Produksi
Ilustrasi produksi ke empat KCR 60 pesenan TNI AL [def.pk] ★
PT PAL Indonesia (Persero) siap meningkatkan utilisasi produksi di tahun ini. Sebagai perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), PAL juga siap untuk mengekspor kapal.
Tahun lalu utilisasi produksi PT PAL masih sekitar 10%-15% dari total kapasitas. Asal tahu kapasitas fabrikasi terpasang PT PAL sebesar 2.100 ton per tahun dan kapasitas pembangunan kapal sebesar 1.680 ton per tahun.
“Kami harapkan utilisasi produksi bisa naik hingga jadi 50%,” kata Budiman Saleh, Direktur Utama PT PAL Indonesia, Selasa (13/2).
Budiman berharap permintaan dari penguatan Alutsista TNI Angkatan Laut, proyek Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia didapat oleh PT PAL. “Kami juga berharap mendapat proyek kapal dari negara ASEAN dan juga Afrika untuk bisa kami produksi,” kata Budiman.
Potensi perolehan order dalam negeri bila diperinci yakni kapal OVH KRI Cakra, pengembangan platform KCR 60 Batch 2, KCR 60 SEWACO (Kapal 3 & 4), Platform + SEWACO (Kapal 5 & 6), PKR 3 dan 4, dua unit Offshore Patrole Vessel (OPV) 80-90 meter, Mine Counter Measure Vessel (MCMV) sebanyak dua unit.
Di luar negeri permintaaan potensi perolehan kapal berasal segmen LPD Class, KCR, Container Shop, Ferry Roro, kapal tanker dan kargo. Negara tujuan di ASEAN yakni Thailand, Malaysia, dan FIlipina. Sementara di Afrika seperti Senegal.
Selain proyek pembangunan kapal, PAL pun siap untuk mengerjakan proyek perbaikan kapal dan juga maintance. Selain itu kapal pembangkit listrik dan komponen pembangkit listrik juga juga dibangun.
PT PAL Indonesia (Persero) siap meningkatkan utilisasi produksi di tahun ini. Sebagai perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), PAL juga siap untuk mengekspor kapal.
Tahun lalu utilisasi produksi PT PAL masih sekitar 10%-15% dari total kapasitas. Asal tahu kapasitas fabrikasi terpasang PT PAL sebesar 2.100 ton per tahun dan kapasitas pembangunan kapal sebesar 1.680 ton per tahun.
“Kami harapkan utilisasi produksi bisa naik hingga jadi 50%,” kata Budiman Saleh, Direktur Utama PT PAL Indonesia, Selasa (13/2).
Budiman berharap permintaan dari penguatan Alutsista TNI Angkatan Laut, proyek Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia didapat oleh PT PAL. “Kami juga berharap mendapat proyek kapal dari negara ASEAN dan juga Afrika untuk bisa kami produksi,” kata Budiman.
Potensi perolehan order dalam negeri bila diperinci yakni kapal OVH KRI Cakra, pengembangan platform KCR 60 Batch 2, KCR 60 SEWACO (Kapal 3 & 4), Platform + SEWACO (Kapal 5 & 6), PKR 3 dan 4, dua unit Offshore Patrole Vessel (OPV) 80-90 meter, Mine Counter Measure Vessel (MCMV) sebanyak dua unit.
Di luar negeri permintaaan potensi perolehan kapal berasal segmen LPD Class, KCR, Container Shop, Ferry Roro, kapal tanker dan kargo. Negara tujuan di ASEAN yakni Thailand, Malaysia, dan FIlipina. Sementara di Afrika seperti Senegal.
Selain proyek pembangunan kapal, PAL pun siap untuk mengerjakan proyek perbaikan kapal dan juga maintance. Selain itu kapal pembangkit listrik dan komponen pembangkit listrik juga juga dibangun.
♞ Kontan
Pelatihan Radar Hughes
Hasil Pengadaan Kemhan TA. 2107Radar Kelvin Hughes atau Ground Surveyland Radar System (GSRS) [Kelvin Hughes] ★
Letkol Mar Helmi Ardiansyah (Paban Harpal Slog Kormar) mewakili Aslog Dankormar Kolonel Mar Budiarso, S.E., membuka upacara Pelatihan Radar Hughes Kormar Hasil Pengadaan Kemhan TA. 2017 bertempat di Aula Golf Range Cilandak Jakarta Selatan, Senin (12/02/2018).
Pelatihan Radar Hughes Kormar Hasil Pengadaan Kemhan TA. 2017 diikuti oleh 20 personel terdiri dari Brigif-1Mar 4 personil, Brigif-2 Mar 4 personel, Brigif-3 Mar 4 personel, Menart-1 Mar 4 personel dan Menart-2 Mar 4 personel, kepelatihan ini akan berlangsung selama empat hari dari tanggal 12 s.d 15 Februari 2018 dengan Ketua Pelaksana Danyonif-4 Mar Letkol Mar Didik Iwan Supriyanto, S.E., M.Tr.Hanla.
Dalam sambutannya Aslog Dankormar yang dibacakan oleh Paban Harpal Slog Kormar menyampaikan bahwa pelatihan dan uji coba ini merupakan upaya yang dilakukan dalam proses transfer pengetahuan dan aplikasi cara pengunaan alat sebelum diserahkan kepada Korps Marinir untuk memberikan keyakinan kepada pimpinan Korps Marinir bahwa setelah mengikuti pelatihan ini calon pengawak mampu mengoperasikan alat ini dan mengetahui kemampuan dan batas kemampuan alat ini yang akan digunakan dalam menunjang tugas pokok satuannya.
Tampilan Kelvin Hughes GSRS radar [Kelvin Hughes]
Radar Kelvin Hughes GSRS
"Radar Hughes atau Ground Surveyland Radar System (GSRS) ini merupakan tipe radar pengamatan permukaan/darat, yang memiliki kemampuan mendeteksi, mengetahui dan mengidentifikasi musuh yang bergerak berupa kendaraan maupun personel secara terus menerus dari arah 360 derajat dan dapat dibuat Zona Clearing Alarm yang dapat mendeteksi musuh yang masuk wilayah tertentu. Radar ini terdiri dari 5 set mobile (dalam kendaraan) dan 5 set portable yang akan didistribusikan masing-masing 1 set (mobile maupun portable) ke Brigif-1 Mar, Brigif-2 Mar, Brigif-3 Mar, Menart-1 Mar dan Menart-2 Mar," ucap Aslog Dankormar.
Sebelum mengakhiri sambutannya ada beberapa hal yang patut dipedomani, pertama utamakan faktor keselamatan dan keamanan personel maupun material, kedua laksanakan pelatihan dan uji coba ini dengan serius, ketiga proses transfer pengetahuan dan aplikasi penggunaan radar ini agar dilaksanakan sebaik-baiknya.
Hadir dalam acara tersebut Danyonif-4 Mar Letkol Mar Didik Iwan Supriyanto, S.E.,M.Tr.Hanla (Palaklat), Pabandya Pal Slog Kormar Mayor Mar Andy Suryanto (Pawas/Staf Uji Fungsi), Pasi 2 Yonif-4 Mar Mayor Mar Bambang Pramusintho (Pasioplat, Instruktur Mr. Alex Kehoe (Kelvin Hughes, UK), Bapak Syarifuddin dan Bapak Teddy (PT. Kencana Sakti Buana).
Letkol Mar Helmi Ardiansyah (Paban Harpal Slog Kormar) mewakili Aslog Dankormar Kolonel Mar Budiarso, S.E., membuka upacara Pelatihan Radar Hughes Kormar Hasil Pengadaan Kemhan TA. 2017 bertempat di Aula Golf Range Cilandak Jakarta Selatan, Senin (12/02/2018).
Pelatihan Radar Hughes Kormar Hasil Pengadaan Kemhan TA. 2017 diikuti oleh 20 personel terdiri dari Brigif-1Mar 4 personil, Brigif-2 Mar 4 personel, Brigif-3 Mar 4 personel, Menart-1 Mar 4 personel dan Menart-2 Mar 4 personel, kepelatihan ini akan berlangsung selama empat hari dari tanggal 12 s.d 15 Februari 2018 dengan Ketua Pelaksana Danyonif-4 Mar Letkol Mar Didik Iwan Supriyanto, S.E., M.Tr.Hanla.
Dalam sambutannya Aslog Dankormar yang dibacakan oleh Paban Harpal Slog Kormar menyampaikan bahwa pelatihan dan uji coba ini merupakan upaya yang dilakukan dalam proses transfer pengetahuan dan aplikasi cara pengunaan alat sebelum diserahkan kepada Korps Marinir untuk memberikan keyakinan kepada pimpinan Korps Marinir bahwa setelah mengikuti pelatihan ini calon pengawak mampu mengoperasikan alat ini dan mengetahui kemampuan dan batas kemampuan alat ini yang akan digunakan dalam menunjang tugas pokok satuannya.
Tampilan Kelvin Hughes GSRS radar [Kelvin Hughes]
Radar Kelvin Hughes GSRS
"Radar Hughes atau Ground Surveyland Radar System (GSRS) ini merupakan tipe radar pengamatan permukaan/darat, yang memiliki kemampuan mendeteksi, mengetahui dan mengidentifikasi musuh yang bergerak berupa kendaraan maupun personel secara terus menerus dari arah 360 derajat dan dapat dibuat Zona Clearing Alarm yang dapat mendeteksi musuh yang masuk wilayah tertentu. Radar ini terdiri dari 5 set mobile (dalam kendaraan) dan 5 set portable yang akan didistribusikan masing-masing 1 set (mobile maupun portable) ke Brigif-1 Mar, Brigif-2 Mar, Brigif-3 Mar, Menart-1 Mar dan Menart-2 Mar," ucap Aslog Dankormar.
Sebelum mengakhiri sambutannya ada beberapa hal yang patut dipedomani, pertama utamakan faktor keselamatan dan keamanan personel maupun material, kedua laksanakan pelatihan dan uji coba ini dengan serius, ketiga proses transfer pengetahuan dan aplikasi penggunaan radar ini agar dilaksanakan sebaik-baiknya.
Hadir dalam acara tersebut Danyonif-4 Mar Letkol Mar Didik Iwan Supriyanto, S.E.,M.Tr.Hanla (Palaklat), Pabandya Pal Slog Kormar Mayor Mar Andy Suryanto (Pawas/Staf Uji Fungsi), Pasi 2 Yonif-4 Mar Mayor Mar Bambang Pramusintho (Pasioplat, Instruktur Mr. Alex Kehoe (Kelvin Hughes, UK), Bapak Syarifuddin dan Bapak Teddy (PT. Kencana Sakti Buana).
♞ TNI AL
Senin, 12 Februari 2018
Alat Pengendali Tembakan Baru untuk Howitzer 105mm TNI AD
Howitzer Cannon Positioning Alignment And Monitoring System (HOWCAN-PAMS) sebagai Alat penjajaran cepat untuk Meriam 105 Tarik Plus Aldalbak (Alat Pengendali Tembakan) Komputer guna mendukung bantuan tembakan secara cepat dan tepat.
Juga meningkatkan kecepatan penyampaian informasi dari pucuk ke Pibak secara realtime dalam proses penjajaran pucuk satbak Armed secara cepat dan akurat dengan jaringan informasi tanpa kabel. Kemudian juga meningkatkan kinerja penembakan, khususnya ketika terjadi perubahan penjajaran pucuk satbak Armed sebagai sarana bantuan tembakan.
Howitzer Cannon Positioning Alignment And Monitoring System (HOWCAN-PAMS) merupakan hasil :
- Produk Litbanghan TA. 2017
- Kerjasama dengan Pussenarmed tahun 2017
Juga meningkatkan kecepatan penyampaian informasi dari pucuk ke Pibak secara realtime dalam proses penjajaran pucuk satbak Armed secara cepat dan akurat dengan jaringan informasi tanpa kabel. Kemudian juga meningkatkan kinerja penembakan, khususnya ketika terjadi perubahan penjajaran pucuk satbak Armed sebagai sarana bantuan tembakan.
Howitzer Cannon Positioning Alignment And Monitoring System (HOWCAN-PAMS) merupakan hasil :
- Produk Litbanghan TA. 2017
- Kerjasama dengan Pussenarmed tahun 2017
★ LSKK
Drone Murah China Bidik Indonesia
Drone Wing Loong II. [Jane's] ●
Asia Tenggara menjadi area 'pertempuran' China dengan Amerika Serikat dan Israel dalam hal penjualan pesawat tak berawak atau drone atau UAV militer.
Mengutip situs Reuters, Kamis, 8 Februari 2018, harga drone China merek Wing Loong hanya dibanderol US$ 5 juta (Rp 67 miliar) per unit, jauh lebih murah ketimbang Reaper MQ-9 milik AS-Israel yang senilai US$ 100 juta (Rp 1,34 triliun) per unit.
Negeri Tirai Bambu ini pun mengincar sejumlah negara seperti Indonesia, Malaysia, Filipina dan Myanmar. Menurut pengamat militer dari Jane's IHS Markit, Ben Moores, China memang belum mengambil pangsa pasar pembuat drone AS dan Israel.
"Tapi itu strategi mereka. China hanya menjual drone kepada (calon) pelanggan yang tidak mampu membeli produk Amerika dan Israel," ungkap Moores.
Ia pun memprediksi China fokus membidik tiga negara utama di Asia Tenggara. Ketiganya adalah Malaysia, Indonesia dan Filipina.
"Militer Filipina dan Malaysia sudah melihat-lihat dan mereka tertarik. Sedangkan Malaysia dan Indonesia masing-masing berpotensi membeli 24 dan 20 unit Wing Loong," paparnya.
Kendati demikian, ada kekurangan dari drone milik China daripada AS-Israel. Moores menegaskan drone China belum teruji di medan perang sesungguhnya. Berbeda dengan Reaper MQ-9 yang sudah memiliki lima juta jam terbang seperti Timur Tengah dan Afrika.
"Jam terbang drone kami lebih banyak dari semua gabungan drone di dunia. Kami memiliki rekam jejak selama 40 tahun dengan 70 rekanan di 55 negara. Pengalaman yang berbicara. Nah, kalau mereka (drone China)?" kata Wakil Direktur Utama Bidang Sales dan Marketing Aeronautics, Dany Eshchar, seraya menyindir.
Pada pertengahan 2017, Kementerian Pertahanan Indonesia memastikan akan memperkuat pertahanan udaranya dengan membeli alutsista jet tempur Sukhoi Su-35 Rusia dan drone bersenjata milik China.
Khusus rencana pembelian drone atau pesawat nirawak, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menjelaskan pemerintah sedang mencari drone yang berkualitas dan biaya terjangkau serta kemampuan transfer teknologi yang memadai bagi kemandirian industri pertahanan Indonesia.
Asia Tenggara menjadi area 'pertempuran' China dengan Amerika Serikat dan Israel dalam hal penjualan pesawat tak berawak atau drone atau UAV militer.
Mengutip situs Reuters, Kamis, 8 Februari 2018, harga drone China merek Wing Loong hanya dibanderol US$ 5 juta (Rp 67 miliar) per unit, jauh lebih murah ketimbang Reaper MQ-9 milik AS-Israel yang senilai US$ 100 juta (Rp 1,34 triliun) per unit.
Negeri Tirai Bambu ini pun mengincar sejumlah negara seperti Indonesia, Malaysia, Filipina dan Myanmar. Menurut pengamat militer dari Jane's IHS Markit, Ben Moores, China memang belum mengambil pangsa pasar pembuat drone AS dan Israel.
"Tapi itu strategi mereka. China hanya menjual drone kepada (calon) pelanggan yang tidak mampu membeli produk Amerika dan Israel," ungkap Moores.
Ia pun memprediksi China fokus membidik tiga negara utama di Asia Tenggara. Ketiganya adalah Malaysia, Indonesia dan Filipina.
"Militer Filipina dan Malaysia sudah melihat-lihat dan mereka tertarik. Sedangkan Malaysia dan Indonesia masing-masing berpotensi membeli 24 dan 20 unit Wing Loong," paparnya.
Kendati demikian, ada kekurangan dari drone milik China daripada AS-Israel. Moores menegaskan drone China belum teruji di medan perang sesungguhnya. Berbeda dengan Reaper MQ-9 yang sudah memiliki lima juta jam terbang seperti Timur Tengah dan Afrika.
"Jam terbang drone kami lebih banyak dari semua gabungan drone di dunia. Kami memiliki rekam jejak selama 40 tahun dengan 70 rekanan di 55 negara. Pengalaman yang berbicara. Nah, kalau mereka (drone China)?" kata Wakil Direktur Utama Bidang Sales dan Marketing Aeronautics, Dany Eshchar, seraya menyindir.
Pada pertengahan 2017, Kementerian Pertahanan Indonesia memastikan akan memperkuat pertahanan udaranya dengan membeli alutsista jet tempur Sukhoi Su-35 Rusia dan drone bersenjata milik China.
Khusus rencana pembelian drone atau pesawat nirawak, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menjelaskan pemerintah sedang mencari drone yang berkualitas dan biaya terjangkau serta kemampuan transfer teknologi yang memadai bagi kemandirian industri pertahanan Indonesia.
★ Vivanews
Pasukan Intai Amfibi Korps Marinir Serbu Pulau Miangas
Prajurit Intai Amfibi Korps Marinir menyerbu Pulau Miangas dalam Latihan Pemantapan Taifib TW. IV Tahun 2017, Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara, Sabtu (10/02/2018).
Serbuan yang dilakukan oleh pasukan khusus Korps Marinir TNI Angkatan Laut tersebut, disaksikan langsung oleh Komandan Korps Marinir Mayor Jenderal TNI (Mar) Bambang Suswantono, S.H., M.H., M.Tr (Han), Komandan Pasmar-1 Brigadir Jenderal TNI (Mar) Lukman, S.T., M.Si. (Han), Komandan Pasmar-2 Brigadir Jenderal TNI (Mar) Nur Alamsyah, Komandan Lantamal VIII Laksma TNI Ahmadi Heri Purnomo, S.E. MM, Wadan Lantamal VIII Kolonel Marinir Budi Purnama, Asintel Kormar Kolonel Marinir Widodo, Asops Dankormar Kolonel Marinir Edi Juardi, Wadan Pasmar-1 Kolonel Marinir Siswoto Komandan Kolatmar Kolonel Marinir Wurjanto, Asops Danpasmar-2 Kolonel Marinir Nawawi, Danlanal Melonguane Letkol Marinir Muh. Maftukin.
Latihan Pemantapan Taifib TW. IV TA. 2017 bertujuan untuk meningkatkan kemampuan kerjasama dan koordinasi taktik dan teknik unsur-unsur di jajaran Batalyon Intai Amfibi Korps Marinir dalam melaksanakan tugas serta memelihara kemampuan dan keterampilan profesionalisme satuan untuk melaksanakan operasi-operasi khusus yang di berikan oleh komando atas.
Dengan manuver lapangan melalui tiga kemampuan yang dimilikinya yaitu aspek darat, aspek laut dan aspek udara, pasukan Intai Amfibi melaksanakan Terjun Tempur (Junpur) dengan menggunakan pesawat Cassa NC-212 sebagai sarana infiltrasi untuk menguasai sasaran dermaga, BTS, dan Pantai Bolo, sedangkan Rubber Duck Operation (RDO) dengan pesawat Hercules C-130 menuju ke titik pendaratan untuk membebaskan sandera yang berada di Bandar Udara Miangas, dan tim Sea Reder yang sebelumnya telah melakukan Long Range Navigation melaksanakan penyekatan di laut.
Latihan yang mengambil tema “Dengan Latihan Pemantapan Taifib Tahun 2017, Kita Tingkatkan Kemampuan Dan Profesionalisme Prajurit Yontaifib Guna Mencapai Kesiapsiagaan Operasional Satuan Dalam Rangka Mendukung Tugas Pokok Korps Marinir” ini, diikuti oleh seluruh satuan Intai Amfibi yang ada di Korps Marinir, baik yang berada di Pasmar-1 maupun yang ada di Pasmar-2.
Adapun materi latihan yang dilatihkan kali ini mengacu pada tiga media (Tri Media) yaitu pada aspek udara meliputi Mobud, Combat Free Fall, Rubber Duck Operation, dan Pandu Para, aspek darat meliputi Patroli, taktik kondisi tertentu, menembak Sniper, menembak reaksi, dan pembebasan sandera, aspek laut meliputi Long Range Navigation dan menembak diatas sea Rider, serta Intelijen yang meliputi Infiltrasi dan Exfiltrasi, Cover Concealment dan Compartementation (C3), teknik Matbar, teknik Puldata, dan teknik penyampaian berita.
Pada pelaksanaan Latihan Pemantapan Satuan Intai Amfibi ini telah melibatkan 470 personel peserta latihan dan beberapa alut sista yang ada di jajaran TNI Angkatan Laut mulai: KRI LPD, Kal, Hercules C-130 dan Cassa NC-212.
Serbuan yang dilakukan oleh pasukan khusus Korps Marinir TNI Angkatan Laut tersebut, disaksikan langsung oleh Komandan Korps Marinir Mayor Jenderal TNI (Mar) Bambang Suswantono, S.H., M.H., M.Tr (Han), Komandan Pasmar-1 Brigadir Jenderal TNI (Mar) Lukman, S.T., M.Si. (Han), Komandan Pasmar-2 Brigadir Jenderal TNI (Mar) Nur Alamsyah, Komandan Lantamal VIII Laksma TNI Ahmadi Heri Purnomo, S.E. MM, Wadan Lantamal VIII Kolonel Marinir Budi Purnama, Asintel Kormar Kolonel Marinir Widodo, Asops Dankormar Kolonel Marinir Edi Juardi, Wadan Pasmar-1 Kolonel Marinir Siswoto Komandan Kolatmar Kolonel Marinir Wurjanto, Asops Danpasmar-2 Kolonel Marinir Nawawi, Danlanal Melonguane Letkol Marinir Muh. Maftukin.
Latihan Pemantapan Taifib TW. IV TA. 2017 bertujuan untuk meningkatkan kemampuan kerjasama dan koordinasi taktik dan teknik unsur-unsur di jajaran Batalyon Intai Amfibi Korps Marinir dalam melaksanakan tugas serta memelihara kemampuan dan keterampilan profesionalisme satuan untuk melaksanakan operasi-operasi khusus yang di berikan oleh komando atas.
Dengan manuver lapangan melalui tiga kemampuan yang dimilikinya yaitu aspek darat, aspek laut dan aspek udara, pasukan Intai Amfibi melaksanakan Terjun Tempur (Junpur) dengan menggunakan pesawat Cassa NC-212 sebagai sarana infiltrasi untuk menguasai sasaran dermaga, BTS, dan Pantai Bolo, sedangkan Rubber Duck Operation (RDO) dengan pesawat Hercules C-130 menuju ke titik pendaratan untuk membebaskan sandera yang berada di Bandar Udara Miangas, dan tim Sea Reder yang sebelumnya telah melakukan Long Range Navigation melaksanakan penyekatan di laut.
Latihan yang mengambil tema “Dengan Latihan Pemantapan Taifib Tahun 2017, Kita Tingkatkan Kemampuan Dan Profesionalisme Prajurit Yontaifib Guna Mencapai Kesiapsiagaan Operasional Satuan Dalam Rangka Mendukung Tugas Pokok Korps Marinir” ini, diikuti oleh seluruh satuan Intai Amfibi yang ada di Korps Marinir, baik yang berada di Pasmar-1 maupun yang ada di Pasmar-2.
Adapun materi latihan yang dilatihkan kali ini mengacu pada tiga media (Tri Media) yaitu pada aspek udara meliputi Mobud, Combat Free Fall, Rubber Duck Operation, dan Pandu Para, aspek darat meliputi Patroli, taktik kondisi tertentu, menembak Sniper, menembak reaksi, dan pembebasan sandera, aspek laut meliputi Long Range Navigation dan menembak diatas sea Rider, serta Intelijen yang meliputi Infiltrasi dan Exfiltrasi, Cover Concealment dan Compartementation (C3), teknik Matbar, teknik Puldata, dan teknik penyampaian berita.
Pada pelaksanaan Latihan Pemantapan Satuan Intai Amfibi ini telah melibatkan 470 personel peserta latihan dan beberapa alut sista yang ada di jajaran TNI Angkatan Laut mulai: KRI LPD, Kal, Hercules C-130 dan Cassa NC-212.
TNI AD Tandatangani Kontrak Pengadaan Barang dan Jasa
Senilai Rp 9 Triliun Apache n Hind [US Army] ★
Markas Besar TNI Angkatan Darat menandatangani kontrak pengadaan barang dan jasa senilai Rp 9,4 triliun untuk anggaran tahun 2018 yang diwakili oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dari satuan jajaran Angkatan Darat.
Rinciannya, Rp 5,5 triliun untuk belanja barang, dan Rp 3,9 triliun untuk belanja modal. Sementara jumlah paket yang di-"launching" tahun ini sebanyak 178 paket dengan nilai sebesar Rp 1,6 triliun.
Penandatanganan kontrak tersebut disaksikan oleh Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Mulyono, didampingi Wakasad Letjen TNI Tatang Sulaiman, Irjenad dan para Asisten Kasad, di Mabesad, Jakarta Pusat, Rabu (7/2/2018).
Sebagaimana dikutip dari Antaranews.com, Mulyono mengatakan, pelaksanaan "launching" pengadaan barang dan jasa di lingkungan Angkatan Darat berpedoman pada Peraturan Presiden RI Nomor 4 tahun 2015 tentang perubahan keempat atas peraturan Presiden RI 54 tahun 2010 tentang pengadaan barang dan jasa pemerintah.
Selain itu, kegiatan ini merupakan penjabaran dari kebijakan Presiden dan Panglima TNI, dimana pelaksanaan kegiatan dilakukan secara transparan, akuntabel dan tertib administrasi serta akan senantiasa dievaluasi secara berkelanjutan dengan menggunakan sistem yang terintegrasi.
Mulyono mengatakan, semangat yang diusung TNI AD dalam penyelenggaraan pengadaan barang dan jasa pada dasarnya telah selaras dengan apa yang menjadi penekanan Panglima TNI, dimana prosesnya harus mengacu kepada ketentuan-ketentuan terkait.
"Dengan adanya permasalahan yang sering berulang maka saya minta agar pihak atau tim yang ditunjuk dalam proses pengadaan melaksanakan tugas dan fungsinya secara maksimal, serta laporan kemajuan yang dibuat harus dapat dipertanggungjawabkan secara administrasi maupun fisiknya," tegas mantan Pangkostrad ini, Rabu.
Kasad juga menekankan kepada mitra pengadaan barang dan jasa agar memiliki komitmen terhadap hal-hal yang tertuang dalam kontrak serta berterus terang apabila ada kendala yang dihadapi, sehingga dapat dilakukan upaya penyelesaiannya secara cepat dan tepat.
Dalam pengadaan barang dan jasa ini sistemnya dilaksanakan swakelola satuan dan pengadaan oleh mitra penyedia.
Di tingkat pusat, pengadaan barang dan jasa dilaksanakan oleh Mabesad dan Badan pelaksana pusat, sedangkan di tingkat daerah oleh Komando utama jajaran Angkatan Darat.
TNI AD juga menggunakan Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) untuk pengadaan barang dan jasa non Alutsista di satuan kerja di jajaran TNI AD.
Kegiatan ini bertujuan untuk mendukung percepatan pengadaan barang dan jasa sesuai dengan prosedur dan mekanisme yang berlaku, tepat waktu, tanpa mengabaikan kualitas maupun kuantitas serta tidak mengalami lintas tahun.
Sehingga dapat mendukung tercapainya opini Wajar Tanpa Pengecualian dari BPK RI pada Laporan Keuangan Kemhan/TNI.
Kegiatan pengadaan barang dan jasa di lingkungan Angkatan Darat merupakan salah satu siklus kegiatan dari pembinaan materiil yang mempunyai peran penting dalam menjamin ketersediaan materiil/bekal dalam kualitas, kuantitas, waktu, kondisi dan kemampuan yang tepat dalam menunjang pelaksanaan tugas pokok TNI AD.
Markas Besar TNI Angkatan Darat menandatangani kontrak pengadaan barang dan jasa senilai Rp 9,4 triliun untuk anggaran tahun 2018 yang diwakili oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dari satuan jajaran Angkatan Darat.
Rinciannya, Rp 5,5 triliun untuk belanja barang, dan Rp 3,9 triliun untuk belanja modal. Sementara jumlah paket yang di-"launching" tahun ini sebanyak 178 paket dengan nilai sebesar Rp 1,6 triliun.
Penandatanganan kontrak tersebut disaksikan oleh Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Mulyono, didampingi Wakasad Letjen TNI Tatang Sulaiman, Irjenad dan para Asisten Kasad, di Mabesad, Jakarta Pusat, Rabu (7/2/2018).
Sebagaimana dikutip dari Antaranews.com, Mulyono mengatakan, pelaksanaan "launching" pengadaan barang dan jasa di lingkungan Angkatan Darat berpedoman pada Peraturan Presiden RI Nomor 4 tahun 2015 tentang perubahan keempat atas peraturan Presiden RI 54 tahun 2010 tentang pengadaan barang dan jasa pemerintah.
Selain itu, kegiatan ini merupakan penjabaran dari kebijakan Presiden dan Panglima TNI, dimana pelaksanaan kegiatan dilakukan secara transparan, akuntabel dan tertib administrasi serta akan senantiasa dievaluasi secara berkelanjutan dengan menggunakan sistem yang terintegrasi.
Mulyono mengatakan, semangat yang diusung TNI AD dalam penyelenggaraan pengadaan barang dan jasa pada dasarnya telah selaras dengan apa yang menjadi penekanan Panglima TNI, dimana prosesnya harus mengacu kepada ketentuan-ketentuan terkait.
"Dengan adanya permasalahan yang sering berulang maka saya minta agar pihak atau tim yang ditunjuk dalam proses pengadaan melaksanakan tugas dan fungsinya secara maksimal, serta laporan kemajuan yang dibuat harus dapat dipertanggungjawabkan secara administrasi maupun fisiknya," tegas mantan Pangkostrad ini, Rabu.
Kasad juga menekankan kepada mitra pengadaan barang dan jasa agar memiliki komitmen terhadap hal-hal yang tertuang dalam kontrak serta berterus terang apabila ada kendala yang dihadapi, sehingga dapat dilakukan upaya penyelesaiannya secara cepat dan tepat.
Dalam pengadaan barang dan jasa ini sistemnya dilaksanakan swakelola satuan dan pengadaan oleh mitra penyedia.
Di tingkat pusat, pengadaan barang dan jasa dilaksanakan oleh Mabesad dan Badan pelaksana pusat, sedangkan di tingkat daerah oleh Komando utama jajaran Angkatan Darat.
TNI AD juga menggunakan Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) untuk pengadaan barang dan jasa non Alutsista di satuan kerja di jajaran TNI AD.
Kegiatan ini bertujuan untuk mendukung percepatan pengadaan barang dan jasa sesuai dengan prosedur dan mekanisme yang berlaku, tepat waktu, tanpa mengabaikan kualitas maupun kuantitas serta tidak mengalami lintas tahun.
Sehingga dapat mendukung tercapainya opini Wajar Tanpa Pengecualian dari BPK RI pada Laporan Keuangan Kemhan/TNI.
Kegiatan pengadaan barang dan jasa di lingkungan Angkatan Darat merupakan salah satu siklus kegiatan dari pembinaan materiil yang mempunyai peran penting dalam menjamin ketersediaan materiil/bekal dalam kualitas, kuantitas, waktu, kondisi dan kemampuan yang tepat dalam menunjang pelaksanaan tugas pokok TNI AD.
★ Kompas