Tahun 2020 di Wilayah Timur Indonesia Ilustrasi ☆
Setelah membangun benteng pertahanan terpadu tiga matra antara darat, udara dan laut milik Tentara Nasional Indonesia (TNI) di Pulau Natuna, kini pemerintah pusat mulai terfokus dengan kabupaten terluar yang ada di wilayah timur Indonesia yakni Kabupaten Pulau Morotai.
Morotai yang berada di bibir pasifik dan berbatasan langsung dengan negara tetangga serta menjadi lokasi peninggalan Perang Dunia ke-II pada 15 September tahun 1944 silam, menjadi alasan utama pemerintah Republik Indonesia untuk melakukan perkuatan militer di wilayah tersebut.
Komandan TNI-AU Morotai, Kolonel navigator Arif Budiyanto saat dikonfirmasi Reporter RRI di Ternate, Jumat (5/10/2018) mengatakan, Kabupaten Pulau Morotai di tahun 2020 mendatang, Morotai akan menjadi sebagai pangkalan militer terpadu dan untuk konsep pertama dalam menjadikan Morotai sebagai pangkalan militer terpadu, TNI telah menyiapkan pembangunan satuan radar yang akan dilaksanakan di Tanjung Sofi Kecamatan Morotai Utara (Morut) milik TNI-AD.
Selain membangun radar milik TNI-AD, nantinya pemerintah juga akan menempatkan satuan rudal yang bertujuan untuk melindungi radar tersebut. Dan satuan rudal itu akan ditempatkan di seputaran Lanud Leo Watimena Morotai.
Selain pembangunan satuan radar dan satuan rudal, TNI juga akan menambahkan detasemen pertahanan udara yang juga ditempatkan di seputaran Lanud Leo Watimena yang ditambah dengan penempatan satu Batalion TNI-AD di Morotai yang diimbangi dengan pembangunan pangkalan TNI-AL.
Dengan dibangunnya pangkalan militer terpadu di Morotai lanjut Danlanud, Morotai juga akan dibangun dermaga-dermaga yang siap menerima kekuatan TNI-AL yang dipersiapkan untuk mendukung konsep pangkalan terpadu yang diperkuat dengan instalasi kapal selam. Karena rencana kedepan Morotai sama dengan apa yang telah dibangun pemerintah di Kepulauan Natuna.
“Itu merupakan konsep dari pimpinan atas dan kita hanya melaksanakan dan menyiapkan saja, karena itu merupakan bagian dari pertimbangan karena Morotai terletak di wilayah luar yang bebatasan langsung dengen beberapa negara tetangga,” ungkap Danlanud Leo Watimena.
Sebagai pulau terluar di wilayah timur Indonesia menurut Danlanud, Mortotai mempunyai fasilitas yang cukup, pasalnya pengoperasian alutsista tidak menjadi halangan di wilayah Morotai karena lebih dekat untuk melindungi wilayah sekitar.
Danlanud juga menyampaikan, untuk penempatan kekuatan udara di Morotai saat ini pihaknya masih menunggu untuk tindaklanjutnya, namun instalasi persiapan dini akan tetap dibangun yang Insya Allah TNI akan menyiapkan shelter-shelter untuk pesawat tempur yang akan mendarat mempunyai tempat parkir dan menginap di Morotai.
Untuk jumlah personel yang ada di TNI-AU Morotai sendiri lanjut Danlanud, penambahan personel sudah sangat jelas yang tersebar di Indonesia dan kedepan pengisian kekuatan personel sudah sangat jelas dan memang sudah diharuskan.
“Meskipun masih bisa dikatakan kurang tapi itu tidak menjadi alasan kita untuk melindungi keamanan negara,” tegasnya.
Disentil terkait dengan landasan pacu yang ada di bandara Leo Watimena Morotai, kata Danlanud, saat ini landasan yang ada di bandara Leo Watimena masih sangat layak dengan panjang 2500 meter dengan lebar 45 meter yang bisa didarati oleh pesawat sipil untuk melakukan aktivitas.
“Untuk menjadikan bandara Morotai sebagai bandara international tidak menjadi penghalang, karena itu nantinya ada kerja sama, sebab apapun juga bandara Morotai merupakan bandara yang dioperasikan oleh Lanud Leo Watimena dan itu nantinya ada pengaturan bagaimana untuk pengoperasian pesawat sipil di wilayah militer,” pungkasnya.
Pada 2019Peringati hari jadi yang ke-73 TNI, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mentargetkan rencana strategis TNI 72 persen akan rampung di tahun 2019. Jumlah ini akan lebih besar lagi dari tahun 2018 yang hanya berkisar 61,9 persen.
Hal ini dikatakan oleh Kasad Jenderal TNI Mulyono ketika membacakan amanat Hadi di acara peringatan HUT TNI ke-73 di Bandara Mopah, Merauke,Jumat (5/10/2018). Upacara ini dihadiri oleh segenap pimpinan TNI yang ada di tanah Papua serta ribuan masyarakat Merauke yang memadati bandara.
"Pembangunan TNI yang terstruktur dalam Rencana Postur TNI dan Rencana Strategis TNI pada tahun 2018 telah mencapai 61,9 persen target Minimum Essential Force (MEF) dan diharapkan pada akhir tahun 2019 akan mencapai 72 persen seperti target pemerintah pada akhir Renstra 2015-2019," ujar Mulyono dalam keterangan tertulis yang diterima, Jumat (5/10/2018).
Dia mengatakan untuk mengurangi krisis ekonomi yang diikuti ketegangan politik, kemajuan teknologi dinilai sangat berguna bagi kehidupan masyrakat. Selain itu juga membawa dampak disruptif di bidang informatika, siber, komunikasi, transportasi, biomolekuler, militer, ruang angkasa.
Terakhir, Mulyono mengatakan Hadi menekan ke seluruh prajurit TNI untuk menjaga solidaritas dan juga bersikap netral untuk menghadapi Pemilu 2019 nanti. Dia juga mengimbau para Anggota juga tidak terpancing emosi di Pemilu nanti.
"Kepada seluruh prajurit TNI dimanapun berada dan bertugas, diantaranya pertahankan dan tingkatkan soliditas TNI serta kemanunggalan TNI dengan rakyat, agar kita selalu menjadi pemersatu dan perekat bangsa, mantapkan netralitas TNI baik sebagai individu maupun satuan dalam pelaksanaan Pemilu tahun 2019. Janganlah terpancing emosi dan upaya-upaya melibatkan diri dalam mendukung kelompok tertentu selama pentahapan Pemilu," pungkasnya.
(zap/nkn)
Langgar Batas Udara di Kepulauan Natuna Ilustrasi F16 TNI AU ☠
Dua unit jet tempur F-16 “Fighting Falcon” dari Pangkalan Udara Roesmin Nurjadin berhasil mengusir dua pesawat asing tak dikenal yang teridentifikasi sebagai pesawat tempur dan melanggar batas udara wilayah Indonesia, tepatnya di Kepulauan Natuna.
Komandan Lanud Roesmin Nurjadin, Marsekal Pertama TNI Ronny Irianto Moningka di Pekanbaru, Jumat mengatakan insiden tersebut terjadi pada Kamis (4/ 10) sore, kemarin.
“Pesawat tidak dikenal masuk, tanpa identitas sehingga kita kerahkan dua unit F-16 untuk menyergap,” ungkap Ronny usai Upacara Peringatan HUT Ke-73 TNI di Base Ops Lanud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru.
Ronny menjelaskan informasi adanya dua pesawat asing yang masuk ke wilayah udara Indonesia tersebut, awalnya diterima oleh Komando Setor Pertahanan Udara Nasional (Kosekhanudnas).
Laporan itu menyebutkan adanya dua pesawat asing yang terpantau berada di ketinggian 15.000 meter memasuki wilayah udara Natuna sore kemarin sekitar pukul 14.00 WIB.
Lanud Roesmin Nurjadin yang merupakan pangkalan militer terdekat dan satu-satunya pangkalan militer tipe A dengan diperkuat dua Skuadron 12 dan 16 itu langsung menerbangkan dua unit jet tempur F-16 “Fighting Falcon” ke Natuna.
Ia langsung memerintahkan jajarannya untuk manuver dan melakukan “scramble” (perebutan wilayah) di langit Natuna.
“Kita ‘airbone’ kan dua F-16, ada sasaran di atas Natuna. Begitu kita ‘airbone’ sampai di sana, (ditemukan) ada dua pesawat asing yang sesuai laporan dari Pangkohanudnas,” ujarnya.
Namun, lanjutnya, kedua pesawat asing yang belum diketahui asalnya itu langsung pergi seketika dua F-16 “fighting falcon” TNI AU mendekat ke sasaran. Ronny menduga kedua pesawat asing tersebut pergi setelah dua F-16 TNI AU tertangkap radar mereka.
“Dua F-16 kita berangkatkan dan ‘scramble’. Tapi mungkin mereka juga tau kita dengan radarnya. Akhirnya kita keluar,” ucapnya.
Sementara itu, meskipun kedua pesawat asing itu telah meninggalkan udara Indonesia, namun Ronny memerintahkan jajarannya untuk tetap melakukan patroli. Namun, patroli yang dilakukan hingga petang tidak kembali menemukan pesawat yang melanggar batas udara NKRI.
Lebih jauh, sesuai arahan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, Lanud Roesmin Nurjadin akan terus siaga pasca insiden tersebut. Semua pesawat tempur baik F-16 dan Hawk 100/200 yang memperkuat Lanud Roesmin Nurjadi dalam keadaan siap tempur.
Selain itu, Ronny juga menjelaskan bahwa dalam waktu dekat, Natuna juga akan memiliki Pangkalan Militer terpadu, terdiri dari Darat, Udara dan Laut.
Penempatan tank Leopard di Kupang, Nusa Tenggara Timur itu dalam upaya mendukung peralatan utama sistem persenjataan (Alutsista) TNI-AD, karena berhadapan dengan dua negara, yakni Timor Leste dan Australia. MBT Leopard TNI AD ☠
Komandan Korem 161/Wirasakti Kupang Brigjen TNI Teguh Muji Angkasa mengatakan sesuai dengan rencana strategis (Renstra) TNI 2015-2019 dalam mendukung sistem pertahanan keamanan di kawasan perbatasan, maka TNI-AD akan menempatkan tank Leopard di Kupang, NTT.
"Ke depan TNI akan membangun kompi Kaveleri di Naibonat dan Batalyon Pertahanan Udara di Camplong, Kabupaten Kupang. Jika ada kompi kaveleri maka otomatis tank Leopard akan ditempatkan di sini," katanya kepada wartawan di Kupang, Jumat (5/10) usai peringatan HUT ke-73 TNI di Pangkalan Udara El Tari Kupang.
Penempatan tank Leopard di Kupang, Nusa Tenggara Timur itu dalam upaya mendukung peralatan utama sistem persenjataan (Alutsista) TNI-AD, karena berhadapan dengan dua negara, yakni Timor Leste dan Australia.
"Nantinya tank besar itu akan bermarkas di Naibobat pada tahun 2019. Tentu saja ini akan menambah Alutsista di wilayah NTT," tambah mantan Wadanjen Kopassus itu.
Ia menambahkan selain tank Leopard, TNI juga akan memiliki senjata pertahanan udara yang akan ditempatkan di Camplong, tepatnya di markas Batalyon Pertahanan Udara (Yonhanud) yang memang saat ini sedang dalam persiapan untuk pembangunan markasnya.
Keberadaan sejumlah Alutsista di NTT itu, kata jenderal berbintang satu itu, bukan karena daerah itu dalam bahaya, namun hanya bagian dari mempertahankan wilayah NTT karena memang NTT adalah bagian dari Indonesia.
Di samping masalah Alutsista, ia juga menyampaikan bahwa di usia TNI yang ke-73 ini, pasukan TNI khususnya di kawasn perbatasan harus tetap menjalankan tugas pokoknya menjaga wilayah NKRI.
Ia mengatakan TNI di perbatasan yang memang sudah terpilih mengawal perbatasan harus bangga dengan apa yang menjadi tugasnya menjadi pintu masuk perbatasan.
Ia pun berharap diusia tersebut kedewasaan setiap prajurit TNI harus ditingkatkan, membantu masyarakat serta melindungi bangsa dan negara dari gangguan mana pun.
Su-35 fighter [Komoto]) ☠
The implementation of the Russian-Indonesian contract for the supply of 11 Su-35 fighters to Jakarta has been delayed due to possible US sanctions, the Kommersant newspaper reports, citing two top managers of defense enterprises and a source close to the government.
According to the newspaper, restrictive measures that Washington is ready to introduce within the framework of the Law on Countering the Opponents of the United States through Sanctions (CAATSA) have had an effect on the delivery time of the Su-35. "The US has not given Indonesia guarantees not to apply restrictive measures," the newspaper writes.
At the same time, Kommersant notes that the contract for the supply of Su-35 retains its legal force.
In addition, according to the newspaper, Russia also has difficulties. “When implementing the contract, it was planned to use a credit scheme, funds for which would be allocated by one of the commercial banks. But this is fraught with serious consequences for him, because in the US they regard this loan as cooperation with Rosoboronexport and impose sanctions against the bank,” the newspaper writes.
One of the interlocutors of the publication called the situation "unpleasant, but in no way critical." "We are in constant contact with our Indonesian partners, looking for ways out of the situation," he added.
Supply of Su-35 to Indonesia
In September, the Indonesian Ambassador to Russia Mohammad Wahid Supriyadi said that Indonesia expects to receive the first Su-35 in October 2019.
Prior to this, the diplomat stated that Indonesia expects delivery of the first of 11 Russian Su-35 aircraft by October 2018. In June, he said that Indonesia had signed an agreement with Russia to purchase 11 newest Sukhoi aircraft, calling the deal “very large.” Earlier, Director of International Cooperation and Regional Policy of Rostec State Corporation Viktor Kladov said that Indonesia could purchase an additional batch of Su-35 fighter jets while allocating the necessary funds from the country's budget.
According to the Director General of the Foreign Trade Department of the Indonesian Ministry of Commerce, Oke Noorwan, the cost of the deal to buy 11 Russian aircraft is estimated at 1.14 billion dollars He noted that, according to the terms of the agreement, Russia needs to purchase a number of goods from Indonesia, including palm oil, coffee, tea and rubber, worth about 570 million dollars.
Tak Ada Parade Presiden Joko Widodo bertindak sebagai inspektur upacara dalam peringatan hari ulang tahun ke-73 tentara nasional Indonesia (TNI). Upacara digelar di Plaza Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat (5/10/2018). (Merdeka.com/Titin Supriatin) ☠
Hari Ulang Tahun (HUT) ke-73 TNI dihelat secara sederhana. Tanpa parade seperti tahun-tahun sebelumnya, peringatan HUT kali ini hanya diperingati dengan upacara dan proses potong tumpeng oleh Presiden Jokowi.
Pantauan di lokasi, upacara peringatan berjalan biasa seperti pada umumnya. Jokowi yang bertindak sebagai inspektur upacara, langsung memeriksa pasukan upacara yang terdiri dari tiap matra TNI.
Usai upacara dihelat, Jokowi yang kembali ke mimbar kehormatan, langsung melakukan proses potong tumpeng sebagai simbol syukuran HUT ke-73 TNI.
"Presiden Joko Widodo dipersilakan memotong tumpeng HUT TNI ke-73, didampingi Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto," ujar pembawa acara di Lapangan Plaza Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat (5/10/2018).
Presiden Jokowi langsung memberikan potongan-potongan tumpeng tersebut kepada perwira TNI yang dianugerahi bintang kehormatan.
Penerima Bintang Kehormatan
Berikut perwira penerima bintang kehormatan, Bintang Eka Paksi Narmya diberikan kepada Kolonel CPL Heny Keswanto, jabatan Komandan Pusdik Pal Kodiklat TNI AD.
Kemudian Bintang Jalasena Naraxya diberikan kepada Kapten Mar Sunardi jabatan Kasi UDK Kima Brigif I Pasmar Jakarta, dan Bintang Swa Buana Paksa Nararya diberikan kepada Peltu Argo Budi Prasetyo jabatan Bintara adminku Progar spersau.
Penembakan Rudal China ☆
Kajian Kementerian Pertahanan AS menyimpulkan pemerintah Cina sengaja menggunakan kekuatan monopoli sejumlah sumber daya alam (SDA) untuk melemahkan industri pertahanan AS.
Kajian, yang dibuat sejak 2017 atas perintah Presiden Donald Trump, ini mengatakan Beijing sengaja membanjiri pasar dengan material tertentu yang penting untuk pembuatan bahan bakar rudal dan pesawat jet tempur AS.
“Kajian itu menyimpulkan Cina melakukan kebijakan ini untuk memaksa produsen asal AS bangkrut,” kata salah seorang pejabat pemerintah AS seperti dilansir media Foreign Policy dan Russia Today pada Selasa, 2 Oktober 2018.
Foreign Policy mendapatkan informasi mengenai kajian ini dari dua sumber di pemerintahan AS, yang meminta identitasnya tidak diungkap. Kajian ini, menurut keduanya, akan dipublikasikan dalam beberapa pekan lagi.
Salah satu contoh bahan bakar strategis untuk rudal yaitu ammonium perchlorate. Cina menguasai mayoritas suplai zat kimia ini dan menjualnya dengan harga yang relatif murah. Ini membuat produsen dari AS mengalami kesulitan untuk menjual produknya.
“Cina menggunakan kontrol sumber daya alam dan material lainya untuk mempengaruhi secara negatif basis industri kita sebagai bagian dari strategi nasional mereka,” kata salah satu pejabat tadi. “Ini berdampak nyata terhadap kemampuan kita mempertahankan basis industri.”
Kajian itu juga menyatakan Cina mendominasi suplai mineral langka bumi atau rare-earth minerals, yang digunakan secara luas pada telepon seluler dan semua pesawat militer AS.
Salah satu kesimpulan dari kajian ini menyatakan, "Cina sengaja mengorganisir ekspor sumber daya alam dan kebijakan perdagangan dan manufakturnya untuk melemahkan kemampuan AS".
Kajian ini juga mencantumkan secara detil kelemahan-kelemahan dari basis industri pertahanan AS dan membuat rekomendasi penguatan perusahaan kotraktor pertahanan.
Kajian itu meminta adanya stabilitas bujet kementerian Pertahanan, melakukan investasi terarah untuk meningkatkan kemampuan industri penting.
Kajian ini juga berisi saran akselerasi kemampuan tenaga kerja domestik yang ahli di bidang STEM yaitu Sains, Teknologi, Engineering dan Matematika, serta kemampuan perdagangan yang ahli.
Kajian dari kementerian Pertahanan ini ditujukan untuk mengkalkulasi tingkat kesehatan basis industri AS secara luas, yang telah diminta Trump pada Juli 2017 dan tertunda cukup lama.
Soal ini, juru bicara kementerian Pertahanan, Letnan Kolonel Mike Andrews, mengatakan Menteri Pertahanan Jim Mattis memimpin upaya gabungan untuk mengidentifikasi, menghitung resiko, dan membuat rekomendasi kepada Presiden.
Ini dilakukan untuk membangun sebuah basis industri manufaktur pertahanan AS yang kokoh, tangguh, aman, dan siap. “Kementerian Pertahanan bakal merilis laporan ini segera dan bekerja dengan lembaga pemerintah lainnya untuk mengimplementasi rekomendasi yang ada,” kata Andrews.
PT Aviastar Mandiri akhirnya melakukan kerjasama dengan PT Dirgantara Indonesia (PT DI) untuk pembelian 20 unit pesawat N219 Nurtanio. Ke-20 pesawat tersebut adalah pesawat perintis yang rencananya akan ditempatkan di 20 titik di daerah terpencil, terdalam dan terluar di wilyah Indonesia.
Kerjasama ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman yang dilakukan oleh Direktur Niaga PT DI, Irzal Rinaldi dan Direktur Utama PT Aviastar Ma[ndiri, Muhammad Alvin Reza yang disaksikan oleh Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis d an Media, Kementerian BUMN, Fajar Harry Sampurno dan Direktur Utama PTDI, Elfien Goentoro disela acara Indonesia Business & Development (IBD) Expo 2018 di Grand City Surabaya, Rabu (3/10/2018).
Irzal mengatakan bahwa pesawat N219 Nurtanio merupakan pesawat penumpang dengan kapasitas 19 penumpang dengan dua mesin turboprop yang mengacu kepada regulasi CASR Part 23. Ide dan desain dari pesawat dikembangkan oleh PTDI dengan pengembangan program dilakukan oleh PTDI dan LAPAN.
“Pesawat N219 Nurtanio dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan transportasi udara nasional di wilayah perintis, dan pesawat N219 Nurtanio dapat digunakan untuk berbagai macam kebutuhan, seperti angkutan penumpang, angkutan barang maupun ambulan udara,” ujarnya.
Pesawat ini diharapkan dapat menjadi solusi distribusi logistik yang terintegrasi, efektif dan efisien akan sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pesawat N219 Nurtanio juga dikembangkan untuk mendukung program jembatan udara seperti regulasi Presiden nomor 70 tahun 2017 mengenai Penyelenggaraan Kewajiban Pelayanan Publik Untuk Angkutan Barang Dari Dan Ke Daerah Tertinggal, Terpencil, Terluar, Dan Perbatasan.
“Dan pesawat ini sangat relevan dengan kondisi alam di Indonesia, yang pada umumnya berbukit-bukit dan terdapat banyak pegunungan. Pesawat N219 Nurtanio memiliki kecepatan (speed) maksimum mencapai 210 knot, dan kecepatan terendah mencapai 59 knot. Artinya kecepatan cukup rendah namun masih bisa terkontrol. Ini sangat penting terutama saat memasuki wilayah yang bertebing-tebing, diantara pegunungan yang membutuhkan pesawat dengan kemampuan manuver pada kecepatan rendah.
Setelah selesai sertifikasi tahun depan langsung akan kami bangun,. Mudah mudahan tidak bergeser karena ini masih pesawat propotaipe, dalam rangka sertifikasi harus memenuhi beberapa kriteria yang harus dipenuhi dalam hal kualitas dan safety penerbangan. Proses sertifikasi merupakan proses penting untuk menjamin keamanan dan keselamatan karena akan digunakan oleh customer dan masyarakat umum,” terangnya.
Pesawat N219 Nurtanio nantinya akan diproduksi secara bertahap. Pada awalnya akan diproduksi 6 unit dengan menggunakan kapasitas produksi eksisting, kemudian dengan menjalankan sistem automasi pada proses manufacturing, secara bertahap kemampuan delivery akan terus meningkat sampai mencapai 36 unit per tahun.
“Kami sangat berharap bisa cepat terealisasi biar industri bisa bergerak kembali. dan saat ini Tim komersial kami masih bekerja dengan PT DI untuk melihat rute yang sangat menguntungkan, makanya kami berharap bisa cepat selesai. Dan akan kami tempatkan di 20 titik diantaranya di Kalimantan, Sulawesi dan Papua,” pungkas Muhammad Alvin Reza.
Bantu Korban Gempa dan Tsunami C-130 Hercules TNI AU.(Roland Adrie/KOMPAS.com) ☆
Akses bantuan menuju Kabupaten Donggala, Kota Palu, Sulawesi Tengah dan Kabupaten Mamuju Sulawesi Barat masih terkendala karena bandara udara hingga pelabuhan rusak parah setelah gempa dan tsunami. Untuk mempermudah masuknya bantuan, TNI Angkatan Udara menyiapkan sejumlah alutista.
Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal Madya Yuyu Sutisna menyebut sebanyak 12 pesawat Hercules diterjunkan membantu proses evakuasi di tiga wilayah yang terkena dampak gempa dan tsunami.
''Perlu saya sampaikan bahwa Angkatan Udara semenjak saya mendengar berita hari Jumat sore musibah di Palu yang sedemikian dahsyatnya, saya langsung menyiapkan alutista Angkatan Udara yang diperlukan bantuan untuk bantuan kemanusiaan ini.
Saya menyiapkan sampai dengan hari ini sebanyak 12 Hercules karena saya yakin bantuan transportasi udara ini sangat diperlukan," kata Yuyu di Bandara Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Minggu (30/9).
Yuyu mengungkapkan, bantuan dari transportasi udara saat ini menjadi andalan untuk mengantarkan asupan makanan dan pakaian untuk ke lokasi gempa. Selain pesawat Hercules, Yuyu juga menyiapkan pesawat Boeing hingga helikopter.
"Mengingat situasi di sana jalan darat cukup jauh, laut juga demikian bandaranya rusak karena tsunami. Saat ini disiagakan di Lanud Halim dan Hasanuddin di Makassar karena itulah yang paling dekat sehingga saya siapkan di dua tempat. Selain itu saya siapkan CN-295 sebanyak 5 pesawat, CN-235 sebanyak 2 pesawat, Boeing 737 saya juga manfaatkan untuk mengangkut personel sebanyak 4 pesawat dan juga pesawat helicopter (2 unit EC-725 Caracal - ed)," rinci Yuyu.
Bantuan bagi korban gempa di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah, menjadi prioritas utama. Agar tepat sasaran, TNI AU menggunakan foto udara untuk memetakan persebaran bantuan. Karena, kebutuhan bantuan di perkotaan tentu saja berbeda dengan kebutuhan di kawasan terpencil.
“Foto-foto udara ini nanti akan dikaji lebih jauh. Kalau daerah perkotaan itu langsung bantuan tenaga kesehatan dan segalanya, itu sudah ke sana. Tentunya tidak boleh kita lupakan itu adalah daerah-daerah yang terkena bencana namun di wilayah yang sulit dijangkau,” ucap Kadispen TNI AU, Marsma Novan Samyoga di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, kemarin.
Dengan Pesawat Terbesar di DuniaAntonov An-124, pesawat militer Rusia yang dilaporkan mengangkut sistem rudal S-300 Moskow ke Suriah. [Foto/Wikimedia/Sergey Kustov/CC BY-SA 3.0] ★
Rusia selama seminggu terakhir telah mengirimkan sistem rudal anti-pesawat canggihnya, S-300, ke Suriah. Senjata pertahanan itu diangkut Antonov An-124, yang dinyatakan sebagai pesawat angkut militer terbesar di dunia.
Dari segi ukuran, Antonov An-124 Ruslan atau dikenal sebagai Condor, dianggap sebagai pesawat angkut militer terbesar kedua setelah Antonov An-225 Mriya. Pesawat Mriya buatan Rusia adalah pesawat terberat yang pernah dibuat dan memiliki lebar sayap pesawat terbesar, yakni 88,4 meter (290 kaki). Dengan berat kosong 314 ton, pesawat Mriya hanya dibuat satu unit saja.
Sedangkan pesawat Ruslan memiliki berat 192 ton dan memiliki lebar sayap 73,3 meter (240 kaki).
Kedua pesawat itu, yang digunakan oleh Angkatan Udara Rusia serta beberapa operator kargo, ditemukan oleh para penggemar pesawat yang melacak pergerakan pesawat (juga dikenal sebagai aircraft spotters), di rute Rusia-Suriah selama beberapa hari terakhir.
Rusia mengatakan pihaknya mulai memasok sistem pertahanan udara S-300 ke Suriah pada hari Jumat lalu, meski ada protes dari Israel. Menurut laporan Ynet yang dilansir Times of Israel, Selasa (2/10/2018), pesawat Ruslan pertama terlihat tiba di Pangkalan Udara Khmeimim di dekat Latakia, Suriah pada Kamis malam.
Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov dalam konferensi pers di sela-sela Sidang Ke-73 Majelis Umum PBB mengumumkan pengiriman senjata pertahanan tersebut. "Sistem anti-pesawat akan dikhususkan untuk memastikan 100 persen keselamatan dan keamanan orang-orang kami di Suriah," katanya.
Keputusan Moskow untuk memasok sistem itu ke Suriah telah menimbulkan kekhawatiran di pihak Tel Aviv. Seorang pejabat senior Israel mengatakan pada Sabtu lalu bahwa kepemilikan S-300 Suriah merupakan tantangan serius bagi negara mayoritas Yahudi itu. Namun, kata dia, Israel sedang mengupayakan cara untuk mencegah penempatan sistem itu menjadi ancaman besar bagi keamanan negara.
“S-300 adalah tantangan rumit bagi negara Israel. Kami berurusan dengan (keputusan), dengan cara yang berbeda, tidak harus dengan mencegah pengiriman (sistem anti-pesawat)," kata pejabat yang berbicara dalam kondisi anonim tersebut.
Pejabat itu percaya Presiden Rusia Vladimir Putin memahami bahwa ketika Moskow membuat langkah, Israel mencadangkan hak untuk melindungi dirinya sendiri dan mendapat dukungan dari Amerika Serikat.
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu pada hari Jumat mengkritik langkah Rusia sebagai keputusan yang tidak bertanggung jawab. Namun, dia mengatakan bahwa Israel berkomitmen untuk terus mempertahankan saluran deconfliction dengan Moskow dalam operasi militernya di wilayah Suriah.
Berbicara kepada CNN di New York setelah sidang tahunan Majelis Umum PBB, Netanyahu mengatakan bahwa dia sudah berbicara kepada Putin awal bulan ini setelah pasukan Suriah menanggapi serangan udara Israel dengan sistem rudal S-200 secara keliru, yakni menembak jatuh pesawat pengintai militer Il-200 Rusia dan menewaskan 15 tentara Moskow.
"Mari kita lanjutkan deconfliction-nya, tetapi pada saat yang sama, saya mengatakan kepadanya dengan sangat hormat dan sangat jelas bahwa Israel akan melakukannya, akan terus melakukan apa yang harus dilakukan untuk mempertahankan dirinya," katanya.
Dia mengatakan kedua pihak ingin menghindari bentrokan militer di Suriah, namun mencatat bahwa banyak militer dan kelompok lain yang beroperasi di wilayah Suriah, membuat wilayah itu sangat ramai meski di ruang udara yang kecil.
"Melewati kekacauan ini, kami dapat bertahan selama tiga tahun untuk menghindari bentrokan antara antara pasukan Rusia dan Israel," katanya. "Saya pikir ada keinginan dari pihak kami dan pihak Rusia untuk menghindari bentrokan," katanya.
Bukanlah pertemuan rahasia yang sudah diagendakan sebelumnya Wapres JK di UN ☠
Wakil Presiden RI Jusuf Kalla mengatakan, dalam pertemuannya dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, keduanya menyinggung mengenai upaya perdamaian Palestina.
“Kalau kita ingin membantu perdamaian suatu negara, mesti mengenal kedua belah pihak. Oleh karena itu, begitu kenalan (dengan Netanyahu), ya kita bicara-bicara lah soal perdamaian,” kata Jusuf Kalla di Kantor Wakil Presiden Jakarta, Selasa (2/10).
JK menjelaskan, pertemuannya dengan PM Netanyahu bukanlah pertemuan rahasia yang sudah diagendakan sebelumnya. Pertemuan itu terjadi secara tidak sengaja ketika keduanya menghadiri Sidang Umum Tahunan PBB di New York, Amerika Serikat.
“Di PBB itu hadir 190 kepala negara, presiden, wapres, perdana menteri, dan sebagainya; banyak acara bersamaan. Jadi, ketemu dengan siapa saja itu masa ditolak? (Netanyahu) ada di sebelah saya, masa tiba-tiba saya menghindar?” ujarnya.
Meskipun Indonesia dan Israel tidak memiliki sejarah hubungan diplomatik, dia mengatakan bukan berarti kepala negara masing-masing negara tidak saling bertegur sapa ketika bertemu dalam acara internasional.
“Tidak ada pertemuan pribadi, karena itu multilateral. Tidak bisa anggota PBB saling menghindar, Amerika saja dengan Rusia duduk bersama (di Sidang Tahunan PBB),” ujarnya.
Sebelumnya, diberitakan di The Jerusalem Post bahwa Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bertemu secara “rahasia” di New York, Amerika Serikat.
“Perdana Menteri Benjamin Netanyahu melakukan pertemuan rahasia dengan Wakil Presiden Indonesia di New York,” demikian diberitakan The Jerusalem Post, Ahad (30/ 09), dengan mengutip Radio Tentara Israel.
Dalam pemberitaan itu disebutkan, selain di masa pemerintahan PM Yitzhak Rabin, Indonesia tidak pernah memiliki hubungan diplomatik secara resmi dengan Israel. Namun, kedua negara memiliki kerja sama perdagangan dan pariwisata.
Beberapa alutsista Denhanud 474 Paskhas Yogyakarta akan diremajakan untuk meningkatkan kemampuan. (FOTO/SINDOnews/PRIYO SETYAWAN) ☠
Detasemen Pertahanan Udara (Denhanud) 474 Pasukan Khas (Paskhas) Yogyakarta akan meremajakan alat utama sistem persenjataan (alutsista). Peremajaan ini bukan tanpa alasan. Selain untuk meningkatkan kemampuan organisasi dalam mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), juga karena usia alutsista sudah tua.
Komandan Denhanud 474 Paskhas Yogyakarta Letkol Pas Andi Tama Tangela Worra Waru mengatakan sebenarnya meski usia alutsista sudah tua, tapi dari kemampuan sudah diandalkan. Namun begitu peremajaan tetap diperlukan, sehingga kemampuan dan kualitas organisasi terus meningkat dan dapat diandalkan.
"Diharapkan pemerintah meningkatkan alutsista dengan peremajaan," kata Andi usai serah terima jabatan (Sertijab) Dandenhanud 474 Paskhas Yogyakarta di lapangan Denhanud setempat, Senin (1/10/2018).
Andi menjelaskan peremajaan Alutsista ini juga sesuai dengan harapan Danwing I Paskhas Kol Pas Visnu Hermawan agar jajarannya meningkatkan kemampuan organisasi dan sumber daya manusia (SDM). Untuk Alutsista yang perlu diremajakan, di antaranya oerlikon dan peluru kendali (rudal) jarak menengah. "Kami harapkan peremajaan ini, segera dapat terealisasi," katanya.
Danwing I Paskhas Kol Pas Visnu Hermawan mengatakan sebagai kesatuan yang memiliki tugas dalam membina kesiapan dan melaksanakan operasi perebutan sasaran dan pertahanan objek strategis pertahanan udara, Denhanud 474 Paskhas harus dapat mewujudkan keamanan tersebut. Yaitu dengan memberikan kemampuan yang optimal guna menjamin keamanan.
"Saya yakin Dandenhanus 474 Pakhas memahami lingkup tugas dan tantangan yang dihadapi. Sehingga dapat menyusun langkah-langkah konkret untuk lebih dapat meningkatkan kualitas dalam pelaksanaan tugas," katanya.
(amm)
Mendukung Kegiatan IMF World Bank Tahun 2018KRI Surabaya -591
Sejak Sabtu 29 September 2018, dua kapal perang KRI Makasar - 590 dan KRI Surabaya - 591 disiagakan di Pelabuhan Benoa Bali. Keterlibatan unsur-unsur TNI AL tersebut tiba di Bali dalam rangka melaksanakan debarkasi personel dan material guna mendukung kegiatan IMF World Bank tahun 2018.
KRI Makasar dan KRI Surabaya masing-masing membawa 156 dan 212 pasukan terdiri dari personel gabungan pasukan khusus Satgultor Kopasus, Denjaka, Denbravo dan Paspampres serta 93 ranpur berbagai jenis.
Kedatangan unsur KRI di Pelabuhan Benoa disambut oleh Komandan Lanal Denpasar Kolonel Laut (P) Henricus Prihantoko didampingi Asintel Pasmar-2 Jakarta, Kolonel (Mar) Ena Sulaksana beserta Perwira Staf dan Tim Merflug Lanal Denpasar.
Sesuai agenda kegiatan, para personel satgultor TNI dan peralatan tempur tersebut akan digeser sesuai posisi yang telah ditentukan di kawasan BNDCC Nusa Dua Bali tempat diselenggarakannya kegiatan IMF World Bank tahun 2018.
♖ Suara
Usai TsunamiKAL Andau terseret kedarat
Gempa dan tsunami di Palu serta Donggala, Sulawesi Tengah menyebabkan sejumlah fasilitas mengalami kerusakan. Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Palu pun rusak parah usai diterjang tsunami.
"Bencana alam gempa dan tsunami yang telah menghantam Palu dan Donggala di Sulawesi Tengah pada Jumat lalu (29/09) berdampak pula kerusakan infrastruktur yang ada di wilayah tersebut. Terkait dengan bencana itu, kondisi Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Palu yang tepatnya berada di Watusampu, Palu, Sulawesi Tengah, saat ini pasca gempa dan tsunami juga mengalami kerusakan," demikian keterangan yang disampaikan dari Dispenal, Minggu (30/9/2018).
"Bencana tersebut juga mengakibatkan robohnya pagar dermaga dan pagar depan Mako Lanal. Sedangkan Shelter Kapal Selam akibat gempa dan tsunami juga mengalami kerusakan dimana terjadi abrasi sepanjang 15 meter," sambungnya.
Kondisi Kapal yang Terdampak Gempa dan Tsunami di Sulteng [Foto: Istimewa]
Tsunami juga menyebabkan sejumlah kapal terseret ke jalan raya. Saat ini petugas telah berhasil menarik kembali kapal yang terdampak tsunami tersebut.
"Akan tetapi dampak dari tsunami yang menerjang telah mengakibatkan Kapal Angkatan Laut (Kal) Andau terseret arus tsunami dan saat ini kandas berada di jalan raya di depan Mako Lanal Palu. Selain itu, Kal Pulau Pasoso juga kandas di dermaga dengan kondisi rusak, serta Kal Pulau Katio dimana sempat terseret arus, tetapi saat ini sudah berhasil ditarik ke pantai Watusampu," tulisnya.
Kondisi Pangkalan Angkatan Laut Palu Rusak Parah Usai Tsunami [Foto: Istimewa]
Sementara itu, seluruh personel Lanal Palu dilaporkan berada dalam kondisi selamat. Mereka saat ini mengungsi ke tempat yang lebih aman.
"Penting untuk diketahui bahwa seluruh Personel Lanal Palu beserta keluarga selamat dan saat ini mengungsi di lapangan Eka STQ Palu. Kondisi bangunan Mako Lanal Palu serta gedung Sionban Kapal Selam masih berdiri dan tidak mengalami kerusakan yang signifikan," imbuhnya.
♖ detik