Sabtu, 29 Februari 2020

Pindad Resmikan Lini Baru Fasilitas Produksi Sistem Senjata

Lini produksi baru pada Divisi Senjata Pindad [Pindad] ★

PT
Pindad (Persero) meresmikan Lini Baru Fasilitas Produksi Sistem Senjata yang ditandai dengan penembakan laser untuk membuka tirai dan penandatanganan prasasti oleh Direktur Utama PT Pindad (Persero), Abraham Mose didampingi oleh General Manager Divisi Senjata, Yayat Ruyat di Pindad, Bandung pada Rabu, 26 Februari 2020. Peresmian juga dihadiri jajaran direksi dan karyawan PT Pindad (Persero).

Dalam sambutannya, Abraham Mose menyampaikan apresiasi atas kinerja divisi senjata karena mampu melampaui target 2019 dan mampu mengembangkan diri dengan menciptakan lini produksi baru. Abraham percaya, dengan target yang semakin tinggi dari tahun ke tahun dan tuntutan teknologi mampu dicapai oleh Pindad. Hadirnya lini produksi baru menjadi salah satu upaya untuk mewujudkan target inovasi pindad sebagai advanced weapon system.

General Manager Divisi Senjata, Yayat Ruyat menyatakan bahwa divisi senjata sudah siap bertransformasi sebagai Advanced Weapon System. Tidak hanya produksi unit senjata genggam, namun siap untuk memproduksi armament kendaraan tempur. Pengembangan juga dilakukan pada lini produksi melalui sistem otomatisasi sehingga sangat efisien dan tidak melakukan input manual.

Lini Produksi Baru Sistem Senjata yang berlokasi di Divisi Senjata Pindad Bandung merupakan upaya untuk meningkatkan kemampuan dan kapasitas produk senjata terutama untuk produk Turret dan RCWS (Remote Controlled Weapon Station).

Terdapat 7 produk utama yang dirancang akan diproduksi pada lini produksi yang baru saja diresmikan, yaitu;

Turret Kendaraan Tempur 90mm dan 105mm,
UAV (Unnmanned Aerial Vehicles),
Mekatronika Mortir,
Optic & Optronics,
UGV (Unmanned Ground Vehicles),
Launcher & FCS Rocket / Rudal, serta
RCSWS (Remote Controlled Weapon Station).

Salah satu produk yang akan diproduksi, yaitu Turret 90mm dan 105mm menjadi produk utama terlebih untuk mendukung pengembangan produksi Pindad terutama untuk produk Medium Tank Harimau. Turret merupakan salah satu bagian utama dari kendaraan tempur yang berfungsi untuk mekanisme penembakan peluru.

Selain Turret, Pindad juga mempersiapkan diri untuk menghadapi tantangan global ke depan dengan produk UAV. UAV merupakan pesawat kendali jarak jauh tanpa awak dengan ukuran kecil dan salah satunya memiliki fungsi untuk dukungan bidang militer sebagai sistem intai dan serang terintegrasi. Produk UAV merupakan pengembangan dan inovasi Pindad serta untuk memenuhi kebutuhan Satuan Kavaleri TNI terkait ranpur kompi intai.

  Pindad  

Jumat, 28 Februari 2020

Filipina Tekan MoU Kerjasama Logistik dan Industri Pertahanan

PT Pindad memamerkan produk dan ranpur buatannya di Bandung. [Foto/Humas Pindad] ★

D
elegasi Filipina yang dipimpin Undersecretary for Finance and Materiel, Department of National Defense Philipina, Raymundo Dv Elefante mengunjungi PT Pindad (Persero) di Bandung untuk melihat kendaraan tempur produksi PT Pindad, Jumat (28/2/2020).

Kunjungan tersebut merupakan tindak lanjut dari penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) Pemerintah Republik Indonesia dengan Pemerintah Republik Filipina tentang kerja sama bidang logistik dan industri pertahanan. Rombongan diterima oleh Direktur Utama PT Pindad (Persero), Abraham Mose beserta Direksi Industri Pertahanan dalam negeri lainnya.

Sebelumnya, kedua negara menyepakati pembentukan kerja sama bidang logistik dan industri pertahanan. Tujuannya, memperkuat kolaborasi industri pertahanan khususnya pengadaan alutsista dan produk industri pertahanan lainnya.

"Hari ini kita akan memperlihatkan Medium Tank Harimau dan berbagai produk pertahanan dan keamanan buatan Pindad lainnya yang telah digunakan TNI dan siap mendukung armada militer Filipina," ujar Abraham dalam keterangan resminya, Jumat (27/2/2020).

Menurut dia, Medium Tank Harimau hadir sebagai produk inovatif kendaraan tempur terbaru buatan Pindad. Dilengkapi dengan senjata utama turret kaliber 105 mm serta senapan mesin kaliber 7,62 mm untuk daya gempur maksimum.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiKYEk72l_aWZ04WtnVFGw9XxGr3XX7mSpTnpiOcpfjReFB0CjbVlqYNIi1vyjIkyuu2V9cv-hzcu-hv83Jyl1-uJZ38zHI1T80x7yB7KX6wX3EDsKVw8JGyNd4Vw_IEG_rd5-dLa-Uot62/s1600/Pinda-FNSS+Medium+Tank+live+firing+%255BRadar+Bandung%255D_5261635211648565248_n.jpgTank Harimau mampu beroperasi untuk berbagai macam kondisi operasi, khususnya tempat tropis dan medan ekstrem karena memiliki bobot yang lebih ringan dari Main Battle Tank. Dilengkapi dengan proteksi STANAG 4569 sampai level 5, sistem pertahanan antibalistik dan antiranjau, Tank Harimau diproyeksikan untuk memperkuat armada utama militer.

Adapun berbagai kendaraan tempur lainnya seperti Anoa berbagai varian dan Kendaraan Taktis Komodo buatan Pindad telah terbukti kualitasnya di berbagai medan sulit di berbagai negara lain. Lebih dari 360 unit Anoa telah digunakan oleh TNI serta sebagian kendaraan ikut aktif beroperasi dalam berbagai misi perdamaian PBB di Lebanon (UNIFIL), Sudan (UNAMID), Afrika Tengah (MINUSCA), Kongo (MONUSCO).

Delegasi Filipina juga mencoba berbagai senjata dan munisi buatan Pindad di lapangan tembak Divisi KK meliputi Senapan dan Pistol berbagai varian.

Abraham Mose berharap, kerja sama dengan Filipina dapat terjalin semakin baik. Dalam tata pelaksanaannya Pindad akan mengikuti seluruh regulasi dengan prinsip tata kelola perusahaan yang baik. (kri)

  sindonews  

TNI AL Evakuasi 188 WNI ABK World Dream

Semuanya Dinyatakan Negatif Corona Petugas tengah mentransfer WNI ABK World Dream menuju KRI dr Soeharso di Perairan Selat Durian, Kepulauan Riau, Rabu (26/2/2020). 

TNI
Angkatan Laut (AL) berhasil mengevakuasi 188 warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi anak buah kapal (ABK) World Dream ke KRI dr Soeharso di Perairan Selat Durian, Kepulauan Riau, Rabu (26/2/2020).

"Didukung cuaca yang cerah dan kerja sama yang sangat baik, proses evakuasi berjalan dengan baik dan lancar," ujar Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama TNI Mohamad Zaenal dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu (26/2/2020).

Zaenal mengatakan, transfer atau pemindahan WNI dari World Dream ke KRI dr Soeharso dilakukan dalam dua kloter.

Dia mengatakan, para WNI yang terdiri dari 172 laki-laki dan 16 perempuan itu semuanya dinyatakan negatif virus corona.

Menurut Zaenal, proses evakuasi sudah berdasarkan standar operasional prosedur (SOP) medis.

Nantinya, mereka dibawa ke Pulau Sebaru, Kepulauan Seribu untuk menjalani observasi selama 14 hari.

"Para ABK tersebut diterima di KRI dr Soeharso dengan melalui prosedur pemeriksaan sesuai SOP protokol medis, selanjutnya akan bergerak menuju Pulau Sebaru, Kepulauan Seribu, diperkirakan akan tiba tanggal 28 Februari," kata dia.

Dia juga menyampaikan, dalam proses evakuasi tersebut, TNI AL bekerja sama dengan kementerian dan lembaga negara terkait.

"TNI AL bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan yakni Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Batam, Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Jakarta dan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Jakarta," kata dia.

Adapun 188 WNI akan menjalani observasi yang dikawal tim Komando Tugas Gabungan Terpadu (Kogasgabpad).

Personel yang ikut misi evakuasi itu berjumlah 762 orang yang terdiri dari unsur TNI, Polri, BNPB, Kementerian Kesehatan, Kementerian Luar Negeri, dan pihak swasta Artha Graha Peduli.

Mereka bertolak ke Pulau Sebaru dengan menggunakan KRI Banda Aceh (593) dalam rangka mengobservasi 188 WNI dari wabah virus corona.

Para petugas gabungan itu akan menangani 188 WNI setelah tiba di Pulau Sebaru.

  ★ Kompas  

Kamis, 27 Februari 2020

PAL Indonesia Bidik Pendapatan Rp 2,3 Triliun

PAL Indonesia tahun ini menargetkan bisa menggarap sejumlah proyek pembangunan kapal dengan total revenue yang diharapkan mencapai Rp 2,3 triliun. Ilustrasi SSV/LPD [GM]

PT
PAL Indonesia tahun ini menargetkan bisa menggarap sejumlah proyek pembangunan kapal dengan total revenue yang diharapkan mencapai Rp 2,3 triliun.

Direktur Rekayasa Umum dan Pemeliharaan Perbaikan PAL Indonesia, Sutrisno mengatakan perseroan optimistis bisa mencapai target karena pihaknya sudah ada beberapa pembeli yang melakukan booking order.

Target revenue kita Rp 2,3 triliun, tapi book order yang sudah kami pegang hampir Rp 8 triliun, jadi aman,” katanya seusai melakukan seremoni First Steel Cutting BMPP, Rabu (26/2/2020).

Dia menjelaskan sejumlah proyek yang sudah melakukan order tersebut di antaranya adalah proyek 2 unit kapal Bantu Rumah Sakit (BRS), lalu pesanan TNI AL berupa kapal Perusak Kawal Rudal atau Frigate dan 4 unti Kapal Cepat Rudal (KCR) 60, serta 3 unit kapal Barge Mounted Power Plant (BMPP) atau pembangkit listrik terapung pesanan PT Indonesia Power.

Dan juga masih ada beberapa proyek kapal oil and gas lainnya,” imbuhnya.

Sutrisno menambahkan, ke depan PAL Indonesia semakin fokus untuk menggarap proyek-proyek pembangunan kapal untuk kebutuhan alutsista (alat utama sistem persenjataan) untuk mendukung kemandirian pertahanan, serta pembangunan infrastruktur energi dan tenaga listrik untuk mendukung program elektrifikasi nasional yang dicanangkan Presiden Joko Widodo.

  ★ Bisnis  

Damen BIdik Pasar Kapal Perang Indonesia

Dan Tawarkan Omega Destroyer Ilustrasi Damen - Omega Frigate [globalsecurity.org]

PT Damen Schelde Indonesia membidik pesanan kapal militer pada 2020 untuk mengerek pendapatan.

Presiden Direktur PT Damen Schelde Indonesia, Gysbert Boersma mengatakan segmen kapal angkatan laut masih menjanjikan di Tanah Air. Beberapa pertimbangannya yakni kebutuhan kapal militer yang masih tinggi seiring dengan naiknya anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) yang dialokasikan untuk Kementerian Pertahanan.

Tercatat, dari data APBN 2020, belanja Kementerian Pertahanan menyentuh Rp 131,2 triliun atau naik Rp 21,6 triliun dibandingkan dengan APBN 2019. Anggaran tersebut pun menjadi yang paling tinggi bila dibandingkan dengan kementerian lain seperti Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang menyentuh Rp 120,2 triliun.

Sementara itu, proyek pembuatan kapal perang bernilai sekira US$ 300 juta hingga US$ 400 juta yang tergantung pada fitur dan teknologi yang digunakan.

Di sisi lain, dia menyebut perusahaan telah memiliki rekam jejak pembuatan kapal yang melibatkan mitra lokal, produk dengan sistem pengoperasian efisien serta penyelesaian yang tepat waktu dan sesuai bujet. Dia berharap pada 2020 pemesanan kapal jenis PKR 3 dan 4 serta Omega Destroyer bisa berlanjut tahun ini. Sejak 2003, pihaknya telah menggarap proyek pembuatan kapal seperti Diponegoro, PKR 1 dan 2.

Pada segmen kapal militer angkatan laut, Damen berharap untuk melanjutkan pengerjaan seri PKR pada 2020. Selain itu, kapal militer angkatan laut yang lebih besar seperti Omega Destroyer yang akan dibuat melalui kerja sama dengan industri lokal,” katanya kepada Bisnis belum lama ini.

Dia menyebutkan kerja sama dengan mitra lokal bakal diperluas sehingga perusahaan mampu menggarap lebih banyak pemesanan baru. Beberapa perusahaan yang saat ini bekerja sama yakni PT PAL, PT Len Industri dan PT Dharma Satya Nusantara Tbk untuk memproduksi kapal PKR.

PKR 10514 TNI AL [PAL]

Sementara itu, dia menyebut kerja sama dengan pemain industri lokal lainnya masih dijajaki seperti dengan beberapa perusahaan seperti PT Krakatau Steel Tbk. untuk menyuplai baja dan PT Pindad untuk melakukan transfer teknologi.

Pada pembuatan kapal perang Damen akan melibatkan industri Indonesia seperti Krakatau Steel untuk menyuplai baja dan PT Pindad untuk menerima transfer teknologi,” katanya.

Dari kerja sama tersebut, Gysbert menyebut pesanan kapal yang diselesaikan tak hanya dari dalam negeri melainkan pasar internasional. Model itu telah berlaku di pabrik di Vietnam yang telah memproduksi dan mengirim 300 kapal.

Menurutnya, potensi pada 2020 juga berasal dari pasar segmen lain seperti pelabuhan dan terminal yang mungkin berasal dari PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) dan industri pertambangan. Dia menilai pasar di Tanah Air masih bakal tumbuh karena faktor ekonomi dan geografisnya.

Sebagai gambaran, pada 2019 perusahaan menghasilkan pendapatan sebesar 2 miliar euro dengan 28% di antaranya berasal dari Asia-Pasifik. Adapun, Indonesia menyumbang sekira 25% dari pendapatan yang dikumpulkan area Asia-Pasifik.

Saat ini, dia berujar segmen komersial dan militer cukup imbang. Kendati demikian, dia menilai tantangan pertumbuhan pasar berikutnya sangat mengandalkan regulasi yang harus sejajar dengan negara di kawasan Asia Tenggara.

Terkait dengan kapal-kapal yang telah terkirim, kami memiliki komposisi yang imbang antara pasar komersial dan militer. Tantangan utama untuk tumbuh yakni regulasi yang sama dengan negara di kawasan Asia Tenggara,” katanya.

  Bisnis  

Rabu, 26 Februari 2020

Kemhan Akan Dapat 14 Drone Hibah Dari Amerika

Dan Upgrade Helikopter Bell 412 Untuk TNI AL ScanEagle UAV [Credit: U.S. Marine Corps photo by Sgt Guadalupe M. Deanda III]

Kementrian Pertahanan (Kemhan) akan mendapat hibah 14 drone ScanEagle dan upgrade (meningkatkan kemampuan) tiga unit Helikopter Bell 412 dari pemerintah Amerika Serikat (AS) guna memperkuat Alat utama sistem senjata (Alutsista) Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL).

Kami hadir di Komisi I DPR ini untuk menyampaikan permohonan persetujuan penerimaan hibah 14 drone Scan Eagle UAV dan upgrade Helikopter Bell 412 dari pemerintah AS,” kata Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) Sakti Wahyu Trenggono saat Rapat Kerja dengan Komisi I DPR, Rabu (26/2).

Dijelaskannya, pemerintah AS sejak tahun 2014 sampai 2015 menawarkan program hibah (FMF) kepada TNI, atas dasar itu, maka pada tahun 2017 TNI AL mengambil program FMF Hibah tersebut berupa Unmanned Aerial Vehicle (UAV) dan upgrade helikopter Bell 412. Sesuai ketentuan dibentuklah tim pengkaji oleh Kemhan untuk melakukan penilaian apakah barang tersebut layak diterima dari aspek teknis, ekonomis, politis, dan strategis. Dari kajian tersebut Kemhan memutuskan untuk menerima program hibah dimaksud.

Drone ScanEagle memiliki nilai US$ 28,3 juta, dibutuhkan TNI AL untuk meningkatkan kemampuan ISR maritim guna memperkuat pertahanan negara.

ScanEagle adalah bagian dari ScanEagle Unmanned Aircraft Systems, yang dikembangkan dan dibangun oleh Insitu Inc., anak perusahaan The Boeing Company. UAV didasarkan pada pesawat miniatur robot SeaScan Insitu yang dikembangkan untuk industri perikanan komersial.

Menurut laman Boeing, drone ScanEagle dapat beroperasi di atas 15.000 kaki (4.572 m) dan berkeliaran di medan perang untuk misi yang diperpanjang hingga 20 jam. Drone dengan bobot maksimum tempat pilot diizinkan untuk lepas landas atau maximum takeoff weight (MTOW) 22 kg ini, digerakkan mesin piston model pusher berdaya 15 hp.

Kecepatan terbang jelajah ScanEagle berada di kisaran 111 km/jam dan kecepatan maksimum 148 km/jam. Batas ketinggian terbang mencapai 5.950 m. ScanEagle sanggup berada di udara dengan lama terbang (endurance) lebih dari 24 jam.

ScanEagle akan digunakan untuk melaksanakan patroli maritim, integrasi ISR (intelijen, pengawasan, dan pengintaian)

Sementara untuk upgrade peralatan Helikopter Bell 412 dengan nilai US$ 6,3 juta dibutuhkan TNI AL untuk meningkatkan efektivitas pelaksanaan tugas dan meningkatkan kemampuan pertahanan negara.

Nantinya Drone ScanEagle ini akan digunakan oleh TNI AL untuk kepentingan khusus. Kita hanya keluar dana sekitar Rp 10 miliar untuk mengintegrasikan dan memastikan keamanan data dari peralatan ini dengan Alutsista lainnya. Nanti PT LEN yang akan bertugas untuk integrasikan,” katanya.

Di kawasan Asia Tenggara-Pasifik, drone ScanEagle sudah digunakan oleh Angkatan Laut Singapura. Pengguna lainnya adalah AL dan Angkatan Darat Australia. Bahkan, ScanEagle milik Militer Australia telah teruji perang (battle proven) di Irak.

Menanggapi permintaan dari Kemhan, Komisi I DPR secara prinsip menyetujui keinginan dari Kemhan untuk mendapatkan hibah dari pemerintah AS. Namun, Komisi I mengingatkan Kemhan untuk mengedepankan kehati-hatian dan kerahasiaan data, serta tidak membebani APBN dalam setiap penerimaan hibah dari negara asing.)

  Kemhan  

Indonesia Ajak China Kerjasama Pengembangan Roket

Roket R-450 akan ditingkatkan daya jangkaunya menjadi 200 km bekerja sama dengan China [Tempo]

Indonesia menjalin kerja sama dengan Cina dalam pengembangan teknologi roket di tanah air. Sebuah kesepakatan sudah terjalin dan diteken pada akhir tahun lalu berupa transer teknologi yang diberikan Cina atas kompensasi izin perairan yang diberikan pemerintah Indonesia.

Kepala Pusat Teknologi Roket di Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), Sutrisno, pada Jumat 21 Februari 2020. Saat itu Sutrisno baru saja menerima kunjungan Menteri Ristek Bambang Brodjonegoro dan jajaran pimpinan Lapan di kantornya di Rumpin, Kabupaten Bogor.

Sutrisno menerangkan, pemerintah Cina butuh masuk perairan Indonesia untuk kepentingan pelacakan trayek satelitnya. Sempat menawarkan kompensasi teknologi lain, Sutrisno mengungkapkan kalau Beijing akhirnya setuju memenuhi permintaan transfer teknologi roket selama lima tahun ke depan.

Jadi ini bukan beli lisensi ya, tapi transfer teknologi lewat kerja sama antar negara,” katanya sambil menjelaskan pembelian lisensi bisa sangat mahal dan belum tentu ada negara yang bersedia untuk teknologi roket.

Adapun kerja sama transfer teknologi, dijelaskannya, berupa pemberian pelatihan, pengadaan material dan peralatan, melakukan desain manufaktur. Termasuk uji di bawah supervisi ahli roket Cina yang dilakukan di negeri itu maupun di Indonesia.

Menurut Sutrsino, kerja sama akan sangat bermanfaat bagi peneliti roket Indonesia yang disebutnya masih mengembangkan teknologi asal 1960-an. Indonesia sangat membutuhkan kerja sama atau tranfer teknologi dari negara lain yang selama ini tidak pernah didapat untuk pengembangan roket.

Sebagai ilustrasi, dia membandingkan, kemampuan roket diameter 450 mm milik Lapan yang masih berdaya jangkau kurang dari 100 kilometer. Sementara Cina janji mengajari membuat roket baru yang dua tingkat dengan diameter yang sama dan mampu terbang sampai 200 kilometer ke batas atmosfer.

Yang roket Cina itu untuk meng-improve roket 450 kita...dan akan ada pengalaman dan hal baru. serta memantapkan apa yang sudah kita lakukan selama ini,” kata Sutrisno.

Roket berdaya jangkau 200 kilometer disebutnya bisa digunakan sebagai roket sonda untuk mempelajari karakter di lapisan atmosfer. Harapannya kemampuan nanti bisa dikembangkan untuk roket sonda 300 kilometer dan seterusnya hingga bisa membuat roket peluncur satelit sesuai roadmap teknologi roket yang sudah dibuat tiga tahun lalu untuk 25 tahun ke depan.

  Tempo  

Kapal Angkatan Bersenjata Iran Berkunjung ke Indonesia

Kapal replenishment oiler, Kharg 431 [Foto: kedubes iran]

Kapal milik Angkatan Bersenjata Republik Islam Iran, Kharg berkunjung ke Republik Indonesia. Kharg masuk ke pelabuhan Tanjung Priok pada hari ini, Selasa (25/2) dan akan meninggalkan Indonesia pada 28 Februari 2020.

Atase Pertahanan Kedutaan Besar Republik Islam Iran, Kolonel Mohammad Behrouz, mengatakan bahwa Republik Islam Iran dan Republik Indonesia memulai hubungan diplomatiknya pada tahun 1950. Kedua negara kini pada tahun 2020 akan merayakan 70 tahun hubungan diplomatiknya.

"Dalam kaitan ini serangkaian kegiatan akan dilakukan oleh kedua negara untuk merayakan momentum mulia ini," ujar Behrouz dalam siaran pers yang dirilis Kedutaan Besar Iran di Jakarta hari ini, Selasa (25/2/2020).

Behrouz menyampaikan bahwa salah satu agenda yang direncanakan oleh kedua pihak untuk menyambut 70 tahun hubungan diplomatik adalah kunjungan antara kapal kedua negara, di mana pada hari ini kapal Kharg, milik Angkatan Bersenjata Iran mengunjungi Jakarta.

Disebutkan diplomat Iran itu, kapal Kharg berangkat dari pelabuhan Bandar Abbas Iran dan membawa 300 mahasiswa Akademi Angkatan Laut Iran selama 4 hari keberadaannya di Jakarta.

"Republik Indonesia merupakan salah satu negara sahabat bagi Republik Islam Iran. Kedua negara bekerja sama di berbagai bidang. Begitu juga di bidang pertahanan terjadi saling kunjungan antara pejabat militer kedua negara dan terdapat tekad yang baik antara pejabat kedua pihak untuk memperluas kerja sama," ujar Behrouz dalam rilis pers Kedutaan Besar Iran.

"Iran dan Indonesia memiliki peran yang begitu strategis dan penting untuk menjaga keamanan di barat dan timur Asia, khususnya pada perairan kawasan masing-masing antara lain Selat Hormoz dan Selat Malaka," imbuhnya.

Disebutkan bahwa pertemuan dengan pejabat TNI AL Republik Indonesia, Open Ship dan olahraga bersama dengan mahasiswa Akademi Angkatan Laut Indonesia, adalah sebagian dari rangkaian kegiatan yang akan dilakukan oleh kapal Kharg di Indonesia. (ita/ita)

  ✈️ detik  

Selasa, 25 Februari 2020

40 Agenda Kerjasama Pertahanan Direncanakan Untuk Tahun Ini

✈️ Tak Cuma Beli Sukhoi✈️ Ilustrasi Pesawat TNI AU [TNI AU]

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto beberapa waktu lalu menyambangi Rusia untuk menyelesaikan proses pembelian jet tempur Sukhoi tipe Su-35 dengan negara tersebut.

Tak hanya itu, pertemuan ini pun melebar hingga membicarakan kerja sama antara kedua negara. Duta Besar Rusia untuk RI Lyudmila Vorobieva mengatakan Prabowo bersama dengan Kementerian Pertahanan Rusia juga melakukan pembahasan untuk meningkatkan kerja sama pertahanan Indonesia dan Rusia.

"Tak hanya sebatas pembelian peralatan pertahanan Rusia saja tapi kerja sama yang lebih luas lagi termasuk hubungan antara kedua kementerian pertahanan, pertukaran delegasi kedua negara, penghentian kapal-kapal AL, latihan militer gabungan yang kami akan lakukan di indonesia di tahun ini dan banyak lainnya. Kami memiliki program kerja sama pertahanan dan 40 agenda telah direncanakan untuk tahun ini," jelas Lyudmila.

Lebih lanjut mengenai pembelian Sukhoi Su-35 ini, Lyudmila menyebutkan rencana tersebut akan segera dieksekusi. Sebab, dengan ditandatanganinya perjanjian pembelian dari negara yang dipimpin Vladimir Putin ini, maka artinya produksi akan segera dilakukan.

"Untuk membeli jet tempur tidak semudah ke pasar dan beli sayur. Sukhoi adalah peralatan pertahanan yang canggih yang harus diproduksi lebih dulu. Jadi ketika kontak pembelian telah disetujui maka akan dibutuhkan waktu memproduksi pesawat jet ini," kata dia.

  ✈️ CNBC  

Pangkalan Udara TNI AU El Tari di Kupang Naik Status Jadi Tipe A

✈️ Pesawat Sukhoi Su-30 ketika mendarat di lanud El Tari Kupang [Antara]

Pangkalan Udara El Tari di Kupang, Nusa Tenggara Timur, kini telah menjadi pangkalan udara TNI AU tipe A, dipimpin seorang perwira tinggi dengan pangkat bintang satu.

Komandan Pangkalan Udara TNI AU El Tari, Kolonel Penerbang Agus Setiawan ketika ditemui wartawan usai mengikuti kegiatan pembukaan pelatihan pertolongan pada ketinggian di Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Kupang, Jumat (21/2/2020), mengatakan, peningkatan status Pangkalan Udara TNI AU El Tari sudah ditetapkan dalam keputusan presiden.

"Peraturan Presiden sudah ada dan status Pangkalan Udara TNI AU El Tari di Kupang naik menjadi tipe A. Komandannya nanti dipimpin seorang marsekal pertama," kata Setiawan.

Ia mengatakan, berbarengan dengan peningkatan status itu, maka akan diikuti dengan penambahan personil dan fasilitas dukungan operasi. Pangkalan udara tipe A memiliki organisasi yang lebih besar ketimbang yang tipe B, di antaranya terdapat beberapa skuadron udara dan skuadron teknik serta depo pemeliharaan, hingga detasemen satuan Pasukan Khas TNI AU dan satuan Polisi Militer TNI AU.

Pangkalan Udara TNI AU El Tari mengambil nama Gubernur NTT (saat itu), Elijas Tari (kelahiran Pulau Sabu, 18 April 1926 dan wafat di Kupang, 29 April 1978), dengan masa jabatan pada 12 Juli 1966 hingga wafat.

Kawasan Pangkalan Udara TNI AU El Tari hingga kini dikenal dengan nama Penfui dan secara administratif pemerintahan adalah Kecamatan Penfui di Kupang.

Adapun landas pacu Pangkalan Udara TNI AU El Tari dipergunakan bersama dengan Bandar Udara Internasional El Tari untuk kepentingan penerbangan sipil dan komersial.

  ✈️ antara  

Prabowo Rapat dengan Menhan UEA di Gurun Pasir

Prabowo melepas elang di gurun pasir. [Twitter/@Dahnilanzar]

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto melakukan kunjungan kerja ke Uni Emirat Arab (UEA). Di sana Prabowo bertemu dengan Menteri Pertahanan Uni Emirat Arab Mohammed bin Ahmed Albawardi. Mereka rapat di padang pasir.

Dalam unggahan instagram Juru Bicara Menteri Pertahanan RI, Dahnil Anzar Simajuntak terlihat Prabowo berbincang dengan Menhan UEA di padang pasir. Selain itu, Prabowo juga melepas burung elang milik Menhan UEA untuk berburu.

"Tak seperti biasanya, kali ini pembicaraan kerjasama pertahanan antara Menhan @prabowo dengan Menhan Uni Emirat Arab, Mohammed bin Ahmed Al Bawardi dilakukan di padang pasir sambil melepaskan burung elang milik Menhan UEA untuk berburu," kata Dahnil dalam akun instagramnya dikutip Senin (24/2/2020).

Dahnil mengatakan, rangkaian acara Prabowo di UEA juga akan dilanjutkan dengan penandatanganan MoU kerja sama pertahanan antar kedua negara sebagai tindak lanjut pembicaraan Jokowi dan UEA.

Dalam foto yang diunggah Dahnil, Prabowo mengenakan kemeja berbahan jeans berwarna biru lengkap dengan topi dan kacamata hitam. Juga terlihat burung elang di tangan kiri Prabowo.

 Kerjasama Bikin Drone 
File:MAKS Airshow 2013 (Ramenskoye Airport, Russia) (522-25).jpgIlustrasi Drone produksi UEA, Yabhon United 40 [Vitaly/wikipedia]

Sebelumnya diberitakan, Prabowo bertemu Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan pekan lalu. Pertemuan ini membahas rencana kerja sama RI dan Uni Emirat Arab.

Usai pertemuan tersebut, Luhut menjelaskan kedatangan Prabowo terkait rencana Ketua Umum Gerindra itu terbang ke Abu Dhabi, Uni Emirat Arab. Kepergian Prabowo ke sana untuk menjajaki kerja sama di industri pertahanan.

"Ya bagus (pertemuan dengan Prabowo), tadi kita, dia kan mau pergi ketemu Menhannya Abu Dhabi. Saya kan kenal. Jadi ada rencana apa, kerja sama, atau mengenai drone, mengenai persenjataan, mengenai apa, gitu saja," kata Luhut di kantornya, Jakarta Pusat, Jumat (21/2/2020).

Kerja sama yang akan dijajaki terkait kerja sama kedirgantaraan hingga alih teknologi industri pertahanan di Indonesia.

"Ya drone tadi, pembuatan drone, kemudian nanti mungkin kita kerja sama soal Dirgantara Indonesia dengan mereka, dalam bidang teknologi apa gitu, kemudian masalah industri peluru atau apa segala macam," sebutnya.

  detik  

Senin, 24 Februari 2020

Indonesia Siap Produksi Mandiri R-Han 122B

Ilustrasi ujicoba RHan 122B produk kerjasama BUMNIS [istimewa]

Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) bersama sejumlah instansi lain sedang mengembangkan kemampuan untuk bisa memproduksi sendiri roket pertahanan, R-Han 122B, untuk kebutuhan Korps Marinir TNI. Selama ini kebutuhan ribuan roket jenis itu diimpor setiap tahunnya.

Kami sedang men-substitusi-nya supaya mandiri dan saat ini sudah mendapatkan sertifikasi dari Kementerian Pertahanan,” kata Kepala Pusat Teknologi Roket di Lapan, Sutrisno, mengungkapkan saat ditemui di kantornya di Rumpin, Kabupaten Bogor, Jumat 21 Februari 2020.

Sutrisno menyebut produksi R-Han 122B dilakukan lewat konsorsium yang melibatkan di antaranya PT Pindad. Serangkaian uji statis dan dinamis telah dilakukan sejak 2015. "Kalau sudah ada kajian ekonominya, kami akan bangun ekosistem industrinya," kata dia mengungkapkan.

Sutrisno menjelaskan, roket, selain drone yang berkembang belakangan ini, masih merupakan senjata paling efektif di dunia. Itu sebabnya, pengembangan teknologi roket untuk kepentingan militer, menurutnya, tak terelakkan.

Roket, dia menerangkan, menihilkan risiko korban nyawa karena sasaran bisa dituju dari jarak jauh sementara kerusakan hebat bisa dihasilkan di pihak musuh. Sayang, dia menambahkan, “Di Indonesia semua penggunaan roket untuk militer itu masih impor.

Sesaat sebelumnya, Sutrisno mempresentasikan kemampuan dan pengembangan teknologi roket Indonesia di hadapan Menteri Ristek Bambang Brodjonegoro dan jajaran petinggi Lapan. Saat itu disebutnya kalau teknologi roket Indonesia masih berada di era 1960-an.

Sebagai gambaran, Sutrisno memaparkan kalau Lapan masih fokus di pengembangan roket diameter 450 mm berdaya jangkau 70 kilometer. Roket dua tingkat diameter yang sama milik Cina, dia membandingkan, bisa menjangkau batas atmosfer di ketinggian 200 kilometer.

Itu sebabnya, Sutrisno berharap banyak pada kerja sama yang berhasil dijalin pemerintah Indonesia dengan pemerintahan Beijing pada tahun lalu. Kerja sama, menurutnya, bisa mengembangkan kemampuan roket Indonesia.

Kita belum pernah alih teknologi dengan negara luar sejak 1960-an mengimpor roket Jepang, Kappa, waktu mau membentuk Lapan di era Presiden Sukarno. Jadi kita hanya mengembangkan dari yang ada itu,” katanya.

  ✈️ Tempo  

Upgrade F-16 Ditargetkan Rampung pada 2024

✈️ Satu di antaranya sudah diuji terbang✈️ Peremajaan F-16 ini tergolong sebagai pekerjaan berat dan pertama di satuan setingkat skadron teknik. [IDN Times/Nofika Dian Nugroho]

Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI Yuyu Sutisna memastikan bahwa proses upgrade pesawat tempur F-16 ditargetkan rampung pada 2024 mendatang. Ini sesuai perencanaan jangka pendek dan panjang di tubuh TNI Angkatan Udara.

Harapannya, seluruh F-16 setara dengan yang dimiliki negara lain,” kata dia usai menyaksikan uji terbang satu pesawat F-16 A/B Block 12 yang di Skadron Udara 3 Lanud Iswahjudi, Magetan, Selasa (18/2).

 1. Proyek EMLU-Falcon STAR berlangsung sejak 2017 
Upgrade Seluruh Jet Tempur F-16 Ditargetkan Rampung pada 2024Saat ini, pesawat F-16 yang dimiliki Indonesia masih perlu ditingkatkan kemampuannya. Oleh karena itu, proyek Enhanced Mid-Life Update (EMLU)–The Falcon Structural Augmentation Rodmap (Falcon STAR) dijalankan sejak September 2017.

Sebanyak empat jet tempur F-16 A/B yang sudah berumur 30 tahun masuk ke hanggar Skadron Teknin 042 Lanud Iswahjudi untuk di-upgrade. Satu di antaranya telah rampung diperbaharui dan diuji terbang.

 2. Empat penerbang akan disekolahkan ke Amerika Serikat 
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjCwzBYMNThiS31CY8_qam0RP9pvgpiLLjURFAA4xtVdh97e9cxFFMYaPGeVJ40F-QGXbac1smUQI0EADWv4EjsUjUD2gKNnz30VuuhB_Qdujgssx6Ndly-6FIsYkC2Zq5npydlPlQ0H082/s1600/F-16+test+flight%2527+perdana+pesawat+tersebut+setelah+menjalani+upgrade%2527+di+Lanud+Iswahjudi+Magetan%252C+Jawa+Timur%252C+Selasa+1822020+Antara.jpgYuyu menuturkan, sebanyak empat pilot segera diberangkatkan ke Amerika Serikat untuk meningkatkan kemampuan mengoperasionalkan jet tempur setelah di-upgrade. Setelah masa pendidikan cukup, penerbang itu akan kembali ke Indonesia.

Kembali ke sini akan menerbangkan pesawat yang tadi (diuji terbang),” tuturnya.

 3. Sebanyak 33 Jet F-16 yang perlu di-upgrade 
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhAApLJzmCuJfmWwQC40XjCecKrVuFbYc9VObUoHc0flZKmkSlXFeOL_niivly4HgxYqEEx8fu4KcoMVx8rzRDm00APOaJxchEtqy2qeW3uUm0raVu0Oph81am7C8A0jdgPaSc-Q_NHW8cy/s1600/F16+EMLU+FStar_921604204909601_Alex+Sidharta.jpgF16 EMLU Falcon Star {Alex Siharta]

Upaya itu sebagai persiapan melakukan uji terbang sendiri pascaproses pembaruan pesawat F-16 rampung dijalankan para teknisi TNI AU.

Dalam proyek itu, ada 10 pesawat F-16 A/B yang bakal diperbaharui. Jet sebanyak itu dibeli melalui program ‘Peace Bima Sena’ pada tahun 1989. Selain itu, 23 jet tempur F-16 C/D juga akan di-upgrade. Jadi, total ada 33 F-16 milik Indonesia yang teknologi dan kemampuannya diremajakan dengan kebutuhan terkini.

  ✈️ IDN Times