Sabtu, 10 Oktober 2020

[Teror] TGPF Intan Jaya Dihadang dan Ditembaki KKB Papua

Usai Olah TKPhttps://akcdn.detik.net.id/community/media/visual/2020/10/09/tgpf-intan-jaya-ditembaki-kkb-usai-melakukan-olah-tkp-di-distrik-hitadipa-intan-jaya-papua-dok-kogabwilhan-iii-1_43.jpeg?w=700&q=90TGPF Intan Jaya ditembaki KKB usai melakukan olah TKP di Distrik Hitadipa, Intan Jaya, Papua (dok Kogabwilhan III)

Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) penembakan di Intan Jaya, Papua, ditembaki kelompok kriminal bersenjata (KKB). Rombongan dihadang dan ditembaki KKB usai melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

"Info sementara, benar terjadi penghadangan oleh KKB setelah laksanakan olah TKP di Hitadipa menuju Sugapa. Korban 1 militer dan 1 tim investigasi," kata Kapen Kogabwilhan III Kolonel Czi IGN Suriastawa kepada wartawan, Jumat (9/10/2020).

Penembakan terjadi di daerah Kampung Mamba Bawah, Distrik Hipadita, Intan Jaya, hari ini pukul 15.30 WIT. Saat itu TGPF sedang kembali dari Distrik Hitadipa menuju ke Sugapa.

Korban penembakan pertama adalah Satgas Apter Hitadipa, Sertu Faisal Akbar, yang mengalami luka tembak di pinggang dan dalam kondisi sadar. Satu korban lain ialah dosen UGM yang masuk ke dalam TGPF, Bambang Purwoko, yang saat ini juga dalam kondisi sadar. Bambang mengalami luka tembak di pergelangan kaki kiri dan pergelangan tangan kiri.

https://akcdn.detik.net.id/community/media/visual/2020/10/09/tgpf-intan-jaya-ditembaki-kkb-usai-melakukan-olah-tkp-di-distrik-hitadipa-intan-jaya-papua-dok-kogabwilhan-iii_43.jpeg?w=480Kedua korban dirawat di RSUD Sugapa (dok Kogabwilhan III)

Kedua korban dirawat di RSUD Sugapa. Sementara rombongan TGPF sudah berada di lokasi yang aman.

TGPF bergerak menuju Sugapa, Intan Jaya dari Bandara Mozes Kilangin Timika menuju Bandara Sugapa dengan menggunakan dua pesawat carter pada Kamis (8/10) pukul 07.05 WIT. Tim mendarat di Bandara Sugapa Intan Jaya, pukul 08.32 WIT.

Ketua TGPF, Benny Mamoto, mengatakan tim sudah berada di Timika sejak Rabu karena transit dan hari ini bergerak ke Sugapa guna mencari fakta-fakta penembakan yang menewaskan 2 anggota TNI, 1 warga sipil dan 1 pendeta.

"Kami hari ini bergerak menuju Sugapa untuk mulai mengambil keterangan-keterangan kasus penembakan di Intan Jaya," kata Ketua TGPF Benny Mamoto saat ditemui di Hotel Horison, Timika, Papua, Kamis (8/10).

 ♖ detik  

Aselsan SMASH 30mm Akan Perkuat Kapal Patroli Indonesia

Telah tandatangan kontrak Ilustrasi Aselsan SMASH 30mm

Menurut instagram aselsan_resmi diberitakan Indonesia akan diperkuat dengan alutsista RCWS (Remote Control Weapon System) Aselsan SMASH 30mm.

Senjata yang pernah dipamerkan pada Indo Defence 2018 ini, menggunakan kanon MK44 Bushmaster buatan US Northrop Grumman.

Mampu menembak target sejauh 3.000 meter dengan dua jenis amunisi. Dimana kubah senjata dapat berputar 360 derajat.
 
  ★ Garuda Militer  

Prabowo Cek Kesiapan 40 Unit Rantis Maung

Untuk TNI Menhan Prabowo Subianto mengecek kendaraan militer Maung buatan PT Pindad. [Foto/Akun Twitter @Dahnilanzar]

Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto dalam waktu dekat akan menerima 40 unit kendaraan militer buatan PT Pindad, Bandung, Jawa Barat.

Kendaraan militer buatan Pindad ini diberi nama Maung oleh Menteri Pertahanan @Prabowo dan akan diserahkan Menhan kepada TNI untuk dgunakan dalam operasi-operasi TNI di seluruh Indonesia,” ujar Juru Bicara Menteri Pertahanan Dahnil Anzar Simanjuntak melalui akun Twitternya @Dahnilanzar.


Dalam foto yang diunggah mantan Ketua Umum Pengurus Pusat Pemuda Muhamadiyah ini, tampak puluhan kendaraan militer berjajar rapi di halaman depan Kantor Kementerian Pertahanan (Kemhan). ”Rencananya penyerahan awal 40 unit mobil,” ujar Dahnil kepada SINDOnews, Jumat (0/10/2020).

Dalam foto tersebut, Prabowo Subianto yang mengenakan baju safari warna krem tampak mengecek salah satu kendaraan militer berwarna hijau lumut yang sudah dilengkapi persenjataan.

Seperti diberitakan sebelumnya, kendaraan taktis (Rantis) 4 x 4 buatan dalam negeri ini dipesan Prabowo untuk mendukung TNI dalam menjalankan tugasnya. Prabowo mengungkapkan Kemhan akan terus mendukung upaya peningkatan produk alat utama sistem persenjataan (Alutsista) dalam negeri. (cip


  sindonews  

Jumat, 09 Oktober 2020

TNI AL Butuh Pesawat Patroli Maritim Multifungsi Anti-Kapal Selam

TNI AL menggelar Focus Group Discussion (FGD) terkait kebutuhan pesawat patroli maritim multifungsi (Multirole MPA) Pesawat P8 Poseidon dapat mendeteksi kapal perang dan kapal selam [reuters] 

Asisten Operasi (Asops) Kepala Staf Angkatan Laut Laksda TNI Didik Setiyono mengatakan TNI Angkatan Laut saat ini membutuhkan pesawat patroli maritim multifungsi (Multirole Maritime Patrol Aircraft/ MPA) berkemampuan anti-kapal selam dan anti-kapal permukaan untuk mendukung tugas pokok TNI AL.

Untuk memperoleh saran dan masukan yang membangun terkait kebutuhan itu, TNI AL menggelar Focus Group Discussion (FGD) di Gedung Neptunus, Markas Besar Angkatan Laut, Cilangkap, Jakarta, Kamis.

Saya berharap agar dalam kegiatan FGD ini diperoleh saran dan masukan yang membangun terkait jenis pesawat udara Multirole MPA yang sesuai untuk TNI AL dihadapkan dengan tugas pokok TNI dan TNI AL dalam rangka menjaga keamanan dan kedaulatan wilayah perairan yurisdiksi nasional Indonesia," ujar Didik.

Ia mengatakan bahwa kebutuhan pesawat patroli maritim canggih itu muncul mengingat tuntutan pengamanan dan kedaulatan nasional kawasan perairan Indonesia saat ini semakin berat, juga mengingat adanya keterbatasan kemampuan armada patroli yang dimiliki TNI AL.

"Perkembangan lingkungan strategis di kawasan saat ini menuntut adanya kemampuan pengamanan di wilayah perairan Indonesia, baik dalam segi penegakan hukum maupun kemampuan menghadapi ancaman yang berdimensi militer," kata Didik.

Misalnya, lanjut Didik, patroli kawasan di Laut Cina Selatan (LCS). Ia menilai ada kerawanan tinggi berdimensi militer yang dapat muncul di sana, mengingat adanya tumpang tindih klaim antara negara-negara yang bersengketa.

"Hal itu menjadikan kawasan tersebut sebagai kawasan yang memiliki tingkat kerawanan tinggi, baik kerawanan terhadap pelanggaran hukum maupun kerawanan terjadinya konflik terbuka antara negara yang bersengketa," ujar Didik.

Oleh karena itu, Indonesia membutuhkan adanya kemampuan menggelar operasi yang lebih efektif dan efisien berupa penguatan pesawat MPA berkemampuan anti-kapal selam dan anti-kapal permukaan yang berfungsi sebagai perpanjangan mata dan perpanjangan tangan unsur-unsur TNI AL dalam mendukung tugas pokok TNI.

Sebab, apabila Indonesia tidak mampu mengamankan kepentingan nasionalnya, maka akan menimbulkan ancaman terhadap sumber daya yang dimiliki Indonesia dan juga akan mengundang pihak-pihak lain yang bersengketa untuk mengintervensi kebijakan pertahanan Indonesia untuk kepentingannya masing-masing.

Didik menilai intervensi itu dapat merugikan posisi Indonesia sebagai negara Non-Blok.

Dengan eskalasi tingkat kerawanan tersebut, Indonesia harus siap dan mampu melindungi kepentingannya di Laut Natuna Utara dengan mengandalkan kekuatannya sendiri," ujar Asops Kasal.

FGD tersebut diikuti secara fisik oleh peserta dari Satuan Kerja Mabesal dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.

Waasrena Kasal Laksma TNI Erwin S. Aldedharma dan Waasops Kasal Laksma TNI Irvansyah turut hadir menyaksikan kegiatan tersebut.

Selain itu, acara juga dilaksanakan secara virtual bersama Kementerian Pertahanan, Mabes TNI, Komando Gabungan Wilayah Pertahanan 1,2, dan 3; Komando Armada 1,2, dan 3; Seskoal, Puspenerbal, dan Dislitbangal.
 

  antara  

Kamis, 08 Oktober 2020

Menhan Prabowo Diundang Terbang ke AS

Tanggal 15-19 OktoberPrabowo Subianto (Grandyos Zafna/detikcom)

Teka teki soal kabar Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto mendapat visa masuk Amerika Serikat (AS) terjawab sudah. Kemenhan RI memastikan Prabowo Subianto diundang ke Amerika Serikat.

"Menteri Pertahanan RI, Prabowo Subianto diundang oleh Pemerintah Amerika Serikat melalui Menteri Pertahanan Amerika Serikat Mark Esper untuk berkunjung ke Amerika Serikat pada tanggal 15-19 Oktober 2020," kata Dahnil Anzar dalam keterangan tertulisnya, Kamis (8/10/2020).

Dahnil menjelaskan isi undangan Prabowo Subianto untuk datang ke Amerika Serikat (AS).

"Undangan ini untuk melanjutkan pembicaraan detail terkait kerja sama bilateral bidang pertahanan," ucap Dahnil.

Dahnil menegaskan Indonesia tak terlibat aliansi militer dengan asing. Prabowo hanya menjalankan tugas diplomasi pertahanan untuk berkunjung ke AS.

"Sesuai prinsip politik bebas aktif dan tidak terlibat aliansi militer dengan negara mana pun, namun menjaga kedekatan yang sama dengan semua negara, Menteri Pertahanan RI, Prabowo Subianto, selama ini aktif melakukan diplomasi pertahanan ke berbagai negara termasuk Amerika Serikat," kata Dahnil.

"Oleh sebab itu, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto akan memenuhi undangan resmi Pemerintah Amerika Serikat melalui Menteri Pertahanan Amerika Serikat, Mark Esper tersebut," imbuh Dahnil.

Prabowo pernah dilarang masuk ke Amerika Serikat pada 2000. Peristiwa itu terjadi saat Prabowo hendak menghadiri upacara kelulusan putranya di salah satu universitas di Boston, AS. Tak jelas alasan AS melarang Prabowo masuk ke negaranya.

Menurut artikel yang ditulis New York Times pada Maret 2014, AS sempat khawatir akan stabilitas Indonesia pasca-jatuhnya Soeharto. AS menjauhkan diri dari tokoh-tokoh yang dekat dengan Soeharto, termasuk Prabowo. Seperti diketahui, Prabowo merupakan mantan menantu Soeharto yang memiliki peran di era Orde Baru.

Namun, setelah nama Prabowo kian besar di dunia politik Indonesia, duta besar AS untuk Indonesia diketahui berturut-turut memberikan keleluasaan untuk Ketum Gerindra tersebut. Hal itu terbukti dengan dibukanya akses bagi saudara laki-laki Prabowo, Hashim Djojohadikusumo yang melakukan beberapa kali perjalanan ke Washington untuk berdialog dalam kapasitasnya sebagai pengusaha.
 

  detik  

[Dunia] Konflik Etnik Nagorno-Karabakh

Bisa Meledak Jadi Perang Regionalhttps://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/0/06/Artsakh_Occupation_Map.png/375px-Artsakh_Occupation_Map.pngPeta Nagorno-Karabakh [wikipedia]

Pertempuran telah beberapa pekan meledak di Nagorno-Karabakh, wilayah pecahan Azerbaijan yang dihuni mayoritas etnik Armenia. Perang itu pun menyalakan alarm risiko perang lebih besar yang menarik campur tangan Rusia, Turki dan Iran.

Konflik memang telah berlangsung selama puluhan tahun di wilayah pegunungan terpencing di Kaukasus itu tanpa dipandang strategis oleh siapa pun. Namun konflik kali ini skalanya lebih besar dan berbahaya dibandingkan sebelumnya.

Satu perbedaan besarnya adalah keterlibatan Turki yang mendukung etnik Turkic di Azerbaijan, kawasan yang masih dipengaruhi Rusia. Pertempuran itu terjadi saat Turki meningkatkan manuvernya di Timur Tengah dan Afrika Utara, menambah bahaya eskalasi regional yang biasanya hanya berupa konflik etnik itu.

Teralihkan oleh pandemi virus corona, para mediator internasional mengabaikan tanda peringatan saat ketegangan meningkat di Nagorno-Karabakh selama musim panas,” ungkap para pengamat, dilansir New York Times. Perang yang dimulai pada akhir periode Soviet antara Armenia dan Azerbaijan itu menjadi pondasi pertempuran hari ini di Nagorno-Karabakh. Etnik Armenia yang tinggal di Azerbaijan itu mendeklarasikan kemerdekaan dan hampir habis ditumpas saat perang sebelum para pejuangnya menguasai wilayah di Azerbaijan dalam serangkaian kemenangan hingga gencatan senjata 1994.

Kawasan itu menjadi salah satu dari beberapa zona konflik beku di wilayah bekas Uni Soviet. Dengan permusuhan etnik yang mengakar, ini menjadi wilayah yang tidak diduduki militer Rusia.

Kesepakatan tercapai 26 tahun silam, sehingga 600.000 warga Azerbaijan meninggalkan wilayah itu dan Nagorno-Karabakh rawan diserang oleh Azerbaijan yang bertekad menguasai kembali kawasan itu.

Pasar minyak global menjadi latar belakang konflik saat ekonomi dan militer Azerbaijan menguat sebagai eksportir minyak.

Kawasan Nagorno-Karabakh selalu rawan konflik lokal, tapi di masa lalu, Rusia dan Turki bekerja sama meredam ketegangan. Saat pertempuran baru terjadi pada 27 September, Azerbaijan menyebut Armenia membombardir wilayahnya untuk pertama kali. Adapun Armenia menyatakan Azerbaijan melancarkan serangan tanpa diprovokasi. Sekitar 150 orang pun tewas dan jumlahnya terus bertambah.

Pertempuran itu pun menarik berbagai kekuatan regional untuk terlibat. Turki dan Rusia tak lagi seirama saat keduanya sama-sama agresif di Timur Tengah dan Amerika Serikat (AS) mulai menarik diri.

Hubungan antara Turki, Rusia dan AS pun semakin rumit. Turki berupaya mengasingkan AS dengan membeli rudal antipesawat dari Rusia dan memutus kesepakatan jaringan pipa gas alam yang merugikan Ukraina. Pada saat yang sama, pertempuran terjadi antara para milisi yang didukung Turki untuk melawan Rusia di Suriah dan Libya.

Setelah serangan udara Rusia di Suriah yang menewaskan tentara Turki awal tahun ini, Turki segera muncul di medan perang lain di mana Rusia lemah.

Pada Mei, Turki mengerahkan penasehat militer, drone militer dan pejuang asal Suriah ke Libya untuk mendukung pemerintahan Libya yang didukung Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Aliansi Turki berhasil mengusir mundur faksi yang didukung Rusia dalam perang Libya.

Pada Juli dan Agustus, Turki mengirim pasukan dan peralatan perang ke Azerbaijan untuk latihan militer.

Armenia menyatakan Turki terlibat langsung dalam perang itu dan jet tempur F-16 Turki menembak jatuh satu jet Armenia. Turki menyangkal tuduha nitu.

Rusia dan Prancis mendukung klaim Armenia bahwa Turki mengerahkan militan Suriah ke Nagorno-Karabakh setelah terlibat di Libya.

Deputi Ketua Komite Urusan Internasional Parlemen Rusia menyebut prospek intervensi militer Rusia sebagai penjaga perdamaian. Pejabat lain menyarankan Kremlin untuk mendorong negosiasi gencatan senjata.

Iran yang memiliki perbatasan dengan Nagorno-Karabakh bersiap untuk segala kemungkinan. Militer Nagorno-Karabakh menyatakan menembak jatuh satu helikopter Azerbaijan yang jatuh di Iran.

 Bisa Jadi Basis Militan Serang Eropa 
https://pict-c.sindonews.net/dyn/620/pena/news/2020/10/07/41/188652/rusia-nagornokarabakh-bisa-jadi-basis-militan-serang-eropa-umn.jpgTentara etnik Armenia menembakkan artileri di Nagorno-Karabakh, 5 Oktober 2020. [Foto/REUTERS]

Kremlin mengeluarkan seruan baru untuk penghentian permusuhan di dalam dan sekitar Nagorno-Karabakh.

Sebelumnya, kepala intelijen asing Rusia menyatakan wilayah pegunungan itu dapat menjadi landasan peluncuran bagi militan untuk masuk Rusia.

Moskow mengungkapkan kekhawatiran itu setelah pertempuran terburuk dalam lebih 25 tahun antara etnik Armenia dan pasukan Azerbaijan memasuki hari ke-10. AFP melaporkan Armenia telah menawarkan konsesi jika Azerbaijan juga siap melakukannya. AFP tak menjelaskan dengan rinci tawaran yang dilontarkan Perdana Menteri (PM) Nikol Pashinyan itu.

Azerbaijan menegaskan siap menghentikan perang jika Armenia menyusun kerangka waktu untuk mundur dari Nagorno-Karabakh yang secara hukum internasional milik Azerbaijan tapi dihuni dan diperintah oleh etnik Armenia.

Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, menyeru perang dihentikan. Menteri Luar Negeri (Menlu) Rusia Sergei Lavrov menyatakan kekhawatiran serius tentang eskalasi luar biasa itu saat berbicara dengan Menlu Iran.

Kepala Badan Intelijen Asing Rusia (SVR) Sergei Naryshkin menyatakan konflik itu menarik kelompok tentara bayaran dan teroris dari Timur Tengah.

Kita bicara tentang ratusan orang dan bahkan ribuan radikal yang berharap mendapat uang dalam perang baru Karabakh,” ungkap Sergei Naryshkin.

Dia memperingatkan bahwa kawasan Kaukasus Selatan itu dapat menjadi “landasan peluncuran baru bagi organisasi teroris internasional” yang dari sana para militan dapat masuk berbagai negara, termasuk Rusia.

Komentar itu muncul setelah Menlu Turki Mevlut Cavusoglu mendesak Rusia lebih aktif dalam mendorong perdamaian.

Upaya mediasi yang dipimpin Rusia, Prancis dan Amerika Serikat (AS) gagal mencegah pertempuran di Nagorno-Karabakh meski ada gencatan senjata yang mengakhiri perang 1991-1994 yang menewaskan 30.000 orang.

Perang baru sejak 27 September itu memicu kekhawatiran bahwa Turki dan Rusia dapat terseret dalam konflik Nagorno-Karabakh.

Iran yang berbatasan dengan Azerbaijan dan Armenia juga khawatir dengan konflik itu. Presiden Iran Hassan Rouhani menekankan pentingnya perdamaian di kawasan saat berbicara dengan Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev.

Dalam perang terbaru, Armenia menyatakan Azerbaijan melancarkan serangan dengan tank dan artileri di bagian selatan garis kontak yang memisahkan etnik Armenia dan pasukan Azerbaijan.

Nagorno-Karabakh menyatakan empat bom klaster meledak di pusat Stepanakert, pusat pemerintahan wilayah itu.

Azerbaijan menyatakan kota-kotanya di luar zona konflik telah diserang, membuat pertempuran mendekati wilayah jaringan pipa yang membawa gas dan minyak Azerbaijan ke Eropa.

Kedua pihak menyatakan pihak lain menyerang wilayah sipil. Namun masing-masing menyangkal tuduhan itu.

Nagorno-Karabakh menyatakan 244 personil dan 19 warga sipil tewas sejak 27 September dan banyak lagi orang yang terluka. Azerbaijan menyatakan 27 warga sipil tewas dalam konflik itu. Azerbaijan tidak mengungkap data korban militer. (sya)

 ♖ Sindonews  

[Dunia] Software Hingga Helm Penyebab Jatuhnya Jet Tempur F-35 AS

Di Eglin
Pesawat jet tempur siluman F-35A Lightning II Angkatan Udara Amerika Serikat. [Foto/REUTERS/Ints Kalnins]

Jet tempur siluman F-35A Angkatan Udara Amerika Serikat (AS) jatuh pada 19 Mei 2020 lalu di Eglin Air Force Base (AFB). Penyebab utamanya adalah kecepatan pendaratan yang berlebihan.

Namun, investigasi Angkatan Udara mengungkap faktor penyebab lain di balik kecelakaan tersebut, yakni masalah dengan tampilan yang dipasang di helm, sistem oksigen jet tempur, dan pelatihan simulator yang tidak efektif.

Menurut laporan yang dirilis 30 September, Badan Investigasi Kecelakaan (AIB) menemukan alasan utama kecelakaan itu adalah pilot yang menetapkan "speed hold" 202 knot menunjukkan kecepatan udara untuk pendaratan, 50 knot terlalu cepat, sementara sudut pendekatan jet tempur juga terlalu dangkal.

Penyebab utama kedua adalah permukaan kontrol penerbangan ekor yang "bertentangan" dengan upaya pilot untuk memulihkan jet setelah terpental di landasan pacu, masalah yang menurut Angkatan Udara adalah "anomali yang belum ditemukan sebelumnya dalam logika kontrol penerbangan pesawat". Pesawat dan pilot dengan cepat tidak sinkron saat komputer penerbangan memerintahkan hidung ke bawah sementara pilot memerintahkan hidung ke atas, mencoba untuk membatalkan pendaratan dan berputar-putar. Merasa bahwa dia sedang "diabaikan" oleh pesawat, pilot itu keluar, mengalami luka yang signifikan tetapi tidak mengancam nyawa.

Selain itu, tampilan yang dipasang di helm tidak sejajar dan mengganggu pilot selama fase kritis penerbangan yang ditentukan oleh AIB. Sistem pernapasan pesawat juga menyebabkan kelelahan yang berlebihan, yang menyebabkan "degradasi kognitif", sementara instruksi simulator yang tidak efektif berarti pilot kurang memiliki pengetahuan yang cukup tentang sistem kontrol penerbangan pesawat.

Pesawat dari Skuadron Tempur ke-58 tersebut berguling setelah dilontarkan dan menghantam landasan. Jet tempur senilai hampir USD 176 juta itu dinyatakan rusak total. Pilot memiliki pecahan kanopi dan benda asing lainnya yang bersarang di mata dan lengannya, dan cedera kompresi tulang belakang.

Laporan tersebut tidak membahas tindakan korektif atau pembatasan keselamatan penerbangan akibat kecelakaan tersebut. Angkatan Udara dan Lockheed Martin merujuk semua pertanyaan ke Kantor Program Gabungan F-35, yang tidak segera memberikan komentar. Komando Pendidikan dan Pelatihan Udara tidak segera menanggapi pertanyaan.

Kecelakaan itu terjadi pada akhir misi malam di mana pilot, seorang instruktur, sedang melatih seorang siswa tentang teknik pertempuran udara. Menurut laporan tersebut saat kembali ke pangkalan, ia menetapkan speed hold berlebih pada 202 knot—yang menurut investigasi adalah "bukan manuver resmi"—dan sudut serang dangkal 5,2 derajat, bukannya 13 derajat yang diinginkan. Pilot gagal melepaskan speed hold pada waktu yang tepat, dan tidak ada "peringatan yang terdengar" untuk konfigurasi berbahaya ini.

Jet tempur mendarat hampir secara bersamaan di semua roda pendaratan dengan kekuatan sedemikian rupa sehingga roda depan didorong kembali ke atas, menyebabkan jet kembali mengudara. Saat pilot mencoba memulihkan diri, jet dan pilot tidak sinkron karena "beberapa input kontrol penerbangan yang saling bertentangan".

Perangkat lunak (software) kontrol menjadi jenuh dan tidak responsif, dan akhirnya membiaskan permukaan kontrol penerbangan ke arah hidung ke bawah, ketika pilot akan melakukan pembakaran dan mencoba untuk menaikkan hidung dan mendapatkan ketinggian.

Merasa bingung, tidak berdaya dan diabaikan, pilot itu mengeluarkan suara," bunyi laporan investigasi, seperti dikutip Air Force Magazine, Rabu (7/10/2020).

Penyelidikan menetapkan bahwa tiga detik masukan pilot tidak cukup waktu untuk mengatasi kejenuhan itu dan sistem kontrol penerbangan gagal mengarahkan kembali pesawat untuk berputar-putar. Seluruh kecelakaan terjadi dalam waktu lima detik sejak touchdown awal.

F-35 merasakan ketika bobotnya ada di roda, dan ini bias kontrol penerbangan untuk menjaga hidung tetap rendah. Aspek hukum kontrol penerbangan ini tidak ada dalam manual atau silabus penerbangan, dan sistem kontrol penerbangan itu kompleks. "Ada yang terlalu banyak sub-mode dari (hukum kontrol) untuk dijelaskan di courseware. Namun demikian, ada kekurangan dalam logika (hukum kontrol) dan pengetahuan sistem kontrol penerbangan dalam panduan dasar F-35A dan akademisi," imbuh laporan investigasi Angkatan Udara AS.

Selama percobaan pendaratan, pilot mengalami ketidaksejajaran tampilan yang dipasang di helm (HMD) pada malam hari untuk pertama kalinya, di mana HMD tidak sejajar rendah bukan tinggi. Hal ini menyebabkan jet datang terlalu tinggi untuk pendaratan, bertentangan dengan data sistem pendaratan inersia dan petunjuk visual.

"Pilot itu melawan nalurinya sendiri untuk mendorong lebih jauh ke dalam kegelapan sebelum landasan pacu untuk memperbaiki lintasannya,” papar laporan tersebut. Sementara kru berlatih untuk situasi HMD-out, mereka tidak berlatih untuk misalignments.

Alih-alih mengurangi beban kerja, helm tampaknya telah menambahkannya dalam hal ini.

Fokus yang dibutuhkan untuk secara mental menyaring simbologi yang terdegradasi, cahaya hijau dari proyektor HMD, secara visual memperoleh isyarat landasan pacu malam hari, mengoreksi dan kemudian menetapkan titik, melawan kegelapan di dekat landasan, dan memantau tren jalur luncur, mengalihkan perhatian (pilot) dari melibatkan (kompensator daya pendekatan) atau memperlambat ke pendekatan akhir." (min)

  ★ sindonews  

TNI Berhasil Lucuti 32 Senjata Milisi Afrika

Operasi Kuda PutihSatgas TNI INDO RDB berhasil lucuti senjata milisi Afrika [puspen TNI]

Kabar membanggakan datang dari Tanah Afrika, Prajurit TNI yang tergabung dalam Satuan Tugas (Satgas) Kontingen Garuda (Konga) XXXIX-B Rapid Deployable Battalion (RDB) Mission de lOrganisation des Nations Unies pour La Stabilisation en République Démocratique du Congo (MONUSCO) kembali mengukir sejarah baru dalam moment perayaan HUT TNI ke-75 tahun di Tanah Afrika.

Pada hari Senin kemarin, 5 Oktober 2020, Satgas INDO RDB XXXIX-B Monusco telah berhasil melucuti 32 pucuk senjata jenis AK-47 beserta 43 orang milisi bersenjata Afrika di Desa Nsela, Afrika.

43 milisi bersenjata Afrika itu secara sukarela menyerahkan diri setelah dilakukan pendekatan persuasif dan dialog dengan para pemangku adat di desa Nsela hingga Mapanda.

Satgas TNI INDO RDB berhasil lucuti senjata milisi Afrika [Puspen TNI]

Komandan Satgas Kolonel Inf Daniel Lumbanraja menyatakan, keberhasilan Satgas TNI tersebut bukanlah hal yang didapat begitu saja dilakukan, namun melalui proses yang cukup panjang dengan berbagai kegiatan patroli oleh prajurit Satgas Indo RDB dalam menjaga perdamaian dan keamanan didaerah misi.

Perlu diketahui, saat ini situasi dan kondisi di daerah misi dalam keadaan aman terkendali, akan tetapi belum lama ini diterima laporan bahwa masih ada beberapa wilayah lainnya yang rawan tindakan kriminal seperti perampokan dan penyerangan oleh kelompok bersenjata terhadap 60 warga sipil dan 7 orang FARDC yang mengakibatkan 4 orang meninggal dan 3 orang luka-luka yang terjadi di desa Nsela, Wilayah Area Of Responsibility (AoR) Indo RDB di COB Bendera.

Untuk itu, Komandan Satgas Indo RDB telah memerintahkan Wadansatgas Mayor Inf Yossy Buanan untuk segera merencanakan Operasi Pemutihan di wilayah COB Bendera yang dipimpin Mayor Inf Ismail Taruna Vijaya sebagai komando pelaksana dilapangan.

Operasi yang diberi nama “Operasi Kuda Putih” ini melibatkan 80 personel satgas Indo RDB yang terbagi menjadi 4 Tim pelaksana yaitu Tim Pencari Informasi, Tim Cimic dan 2 Tim Pengamanan.

   Vivanews  

Rabu, 07 Oktober 2020

Ubah Kebijakan Belanja Pertahanan Jadi Investasi Pertahanan

Mewujudkan kekuatan perang modernMedium Tank Harimau hasil kerjasama Pindad dan FNSS [Pindad]

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan TNI harus menguasai lompatan teknologi terkini untuk mengubah kebijakan belanja pertahanan menjadi investasi pertahanan. Jokowi menyebut, dengan kebijakan investasi, TNI akan mampu mewujudkan kekuatan perang modern.

"Untuk menguasai lompatan teknologi militer terkini, kita harus bersungguh-sungguh untuk mengubah kebijakan kita dari kebijakan belanja pertahanan menjadi investasi pertahanan," kata Jokowi dalam upacara peringatan HUT ke-75 TNI di Istana Merdeka, Senin (5/10/2020).

Jokowi mengatakan kebijakan investasi ini harus berfikir jangka panjang. Serta dijalankan secara konsisten dan berkelanjutan.

"Kebijakan investasi pertahanan itu berfikir jangka panjang yang dirancang sistematis dan dijalankan secara konsisten dan berkelanjutan," jelasnya.

Jokowi juga berpesan agar investasi dilakukan secara terencana, sehingga TNI akan menjadi kekuatan perang modern yang mengikuti perkembangan teknologi.

"Hanya melalui investasi pertahanan jangka panjang yang terencana, TNI akan mampu menjadi kekuatan perang modern yang mengikuti perkembangan teknologi termaju," sebut Jokowi.

Selain itu, Jokowi menekankan transformasi organisasi dan teknologi harus didukung oleh personel TNI yang kokoh. Baik dalam melakukan tugas perang atau operasi militer selain perang.

"Transformasi organisasi dan transformasi teknologi tersebut harus didukung oleh personel yang kokoh. Baik yang menghadapi tugas operasi militer untuk perang maupun untuk tugas-tugas operasi militer selain perang," kata dia.
 

  detik  

[Teror] Pasukan Raider Gagalkan Serangan KKSB

Upaya Penyerangan Pesawat di Bandara Biloraihttps://www.lensanasional.co.id/wp-content/uploads/2020/08/FB_IMG_15983607654970182.jpgIlustrasi Yonif 400/Banteng Raiders Kodam IV Diponegoro TNI AD

Pasukan Yonif Raider 400/Banteng Raiders berhasil menggagalkan upaya aksi Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang diduga hendak menyerang Bandara Bilorai Sugapa, Intan Jaya, Papua, Rabu (7/10/2020).

Upaya penyerangan itu diketahui sejumlah personel Yonif Raider 400/Banteng Raiders yang tergabung dalam Satuan Tugas (Satgas) Pengamanan Daerah Rawan (Pamrahwan) saat sedang berpatroli di sekitar Bandara Balorai.

Sekitar pukul 08.22 WIT patroli Pasukan Para Raider 400/BR melihat dua orang yang mencurigakan bergerak mengendap-endap keluar masuk semak-semak di sekitar Bandara. Diduga ke dua orang tersebut merupakan bagian dari kelompok KKSB yang sedang persiapan untuk menyerang Bandara Bilorai,” kata Kepala Penerangan (Kapen) Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) III, Kolonel Czi IGN Suriastawa kepada SINDOnews.

Kapen Kogabwilhan III menjelaskan, bahwa beberapa hari terakhir KKSB memang semakin beringas melakukan aksi penyerangan ke berbagai sasaran termasuk Bandara Udara.

"Ancaman yang khusus ditujukan ke transportasi udara disampaikan oleh anggota KKSB bernama Sebby Sambom pada hari Sabtu (19/9/2020) yang lalu," ucapnya.

Selanjutnya Kapenkogabwilhan III menceritakan bahwa ancaman tersebut direspon TNI dengan meningkatkan kesiagaan di setiap bandara untuk mencegah serangan KKSB, seperti yang terjadi di bandara Bilorai pada hari Jumat (18/9/2020).

"Hari ini Prajurit TNI dari Yonif Raider 400/BR melaksanakan patroli pengamanan di sekitar wilayah Bandara Bilorai. Prajurit yang melaksanakan Patroli tersebut langsung siaga dan terus mengintai sambil melaporkan ke komando atas. Sesaat setelah melihat jelas ke dua orang tersebut keluar dari semak-semak menenteng senjata laras Panjang, prajurit TNI memberikan tembakan peringatan ke udara. Kedua terduga kelompok KKSB tersebut kemudian melarikan diri menjauh dari Aparat ke dalam hutan," papar Kolonel Czi IGN Suriastawa.

Hingga saat ini pasukan TNI terus melakukan pengamanan di daerah sekitar Bandara untuk mencegah gangguan kelompok KKSB tersebut. Sampai dengan sore ini, TNI masih berjaga dan situasi di bandara sudah kondusif.

"Kejadian hari ini terkait ancaman terhadap penerbangan sipil membuktikan bahwa KKSB terus menerus membuat kekacauan dan penyerangan terhadap objek vital masyarakat umum seperti bandara untuk mengganggu keamanan dan kedamaian masyarakat Papua. Hal ini terus dilakukan dalam rangka mencari perhatian nasional dan dunia serta berusaha untuk menjadikannya bahan berita bohong untuk memfitnah Aparat keamanan yang ada di Papua," tandasnya. (sms)

 ♖ Sindonews  

[Teror] OPM Tembaki Pos-pos TNI

Setelah Diserang Tim Jelangkunghttps://thumb.viva.co.id/media/frontend/thumbs3/2020/10/07/5f7cc9517b5b9-viva-militer-tpnpb-pamer-senjata_665_374.jpgTPNPB pamer senjata

Kelompok separatis bersenjata Organisasi Papua Merdeka (OPM) kembali berulah. Usai salah satu markas persembunyian digempur pasukan Tentara Nasional Indonesia, mereka mengamuk dan menyerang pos-pos TNI.

Dari informasi yang dihimpun VIVA Militer, Rabu 7 Oktober 2020, dalam beberapa hari terakhir ini, kelompok bersenjata itu, melakukan penyerangan ke basis pertahanan TNI.

Yang pertama, OPM menyerang markas Komando Distrik Militer Persiapan di Kabupaten Intan Jaya. OPM melepaskan beberapa tembakan di lokasi tersebut. Dan tak ada seorang pun prajurit TNI yang menjadi korban serangan itu.

Selanjutnya, OPM menyerang Pos TNI di Pasar Baru Kenyam, Kabupaten Nduga. Di tempat ini, OPM tercatat melepaskan 8 tembakan. Lagi-lagi, tak ada seorang pun prajurit TNI, yang terkena tembakan.

Malahan, sebutir peluru yang dilepaskan OPM dari perbukitan mengenai seorang warga sipil yang melintas di lokasi penyerangan.

Hal ini dibenarkan Kepala Penerangan Komando Gabungan Wilayah Pertahanan III, Kolonel Czi I Gusti Nyoman Suriastawa.

"Pagi tadi kelompok kriminal separatis bersenjata (KKSB) menembaki pos TNI yang berada di Pasar Baru Kenyam, Kabupaten Nduga. Akibat aksi ini, satu warga yang merupakan, karyawan PT Dolarosa tertembak di pinggang kiri tembus ke punggung kanan," kata Kolonel Suriastawa.

OPM melancarkan serangan demi serangan ke basis-basis pertahanan TNI, setelah markas persembunyian mereka di tengah hutan Distrik Tal, Kabupaten Nduga, hancur diserbu pasukan TNI dari Tim Saka, Tim Jelangkung dan Tim Nagabonar.

Dalam penyerbuan itu, satu anggota OPM tewas dalam baku tembak dengan Tim Jelangkung. Dan lebih dari tiga lainnya melarikan diri ke hutan melalui sungai.

Untuk diketahui, TNI secara tak sengaja menemukan markas OPM di dalam hutan di Dal. Ketika itu prajurit TNI sedang melakukan patroli di sekitar lokasi.

Markas persembunyian OPM terlacak setelah prajurit TNI mendengar suara teriakan orang dari tengah hutan. Dari situ TNI menemukan petunjuk lainnya, yakni kepulan asap. Setelah dilakukan penyisiran, ternyata TNI menemukan sebuah gubuk atau honai.

Kecurigaan TNI meningkat saat melihat ada antena di honai itu, dan setelah dilakukan pengintaian, tampak dua orang di luar honai, salah satunya membawa senjata api. Dan di dalam honai masih ada beberapa orang lainnya.

Akhirnya penyerbuan pun dilakukan, Tim Jelangkung melakukan serangan awal dengan tembakan mengarah ke dua pria bersenjata. Kemudian serangan itu dibalas, baku tembak terjadi hampir 15 menit, sampai akhirnya orang-orang itu menjebol honai dan melarikan diri.

 ♖ Vivanews  

TNI AL Latihan Bersama Jepang

Di Laut Natuna Utara TNI Angkatan Laut (AL) menggelar latihan bersama dengan Kapal Perang Pasukan Beladiri Jepang (JMSDF) di Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia, tepatnya di barat daya Pulau Jemaja hingga keluar dari Laut Natuna Utara, Kepulauan Riau, Selasa (6/10/2020). ⚓️

TNI Angkatan Laut (AL) menggelar latihan bersama Kapal Perang Pasukan Beladiri Jepang (JMSDF) pada Selasa (6/10/2020).

Latihan gabungan yang digelar di Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia, tepatnya di barat daya Pulau Jemaja hingga keluar dari Laut Natuna Utara, Kepulauan Riau itu menggunakan metode passing exercise (passex).

Dalam latihan tersebut, TNI AL menugaskan Gugus Tempur Laut Koarmada I (Guspurla Koarmada I) dengan mengerahkan KRI John Lie-358 dan KRI Sutanto-377.

Sementara itu, JMSDF menerjunkan kapal induk helikopter JS Kaga DDH 184 dan kapal perusak JS Ikazuchi DD 107.

"Kami sangat senang bertemu dan latihan bersama dengan JMSDF, berlatih dengan angkatan laut negara sahabat yang profesional untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas dalam menjaga stabilitas kawasan," ujar Komandan Guspurla Koarmada I Laksma TNI Dato Rusman dalam keterangan tertulis, Rabu (7/10/2020).

JS Kaga DDH 184 bersama KRI John Lie 358 ⚓️

Dalam kegiatan tersebut, TNI AL dan JMSDF mengawali latihan dengan menggelar Rendezvous (RV) di ZEE Indonesia barat daya Pulau Jemaja.

Kemudian, keduanya melanjutkan latihan salute and greetings antara Komandan Guspurla Koarmada I Laksma TNI Dato Rusman dengan Commander of Escort Flotilla 2, Rear Admiral Konno Yasushige.

Dalam pelaksanaan tersebut, Komandan Guspura Koarmada I menyampaikan salam hormat dan selamat datang kepada Yasushige di ZEE Indonesia.

Latihan kemudian dilanjutkan dengan komunikasi menggunakan isyarat bendera (flaghoist) yang dipimpin oleh KRI John Lie-358 dan latihan RAS Approach/RASAP, yakni prosedur manuver dalam pemindahan logistik yang dipimpin JS Kaga.

Dalam kegiatan tersebut juga dilaksanakan pertukaran cinderamata antara Komandan Guspurla Koarmada I dan Komandan KRI John Lie dengan RADM Konno dan JS Kaga, serta antar Komandan KRI Sutanto dengan JS Ikazuchi.

JS Ikazuchi DD 107 bersama KRI Sutanto 377 ⚓️

Materi latihan kemudian dilanjutkan dengan manuver taktis/tactical maneuver (TACMAN) yang dipimpin KRI Sutanto dan diakhiri dengan farewell pass.

Pada sesi akhiri latihan, Yasushige kemudian mengucapkan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada Komandan Guspurla Koarmada I dan kedua unsur KRI.

Sementara itu, Panglima Koarmada I Laksamana Muda TNI Abdul Rasyid menyebut, Koarmada I terus melakukan diplomasi militer kendati pandemi tengah melanda Tanah Air.

Diplomasi militer itu diwujudkan dengan pelaksanaan latihan bersama antar negara-negara sahabat.

"Pada masa pandemi Covid-19 ini, TNI AL dalam hal ini Koarmada I secara aktif melakukan peran diplomasi militer. Salah satunya melaksanakan latihan bersama dengan negara-negara sahabat menggunakan metode passing exercise untuk mempererat hubungan internasional dan menjaga stabilitas di kawasan," kata dia.

  ⚓️ Kompas