Ilustrasi KRI GNR 332 [antara]
KRI I Gusti Ngurah Rai (GNR)-332 yang dikomandanai oleh Kolonel Laut (P) S. Bimo Aji yang sedang melaksanakan Operasi dibawah kendali Guspurla Koarmada II mendeteksi adanya kapal selam asing yang berada di perairan laut yurisdiksi nasional Indonesia.
Menghadapi situasi tersebut perwira jaga KRI melaporkan kepada Komandan KRI GNR-332 Kolonel Laut (P) S. Bimo Aji dan diteruskan kepada Dansatgasla operasi gabungan pengamanan perbatasan Laksma TNI Rahmat Eko Rahardjo yang ikut dalam pelayaran. Guna memastikan deteksi awal tersebut selanjutnya Dansatgasla yang jabatan sehari-harinya sebagai Komandan Guspurla Koarmada II memerintahkan kepada Komandan KRI I Gusti Ngurah Rai-332 untuk mengambil langkah taktis selanjutnya.
Menindaklajuti situasi tersebut, Komandan KRI GNR-332 memerintahkan kepada pilot heli Panther HS 4211 yang dilengkapi dengan Dipping Sonar L-3 Ocean Systems DS-100 Helicopter Long-Range Active Sonar (HELRAS) membantu mencari dan menemukan keberadaan kapal selam asing tersebut.
Heli panther HS 4211 dilengkapi dengan Dipping Sonar L-3 Ocean Systems DS-100 Helicopter Long-Range Active Sonar (HELRAS) siap beroperasi bersama KRI I Gusti Ngurah Rai (GNR-332) untuk menjaga perairan Ambalat. [Dispenal]
Dari pencarian tersebut Heli panther HS 4211 mendeteksi keberadaan kapal selam asing selanjutnya mengirimkan data ke KRI GNR-332 untuk dilaksanakan penghancuran kapal selam asing dengan menembakan torpedo.
Demikian skenario latihan peperangan AKS yang perankan oleh prajurit KRI GNR-332 dan Crew Heli Panther HS 4211 pada hari Kamis (25/02). Disela kegiatan Laksma TNI Rahmat Eko Rahardjo mengatakan, “Latihan perang anti kapal selam ini dilaksanakan untuk meningkatkan kemampuan tempur pengawak KRI GNR-332 dan Crew Heli dalam simulasi pertempuran anti kapal selam,” jelas Laksma Rahmat Eko.
Sementara itu, ditempat terpisah Pangkoarmada II Laksda TNI I N.G. Sudhihartawan menjelaskan simulasi latihan unsur gelar KRI dan Heli merupakan bentuk interoperabilty antar unsur sehingga dibutuhkan kerjasama taktis yang meliputi komando, pengendalian dan komunikasi. Selama kegiatan latihan melaksanakan prosedur latihan secara cermat dan benar guna terwujudnya Zero Accident. Hal ini juga dalam rangka melaksanakan kebijakan dan prioritas Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana TNI Yudo Margono bidang pembambangun SDM TNI AL yang unggul. (Pen2)
Libatkan Kapal Perang SilumanBeberapa kapal perang China dan Singapura latihan gabungan Angkatan Laut di Laut China Selatan. [Foto/Xinhua] ☆
Angkatan Laut (AL) China dan Singapura melakukan latihan militer gabungan di Laut China Selatan. Dalam manuver bersama ini, Singapura mengerahkan kapal perang siluman kelas Formidable; RSS Intrepid, dan kapal misi pesisir kelas Independence; RSS Sovereignty.
Peneliti militer Beijing mengatakan latihan gabungan ini menunjukkan kedua negara bersama-sama menangani risiko dan tantangan dengan tekad untuk menjaga perdamaian dan stabilitas regional.
Manuver bersama ini sudah dimulai sejak Kamis. Media pemerintah China, Global Times, Jumat (26/2/2021) melaporkan sekelompok kapal Angkatan Laut Beijing berpartisipasi dalam latihan bersama ini, antara lain kapal perusak berpeluru kendali Guiyang dan fregat berpeluru kendali Zaozhuang.
Kementerian Pertahanan Singapura mengatakan Angkatan Laut kedua negara melakukan latihan bersama di perairan internasional di ujung selatan Laut China Selatan. Tujuan dari latihan tersebut adalah untuk meningkatkan saling pengertian dan mempererat persahabatan di tengah pandemi COVID-19.
Latihan tersebut terutama mencakup operasi komunikasi, gerakan formasi, serta pencarian dan penyelamatan bersama.
Zhang Junshe, seorang peneliti senior di PLA Naval Military Studies Research Institute, mengatakan kepada Global Times bahwa latihan bersama telah memperkuat interaksi persahabatan kedua Angkatan Laut, mempromosikan saling pengertian, meningkatkan kepercayaan, dan meletakkan landasan kebaikan untuk lebih memperkuat kerjasama keamanan maritim. Hal ini juga kondusif untuk menjaga keamanan dan stabilitas kawasan.
“Subjek penting dari latihan ini adalah pencarian dan penyelamatan bersama, yang sangat penting secara praktis,” kata Zhang, sambil menunjukkan bahwa Laut China Selatan adalah rute pelayaran internasional yang penting dengan 100.000 kapal dari berbagai negara melewatinya setiap tahun.
"Pada saat yang sama, hidrologi dan meteorologi Laut China Selatan relatif kompleks dan bencana alam serta kecelakaan terus terjadi. Pasukan militer dari semua negara memiliki tanggung jawab untuk melakukan operasi pencarian dan penyelamatan di laut," kata Zhang.
“Jika ada bencana maritim di Laut China Selatan di masa mendatang, Angkatan Laut China dan Singapura dapat bersama-sama melakukan operasi pencarian dan penyelamatan maritim untuk melindungi nyawa dan harta benda orang-orang dari semua negara dan menjaga navigasi yang aman di Laut China Selatan.“
Pada saat yang sama, Angkatan Laut Inggris dan Prancis akan mengirim kapal perang ke Laut China Selatan untuk membuktikan apa yang disebut "kebebasan navigasi", yang menurut Zhang bertujuan untuk menunjukkan otot, dan menimbulkan masalah di kawasan dan memperluas pengaruhnya.
“Jelas, tindakan mementingkan diri sendiri dan provokatif oleh beberapa negara di luar kawasan tidak populer. Negara-negara di kawasan ini secara terbuka menentang mereka dan tidak akan mengikuti tindakan itu,” kata Zhang. (min)
Di Surabaya Dalam rangka meningkatkan kemampuan teknis, taktis dan tempur, Satuan Kapal Eskorta (Satkor) Koarmada II yang dikomandani oleh Kolonel Laut (P) Ashari Alamsyah melaksanakan Latihan dengan materi latihan peperangan Anti Kapal Selam (AKS) yang dilaksanakan di Ruang Tactical Floor Games (TFG) Satkor Koarmada II, KRI REM-331 serta KRI FKO-368 berakhir Jumat (26/02).
Latihan yang dibuka oleh Pgs. Pasops Satkor Koarmada II Letkol Laut (P) Herry Koerniawan, S.T., M.Tr.Opsla dilaksanakan selama 5 hari dan diikuti oleh Perwira, Bintara dan Tamtama Unsur Satkor serta melibatkan Instruktur baik dari Intern Satkor maupun Kolat Koarmada II ini dilaksanakan dengan penerapan Protokol Kesehatan Covid-19 dengan ketat.
Berdasarkan Rencana Latihan yang telah disusun, latihan ini dibagi menjadi dua metode yaitu Teori dan Praktek latihan Anti Kapal Selam (AKS) dengan materi-materi yaitu Pengenalan Peperangan AKS, Pengaruh Lingkungan dalam Peperangan AKS, Komando pengendali Peperangan AKS, Prosedur Komunikasi dalam Peperangan AKS, dan Latihan Anti Kapal Selam (LAKS).
Komandan Satkor menjelaskan “Dari materi-materi yang dilatihkan tersebut diharapkan setiap Prajurit di jajaran unsur Satkor dapat menggunakannya dalam kedinasan. Baik itu untuk sarana latihan sebagai pembinaan personil, ataupun untuk diaplikasikan dalam tugas operasi yang akan dilaksanakan oleh Satuan Kapal Eskorta Koarmada II,” jelas Dansatkor. (Pen2)
➶ Multiple Launch Rocket System produk CekoRM-70 marinir ujicoba Rhan 122B Pindad [Pindad] ★
Negeri Eropa timur, Ceko memperkenalkan upgrade terhadap sistem roket artileri RM-70 yang sangat populer, dengan varian baru yang diberi nama RM-70 Vampire.
Sistem artileri multi roket dikembangkan oleh perusahaan Excalibur Army dan variannya telah diekspor ke sejumlah negara, diantaranya Azerbaijan dan Indonesia.
Peran utama sistem roket artileri ini adalah untuk menyerang target area, seperti konsentrasi pasukan dan kendaraan lapis baja, baterai artileri, dan target lainnya.
RM-70 Vampire memiliki 40 tabung peluncuran untuk roket kaliber 122 mm. Roket HE-FRAG standar memiliki panjang 2,87 m dan berat 66,35 kg. Berat hulu ledaknya 18,4 kg. Jarak tembak maksimum adalah 20 km, Namun roket hasil kerjasama Pindad diinfokan mampu mencapai 26 km (dalam wikipedia malah mencapai 35 km dengan kecepatan 1,8 mach).
RM-70 menembakkan roket kaliber 122 mm produksi Ceko, namun kompatibel dengan semua roket standar kaliber 122 mm, salah satunya dengan roket Rhan 122B hasil kerjasama BUMNIS, Pindad menggandeng Konsorsium Roket Nasional dan Balitbang Kemhan.
Roket 122 mm yang dikembangkan Rusia atau negara eropa timur ada beberapa macam dengan berbagai hulu ledak tersedia, termasuk pembakar, asap, hulu ledak iluminasi. Juga ada hulu ledak cluster dengan submunisi anti-tank atau anti-personel, serta hulu ledak khusus. Pengembang mengklaim bahwa salvo penuh dari 40 roket meliputi area hingga 70 hektar.
RM-70 Vampire didasarkan pada chasis truk mobilitas tinggi Tatra T815-7, didukung oleh mesin diesel T3C-928 berpendingin udara Tatra.
Ujicoba RM 70 Vampire Marinir [Marinir] ★
RM-70 Vampire memiliki unit reload integral dan membawa satu set lengkap roket reload. Diperlukan waktu sekitar 2 menit untuk memuat ulang semua 40 tabung peluncuran.
Sistem pemuatan ulang integral ini secara signifikan meningkatkan daya hancur, karenanya kendaraan peluncur RM-70 Vampire dapat dengan cepat meluncurkan dua kali serangan.
Tabung peluncuran juga dapat diisi ulang secara manual dalam waktu sekitar 7 menit.
RM-70 M1 merupakan versi dengan kabin lapis baja yang memberikan perlindungan bagi kru dari tembakan senjata kecil dan serpihan peluru artileri. Kabinnya juga memiliki sistem perlindungan NBC. Sistem artileri ini telah diekspor ke Azerbaijan.
Sementara RM-70 Vampire 4D adalah versi dengan kabin 4 pintu.
Perusahaan Excalibur Army dalam Czechoslovak group merupakan produsen dan penjual kendaraan militer berat, suku cadang, senjata, amunisi, dan peralatan militer lainnya di Ceko.
Excalibur Army berfokus pada pengembangan, produksi kendaraan modern, layanan, perbaikan dan modernisasi, termasuk peningkatan besar, terutama peralatan militer darat.
Pada IDEX 2021, PT Republik Defesindo kerjasama dengan Excalibur Army untuk memproduksi RM 70 Vampire tahun ini di Batam, Indonesia.
Perusahaan Ceko dimaksud akan memberikan ToT (Transfer of Technology) yang dibutuhkan untuk memproduksi kendaraan tempur RM 70 Vampire dengan menggunakan chasis kendaraan berat multiguna Tatra. (GM)
➶ Garuda Militer
AMX Vertic AMX UAV Technologies
Belakangan ini, wahana drone memang makin dibutuhkan, baik sekadar untuk keperluan hobi maupun kebutuhan spesifik instansi sipil dan militer. Tak mengherankan bila banyak perusahaan baru khusus pembuat drone yang bermenculan, salah satunya start-up asal Yogyakarta, AMX UAV Technologies.
Perusahaan didirikan tahun 2018 oleh Abdul Majid, setahun setelah menyelesaikan pendidikan S2 bidang Konsentrasi Elektronika dan Instrumentasi pada jurusan llmu Komputer, FMIPA Universitas Gajah Mada (UGM) tahun 2017. Menyambung S1 program studi Elektronika dan Instrumentasi, juga di FMIPA-UGM.
Saat ini AMX UAV Technologies telah menyelesaikan pengembangan empat prototipe drone yang dinamai AMX Vertic (vertical take off & landing) disebut sebagai AMX V1 hingga AMX V4.
AMX Vertic tergolong jenis drone VTOL tailsitter atau tilt-body. Drone ini dapat terbang/mendarat secara vertikal seperti helikopter namun akan mengubah orientasi menjadi pesawat fixed wing saat terbang jelajah.
Prototipe pertama AMX V1 digunakan sebagai flying test bed untuk menguji sistem kendali dan flight controller VTOL.
Sementara pada prototipe kedua, AMX V2 sedikit ada perbedaan desain pada sayap-fuselage serta landing skid yang bersifat detachable atau dapat dilepas untuk memudahkan transportasi di lapangan.
AMX Vertic
Dengan menggunakan konektor khusus untuk menghubungkan kabel power dan data, sayap-fuselage AMX V2 dapat dirakit dalam waktu singkat, kurang dari 1 menit.
Selanjutnya pada prototipe ketiga, AMX V3 pengembangan difokuskan untuk mendesain drone yang lebih andal. Saat mode copter, drone sanggup menghadapi terpaan angin kencang 8 m/s.
AMX V3 digunakan juga untuk menguji fitur kendali full autonomus di mana pengguna cukup memasukkan parameter misi, selebihnya flight controller yang akan mengerjakan misinya.
Dibandingkan dengan dua pendahulunya, AMX V3 pada bagian fuselage-nya telah menggunakan fiber composite murni, tanpa inti foam.
Sedangkan AMX V4 adalah prototipe terakhir (initial production) yang akan dijadikan acuan untuk versi produksi dari drone AMX Vertic ini.
Pada AMX V4 difokuskan untuk peningkatan kinerja pada mode fixed wing serta integrasi semua sistem & fitur.
Abdul Majid, perancang drone AMX Vertic dari Yogyakarta.
Saat mode fixed wing, terdapat fitur differential thrust untuk meningkatkan kestabilan drone selama terbang jelajah, dan saat mode copter, AMX V4 memiliki ketahanan angin meningkat menjadi 9-10 m/s.
Untuk spesifikasinya, AMX Vertic memiliki panjang 50 cm, tinggi 45 cm, dan rentang sayap 140 cm serta total berat mencapai 3,5 kg.
Sebagai penggeraknya empat rotor kecil (quad rotor). AMX Vertic berdurasi terbang 35 menit dengan ketinggian maksimum 300 m. Dioperasikan dengan mode RC jangkauan terbangnya mencapai 1,5 km dan mode telemetri sejauh 15 km.
Penasaran dengan keberadaan drone AMX Vertic ini, Airspace Review secara khusus menanyakan langsung kepada Abdul Majid sang perancangnya, terkait apakah drone murni rancangan sendiri atau mengadopsi desain dari luar (rakitan)?
“Untuk desain dari kami sendiri, pengerjaan pembuatan airframe-nya di bengkel aeromodeling berlokasi di Yogyakarta,” ujar Abdul Majid seraya menambahkan bila motor dan peralatan elektronis masih dibeli dari luar.
Sementara untuk peluncuran resmi AMX Vertic sendiri baru akan dilakukan bulan Maret 2021 mendatang. Drone akan ditawarkan untuk keperluan sipil sebagai wahana aerial mapping, survey dan monitoring. [Rangga Baswara Sawiyya]
Mesin Ford, Isuzu, dan Tata Ilustrasi kendaraan Maung [istimewa]
PT Pindad (Persero) dalam waktu dekat akan mulai memasarkan Maung versi sipil. Dengan demikian, kendaraan taktis ringan (rantis) ini bisa dibeli masyarakat umum.
Namun jelang proses komersialiasi yang dijadwalkan pada pertengahan 2021, rupanya Pindad saat ini sedang mencari ramuan baru bagi sektor dapur pacu Maung.
Abraham Mose, Direktur Utama PT Pindad (Persero) mengatakan, pihaknya sedang melakukan pengujian mesin diesel dari beberapa merek di luar Toyota.
"Betul, jadi kami sekarang itu sedang melakukan pengetesan mesin lain untuk Maung. Untuk base engine-nya tetap diesel dan kapasitanya juga tidak beda dari yang sekarang Maung pakai (Toyota Hilux)," ujar Abraham saat dihubungi Kompas.com, Kamis (25/2/2021).
Saat ditanya menggunakan mesin merek apa saja, Abraham menyebutkan sejauh ini ada tiga kandidat yang memiliki potensi untuk diaplikasi ke Maung nantinya.
Mobil dari PT Pindad yang dibeli oleh bupati terpilih Hendy Siswanto sebagai kendaraan operasional [DOK TIM HENDY SISWANTO]
Ketiganya adalah mesin diesel milik Isuzu, Tata Motors, dan Ford yang diklaim langsung didatangkan dari Thailand.
Namun untuk tipe mesin dieselnya sendiri, Abraham mengaku tidak begitu mengingat, hanya saja secara kubikasi tidak jauh berbeda dengan Hilux.
"Sekarang ini ada 10 unit Maung yang kita tes menggunakan varian mesin diesel lain. Kandidatnya itu ada dari dieselnya Ford, lalu Isuzu D-Max, dan punya Tata juga kita tes," ucap Abraham.
Menurut Abraham, bila hasil pengujiannya cukup baik, maka Pindad juga akan mengaplikasi mesin-mesin tersebut untuk Maung yang bakal dijadikan sebagai pilihan untuk calon konsumennya.
"Kurang lebih kita jadikan seperti varian, selain Hilux ada pilihan mesin diesel juga dari merek-merek tadi, dan pastinya akan menjadi faktor penentu untuk kisaran harga Maung nanti," kata dia.
★ Kompas
✈️ Mengancam menjatuhkan sanksi✈️ Jet tempur Sukhoi Su-35. [Vasily Maximov / AFP]
Amerika Serikat menyatakan prihatin atas rencana Mesir membeli senjata militer dari Rusia, yakni jet tempur Su-35.
Hal itu disampaikan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken saat melakukan percakapan telepon Menlu Mesir Sameh Shoukry.
"Menlu menyampaikan keprihatinan atas hak asasi manusia, yang dia tekankan akan menjadi inti dari hubungan bilateral AS-Mesir, dan rencana pembelian pesawat tempur Su-35 Mesir dari Rusia," kata Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price, Selasa (23/2) dalam pernyataan dikutip dari situs resmi pemerintahan AS.
Negeri Paman Sam juga menentang keras langkah sekutunya, Turki yang membeli jet tempur Rusia.
AS mengancam menjatuhkan sanksi kepada para sekutu mereka yang nekat membeli peralatan tempur dari Rusia.
Dalam kesempatan itu, Blinken dan Shoukry juga menyoroti pentingnya kemitraan strategis yang kuat antara Amerika Serikat dan Mesir.
"Terutama dalam keamanan dan kerja sama kontraterorisme yang sedang berlangsung, serta bertukar pandangan tentang masalah regional."
Pembicaraan perdamaian yang didukung PBB di Libya dan proses perdamaian Timur Tengah turut disinggung dalam percakapan tersebut.
Mesir telah mengungkapkan rencana membeli jet tempur Su-35 untuk membantu militer dalam memerangi pemberontakan di Semenanjung Sinai yang sudah terjadi selama bertahun-tahun.
Hal itu diputuskan Mesir setelah Amerika Serikat tidak menanggapi permintaan pembelian 24 jet tempur F-35.
Kesepakatan dengan Rusia tersebut ditujukan untuk memperluas jaringan pemasok senjata bagi Mesir. Sebab, selama beberapa tahun terakhir bantuan militer dari AS dihentikan karena kekhawatiran pelanggaran hak asasi manusia.
Mesir sendiri merupakan salah satu penerima bantuan militer terbesar dari AS di luar Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO). Akan tetapi, belakangan ini Mesir beralih meminta bantuan militer kepada Rusia.
Bahkan pada 2017 Mesir mengizinkan pasukan militer Rusia untuk menggunakan pangkalan udaranya.
(dea)
‘Kopian’ MQ-9 ReaperIran luncurkan pesawat tanpa awak canggih terbaru Kaman-22. [Iran.liveuamap.com]
Iran luncurkan pesawat tanpa awak canggih terbaru Kaman-22. Iran memang telah mengalami kemajuan pesat dalam pengembangan pesawat tanpa awak canggih. Bahkan teknologi dronenya telah teruji di berbagai front pertempuran yang diopergunakan oleh para pejuang Hizbullah dan Houthi dalam beberapa tahun terakhir di kawasan regional Timur Tengah. Bahkan keseimbangan Perang Yaman telah berubah secara drastis setelah para pejuang Houthi mulai mengembangkan drone dan rudal berkat bantuan pengetahuan dan teknologi Iran.
Kaman-22 adalah drone berbadan lebar pertama produksi lokal yang diklaim mampu membawa berbagai jenis senjata dan terbang sejauh 3.000 kilometer dengan durasi 24 jam. Drone juga dilengkapi dengan kemampuan peperangan elektronik dan optic untuk pengintaian, kata Brigjen Aziz Nasirzadeh, komandan Islamic Angkatan Udara Republik Iran (IRIAF).
Ditambahkan pula bahwa Kaman-22 dapat menjalankan berbagai misi seperti patroli, pengintaian, pengumpulan data, pencitraan, dan pertempuran udara dengan muatan senjata pintar, kata Nasirzadeh seperti dikutip Tasnim News.
Berdasarkan analisa gambar yang ada, Kaman-22 terlihat mirip MQ-1 Predator Amerika Serikat (AS) dengan fitur MQ-9 Reaper yang lebih canggih. Hal tersebut tidak mengherankan, karena empat tahun lalu Iran mengklaim berhasil mendaratkan drone MQ-1 AS yang sedang melakukan pengintaian.
UCAV Kaman 22 dipamerkan dengan persenjataannya.
Demikian pula sayap lurus Kaman-22 dengan cantelan senjatanya yang mirip Reaper – tapi juga memiliki kemiripan dengan drone CH-5 Cina yang sudah banyak diekspor.
Kaman-22 atau Panah-22 dalam bahasa Persia kini menjadi drone terbesar yang dimiliki oleh Angkatan Udara Iran yang daya muatnya lebih besar dari MQ-1 AS.
Segala kemajuan dalam bidang persenjataan Iran, telah ditegaskan berulang kali oleh para pejabat Iran bahwa negara para mullah itu tidak akan ragu memperkuat kemampuan militernya, termasuk kekuatan rudal balistiknya – yang sepenuhnya dimaksudkan untuk pertahanan. Dan kemampuan pertahanan Iran tidak dapat dinegosiasikan. (AS)
♖ Nusantara News
➶ Di IndonesiaRM 70 Vampire Marinir ujitembak Rhan 122B pindad [Marinir] ★
Badan usaha milik swasta PT Republik Defensindo baru-baru ini menanda tangani kerjasama memproduksi kendaraan militer RM 70 Vampire di Indonesia.
Perjanjian ini bersama Excaclibur Army, Ceko untuk memsuplai kebutuhan ranpur peluncur roket di Indonesia.
Pada IDEX 2021 di Abu Dhabi, kedua perusahaan menyetujui untuk memproduksi ranpur RM 70 Vampire di Indonesia dengan menggunakan chassis kendaraan serbaguna Tatra.
RM-70 Vampire [Excalibur Army] ★
Mengutip dari Czdefence.cz, nantinya produksi kendaraan tempur ini akan bertempat di Batam.
Perusahaan dari group Czechoslovak (GSG) menyediakan ToT (Transter of Technology) yang dibutuhkan untuk memproduksi kendaraan 4x4, 6x6 maupun 8x8 dengan chasis kendaraan serbaguna Tatra, yang akan dimulai tahun ini.
Kerjasama ini juga memberikan izin untuk kebutuhan pasar ekspor.
Indonesia selama ini pengguna berbagai produk Excalibury Army, diantaranya ranpur Pandur II 8x8 yang digunakan TNI AD, dan juga ranpur RM 70 Vampire yang digunakan Marinir. (GM)
➶ Garuda Militer
⚓️ Dari Bergamini class Fregat canggih Bergamini class kedua Mesir mulai uji coba laut (Bernees, FFG 1003), berlayar dari La Spezia pada tanggal 15 Februari. Ini adalah bekas FREMM “Emilio Bianchi” yang dibuat untuk Angkatan Laut Italia. [Naval News]
Fregat canggih Bergamini class kedua Mesir mulai uji coba laut. Fregat FREMM kedua yang sebelumnya dikenal sebagai “Emilio Bianchi” kemudian dinamai Bernees (FFG 1003) oleh Angkatan laut Mesir. Menurut informasi terakhir, fregat dengan lambang Mesir tersebut telah memulai uji coba laut sekitar 15 Februari lalu.
Sejauh ini, terkait pengiriman Bernees belum diungkapkan kepada publik. Tapi diperkirakan akan dilakukan dalam beberapa minggu mendatang menyusul fregat pertama Al Galala (FFG 1002) yang meninggalkan La Spezia pada 25 Desember dan tiba di Alexandria pada 30 Desember.
Fregat terbaru Angkatan Laut Mesir, Bernees (FFG 1003), seperti halnya Al Galala beberapa sestem peperangan elektronik dan perangkat Thales Altesse CESM, termasuk antena komunikasi telah diturunkan. Sisanya tidak ada perubahan sesuai dengan standar FREMM aslinya.
Meski begitu, tetap saja fregat Bergamini class ini memiliki fleksibilitas tingkat tinggi yang mampu beroperasi dalam segala situasi taktis. Memiliki panjang 144 meter, lebar 19,7 meter dan berbobot penuh 6.700 ton – kapal dapat melaju dengan kecepatan maksimum lebih dari 27 knot serta kapasitas akomodasi untuk 200 orang awak.
FREMM adalah fregat multiguna yang dirancang oleh perusahaan Prancis Naval Group dan Fincantieri Italia untuk angkatan laut Prancis dan Italia. Program FREMM terdiri dari pembangunan 18 kapal: 8 untuk Prancis, 10 untuk Italia yang tenggat waktunya hingga 2022 untuk menyelesaikan keselurahannya sejak kiriman kapal pertamanya pada 2012.
Pada 16 Februari 2015, Angkatan Laut Mesir mengakuisisi satu FREMM Prancis Normandie menjadi Tahya Misr (FFG 1001) – sebagai bagian dari kesepakatan besar senilai US$ 5,9 miliar – termasuk 24 Rafale dan rudal.
Seperti halnya FREMM kelas Aquitaine Prancis, Mesir kemudian menggunakan perangkat satelit telekomunikasi militernya sendiri, yang dipasok oleh Airbus Defense and Space dan Thales Alenia Space untuk kebutuhan Angkatan Lautnya, termasuk untuk kedua kapal fregat kelas Bergamini Itali. (AS)
Beralih ke F-15 & Rafale Sukhoi Su-35 (AP Photo/Misha Japaridze) ☆
TNI AU sempat mengumumkan soal pembelian alutsista baru jet tempur F-16 EX dan Rafale hingga 2024. Rencana ini dinilai lebih aman ketimbang membeli pesawat dari Rusia, seperti Sukhoi Su-35. Pasalnya, ada bayangan sanksi oleh Amerika Serikat dalam bentuk CAATSA (The Countering America's Adversaries Through Sanctions Act).
"Masalah Sukhoi Su-35 ada beberapa masalah di Rusia sendiri. Ada sanksi perdagangan internasional oleh AS atas produk militer Rusia dan itu dilakukan sejak 2016, namanya CAATSA. Sanksi yang (bisa) berimbas serius bagi Indonesia, CAATSA lahir dari ide Amerika menyikat Rusia dari persenjataan dunia," kata Pengamat Militer, Connie Rahakundini dalam Profit, CNBC Indonesia Rabu, (24/02/2021).
Sanksi itu sudah pernah menimpa pada Turki. Pada Pertengahan Desember lalu, AS Merilis sanksi tersebut karena Turki membeli sistem S-400 dari Rusia. AS beranggapan membahayakan keamanan teknologi dan personel militer AS dan menyediakan dana yang besar untuk sektor pertahanan Rusia, serta akses Rusia ke Angkatan bersenjata Turki dan industri pertahanan.
Keputusan itu mengakibatkan penangguhan Turki dan menghapus Turki dari kemitraan global F-35 Joint Strike Fighter. Keputusan itu mengirimkan sinyal yang jelas bahwa Amerika Serikat akan sepenuhnya menerapkan CAATSA Pasal 231 dan tidak akan mentolerir transaksi signifikan dengan sektor pertahanan dan intelijen Rusia.
"Mungkin ini jadi pandangan Pak Prabowo, Kemenhan atau Mabes TNI untuk tidak meneruskan pembelian Sukhoi," sebut Connie.
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto pada 2020 sempat berkeliling melakukan penjajakan untuk akuisisi alutsista ke berbagai negara termasuk jet tempur AS dan Perancis.
Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo mengatakan TNI AU mulai tahun ini hingga 2024 akan segera merealisasikan akuisisi berbagai alutsista modern secara bertahap, dua di antaranya pesawat multi-role combat aircraft, F-15 EX dan Dassault Rafale.
"Mulai tahun ini hingga tahun 2024, kita akan segera merealisasikan akuisisi berbagai alutsista modern secara bertahap. Beberapa di antara alutsista tersebut adalah pesawat multi-role combat aircraftF-15 EX dan Dassault Rafale, Radar GCI4, pesawat berkemampuan Airborne Early Warning, pesawat tanker yakni Multi Role Tanker Transport, pesawat angkut C-130 J, UCAV berkemampuan MALE dan berbagai alutsista lainnya," kata Fadjar Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Fadjar Prasetyo dalam keterangan resminya, Jumat (19/2/2021).
Jet tempur F-15EX merupakan produk dari perusahaan dirgantara, Boeing. Dilansir dari situs Boeing, F-15EX menyelesaikan penerbangan pertama pada 2 Februari 2021.
Varian modern dari F-15 ini juga mencakup kontrol penerbangan fly-by-wire, kokpit digital baru, radar AESA modern dan ADCP-II, dan diklaim beroperasi dengan komputer misi tercepat di dunia.
F-15EX menampilkan sistem peperangan elektronik Eagle Passive/Active Warning dan Survivability System untuk meningkatkan efektivitas misi dan kemampuan bertahan bagi operator.
Mengapa Pilih Rafale
Rafale [istimewa] ☆
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto bakal memborong beberapa jet tempur untuk memperkuat pertahanan Indonesia, dua di antaranya pesawat multi-role combat aircraft, F-15 EX dan Dassault Rafale. Nama terakhir menjadi pertanyaan karena harganya dinilai biaya mahal untuk ukuran pesawat sejenis.
"Hambatan utama Rafale adalah biaya tinggi untuk pesawat berbadan ringan dengan spesifikasi yang menurut saya nggak terlalu spesialisasi. Rafale ini salah satu pesawat tempur termahal di internasional dan pembelinya nggak banyak," kata Pengamat Militer, Connie Rahakundini dalam Profit, CNBC Indonesia, Rabu, (24/02/2021).
Pengguna pesawat tempur ini tentu Prancis sebagai produsen, selain itu ada dari India. Namun keputusan India menggunakan Rafale karena terikat perjanjian kerjasama nuklir. Sehingga bukan semata-mata karena aspek pesawat tempurnya.
"Pertanyaan saya ini sangat mahal. Kalau sangat bagus kenapa Oman, Korea Singapura, Libya, Kuwait, Kanada, Brazil, Belgia, Swiss, Malaysia malah tidak membelinya? Ini harus jadi pertanyaan, karena kita mesti lihat," sebut Connie.
Salah satu alasan mengapa Connie menyebut mahal karena faktor produksi serta kedalaman riset dan teknologinya tidak begitu dalam. Kalah jika membandingkannya dengan Amerika Serikat atau Rusia.
"Bagi negara-negara pencari pesawat tempur, yang lain sudah betul, kita liat ke F-15. Kalau mau lebih ke F16 Viper atau F18 karena akan lebih hemat biaya," sebut Connie.
Pengguna jet tempur Rafale saat ini selain Prancis ada India, Mesir, dan Qatar. (hoi/hoi)
⚓️ Untuk pemeliharaan alutsista Ilustrasi Iver Huitfeldt Class frigat [Royal Danish Navy]
Kementerian Pertahanan (Kemenhan) menjadi salah satu instansi dengan kenaikan belanja paling besar pada Januari 2021. Dalam catatan Kementerian Keuangan (Kemenkeu), realisasi dari instansi yang dipimpin oleh Prabowo Subianto tersebut mencapai Rp 500 miliar atau naik 101,1% dibandingkan periode yang sama tahun lalu (year on year/yoy).
"Yang kelihatan belanja barang naik yakni Kemenhan naik 101%," ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers virtual, Selasa (23/2/2021).
Belanja Kemenhan paling besar adalah untuk pemeliharaan alutsista. Menurut Sri Mulyani, hal tersebut turut membantu percepatan pemulihan ekonomi dalam negeri.
"Kemenhan untuk pemeliharaan alutsista mereka," kata dia.
Selain Kemenhan, instansi lain yang mengalami kenaikan belanja tertinggi adalah Kementerian PUPR karena berbagai penugasan pembangunan yang diberikan oleh Pemerintah di tahun ini dan melanjutkan proyek tahun sebelumnya.
Berikut enam Kementerian yang belanja paling rajin di Januari 2021:
1. Kementerian PUPR Rp 600 miliar, naik 307,5%
2. Polri Rp 600 miliar, naik 2,7%
3. Kementerian Perhubungan Rp 500 miliar
4. Badan Intelijen Negara (BIN) Rp 200 miliar, naik 9,8%
5. Kemenhan Rp 500 miliar, naik 101,1%
6. Kementerian Kesehatan Rp 200 miliar.
Joint production & development Alkom Penandatanganan NDA antara PT. Len Industri dengan Rohde & Schwarz [Kemhan] ☆
Len Industri dan Rohde & Schwarz telah melakukan penandatanganan NDA dan penjajakan kerja sama joint production and development alat komunikasi militer untuk membangun kemampuan network centric warfare (NCW) TNI melalui sistem C4ISR (Command, Control, Communications, Computers, Intelligence, Surveillance and Reconnaissance) yang terintegrasi.
Penandatangan disaksikan oleh Dirjen Pothan Kemhan Mayjen TNI Dadang Hendrayudha di booth Len Industri, IDEX & Navdex 2021, pada Senin (22/02).
Direktur Bisnis dan Kerjasama PT Len Industri, Wahyu Sofiadi menjelaskan bahwa tujuan utama kegiatan pameran seperti ini adalah untuk melakukan promosi produk industri pertahanan di pasar luar negeri. Selain itu juga sebagai ajang temu dalam membangun jaringan mitra di luar negeri, terutama partner teknologi kunci yang ikut hadir dalam pameran.
“BUMN Indhan di Abu Dhabi sekarang sedang menawarkan portofolio yang sudah dimiliki, sudah banyak pengalaman sebagai mitra kerja Kemhan dan TNI di bidang pertahanan. Contohnya, PT Len Industri sudah memproduksi radio sendiri, target drone, sistem senjata, command and control,” ujarnya.
Sebagai langkah untuk masuk ke global supply chain technology partner, Len Industri dan BUMN Industri Pertahanan memiliki rencana strategic partnership dengan perusahaan global di 3 matra (darat, laut, udara).
Hal ini bertujuan untuk meningkatkan penguasaan kompetensi kunci dan memandirikan industri pertahanan dalam negeri. Sehingga berimbas pada peningkatan sustainability dan skala bisnis, adanya recurring income dari bisnis MRO (Maintenance, Repair & Overhaul), hingga pengurangan ketergantungan impor produk utama.