Sabtu, 12 Juni 2021

TNI AL Tak Pernah Minta Merek Khusus

⚓️ Perihal pembelian kapal dari Italia FREMM Bergamini class [RID]

Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut Laksamana Pertama TNI Julius Widjojono enggan berkomentar soal pembelian kapal perang dari Fincantieri, asal Italia.

Julius meminta agar persoalan ini langsung ditanyakan kepada Kementerian Pertahanan. Namun, Julius mengatakan TNI AL tak pernah meminta secara khusus merek tertentu.

"Kami hanya meminta spesifikasi opsrek dan spektek yang dibutuhkan saja. Misalnya kalau mobil, kami mengajukan yang larinya cepat, anti peluru, dan sebagainya. Tidak pernah menyebut merk, harus BMW, Ford, tidak," ujar Julius saat dihubungi pada Jumat, 11 Juni 2021.

Kementerian Pertahanan RI diketahui telah menyepakati pengadaan delapan unit kapal perang Italia melalui kontrak kerja sama dengan Fincantieri.

Rinciannya, Kemenhan akan memperoleh enam kapal perang kelas FREMM dan dua fregat kelas Maestrale yang dimodernisasi.

  Pertanyakan Sumber Duit Beli 8 Kapal Perang Italia 
Komisi I DPR RI mempertanyakan anggaran yang digunakan Kementerian Pertahanan (Kemenhan) untuk memborong delapan kapal perang dari Fincantieri. Anggota Komisi I Syarifuddin Hasan mengaku belum pernah diajak membahas pembelian kapal buatan perusahaan senjata asal Italia ini.

Politikus Partai Demokrat mengatakan pembahasan mengenai seluruh program alutsista baru akan dibahas pekan depan. Anggota Komisi I dari Fraksi Partai Golkar, Dave Laksono, menuturkan hal senada. Ia menyatakan belum pernah ada pembahasan ihwal rencana Kementerian Pertahanan membeli kapal perang dari Italia.

Ia menuturkan semua pembelanjaan butuh pembahasan dengan DPR. "Hanya, bila pinjaman, tidak masuk dalam anggaran Kementerian Pertahanan karena nanti dibayarkan langsung oleh Kementerian Keuangan," ujar Dave dikutip dari Koran Tempo, edisi Sabtu, 12 Juni 2021.

Kementerian Pertahanan terungkap menyepakati pengadaan delapan unit kapal perang Italia melalui kontrak kerja sama dengan Fincantieri, perusahaan Italia yang memproduksi kapal. Rinciannya, akan ada enam kapal perang fregat kelas FREMM, modernisasi, dan dua fregat bekas kelas Maestrale beserta logistiknya. Adanya kesepakatan pembelian kapal perang ini terungkap dari rilis yang diterbitkan oleh Fincantieri.

Menurut anggota Komisi Pertahanan, Bobby Adhityo Rizaldi, Kementerian Pertahanan sempat mempresentasikan tentang adanya keperluan kapal tempur kelas fregat dan akan dibeli pada periode 2020-2024. Pengadaan kapal tempur ini, kata Bobby, untuk melengkapi dua fregat sebelumnya, yaitu KRI RE Martadinata dan KRI I Gusti Ngurah Rai buatan PT PAL bekerja sama dengan Damen, perusahaan asal Belanda.

"Kalau soal akan dipilihnya yang tadi disebut dari Italia, kami di parlemen dibatasi tidak sampai satuan tiga," ujar Bobby.

Satuan tiga adalah dokumen anggaran yang memuat deskripsi program dan rincian alokasi pagu anggaran per program, berdasarkan unit eselon I dan lingkup satuan kerja lingkup kementerian/lembaga negara. Berdasarkan putusan Mahkamah Konstitusi 2014, DPR sudah tidak berwenang dalam pembahasan anggaran hingga satuan tiga.

Bobby mengatakan presentasi oleh Kemenhan soal adanya kebutuhan kapal perang dilakukan saat rapat bersama DPR pada Senin dan Rabu pekan lalu. Total belanja alutsista yang diajukan Kementerian untuk belanja pada 2022, kata Bobby, adalah sekitar Rp 125 triliun dengan usul tambahan Rp 37 triliun. Sehingga totalnya menjadi Rp 162 triliun.

Bobby mengatakan dalam rapat itu tidak ada angka persis untuk pembelian kapal perang. "Per item tidak ada, karena itu satuan tiga," katanya.

Tempo berupaya meminta konfirmasi kepada Direktur Jenderal Strategi Pertahanan Kementerian Pertahanan Mayor Jenderal Rodon Pedrason dan juru bicara Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak atas pembelian delapan kapal perang asal Italia tersebut, namun belum ada balasan.

 ⚓️  Tempo  

[Global] Cerita Eks Bos Mossad Curi Arsip Nuklir Iran

Libatkan 20 Agen, Pecahkan 30 Brankashttps://pict-c.sindonews.net/dyn/620/pena/news/2021/06/12/43/453472/cerita-eks-bos-mossad-curi-arsip-nuklir-iran-libatkan-20-agen-pecahkan-30-brankas-nme.jpgMantan kepala Mossad Israel, Yossi Cohen. [Foto/REUTERS]

Yossi Cohen, mantan kepala bada mata-mata Mossad Israel, memberikan wawancara bocoran tentang operasinya terhadap Iran . Salah satu materi yang dia bocorkan adalah tentang pencurian arsip nuklir Teheran.

Pencurian arsip penting berskala besar itu dimulai dari penggerebekan sebuah gudang pada 2018 dan para agen Mossad mengangkut puluhan ribu dokumen ke luar dari Iran menuju ke Israel.

Dalam wawancara itu, Cohen juga mengisyaratkan keterlibatan Israel dalam penghancuran fasilitas nuklir Iran di Natanz, dan pembunuhan seorang ilmuwan nuklir.

Cohen pensiun sebagai kepala Mossad minggu lalu.

Dia berbicara kepada jurnalis Ilana Dayan di program dokumenter Uvda di Channel 12, yang disiarkan di televisi Israel tersebut pada Kamis malam.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menunjuk Cohen sebagai kepala Mossad pada akhir 2015. Dia bergabung dengan agensi tersebut pada tahun 1982 setelah belajar di sebuah universitas di London.

Cohen mengatakan kepada program tersebut bahwa dia memiliki ratusan paspor sepanjang karirenya.

Saat-saat yang paling mengungkapkan dalam wawancara adalah tentang pencurian arsip nuklir Iran.

Netanyahu mengungkapkan file-file yang dicuri pada konferensi pers pada 2018, yang katanya membuktikan Iran pernah diam-diam mencoba membuat senjata nuklir dan diam-diam mempertahankan pengetahuan tersebut. Namun, tuduhan itu dibantah Iran.

Cohen mengatakan dalam wawancara itu bahwa butuh dua tahun untuk merencanakan operasi. Total 20 agen Mossad terlibat di lapangan, yang menurut Ilana Dayan, tidak satupun dari mereka adalah warga negara Israel.

Cohen saat itu mengawasi operasi tersebut dari pusat komando di Tel Aviv. Para agen, kata Cohen, masuk ke gudang dan harus memecahkan lebih dari 30 brankas.

"Saat gambar harta karun itu muncul di layar, ada kegembiraan yang luar biasa bagi kita semua," katanya, seperti dikutip Times of Israel,Sabtu (12/6/2021).

Meskipun tidak biasa bagi mantan kepala Mossad untuk memberikan wawancara atau membuat pandangan mereka tentang isu-isu tertentu diketahui pers, komentar Yossi Cohen luar biasa untuk tingkat detail yang mereka ungkapkan.

Times of Israel menyebut wawancara itu "bocoran menakjubkan".

Seperti sesuatu dari bagian-bagian thriller film, Cohen menggambarkan bagaimana para agen memecahkan brankas sebelum mengangkat berton-ton dokumen nuklir Iran dan mengeluarkannya dari negara itu sambil dikejar.

Dalam wawancara itu, dia juga memberi isyarat bahwa Israel memang menyabotase situs nuklir bawah tanah Iran.

Wawancara, bagaimanapun, itu akan dibersihkan oleh sensor militer Israel. Waktunya juga menarik, karena pembicaraan untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir Iran 2015 akan dilanjutkan.

Pemaparan Cohen juga berfungsi sebagai pengingat bagi musuh Israel bahwa Mossad bersedia bertindak jauh di belakang apa yang dianggapnya sebagai garis musuh.

Israel telah berbicara secara terbuka tentang mengambil puluhan ribu dokumen nuklir Iran. Tapi Cohen juga mengisyaratkan keterlibatan Mossad dalam operasi lama lainnya.

Di awal wawancara, Cohen berbicara tentang fasilitas nuklir Iran di Natanz.

Iran mengatakan bahwa sabotase menyebabkan kebakaran di situs pengayaan uranium pada Juli 2020. Sehari setelah mengungkapkan peralatan baru pada April tahun ini, para pejabat kembali mengatakan situs itu telah disabotase dan mengalami kerusakan besar. Iran menuduh Israel melakukan "terorisme nuklir" atas insiden tersebut.

Mr Cohen mengatakan kepada Dayan bahwa dia tahu situs nuklir Iran dengan baik, dan bahwa dia bisa membawanya ke ruang bawah tanah di mana sentrifugal berputar berada. Dia kemudian menambahkan: "Yang dulu berputar. Saat ini, ruang bawah tanah tidak terlihat seperti dulu."

Lebih lanjut, Cohen berbicara tentang Mohsen Fakhrizadeh, ilmuwan nuklir terkemuka Iran yang dibunuh di sebuah jalan di luar Teheran November lalu. Serangan secara terbuka itu dituduhkan oleh Iran kepada Israel.

Mantan kepala Mossad itu tidak mengonfirmasi atau menyangkal keterlibatannya dalam kematian Fakhrizadeh. Namun dia mengatakan ilmuwan itu adalah target "selama bertahun-tahun".

"Jika pria itu memiliki kemampuan yang membahayakan warga Israel, dia harus berhenti eksis," katanya. "Seseorang dapat diselamatkan jika dia siap untuk berganti profesi dan tidak merugikan kita lagi". (min)

  Akui Ilmuwan Nuklir Iran Jadi Target Israel 

Mantan kepala badan intelijen Israel, Mossad, tidak hanya memberi sinyal jika negara Zionis itu berada di balik serangan terhadap fasilitas nuklir Iran. Lebih jauh, ia mengindikasikan jika Israel berada di balik tewasnya ilmuwan nuklir Iran pada November tahun lalu.

Pada November tahun lalu, program nuklir Iran mendapat pukulan telak setelah salah satu ilmuwan nuklir terkemuka, Mohsen Fakhrizadeh, dibunuh oleh senapan mesin otomatis. Mossad pub dituduh bertanggung jawab atas serangan itu, dengan Menteri Luar Negeri Iran Javad Zarif menyatakan ada “indikasi serius” bahwa Israel berada di baliknya.

Terkait pembunuhan tersebut, mantan kepala Mossad Yossi Cohen mengakui bahwa ilmuwan Iran telah menjadi target pengumpulan intelijen oleh instansinya selama bertahun-tahun, karena Israel bermasalah dengan pekerjaannya pada program nuklir Teheran.

Di samping itu, Cohen juga tampak mengeluarkan undangan terbuka kepada setiap ilmuwan Iran yang mungkin ingin meninggalkan program nuklir Teheran. Ia menyatakan bahwa Israel terkadang menawarkan jalan keluar kepada mereka yang bersedia mengubah karier.

Sementara Mossad biasanya dikenal karena tindakan diskresinya, Cohen mengambil kesempatan untuk mengeluarkan peringatan kepada Iran dan para ilmuwan yang bekerja dalam program nuklirnya bahwa mereka akan menjadi sasaran jika mereka melanjutkan kegiatan mereka.

Menggunakan wawancara pertama sejak pensiun untuk secara langsung berbicara dengan kepemimpinan Iran, Cohen menyatakan Iran telah disusupi dan Israel mengawasi kegiatannya.

"Era kebohongan telah berakhir," tegasnya seperti dikutip dari Russia Today, Jumat (11/6/2021).

Diwartakan sebelumnya, Cohen mengindikasikan Israel berada di balik ledakan fasilitas nuklir Iran Natanz.

Juli lalu, fasilitas nuklir Natanz Iran menjadi sasaran ledakan yang menghancurkan perakitan sentrifugal canggihnya, dengan Teheran dengan cepat menuduh Israel berada di balik serangan itu. Ledakan serupa dilaporkan telah menghancurkan sistem tenaga di dalam fasilitas nuklir bawah tanah Iran lainnya awal tahun ini.

Membahas insiden tersebut, Cohen menyatakan bahwa agensinya berada di balik serangan tersebut, meskipun ia tidak memberikan pengakuan yang jelas.

"Kami mengatakan dengan sangat jelas (kepada Iran): kami tidak akan membiarkan Anda mendapatkan senjata nuklir. Apa yang tidak kamu mengerti?" kata Cohen.

Cohen, yang memimpin Mossad sejak 2016, lantas mengatakan bahwa fasilitas Natanz tidak terlihat seperti dulu, setelah ledakan itu melumpuhkan sentrifugalnya. (ian)

 ♖ Sindonews  

Sekilas FREMM Bergamini class

⚓️ Yang akan di akuisisi Indonesia sebanyak 6 unit FREMM Bergamini class [RID]

Setelah CEO Fincantieri, Giuseppe Bono mengumumkan bahwa Indonesia akan dipasok kapal frigate multi peran FREMM (Fregata europea multi-missione) sebanyak 6 unit. Ramai diberitakan media luar dan dalam negeri. Kapal yang diyakini sebagai kapal frigate kelas premium ini menjadi andalan Italia bersama Perancis.

Kapal multi peran yang dibandrol senilai € 598 million per unit menurut Wikipedia lebih murah dari kapal frigate FREMM buatan Perancis. Seperti diketahui bahwa FREMM merupakan kapal kolaborasi Italia dengan Perancis.

Pihak Ficanteri telah memberitakan nantinya ada kemungkinan kerjasama dengan beberapa perusahaan Italia seperti Leornado, yang akan mensuplai berbagai macam combat system, MBDA dan juga perusahaan kapal lokal Indonesia PT PAL.

Mengutip media Italia RID (Rivista Italiana Difesa), nantinya kapal frigate multi peran ini bila jadi dipesan, akan dibangun sebanyak 3 unit di galangan kapal PT PAL, Dimana Fincantieri akan menjadi kontraktor utama untuk keseluruhan program.

Menurut media tersebut, AL Amerika telah memesan sebanyak 10 unit dimana akan diserahkan secara bertahap, lalu Mesir yang telah memesan 2 unit akan bertambah lagi 2 unit. dan menjadikan 20 unit kapal yang diekspor, bila Indonesia jadi memesan 6 unit.

Seperti biasa, proses pengadaan ini masih awal. Kesepakatan/Kontrak yang telah ditandatangani belum menjadi kontrak efektif sebelum dilakukan pembayaran.

  Berikut penampakan FREMM berserta video : 




 ⚓️ 
Garuda Militer  

KRI Diponegoro-365 Latihan Hanudnas Perkasa B 21

... KRI Diponegoro-365 jajaran Satuan Kapal Eskorta (Satkor) Koarmada II yang di komandani oleh Letkol Laut (P) Adam Tjahya mengikuti Latihan Hanudnas Perkasa B 21 yang dibuka oleh Pangkohanudnas Marsekal Muda TNI Ir. Novyan Samyoga, M.M., melalui video conference (vicon) pada Selasa (08/06).

Dalam salah satu serial latihannya disimulasikan KRI DPN-365 mendeteksi kontak udara melalui IFF pada baringan 122, jarak 87 Nm, Squawking 3A 3256 dan melaporkan kontak kepada Posekhanudnas II. Kontak teridentifikasi sebagai Suspect dengan kecocokan IFF Transponder kontak sesuai dengan IFF pesud Musuh dalam Siklops of the day.

KRI Diponegoro melaksanakan peran tempur bahaya udara kuning senjata ketat dan melaksanakan Air Warning A1-A3. Suspect terdeteksi oleh Radar MW08 pada baringan 122 jarak 40 Nm, tracking 340, cepat 570 knots, ketinggian 20,000 feet. Bermanuver sesuai Attack Profile dari FBA dan melaksanakan penghancuran terhadap Bulsi kontak udara 2 pesud F16 C/D pada baringan 122 jarak 2 Nm yang dinyatakan sebagai musuh dan masuk jarak tembak dengan menggunakan SAM Tetral. Disimulasikan 2 Pesawat musuh tertembak dan Jatuh dengan 4 Amunisi SAM.

Sementara itu dalam sambutanya Pangkohanudnas menyampaikan bahwa Latihan Perkasa “B.21” ini untuk menguji piranti lunak dan menguji kesiapan salah satu jajaran yaitu Kosekhanudnas II sebagai ujung tombak Hanud di Indonesia bagian tengah beserta unsur-unsurnya seperti unsur Tempur Sergap, penindak Low Speed dan Low Altitude, satuan Radar, Arhanud, Denhanud, KRI, Posek serta Hanud Pasif untuk menghadapi kontinjensi di wilayahnya dalam menghadapi ancaman nyata di wilayah tanggung jawab Kosekhanudnas II.

Sementara itu Pangkoarmada II Laksda TNI Dr. Iwan Isnurwanto, S.H., M.A.P., M.Tr(Hanla) menekankan keselamatan kerja dalam setiap kegiatan agar tercapai zero accident serta disiplin melaksanakan prokes Covid-19 dan melaksanakan evaluasi selesai kegiatan, guna penyempurnaan pelaksanaan tugas-tugas ke depan secara lebih baik. (Pen2).

  ⚓️ Koarmada 2  

Jumat, 11 Juni 2021

TNI/Polri Lumpuhkan 3 Anggota Kelompok Bersenjata

Satgas Nemangkawi mengklaim dua orang terluka dan satu tewas dari kelompok bersenjata Lekagak Telenggenhttps://tribratanews.polri.go.id/cdn//tbn/news/2021/05/01/42/7046/the-presence-of-tniinp-residents-in-ilaga-papua-now-feel-safe-kkn.jpgIlustrasi satgas Nemangkawi

Kontak tembak kembali terjadi antara aparat gabungan TNI-Polri dengan kelompok bersenjata Papua di Kampung Eromaga, Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak Papua pada Kamis.

Juru bicara Satuan Tugas Nemangkawi Komisaris Besar Iqbal Al-Qudussy mengklaim tiga orang anggota kelompok bersenjata Lekagak Telenggen dilumpuhkan dalam peristiwa tersebut.

Informasi dari masyarakat dan hasil pantauan drone, dua orang terluka tembak atas nama Tinggiter dan Manis sementara sau orang lainnya meninggal dunia atas nama Keminus Murib,” ujar Iqbal melalui siaran pers, Kamis malam.

Situasi keamanan di wilayah Ilaga, Papua meningkat dalam beberapa bulan terakhir dengan terjadinya sejumlah peristiwa pembakaran hingga penembakan.

Pada 8-9 April 2021, kelompok bersenjata membakar sekolah dan menembak seorang guru bernama Oktavianus Rayo (42) dan Yonathan Renden (28) di Distrik Beoga.

Penembakan kembali terjadi terhadap seorang pengemudi ojek pada 14 April 2021 dan selang sehari kemudian seorang siswa SMA di Distrik Ilaga juga tewas ditembak.

Kontak tembak antara kelompok bersenjata dengan TNI-Polri juga terjadi pada Minggu, 25 April 2021 yang menewaskan Kepala Badan Intelijen Nasional Daerah Papua Brigjen TNI I Gusti Putu Danny Nugraha.

Pada pekan lalu, kepala desa bernama Petianus Kogoya tewas ditembak bersama anggota keluarganya.

Polri mengklaim pelaku penembakan tersebut merupakan kelompok bersenjata Papua, sedangkan Tentara Nasional Pembebasan Papua Barat menuding aparat lah yang menembak Petianus Kogoya dan keluarganya.

 ♖ AA  

Prabowo Rapat dengan 3 Matra TNI

Bahas Perencanaan Alutsista (Foto: Kemhan)

Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto memimpin Rapat Brainstorming Perencanaan Alutsista bagi TNI AD dan TNI AU di Kemhan, Jalan Medan Merdeka Bara, Jakarta Pusat, Kamis (10/6/2021) setelah sebelumnya mengadakan kegiatan yang sama dengan TNI AL. Ketiga kegiatan itu dilaksanakan secara terpisah.

Kemhan menuturkan, brainstorming Perencanaan Kebutuhan Alutsista dimaksudkan untuk menyesuaikan kebutuhan pengguna, dalam hal ini TNI dengan blueprint kebutuhan alutsista jangka panjang yang disusun Kemhan.

"Kegiatan brainstorming dengan TNI AD, TNI AU, dan TNI AL adalah kegiatan yang sering dilakukan oleh Kemhan bersama TNI dalam merencanakan Alpahankam," tulis Kemhan dalam keterangan tertulis, Jumat (11/6/2021).

Sementara beberapa waktu lalu, Prabowo telah melaksanakan rapat dengan TNI AL. Dalam hal itu, jelas Kemhan, juga membicarakan rencana kebutuhan alutsista matra laut, dan dihadiri oleh Arsena KSAL Laksda TNI Muhammad Ali, Aslog KSAL Laksda TNI Puguh Santoso dan Kadismatal Laksma TNI Budi Sulistyo.

Dalam kegiatan brainstorming di hari Kamis kemarin, Kemhan menuturkan dari pihak TNI AD, dihadiri oleh Asrena KSAD Mayjen TNI Hendrasto Joko Saksono dan Aslog KSAD Mayjen TNI Jani Iswanto.

Sementara itu dari TNI AU hadir dalam pertemuan KSAU Marsekal TNI Fadjar Prasetyo bersama Asrena KSAU Marsda TNI Andyawan Martono, Aslog KSAU Marsda TNI Djamaluddin, dan Kadis Aeronautika TNI AU Marsma TNI Eddy Supriyono.

  ♔
INews  

[Video] Italian Navy FREMM Frigate Carlo Margottini

⚓️ Post by DefenseWebTV FREMM Frigate Carlo Margottini 592 [marina difesa]

The Italian Navy’s FREMM Frigate “Carlo Margottini”, designed and built by Fincantieri, one of the world’s largest shipbuilding groups, is attending the 6th edition of the Doha International Maritime Defence Exhibition & Conference, DIMDEX 2018, one of the leading events in the global maritime defence and security industry.

The ITS Margottini, an Anti-Submarine Warfare unit, is equipped with systems designed, produced and integrated by Leonardo.

These systems include the Combat Management System (CMS), radar sensors and Fire control systems, Electro-optical and Infrared sensors for tracking functions, communication systems and defence systems.

The Frigate also has on-board the NH90 NFH multi-role helicopter with specific avionics and mission equipment for naval operations produced by Leonardo.



  ⚓️ Youtube 

Kamis, 10 Juni 2021

Kemhan Sudah Tandatangani Kontrak Awal 36 Rafale

✈️ Rafale [Dassault] ✈️

Kabar baik dari rencana pembelian alutsista oleh Kementerian Pertahanan Republik Indonesia (Kemhan RI).

Sumber Airspace Review di Jakarta mengatakan, Kemhan RI dan Dassault Aviation (pabrik pembuat Rafale) dari Perancis telah menandatangani kontrak awal untuk pengadaan 36 jet tempur multiperan tersebut.

Penandatanganan kontrak awal yang disebut kontrak “Come Into Force” itu ditandatangani pada Senin, 7 Juni 2021 dan akan mulai berlaku pada Desember 2021.

Kontrak ‘Come Into Force’ sudah ditandatangani pada Senin, 7 Juni. Kontrak akan mulai berlaku pada Desember tahun ini,” kata sumber AR.

Ditambahkan, perjalanan Indonesia untuk mendapatkan pesawat Rafale dari Perancis memang masih panjang. Kontrak “Come Into Force” selanjutnya akan menjadi dasar menuju Kontrak Efektif setelah semua kesepakatan antara Indonesia dan Perancis tercapai dan Indonesia membayar uang muka pembelian 36 Rafale.

Sementara itu, hingga saat ini antara Indonesia dan Perancis belum tercapai poin-poin kesepakatan untuk Imbal Dagang, Kandungan Lokal dan/atau Ofset (IDKLO) dalam hal rencana pembelian 36 Rafale.

Seperti diketahui, Undang Undang No. 16 Tahun 2012 tentang Industri Pertahanan mengamanatkan pembelian alpalhankam (alat peralatan pertahanan dan kemananan) dari luar negeri harus disertai dengan IDKLO.

Rencana pembelian jet tempur Rafale mengemuka setelah harian Perancis, La Tribune, memberitakan niat Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto untuk membeli pesawat ini.

Prabowo melakukan pertemuan dengan Menteri Angkatan Bersenjata Perancis Florence Parly dalam kunjungan kerja di Paris, Perancis pada 21 Oktober 2020.

Pada Desember 2020, La Tribune memberitakan bahwa Indonesia akan membeli 48 unit Rafale dari Perancis.

Belakangan, beragam pemberitaan menyebut bahwa Indonesia akan membeli 36 Rafale dari Negeri Menara Eiffel tersebut, bukan 48 seperti pemberitaan awal.

Pihak Dassault sendiri telah melakukan pertemuan dengan Kementerian Pertahanan RI di Jakarta pada 21 Februari 2021.

Tim Dassault terdiri dari Vice President Dassault Aviation Business Development Jean Claude Piccirillo dan Vice President Offset Dassault Michael Paskoff.

Kedatangan mereka diterima oleh Direktur Jenderal Potensi Pertahanan (Ditjen Pothan) Kemhan Mayjen TNI Dadang Hendrayudha dan Direktur Teknologi Industri Pertahanan (Dirtekindhan) Laksma TNI Sri Yanto. [RNS]

  ✈️
Airspace Review  

Spesifikasi Kapal Perang italia yang Diborong Prabowo

⚓️  FREMM (fincantieri)

Pemerintah Republik Indonesia dilaporkan telah menyepakati pembelian kapal perang buatan Italia. Seperti dikutip laman resminya, perusahaan kapal asal Negeri Pizza, Fincantieri mengonfirmasi telah menandatangani kontrak kerja sama dengan Kementerian Pertahanan RI di bawah komando Menteri Pertahanan Prabowo Subianto Djojohadikusumo.

Fincantieri mengklaim pesanan dari Kemhan RI merupakan keberhasilan bagi perseroan dan Italia yang telah memiliki 10 fregat kelas FREMM. Kesepakatan tersebut juga sangat penting untuk memperkuat kerja sama antara kedua negara.

"Fincantieri akan menjadi kontraktor utama untuk keseluruhan program," tulis laman resmi Fincantieri seperti dikutip CNBC Indonesia, Kamis (10/6/2021).

Nantinya Fincantieri akan menyediakan enam fregat baru kelas FREMM dan dua fregat bekas kelas Maestrale disertai dukungan logistik yang dibutuhkan.

"Modernisasi dua kapal kelas Maestrale, yang akan diperoleh Fincantieri dari Angkatan Laut Italia setelah dinonaktifkan, juga akan dilakukan di Italia," tulis Fincantieri.

Lalu seperti apa spesifikasi dua jenis kapal perang buatan Italia tersebut? Berikut spesifikasinya, sebagaimana dilansir dari Naval Technology.

 FREMM 
FREMM class

FREMM adalah program bersama antara Prancis dan Italia. Fregat jenis ini memiliki panjang 140 m dan lebar 20 m dengan perpindahan 6.000t. Kapal tersebut dapat menampung 108 perwira dan awak.

Fregat Italia ini dipersenjatai dengan sistem rudal SAAM Aster 15 untuk kemampuan pertahanan udara dan juga rudal anti kapal skimming laut Teseo Mk2 (versi ekspor, Otomat Mk2). Keduanya dipasok oleh MBDA.

Teseo Mk2 menggunakan panduan inersia yang diperbarui dengan perintah dan memiliki jangkauan hingga 55 km. Dua sistem peluncuran vertikal DCNS Sylver A43 dipasang di setiap kapal.

Fregat ini juga dilengkapi dengan sistem senjata anti-kapal selam segala cuaca Milas milik MBDA. Milas, turunan dari Otomat Mk2, membawa dan melepaskan torpedo ringan seperti MU-90 dekat dengan kapal selam musuh yang ditunjuk. Posisi kapal selam ditunjukkan oleh sonar kapal atau aset lain seperti helikopter ASW atau pesawat patroli maritim.

Suite sonar kapal mencakup sonar yang dipasang di lambung Thales Type 4110. Ia juga dilengkapi dengan sonar derek aktif frekuensi sangat rendah Thales Type 4929.

Selain itu, fregat ini memiliki radar array bertahap multifungsi G-band EMPAR dari Selex Sistemi Integrati adalah radar kendali tembakan untuk sistem rudal. Sistem infrared search-and-track (IRST) kapal adalah sistem pengawasan akuisisi diam Galileo Avionica (SASS).

 Maestrale 
Maestrale class

Fregat kelas Maestrale dibangun oleh Fincantieri untuk Angkatan Laut Italia (Marina Militare). Maestrale berasal dari fregat kelas Lupo, tetapi memiliki beberapa perbedaan dalam perpindahan dan kecocokan senjata. Ini memiliki perpindahan yang lebih besar sekitar 500t dan menggabungkan senjata anti kapal selam yang lebih canggih dan kuat daripada kelas Lupo.

Dengan superstruktur besar terbuat dari paduan ringan, fregat ini memanjang tanpa gangguan sampai hanggar dan mencakup satu menara besar dan satu corong. Lambung kapal dibagi menjadi lima belas kompartemen kedap air.

Dua stabilisator sirip yang tidak dapat ditarik memberikan stabilitas pada kapal dan mengurangi body roll sebesar 30° hingga 3° pada kecepatan 18kt.

Sistem komando dan kontrol IPN-20, yang dikembangkan oleh Alenia Marconi Systems (sekarang Selex Sistemi Integrati), dihubungkan dengan sistem tempur dan mengintegrasikan sensor dan sistem senjata.

Ini dapat mengumpulkan data dari sensor onboard dan komunikasi dan jaringan data dan memberikan informasi taktis.

Maestrale juga dipersenjatai dengan peluncur octuple Albatros/Aspide. Kapal ini dapat membawa 16 rudal tambahan. Empat peluncur rudal TESEO Mk2 yang dipasang di atas hanggar dapat meluncurkan rudal anti kapal Otomat/TESEO. Rudal itu dapat menyerang target dalam jarak 160 km, sambil membawa hulu ledak 210kg.

Sementara meriam utama yang dipasang di dek depan adalah meriam Otobreda 127mm. Ini dapat menembakkan 40 peluru per menit pada jarak 30 km. Dua sistem senjata close-in (CIWS) Oto Melara Twin 40L70 DARDO dipasang di kapal.

CIWS dapat menembakkan peluru berdaya ledak tinggi terhadap rudal anti-kapal, kendaraan udara tak berawak, dan senjata berpemandu presisi lainnya. Sistem kontrol tembakan dan radar kontrol tembakan membantu menara tak berawak untuk bereaksi cepat terhadap rudal yang masuk.

Maestrale dilengkapi dengan dua set tabung torpedo rangkap tiga 324mm untuk torpedo Mk 32. Ada dua tabung peluncuran tujuan ganda 533mm (ASW dan AsuW) untuk torpedo berpemandu kawat Whitehead A-184.

Terakhir, kapal ini memiliki beberapa rangkaian sensor, mencakup radar pencarian udara dan permukaan RAN10S, radar navigasi SPN703, radar kontrol tembakan RTN-10X dan dua radar RTN-20X untuk sistem DARDO. Sonar kedalaman variabel DE 1164 dan sonar yang dipasang di lambung DE1160B dipasang untuk mendeteksi dan melacak kapal selam. (miq/miq)

 ⚓️ 
CNBC  

Prabowo Borong 8 Kapal Perang Buatan Italia

⚓️ Enam fregat kelas FREMM dan dua fregat bekas kelas Maestrale Ilustrasi Fregat FREMM (tangkapan layar via fincantieri.com)

Salah satu perusahaan pembuat kapal terkemuka di dunia asal Italia, Fincantieri, mengonfirmasi telah menandatangani kontrak kerja sama dengan Kementerian Pertahanan Republik Indonesia di bawah Menhan Prabowo untuk penyediaan fregat.

Mengutip dari laman resmi perusahaan, Fincantieri akan menyediakan enam fregat baru kelas FREMM dan dua fregat bekas kelas Maestrale disertai dukungan logistik yang dibutuhkan.

Fincantieri mengklaim pesanan dari Kemhan RI merupakan keberhasilan bagi perseroan dan Italia yang telah memiliki 10 fregat kelas FREMM. Kesepakatan tersebut juga sangat penting untuk memperkuat kerja sama antara kedua negara.

"Fincantieri akan menjadi kontraktor utama untuk keseluruhan program," tulis laman resmi Fincantieri seperti dikutip CNBC Indonesia, Kamis (10/6/2021).

Perusahaan mengklaim pembangunan fregat akan memberikan manfaat yang signifikan, tidak hanya untuk beberapa galangan kapal di Italia pada tahun-tahun mendatang, melainkan juga perusahaan lain di sektor ini. Misalnya adalah Leonardo serta perusahaan skala kecil dan menengah di Italia.

Fincantieri juga tidak menutup kemungkinan untuk bekerja sama dengan perusahaan pelat merah Indonesia di bidang perkapalan, yaitu PT PAL (Persero).

Fregat Maestale class ( Italian MoD)

"Modernisasi dua kapal kelas Maestrale, yang akan diperoleh Fincantieri dari Angkatan Laut Italia setelah dinonaktifkan, juga akan dilakukan di Italia," tulis Fincantieri.

Merespons kerja sama ini, CEO Fincantieri Giuseppe Bono bilang kalau langkah itu akan berdampak kepada posisi perseroan di kancah global, utamanya di sektor kapal permukaan. Kerja sama itu juga merupakan bukti bahwa perusahaan memiliki kapasitas di bidang teknologi perkapalan.

"Program ini memiliki kepentingan strategis yang luar biasa baik dari sisi economic return kepada negara dan supply chain sektor pertahanan Italia. Ini juga akan membuka jalan bagi finalisasi negosiasi lebih lanjut untuk program lain yang sudah ada," kata Bono.

Ia menyampaikan terima kasih kepada Angkatan Laut Italia yang telah memberikan kontribusi sehingga kapal buatan Fincantieri dihargai di seluruh dunia.

CNBC Indonesia sudah menghubungi Kepala Biro Hubungan Masyarakat Sekretariat Jenderal Kementerian Pertahanan Marsma TNI Penny Radjendra terkait pernyataan resmi Fincantieri. Namun, hingga berita ini dimuat, belum ada tanggapan yang diberikan.

 ⚓️ 
CNBC  

[Global] Pasukan Elite Tiongkok Siaga di Laut China Selatan

Menyamar Jadi Nelayan, tetapi Siap Perang Peta wilayah Laut China Selatan [JPNN]

Tiongkok telah mengerahkan milisi maritim untuk menjaga dan mengawasi pengembangan pos-pos terpencil yang mereka dirikan di Laut China Selatan.

Hal itu disampaikan Andrew Erickson, profesor China Maritime Studies di Institute US Naval War College. Secara detail dia mengungkapkan bagaimana Beijing menyamarkan keberadaan milisi tersebut demi menghindari protes negara-negara yang juga mengklaim kawasan LCS.

"Milisi maritim di kota Sansha (kota yang dibangun Tiongkok di gugusan kepulauan kecil di Laut China Selatan-red) yang berprofesi sebagai nelayan melakukan rotasi setiap 45 hingga 90 hari sekali ke pos-pos terluar Tiongkok di Laut China Selatan," ujar Andrew Erickson dalam diskusi virtual "Penilaian Kebijakan Tiongkok atas Laut China Selatan", Jakarta, Rabu (9/6).

Berdasarkan pengamatan, ia mengatakan unit milisi maritim di kota Sansha bersifat full time atau permanen dan bukan paruh waktu. Milisi tersebut dioperasikan dari Provinsi Hainan.

Andrew mengatakan pihaknya berhasil mendokumentasikan ketika milisi maritim di kota Sansha itu diterjunkan pemerintah Tiongkok dalam insiden yang terjadi di perairan Filipina.

Pemerintah Filipina mengeluarkan foto resmi terkait insiden tersebut dan terlihat nomor lambung kapal dari milisi maritim tersebut, kata dia.

"Milisi maritim itu sendiri bagian resmi dari angkatan bersenjata Republik Rakyat Tiongkok. Milisi maritim memiliki jumlah kapal yang sangat banyak dan mereka memilik unit elite di dalammnya dan unit elite ini yang ditugasi untuk bertanggung jawab atas insiden di wilayah Laut China Selatan yang disengketakan," kata dia.

Andrew menekankan bahwa ada dua fungsi dari pasukan elite tersebut yaitu pertama, menjaga dan melindungi hak-hak Republik Rakyat Tiongkok di masa damai. Kedua, bersiap untuk terjun dalam peperangan dan memenangi perang tersebut di masa perang.

"Dari penelitian kami adalah informasi yang kami dapatkan dari sumber lainnya yang terbuka terkait penekanan China dalam hal kehadiran kapal-kapal ikan di wilayah Laut China Selatan yang disengketakan. Hasil dari kajian kami bahwa kapal ikan China mendapatkan subsidi penuh dan insentif terhadap aktivitas yang mereka lakukan di wilayah yang disengketakan itu," kata Andrew. (ant/dil/jpnn)

  ★ JPNN  

Industri Pertahanan Diharapkan Meningkatkan Tingkat Kandungan Dalam Negeri

  ✭✭✭https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhSY4I56QHztq9bYWU-5ejxY4RlGtq6zspVp98_H1qYJOfSrWY-Z9TtULji5vgprT4URyZWkGbANZp2a1cxU3RcXCfjnL3vP0Lph3T0Xh4SiqQ2YKTuatK2Ej4QZCjG-RbFGaIAYoRW9hLx/s280/Torani+860.jpgIlustrasi kapal perang produksi BUMS, PC 40M, yang akan diproduksi sebanyak 40 unit [TNI AL]

Industri Pertahanan harus memiliki visi mengenai rencana bisnis dan produknya untuk meningkatkan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) serta prospek bisnis yang jelas didukung fasilitas memadai, sehingga industri pertahanan tidak mengandalkan impor barang dalam produksi Alpalhankam.

Hal itu ditegaskan Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) M. Herindra saat membuka Rapat Koordinasi (Rakor) Penentu Kebijakan, Pengguna dan Produsen Bidang Alpalhankam, Selasa (8/6) di Jakarta, yang diprakarsai Direktorat Jenderal Potensi Pertahanan (Ditjen Pothan) Kemhan.

Kemhan dan KKIP terus mendorong industri pertahanan dalam negeri untuk terus berkembang serta mandiri. Setiap perusahaan industri pertahanan harus benar-benar memahami produksi dan segmentasi pasarnya, karena pengguna industri pertahanan spesifik dan terbatas”, kata Wamenhan.

Dalam sambutannya usai membuka rakor yang juga menggelar pameran produk-produk dari 19 Industri Pertahanan, Wamenhan menjelaskan bahwa pemerintah di tahun 2020 menerbitkan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja.

Dalam Undang-Undang tersebut disebutkan, bahwa BUMN dan BUMS yang telah ditetapkan menjadi Industri Pertahanan bertugas sebagai lead integrator Alutsista. Dengan demikian, pemberlakuan Undang-Undang Cipta Kerja ini membuka peluang yang luas untuk menunjukkan kemampuan bidang produksi Alutsista.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgblLMIz-aZGlPsudNwSjOhTThvQJAZmjvxbZZntEbh-KhmkfSADesUAdfZt-y9kjVVqV5sisdj93-VkkYEYVkkyoKozlivGFXKWNqL96baYwerUYdQ-K2VP3rb9v5CgrRQDlW6Io3Wyimm/s1109/Remote_station%252C_merupakan_pendeteks_signal_radar+_pasfi_Kemhan_909_n.jpgRemote station radar pasif mobile ITB, merupakan inovasi pendeteksi signal radar pasif hasil kerjasama dengan Balitbang Kemhan [Kemhan]

Kemampuan industri pertahanan dalam memproduksi dan Alpalhankam berkualitas dan sesuai standar yang disyaratkan oleh pengguna, jelas Wamenhan melanjutkan sambutannya, akan menjadi nilai jual yang baik dan tentunya menjadi kebanggaan bagi industri pertahanan itu sendiri.

Dengan kemampuan tersebut, diharapkan kebutuhan Alpalhankam untuk pengguna akan terpenuhi dan pada giliranya akan membawa dampak peningkatan efek gentar atau deterence effect negara.

Pada sesi diskusi rakor, menghadirkan sejumlah narasumber antara lain, dari kmenterian dan badan terkait yang dimoderatori oleh Analis Utama LAB 45 Andi Wijayanto, Staf Ahli Bidang Pengembangan Sektor Investasi Prioritas BKPM Aries Indanarto dengan materi Implementasi Perizinan Berusaha Melalui Sistem OSS (Online Single Submission), Ketua Bidang Ahli Teknologi & Offset KKIP, Bpk. DR. Ir. Yono Reksoprodjo, DIC., dengan materi Membangun Ekosistem Industri/Tier 3 dan Tier 4 (Industri Hulu) serta Pengamanan Teknologi Dalam Rangka Mengamankan SDM, Dokumen dan Teknologi, Kasubdit Industri Kereta Api, Pesawat Udara dan Alat Pertahanan, Kemenperin, Bpk. Immanuel Tumpal Hamonangan Silitonga dengan materi Optimalisasi Pembinaan Dan Pemanfaatan Industri Hulu Dalam Mendukung Produk Alpalhankam, serta Staf Khusus Menhan Bidang Kerjasama Kelembagaan, Marsda TNI (Purn) Dr. Bambang Eko S.H, M.H., dengan membawakan materi Memberikan Kesempatan BUMS sebagai Lead Integrator Wujud Pelaksanaan Undang-Undang No. 11 Tahun 2020 Tentang Cipta Kerja dan Memberikan Kesempatan Pihak Luar Negeri Untuk Berinvestasi kepada Industri Pertahanan dan Kasubdit Pemotongan dan Pemungutan PPh Orang Pribadi Ditjen Pajak Kemkeu Heri Kuswanto dengan materi Aspek Pajak Industri Pertahanan dan Pengadaan Alutsista.

Turut mendampingi Wamenhan dalam Rakor Penentu Kebijakan, Pengguna dan Produsen Bidang Alpalhankam tersebut diantaranya, Ketua Pelaksana KKIP Letjen TNI (Purn) Suryo Prabowo, Staf Asisten Khusus Menhan Bidang Industri Pertahanan Andhika Monoarfa, Irjen Letjen TNI Ida Bagus Purwalaksana, S.I.P., M.M., Dirjen Pothan Mayjen TNI Dadang Hendrayudha, Dirjen Renhan Mayjen TNI Dr. Budi Prijono, S.T., M.M., CfrA., dan Kabaranahan Marsda TNI Yusuf Jauhari, M.Eng.

Sementara 19 industri Pertahanan yang menampilkan produk-produknya pada rakor tersebut antara lain, dari PT Dirgantara Indonesia (Persero), PT Sri Rejeki Isman (Sritex), PT Fazza Royal Yantasir Simulasi (FRYS), PT Persada Aman Sentosa, PT Falah Inovasi Teknologi, PT Infoglobal Teknologi Semesta, PT Lundin Industry Invest, J-Forces Group, PT Pindad (Persero), PT Komodo Armeament Indonesia, PT Merpati Wahana Raya, PT Nusantara Turbin dan Propulsi, PT Black Diamond Heliaero, PT Tempa Bersama, PT Merpati Maintenance Facility, PT Daya Radar Utama, PT Caputra Mitra Sejati, PT Sentra Surya Ekajaya serta dari PT Republik Defensindo (Biro Humas Setjen Kemhan)

  Kemhan  

Bayang-bayang Embargo di Balik Rencana Pembelian Jet Tempur F-16 Viper

✈️ ✈️ Ilustrasi F-16 Viper [lockheed]

Pabrikan pesawat tempur Amerika Serikat (AS), Lockheed Martin melanjutkan kampanyenya di Indonesia dengan menawarkan pesawat tempur generasi 4,5 buatannya, F-16 Block 72 atau yang dikenal dengan sebutan Viper.

Namun tiap kali pemerintah mengungkap rencana pembelian alat utama sistem persenjataan (alutsista) dari pabrikan AS, respons para pemerhati dan masyarakat adalah ketakutan akan embargo, sehingga alutsista itu tidak bisa digunakan maksimal.

Menanggapi hal tersebut, juru bicara Lockheed Martin mengatakan bahwa dalam setiap proses Foreign Military Sales (FMS), semuanya dilakukan secara transparan dan secara jelas mendefinisikan semua aspek program dan kemitraan.

Semua aspek, termasuk kemungkinan akan embargo, dibahas dan disetujui dalam tahap ini.

"Indonesia telah disetujui oleh Pemerintah AS untuk menerima semua kemampuan dan senjata canggih F-16 Block 72 yang diminta oleh TNI-AU, termasuk radar AESA," ujar juru bicara Lockheed Martin kepada KompasTekno, Rabu (9/6/2021).

FMS adalah program pemerintah AS untuk membuat keputusan akan sebuah produk dan program pertahanan, serta kontrak dan transfer aktualnya ke mitra internasional.

Pada dasarnya, ini berarti bahwa mitra internasional memiliki kontrak dengan pemerintah AS untuk pengadaan pertahanannya, dan pemerintah AS untuk pengadaan pesawat tempur F-16 ini, menangani kontrak tersebut dengan Lockheed Martin.

 Pernah diembargo 

Embargo militer AS memang pernah dialami oleh TNI-AU pada 1999-2005, buntut dari tudingan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) saat konflik Timor-Timur.

Sehingga pesawat-pesawat buatan pabrikan AS yang dimiliki TNI-AU, seperti C130 Hercules, serta pesawat tempur F-5 Tiger dan F-16 Fighting Falcon, kesulitan suku cadang. Kesiapan pesawat-pesawat TNI-AU saat itu diestimasi hanya tinggal 20-40 persen saja.

Padahal, suku cadang adalah bagian integral dan esensial dari perawatan pesawat tempur. Untuk mengakali hal itu, para teknisi harus memutar otak untuk mengakalinya, mulai dari pinjam-pakai antarsuku cadang hingga memproduksi suku cadang sendiri.

Embargo pulalah yang menjadi salah satu alasan, Indonesia berpaling ke Rusia untuk pengadaan pesawat tempur, dengan mendatangkan pesawat Sukhoi Su-27 SKM dan Su-30 MK2 mulai tahun 2003.

  ✈️ Kompas