Sabtu, 25 September 2021

Melihat Perkembangan Industri Kapal Nasional

Mulai giat memproduksi kapal perang untuk TNI ALPerusahaan industri kapal Indonesia tahun ini mulai banyak membangun beberapa kapal tempur pesanan Kemhan, setelah tahun 2020 lalu hampir sepi orderan pemesanan kapal baru.

Masih dalam suasana pandemi Covid 19 yang mendera seluruh dunia, tahun ini tercatat galangan kapal Indonesia mulai mendapatkan beberapa pesanan kapal baru, yang diyakini akan memperkuat armada kapal TNI AL kedepan.

  Produksi Lokal Memperkuat Ekonomi Nasional 
OPV Desain PT DRU [DRU]

Dipastikan pada tahun ini TNI AL telah memesan 2 unit OPV (Offshore Patrol Vessel) dengan panjang kapal sekitar 90 meter dari perusahaan swasta PT DRU (Daya Radar Utama) dan diproduksi di Lampung.

Kapal ini nantinya akan berbeda fungsi atau kelengkapannya, sehingga dinamakan OPV dan OPV 90M.

Pemesanan kapal dari dalam negeri merupakan salah satu bentuk pembinaan industri pertahanan yang bertujuan meningkatkan kemampuan dan keahlian dalam membangun kapal perang di masa mendatang, serta mendorong pemulihan ekomoni nasional.

Juga sebelumnya, TNI AL telah memesan 2 kapal patroli (PC60) dari PT Caputra Mitra Sejati di Serang, Banten. Kapal patroli ini diharapkan tuntas tahun 2022 mendatang. Dari bentuknya, kapal ini menyerupai kapal PC 40 yang sudah diproduksi puluhan kapal dari beberapa galangan kapal dalam negeri, namun mempunyai panjang sekitar 60 meter.

Dari matra lain, TNI AD diinfokan telah memesan kapal patroli cepat produksi PT Tesco Indomaritim. Dari gambar yang beredar, mempunyai panjang dibawah 30 meter.

  Membangun Frigate Nasional 
Ilustrasi desain Arrowhead 140 [Babcock]

Pada minggu ini, BUMNIS PAL Indonesia telah memberitakan secara resmi mendapatkan lisensi kapal frigate desain perusahaan kapal Inggris Babcock, dimana desain kapal tersebut merupakan modernisasi kapal Absalon class, yang juga dikenal jenis lainnya kapal frigate Iver Huitfield produksi galangan kapal OMT (Odense Maritime Technology) yang telah bergabung dengan Babcock.

Selain itu TNI AL juga sudah menetapkan perwira untuk mengawasi dan menindak lanjuti program kapal frigate nasional ini.

Produksi kapal frigate ini nantinya akan berkerjasama dengan perusahaan swasta Batamec Shipyard, Perusahaan yang diketahui telah memproduksi kapal BCM (Bantu Cair MInyak) TNI AL. Pada tahun lalu, Batamec kembali dipercaya membangun kapal kedua BCM pesanan TNI AL berbobot 5.500 ton.

Melihat kapasitas dok galangan kapal PAL yang penuh, nantinya produksi kapal frigate akan dilakukan di galangan kapal Batamec di Batam. Diharapkan produksi kapal yang diperkirakan memakan waktu 69 bulan, bisa dimulai bulan November tahun ini.

Sebanyak 2 unit kapal yang nantinya akan diproduksi disesuaikan dengan kebutuhan TNI AL dan bisa bertambah bila nantinya diperlukan.

Kapal dengan spesifikasi general purpose ini di lengkapi dengan radar yang mumpuni dan rudal sehingga mampu melawan ancaman laut dan udara. Dan akan menjadi andalan TNI AL kedepan menjaga perairan Nusantara.

  Memaksimalkan produk dalam negeri 
Ilustrasi kapal hidrografi samudera [Istimewal]

Dari media militer Janes, dikabarkan Kemhan telah mendiskusikan pengadaan kapal survey samudera dengan manufaktur kapal asal Jerman, Abeking & Rasmussen.

Kemhan punya rencana untuk mengakuisisi kapal hidrografi samudera (ocean-going hydrographic vessel).

Mengutip indomiliter, TNI AL saat ini mengoperasikan beberapa kapal hidrogarfi, termasuk yang paling canggih Rigel Class, namun kapal hidro-oseangrafi buatan Perancis itu punya tonase kecil dan bukan untuk beroperasi di lautan lepas.

Bila merujuk pada spesifikasi yang dibutuhkan TNI AL, kapal hidro-oseanografi berukuran besar memang diperlukan, tapi fungsinya akan digabungkan sebagai kapal penyelamat kapal selam.

Dalam pertemuan virtual dengan perwakilan Abeking & Rasmussen, PT Agrapana Nugraha Katara, juga hadir perwakilan dari galangan kapal Indonesia, PT Palindo Marine, PT Batamec, dan PT Bandar Abadi, perusahaan elektronik PT Len Industri, dan Institut Teknologi Bandung.

Dalam pertemuan tersebut diharapkan Abeking & Rasmussen dapat bekerja dengan perusahaan lokal dalam membangun kapal dimaksud di dalam negeri dengan bantuan insinyur Jerman.

Sekilas pola yang diinginkan dari Kemhan mirip dengan perjanjian lisensi dan offset pembuatan frigate Arrowhead 140 dari Babcock Inggris kepada mitra lokal, PT PAL Indonesia.

Badan Perencanaan Pembangunan Nasional dan Kementerian Pertahanan Indonesia telah menyetujui rencana untuk memperoleh pinjaman luar negeri hingga US$ 150 juta untuk pengadaan kapal hidrografi samudera. Merupakan salah satu dari 31 program pengadaan, peningkatan, dan pemeliharaan alutsista yang mendapat izin untuk mendapatkan pinjaman luar negeri pada tahun 2021.

Abeking & Rasmussen, adalah manufaktur asal Jerman sedang membangun kontrak dua unit kapal pemburu ranjau – Mine Countermeasures Vessels (MCMV) Frankenthal Class pesanan Kemhan untuk TNI AL.


  Garuda MIliter  

Indonesia Holds Offset Talks with Abeking & Rasmussen

 For new an ocean-going hydrographic shipAbeking & Rasmussen for Indonesian Navy Minehunters [Abeking & Rasmussen]

Indonesia's Ministry of Defense (MoD) held a virtual meeting with German shipbuilder Abeking & Rasmussen to discuss the possible procurement of an ocean-going hydrographic vessel.

According to meeting documents provided to Janes by a government source, the event was held virtually on 3 September.

The meeting was headed by Director General of Defense Potential, Brigadier General Aribowo Teguh Santoso, while Abeking & Rasmussen officials were accompanied by representatives from the company's local agent PT Agrapana Nugraha Katara.

Also present during the meeting were representatives from Indonesian shipbuilders, PT Palindo Marine, PT Batamec, and PT Bandar Abadi, state-owned electronics company PT Len, and the deans of the machining and electro-informatics faculties at the Bandung Institute of Technology.

The source that provided Janes
 

  Janes  

Infoglobal Pamerkan Avionik Hercules

Pada Pameran IDEF 2021KJRI Istanbul, Imam As'ari kunjungi booth Infoglobal

Perusahaan Industri Pertahanan Indonesia, Infoglobal memamerkan avionik andalannya di International Defense Industry Fair (IDEF 2021) yang diadakan di kota Metropolitan Istanbul, Turki.

Dalam acara yang diselenggarakan pada 17-20 Agustus 2021, Infoglobal menampilkan Flight Management Display A13 (FMD-A13), dan Electronics Flight Display 5.5 (EFD-5.5).

FMD-A13 [Infoglobal]

FMD-A13 adalah avionik yang sepenuhnya dikembangkan dan diproduksi oleh Infoglobal yang dirancang untuk Hercules C-130.

Avionik ini berfungsi sebagai antarmuka Sistem Manajemen Penerbangan untuk memasukkan data penerbangan dan navigasi dan dirancang dengan beberapa antarmuka yang memungkinkan integrasi yang mudah di pesawat sipil atau militer.

EFD-5.5 [Infoglobal]

Avionik Hercules C-130 lain yang ditampilkan Infoglobal dalam IDEF 2021 adalah EFD-5.5 yang didesain sebagai avionik untuk tampilan navigasi.

Avionik ini didesain flagship dengan RDU Mode yang mampu menampilkan data radar selain EADI dan EHSI.

Infoglobal bersama Kementerian Pertahanan Republik Indonesia berpartisipasi untuk menampilkan produk-produk yang dikembangkan dan diproduksi oleh talenta-talenta Indonesia untuk memperkuat teknologi pertahanan Indonesia dan pasokan peralatan dan sistem keamanan global.
 

  Infoglobal  

Jumat, 24 September 2021

[Video] Brimob Latihan Anti Teror Di Turki

  Diposkan Humas Korps Brimob PolriKorps Brimob Meningkatkan latihan anti teror di Turki. Sebanyak 15 personil di latih anti teror, bertempat di Urban Area Course di Jandarma Comando.


  👮 Youtube  

TNI AU – RAAF Gelar Latma Albatros Ausindo 2021

Tingkatkan Kemampuan Patroli Maritim [istimewa]

Dalam rangka meningkatkan kemampuan patroli maritimnya, TNI AU kerahkan Pesawat Boeing 737 Intai Strategis dalam rangka Latihan Bersama (Latma) Albatross Ausindo 2021 Bersama Royal Australian Air Force (RAAF) di Lanud El Tari, Kupang, Selasa (21/9).

Menurut siaran persnya, pesawat Boeing 737 Intai Strategis dengan tail number AI-7302 terbang dari Skadron Udara 5 Lanud Sultan Hasanuddin Makassar dan tiba di Lanud El Tari pada Senin (20/9).

Latma Albatross Ausindo dibuka di Lanud El Tari, dihadiri oleh Komandan Lanud El Tari Marsma TNI Umar Fathurrohman, Atase Udara Australia Cal Harrison, dan Komandan Skadron Udara 5 Letkol Pnb Agung Hartanto.

Boeing 737 AI 7302 TNI AU [Jet Photos]

Adapun kegiatan hari pertama pelaksanaan latma Albatros Ausindo 2021, pesawat TNI AU melaksanakan patroli maritim dengan saling bertukar target di koordinat yang telah ditentukan di wilayah perairan bagian selatan dari Kupang, NTT.

Sedangkan pesawat P-8 A Poseidon dari Wing 92 Pangkalan Udara Edinburgh RAAF melaksanakan take off dari Darwin menuju area sasaran dengan waktu yang telah ditentukan kedua negara.

Kegiatan Latma yang diselenggarakan dari tanggal 20 hingga 23 September 2021 bertujuan meningkatkan kemampuan patroli maritim antara kedua angkatan udara kedua negara, mempererat kerja sama bilateral internasional antar dua negara, dan meningkatkan deteksi dini di wilayah udara dalam wujud pencapaian keamanan bersama.

 
Koran Jakarta  

PAL Indonesia Kerjasama Batamec Bangun Kapal Frigate

⚓️ Perkuat alutsista TNI AL Ilustrasi AH 140 [Babcock]

TNI Angkatan Laut memperkuat Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) dengan membangun kapal jenis frigate.

PT. PAL Indonesia bekerjasama dengan Babcock Inggris dalam hal desain Kapal Frigate Arrowhead 140, sedangkan untuk kegiatan produksi akan bekerja sama dengan PT. Batamec.

Pembangunan kapal jenis frigate ini ditandai dengan pengukuhan Project Officer dan Komandan Satuan Tugas (Dansatgas) pembangunan kapal frigate oleh Kepala Dinas Pengadaan Angkatan Laut (Kadisadal) Laksamana Pertama TNI Maman Rohman, S.T., M.Han bertempat di Wisma Elang Laut, Menteng, Jakarta Pusat. Kamis (23/09).

Dalam kesempatan tersebut Kadisadal mengukuhkan Laksamana Pertama TNI AR. Agus Santoso, S.T., CfrA., CHRMP. yang sehari-hari menjabat sebagai Staf Khusus Kasal sebagai Project Officer dan Laksamana Pertama TNI Taat Siswo Sunarto, S.E., M. Si yang sehari-hari menjabat sebagai Staf Khusus Kasal sebagai Komandan satuan tugas (Dansatgas) pembangunan kapal frigate.

Penugasan suatu jabatan merupakan bentuk kepercayaan dan penghargaan pimpinan TNI AL kepada personel yang memiliki kemampuan dan kredibilitas untuk menjalankan organisasi, baik jabatan struktural maupun fungsional”, ujar Kadisadal.

Kadisadal menjelaskan bahwa tugas project officer dalam pembangunan kapal frigate ini adalah mengkoordinasikan kesiapan pembangunan kapal dari aspek Sumber Daya Manusia (SDM) hingga peningkatan penggunaan komponen dalam negeri dalam rangka memajukan dan mengembangkan industri pertahanan.

Sedangkan Satgas bertugas mengawal dan mengawasi seluruh tahapan pembangunan kapal mulai dari proses desain hingga mengintegrasi sistem serta berbagai test dengan harapan pembangunan kapal dapat selesai tepat waktu dan tepat mutu.

Lebih lanjut Kadisadal menyampaikan kapal yang akan dibangun tersebut nantinya akan mempunyai kemampuan peperangan anti kapal permukaan (surface to surface), anti kapal selam dan anti serangan udara (surface to air) serta bantuan tembakan.

Hal tersebut sesuai dengan Program Prioritas Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono, S.E., M.M. untuk memodernisasi KRI, Pesud dan Matpur menuju kekuatan yang siap dioperasikan.

Kegiatan ini disaksikan para pejabat Kemhan, para pejabat Mabesal, Dirut PT. PAL Indonesia dan Dirut PT. Batamec.(ay)

 ⚓️ 
Koran Pelita  

Kamis, 23 September 2021

[Global] First Steel Cut for Type 31 Frigate HMS Venturer

⚓️ By Babcock AH 140 [Babcock]

According to a press release published by Babcock on September 23, 2021, the aerospace, defense, and security company, was joined by UK Secretary of State for Defence and Shipbuilding Tsar, Rt Hon Ben Wallace MP to cut the first steel for the first of the Royal Navy’s five new Type 31 frigates, HMS VENTURER.

Hosted at Babcock’s facility in Rosyth, Scotland, where the Type 31 Inspiration class ships are being built, representatives from across the UK and international industry and public service, witnessed the historic ceremony signaling the official start of the building program alongside employees and representatives from the local community.

The frigates will be at the heart of the Royal Navy’s surface fleet, deterring aggression and maintaining the security of the UK’s interests as well as providing humanitarian relief when needed. The frigates will work alongside the UK’s Allies to deliver a warship presence across the globe and enable a forward naval presence.

The symbolic first cut of steel for HMS VENTURER was conducted at Babcock’s new advanced manufacturing facility, a cornerstone of the company’s digital transformation at Rosyth, which includes panel lines with robotic welding capability, as well as other semi-automated manufacturing machines.

The technology, based on modern shipbuilding practices, enables Babcock to increase automation and create significant efficiencies in the build schedule.

The event comes just one week after Babcock announced that it had secured the first export contract for its Arrowhead 140 frigate (the export variant of the UK Type 31 platform) through a design license agreement with PT PAL Indonesia (Persero) for two frigates. The company has also been shortlisted as one of the bidders to provide a potential design solution for Poland’s Miecznik (Swordfish) frigate program.

The event also saw Babcock’s new assembly hall named ‘The Venturer Building’ – paying homage to the first new class of frigates to be built in the facility.

This vast structure measuring 147m x 62m x 42m is capable of housing two Type 31 frigates for parallel build and assembly activity. It will enable uninterrupted assembly, supporting increased productivity gains through improved access and digital connectivity.

The new infrastructure forms part of a £60 million investment program on the site, on top of a further £100 million that has been invested over the last decade to ensure Rosyth’s shipbuilding capability and capacity can be optimized with state of the art engineering infrastructure and digital innovation to support further opportunities.

The Type 31 frigate or Inspiration class, and formerly known as the Type 31e frigate or General Purpose Frigate (GPF), is a planned class of frigate intended to enter service with the United Kingdom's Royal Navy in the 2020s alongside the submarine-hunting Type 26 frigate. Designed by Babcock International, it is also marketed under the name Arrowhead 140 and was based on the hull of the Iver Huitfeldt-class frigate.

It is intended that the Type 31 frigate will replace some of the general-purpose Type 23 frigates. Type 31 is part of the British government's "National Shipbuilding Strategy".

 ⚓️ 
Navy Recognition  

KSAL Dukung Modernisasi Alutsista

⚓️ TNI AL Akan Diperkuat 2 Kapal Perang Desain Inggris AH 140 [Babcock]

Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Laut dalam waktu dekat ini akan memiliki tambahan Alutsista baru, yaitu dua buah kapal perang canggih jenis Fregat sepanjang 140 meter yang akan memperkuat pertahanan dan keamanan di perairan Indonesia.

Rencana itu diperkuat dengan langkah Menteri Pertahanan (Menhan) RI Prabowo Subianto yang telah menghadiri penandatanganan antara PT PAL dan Babcock Internasional dalam pengadaan Kapal Perang Republik Indonesia TNI Angkatan Laut Frigat Type 31 Arrowhead 140 di Inggris pada tanggal 16 September 2021 lalu.

Dengan kesepakatan itu, PT PAL memiliki lisensi desain yang dapat memungkinkan untuk membangun dua buah kapal perang jenis Fregat di Indonesia dengan modifikasi desain untuk TNI Angkatan Laut.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono menyambut baik rencana pembelian dua kapal perang Fregat pabrikan Babcock International yang bermarkas di Inggris itu.

FREMM [Fincantieri]

Menurut Kasal, saat ini usia kapal perang yang dimiliki TNI Angkatan Laut rata-rata sudah tua, bahkan ada beberapa kapal perang yang usianya diatas 40 tahun.

Dengan demikian, lanjutnya, modernisasi Alutsista, khususnya kapal perang TNI Angkatan Laut adalah sebuah keniscayaan yang harus dilakukan untuk memperkuat pertahanan laut Indonesia.

Orang nomor satu di lingkungan TNI Angkatan Laut itu menjelaskan, sejauh ini kapal perang yang dimiliki oleh TNI Angkatan Laut rata-rata memiliki ukuran panjang di bawah 100 meter. Sehingga, dengan kehadiran dua kapal perang Frigat yang panjangnya 140 meter yang didesain Babcock International itu diharapkan dapat menambah performa kekuatan TNI Angkatan Laut dalam menjaga keamanan dan pertahanan di Negara Kesatuan Republik Indonesia.

"Harapannya dengan kapal yang panjangnya 140 meter yang dipesan Kemhan ini dapat memiliki waktu endurance yang lebih lama di lautan, dan tentunya peralatannya juga harus canggih menyesuaikan dengan perkembangan saat ini, tentunya yang lebih canggih dibandingkan dengan kapal-kapal yang sekarang," kata KSAL Laksamana TNI Yudo Margono saat meninjau serbuan vaksinasi di Sentra Ekonomi Mangga Dua Square, Jakarta Utara, Rabu, 22 September 2021.

Ilustrasi frigate Maestrale [istimewa]

Lebih jauh lagi Kasal menjelaskan, salah satu tantangan TNI Angkatan Laut dalam menjaga wilayah perbatasan adalah luasnya wilayah perairan Indonesia yang sangat mungkin dapat menjadi titik rawan di jalur laut.

Dengan demikian, dia menegaskan, modernisasi kapal-kapal TNI Angkatan Laut dan penambahan kapal-kapal baru dengan Alutsista TNI Angkatan Laut menjadi kebutuhan untuk memperkuat pertahanan laut Indonesia.

"Kita tahu semua bagaimana kondisi di perbatasan kita yang sangat luar biasa. Kita memiliki 10 perbatasan laut dan di situlah tempat kerawanan strategis. Sehingga dengan modernisasi kapal-kapal yang tua dan kapal-kapal baru dengan Alutsista yang lebih canggih harapannya kedepan TNI Angkatan Laut bisa lebih kuat dan berlaga khususnya di lautan," ujarnya.

 ⚓️ 
Vivanews  

Yonbekang 2 Kostrad Turut Andil Dalam Latihan Pemantapan Operasi Hanlan Korpaskhas

 💂 🏍Pengepakan kendaraan ATV dan Mortir 81mm oleh Yonbekang [Kostrad] 💂

Dalam rangka mendukung latihan pemantapan operasi pertahanan pangkalan Korpaskhas Denmatra 2 Paskhas TNI AU, Peleton Perbekud Yonbekang 2 Kostrad mendukung dalam pengepakan Mortir 81 dan ATV yang dilaksanakan di Skuadron udara 32 Lanud Abd Saleh. Malang, Senin (20/09/2021).

Prajurit yang melaksanakan pengepakan ini harus memahami prosedur yang berlaku guna terwujudnya zero accident saat latihan sehingga tujuan dan sasaran latihan yang telah direncanakan dapat tercapai.

Danyon Bekang 2 Kostrad Letkol Cba Firmanuddin Lilawangsa, S.I.P mengungkapkan bahwa pengepakan Mortir dan ATV ini adalah dalam rangka mendukung pelaksanaan latihan penerjunan bekal Denmatra 2 Paskhas dalam Latihan pemantapan operasi Hanlan Korpaskhas TNI AU.

Melalui kegiatan ini, diharapkan dapat menambah pengetahuan, ketrampilan dan meningkatkan kesiapan prajurit serta sinergitas antar Matra dalam rangka menghadapi tugas operasional ke depannya yang semakin kompleks.

Kegiatan latihan ini rencananya akan dilaksanakan sampai 22 September 2021 mendatang di AWR TNI AU Pandan Wangi Lumajang.

Penerjunan ATV ini merupakan hal baru dan baru pertama dilaksanakan oleh Danmatra, sesuai dengan fungsi kita Bekang maka dari Peleton Perbekud diminta dukungannya dalam pelaksanaan Latihan ini, hal ini juga untuk meningkatkan kemampuan seluruh prajurit Yonbekang 2 Kostrad Khususnya Peleton Perbekud dalam melaksanakan penerjunan bekal dan materiil sehingga akan tercapai kesiapan operasional yang tinggi,” tambah Danyon.

Letkol Cba Firmanuddin Lilawangsa, S.I.P berpesan agar selalu berdoa dalam setiap pelaksanaan kegiatan baik latihan maupun tugas dan tetap semangat selama melaksanakan kegiatan serta tentunya tetap mengedepankan aturan dan SOP yang berlaku guna terwujudnya zero accident.

  💂 Kostrad  

TNI AL Laksanakan Latihan Samudera Shakti-21 Bersama Angkatan Laut India

 Perkuat Hubungan Bilateral dan InteroperabilitasRhib (Rigid Hull Inflatable Boat) diturunkan dalam MioEx (Maritime Interdiction Operations Exercise) atau prosedur Pengejaran Penangkapan dan Penyelidikan (Jarkaplid) sebagai rangkaian latihan Samudra Shakti. [Dispen Koarmada 1]

Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Laut (AL) dalam hal ini Komando Armada (Koarmada) I melaksanakan Latihan Bersama (Latma) Samudera Shakti-21 bersama Angkatan Laut India.

Latihan tersebut dibuka langsung oleh Panglima Komando Armada (Pangkoarmada) I, Laksamana Muda (Laksda) TNI Arsyad Abdullah, melalui Video Conference (Vidcon) dari Pusat Komando dan Pengendalian (Puskodal) Koarmada I, pada Senin (20/9/2021) kemarin.

Pangkoarmada I mengatakan, latihan tersebut adalah merupakan rangkaian latihan Angkatan Laut Tahunan antara TNI AL Koarmada I dengan Angkatan Laut India.

Ini adalah latihan yang ketiga kalinya diselenggarakan. Dalam situasi pandemi Covid 19, latihan dilaksanakan dengan mematuhi protokol Covid 19 yang ketat,” kata Pangkoarmada I, Selasa (21/9/2021).

Kapal perang AL India, INS Kadmatt P29 saat mengikuti latihan militer Samudra Shakti 21 bersama TNI AL di Laut Jawa, Senin, 20 September 2021. Latihan yang digelar selama tiga hari terdiri dari sejumlah kegiatan yaitu leaving harbour, MioEx, Cross Deck Landing, Tacman, Flashex, Pubex dan ditutup Nsic/Screenex. [Dispen Koarmada I]

Adapun unsur Kapal Republik Indonesia (KRI) Koarmada I yang terlibat yakni KRI Bung Tomo-357 dan KRI Malahayati-362. Sementara dari Angkatan Laut India ialah unsur Indian Naval Ship (INS) Shivalik F47 dan INS Kadmatt.

Saya berharap tahun ini, latihan Samudra Shakti-21 dapat berjalan dengan aman dan lancar. Dimana tujuan dari latihan ini adalah untuk memperkuat hubungan bilateral kedua Angkatan Laut dan Interoperabilitas,” jelasnya.

Selain itu, disampaikan Pangkoarmada I bahwa, latihan ini harus dicapai melalui pengembangan prosedur bersama serta skenario latihan dengan melakukan latihan komunikasi dan manuver taktis.

Kami ucapkan selamat berlatih untuk Angkatan Laut kedua Negara, guna membangun semangat Navy Brotherhood. Atas nama delegasi Angkatan Laut Indonesia, saya mengucapkan terima kasih kepada Angkatan Laut India yang telah memberikan jadwalnya di tengah pandemi untuk melaksanakan kegiatan latihan bilateral ini,” katanya. (Ilh4m)
 

  Metro Batam  

Rabu, 22 September 2021

[Video] N219 Virtual Tour

✈ Post By official PTDI Take a closer look at N219


  Youtube  

Indonesia Berminat Banyak Alutsista Produk Turki

♘ 🛩 ⚓️ ↗MT Kaplan [FNSS} ★

M
engutip media savunmasanayist, diberitakan Turkish Aerospace Industries (TUSAŞ) telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan perusahaan penerbangan terbesar di Indonesia PTDI (PT Dirgantara Indonesia).

Dalam pernyataan yang dibuat oleh TAI disebutkan bahwa tujuan dari MoU yang ditandatangani adalah "untuk mewujudkan berbagai platform dan proyek bersama-sama dan untuk memperkuat potensi kerjasama".

  Detail MoU 
N245 [PTDI]

Dalam pernyataan KBRI Ankara mengenai kesepakatan tersebut, nota kesepahaman antara PTDI dan TUSAŞ adalah untuk memperluas dan memodernisasi produksi pesawat dinas N-219 Nurtanio yang dikembangkan oleh PTDI; Tercatat bahwa kerja sama akan dilakukan untuk memperpanjang umur armada CN235 Turki.

Kedua perusahaan juga akan bekerja sama dalam dukungan teknik dalam pengembangan dan produksi bersama proyek pengembangan TAI dan pesawat N245 produksi PTDI.

MoU tersebut akan mengembangkan dan memperkuat hubungan kerjasama yang ada antara PTDI dan Turkish Aerospace Industries, terutama dalam hal modernisasi pesawat N-219 dan pesawat CN235 Turki.

Dalam keterangan yang disampaikan KBRI, disebutkan bahwa kerja sama antara PTDI dan perusahaan Turki ditegaskan, serta sistem komunikasi intelijen dan intelijen sinyal yang diproduksi ASELSAN digunakan pada pesawat CN235 produksi Indonesia.

TAI dan PTDI menandatangani "Framework Agreement" pada tanggal 6 Juli 2017 sebagai hasil dari pekerjaan yang sedang berlangsung, menyusul Nota Kesepahaman yang ditandatangani saat Pameran IDEF 2017 untuk melakukan studi bersama di bidang penerbangan.

Dengan ditandatanganinya Framework Agreement, TAI akan berpartisipasi dalam studi pengembangan konsep pesawat N-245 berkapasitas 50 kursi yang dilakukan oleh PTDI. PTDI dan TAI akan melakukan kegiatan pemasaran bersama untuk pesawat N-219 dan menentukan model bisnis sesuai permintaan di pasar.

  Minati Industri Pertahanan Turki 
Ilustrasi Korhan [AA]

Minat Indonesia terhadap produk industri pertahanan Turki semakin hari semakin meningkat. Indonesia telah memesan sistem Countermeasure Jammer and Deception ZOKA Acoustic Torpedo dari ASELSAN dalam beberapa tahun terakhir.

Tank KAPLAN Medium Class, ZARGANA Torpedo Countermeasure System untuk Kapal Selam dan ACAR Land Surveillance Radar yang dikembangkan oleh FNSS adalah beberapa produk industri pertahanan Turki yang saat ini digunakan oleh TNI Angkatan Darat.

Indonesia menunjukkan minat yang besar pada UAV kelas ANKA Medium Altitude - Long Endurance (MALE) yang diproduksi oleh TAI dan Sistem Artileri Pertahanan Udara Self-Propelled Low Altitude KORKUT yang diproduksi oleh ASELSAN.

Di sisi lain, diketahui bahwa minat yang sama juga terjadi pada MİLGEM dan ALTAY.

  Indonesia di TEKNOFEST 2021 

Berpartisipasi dalam TEKNOFEST 2021 dengan banyak perusahaan pertahanan Indonesia, PTDI menandatangani MoU untuk potensi kerjasama dengan HAVELSAN selain TUSAŞ.

Menteri Perindustrian dan Teknologi Mustafa Varank, di sisi lain, bertemu dengan Rachmat Gobel, Wakil Presiden DPR RI, dan delegasi pendampingnya, yang datang ke Turki untuk TEKNOFEST.

Dalam pertemuan yang diadakan di Bandara Atatürk Istanbul, dibahas kemungkinan proyek infrastruktur antara kedua negara serta peluang kerjasama di bidang ilmu pengetahuan, teknologi, antariksa dan standardisasi.

 
Garuda Militer