♞ Berkunjung ke PindadMenteri Luar Negeri Kenya berkunjung ke PT Pindad di Bandung, menjajaki kerja sama bidang pertahanan, Jumat (18/3/2022). [Pindad] ☆
Kenya menjajaki potensi kerja sama bidang pertahanan dengan Indonesia. Penjajakan ini dilakukan oleh Menteri Luar Negeri Kenya dengan berkunjung ke PT Pindad di Bandung, Jumat (18/3/2022).
Adapun tujuan kunjungan Menlu Kenya beserta delegasi ke PT Pindad merupakan penjajakan dan perencanaan potensi kerja sama terutama di bidang Pertahanan.
Direktur Utama PT Pindad, Abraham Mose menyambut hangat kunjungan dari Menlu Kenya dan berharap melalui kunjungan ini dapat terjalin kerjasama di bidang pertahanan.
"Pindad merupakan perusahaan yang bergerak di bidang Industri Pertahanan Indonesia. Selain itu juga Pindad memproduksi berbagai produk industrial, alat berat, agricultural, dan infrastruktur perhubungan. Semoga dengan adanya kunjungan ini Kenya dan Indonesia dapat merealisasikan kerjasama di bidang Industri Pertahanan,” jelas Abraham Mose.
Pada sambutannya, Menlu Kenya Raychelle Omamo menyampaikan rasa terima kasih atas kesempatan yang sudah di berikan untuk bisa melihat secara langsung fasilitas produksi di PT Pindad dan melihat potensi kerjasama yang bisa dilakukan.
"Kita berkunjung ke PT Pindad pada hari ini berdasarkan hasil diskusi dengan Menteri Luar Negeri Indonesia yang sudah dilakukan sebelumnya. Rencana kerjasama yang akan dilakukan yaitu di bidang pertahanan dan keamanan," jelas dia.
Maka dari itu, kata dia, penting untuk bisa melihat dan mengerti bagaimana PT Pindad mengembangkan produk - produk yang di miliki. Termasuk bagaimana bisa mengandalkan kerjasama yang dibuat antara kekuatan pertahanan dan keamanan.
Setelah paparan Direktur Utama PT Pindad, seluruh rombongan melaksanakan plant tour ke fasilitas produksi dan melihat berbagai produk unggulan baik di bidang pertahanan maupun industrial.
Pada kesempatan tersebut, Menlu Kenya melihat produk kendaraan tempur (ranpur) Badak 6x6, Anoa 6x6, kendaraan taktis (rantis) Komodo 4x4, Maung 4x4 serta berbagai kendaraan lainnya. Anoa dan Komodo telah terbukti kualitas dan durabilitasnya karena telah digunakan dalam mendukung misi TNI tidak hanya di dalam tetapi juga luar negeri (UN Peace Keeping) di berbagai belahan dunia seperti Lebanon, kongo, Afrika Tengah, dan Sudan.
Bukti Kemandirian
Pusat kendali Skadron Udara 5 (PT Len Industri) ★
Koordinasi antar matra baik darat, laut, maupun udara beserta seluruh komponen tempurnya menjadi kunci kesuksesan sebuah misi. Namun, kompleksitas berbagai jenis alat utama sistem senjata (alutsista) yang digunakan, serta situasi taktis yang senantiasa bisa berubah dapat memperumit koordinasi dan mempersulit untuk mendapatkan situasi tempur atau situasional awareness yang terkini dan valid.
Di sinilah peran sebuah sistem Tactical Data Link (TDL) mendukung keefektifan operasional dengan mendistribusikan informasi melalui gelombang radio maupun kabel data yang dilengkapi dengan standar keamanan data tertentu.
Direktur Utama PT Len Industri Bobby Rasyidin dalam siaran pers yang diterima Indomiliter.com (18/3/2022) menjelaskan, “Dengan semangat kemandirian teknologi pertahanan, Len berhasil mengembangkan Communication Tactical Data Link System (CTDLS) yang telah digunakan baik dalam latihan gabungan maupun operasi militer di Indonesia. CTDLS ini kami namakan CTDLS Link ID di matra udara, lalu NCS Link ID di matra laut.”
Perangkat TDL di pesawat intai maritim Boeing 737 Skadron Udara 5 TNI AU (PT Len Industri) ★
Pengembangan CTDLS Link ID dilatar belakangi adanya kebutuhan pengawasan dan pengamanan yang dapat menjangkau seluruh wilayah Republik Indonesia oleh TNI AU. Oleh karenanya diperlukan interoperabilitas antar alutsista TNI AU dalam pelaksanaan operasi gabungan yang melibatkan berbagai alutsista.
“CTDLS Link ID memiliki fungsi mendistribusikan data taktis informasi tempur, menciptakan gambaran situasi tempur yang sama dan menyeluruh antar unit, dan meningkatkan kemampuan pengambilan keputusan dan koordinasi sehingga operasi militer bisa lebih efektif dengan tingkat keberhasilan yang tinggi,” jelas Bobby.
Sejak 2015, CTDLS buatan Len sudah digunakan di pesawat patroli maritim, pusat komando dan pengendali (Puskodal) TNI AU, serta beberapa unit Kapal KCR TNI AL. CTDLS Link ID memiliki persentase Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) mencapai lebih dari 50 persen.
Perangkat TDL LEN di pesawat intai maritim (PT Len Industri) ★
Keberhasilan tersebut menjadikan Len sebagai perusahaan dalam negeri yang berpengalaman dan sangat siap untuk membangun serta mengimplementasikan konsep sistem alutsista terintegrasi C5ISR (Command, Control, Communication, Computer, Cyber, Intelligence, Surveillance, and Reconnaissance) sesuai doktrin dan kebutuhan pertahanan TNI di Indonesia.
Mendukung Doktrin Peperangan Modern NCW dan Kedaulatan Komunikasi Data Taktis
Perbedaan utama antara doktrin peperangan modern Network Centric Warfare (NCW) dibandingkan doktrin lawas Platform Centric Warfare adalah terhubungnya semua platform/unsur dalam sebuah jaringan komunikasi data, sehingga pertukaran data taktis dapat dilakukan untuk menciptakan situational awareness yang lebih luas, cepat dan akurat. Sehingga peran Len di sini adalah sebagai integrator sistem semua matra.
“Implementasi sistem komunikasi data taktis atau Tactical Data Link (TDL) memegang peranan penting dalam konsep NCW. Sudah seharusnya sebuah negara memiliki sistem komunikasi data taktis sendiri yang berdaulat,” ujarnya.
Kebaruan teknologi dalam sistem CTDLS Link ID hasil pengembangan Len yakni adanya standar protokol komunikasi data taktis nasional yang baru, yaitu Link ID.
Selain itu juga desain sistem komunikasinya sesuai dengan kebutuhan doktrin TNI dan kemudahan konfigurasi sesuai dengan keberagaman alutsista yang dimiliki TNI.
Pengembangan CTDLS Link ID dimulai dengan melakukan riset teknologi meliputi desain sistem, desain software, desain hardware, dan pendefinisian konsep.
Setelahnya dilanjutkan dengan implementasi sistem. CTDLS Link ID mampu mengintegrasikan berbagai jenis populasi alutsista indonesia yang beragam baik itu alutsista buatan dalam negeri maupun alutsista yang berasal dari Blok Barat dan Blok Timur.
Potensi jenis alutsista yang dapat diinterkoneksikan menggunakan CTDLS Link ID maupun NCS Link ID antara lain :
💂 TNI AU : Pesawat angkut, helikopter, drone, sistem senjata hanud, pesawat tempur dan radar GCI
💂 TNI AL : Frigate, Korvet, Kapal Cepat Rudal, Kapal Patroli, Kapal Patroli Cepat
💂 TNI AD : Tank Tempur Utama, Tank Tempur Ringan, Kendaraan Tempur Lapis Baja, Kendaraan Angkut Personel, Kendaraan Komando Taktis.
Siang Malam Bom Nggak Berhenti, Dekat dengan MautDirektur Perlindungan Warga Negara Indonesia (PWNI) Badan Hukum Indonesia (BHI) Kementerian Luar Negeri Indonesia Judha Nugraha bersama para WNI yang dievakuasi dari Chernihiv, Ukraina, ke Polandia. [Foto/Screenshot YouTube Kemlu RI]
Salah satu warga negara Indonesia (WNI) yang berhasil dievakuasi dari Chernihiv, Ukraina , menceritakan kondisi mengerikan saat invasi Rusia berlangsung. Dia dan rekan-rekannya merasa maut sudah dekat karena bom siang malam nyaris tak berhenti.
"Selama di Chernihiv frustrasi, siang malam bom nggak berhenti. Dekat dengan maut. Tapi kami bersyukur ada Bapak-bapak dari Kementerian Luar Negeri, dari KBRI Kyiv, memberikan dukungan agar kami tenang, jadi kami merasa nggak sendirian" kata Iskandar melalui tautan video saat press briefing dengan Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno LP Marsudi, Jumat (18/3/2022).
Iskandar menyampaikan hal itu saat saat berada di mobil bersama rekan-rekannya serta dengan Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia (PWNI) Badan Hukum Indonesia (BHI) Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Indonesia Judha Nugraha.
Iskandar merupakan satu dari sembilan WNI yang dievakuasi dengan selamat ke Polandia. Mereka akan diterbangkan ke Indonesia pada 20 Maret dengan pesawat komersial.
"Di Cherhiniv luar biasa, empat hari terakhir gawat, tak ada air, tak ada listrik. Pabrik kami sudah kena bom," lanjut Iskandar.
"Terima kasih kami sudah ditakdirkan keluar, sehingga terhindar dari musibah."
Iskandar menyampaikan terima kasih kepada pemerintah yang membantu evakuasi. "Terima kasih kepada Presiden Joko Widodo, kepada Menteri Luar Negeri Retno Marsudi," ujarnya.
"Mohon maaf, sudah banyak menyusahkan, banyak merepotkan. Terima kasih sebesar-besarnya," kata Iskandar.
Sebelumnya, Menlu Retno mengumumkan keberhasilan evakuasi terhadap sembilan WNI dari Cherhiniv, Ukraina, yang dilanda perang. Hari-hari menegangkan mewarnai upaya evakuasi selama sekitar 22 hari sejak invasi Rusia dimulai.
"Alhamdulillah kita patut bersyukur bahwa setelah melalui upaya yang sangat keras dan cukup lama maka pada hari ini kita berhasil mengevakuasi sembilan orang WNI dari Kota Chernihiv," kata Retno.
"Proses evakuasi sangat, sangat, sangat tidak mudah. Setiap hari, selama kurang lebih 22 hari, upaya untuk mengevakuasi para WNI dari Chernihiv terus dilakukan. Namun, baru hari ini mereka berhasil dievakuasi melalui jalur Kyiv, kemudian ke Lviv dan kemudian menyeberang ke wilayah Polandia," papar Retno.
Menlu Retno mengatakan berbagai skenario dan jalur evakuasi yang dibuat tim Kementerian Luar Negeri perlu dilakukan adjustment hampir setiap hari. "Tentunya adjustment ini dilakukan karena situasi lapangan yang terus berubah," katanya.
Menurutnya, sembilan WNI yang berhasil dievakuasi saat ini sudah berada di zona aman.
Jika dihitung dari Chernihiv sampai ke Lviv, total perjalanan yang ditempuh oleh para WNI adalah sekitar 15 jam.
Retno mengatakan para WNI akan menjalani pemeriksaan kesehatan sebelum diterbangkan ke Indonesia dengan pesawat komersial pada 20 Maret.
Dengan keberhasilan evakuasi 9 WNI ini berarti total 133 WNI sudah berhasil dievakuasi dengan selamat dari Ukraina. "Seluruh proses evakuasi sudah dapat dilaksanakan," kata Retno.
Sebanyak 23 WNI memilih tinggal di Ukraina karena alasan keluarga. Selain itu, ada sembilan staf esensial KBRI berada di Lviv. (min)
♖ Sindonews
⚓ 💂Desain kapal patroli baru BRIN [BRIN] ⚓
Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melalui Pusat Riset Teknologi Hidrodinamika (PRTH) dan Laboratorium Teknologi Hidrodinamika Surabaya menerima kunjungan dari Kepala Dinas Penelitian dan Pengembangan TNI AL (KADISLITBANGAL). Kunjungan tersebut dalam rangka menindaklanjuti kerja sama dalam pembuatan Kapal Patroli.
Kapal Patroli atau disebut sebagai Kapal Offshore Patrol Vessel (OPV) ini akan digunakan untuk mengawasi perairan di Indonesia dan memperkuat Alutsista di jajaran TNI AL. Dalam kunjungannya, TNI AL meninjau dan menyaksikan pengujian hidrodinamika kapal OPV 90 di Laboratorium Teknologi Hidrodinamika BRIN, Jumat (11/03).
Uji demo pengujian seakeeping dan manuvering dilakukan di kolam MOB (Manauvering Ocean Basin), kemudian dilanjutkan dengan diskusi mengenai berbagai hasil uji model kapal OPV.
Pengujian seakeeping adalah pengujian model kapal yang bertujuan untuk mendapatkan data mengenai kemampuan olah gerak kapal atau bangunan apung lainnya ketika menghadapi gelombang laut dari berbagai arah.
Sedangkan pengujian manuver model kapal bertujuan untuk mendapatkan data diameter kapal pada saat berputar. Pengujian manuver ini dilakukan di kolam uji PRTH.
Kepala Kantor BRIN Kawasan Surabaya, Muryadin dalam paparannya menyampaikan berbagai hasil pengujian model kapal OPV seperti uji resistance, self propulsion, seakeeping dan manuvering.
“Uji resistansi adalah gaya yang terbebankan pada kapal pada saat bergerak ke arah depan dengan kecepatan tertentu. Uji dilakukan pada kecepatan 14-31, setelah pengujian kemudian dilakukan proses ekstrapolasi sehingga didapatkan data uji terukur dan hasil dari ekstrapolasi,” jelas Muryadin.
Selain itu, terdapat Performance prediction yang menjadi perpaduan antara pengujian resistansi dan propulsion untuk mendapatkan hasil analisa kebutuhan besaran kecepatan dari mesin yang akan dipasang di kapal tersebut. Muryadin menambahkan, hasil dari performance prediction akan diminta oleh propeler group untuk menentukan properties dan desain dari propeler yang digunakan.
“Antara hasil tes dan saat uji coba akurasinya sekitar 3 persen, hasil – hasil yang dicapai sudah sesuai dengan standar. Sedangkan untuk yang numerik akurasinya bisa sampai 5-10 persen,” tutur Muryadin.
Kadislitbangal, Laksamana Pertama Agus Karminto menyampaikan berbagai permasalahan yang dihadapi dalam perencanaan desain kapal. Karena itu, BRIN ditunjuk sebagai perencanaan desain kapal yang akan dibuat.
“Kami berharap Pusat Riset Teknologi Hidrodinamika BRIN bisa membantu permasalahan desain kapal selama ini, dan selanjutnya kita bisa agendakan pertemuan untuk mendetailkan rencana kerja sama,” ujar Agus. (aml/ed: sao)
⚓️ 💂 FREMM Bergamini class [RID]
SIPRI kembali mengeluarkan laporan mengenai transfer persenjataan dunia.
Untuk negara Indonesia, impor persenjataan selama tahun 2021 adalah sebagai berikut dibawah :
⚓️ Garuda Militer
➶ Total Senilai Rp 14,3 Triliun
Presiden Amerika Serikat Joe Biden pada Rabu (16/3/2022) mengumumkan kucuran dana 1 miliar dollar AS (Rp 14,3 triliun) untuk memasok senjata dan drone ke Ukraina.
Dana 1 miliar dollar AS itu terdiri dari 200 juta dollar AS yang dialokasikan akhir pekan lalu, dan 800 juta dollar AS paket bantuan yang disetujui oleh Kongres minggu lalu.
“Ini adalah transfer langsung peralatan dari Kementerian Pertahanan kami ke militer Ukraina untuk membantu mereka melawan invasi (Rusia) ini,” kata Biden dikutip dari AFP.
Lalu, senjata dan peralatan apa saja yang akan didapat Ukraina dari Amerika? Berikut adalah rinciannya.
1. Rudal pertahanan jarak jauh S-300
Ilustrasi rudal pertahanan udara S-300PMU buatan Rusia. [Associated Press]
Ukraina memiliki kemampuan menembak jatuh pesawat Rusia dan rudal jelajah dalam jarak yang relatif dekat.
Kini, AS sedang mengupayakan sistem senjata yang dapat menyerang pesawat lebih jauh.
Menurut sumber militer, sistem tersebut adalah S-300 buatan Soviet/Rusia yang seperti sistem Patriot buatan AS adalah unit radar dan peluncur rudal berbasis darat yang sepenuhnya otomatis.
S-300 juga dapat mendeteksi, melacak, dan menembak sejumlah ancaman udara sekaligus yang masuk pada jarak jauh.
Ukraina sudah tahu cara mengoperasikan S-300, dan Amerika Serikat serta sejumlah negara NATO memiliki sistem atau komponennya untuk memasok Ukraina.
2. Drone kamikaze
Drone Switchblade buatan Amerika Serikat. [US MARINE CORPS via ABC NEWS].
Amerika akan mengirim Ukraina 100 drone Switchblade yang dilengkapi kamera.
Pada dasarnya drone Switchblade adalah bom terbang yang dikendalikan dari jarak jauh dan dapat diarahkan oleh operator untuk menemukan target, kemudian ketika sudah siap, meluncur ke sasaran dan meledak saat berkontak.
Dijuluki "drone kamikaze", Switchblade dapat memperluas jangkauan serangan terhadap kendaraan dan unit Rusia di luar pandangan pengguna.
Switchblade memilki keunggulan dibandingkan rudal pencari panas yang digunakan Ukraina melawan tank Rusia.
3. Stinger anti-pesawat
Rudal Stinger di Capu Midia Surface to Air Firing Range, yang digunakan militer AS dalam latihan Spring Storm 17 di pantai Laut Hitam di Rumania, Senin, 20 Maret 2017. [AP PHOTO/VADIMGHIRD]
Amerika Serikat juga memberikan 800 Stinger tambahan, yaitu rudal anti-pesawat inframerah yang dipasang di bahu.
AS pernah memberikan Stinger kepada pasukan Afghanistan pada 1990-an untuk menembak jatuh helikopter Rusia.
Adapun Ukraina telah menggunakannya secara efektif melawan helikopter Rusia dan pesawat yang terbang rendah.
4. Rudal Javelin
Tentara Amerika Serikat membawa peluncur rudal Javelin dalam latihan militer gabungan antara Pasukan Demokratik Suriah (SDF) dengan koalisi yang dipimpin AS untuk melawan kelompok ISIS, di Deir Ezzor, Suriah, 7 Desember 2021. [AFP/DELIL SOULEIMAN]
Para sekutu Barat sudah memberi tentara Ukraina sekitar 17.000 rudal ringan yang diluncurkan sendiri dari bahu, dan menjadi senjata pilihan dalam perang darat.
Senjata ini memiliki efek besar untuk menghancurkan kendaraan lapis baja dalam jarak dekat.
Di antaranya adalah Javelin buatan AS, dengan muatan ganda yang dirancang untuk mengalahkan pertahanan anti-rudal tank Rusia. Efektivitas Javelin dikenal sangat baik.
Di Ukraina sampai ada lagu populer yang memuji Javelin dan bahkan sekarang ada gambar viral yang menyebutnya "Santo Javelin", berupa seorang wanita yang menggendong senjata.
Biden mengatakan, Washington akan mengirim tambahan 2.000 rudal Javelin ke Ukraina.
5. Senjata, amunisi, pelindung tubuh
Pasokan senjata AS yang baru juga mencakup 7.000 senjata anti-armor lainnya, ribuan senapan mesin, senapan, peluncur granat, 20 juta butir amunisi senjata ringan yang sesuai dengan standar Rusia dan NATO, dan 25.000 set pelindung tubuh dan helm.
🏥 Pesanan TNI AL Progres Kapal Bantu Rumah Sakit Kedua Buatan PAL Capai 67.58 % Pengerjaan [PAL]
Setelah sukses melakukan serah terima kapal Bantu Rumah Sakit KRI dr. Wahidin Sudirohusodo-991 pada 14 Januari lalu. PT PAL Indonesia sebagai industri galangan kapal terbesar di Indonesia, saat ini tengah mengerjakan Kapal Bantu Rumah Sakit (BRS) kedua pesanan TNI AL.
Pada pertengahan Maret 2022 progres Kapal BRS ke-2 saat ini telah selesai melakukan joint erection di Graving Dock Semarang sebanyak 104 block dari total 121 block. Progres proyek BRS ke-2 telah melaksanakan loading equipment main engine, gearbox, diesel generator, serta equipment outfitting lainnya.
Kapal Bantu Rumah Sakit ini memiliki fungsi utama untuk menjadi armada pelaksana tugas operasi medis, pertolongan dalam bencana, dan pemberian bantuan kemanusiaan khususnya untuk daerah-daerah terpencil di Indonesia.
⚓ PC 60 Pesanan TNI ALKRI Bawal 875 dalam pembanunan di galangan kapal CMS [Lembaga KERIS] ⚓
Beredar penampakan kapal patroli PC-60 pesanan TNI AL kedua produksi PT Caputra Mitra Sejati (CMS).
Dari gambar terlihat jelas nama kapal patroli PC-60 yang akan digunakan TNI AL, yaitu KRI Bawal 875.
TNI AL diketahui telah memesan 2 unit PC-60 yang dibangun/produksi di galangan kapal PT Caputra Mitra Sejati (CMS) di Banten.
Kapal pertama jenis PC-60 diberitakan diberi nama KRI Dorang 874, dan nantinya kapal patroli PC-60 bisa disebut kedepan sebagai Dorang class.
Pada awal bulan, TNI AL telah memberitakan akan menambah jenis kapal ini sebanyak 5 unit dan 2 unit dipastikan telah melakukan keel laying di Batam.
Spesifikasi kapal patroli PC-60 dengan panjang 60 meter, draft 2,72 meter dan lebar 8,5 meter.
Kapal ini menggunakan dua mesin MTU Diesel dan mampu melesat dengan kecepatan tertinggi 24 knots dan cruising speed 15 knots. Kapal patroli PC 60 nantinya akan diawaki 50 personel.
Bila tak berubah, PC-60 nantinya akan dipersenjatai meriam OTO Melara kaliber 40 mm pada haluan dan dua senapan mesin berat FN 12,7 mm. Bagian belakang kapal akan dilengkapi dengan RHIB boat.
Indonesia berencana untuk mengakuisisi kapal selam kelas Scorpene Prancis sebagai langkah dari perbaikan kapal tua buatan Jerman Scorpene Malaysia, KD TAR [The Star] ⚓️
Angkatan Laut Indonesia telah mengumumkan rencana untuk mengakuisisi kapal selam kelas Scorpene Prancis, meresmikan kesepakatan yang diharapkan untuk membuang Korea Selatan sebagai mitra teknologi kapal selam utama Jakarta.
Kapal selam kelas Scorpene dibangun bersama oleh pembuat kapal Prancis Naval Group dan Navantia Spanyol, dan menampilkan desain modular yang dapat membawa muatan besar dengan pengurangan biaya awak dan siklus hidup.
Kapal berbahan bakar diesel berukuran panjang 66 meter hingga 82 meter, berbobot 2.000 ton, membawa awak 25 hingga 31 anggota dan dilengkapi Sistem Manajemen Tempur SUBTICS.
Pada 10 Februari, PT PAL Indonesia dan Grup Angkatan Laut Prancis menandatangani perjanjian awal untuk berkolaborasi dalam pembangunan dua kapal selam Scorpene dan untuk mendirikan fasilitas penelitian dan pengembangan bersama di Indonesia.
Kedua belah pihak bertujuan untuk menyelesaikan kontrak pada pertengahan 2022 untuk memfasilitasi integrasi senjata dan sistem di atas kapal selam dan penyediaan pelatihan untuk operasi, konstruksi dan pemeliharaan dengan mempertimbangkan transfer teknologi.
Kontrak tersebut juga dapat memberikan petunjuk untuk pembangunan dua kapal selam Scorpene lagi di Indonesia.
Itu mungkin berita buruk bagi Seoul. Pada 21 Februari, Kepala Operasi Angkatan Laut Korea Selatan Laksamana Kim Jung-soo membuka topik sensitif pesanan Indonesia untuk gelombang kedua kapal selam dari Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering (DSME).
Proyek pengiriman tiga kapal selam DSME ke Indonesia telah terhenti selama tiga tahun, karena Indonesia telah menolak untuk membayar uang muka yang diperlukan agar pengiriman dapat dimulai secara resmi.
Indonesia tampaknya sedang mempertimbangkan untuk membatalkan kontrak guna mengurangi pengeluaran pertahanan di tengah ekspektasi menyusutnya anggaran di tahun-tahun mendatang. Hilangnya kapal selam KRI Nanggala pada tahun 2021 mungkin telah menjadi dorongan bagi Indonesia untuk memperoleh kapal selam yang baru dibangun daripada memperbaiki unit Tipe 209 buatan Jerman yang telah diperbaharui di Korea Selatan.
KRI Nagapasa 403 [TNI AL]
Sementara Korea Selatan telah menawarkan syarat dan harga yang menguntungkan, Indonesia dilaporkan tidak puas dengan kemampuan kapal, dengan alasan masalah pasokan listrik yang terhubung ke baterai di antara masalah lainnya.
Setelah kehilangan KRI Nanggala, Indonesia mengumumkan rencana ambisius untuk melipatgandakan armadanya menjadi 12 unit. Selain membangun armada kapal selamnya, Indonesia berencana untuk memperoleh lebih banyak korvet sebagai tanggapan atas serangan China baru-baru ini di Kepulauan Natuna, yang terletak di ujung selatan Laut China Selatan.
Strategi angkatan laut Indonesia dan keterbatasan sumber daya membuatnya sangat penting untuk mempertahankan armada kapal selam yang besar. Strategi Pertahanan Laut Nusantara menekankan pentingnya memiliki jangkauan strategis dan operasional untuk beroperasi di wilayah di luar perbatasan Indonesia dengan sedikit atau tanpa peringatan.
Secara operasional, ini berarti mengembangkan kemampuan angkatan laut untuk beroperasi jauh di luar wilayah perairannya untuk menghadapi musuh, atau setidaknya mendeteksi aktivitas musuh. Karena Indonesia memiliki sumber daya yang terbatas untuk membangun armada blue water yang besar, kapal selam merupakan alternatif ideal untuk kapal permukaan.
Pertama, sebagai platform siluman, kapal selam memberikan pencegahan yang lebih besar daripada aset angkatan laut lainnya, dan kemampuan serangan jarak jauh mereka memberikan tingkat proyeksi kekuatan.
Kedua, Indonesia memiliki tradisi panjang dan pengalaman yang signifikan dalam mengoperasikan kapal selam, yang telah dilakukan sejak tahun 1959. Kapal selam Indonesia melakukan aksi melawan Belanda pada tahun 1960-an, selama invasi Timor Timur pada tahun 1970-an, dan pada tahun 1999 ketika salah satu Kapal Selam Type 208-nya. kapal selam menaungi armada Pasukan Internasional Timor Leste.
Ketiga, program kapal selam Indonesia merupakan komponen penting dari industri pembuatan kapal dalam negeri dan merupakan salah satu dari tujuh program prioritas industri pertahanan, memfasilitasi kerja sama pertahanan antara desainer Prancis, Jerman, dan Korea Selatan.
Namun, dapat dikatakan bahwa platform dengan visibilitas tinggi seperti fregat, kapal patroli lepas pantai dan jet tempur yang didukung oleh beberapa kapal selam yang ditempatkan secara strategis lebih layak untuk Indonesia, karena mereka memberikan kehadiran yang terlihat dengan menunjukkan bendera di atas wilayah laut yang disengketakan untuk Indonesia. biaya jauh lebih sedikit.
Apalagi, armada kapal selam yang besar untuk proyeksi kekuatan hanya diperlukan jika Indonesia memiliki aspirasi kekuatan yang besar. Sementara Indonesia bertujuan untuk menjadi kekuatan regional di Asia Tenggara, namun sebagian besar tetap terfokus pada masalah domestik, yang menghalangi ambisi tersebut.
Biaya besar yang terlibat dalam program kapal selam Indonesia dapat memaksa perencana pertahanan untuk mengalihkan dana ke proyek lain yang lebih murah dan lebih layak yang dapat mencapai tujuan yang sama di wilayah maritim Indonesia yang disengketakan.
Indonesia sendiri sudah berjuang untuk mempertahankan kehadiran maritim di perairan teritorialnya, apalagi mengejar proyeksi kekuatan di luar perbatasannya seperti yang dibayangkan oleh strategi angkatan lautnya.
[TNI AL]
Selain Prancis, Rusia dan Turki telah menawarkan Indonesia kapal selam mereka. Tetapi Indonesia mungkin memilih Prancis sebagai mitra pilihan mereka karena kepentingan nasional yang menyatu.
Prancis telah menjual kapal selam Scorpene dan jet Rafale ke India, dan juga menjual Rafale ke Indonesia. Penjualan senjata ini mungkin mencerminkan kepentingan yang menyatu antara ketiga negara ini.
Baik Prancis maupun India menyimpan ketakutan untuk menjadi mitra bawahan dalam arsitektur keamanan yang dipimpin AS. Sementara itu, Indonesia telah lama mempertahankan kebijakan luar negeri yang independen dan telah membangun kemampuan pertahanannya tanpa terlalu bergantung pada satu sumber.
Dengan demikian, pembelian kapal selam Scorpene dan jet Rafale oleh Indonesia dapat membentuk titik fokus konkret lainnya dalam hubungan pertahanan trilateral yang muncul antara Indonesia, Prancis, dan India.
Negara-negara ini memiliki prinsip-prinsip demokrasi yang sama, namun tetap ingin mempertahankan independensi strategis dan kepentingan nasional mereka tanpa terlalu bergantung pada AS.
Terakhir di MariupoldIbukota Ukraina Membara Didera Rusia, Gema Sirene Memecah Malam ☆
Ukraina mengklaim telah membunuh empat jenderal Rusia pada pertempuran di sejumlah wilayah.
Jenderal terakhir Rusia yang diklaim dibunuh pasukan Ukraina sejauh ini adalah Mayor Jenderal Oleg Mityaev. Ia disebut tewas dalam pertempuran di Mariupol pada Selasa (15/3).
Hal tersebut disampaikan penasihat Kementerian Dalam Negeri Ukraina, Anton Gerashchenko. Ia merilis foto di Telegram terkait perwira yang disebut tewas, demikian dikutip Associated Press, Selasa (15/3).
Mityaev memimpin divisi senapan ke-150 dan telah bertempur di Suriah, lanjut Geraschenko.
Sementara itu, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, melaporkan kematian seorang jenderal Rusia yang lain dalam pidatonya. Namun, ia tak menyebutkan nama perwira yang tewas itu.
Sejauh ini juga belum ada konfirmasi kematian jenderal Mityaev dari Rusia.
Mityaev menjadi jenderal keempat yang tewas dalam pertempuran di Ukraina.
Beberapa hari setelah invasi Rusia ke Ukraina, Mayor Jenderal Andre Sukhovetsky tewas tertembak oleh penembak jitu pada Senin (28/2) lalu.
Ia disebut pernah terlibat dalam aksi militer Rusia di Suriah. Imbas tindakan dalam operasi tersebut, ia diganjar dua medali Orders of Courage dari Kremlin.
Lalu pada Senin (7/3), Mayor Jenderal Vitaly Gerasimov juga tewas. Ia merupakan wakil komandan Divisi ke-41 Rusia.
Kemudian pada Sabtu (12/3), Ukraina menyebut jenderal Rusia tewas di tangan pasukan mereka. Dia adalah Mayor jenderal Andrei Kolesnikov.
Berdasarkan situs Kementerian Pertahanan Rusia, Kolesnikov merupakan komandan Distrik Militer Timur Rusia.
Ukraina berada dalam gempuran Rusia usai mereka memutuskan invasi pada 24 Februari lalu.
Pasukan Moskow tak segan menggempur rumah sakit bersalin, apartemen dan fasilitas sipil lain. Padahal di awal invasi, Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim hanya menargetkan instalasi militer. Namun hingga kini mereka terus menyerang area-area sipil bahkan saat warga evakuasi.
Negosiasi sudah dilakukan bahkan memasuki putaran keempat. Namun belum ada hasil yang signifikan.
Rusia baru bersedia mengakhiri invasi jika Ukraina tak bergabung dengan Aliansi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), Ukraina menjadi negara netral, dan Crimea diakui sebagai bagian wilayah Moskow.
Pertempuran yang terus terjadi menyebabkan banyak korban berjatuhan. Menurut PBB korban tewas sejak invasi mencapai 636 orang dan 1.125 terluka, sementara menurut pemerintah Ukraina korban meninggal sebanyak 2.000 jiwa.
♞ Punya Banyak KehebatanHull MT Harimau yang akan dikirimkan dari Turki [SavunmaSanayiST) ★
Indonesia segera menerima Tank Kaplan pertama dari Turki pada 15 Maret 2022. Tank kelas menengah (Medium Tank) ini merupakan hasil kerja sama antara FNSS Defence System Turki dan PT Pindad.
Proyek Kaplan MT merupakan kontrak ekspor pertama Turki di Kelas Medium Weight Tank. Ini merupakan proyek pertama yang dimulai dan diselesaikan dalam kerangka Perjanjian Kerjasama Industri Pertahanan antara Indonesia dan Turki.
Berdasarkan kontrak tersebut, ada 18 unit tank Kaplan yang akan diproduksi, 10 tank pertama akan diproduksi di Turki dan 8 tank sisanya akan diproduksi di Indonesia. Tank Kaplan akan dioperasikan Angkatan Darat Indonesia (TNI AD).
Dikutip dari laman Bulgarian Military, Sabtu (12/3/2022), tank Kaplan memiliki kemampuan menembak langsung yang tepat sehingga memberikan kekuatan serangan dengan mobilitas taktis. Tank dikontrol secara elektronik dan sistem suspensi di belakang tangki memberikan mobilitas tinggi pada semua berbagai jenis medan dan iklim.
Tank Kaplan punya sistem mobilitas canggih dari sistem suspensi 6 roda berdasarkan track pin ganda dan poros torsi. Tank Kaplan berhasil menggabungkan kemampuan beradaptasi dengan berbagai medan dan fitur kontrol mengemudi yang unggul.
Tank ini cocok dioperasikan di medan pegunungan, medan terjal tinggi yang sulit dijangkau tank tempur utama, dan jalan dengan jembatan kecil. Dengan 2 tangki bahan bakar terpisah yang dimiliki, Tank Kaplan mampu menjangkau area operasi minimum 450 kilometer.
Kaplan / MT Harimau [FNSS]
Unit daya cadangan, mampu mengisi daya baterai dan memungkinkan menara kontrok tetap bisa digunakan saat mesin tank tidak bekerja. Sistem pemantauan baterai tangki yang canggih menawarkan manajemen daya yang optimal dan kemampuan pengawasan senyap.
Unit pendingin tank yang dipadukan dengan perangkat lunak cerdas memberikan efisiensi torsi optimal dan penghematan bahan bakar. Mesin diesel dan transmisi otomatis adalah jantung dari tank Kaplan yang diawaki 3 personel.
Rasio kekuatan Kaplan MT adalah 22 Hp/ton dan berat totalnya, termasuk persenjataan dan muatan tempur, adalah 30.000 kg. Tank Kaplan memiliki sistem 360 ° elektro-optik terintegrasi untuk kesadaran situasional, sistem komunikasi internal nirkabel, serta sistem penentuan posisi dan navigasi.
Tank Kaplan memiliki sistem peringatan laser atau laser warning system (LWS). Tank memiliki perlindungan balistik built-in yang dikombinasikan dengan pelindung tambahan Stanag 4569. Perlindungan dari ranjau Stanag 4569 dipasang di lantai tank yang terpisah.
Tank Kaplan juga memiliki sistem pemadam kebakaran otomatis, mortar kabut, dan sistem perlindungan aktif. Di menara tank disematkan meriam 105mm CMI Cockerill 3105 dan dua senapan mesin – satu 7.62mm dan 12.7mm. Tank Kaplan mampu berlari dengan kecepatan maksimum 70 km / jam dengan bahan bakar penuh dan dapat menempuh jarak sejauh 450 km.
♞ Sindonews