⚓️ Ungkap Panglima TNI AH 140 Babcock (Babcock)
Panglima TNI Laksamana Yudo Margono mengatakan bahwa dua kapal fregat desainan Rosyth Royal Dockyard Ltd (Babcock), Inggris, baru akan memperkuat TNI Angkatan Laut (AL) pada 2025 atau 2026.
“Nanti jadinya 2025, kalau enggak 2026, karena bangun fregat ini kan butuh 4-5 tahun,” ujar Yudo Margono usai acara kegiatan layanan zakat Baznas bersama TNI di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (5/4/2023).
Saat ini, kata Yudo, dua kapal fregat itu sedang dirancang di PT PAL Indonesia, BUMN yang memproduksi alutsista dari matra laut.
“Fregat panjangnya 140 meter ini nanti. Kalau fregat kita yang sekarang 105 meter, nah ini 140 meter, sehingga butuh waktu yang agak lama,” kata Yudo Margono.
Pengerjaan kapal tersebut dilakukan setelah PT PAL Indonesia dengan menandatangani licence agreement dengan Babcock sebagai penyedia desain kapal.
“Untuk pengadaan dua unit kapal fregat Kementerian Pertahanan RI,” demikian informasi dari Kepala Departemen Hubungan Masyarakat PT PAL Indonesia Utario Esna Putra dalam keterangannya, 16 September 2021.
Penandatanganan perjanjian itu dilaksanakan oleh CEO PT PAL Indonesia Kaharuddin Djenod dan CEO Rosyth Royal Dockyard Ltd David Lockwood dengan disaksikan oleh Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto di London, Inggris pada 16 September 2021.
Adapun kapal fregat itu akan mengusung main engine dengan spesifikasi 4 x 9100 Kw. Pasokan tenaga tersebut mampu memacu kapal dengan maximum speed sampai dengan 28 knot dengan kondisi MCR (full boad) serta endurance pada 18 knot sebesar 9.000 Nm.
Kapal tersebut akan dilengkapi dengan Diesel Generator 4x1360 lw dan emergency D/G 1X180 Kw.
Sementara itu, untuk kemudahan manuver, kapal dilengkapi dengan bow thruster sebesar 925 Kw.
Kapal fregat tersebut juga akan dilengkapi dengan rudal sebagai bentuk sistem pertahanan udara dengan spesifikasi, yakni peluncur rudal vertikal jarak sedang, peluncur rudal vertikal ke udara dengan jarak jauh.
Panglima TNI Laksamana Yudo Margono mengatakan bahwa dua kapal fregat desainan Rosyth Royal Dockyard Ltd (Babcock), Inggris, baru akan memperkuat TNI Angkatan Laut (AL) pada 2025 atau 2026.
“Nanti jadinya 2025, kalau enggak 2026, karena bangun fregat ini kan butuh 4-5 tahun,” ujar Yudo Margono usai acara kegiatan layanan zakat Baznas bersama TNI di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (5/4/2023).
Saat ini, kata Yudo, dua kapal fregat itu sedang dirancang di PT PAL Indonesia, BUMN yang memproduksi alutsista dari matra laut.
“Fregat panjangnya 140 meter ini nanti. Kalau fregat kita yang sekarang 105 meter, nah ini 140 meter, sehingga butuh waktu yang agak lama,” kata Yudo Margono.
Pengerjaan kapal tersebut dilakukan setelah PT PAL Indonesia dengan menandatangani licence agreement dengan Babcock sebagai penyedia desain kapal.
“Untuk pengadaan dua unit kapal fregat Kementerian Pertahanan RI,” demikian informasi dari Kepala Departemen Hubungan Masyarakat PT PAL Indonesia Utario Esna Putra dalam keterangannya, 16 September 2021.
Penandatanganan perjanjian itu dilaksanakan oleh CEO PT PAL Indonesia Kaharuddin Djenod dan CEO Rosyth Royal Dockyard Ltd David Lockwood dengan disaksikan oleh Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto di London, Inggris pada 16 September 2021.
Adapun kapal fregat itu akan mengusung main engine dengan spesifikasi 4 x 9100 Kw. Pasokan tenaga tersebut mampu memacu kapal dengan maximum speed sampai dengan 28 knot dengan kondisi MCR (full boad) serta endurance pada 18 knot sebesar 9.000 Nm.
Kapal tersebut akan dilengkapi dengan Diesel Generator 4x1360 lw dan emergency D/G 1X180 Kw.
Sementara itu, untuk kemudahan manuver, kapal dilengkapi dengan bow thruster sebesar 925 Kw.
Kapal fregat tersebut juga akan dilengkapi dengan rudal sebagai bentuk sistem pertahanan udara dengan spesifikasi, yakni peluncur rudal vertikal jarak sedang, peluncur rudal vertikal ke udara dengan jarak jauh.
⚓️ Kompas