Sabtu, 10 Februari 2024

[Video] Brimob Dalam UEA SWAT Chalenge 2024

 Diposkan 2,91 CM 

B
erikut video dari Youtube :


  ★ Youtube  

Jumat, 09 Februari 2024

BlackSky Wins $50M Project To Give Indonesia Eyes in the Sky

https://payloadspace.com/wp-content/uploads/2024/02/BlackSky-Jakarta-Indo-Image-20240125-847am-local-948x533.pngJakarta, Indonesia. (BlackSky) 🛰

B
lackSky inked ~$50M-worth of contracts with the Indonesian Ministry of Defense to provide the agency access to the company’s commercial space-based intelligence, with plans to build a sovereign capability for the country down the road.

With this new model, customers no longer need to spend billions of dollars and wait five to 10 years to build an operating capability,” CEO Brian O’Toole told Payload. “They can have it now.”

More details: Under the contracts, the ministry will immediately be able to task BlackSky’s commercial sats, and have access to its trove of commercial data. O’Toole said Indonesian officials are already getting trained on how to use the software system.

In addition, BlackSky will be working with Thales Alenia Space to build and deliver sovereign EO and SAR satellites quickly, giving the nation its own surveillance capability at a fraction of the cost and time of designing a homegrown capability.

You can use this hybrid model where you can tap into the commercial satellites already on orbit and use those software platforms like ours to get intelligence, but then you can evolve your own sovereign capability around what you may need in your particular region of the world. It’s a best of both worlds approach,” O’Toole said.

Tick tock: O’Toole said the company approached the Indonesian Ministry of Defense and proposed the deal to both provide commercial access and build sovereign satellites, and that the Indonesian customer “got it right away.” The minister got access to real-time space intelligence less than a month after signing the contract.

  📡 Payloadspace  

Kamis, 08 Februari 2024

KRI Pulau Romang 723 (Kondor Class) Resmi Purna Tugas

🔔 Serahkan Lonceng Kapal KRI Pulau Romang-723 Akhir Dharma Bakti TNI AL (Dispenal)

Komandan Pusat Hidro-oseanografi TNI AL (Danpushidrosal) Laksamana Madya TNI Budi Purwanto menyerahkan lonceng KRI Pulau Romang-723 (KRI PRM-723) yang baru dinonaktifkan kepada Kepala Dinas Sejarah TNI AL (Kadisjarahal) Laksamana Pertama TNI Hariyo Poernomo, di Dermaga Sunda Pondok Dayung, Jakarta Utara, Selasa (06/02).

Purna tugasnya kapal tersebut ditandai dengan pelepasan ular-ular perang dan penyerahan properti lonceng sebagai koleksi Museum Pusat TNI Angkatan Laut Jalesveva Jayamahe.

Kadisjaharal menyampaikan bahwa penyerahan properti kapal yang memasuki purna tugas ke museum tersebut merupakan tradisi baru untuk memberikan kehormatan kepada kapal-kapal perang atas jasa-jasa yang telah ditorehkannya selama bertugas.

Dalam sejarahnya, KRI PRM-723 pada awalnya merupakan kapal jenis Penyapu Ranjau kelas Condor dengan nama "Pritzwalk-325". Kapal ini dibangun di galangan VEB Peenewerft, Wolgast, Jerman Timur pada tanggal 28 Mei 1971 sebagai arsenal kekuatan Pakta Warsawa dengan peran utama untuk menandingi armada kapal perang NATO. Setelah penyatuan kembali Jerman, armada kapal kelas Condor tidak lagi diaktifkan oleh Jerman.

Penyerahan Lonceng Kapal. (Dispenal)

Pada periode tahun 1992 - 1993 Pemerintah Indonesia mendatangkan 39 kapal perang eks Jerman Timur yang terdiri dari 16 kapal Korvet Kelas Parchim, 14 kapal Landing Ship Tank (LST) kelas Frosch dan 9 kapal Penyapu Ranjau kelas Condor yang salah satunya diberi nama KRI Pulau Romang-723 yang diambil dari nama sebuah pulau kecil di Kabupaten Maluku Barat Daya, Provinsi Maluku.

Berdasarkan Surat Keputusan Pangab Nomor Skep/217/IV/1993 tanggal 22 April 1993, KRI PRM-723 secara resmi ditetapkan sebagai Kapal Perang Republik Indonesia. Setelah dilaksanakan perbaikan dan modifikasi menjadi kapal Bantu Hidro-Oseanografi di PT PAL Surabaya, selanjutnya KRI PRM-723 difungsikan sebagai kapal survei terbatas.

KRI tersebut telah aktif mendukung pelaksanaan tugas TNI AL melalui keberhasilan tugas-tugas operasi dan survei yang diemban sesuai fungsi asasinya sebagai kapal Bantu Hidro-Oseanografi maupun fungsi Kamla dan SAR. Tercatat sejumlah penugasan operasi yang dilaksanakan oleh KRI PRM-723 telah berhasil secara gemilang seperti operasi survei Perairan Lombok (2005), Selat Singapura (2008), dan SAR pesawat Air Asia (2014).

Pada kesempatan terpisah, Kepala Staf TNI Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali menyampaikan kepada seluruh jajaran TNI AL untuk terus memfokuskan diri dalam memodernisasi Alutsista guna menyiapkan Alutsista yang siap untuk digunakan sesuai kebutuhan operasi.
 

  🔔 TNI  

Tim Survey Dassault Aviation Tinjau Lanud Roesmin Nurjadin

(Dispenau)

Komandan Pangkalan TNI AU Roesmin Nurjadin Marsma TNI Feri Yunaldi, S.E., M.Han, menerima Tim Infrastructure Work dan Site Survey dalam kaitannya pengadaan Multi Role Combat Air Craft Rafale. Tim yang terdiri dari Kementerian Pertahanan, Mabesau, Perwakilan dari Dassault Aviation serta pendukung dari PLN dan PDAM Kota Pekanbaru yang diterima di Ruang Briefing Gedung VIP Pandawa Lanud Roesmin Nurjadin, Selasa (6/2/2024).

Saat menerima tim, mengawali rangkaian acara, Komandan Lanud Roesmin Nurjadin mengatakan, rencana penempatan pesawat Rafale di Lanud Roesmin Nurjadin tentu membutuhkan berbagai macam sarana dan prasarana pendukung lainnya, untuk itu Lanud Roesmin Nurjadin menyambut dan mempersilahkan kepada Tim Dassault Aviation untuk melakukan kegiatan infrastruktur works dan site survey.

Komandan juga berharap melalui kegiatan ini dapat memberikan masukan kepada komando atas dalam menentukan kebijakan selanjutnya.

Kita berharap tentunya setelah dilaksanakan kegiatan infrastrukture works dan site survey ini dapat memberikan masukan dan saran kepada komando atas untuk menentukan langkah dan rencana serta kebijakan selanjutnya,” ucap Danlanud.

Sementara itu Kasatgas Pengadaan MRCA Rafale Marsma TNI Setiawan, S.E., selaku observer kegiatan ini menyampaikan, pada kesempatan ini akan disampaikan tahapan-tahapan pekerjaan hingga diterimanya pesawat Rafale di Lanud Roesmin Nurjadin.

Secara detail bagaimana master plan dan tahapan pekerjaan infrastuktur akan disampaikan dari Tim Dassault, kemudian kehadiran PLN dan PDAM Pekanbaru diharapakan dapat memberikan input yang dibutuhkan,” lanjut Marsma TNI Setiawan.

Usai penerimaan tim selanjutnya melaksanakan survei ke lokasi di beberapa tempat diantaranya Skadron Udara 12, Skadron Udara 16, Skatek 045, dan lahan untuk simulator, serta GPL.

 
TNI AU  

Rabu, 07 Februari 2024

PPA Fincantieri Bakal Jadi Fregat Terpanjang AL Jika Dibeli RI

OPV Thaon di Revel class ketika berkunjung ke Indonesia (Dispenal)

Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana TNI Muhammad Ali mengatakan kapal patroli lepas pantai multifungsi (PPA/OPV) kelas Thaon di Revel buatan galangan Fincantieri, Italia, bakal menjadi kapal fregat terpanjang TNI AL jika dibeli pemerintah Indonesia.

Dia berharap negosiasi pembelian kapal itu segera rampung sehingga kapal buatan Fincantieri dapat segera memperkuat armada TNI Angkatan Laut.

"Ini fregatnya cukup baik ya saya rasa. Ini panjangnya juga 143 meter dan ini merupakan fregat terpanjang tentunya kalau kita miliki,” kata Laksamana Ali menjawab pertanyaan ANTARA usai upacara penyambutan kedatangan Satgas MTF TNI KONGA XXVIII-N UNIFIL di Dermaga Kolinlamil, Jakarta, Selasa.

Kasal menambahkan kapal buatan Italia itu juga dilengkapi teknologi yang mutakhir. "Tingkat modernisasinya juga cukup tinggi. Harapannya (kapal itu, red.) dapat memperkuat Angkatan Laut ke depan," tambahnya.

CEO Fincantieri Dario Deste datang langsung ke Jakarta dan bertemu dengan Kasal Laksamana Ali di Markas Besar TNI AL, Cilangkap, Jakarta, akhir Januari lalu.

Dalam pertemuan itu, CEO Fincantieri memaparkan beberapa kapal unggulan buatan galangannya, mulai dari fregat, kapal selam, termasuk teknologi-teknologi terbaru yang mereka adopsi pada kapal-kapalnya itu.

Laksamana Ali menyebut komunikasi TNI AL dengan galangan kapal Italia itu cukup intensif.

"Pembicaraan ini sangat intens ya kita laksanakan. Mudah-mudahan mohon doanya saja. Mudah-mudahan bisa terealisasi," katanya.

Fincantieri, salah satu galangan kapal tertua di Italia, membangun tiga jenis kapal patroli lepas pantai multifungsi, yaitu tipe light, light plus, dan full.

Pada laman resmi perusahaan, Fincantieri menyebut kapal OPV-nya itu, dalam seri lengkapnya, dapat juga berfungsi sebagai kapal perang (first line combatant), selain fungsi utamanya sebagai kapal patroli lepas pantai, evakuasi laut, dan operasi-operasi untuk melindungi warga sipil (civil protection operation).

Setidaknya ada dua kapal kelas Thaon di Revel yang ditawarkan Fincantieri kepada Indonesia, yaitu Giovanni delle Banda Nere dan Marcantonio Colonna.

Kendati demikian, Kementerian Pertahanan RI belum mengumumkan pembelian kapal itu karena Indonesia saat ini juga masih membangun Fregat Merah Putih di galangan kapal PT PAL, Surabaya, Jawa Timur.


  antara  

Kasal Ungkap Turki Bersedia Kerjasama Buat Rudal Nasional

 Rudal anti kapal Atmaca  
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi75sMJzSw1pizyg7HnbB56I5uN31kRO9CtJ8FVuB_uHfS2kuNYJFCy-J9ty2VWu21e7xpNDdR2Hr0O30UpDeTsJ-jQyPmxSoHjK-0Llf9JGD4oSaWOOUpB7ivn_Iu39fxcpSSck71M6Qs/s1600/Atmaca.pngRudal anti kapal Atmaca (Roketsan) 🚀

K
epala Staf TNI Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Muhammad Ali mengungkap kemungkinan Turki bekerja sama dengan Indonesia untuk bersama-sama membuat peluru kendali (rudal) jelajah anti-kapal di dalam negeri.

Kerja sama itu diyakini merupakan bagian dari pembelian rudal ATMACA buatan perusahaan Turki Rocketsan yang memodernisasi persenjataan kapal-kapal perang TNI AL.

Rudal ATMACA ini cukup bagus juga, sekelas Harpoon, sekelas Exocet, tetapi buatan Turki, dan ini dari Turki rencananya bersedia buat kerja sama dengan produk lokal, dengan komponen lokal, nanti (itu) bisa diharapkan menjadi rudal nasional. Tetapi itu masih pembicaraan lebih lanjut, belum final,” kata Laksamana Ali menjawab pertanyaan wartawan saat dia ditemui di Dermaga Kolinlamil, Jakarta, Selasa.

Dalam paparan PT PAL kepada Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto, galangan kapal plat merah itu kemungkinan memasang rudal ATMACA di beberapa kapal, di antaranya untuk Parchim class, Fatahillah class, dan FPB-57 class. Dalam paparannya itu, PT PAL menyebut rudal ATMACA punya daya jelajah hingga 220 kilometer.

Terlepas dari itu, Ali menyebut TNI AL masih mempelajari kapal-kapal mana yang bakal dipersenjatai rudal ATMACA.

Memang ada 41 kapal yang direncanakan melaksanakan refurbishment (modernisasi, red.) secara bertahap, tetapi kita tidak bisa langsung. Kita teliti, pelajari lagi kemungkinan mana yang bisa ditempatkan rudal ATMACA,” kata Laksamana Ali.

Dalam paparan yang sama, saat Menhan Prabowo berkunjung ke galangan kapal PT PAL, produsen kapal dalam negeri itu melaporkan progress modernisasi 41 kapal mencapai 40 persen. Sebanyak 25 kapal perang telah diperbaiki bagian badannya.

Beberapa jenis kapal yang masuk dalam proyek modernisasi itu, antara lain fast patrol boat (FBB) class, Parchim class, PKR class, Sigma class, Bung Tomo class, dan Corvette Fatahillah class.

Prabowo, di lokasi yang sama, juga meminta TNI AL mempelajari kapal-kapal lainnya yang juga butuh modernisasi. "Tolong dipelajari kembali semua platform yang bisa kita modernisasi, kita akan modernisasi," kata Menhan Prabowo ke PT PAL.

Beberapa media asing bulan lalu memberitakan Indonesia melalui PT Republik Defesindo membeli 45 unit rudal ATMACA dari Rocketsan yang nantinya diperuntukkan kepada TNI Angkatan Laut. Jika pembelian itu benar, maka TNI AL menjadi pengguna asing pertama produk rudal jelajah anti-kapal buatan dalam negeri Turki itu.

Sejauh ini, Kementerian Pertahanan RI belum mengumumkan secara resmi pembelian rudal ATMACA buatan Turki itu.

  🚀 antara  

Selasa, 06 Februari 2024

2 Skadron Lanud Roesmin Nurjadin Disiapkan untuk Kandang Rafale

(Dassault Aviation)

Dua skadron Pangkalan TNI Angkatan Udara (Lanud) Roesmin Nurjadin, Pekanbaru, Riau disiapkan untuk markas pesawat tempur Rafale yang dibeli Indonesia.

Komandan Lanud Roesmin Nurjadin Marsekal Pertama Feri Yunaldi mengatakan, jajarannya mulai membangun sarana prasarana untuk mendukung kedatangan jet tempur generasi 4.5 produksi Dassault Aviation, Perancis tersebut.

Mulai dari pembangunan hanggar, gudang amunisi. Kemudian ada rencana pembangunan pararel taxyway, ada beberapa dukungan untuk pemeliharaan atau operasional pesawat Rafale,” kata Feri saat ditemui di sela-sela Press Tour Media Dirgantara 2024 di Lanud Roesmin Nurjadin, Senin (5/2/2024).

Dua skadron yang disiapkan yaitu Skadron Udara 12 dan 16 Lanud Roesmin Nurjadin.

Saat ini, Skadron Udara 12 masih menjadi markas jet tempur Hawk 100/200 buatan British Aerospace (BAE), Inggris.

Sementara itu, Skadron Udara 16 menjadi kandang jet tempur F-16 blok C/D dari Lockheed Martin, Amerika Serikat.

Rencananya, kedatangan Rafale akan menggeser Hawk 100/200 dan F-16 ke lanud lain. Hawk 100/200 akan digese ke Lanud Supadio, Pontianak.

Lalu, F-16 akan digeser ke Lanud Iswahjudi, Magetan.

Skadron Udara 12 yang nanti pertama kali untuk pengoperasian pesawat Rafale, jadi terpenuhi dulu dengan jumlah lebih kurang 12 pesawat,” kata Feri.

Kemudian datang tahap berikutnya mengisi di Skadron 16, nah pesawat F-16 (di Skadron Udara 16) ini nanti kita kembalikan ke Lanud Iswahjudi,” ujar Feri.

Skadron lain yang disiapkan menjadi markas Rafale yaitu Skadron Udara 1 Lanud Supadio, Pontianak.

Feri mengatakan, jajarannya juga akan mengirim para penerbang tempur dari Skadron Udara 12 dan 16 untuk mengoperasikan pesawat Rafale.

Kita tidak melaksanakan pelatihan di sini, kita nanti latihan ke Perancis,” ucap Feri.

Terbaru, Indonesia resmi mengaktifkan kontrak batch atau tahap ketiga pengadaan jet tempur Rafale dari pabrikan Dassault Aviation, Perancis.

Pada tanggal 8 Januari 2024, kontrak pengadaan pesawat tempur Rafale tahap ketiga sejumlah 18 unit secara resmi telah efektif,” ujar Kepala Biro Humas Setjen Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Brigjen Edwin Adrian Sumantha dalam keterangan tertulis kepada Kompas.com, Selasa (9/1/2024).

Dengan demikian, Indonesia melalui Kemenhan telah menyelesaikan seluruh fase kontrak pengadaan Rafale. Kemenhan memesan 42 unit Rafale.

Pesawat pertama pesanan Indonesia diperkirakan akan tiba di Tanah Air pada 2026.

 
Kompas  

Senin, 05 Februari 2024

Kapal Rumah Sakit TNI AL Lintasi Teluk Aden

⚓️ Pembawa Bantuan Kemanusiaan Korban Perang Gaza KRI RJW-992 ketika berpapasan dengan KRI FKO 368 (Dispenal)

Kapal Bantu Rumah Sakit (KBRS) TNI Angkatan Laut, KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat-992 yang membawa bantuan kemanusiaan untuk korban perang Gaza, Palestina saat ini telah memasuki perairan Teluk Aden.

Kapal pembawa bantuan kemanusiaan dari Pemerintah Indonesia yang tergabung dalam Satgas Port Visit Mesir sebentar lagi akan memasuki perairan Teluk Merah.

Kadispenal Laksma TNI I Made Wira Hadi Arsanta mengatakan, rencananya Satgas Port Visit Mesir itu akan tiba dan merapat di Dermaga Pelabuhan Al Arish Mesir pada 14 Februari mendatang.

Menurut Kadispenal, KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat-992 mengalami perubahan sandar di Pelabuhan Mesir karena permintaan otoritas Pemerintah Mesir karena adanya kegiatan Pemilu di Mesir.

"Dimana awalnya KRI RJW-992 dijadwalkan akan sandar di Al Arish pada 9 Februari 2024, namun karena adanya kegiatan pemilu di Mesir, sehingga proses sandar ditunda," kata Kadispenal Laksma TNI I Made Wira Hadi Arsanta dalam keterangan resminya yang diterima VIVA Militer, Senin, 5 Februari 2024.

Lebih jauh dia menjelaskan, setibanya di Pelabuhan Mesir, bantuan kemanusiaan dari masyarakat Indonesia tersebut rencananya akan didistribusikan ke Gaza melalui otoritas yang berwenang, Egypt Red Crescent (Bulan Sabit Merah Mesir).

Sebagaimana diketahui, pekan lalu dalam pelayarannya menuju Mesir, KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat-992 sempat berpapasan dan melaksanakan passing dengan KRI Frans Kaisiepo-368 saat melintasi Laut Cochin, India di Samudera Hindia. KRI Frans Kaisiepo-368 sendiri merupakan unsur TNI AL yang baru saja melaksanakan Misi Perdamaian Dunia di bawah bendera PBB di Lebanon.

Pada kesempatan terpisah, Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali menyampaikan kepada seluruh prajurit Jalasena bahwa TNI AL berkomitmen untuk senantiasa memberikan pengabdian terbaik dalam setiap tugas yang diamanahkan.

Prajurit Jalasena harus memberikan manfaat untuk masyarakat Indonesia maupun internasional termasuk dalam misi perdamaian dan bantuan kemanusiaan serta menjaga nama baik TNI AL, bangsa, dan negara agar tetap harum di kancah internasional," kata KSAL Laksamana TNI Muhammad Ali.

 ⚓️  Vivanews  

Leonardo (Otobreda) 127/64

Bakal Jadi Meriam Kaliber Terbesar di Armada Kapal Perang TNI ALOPV Thaon di Revel class

Meski saat didatangkan belum dilengkapi rudal anti kapal, namun potensi pengadaan dua OPV (Offshore Patrol Vessel) rasa frigat dari Italia, Paolo Thaon di Revel class dengan metode rapid acquisition, merupakan momen besar bagi sistem senjata kapal perang TNI AL. Pasalnya OPV Thaon di Revel class dalam paketnya dibekali meriam Otobreda 127/64 pada haluan. Bila pengadaan OPV ini terealisasi, maka predikat kapal perang TNI AL dengan kaliber terbesar bukan lagi berada di korvet Fatahillah class.

Tidak itu saja, Indonesia akan menjadi operator perdana meriam Otobreda 127/64 di Asia Tenggara, pasalnya belum ada kapal kombatan milik negara di Asia Tenggara yang dipasangi meriam ini. Otobreda 127/64 seperti halnya Oto Melara 76 mm, adalah meriam reaksi cepat (rapid fire gun) yang dirancang untuk dipasang pada kapal perang bertonase besar dan sedang.

Meriam ini juga memiliki versi untuk pertahanan pantai (coastal defense), yang ditujukan untuk tembakan permukaan dan dukungan tembakan angkatan laut sebagai peran utama dan tembakan anti-pesawat sebagai peran sekunder.

Meriam ini dapat menembakkan semua amunisi standar 127 mm (5 inci) termasuk amunisi berpemandu jarak jauh Vulcano. Oleh karena itu, secara resmi diberi merek sebagai OTO 127/64 LW – VULCANO System oleh Leonardo untuk tujuan pemasaran.

Dengan modular automatic feeding magasin memungkinkan penembakan hingga empat jenis amunisi berbeda dan dapat langsung dipilih; magasin (empat drum, masing-masing dengan satu peluru siap ditembakkan dan 13 amunisi lainnya disimpan) dapat diisi ulang saat dudukannya beroperasi.

Sistem manipulator amunisi tersedia untuk mengangkut proyektil dan bahan bakar dari gudang amunisi utama ke magasin pengisian, yang secara otomatis diisi ulang. Aliran amunisi bersifat reversibel. Peluru dapat dikeluarkan secara otomatis dari meriam. Antarmuka digital dan analog tersedia untuk menghubungkan ke combat management system (CMS) kapal.

Meriam Otobreda 127/64 dirancang pada tahun 2005 dan mulai diproduksi pada tahun 2012. Berat modul meriam mencapai 33 ton dan panjang laras 8,1 meter. Bobot tiap amunisi 127x835mmR ada di rentang 29 – 31 kg. Meriam kaliber 127 mm ini dapat menembekkan 32 proyektil setiap menitnya.

Kecepatan luncur proyektil mencapai 808 meter per detik, sementara untuk jarak tembak efektif 30 km Vulcano system dan jarak tembak maksimum sampai 120 km.

Selain OPV Thaon di Revel class, beberapa kapal perang yang telah dipasangi meriam Otobreda 127/64 seperti frigat FREMM Bargamini class (Italia), frigat De Zeven Provinciën class (Belanda), frigat Baden-Württemberg-class (Jerman) dan frigat F126 class (Jerman).

 Antara Otobreda, Oto Melara dan Leonardo
Oto Melara dan Otobreda adalah dua perusahaan manufaktur senjata asal Italia yang keduanya terlibat dalam produksi meriam kapal. Meskipun pada awalnya keduanya adalah perusahaan yang terpisah, pada tahun 2001, Oto Melara dan Otobreda bergabung menjadi sebuah perusahaan yang disebut Oto Melara & Otobreda (sekarang dikenal sebagai Leonardo).

Meskipun mereka sekarang tergabung dalam satu entitas, sebelumnya, perbedaan antara Oto Melara dan Otobreda terletak pada sejarah dan keahlian spesifik masing-masing perusahaan.

Oto Melara didirikan pada tahun 1905 oleh Bersaglieri Captain Pietro Beretta. Perusahaan ini awalnya terlibat dalam produksi senjata kecil dan kemudian berkembang ke meriam kendaraan darat dan laut.

Otobreda didirikan pada tahun 1926 dan awalnya terlibat dalam produksi amunisi. Perusahaan ini kemudian berkembang menjadi produsen meriam laut dan darat.

Keduanya terkenal karena meriam laut mereka. Sebelum bergabung, Oto Melara dikenal dengan sejumlah meriam kapal, termasuk seri 76 mm dan 127 mm, sementara Otobreda terkenal dengan meriam kaliber besar seperti 76mm dan 127mm juga.

Pada tahun 2001, Oto Melara dan Otobreda bergabung untuk membentuk satu perusahaan yang lebih besar di bawah nama Oto Melara & Otobreda. Kemudian, perusahaan ini berganti nama menjadi Leonardo. (Bayu Pamungkas)
 

  Indomiliter  

Minggu, 04 Februari 2024

PAL Sedang Membangun Kapal LPD Pesanan UEA

⚓️ LPD 163M Al Maryah. Kapal perang LPD 163 meter buatan PT PAL yang akan dimiliki oleh UEA (Galuh Chandra)

Dari laman PAL, diberitakan PAL Indonesia sedang mengerjakan pembangunan kapal LPD pesanan UEA.

Diketahui pada tahun lalu, Kementerian Pertahanan Uni Emirat Arab (UEA) mengumumkan telah memberikan kontrak senilai AED 1,5 miliar (US$ 408,32 juta) kepada galangan kapal PT PAL Indonesia untuk memasok “multimission vessel.

Kapal Multimission Vessel yang dimaksud dibangun dari jenis LPD sepanjang 163 meter.

Desain LPD dari PT PAL yang dipilih UEA merupakan varian 163 meter, merupakan versi yang lebih panjang dari pesanan Angkatan Laut Filipina (123 meter).

Dalam pertemuan UAE-Indonesia Round Table Meeting di Jakarta, Chief Engineering Officer TAWAZUN Zayed Saeed Al Meraikhi menyampaikan kepada CEO PT PAL Indonesia bahwa mereka merasa bangga dengan kontrak pembangunan yang saat ini tengah dikerjakan oleh PT PAL yaitu LPD 163M Al Maryah. Melalui pertemuan tersebut diharapkan semakin terbukanya peluang kerjasama bilateral antar kedua negara dari berbagai sektor terutama industri pertahanan.

 ⚓️ 
Garuda Militer  

[Video] Skadron Udara 16 Tempa Penerbang Tempur yang Handal dan Profesional

 Diposkan Kemhan RIPenerbang tempur merupakan ujung tombak pengawak Alutsista TNI AU, yang harus siap melaksanakan tugas-tugas operasi, menjaga kedaulatan negara di udara.

Seperti halnya yang dilakukan Skadron Udara 16, menempa para penerbang tempur F-16 Fighting Falcon dengan melakukan latihan, agar kesiapsiagaan selalu terpelihara sebagai penerbang tempur yang handal dan profesional.

 Berikut video dari Youtube :


  ✈️
Youtube