Purnatugas setelah 30 tahun perkuat TNI ALKRI Teluk Hading-538 (Antara)
Kapal perang Republik Indonesia KRI Teluk Hading-538 purnatugas setelah berlayar selama 30 tahun memperkuat armada TNI Angkatan Laut khususnya untuk operasi-operasi angkutan laut militer.
Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama TNI I Made Wira Hady Arsanta Wardhana saat dihubungi di Jakarta, Jumat, mengatakan kapal perang yang beroperasi sejak 1994 itu nonaktif sejak Kamis (31/10).
“Upacara penurunan bendera ular-ular perang KRI Teluk Hading-538 dilaksanakan di Dermaga Layang, Markas Komando Lantamal VI Makassar,” kata Kadispenal.
Upacara penghormatan terakhir kepada KRI Teluk Hading di Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis, dipimpin oleh Inspektur Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) Laksamana Pertama (Laksma) TNI Kunto Tjahjono.
Laksma Kunto, dalam sambutannya, menjelaskan KRI Teluk Hading telah bertugas melampaui batas usia pakainya, dan banyak berjasa bagi bangsa dan negara dalam berbagai tugas operasi militer perang (OMP) maupun operasi militer selain perang (OMSP).
Dia menyebut prajurit TNI AL pengawak KRI Teluk Hading pasti merasa berat menerima status kapal yang nonaktif, tetapi mereka patut berbangga.
“Terdapat rasa bangga manakala para prajurit KRI Teluk Hading-538 ini dapat mengantar dan melepas KRI Teluk Hading-538 sampai pada pengabdian yang terakhir,” kata Inspektur Kolinlamil.
Selepas upacara, eks komandan KRI Teluk Hading, Letkol Laut (P) Benny Yumanta juga resmi berpindah jabatan menjadi perwira senior di Staf Perencanaan Kolinlamil.
KRI Teluk Hading-538 merupakan kapal berjenis Frosch yang dibangun pada 1977 oleh VEB Peenerweft, Wolgast, Jerman Timur. Kapal itu resmi memperkuat TNI AL pada 1994, dan aktif berdinas sebagai kapal angkut Tank Frosch (ATF) di bawah kendali Kolinlamil sejak 1996.
Dalam rentang waktu 30 tahun, KRI Teluk Hading menjadi andalan untuk mengangkut pasukan dari markas ke wilayah operasi, di antaranya para pasukan yang ditugaskan ke daerah perbatasan RI-Malaysia di Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara. Kemudian pasukan yang ditugaskan ke daerah-daerah terluar di perbatasan RI-Australia dan di Papua. KRI Teluk Hading juga kerap digunakan untuk operasi kemanusiaan, termasuk mengangkut bantuan untuk korban bencana alam, misalnya korban gempa di Lombok dan banjir di Banjarmasin.
Kapal perang itu pada 2023 sempat terbakar saat berlayar di perairan sekitar Makassar, Sulawesi Selatan, saat menjalankan tugas mengangkut pasukan ke daerah operasi. Aksi penyelamatan cepat dilakukan dan saat itu seluruh penumpang dan kru kapal selamat.
⚓️KCR 70Staf Khusus Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana Muda TNI Retiono Kunto (kiri) mewakili Kepala Badan Sarana Pertahanan Kementerian Pertahanan RI Marsekal Madya TNI Yusuf Jauhari, menandatangani berita acara pemotongan baja pertama kapal cepat rudal 70 meter pesanan Indonesia di galangan kapal Sefine Shipyard, Altinova, Turki, Rabu (30/10/2024). (ANTARA/HO-Dinas Penerangan TNI AL/am.)
TNI Angkatan Laut bakal diperkuat dua kapal cepat rudal (KCR) full combat mission sepanjang 70 meter buatan galangan kapal Turki Sefine Shipyard, yang merupakan bagian dari konsorsium TAIS Shipyard.
Kepala Biro Hubungan Masyarakat Sekretariat Jenderal Kementerian Pertahanan Brigjen TNI Edwin Adrian Sumantha dan Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut Laksamana Pertama TNI I Made Wira Hady Arsanta Wardhana saat dihubungi secara terpisah di Jakarta, Kamis, menjelaskan pemotongan baja pertama (first steel-cutting) kapal pesanan Indonesia itu berlangsung di Sefine Shipyard, Altinova, Yalova, Turki, Rabu (30/10).
Dalam acara pemotongan baja pertama itu, Kepala Badan Sarana Pertahanan (Kabaranahan) Kemenhan RI Marsekal Madya TNI Yusuf Jauhari diwakili oleh Staf Khusus Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana Muda (Laksda) TNI Retiono Kunto.
“Kapal yang dibangun ini merupakan jenis kapal cepat rudal yang memiliki kemampuan tempur lengkap dan terintegrasi, serta memiliki kecepatan tinggi,” kata Kabaranahan Kemenhan dalam sambutannya yang dibacakan oleh Retiono.
Dia melanjutkan pemotongan baja pertama itu merupakan momen penting pembangunan kapal, yang menandakan dimulainya pembangunan struktur badan (platform) kapal.
Dalam tahapan pembangunan kapal, pemotongan baja pertama juga merupakan satu dari empat tonggak utama. Tiga tahapan penting lainnya mencakup peletakan lunas kapal (keel laying), peluncuran kapal (launching), dan penamaan kapal (shipnaming). Selepas itu, kapal kemudian dikirim dari Turki ke Indonesia, dan Kemenhan menyerahkan kapal itu ke TNI Angkatan Laut.
Dalam acara di Turki itu, Laksda Retiono menandatangani berita acara pemotongan baja pertama bersama petinggi Sefine Shipyard, Suleyman A. Tuzcuoglu. Kemudian, Sefine Shipyard menyerahkan miniatur KCR Full Combat Mission ke perwakilan Laksda Retiono, yang merupakan perwakilan Pemerintah RI.
Kementerian Pertahanan (Kemenhan) RI membeli dua KCR 70 meter (NB74 dan NB75) dari TAIS — konsorsium lima galangan kapal Turki.
Dua kapal yang dibeli Indonesia itu memiliki spesifikasi panjang keseluruhan 70 meter dengan lebar 11,7 meter. Kapal itu nantinya mampu berlayar dengan kecepatan maksimal di atas 40 knots, dan mampu mengangkut 43 personel.
“Saya yakin dengan kemampuan TAIS membangun KCR Full Combat Mission ini dengan kualitas yang baik, dan menyelesaikannya sesuai dengan waktu yang ditentukan,” kata Kabaranahan Kemenhan dalam sambutannya yang dibacakan Laksda Retiono.
Dia mengakhiri sambutannya dengan berterima kasih kepada jajaran pejabat TAIS dan Kementerian Pertahanan Turki, Kementerian Kemaritiman Turki, dan Angkatan Laut Turki.
Dia menekankan kerja sama itu merupakan upaya bersama menjaga stabilitas dan keamanan di kawasan.
Sejauh ini, Kemenhan RI belum dapat memberikan informasi lebih lanjut mengenai nilai kontrak, kerja sama alih teknologi/ofset yang disepakati, dan target penyelesaian pembangunan dua kapal pesanan Indonesia itu.
90 Hari Berlayar Keliling DuniaKRI Bima Suci (ANTARA)
KRI Bima Suci, salah satu unsur Satuan Kapal Bantu (Satban) Koarmada II, resmi kembali ke Dermaga Madura, Ujung Surabaya, setelah menuntaskan misi diplomasi dan muhibah duta bangsa. Pelayaran ini merupakan bagian dari Latihan Praktek (Lattek) Pelayaran Kartika Jala Krida (KJK) Taruna Akademi Angkatan Laut (AAL) Angkatan ke-71 tahun 2024. Rabu (30/10).
Kedatangan kapal layar tiang tinggi tersebut disambut langsung oleh Panglima Komando Armada RI, Laksamana Madya TNI Dr. Denih Hendrata, S.E., M.M., didampingi Pangkoarmada II, Laksamana Muda TNI Ariantyo Condrowibowo. Dalam sambutannya, Pangkoarmada RI menyampaikan apresiasi kepada seluruh awak dan Komandan KRI Bima Suci atas keberhasilan melaksanakan tugas dengan baik dan membawa seluruh personel kembali ke pangkalan dengan selamat.
Pelayaran Kartika Jala Krida bukan sekadar latihan bagi Taruna AAL, tetapi juga ajang promosi budaya dan pariwisata Indonesia di dunia internasional. Di setiap negara yang disinggahi, KRI Bima Suci menyelenggarakan berbagai kegiatan, seperti Cocktail Party, Open Ship, kunjungan budaya (Cultural Visit), parade kota (City Parade), pertandingan olahraga, dan pertunjukan Genderang Suling (GS) Gita Jala Taruna.
Misi diplomasi sebagai duta bangsa juga diemban dengan penuh tanggung jawab. KRI Bima Suci mengadakan Courtesy Call ke berbagai pejabat dan instansi pemerintah setempat di setiap negara tujuan. Kehadiran ini diharapkan dapat memperkuat hubungan diplomatik dan persahabatan antara Indonesia dan negara-negara yang dikunjungi.
Laksamana Madya TNI Dr. Denih Hendrata menekankan bahwa keberhasilan misi ini menjadi bukti kesiapan TNI AL dalam mengemban tugas diplomasi maritim. "KRI Bima Suci tidak hanya membawa misi latihan, tetapi juga membawa nama bangsa dengan penuh kebanggaan. Ini adalah langkah nyata dalam memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia kepada dunia," ujarnya.
Dengan kembalinya KRI Bima Suci, diharapkan para Taruna AAL mendapatkan pengalaman berharga dalam pelayaran ini dan siap menjadi pemimpin maritim masa depan yang profesional serta berwawasan global.
KRI Bima Suci Di bawah pimpinan Letkol Laut (P) Hastaria Dwi Prakoso, S.E., M.Sc., telah menempuh waktu berlayar selama 90 hari dimulai tanggal 1 Agustus s.d. 30 Oktober 2024, dengan jarak tempuh 10.715 Nautical Mile.
Adapun route yang ditempuh KRI Bima Suci selama berlayar meliputi Surabaya, Jakarta, Singapura, Sihanoukville (Kamboja), Hai Phong (Vietnam), Shanghai (China), Busan (Korea), Vladivostok (Russia), Yokosuka (Jepang), Manila (Filipina), Balikpapan,
⚓️Dalam perjalanan menuju FijiPrajurit TNI Angkatan Laut pengawak KRI dr. Wahidin Sudirohusodo-991 berlatih pertempuran jarak dekat yang berguna untuk kegiatan penggeledahan kapal musuh (VBSS) di geladak heli KRI WSH-991 saat kapal berlayar menuju Fiji, Kamis (31/10/2024). (ANTARA/HO-Dinas Penerangan Komando Armada III TNI AL)
Kapal perang Republik Indonesia KRI dr. Wahidin Sudirohusodo-991 yang tergabung dalam Satgas Port Visit Pasifik 2024 menggelar rangkaian latihan tempur jarak dekat, latihan penanggulangan kebocoran kapal, dan latihan meninggalkan kapal dalam situasi darurat.
Kepala Dinas Penerangan (Kadispen) Komando Armada (Koarmada) III Letkol Laut (S) Ajik Sismianto saat dihubungi di Jakarta, Kamis, menjelaskan latihan itu bertujuan meningkatkan kesiapsiagaan prajurit yang saat ini berlayar dalam misi muhibah dan kemanusiaan ke empat negara Pasifik Selatan.
“Latihan itu juga tindak lanjut atas perintah Panglima Komando Armada III Laksamana Muda TNI Hersan yang memerintahkan para prajurit dalam sela-sela tugasnya memanfaatkan waktu berlatih sehingga mereka memahami secara rinci semua prosedur, aturan, tugas, dan tanggung jawabnya dalam penugasan,” kata Kadispen Koarmada III.
Latihan tempur jarak dekat yang berguna untuk penggeledahan kapal musuh (VBSS) diinisiasi oleh Komandan Satgas Port Visit Pasifik Kolonel Laut (P) Arif Prasetyo Irbianto saat kapal berlayar dari Solomon menuju Fiji. Latihan itu berlangsung di geladak helikopter kapal KRI dr. Wahidin Sudirohusodo (WSH), Kamis.
Dalam latihan untuk VBSS itu, Arif, sebagaimana dikutip dari siaran resmi Dinas Penerangan Koarmada III, menjelaskan prajurit pengawak KRI mendapat pembekalan dan mengikuti praktik tempur jarak dekat yang mencakup combat reload, transisi laras panjang dan pistol, hallway procedure, dan infiltrasi.
“Latihan VBSS ini dilaksanakan dengan hati-hati dan penuh kewaspadaan karena di medan sesungguhnya sangat berat dan tantangan yang dihadapi berbeda serta jauh lebih sulit, karena selain berhadapan dengan lawan sesungguhnya, juga berhadapan dengan ombak tinggi dan kapal asing yang melakukan pelanggaran,” kata Komandan KRI WSH-991 Kolonel Laut (P) Edi Herdiana sebagaimana dikutip dari siaran resmi yang sama.
Latihan VBSS itu yang berlangsung selama dua jam kemudian dilanjutkan dengan latihan penanggulangan kebocoran dan kebakaran kapal (PEK). Dalam latihan itu, prajurit pengawak KRI WSH-991 mendapatkan materi mengenai tahapan-tahapan penanggulangan kebocoran dan kebakaran kapal, termasuk peralatan-peralatan yang wajib digunakan. Kemudian, para prajurit juga mendapatkan pembekalan mengenai prosedur meninggalkan kapal, serta perlengkapan yang harus mereka bawa saat meninggalkan kapal.
"Di akhir latihan, prajurit juga dibekali pemahaman menggunakan pelampung (swim vest) yang benar, pembagian kompartemen, penjelasan mengenai pintu-pintu kedap di KRI, dan penggunaan life-raft (sekoci),” kata Komandan KRI WSH-991.
Di penghujung latihan, Dansatgas Port Visit Pasifik 2024 mengingatkan jajaran prajurit dalam situasi darurat mereka wajib mengikuti instruksi dari pimpinan KRI dan SOP yang berlaku demi keselamatan bersama.
KRI WSH-991, yang merupakan kapal bantu rumah sakit di bawah kendali Koarmada III TNI AL, dalam misi muhibah dan kemanusiaan ke empat negara di Pasifik Selatan, yaitu Solomon, Fiji, Vanuatu, dan Papua Nugini. Sejauh ini, KRI WSH-991 telah merampungkan misinya ke Solomon, dan dijadwalkan tiba di Fiji pada 2 November 2024.
Dalam misi muhibah Satgas Port Visit Pasifik 2024, KRI WSH-991 menggelar bakti sosial, merenovasi tempat ibadah, membuka layanan kesehatan gratis, dan menyalurkan paket bantuan obat-obatan ke masing-masing negara tujuan.
Total pelayaran dijadwalkan berlangsung selama 48 hari sampai akhirnya kapal kembali ke markas di Sorong, Papua Barat Daya.
Dalam pelayaran itu, KRI WSH-991 mengangkut total 177 personel, yang terdiri atas 141 pengawak kapal, dan 36 staf dari Satgas yang terdiri atas tim penyelam, pasukan pengamanan, dokter umum dan dokter spesialis, pelajar dari Papua, serta perwira penerangan dari Dinas Penerangan TNI AL.
⚓ Merupakan kerjasama strategis Indonesia-Turki(X)
Dari laman X Duta besar Indonesia untuk Turki memberitakan bahwa telah menghadiri upacara pemotongan baja pertama Fast Attack Craft Missiled (KCR-70M) untuk Indonesia yang diproduksi oleh perusahaan Turki TAIS pada tanggal 30 Oktober 2024 di Galangan Kapal Εefine.
Dubes RI Achmad Rizal Purnama mengatakan bahwa proyek ini mencerminkan kerja sama pertahanan yang terus berkembang antara Indonesia dan Turki yang merupakan salah satu tonggak utama kemitraan strategis antara kedua negara.
Kerjasama strategis Indonesia dan Turki terjalin dengan adanya pembelian alutsista seperti pengadaan kapal Fast Attack Craft Missiled (FACM 70) produksi TAIS sebanyak 2 unit, sebagai syarat adanya transfer teknologi dari Turki untuk Indonesia.
Transfer teknologi yang dimaksud selain memberikan desain kapal, juga dapat di produksi lokal secara lisensi.
Berikut dibawah Kapal Cepat Rudal Turki yang di produksi untuk memperkuat armada TNI AL.
FACM 70 Pemotongan baja pertama FACM 70 di Turkiye (X)
FACM 70, merupakan kapal cepat rudal Turki yang telah disetujui Kemhan dan telah melaksanakan upacara pemotongan baja pertama kapal di Turki.
Upacara pemotongan baja pertama kapal diberitakan laman X Dubes Indonesia, dimana terlihat beberapa gambar dan dalam Poster besar nampak kapal FACM-70 yang dimaksud, dan acara juga dihadiri beberapa pejabat dari TNI.
Infografis FACM 70 TAIS (TAIS)
Dari data desain FACM 70 TAIS disiapkan sebagai kapal kombatan anti perang permukaan (ASuW) dan peperangan udara (AAW), juga bisa difungsikan sebagai kapal patroli, OPV (Offshore Patrol Vessel) maupun mendukung operasi SAR (Search & Rescue).
Kapal multiguna dengan panjang 70 meter, lebar 11.8 meter ini juga bisa dipacu hingga 40 knots+ (sesuai tabel) dengan menggunakan 3 mesin waterjet, 2 mesin diesel dan 1 mesin turbin gas.
Kapal standar Turki nampaknya biasa menggunakan meriam utama kaliber 76 mm dengan senjata sekunder CIWS (Close in Weapon System) di buritan kapal, bila sesuai tabel, nantinya akan menggunakan meriam tambahan kaliber 40 mm.
Selain itu juga diperkuat rudal SSM (Surface to Surface Missle) Atmaca dengan komposisi 2x4 dan alat pertahanan Decoy system.
Diprediksi kapal cepat rudal 70 meter ini akan dilengkapi dengan radar maupun alat elektronik buatan Turki, seperti CMS Advent produksi Havelsan.
KCR 60 Upacara Keel Laying kapal KCR 60 dibangun Palindo Marine dengan Lisensi Turki (X)
KCR 60, merupakan kapal cepat rudal desain TAIS Turki yang diberikan lisensi untuk diproduksi galangan kapal swasta Palindo Marine di Batam.
Kapl cepat rudal ini telah melaksanakan peletakan lunas disaksikan Danlantamal IV bertempat di Sei Lekop, Batu Aji, Kota Batam, pada bulan juni 2024.
KCR 60 Meter ini dibangun sesuai desain LPC (Large Patrol Craft) 65 TAIS dengan transfer teknologi untuk di produksi lokal secara lisensi.
LPC-65 TAIS (TAIS)
Spesifikasi kapal KCR ini merupakan desain asli LPC 65 TAIS serupa dengan poster kapal yang dibangun Palindo Marine.
Misi kapal patroli ini diperuntukan mampu mengahadapi peperangan udara (AAW), anti perang permukaan (ASuW) dan juga peperangan anti kapal selam (ASW).
Kapal dengan panjang 65 meter, lebar 9.45 meter dan bobot seberat 660 tons mampu menampung 55 crew, bisa berlayar hingga 7 hari.
LPC 65 ini menggunakan mesin CODAD (Combine Diesel & Diesel) mampu dipacu hingga 27 knots.
Kapal dipersenjatai meriam utama kaliber 76 mm, CIWS twin barel kaliber 40 mm, 2x4 rudal Atmaca dan juga senjata anti kapal selam ASW rocket di buritan kapal.
Dari gambar juga terlihat kapal nantinnya di lengkapi alat sonar dan juga radar 3D.
FPB-68 Infografis desain FPB-68 TAIS (TAIS)
FPB-68 (Fast Patrol Boat) desain TAIS Turki ini konon akan dibangun di galangan kapal lokal dengan panjang 67.7 meter.
Menurut pengamat militer asal Turki, kapal ini nantinya akan dibangun di Indonesia secara lisensi.
Kapal menggunakan mesin diesel, turbin gas dan waterjet merupakan kapal patroli cepat yang bisa dipacu hingga 50 knots sebagai kapal kombatan dengan misi yang cukup komplit.
Kapal di desain mampu menghadapi peperangan udara (AAW), anti kapal permukaan (ASuW) dan juga anti kapal selam (ASW).
Dalam tabel kapal akan di persenjatai meriam utama kaliber 76 mm dengan radar dan peralatan elektronik yang cukup komplit.
Rudal Atmaca merupakan senjata andalan kapal menghadapi ancaman di laut digotong sebanyak 2x4 diburitan, juga dibantu senjata sekunder CIWS (Close In Weapon System).
Dari spesifikasi kapal diatas, kapal kombatan lisensi Turki ini bisa di kategorikan sebagai kapal korvet, tentu dengan spesifikasi sesuai yang tertulis di tabel, tanpa ada pengurangan / istilah penghematan anggaran.
Duta besar Indonesia untuk Turki memberitakan bahwa menghadiri upacara pemotongan baja pertama untuk Kapal Serang Cepat Berpeluru Kendali (KCR-70M) Indonesia yang diproduksi oleh perusahaan Turki TAIS di Galangan Kapal Εefine.
Dalam X Dubes dikatakan bahwa proyek ini mencerminkan kerja sama pertahanan yang terus berkembang antara Indonesia dan Turki yang merupakan salah satu tonggak utama kemitraan strategis antara kedua negara.
Nampak dari X juga terlihat beberapa pejabat dari TNI menghadiri upacara pemotongan baja pertama kapal tersebut yang nantinya akan di gunakan untuk memperkuat TNI AL.
Dari data tertulis nantinya kapal akan mempunyai panjang 70 meter dan pada poster nampak ada dua unit kapal, dimana bisa diyakini Kemhan/TNI AL memesan sebanyak 2 unit.
Diprediksi nantinya kapal ini akan dipersenjatai meriam kaliber 76 mm MKE, CIWS, rudal Atmaca dan radar maupun alat elektronik buatan Turki.
♞ Akan mencapai 5000 unitMV3 Garuda Limousine kendaraan resmi Presiden Prabowo produksi Pindad (antara)
Kepala Staf Kepresidenan Anto Mukti Putranto mengungkap rincian komponen yang digunakan Pindad untuk memproduksi Maung buat dijadikan mobil dinas menteri hingga pejabat eselon I Kabinet Merah Putih Presiden Prabowo.
Anto menjelaskan 30 persen komponen produksi Maung berasal dari produsen Korea Selatan, SsangYong, dan mobil pabrikan Jerman yaitu Mercedes-Benz.
"Mobil itu luar biasa TKDN sudah 70 persen kemudian untuk 30 persen itu dari Korea, Mercy, SsangYong. lantai dasar, mesin, sama kerangka." kata Putranto di Kompleks Parlemen, Jakarta (30/10).
Lebih lanjut Anto yang juga Eks Komisaris Pindad itu menjelaskan produksi mobil Maung dalam 100 hari ke depan mencapai angka 5.000 unit.
Ia menyebut mobil yang akan diproduksi itu diprioritaskan untuk pejabat ditingkat pusat. Interior MV3 Garuda serupa Ssangyong Rexton Limousine (Jawa Pos)
"Oh iya mobil itu diwajibkan semuanya. Itu program 10 ribu ke depan, untuk yang 100 hari kerja 5 ribu sekian dan itu akan berlanjut," jelas dia.
Sebelumnya, Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi menegaskan Maung akan dijadikan sebagai mobil dinas para menteri dan wakil menteri di Kabinet Merah Putih hingga kepala badan.
"Pokoknya yang di lingkungan anggota kabinet disuruh pakai itu. Termasuk kepala badan juga," kata Hasan di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (30/10).
Namun Hasan masih belum mengetahui berapa anggaran yang akan dikeluarkan pemerintah untuk membeli mobil yang diklaim buatan anak bangsa itu.
Hasan juga belum bisa membeberkan jenis Maung apa yang akan dipakai jajaran pengisi kabinet. Ia meminta publik sabar menunggu lantaran seluruhnya masih berproses.
"Bukan berarti hari ini kemudian besok sudah kejadian, enggak begitu. Jadi perlu direncanakan dulu pasti," ujar Hasan. (mab/fea)
Latihan penanggulangan kerusakan untuk hadapi situasi di LebanonPerwira staf ahli dari Mabes TNI yang mewakili Asisten Operasi Panglima TNI Laksamana Pertama TNI Julshah (tiga kiri) di Surabaya, Jawa Timur, Senin (28/10/2024) meninjau KRI Sultan Iskandar Muda-367 yang dipersiapkan untuk bertugas bersama Maritime Task Force UNIFIL di Lebanon pada 2025. (ANTARA/HO-Dinas Penerangan Komando Armada II TNI Angkatan Laut) π‘
TNI Angkatan Laut mempersiapkan kapal perang Republik Indonesia (KRI) Sultan Iskandar Muda-367 untuk bertugas bersama Maritime Task Force UNIFIL di Lebanon pada tahun 2025, menggantikan KRI Diponegoro-365 yang telah bertugas selama hampir satu tahun.
Beberapa persiapan itu mencakup perbaikan dan pengecekan kapal, latihan pratugas yang dilaksanakan para pengawak KRI Sultan Iskandar Muda (SIM)-367 bersama prajurit TNI AL lainnya yang tergabung dalam Satuan Tugas (Satgas) Maritime Task Force (MTF) TNI Kontingen Garuda XXVIII-P/UNIFIL di Pusat Latihan Kapal Perang, Komando Latihan Komando Armada II TNI AL, Surabaya, Jawa Timur.
Kepala Dinas Penerangan Koarmada II TNI AL Kolonel Laut (P) Widyo Sasongko saat dihubungi di Jakarta, Selasa, menjelaskan perwira staf ahli senior dari Mabes TNI yang mewakili Asisten Operasi Panglima TNI, Laksamana Pertama TNI Julshah N. Y. B. meninjau langsung kesiapan KRI SIM-367 di Surabaya, Senin (28/10), didampingi oleh Komandan Kapal Eskorta (Dansatkor) Koarmada II Kolonel Laut (P) Rafael Dwinatu.
Dansatkor Koarmada II Kolonel Rafael menjelaskan peninjauan itu bertujuan memastikan kesiapan kapal dan personel sebelum mereka diberangkatkan pada akhir 2024.
"Kesiapan yang matang akan memastikan KRI SIM-367 dan para prajurit dapat melaksanakan tugas dengan baik, dan kembali ke tanah air dengan aman dan selamat," kata Dansatkor dalam siaran resmi Dinas Penerangan Komando Armada II TNI AL.
Dalam latihan pratugas yang terpusat di Surabaya sejak 2 Oktober 2024, sebanyak 120 orang prajurit TNI Angkatan Laut mengikuti sejumlah pembekalan dan pelatihan di bawah koordinasi Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian (PMPP) TNI.
Beberapa latihan itu, di antaranya mencakup latihan-latihan fase pangkalan (harbour phase), dan latihan-latihan fase laut (sea phase).
Di pangkalan, para prajurit TNI AL yang tergabung dalam Satgas MTF TNI Kontingen Garuda XXVIII-P/UNIFIL itu mengikuti latihan seperti simulasi prosedur operasional di pangkalan, simulasi operasi melibatkan helikopter, inspeksi kapal (CEO inspection), navigasi dan penyekatan (road block), penanggulangan kerusakan (damage control), kunjungan tamu-tamu penting (VIP visit), penanganan kedaruratan medis, penanganan media, kemudian prosedur pengalihan tugas dan wewenang (transfer authority).
Di laut, KRI Sultan Iskandar Muda-367 menguji secara langsung seluruh skenario operasional di perairan APBS dan di Laut Jawa bersama KRI Sultan Hasanuddin-366.
Pasukan TNI AL yang tergabung dalam Satgas MTF TNI Kontingen Garuda XXVIII-P/UNIFIL dijadwalkan berlayar dengan KRI Sultan Iskandar Muda-367 ke Pelabuhan Beirut, Lebanon pada Desember 2024.
Pasukan itu dipimpin Komandan Satgas MTF TNI Kontingen Garuda (Konga) XXVIII-P/UNIFIL Letkol Laut (P) Anugerah Annurullah yang saat ini juga menjabat Komandan KRI Sultan Iskandar Muda-367.
Satgas MTF yang saat ini dipersiapkan oleh TNI AL itu terdiri atas prajurit TNI AL dari pengawak kapal perang, perwira penerbang, perwira penerangan, perwira psikologi, perwira bidang intelijen, perwira kesehatan, prajurit dari Komando Pasukan Katak (Kopaska), dan penyelam.
Satgas MTF TNI Kontingen Garuda XXVIII-P/UNIFIL itu akan melanjutkan tugas Satgas MTF TNI Konga XXVIII-O/UNIFIL yang saat ini masih bertugas bersama KRI Diponegoro-365 di Beirut, Lebanon.
Dari markas Koarmada II, Surabaya, KRI Sultan Iskandar Muda nantinya berlayar ke Jakarta, kemudian ke Batam, Sri Lanka, Oman, Mesir, dan tiba di tujuan Beirut, Lebanon.
Maritime Task Force (MTF) merupakan salah satu satuan yang bernaung di bawah kendali Pasukan Perdamaian PBB di Lebanon (UNIFIL).
Selain MTF, TNI juga mengirim pasukannya untuk bergabung dengan satuan-satuan lain UNIFIL yang mencakup Satgas Batalyon Mekanis (INDOBATT), Satgas Pendukung Markas/Force Headquarter Support Unit (FHQSU), Satgas Indo Force Protection Company (FPC), Satgas Koordinasi Sipil-Militer/Civilian Military Coordination (CIMIC) TNI, Satgas Military Community Outreach Unit (MCOU), dan Satgas Level 2 Hospital.
Sebagian besar prajurit TNI yang tergabung dalam UNIFIL beroperasi di darat, sedangkan Satgas MTF menjalankan tugasnya di laut.
♞ Mulai tanpa atap sampai VVIPMV3 Garuda Limousine kendaraan resmi Presiden Prabowo produksi Pindad (antara)
Pindad menjadi mobil yang digunakan Presiden Republik Indonesia (RI) Prabowo Subianto setelah resmi dilantik. Model terbarunya diberi nama MV3 Garuda Limousine.
Model yang dikhususkan untuk membawa VVIP tersebut sebenarnya ambil basis dari Maung MV3 yang sudah wara-wiri. Cuma memang buat Garuda Limousine, semuanya dirombak jadi lebih mewah dan punya proteksi tinggi.
Lalu sampai sekarang, ada apa saja model Pindad Maung yang sudah dibuat?
MV3 Tangguh (Pindad)
Berdasarkan penelusuran Kompas.com, Maung MV3 tersedia tiga varian yang sudah diproduksi, yakni Tangguh, Jelajah, dan Komando.
Ketiganya pertama kali muncul saat acara Indo Defence Expo & Forum 2022.
Buat yang Tangguh, modelnya memakai atap soft atau soft top yang bisa dibuka dengan pintu setengah. Jadi model yang ini lebih terbuka di banding Jelajah dan Komando.
MV3 Jelajah (Pindad)
Sedangkan Jelajah, bedanya ada di bagian pintu yang model penuh tapi dengan atap soft top. Terakhir buat Komando, atapnya hard top (dari besi) dengan pintu penuh, bukan model yang terbuka.
Lalu ada juga model Popemobile dan Garuda Limousine.
Cuma menurut narasumber Kompas.com yang tidak bisa disebut namanya, kedua mobil tersebut masih bentuk prototipe.
MV3 Popemobile (Pindad)
"Garuda rencananya adalah varian teratasnya kendaraan MV3, peruntukannya sebagai keperluan kenegaraan. Sedangkan yang Pope itu sebenarnya khusus karena ada permintaan," ucapnya.
Kabarnya Pindad masih mendalami buat produksi ke depannya buat Garuda.
Bisa jadi hadir model yang proteksinya lebih sederhana, tidak seperti yang digunakan sebagai kendaraan kepresidenan.
⌾ Produksi PT Radar Telekomunikasi Indonesia (RTI) Prototipe Man Portable Surveillance Radar (MPSR) (Balitbang Kemhan)
Puslitbang Alpalhan Balitbang Kemhan melaksanakan kegiatan Demo Uji Prototipe Man Portable Surveillance Radar (MPSR) Tahap II – II pada hari Rabu 2 Oktober 2024 di Lapangan tembak Pusdikarmed Batujajar, Cimahi, Jawa Barat yang dipimpin oleh Kapuslitbang Alpalhan Balitbang Kemhan Laksma TNI Danto Yuliardi Wirawan, S.T, M.T., serta dihadiri oleh Para Kapuslitbang Balitbang Kemhan, Kapuslaik Kemhan, Kadislitbangal, Perwira perwakilan dari Ditjen Pothan Kemhan, Itjen Kemhan, Pushubad, Kopassus, Kormar, Kopasgat serta Tim Pokja Litbang MPSR dan Tim PT. Radar Telekomunikasi Indonesia (RTI).
MPSR digunakan untuk mendeteksi target yang bergerak pada permukaan tanah seperti orang, kendaraan kecil dan kendaraan sedang. Radar ini dirancang dengan menggunakan teknologi Frequency Modulated Continuous Wave (fFM-CW), yaitu suatu teknologi radar yang mentransmisikan sinyal secara terus menerus dan menggunakan dua antena terpisah untuk pemancar dan penerima.
Radar ini dapat menggantikan fungsi penglihatan manusia yang terbatas dan juga bermanfaat pada saat operasi di malam hari karena radar ini dapat berfungsi dengan baik dalam segala kondisi cuaca.
Demo Uji MPSR ini dalam rangka mendemonstrasikan Prototipe hasil Litbang MPSR guna mengetahui performace dari sistem radar MPSR dengan harapan uji fungsi sistem radar MPSR Tahap II-II ini dapat mencapai hasil yang maksimal sesuai dengan spesifikasi teknis yang telah ditentukan.