Sabtu, 21 November 2015

Jokowi Serukan Kerja Sama Intelijen Negara ASEAN

KTT Asean 2015Presiden Joko Widodo menyerukan kerja sama kontraterorisme negara ASEAN, serta menyerukan semua pihak mematuhi hukum internasional dalam isu Laut China Selatan. (Biro Pers/Cahyo)

Presiden Joko Widodo menyerukan kerja sama kontraterorisme di antara negara-negara ASEAN dalam KTT ASEAN yang berlangsung di Kuala Lumpur, Malaysia, Sabtu (21/11).

Pertemuan para pemimpin negara Asia Tenggara ini memang dibayangi tragedi, sehari setelah drama penyanderaan di sebuah hotel di Mali yang menewaskan 19 orang, mayoritas merupakan warga negara asing. Sepekan sebelumnya, teror juga berlangsung di Paris, menewaskan setidaknya 129 orang.

ASEAN perlu meningkatkan kerja sama intelijen dan melakukan kerja sama dalam memperkuat peraturan hukum,” ujar Jokowi dalam persidangan pleno KTT ASEAN ke-27, menurut pernyataan pers yang diterima oleh CNN Indonesia.

Jokowi juga meminta kerja sama yang lebih baik dalam implememtasi ASEAN Convention on Counter Terorism.

 Hukum internasional di Laut China Selatan 

Soal isu sensitif di Laut China Selatan, Jokowi dalam pidatonya menekankan bahwa negara ASEAN dan China harus menciptakan stabilitas dan perdamaian di kawasan. Menurutnya, negara di sekitar kawasan Laut China Selatan harus mengedepankan kerja sama.

Saya yakin tidak ada satu pun dari kita yang menginginkan ketidakstabilan di Laut China Selatan,” ujar Jokowi.

Ia menyerukan semua negara yang terlibat dalam sengketa di Laut China Selatan untuk menghormati hukum internasional yang berlaku. Ini harus dilakukan, karena, menurutnya, China dan ASEAN memiliki kerja sama perdagangan yang erat.

Kita telah memiliki target perdagangan dua arah sebesar USD 1 trilyun pada tahun 2020. Selain itu, investasi ditargetkan mencapai USD 150 milyar. Kata kunci saling menguntungkan perlu terus mendapatkan perhatian dalam kerjasama ini," kata Jokowi.

China, Vietnam, Filipina, Taiwan dan Brunei masing-masing mengklaim wilayah di Laut dengan nilai perdagangan US$ 5 triliun setiap tahunnya itu.

China telah mentransformasi tujuh wilayak koral di Kepulauan Spratly dengan membangun pulau buatan yang menurut banyak pihak bisa dipergunakan untuk keperluan militer, membuat ketegangan makin meningkat. (stu)
 

  CNN  

Jejak Perburuan Santoso Melalui Camar Maleo

Kini, operasi Camar Maleo IV dimulaiSejumlah personil Brigade Mobil (Brimob) dengan senjata lengkap bersiaga diatas truk pasukan menuju beberapa titik lokasi dalam Operasi Camar Maleo 2 di Poso, Sulawesi Tengah, Sabtu (16/5). (ANTARA FOTO/Zainuddin MN)

Jelang akhir tahun 2015, Polri kembali menggelar satu misi perburuan di tanah Sulawesi Tengah. Targetnya, sebuah kelompok teror yang dipimpin oleh seorang pria bernama Santoso alias Abu Wardah.

Camar Maleo, yang menjadi nama sandi operasi pencarian Kelompok Santoso kini memasuki perjalanannya yang keempat. Dalam sebuah kesempatan, Kapolri Jenderal Badrodin Haiti pun sempat menargetkan harus meringkus Santoso sebelum akhir tahun ini.

Merunut operasi Camar Maleo I, II dan III, yang baru saja berakhir, Polri memastikan selalu meningkatkan jumlah personel di setiap operasinya. Pada Camar Maleo I misalnya.

Operasi yang digelar mulai 26 Januari 2015 hingga 26 Maret 2015 itu merupakan tindakan pencarian kelompok teror yang menerjunkan sebanyak 563 personel Brigade Mobil (Brimob) yang berada di Bawah Kendali Operasi (BKO) Korps Brimob Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat dan tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri.

Tercatat, ada 17 orang terduga anggota jaringan Mujahidin Indonesia Timur (MIT) yang berhasil ditangkap petugas. Di antara belasan orang tersebut, polisi memastikan beberapa dari mereka adalah anak buah Santoso yang bekerja sebagai kurir dan penyuplai logistik kelompok yang bersembunyi di wilayah pegunungan tersebut.

Camar Maleo I kala itu berakhir sebelum beberapa hari kemudian ribuan personel gabungan dari TNI Angkatan Darat, Angkatan Laut dan Angkatan Udara masuk ke lokasi latihan perang yang selama ini menjadi wilayah fokus pencarian kelompok Santoso.

Wilayah hutan pegunungan yang berada di Kecamatan Poso Pesisir, Poso Pesisir Selatan, Poso Pesisir Utara dan Lore Utara dijadikan wilayah latihan gabungan Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) TNI yang disebut-sebut mencapai 3222 personel.

Dalam kurun waktu latihan gabungan yang digelar hingga Mei 2015 itu, tercatat salah satu orang kepercayaan Santoso tewas diberondong peluru. Abu Autad alias Sabar alias Daeng Koro, sosok jihadis asal Makasar tewas dalam baku tembak di Pegunungan Sakinan Jaya, Parigi Mautong, Sulawesi Tengah, pada 3 April 2015 silam.

Usai latgab TNI digelar, Camar Maleo II kemudian dimulai pada pertengahan Mei 2015. Dalam operasi kedua, setidaknya seribu pasukan Brimob dari berbagai wilayah kesatuan, ditempatkan di sejumlah titik di wilayah Poso.

Seribu personel itu sendiri terdiri dari 600 personel dari pasukan BKO Kelapa Dua Jakarta, 367 personel Brimob Polda Sulteng, dan sisanya diambil dari aparat Kepolisian Resort Poso. Tak hanya itu, Satuan Sabhara juga ikut terjun dalam operasi tersebut. Camar Maleo II diketahui digelar hingga 7 Juni 2015.

Usai operasi kedua, Camar Maleo III pun digerakkan untuk kembali memberangus kelompok Santoso. Sedikitnya ada 1300 personel gabungan Brimob BKO Mabes Polri dan Polda Sulteng yang diterjunkan dalam operasi yang dimulai sejak 9 September 2015 itu.

Operasi yang juga melibatkan seratus personel TNI dari Kodim 1307 dan satuan Batalyon 714 Sintuwu Maroso Poso ini dikerahkan ke wilayah kecamatan Poso Pesisir Bersaudara. Wilayah itu dipilih karena polisi mengendus kelompok Santoso Cs bersembunyi di sekitar pegunungan Biru, Kecamatan Poso Pesisir.

Kini, operasi Camar Maleo IV dimulai. Kapolri Jenderal Badrodin Haiti pun mengklaim telah mengetahui posisi Kelompok Santoso. "Posisi (Santoso) sudah terdeteksi, tapi belum bisa dilakukan penindakan," kata Badrodin di Istana Negara, kemarin, Jumat (20/11). Rencananya, operasi kali ini bakal digelar hingga 9 Januari 2016. (meg)
 

  CNN  

140 Pasukan Keamanan RI Aman

Tidak ada WNI yang menjadi korban dalam penyanderaan di MaliDalam gambar yang diambil dari Mali TV ORTM, petugas keamanan memberikan instruksi kepada rekannya di dalam Radisson Blu Hotel di Bamako, Mali, 20 November 2015. [Mali TV ORTM, AP]

Peristiwa penyanderaan yang dilakukan oleh kelompok militan di sebuah hotel mewah Radisson Blu, Bamako, Mali mengakibatkan 27 orang tewas. Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi memastikan tidak ada WNI yang menjadi korban dalam serangan itu.

Retno mengatakan, pihaknya langsung intens berkomunikasi dengan perwakilan Kemenlu di Mali sesaat setelah menerima kabar adanya penyanderaan. Saat ini memang ada 140 personel penjaga keamanan dari RI yang sedang bertugas di Mali.

"Kami sudah melakukan komunikasi dengan perwakilan kita yang mengcover Mali, karena kita memiliki 140 personel di Minusma," kata Retno saat ditemui di Hotel Westin, Kuala Lumpur, Malaysia, Sabtu (21/11/2015).

"Kebetulan tidak di Kota Bamako, dan sejauh ini dipastikan bahwa 140 personel Indonesia dalam kondisi selamat," katanya.

Kelompok jihad Al-Murabitoun sudah menyatakan klaim anggota militannya melakukan penyanderaan di Radisson.

"Kami Murabitoun, dengan partisipasi dari saudara-saudara kami Al-Qaeda in the Islam Magreb (AQIM), menyatakan operasi penyanderaan di Radisson Hotel," kata seorang pria dalam rekaman audio yang disiarkan oleh televisi Al-Jazeera sebagaimana dilansir AFP.

Al-Murabitoun yang dipimpin militan Aljazair bernama Mokhtar Belmokhtar, didirikan pada tahun 2013. Kelompok ini memperkenalkan dirinya sebagai bagian dari Al-Qaeda di wilayah Afrika Barat. (jor/fdn)
 

  detik  

★ Bakamla RI Luncurkan 2 Kapal Patroli

Kapal produk Indonesia berhamburan menyapa akhir tahunKapal Bakamla KN 4805 Ular Laut produksi PT Palindo Marine Shipyard

Badan Keamanan Laut (Bakamla) Republik Indonesia meluncurkan dua kapal buatan PT Karimun Anugerah Sejati, dan PT. Palindo Marine, Sagulung, Batam, Jumat (20/11/2015). Kedua kapal buatan tangan Indonesia ini adalah KN. Ular Laut 4805 buatan PT Palindo Marine dan KN. Belut Laut 4806 buatan PT Karimun Anugerah Sejati. Kedua kapal patroli laut ini memiliki panjang 48 meter, lebar 7,8 meter dan tinggi 4 meter di bawah permukaan laut.

Kepala Bakamla Laksamana Madya TNI Dr. Desi Albert Mamahit M.S, saat menghadiri acara lauching kedua kapal ini mengatakan, sudah seharusnya kita bangga dengan kapal yang dibuat oleh anak bangsa. Ini sebagai tanda, bahwa produk dalam negeri tidak kalah dengan produk lainnya.

"Sudah seharusnya kita bangga, bahwa kapal merupakan produk dalam negeri," katanya.

Kapal patroli ini dilengkapi dengan soflen system yang canggih sehingga bisa koneksi ke satelit luar angkasa. Kemudian faktor early warning system (sistem peringatan dini), ketika kapal ini beroperasi, bisa langsung berkomunikasi dengan markas Bakamla yang ada di Jakarta.

"Kapal ini punya sarana deteksi ke satelit. Sehingga ketika ada early warning system, kapal ini dapat langsung berkomunikasi dengan markas kita yang ada di Jakarta,"

Faktor stabilitas dari kedua kapal ini juga sangat mumpuni. Dengan bahan dasar besi spesial dua kali lipat lebih kuat, kapal ini mampu menahan gelombang hingga 4 meter.

Disamping itu, kapal ini juga dilengkapi dengan senjata 12,7 milimeter. Rencananya, kedua kapal yang masing-masing pembuatan memakan biaya Rp 58 miliar ini akan dioperasikan ke wilayah Barat, Tengah dan Timur Indonesia.

"Nanti kita akan bagi, yang jelas ada yang di Batam, Manado dan Ambon," terangnya.

Harapannya dengan kualitas kapal yang baik ini, dapat dipekerjakan menjaga kedaulatan laut Republik Indonesia. "Para prajurit dan kru yang bertugas harus semangat dalam menjalankan tugas," harapnya.

 Spesifikasi Kapal Patroli Bakamla Buatan Batam 

PT Karimun Anugerah Sejati dan PT Palindo Marine meluncurkan kapal milik Badan Keamanan Laut (Bakamla) Republik Indonesia pada Jumat (20/11/2015). Kedua kapal buatan tangan Indonesia ini adalah KN. Ular Laut 4805 buatan PT Palindo Marine dan KN Belut Laut 4806 buatan PT Karimun Anugerah Sejati.

Kapal patroli ini, selain dilengkapi dengan soflen system yang canggih sehingga dapat mendeteksi faktor early warning system (sistem peringatan dini), kedua kapal ini dilengkapi dengan sonar bawah laut. Sonar (sound navigation and ranging) ini berfungsi untuk mendeteksi benda material di bawah laut dengan cara mengirim gelombang suara yang nantinya gelombang suara tersebut dipantulkan kembali oleh benda yang akan dideteksi.

"Sonar biasa dimanfaatkan dalam mengukur kedalaman laut, mencari lokasi dalam laut, mendeteksi kapal selam dan ranjau, menangkap ikan serta berbagai kegiatan komunikasi di bawah laut," jelas Guntur Ristiono, ST, Project Manager PT Karimun Anugerah Sejati.

Guntur menjelaskan bahan lambung kapal menggunakan baja berkekuatan tinggi AH 36. Sementara itu, bagian di atas geladak kapal memakai aluminium alloy 5083.

"Kapal ini mampu menahan gelombang hingga 4 meter," terangnya.

Secara rinci kapal-kapal tersebut memiliki panjang keseluruhan 48 meter, panjang garis air 44,50 meter, luas mld: 7,80 meter, kedalaman kapal 4 meter, desain rancangan 2 meter dengan kecepatan maksimal 25 knots dan kecepatan jelajah 20 knots.

Kapal ini juga memiliki daya tampung bahan bakar minyak 60.000 liter, kesediaan air tawar 17.000 liter dan dilengkapi mesin utama MAN 2 X 1800 HP dengan kru sebanyak 35 orang.

Kapal yang dibiayai oleh APBN ini, nantinya akan dilengkapi dengan senjata 12,7 mili meter. Untuk sementara, kapal semacam ini, Bakamla baru memiliki 6 unit kapal di seluruh Indonesia.

 Idealnya, Indonesia Miliki 240 Unit Kapal Patroli Laut 

Kepala Bakamla Laksamana Madya TNI Dr. Desi Albert Mamahit M.Sc mengaku prihatin dengan kapal patroli laut milik Indonesia saat ini. Kapal patroli milik Bakamla Indonesia, kalah jauh dibandingkan milik Malaysia.

Hal ini disampaikannya saat menghadiri peluncuran dua kapal di PT Karimun Anugerah Sejati, Sagulung Jum'at (20/112015). Hingga saat ini, Bakamla RI baru mempunyai 6 jenis kapal seperti KN. Belut Laut 4806.

"Ini kapal yang ke 6 dengan jenis yang sama. Kita masih punya 16 kapal lainnya. Kalau keseluruham sekitar 20-an lebih," ujar Mamahit.

Idealnya, kata dia, Indonesia dengan kondisi laut yang lebih besar dibandingkan dengan milik Malaysia, kapal patroli laut harus lebih banyak. Untuk menjaga kedaulatan laut Indonesia dari Sabang sampai Merauke, Indonesia harus menempatkan kapal-kapal patroli ke sejumlah wilayah terpencil.

Tak mau kalah dengan Malaysia, Bakamla Republik Indonesia ingin membuat kapal 3 kali lipat dari yang dimiliki Malaysia sekarang. Jika sekarang, kapal patroli laut negeri jiran itu sebanyak 80 kapal, maka Bakamla harus mempunyai 240 buah kapal.

"Kalo kita bandingkan dengan Malaysia dengan laut seperti itu, dia sudah punya sekitar 80 kapal. Kita harus 3 kali lipat dibandingkan Malaysia," tegasnya.

 Berikut Penampakan foto kapal Bakamla : 

[​IMG]

Kapal KN 4804 Gajah Laut, diresmikan bulan lalu oleh Bakamla produksi PT Pahala Harapan Lestari, Ketapang Pangkal balam, Bangka, Rabu (07/10/2015).
palindo.jpg

Kapal KN 4805 Ular Laut, produksi Palindo Marine, Batam. Nampak dibelakangnya terlihat 2 kapal Basarnas dan 4 unit kapal pengawas perikanan KKP produksi PT Palindo Marine.
[​IMG]
bakamla.jpg

Kapal KN 4806 Belut Laut, produksi PT Karimun Anugrah Sejati, Batam.
  Batamtoday  

Tiongkok tegaskan Natuna milik Indonesia

Soal nine-dash line, kami sepakat bahwa kebebasan pelayaran, code of conduct mengemuka. Namun kita ingin mengedepankan dialog untuk mengatasi masalah ituSatgas Natuna TNI AL

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menegaskan, tidak pernah ada pihak yang mengklaim kepemilikan Kepulauan Natuna, bahkan Tiongkok sudah dengan jelas menyatakan bahwa kepulauan tersebut milik Indonesia.

"Beberapa waktu lalu ada berita soal klaim Natuna. Itu sama sekali tidak benar," kata Retno dalam keterangannya kepada media massa di Kuala Lumpur, Jumat.

Kepemilikan Indonesia atas Kepulauan Natuna, lanjut dia, sudah didaftarkan ke Perserikatan Bangsa-Bangsa, dan tidak pernah ada keberatan dari pihak mana pun, termasuk Tiongkok.

Sebagai bukti terakhir, Menlu mengutip pernyataan juru bicara Menlu Tiongkok, yang dengan jelas menyebutkan soal kepemilikan Kepulauan Natuna oleh Indonesia.

"Ini adalah wilayah Indonesia. Titik," tegas dia.

Ditambahkannya bahwa penentuan delimitasi, termasuk zona ekonomi eksklusif dan batas kontinental, ditarik dari garis-garis tersebut, karena yang disengketakan antara beberapa negara adalah masalah fitur berupa pulau, atol, bebatuan, dan sebagainya.

"Dalam hal ini Indonesia tidak punya tumpang tindih klaim dengan negara mana pun," katanya.

Di Natuna, Indonesia mempunyai tumpang tindih batas kontinental dengan Malaysia, namun masalah tersebut sudah diselesaikan dan dicatatkan ke PBB.

Sementara soal tumpang tindih kawasan ZEE dengan Malaysia di barat dan Vietnam di utara, saat ini masih dinegosiasikan.

Indonesia dan Malaysia sudah menunjuk utusan khusus untuk mempercepat proses negosiasi. Sedangkan dengan Vietnam, negosiasi yang sudah lama berhenti telah dihidupkan kembali dan akhir 2015 akan ada pertemuan lagi.

Indonesia mengajak semua pihak untuk tidak melakukan aktivitas yang dapat memantik ketegangan di kawasan, kata Menlu.

Senada dengan Retno, Menkopolhukam Luhut Panjaitan mengatakan bahwa Indonesia mengedepankan dialog dalam mengatasi masalah tersebut.

"Soal nine-dash line, kami sepakat bahwa kebebasan pelayaran, code of conduct mengemuka. Namun kita ingin mengedepankan dialog untuk mengatasi masalah itu," katanya.

Luhut menambahkan bahwa Indonesia telah merencanakan kerja sama eksplorasi di ladang potensial energi di Natuna, namun rencana itu ditunda karena harga gas turun.
 

  Antara  

Indonesia Akan Bicarakan Masalah Terorisme

KTT ASEANIlustrasi aliran dana terorisme. (Counter Current News)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi ibu Iriana Joko Widodo, telah bertolak dari Bandar Udara (Bandara) Halim Perdanakusuma menuju Kuala Lumpur, Malaysia, untuk menghadiri KTT ASEAN ke-27, pada Jumat (20/11) petang.

Hanya melambaikan tangan, Jokowi tidak memberikan keterangan kepada media perihal misi yang dibawa Indonesia dalam KTT ASEAN tersebut.

Ditemui usai mengantar Jokowi, Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla (JK) mengatakan selain membicarakan kesiapan setiap negara menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), juga akan dibicarakan penanganan terorisme. "Pasti, itu kan bagaimana ASEAN bersatu untuk menghadapi terorisme," kata JK yang ditemui di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat (20/11).

Masalah perseteruan saling klaim Laut Tiongkok Selatan, lanjut JK, akan menjadi satu topik pembicaraan dalam KTT tersebut mengingat Tiongkok dan Amerika Serikat (AS) turut ambil bagian dalam konferensi. Namun JK mengaku tidak mengetahui persis materi pembicaraan dalam konferensi tersebut.

Seperti diberitakan, menjelang pelaksanaan KTT ASEAN ke-27, di Kuala Lumpur, informasi intelejen kepolisian setempat mengatakan ada 10 ancaman bom bunuh diri di Kuala Lumpur. Dalam memo intelejen tersebut, dikatakan bahwa ada pertemuan ISIS dengan kelompok separatis Filipina Abu Sayyaf dan Front Pembebasan Nasional Moro pada Ahad.

Oleh karena itu, pemerintah Malaysia memperketat keamanan menjelang pelaksanaan KTT ASEAN ke-27, yang dibuka pada tanggal 21 November 2015, pukul 08.00 waktu setempat, di Plenary Hall KLCC, Kuala Lumpur.
 

  Berita satu  

[RIP] Penyanderaan di Hotel Mali

27 Jenazah Ditemukan https://img.okezone.com/content/2015/11/21/18/1253230/update-penyanderaan-di-hotel-mali-27-jenazah-ditemukan-95BxrKYBrw.jpgSandera di Hotel Mali yang telah dibebaskan (Foto: AP)

Seluruh sandera dilaporkan telah dibebaskan oleh pasukan keamanan gabungan dalam drama penyanderaan yang dilakukan gerombolan bersenjata di Hotel Radisson Blu, Kota Bamako, Mali.

Meski demikian, laporan terbaru menujukkan bahwa pasukan perdamaian PBB yang ikut membantu pasukan keamanan Mali dalam membebaskan sandera mengaku menemukan 27 jenazah di dalam hotel.

Setelah kami memastikan bahwa seluruh sandera telah bebas dari ancaman di dalam hotel itu, kami ternyata juga menemukan sebanyak 27 jenazah di sana,” ungkap seorang pasukan perdamaian PBB yang tidak ingin disebutkan identitasnya, sebagaimana diberitakan Reuters, Sabtu (21/11/2015).

"27 Jenazah itu diyakini merupakan sandera yang tidak sempat kami selamatkan. Otoritas Mali kini masih melakukan proses identifikasi terhadap 27 jenazah tersebut," tambahnya.

Sebagaimana diberitakan, gerombolan bersenjata berjumlah 10 orang dilaporkan menyerbu Hotel Radisson Blu di Kota Bamako sekira pukul 08.00 waktu setempat. Aksi penyerbuan itu juga disertai dengan penyanderaan para pengunjung hotel.

Sebanyak 170 orang diperkirakan ada di hotel ketika gerombolan bersenjata itu menyerbu masuk. Sebelumnya, sudah ada 80 sandera yang berhasil dilepaskan dari cengkeraman komplotan bersenjata itu. Mayoritas tamu hotel bintang lima itu adalah warga asing.

Sayangnya, tiga sandera sebelumnya dilaporkan tewas dalam drama penyerangan itu. Satu di antaranya merupakan warga Prancis.

 Pasukan Elit Prancis Dikerahkan Bantu Bebaskan Sandera di Hotel Mali 
http://statik.tempo.co/?id=456470&width=620Dalam gambar yang diambil dari Mali TV ORTM, petugas keamanan memberikan instruksi kepada rekannya di dalam Radisson Blu Hotel di Bamako, Mali, 20 November 2015. [Mali TV ORTM, AP]

Pasukan elit Prancis dilaporkan telah berada di Hotel Radisson Blu, Bawako, Mali, untuk membantu pasukan keamanan Mali yang masih berupaya untuk melumpuhkan para pelaku penyerangan dan penyanderaan di hotel tersebut.

Laporan itu disampaikan Kementerian Pertahanan Prancis yang menerima permintaan dari otoritas keamanan Mali.

Atas permintaan pihak berwenang Mali, menteri pertahanan telah memutuskan untuk mengirimkan satu unit pasukan elit untuk diperbantukan dalam peristiwa penyerbuan di Hotel Mali,” demikian pernyataan Kementerian Pertahanan Prancis, sebagaimana dikutip Reuters, Sabtu (21/11/2015).

Unit tersebut diminta membantu pasukan keamanan Mali dalam hal peristiwa penyanderaan di Hotel Radisson Blu.” Lanjut pernyataan tersebut.

Seorang pejabat menolak untuk mengatakan jumlah anggota pasukan elit Prancis yang dikerahkan. Sebagai bagian dari operasi pasukan counter-terrorism Barkhane yang berkekuatan 3.500 personel di Afrika Barat, Prancis memiliki antara 250 hingga 500 pasukan khusus di wilayah itu.

Kini, laporan terbaru menunjukkan seluruh sandera telah dibebaskan pasukan keamanan gabungan. Namun, mereka dilaporkan juga menemukan 27 jenazah yang diyakini merupakan para sandera yang tak berhasil diselamatkan. (aji)

  Okezone  

[Foto] 135 Prajurit Yonzipur Kodam VII/Wirabuana Diberangkatkan ke Kongo

Kontingen GarudaIrdam VII/Wirabuana, Kolonel Kavaleri Bueng Wardadi memberikan ucapan selamat kepada anggota Satgas Kisi TNI pada upacara pemberangkatan Satgas Yonzipur 8/Sakti Mandra Guna di Lapangan Hasanuddin, Makassar, Sulsel, 20 November 2015. Sebanyak 135 prajurit dari Yonzipur Kodam VII Wirabuana akan bertugas di Monusco, Kongo untuk misi pemeliharaan Perdamaian Dunia. [TEMPO/Iqbal Lubis]

135 Prajurit Yonzipur Kodam VII/Wirabuana Diberangkatkan ke Kongo

Sejumlah anggota Satgas Kizi TNI mempersiapkan peralatan saat upacara pemberangkatan Satgas Yonzipur 8/Sakti Mandra Guna di Lapangan Hasanuddin, Makassar, Sulsel, 20 November 2015. Sebanyak 135 prajurit dari Yonzipur Kodam VII Wirabuana akan bertugas di Monusco, Kongo untuk misi pemeliharaan Perdamaian Dunia. [TEMPO/Iqbal Lubis]
135 Prajurit Yonzipur Kodam VII/Wirabuana Diberangkatkan ke Kongo

Ratusan Anggota Satgas Kizi TNI berbaris saat upacara pemberangkatan Satgas Yonzipur 8/Sakti Mandra Guna di Lapangan Hasanuddin, Makassar, Sulsel, 20 November 2015. Sebanyak 135 prajurit dari Yonzipur Kodam VII Wirabuana akan bertugas di Monusco, Kongo untuk misi pemeliharaan Perdamaian Dunia. [TEMPO/Iqbal Lubis]
135 Prajurit Yonzipur Kodam VII/Wirabuana Diberangkatkan ke Kongo

Ratusan anggota Satgas Kizi TNI pada upacara pemberangkatan Satgas Yonzipur 8/Sakti Mandra Guna di Lapangan Hasanuddin, Makassar, Sulsel, 20 November 2015. Sebanyak 135 prajurit dari Yonzipur Kodam VII Wirabuana akan bertugas di Monusco, Kongo untuk misi pemeliharaan Perdamaian Dunia. [TEMPO/Iqbal Lubis]
135 Prajurit Yonzipur Kodam VII/Wirabuana Diberangkatkan ke Kongo

Seorang anggota Satgas Kisi TNI mengangkat tas logistik saat upacara pemberangkatan Satgas Yonzipur 8/Sakti Mandra Guna di Lapangan Hasanuddin, Makassar, Sulsel, 20 November 2015. Sebanyak 135 prajurit dari Yonzipur Kodam VII Wirabuana akan bertugas di Monusco, Kongo untuk misi pemeliharaan Perdamaian Dunia. [TEMPO/Iqbal Lubis]
135 Prajurit Yonzipur Kodam VII/Wirabuana Diberangkatkan ke Kongo

Ratusan tas Anggota Satgas Kisi TNI pada upacara pemberangkatan Satgas Yonzipur 8/Sakti Mandra Guna di Lapangan Hasanuddin, Makassar, Sulsel, 20 November 2015. Sebanyak 135 prajurit dari Yonzipur Kodam VII Wirabuana akan bertugas di Monusco, Kongo untuk misi pemeliharaan Perdamaian Dunia. [TEMPO/Iqbal Lubis]
   Tempo  

South Korea-Indonesia Discussing Financial Terms of KF-X Fighter Jet Partnership

Final stageKFX/IFX [defence.pk]

South Korea is discussing financial terms and other responsibilities with Indonesia for their partnership to produce the Korean Fighter Experimental (KF-X) project.

South Korea is in the “final stage” of negotiations with Indonesia over their partnership on a local fighter jet development program and the results will possibly come early next week, the defense procurement agency said yesterday as quoted by Yonhap news.

Kim Si-cheol, spokesman for the Defense Acquisition Program Administration said at a press briefing that "The result is possible for early next week."

Indonesia and South Korea entered into a preliminary agreement last month under which the former will bear 20 per cent of the development cost for the KF-X project in return for 50 aircraft. The project is expected to fructify by 2025.

Indonesian media has reported earlier that the total cost to Jakarta for its share KF-X project and the 50 aircraft would be in the region of US$ 1.5-2 billion.

Seoul roped in Jakarta for the project after the U.S. refused to approve the transfer of four key fighter jet technologies out of 25 that U.S.-based defense firm Lockheed Martin had offered in an offset deal linked to South Korea's purchase of 40 F-35 Lightning II jets last year.

For the transfer of the remaining 21 technologies, South Korea is currently in discussions with the U.S. firm in Seoul, Kim said, according to Yonhap.
 

  defenseworld  

[RIP] Hotel di Mali Diserbu Kelompok Bersenjata

Dua Pria Menyandera 170 Orang di Hotel MaliimageHotel mewah di ibukota Mali, Bamako, diserang kelompok bersenjata dan ratusan orang disandera. (CNN Indonesia) ★

Dua pria bersenjata menyandera 140 tamu dan 30 karyawan di hotel Radisson Blu di Bamako, Mali, pada Jumat (20/11).

Grup hotel Rezidor yang menaungi hotel Radisson Blu di Bamako memberikan konfirmasi penyanderaan di hotel melalui pernyataan resminya. "Menurut informasi yang kami terima, dua orang menyandera 140 klien dan 30 karyawan," demikian kutipan pernyataan resmi dari Grup Rezidor.

Diberitakan Reuters, hotel Radisson Blu merupakan hotel mewah yang biasa dikunjungi oleh turis asing. Penginapan itu terletak di tengah ibu kota, sangat dekat dengan daerah berdirinya kantor-kantor kementerian dan diplomat.

Menurut keterangan sumber petugas keamanan, para penyerang memasuki hotel dengan mobil berpelat nomor diplomatik. "Semua terjadi di lantai tujuh. Jihadis melakukan penembakan di koridor," kata sumber anonim tersebut.

Beberapa negara mulai mengklaim keberadaan warganya di dalam hotel tersebut.

Kantor berita Xinhua mengabarkan bahwa ada beberapa warga China di dalam hotel tersebut.

"Seorang tamu China dengan nama keluarga Chen mengatakan kepada Xinhua melalui aplikasi WeChat bahwa ia termasuk dalam salah satu tamu China yang terperangkap di dalam hotel," demikian kutipan pemberitaan Xinhua.

Pemerintah Turki juga mengonfirmasi bahwa ada enam staf Turkish Airlines di dalam Hotel Radisson Blu. "Ada enam personel Turkish Airlines di dalam hotel itu," ucap seorang pejabat Turki kepada Reuters.

Beberapa saksi mata mengatakan bahwa polisi mengepung hotel tersebut dan menutup jalan yang menghubungkan lokasi kejadian dengan tempat lain.

"Pagi-pagi sekali ada tembakan senjata. Agaknya itu merupakan upaya untuk menyandera. Ada polisi di sana dan mereka menutup wilayah itu," ujar seorang sumber keamanan yang tak diungkap identitasnya.

Kedutaan Besar Amerika Serikat di Bamako pun menginstruksikan warganya yang berada di Mali untuk tetap berada di dalam tempat aman.

Sejak 2012, bagian utara Mali dikuasai oleh militan Islam, beberapa di antaranya memiliki hubungan dengan Al-Qaidah. Meskipun sudah dipukul mundur dengan bantuan operasi militer pimpinan Perancis, kekerasan sporadis tetap terjadi.

Pada Maret lalu, sebuah kelompok Islam mengklaim sebagai dalang di balik serangan yang menewaskan lima orang di sebuah restoran padat pengunjung asing di Bamako. (stu)

 Hotel di Mali Diserbu Kelompok Islamis 
imagePolisi Mali telah mengepung hotel yang dikuasai oleh kelompok bersenjata Islamis. (Reuters/Adama Diarra) ★

Sekelompok orang bersenjata yang meneriakkan slogan-slogan Islamis menyerang satu hotel mewah di ibukota Mali yang penuh dengan tamu asing.

Pihak berwenang Mali mengatakan kelompok bersenjata ini menyandera 170 orang pada Jumat (20/11), dan bergerak dari satu lantai ke lantai lain dan kini berada di lantai tujuh hotel Raddison Blu di Bamako.

Sumber-sumber keamanan Mali mengatakan hingga 10 orang bersenjata menyerbu gedung hotel sambil menembakkan senjata dan berteriak “Allahu Akbar”.

Sementara perusahaan yang mengelola hotel itu, Rezidor Group, mengatakan menerima informasi bahwa hanya ada dua orang bersenjata.

Saksi mata di sekitar hotel mengatakan polisi telah mengepung dan menutup jalan menuju lokasi gedung hotel ini.

Pihak berwajib Mali mengatakan sejumlah sandera telah dibebaskan setelah dipaksa mengucapkan ayat suci Alquran.

Sementara itu sumber yang dekat dengan Presiden Perancis Francois Hollande mengatakan terdapat sejumlah warga negara itu yang disandera.

Kami masih menunggu informasi pasti untuk diperiksa ulang. Ada warga Perancis di sana. Presiden mengikuti perkembangan situasi ini dengan seksama,” ujar sumber kantor kepresidenan seperti dikutip kantor berita Reuters.

Identitas penyerang hingga kini masih belum diketahui.

Kantor berita pemerintah China Xinhua menyebutkan terdapat beberapa wisatawan asal negeri itu yang terperangkap di dalam hotel.

Sepanjang tahun 2012, Mali Utara diduduki oleh para pejuang Islamis yang sebagian memiliki ikatan dengan al Kaidah. Meski mereka telah dipukur mundur melalui operasi militer pimpinan Perancis, kekerasan sporadis di wilayah itu masih terjadi.

Satu kelompok Islamis mengklaim bertanggung jawab atas kematian lima orang setelah terjadi serangan ke satu restoran yang populer di kalangan warga asing pada Maret lalu. (Reuters/yns)

 Presiden AS Ikuti Perkembangan Sandera Mali 
imageGerakan Islamis yang terkait dengan al Kaidah sempat menguasai Mali Utara pada 2012. (Reuters/Adama Diarra) ★

Seorang pejabat Gedung Putih mengatakan Presiden Barack Obama meminta tim penasehatnya untuk terus menginformasikan perkembangan terkait serangan dan penyanderaan di hotel mewah Mali.

Obama kini tengah berada di Malaysia untuk menghadiri pertemuan tingkat tinggi ASEAN, dan telah berbicara dengan Penasehat Keamanan Nasional Susan Rice mengenai peristiwa di Mali yang terjadi pada Jumat (20/11) ini.

Pihak berwenang Mali mengatakan kelompok bersenjata ini menyandera 170 orang pada Jumat (20/11), dan bergerak dari satu lantai ke lantai lain dan kini berada di lantai tujuh hotel Raddison Blu di Bamako.

Serangan ini terjadi hanya seminggu setelah terjadi serangan berdarah di Paris yang menewaskan 129 orang, yang diklaim dilakukan oleh ISIS.

Seorang pejabat pemerintah Turki mengatakan enam pegawai maskapai penerbangan Turkish Airlines juga berada di hotel mewah itu. (Reuters/yns)

 Sandera Turki Berhasil Keluar dari Hotel Mali 
imagePasukan Khusus Mali dikerahkan sementara sejumlah sandera berhasil bebas. (Reuters/Adama Diarra) ★

Tiga dari tujuh staf maskapai Penerbangan Turkish Airlines yang terperangkap di dalam hotel ketika sekelompok orang bersenjata menyerang, berhasil melarikan diri.

Seorang pejabat pemerintah Turki yang mengumumkan ini tidak menjelaskan apakah ketiga orang ini dibebaskan atau melarikan diri.

Sebelumnya pemerintah Turki menyebut enam staf Turkish Airlines berada di dalam hotel ketika sekelompok orang bersenjata menyerbu sambil meneriakkan “Allahu Akbar” pada Jumat (20/11).

Pelaku bersenjata yang belum diketahui identitasnya itu kemudian menyandera 170 orang yang berada di dalam hotel.

Presiden Mali Ibrahim Boubacar Keita mempercepat kunjungan ke pertemuan puncak regional yang diadakan di Chad, untuk turun langsung dalam penangan penyanderaan ini. (yns)

 Pasukan Khusus Serbu Hotel yang Dikuasai Pejuang Islamis 
imagePasukan keamanan bersiap-siap di luar hotel mewah yang diserbut kelompok bersenjata Islamis. (Reuters/MALIKAHERE.COM) ★

Pasukan Khusus Mali memasuki hotel mewah Radisson Blu, di Bamako, setelah ratusan orang disandera oleh kelompok Islamis bersenjata.

Mereka berhasil masuk ke dalam hotel. Operasi pembebasan sedang berjalan,” kata sumber polisi kepada kantor berita Reuters, Jumat (20/11).

Presiden Mali Ibrahim Boubacar Keita mempercepat kunjungan ke pertemuan puncak regional yang diadakan di Chad, untuk turun langsung dalam penangan penyanderaan ini.

Tiga dari tujuh staf maskapai Penerbangan Turkish Airlines yang terperangkap di dalam hotel ketika sekelompok orang bersenjata menyerang, berhasil melarikan diri.

Seorang pejabat pemerintah Turki yang mengumumkan ini tidak menjelaskan apakah ketiga orang ini dibebaskan atau melarikan diri.

Saksi mata di sekitar hotel mengatakan polisi telah mengepung dan menutup jalan menuju lokasi gedung hotel ini. (yns)

 Delapan Puluh Sandera Berhasil Dibebaskan 
imageDalam gambar yang diambil dari Mali TV ORTM, petugas keamanan memberikan instruksi kepada rekannya di dalam Radisson Blu Hotel di Bamako, Mali, 20 November 2015. [Mali TV ORTM, AP] ★

Sejauh ini, 80 sandera berhasil dibebaskan dari hotel mewah di Bamako, Mali yang dikuasi oleh pria bersenjata.

Pasukan Khusus Mali yang dibantu oleh tentara penjaga perdamaian PBB, mengepung hotel dan pasukan khusus negara itu pun memasuki hotel mewah Radisson Blu, di Bamako, setelah ratusan orang disandera oleh kelompok Islamis bersenjata.

Mereka berhasil masuk ke dalam hotel. Operasi pembebasan sedang berjalan,” kata sumber polisi kepada kantor berita Reuters, Jumat (20/11).

Juru bicara misi PBB di Mali Olivier Saldago mengatakan penyerang bersenjata AK-47 tiba di hotel pada jam 07.00 pagi waktu setempat dengan mempergunakan kendaraan atau lebih dari satu kendaraan dengan pelat nomor diplomatik.

Media melaporkan bahwa pelaku penyerangan itu berjumlah dua atau tiga orang.

Saksi bernama Amadou Keita yang bekerja di pusat kebudayaan di dekat hotel dikutip CNN mengatakan bahwa pria bersenjata itu melepas tembakan ketika memasuki hotel.

Menurut dia suara tembakan terdengar selama beberapa menit.

Seorang pejabat PBB mengatakan dua warga Mali dan seorang warga Perancis tewas, meski dia tidak memberi rincian lebih jauh. (CNN/Reuters/yns)

 Setidaknya Tiga Orang Tewas dalam Penyanderaan Mali 
imagePasukan Khusus Mali hingga kini berhasil membebaskan 80 sandera dari hotel mewah Bamako. (Reuters TV) ★

Setidaknya tiga orang tewas setelah dua atau tiga pria bersenjata menyerbut hotel mewah di Mali sambil menembakkan senjata AK-47 dan menyandera sekitar 170 orang.

Dua orang bersenjata pada awalnya menyandera sekitar 140 tamu hotel dan 30 pegawai hotel Radisson Blum di Bamado pada Jumat (20/11) pagi.

Stasiun televisi pemerintah ORTM melaporkan bahwa pada tengah hari, setidaknya 80 sandera berhasil dibebaskan oleh pasukan khusus Mali yang bergerak dari satu lantai ke lantai lainnya di dalam hotel itu.

Seorang pejabat PBB mengatakan dua warga Mali dan seorang warga Perancis tewas, meski dia tidak memberi rincian lebih jauh. (yns)

 Gerakan Islamis di Mali Sering Lakukan Serangan 
imageAnggota pasukan khusus Mali yang sedang melakukan operasi terhadap penyerang hotel mewah di Bamako, Mali, tertangkap kamera televisi. (Reuters TV) ★

Gerakan Islamis di Mali seringkali melakukan serangan-serangan berdarah di wilayah Mali tengah yang mencakup Sahara, dan juga ibukota Bamako.

Satu kelompok Islamis mengklaim bertanggung jawab atas kematian lima orang dalam serangan di satu restoran yang populer di kalangan warga asing di Bamako, pada Maret lalu.

Pada Agustus, 17 orang tewas ketika satu hotel di Sevare, Mali tengah, diserang oleh kelompok militan Islamis yang berbasis di Sahara bernama al-Mourabitoun.

Korban dalam serangan di Seare itu juga termasuk warga sipil dan lima diantaranya bekerja untuk misi PBB di Mali, MINUSMA, dan empat tentara Mali dan empat militan.

Sebagian besar periode 2012, Mali utara diduduki oleh para pejuang Islamis yang sebagian memiliki hubungan dengan al Kaidah.

Para pejuang ini berhasil dikalahkan oleh operasi militer piminan Perancis, namun kekerasan sporadis terus terjadi di Mali tengah yang mencakup Sahara di bagian selatan dan juga ibukota Bamako.

Kantor berita Reuters menyebut keterlibatan militer Perancis di Mali ini menjadi salah satu alasan terjadi serangan di Paris dan juga kepentingan-kepentingan Perancis.

Ini hanya permulaan, kami tidak akan pernah melupakan tragedi di Mali,” kata militan asing yang ada di Suriah yang dihubungi Reuters lewat dunia maya.

Kepahitan di Mali, kesombongan Perancis, tidak akan pernah dilupakan begitu saja.

Sementara itu, 12 awak maskapai penerbangan Air France yang tinggal di hotel yang diserang di Bamako dilaporkan selamat.

Untuk langkah pencegahan maskapai penerbangan ini menunda seluruh penerbangan dari dan ke Bamako pada Jumat (20/11). (Reuters/yns)

 Penyerang Bersenjata Hotel Mali Berbicara Inggris 
imagePetugas keamanan mengawal seorang tahanan keluar dari Hotel Radisson Blu di Bamako, Mali, 20 November 2015. Sebuah kelompok jihad Afrika yang berafiliasi dengan Al Qaeda, Al-Mourabitoun, mengaku bertanggung jawab atas serangan ke hotel mewah ini. [Mali TV ORTM, AP] ★

Seorang penyanyi terkenal asal Guinea yang berhasil dibebaskan dari penyanderaan di hotel mewah Mali mengatakan mendengar para pelaku serangan berbicara dalam bahasa Inggris.

Saya mendengar mereka megnatakan dalam bahasa Inggris ‘Apakah kamu sudah mengisi peluru?’, ‘Let’s go’,” kata Sekouba ’Bambino” Diabete yang berhasil dibebaskan dari dalam hotel oleh pasukan khusus Mali.

Saya tidak bisa melihat mereka karena dalam sangat sulit melakukannya dalam situasi seperti ini,” katanya kepada Reuters, Jumat (20/11).

Saksi mata di lokasi kejadian mengatakan masih terdengar suara tembakan dari dalam hotel.

Stasiun televisi pemerintah Mali mengatakan, pasukan khusus negara itu berhasil membebaskan 80 orang, namun koran Perancis Le Monde mengutip sumber di kementerian keamanan Malian yang mengatakan setidaknya tiga orang tewas dalam serangan awal.

Juru bicara misi PBB di Mali Olivier Saldago mengatakan penyerang bersenjata AK-47 tiba di hotel pada jam 07.00 pagi waktu setempat dengan mempergunakan kendaraan atau lebih dari satu kendaraan dengan pelat nomor diplomatik.

Media melaporkan bahwa pelaku penyerangan itu berjumlah dua atau tiga orang.

Saksi bernama Amadou Keita yang bekerja di pusat kebudayaan di dekat hotel dikutip CNN mengatakan bahwa pria bersenjata itu melepas tembakan ketika memasuki hotel. Menurut dia suara tembakan terdengar selama beberapa menit.

Seorang pejabat PBB mengatakan dua warga Mali dan seorang warga Perancis tewas, meski dia tidak memberi rincian lebih jauh.

Tiga dari tujuh staf maskapai Penerbangan Turkish Airlines yang terperangkap di dalam hotel ketika sekelompok orang bersenjata menyerang, berhasil melarikan diri.

Seorang pejabat pemerintah Turki yang mengumumkan ini tidak menjelaskan apakah ketiga orang ini dibebaskan atau melarikan diri.

Sebanyak awak maskapai penerbangan Air France yang tinggal di hotel yang diserang di Bamako dilaporkan selamat. (CNN/Reuters/yns)

  CNN