Sabtu, 05 Desember 2015

Apa Saja yang Terjadi Antara Rusia dan Indonesia Selama 2015?

✈ Pada Selasa (1/12) lalu, RBTH Indonesia berkesempatan untuk mewawancari Duta Besar Rusia untuk Indonesia Mikhail Y. Galuzin secara eksklusif. Ada empat topik utama yang kami tanyakan, dan berikut adalah jawaban sang dubes terkait bagaimana hubungan Rusia-Indonesia selama 2015 atau selama kepemimpinan Presiden Joko Widodo dalam setahun terakhir?Sepertinya, slogan “Kerja, kerja, kerja,” juga tepat menggambarkan apa yang dilakukan antara Indonesia dan Rusia dan selama 2015 ini. [Shintya Felicitas/RBTH Indonesia]

Kerja, kerja, kerja,” adalah slogan yang diusung Presiden RI Joko Widodo sebagai bentuk komitmennya untuk fokus bekerja demi rakyat Indonesia. Tahun ini, hubungan Rusia dan Indonesia mengalami perkembangan yang cukup signifikan. Dubes Galuzin bahkan mengatakan bahwa produktifitas antara kedua negara telah mewarnai 65 tahun hubungan bilateral antara Rusia dan Indonesia. Lantas, apa saja sebenarnya yang terjadi selama setahun terakhir antara negeri di khatulistiwa dan negeri besar di utara sana? Sepertinya, slogan “Kerja, kerja, kerja,” juga tepat menggambarkan apa yang dilakukan antara Indonesia dan Rusia dan selama 2015 ini. Berikut wawancara eksklusif RBTH Indonesia dengan Dubes Rusia Mikhail Galuzin.

RBTH: Bagaimana Anda menyimpulkan kerja sama antara Rusia-Indonesia selama 2015 ini, khususnya selama berjalannya Pemerintahan Presiden Joko Widodo? Peristiwa penting apa saja yang menandai meningkatnya kerja sama antara kedua negara?

Mikhail Galuzin: Kami telah melakukan kerja sama yang sangat baik selama satu tahun masa kepemimpinan Presiden Joko Widodo, bahkan di berbagai area utama kerja sama Indonesia dan Rusia.

Pertama-tama, di awal tahun ini, pada Februari, diadakan perayaan 65 tahun hubungan diplomatik antara Rusia dan Indonesia. Rusia (yang saat itu masih bernama Uni Soviet) adalah salah satu negara yang pertama kali mengakui kemerdekaan Indonesia di tahun 1950. Saya pikir, bukanlah suatu kebetulan bahwa sepanjang tahun ini memang sangat produktif bagi kedua negara kita, dan saya dengan senang hati menyampaikan bahwa produktifitas ini mewarnai 65 tahun hubungan bilateral antara Rusia dan Indonesia.

Sepanjang tahun ini, kita berhasil menstimulus berbagai dialog antara Rusia dan Indonesia. Ada beberapa kegiatan dialog skala besar yang dilakukan, seperti Sidang Komisi Bersama di Kazan. Saat itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia Sofyan Djalil memimpin delegasi Indonesia untuk bertemu para pejabat dan pengusaha Rusia di Kazan, ibu kota Republik Tatarstan.

Di bulan April, di Kazan, Forum Bisnis Rusia-Indonesia diadakan dengan partisipasi sejumlah besar pebisnis dari kedua belah pihak. Kami memang melakukan cukup banyak dialog secara intensif dalam bidang ekonomi. Berbagai pertemuan dan dialog yang dilakukan berdampak secara signifikan, salah satunya adalah peresmian proyek pembangunan jalur kereta api di Kalimantan beberapa minggu lalu yang dihadiri Presiden Joko Widodo. Proyek ini akan dioperasikan oleh perusahaan negara Russian Railways (RZhD) dengan anak perusahaan PT Kereta Api Borneo (PT KAB) yang akan berkontribusi terhadap jalur perhubungan dan infrastruktur di Indonesia. Ini merupakan suatu proyek skala.

Kemudian, kami juga mengadakan dialog terkait isu pertahanan dan keamanan. Secara pribadi, saya ucapkan terima kasih kepada Menteri Pertahanan RI Ryamizard Ryacudu yang telah bepartisipasi dalam Konferensi Keamanan Internasional Moskow pada April lalu, dan juga melakukan pertemuan dengan mitra Rusianya, Menhan Rusia Sergey Shoigu. Pertemuan itu pun sangat produktif.

Lalu, tahun ini Rusia dan Indonesia berhasil memperluas dialog antara kedua negara melalui kedua kemenlu kita, yang sebetulnya ini merupakan saluran komunikasi yang sangat penting dalam hubungan bilateral antara kedua negara. Pada Februari lalu, kami melaksanakan konsultasi bilateral oleh Wamenlu Rusia Igor Morgulov yang bertanggung jawab atas diplomasi di kawasan Asia-Pasifik dengan Kemenlu Indonesia yang diwakili Direktur Jenderal Amerika dan Eropa Kementerian Luar Negeri RI Dian Triansyah Djani terkait agenda bilateral kedua negara. Konsultasi ini tidak dilakukan dalam waktu yang sangat lama, tapi hal itu akhirnya kembali terealisasi tahun ini.

Hal penting berikutnya, kami juga mengadakan konsultasi terkait isu keamanan strategis pada Desember 2014 lalu di Moskow dengan partisipasi Wamenlu RI Hasan Kleib dan Wamenlu Rusia Sergey Ryabkov.

Selain itu, belum lama ini, pada November, kami mengadakan konsultasi yang sangat produktif terkait agenda HAM antara direktorat kedua kemenlu kita. Kemudian, kami juga berhasil melanjutkan stimulus dialog komunikasi antara kedua parlemen kita. Dialog antara para pembuat kebijakan di negara kita telah menjadi tiang yang kokoh bagi hubungan bilateral kita, dan inilah mengapa kami sangat mengapresiasi kunjungan terkini dari Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD RI) Irman Gusman ke Rusia. Di sana, dia melaksanakan pertemuan dengan mitra Rusianya, Ketua Dewan Federasi Rusia Valentina Matvienko dan berbagai pejabat Rusia lainnya.

Saya juga ingin menyebutkan bahwa dalam peringatan 60 tahun Konferensi Asia Afrika (KAA) di Jakarta dan Bandung pada April lalu, Presiden Putin mengirimkan utusan khusus yang diwakili Wakil Ketua Dewan Federasi Majelis Federal Federasi Rusia Ilyas Umakhanov untuk menghadiri peringatan yang bersejarah tersebut dan menyampaikan pesan dari presiden Rusia di hadapan para peserta KAA. Sejauh yang saya ingat, Presiden Putin adalah satu-satunya kepala negara yang meskipun tak hadir, ia tetap memberikan pesan pribadinya berupa ucapan selamat dan sambutan kepada para peserta KAA.

Kemudian, Wakil PM Rusia Arkady Dvorkovich yang bertanggung jawab atas perindustrian berkunjung ke Jakarta pada April lalu untuk menghadiri Forum Ekonomi Dunia Asia Timur dan untuk melakukan kontak bilateral dengan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla.

Selain itu, di tahun ini ada pengembangan di bidang yang baru antara hubungan Rusia-Indonesia di bidang analisis politik, yaitu sebuah diskusi yang solid, sebuah proyek diskusi bersama yang membahas isu-isu politik terkini dan kerja sama sosial-ekonomi di kawasan Asia-Pasifik. Diskusi ini diselenggarakan atas kerja sama Klub Diskusi Valdai dan Habibe Center, dengan partisipasi sejumlah cendekiawan, ilmuwan, dan analis politik dari sejumlah negara di Asia-Pasifik. Simposium ini berlangsung di Jakarta pada 27 November lalu, dan ini merupakan suatu bentuk pengembangan yang baru dalam hubungan antara Rusia dan Indonesia. Secara pribadi, saya ucapkan terima kasih sikap aktif dan konstruktif Habibie Center yang telah secara positif merespons proposal dari Valdai yang merupakan salah satu pusat analisis politik ternama di Rusia, yang forumnya diadakan setiap tahun di Rusia dengan partisipasi Presiden Putin sebagai pembicara kunci di forum tersebut.

Jadi, tahun ini memang sangat produktif bagi hubungan Rusia-Indonesia, dan saya harap tren positif ini akan terus berlanjut ke tahun berikutnya.
 

  RBTH  

Kemhan Tak Pahami Aturan Pembelian Helikopter Kepresidenan

Helikopter EC 725 pesenan TNI AU sedang diselesaikan PT DI, Bila Disetujui, kemungkinan akan menjadi Helikopter VVIP

Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan Letnan Jenderal Ediwan Prabowo mengatakan, institusinya akan menjalankan keputusan Presiden Joko Widodo untuk membatalkan pembelian helikopter transportasi pejabat penting (very very important person).

Ketika dikonfirmasi terkait lembaga negara mana yang sebenarnya berhak membeli helikopter kepresidenan, Ediwan berkata, ia tidak mengetahui secara pasti. "Saya kurang memahami prosedur itu," ujar Ediwan di kantor Kemhan, Jakarta, Jumat (4/12).

Ediwan memaparkan, berkaca pada pembelian helikopter AS-332 Super Puma yang selama ini menjadi kendaraan udara kepresidanan, Kementerian Sekretariat Negara (Setneg) merupakan pengusul dan penggagas pembelian helikopter presiden.

"Setahu saya, prosesnya memang dimulai dari Setneg, seperti tahun 2002, melalui Seskretaris Militer Presiden," tutur Ediwan.

Berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 156 Tahun 1999 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Militer Presiden, sekretariat militer dibebankan tiga tugas.

Satu dari tiga tugas itu adalah memberikan dukungan staf dan pelayanan administrasi tentang koordinasi penyelenggaraan pengamanan bagi presiden, wakil presiden dan tamu negara setingkat kepala negara atau kepala pemerintahan.

Pasal 11 ayat 1 pada Keppres itu mengatur, pengurusan dan pelayanan administrasi Sekretariat Militer Presiden dalam konteks personel dan materiil menggunakan fasilitas Setneg.

Seluruh pembiayaan atas penyelenggaraan tugas dan fungsi Sekretariat Militer Presiden dibebankan ke anggaran pembelian dan belanja negara.

Pada tahun 2011 Setneg membeli mobil kepresidenan antipeluru Mercedes S 600 L W221 sebagai kenderaan yang dapat menjaga keamanan presiden. Proses pembelian mobil itu dilakukan melalui lelang dan dipublikasikan melalui situs Setneg. (rdk)
 

  CNN  

[Video] Latihan PPRC 2015

✈ Berlangsung di MorotaiLatihan PPRC 2015 [wartabuana] ☆

Dalam simulasi itu, pertempuran diawali dengan pendaratan satu kompi Korps Marinir TNI AL dari KRI Makassar-590, yang menurunkan kendaraan tempur, Landing Craft Utility (LCU) dan kendaraan taktis tim penanggulangan teror di tengah laut.

Pendaratan dilakukan pasukan dengan menggunakan 21 perahu karet, dua tank LVT-7, dua tank amfibi BMP 3F dan empat sea raider Kopaska TNI AL dan Intai Amfibi Korps Marinir TNI AL, serta empat perahu karet dari KRI SHN-366 dan KRI HIU-634.

Setelah itu, pendaratan Pasukan Pemukul Reaksi Cepat tersebut berhasil menguasai pantai, dermaga feri, dan dermaga daruba di Pulau Morotai, Maluku Utara.

Bersamaan dengan itu, dua tim Intai Amfibi Korps Marinir TNI AL melaksanakan pertempuran laut dengan musuh yang berada di Pulau Dok dan berhasil membebaskan sandera yang ada di pulau itu serta membawa sandera menuju dermaga umum.

Sementara itu, di Bandara Leo Wattimena, lima C-130 Hercules menerjunkan 520 prajurit TNI Satuan Lintas Udara Pasukan Pemukul Reaksi Cepat, dilanjutkan dengan empat unit CN-295 yang menerjunkan 170 prajurit Korps Pasukan Khas TNI AU, untuk menghancurkan musuh yang telah menguasai bandara.

Akhirnya, bandara berhasil direbut, dikuasai dan diduduki PPRC TNI setelah terjadi pertempuran hebat dengan pihak musuh yang akhirnya dapat dipaksa mundur.

Di tempat terpisah, PPRC TNI juga berhasil membebaskan sandera yang ditawan di Kantor Bupati Morotai dan membawa sandera tersebut ke tempat aman.

Latihan PPRC TNI yang melibatkan 3.155 personel prajurit TNI itu mendapat sambutan yang sangat luar biasa dari masyarakat sekitar daerah latihan.

Alutsista yang dikerahkan dalam latihan yaitu unsur TNI AD menerjunkan tiga unit mobil dan empat unit motor kendaraan taktis pasukan khusus.

Unsur TNI AL menurunkan satu unit kapal perang kelas Sigma, satu unit pendarat tank kelas Parchim, satu unit LPD, satu unit kapal patroli laut, empat unit sea raider, dua unit helikopter Bell-212, tiga puluh unit perahu karet, dua unit LVT- 7, dua unit RM Grad dan dua unit BMP.

Dari unsur TNI AU ada satu unit C-212, dua unit Sukhoi Su-27/30MKI Flanker, dua unit T-50 Golden Eagle, sembilan unit C-130 Hercules, enam unit CN-295, satu unit helikopter SAR dan satu unit helikopter NAS 332. [Antara]

Berikut video Latihan PPRC diposkan Puspen TNI dari Youtube :



  Garuda Militer  

Yonif Linud-328 Kostrad Sandang Kualifikasi Para Raider

Para Raider

Prajurit Yonif Linud-328 Kostrad kini resmi menyandang sebagai pasukan Para Raider TNI AD, usai menempuh latihan selama tiga bulan, mereka secara resmi dilantik.

Pelantikan ditandai dengan penyematan Baret dan Brievet Para Raider melalui Upacara Penutupan Latihan Pembentukan Para Raider dengan Inspektur Upacara (Irup) Panglima Divisi Infanteri (Pangdivif)-1 Kostrad Mayjen TNI Sudirman di Pantai Sentolo, Desa Pamalayan, Garut, Jawa Barat.

Pada kesempatan ini, Pangdivif-1 Kostrad membacakan sambutan tertulis Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Mulyono, menekankan bahwa latihan Raider ini bertujuan untuk meningkatkan profesionalitas dan kemampuan sebagai prajurit tempur, sehingga mampu menghadapi perkembangan lingkungan dan potensi ancaman dalam segala bentuk. “Untuk itu, Prajurit Para Raider dituntut siap siaga dalam melaksanakan tugas, kapanpun dan dimanapun, bergerak secara cepat, senyap dan tepat untuk mendekati, merebut dan menghancurkan sasaran”, tegas Kasad.

Selanjutnya Kasad menyampaikan penghargaan kepada para komandan, penyelenggara dan pendukung, sehingga latihan ini dapat terlaksana dengan baik dan berhasil serta rasa bangganya kepada prajurit, yang telah mengikuti latihan dengan penuh dedikasi dan semangat. “Selain itu, perlu saya ingatkan bahwa latihan ini tidak akan berarti apa-apa jika tidak dipelihara melalui latihan dan belajar secara terus menerus”, tambah Kasad.

Sebelumnya, selama tiga bulan, Prajurit Yonif Linud-328 Kostrad digembleng melalui latihan berat, yang menguras ketahanan fisik, karena harus dihadapkan pada medan dan cuaca yang terbilang ekstrem. Mereka harus terbiasa untuk bertahan hidup (Survival) ketika berada di hutan/gungung dan rawa-rawa tanpa bekal makanan maupun minuman. Selanjutnya mereka diberikan materi latihan khusus yang dititik beratkan pada taktik dan teknik khusus Raid, yakni penyergapan musuh, penyelamatan sandera dan penanggulangan teror, ditambah kemampuan mobil udara (Mobud) dan pertempuran jarak dekat.

Yonif Linud-328 Kostrad, dengan sesantinya “Dirgahayu”, adalah salah satu satuan tempur dengan kemampuan dan kualifikasi Lintas Udara (Linud) atau Para yang dimiliki oleh Kostrad. Dengan ditingkatkan kemampuan tempurnya, menjadi Batalyon Para Raider, Yonif Linud-328 Kostrad disiapkan untuk menghadapi perkembangan lingkungan strategis berupa ancaman dan gangguan, siap diterjunkan dan bergerak ke seluruh penjuru tanah air dalam situasi, medan maupun cuaca apapun meski dengan pendadakan sekalipun.

Kapen Kostrad
Letkol Inf Heru Dwi Wahana
 

  Poskota  

[Foto] Helikopter EC725 Cougar

✈ Buatan PTDI bersama Airbus HelicopterHelikopter canggih EC725 Cougar buatan PT Dirgantara Indonesia (PT DI) dan Airbus Helicopter di Bandung, 4 Desember 2015.

Helikopter hasil kerjasama PT DI dan Airbus ini telah digunakan oleh 30 kepala negara. [TEMPO/Prima Mulia]
 

Helikopter EC725 Cougar Serba Canggih Buatan PTDI

Senapan mesin pada helikopter canggih EC725 Cougar buatan PT Dirgantara Indonesia dan Airbus di Bandung. Heli EC725 mampu mendarat di daratan berbatu, salju serta laut dengan tambahan pelampung khusus. [TEMPO/Prima Mulia]
Helikopter EC725 Cougar Serba Canggih Buatan PTDI

Teknisi menerangkan panel-panel instrumen dalam kokpit helikopter canggih EC725 Cougar buatan PT Dirgantara Indonesia dan Airbus di Bandung. Total sudah 200 unit EC725 yang digunakan di seluruh dunia. [TEMPO/Prima Mulia]
Helikopter EC725 Cougar Serba Canggih Buatan PTDI

Teknisi berada dalam kokpit helikopter canggih EC725 Cougar buatan PT Dirgantara Indonesia dan Airbus di Bandung, 4 Desember 2015. Dari 200 unit EC725 di seluruh dunia, telah dipergunakan untuk kepentingan militer, angkutan berat, sipil, dan VVIP/kepala negara. [TEMPO/Prima Mulia]
Helikopter EC725 Cougar Serba Canggih Buatan PTDI

Kabin helikopter EC725 Cougar versi militer buatan PT Dirgantara Indonesia dan Airbus di Bandung. Kabin ini dapat diubah menjadi kabin VVIP untuk membawa kepala negara. [TEMPO/Prima Mulia]
Helikopter EC725 Cougar Serba Canggih Buatan PTDI

Teknisi menunjukkan beberapa unit helikopter canggih EC725 Cougar buatan PT Dirgantara Indonesia dan Airbus Helicopter di Bandung, 4 Desember 2015. [TEMPO/Prima Mulia]
  Tempo  

Indonesia Kirimkan 200 Insinyur Belajar Perakitan Pesawat ke Korea

Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu (Antara/Akbar Nugroho Gumay)

Indonesia mengirimkan 200 insinyur dengan lulusan terbaik ke Korea Selatan (Korsel). Mereka akan berkerja dengan insinyur negara tersebut dalam membuat dan merakit pesawat tempur.

"Nanti 200 insinyur kami kirim ke Korea untuk membuat desain bersama pesawat tempur. Tahun 2019 target prototip sudah bisa diluncurkan," kata Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia (DI) Budi Santoso usai penandatanganan kerjasama pembuatan pesawat tempur di Kementerian Pertahanan (Kemhan), Jakarta, Jumat (4/12).

Penandatanganan dilakukan pimpinan PT DI dengan Korea Aerospace Industries (KAI), Ltd dan disaksikan Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu dan Duta Besar (Dubes Korsel) untuk Indonesia Cho Tai-young.

Budi menjelaskan jenis peswat tempur yang mau dirakit adalah generasi 4.5. Model itu yang sudah sesuai dengan kondisi saat ini. Program tersebut berjangka 10 tahun. Tahun 2019 harus sudah ada prototype yang bisa digunakan sebagai acuan produksi.

"Biaya produksi pembuatan pesawat tempur ditanggung 20 persen Indonesia dan 80 persen Korea Selatan," jelasnya.

Sementara Ryamizard berharap program sepuluh tahun itu bisa membawa Indonesia ke depan lebih mandiri dalam pembuatan pesawat. Diharapkan dalam 20 tahun ke depan, Indonesia sudah bisa membuat pesawat tempur sendiri.

"Sebenarnya kita sudah bisa, biarpun selama ini baru bisa merakit. Kedepan kita akan bisa membuat sendiri baik kapal selam, pesawat terbang dan pesawat tempur," tegasnya.
 

  Berita Satu  

Kerahkan Puluhan Pesawat, TNI AU Gelar Uji Doktrin Operasi Udara 2015

Su27 SKM TNI AU siap melaksanakan pemboman [wiraaryaguna]

TNI AU‎ kembali melaksanakan uji doktrin operasi udara tahun 2015 ‎untuk meningkatkan daya tempur.‎ Uji doktrin sebagai sarana evaluasi kegiatan operasi TNI AU sepanjang tahun, dilaksanakan dalam bentuk Operasi Serangan Udara Strategis (OSUS), di kawasan Air Weapon Range (AWR) Pandanwangi, Lumajang, Jawa Timur.

Sebanyak dua puluh empat pesawat tempur dan sejumlah pesawat angkut, intai serta helikopter dikerahkan dalam latihan. AWR Pandanwangi, yang disimulasikan sebagai wilayah yang sudah dikuasi "musuh" menjadi target pesawat-pesawat tempur TNI AU untuk direbut kembali.

Proses perebutan, dilaksanakan melalui operasi udara, yang diawali dengan pengintaian udara strategis oleh pesawat boeing 707, dilanjutkan dengan penerjunan pasukan pengendali tempur (Dalpur) Paskhas.

Pada hari "H" dilaksanakan OSUS, yang diawali dengan serangan udara oleh satu flight Sukhoi Su-27/30 menggunakan roket S-8 Com, caliber 80 mm. Sebanyak 160 roket, di tembakkan pesawat buatan Rusia itu, serangan ini bertujuan untuk melemahkan sistem pertahanan udara musuh (radar dan PSU).

Setelah sistem Hanud musuh lumpuh, berikutnya melaksanakan penghancuran terhadap semua sasaran di darat yang dilaksanakan oleh pesawat-pesawat striker yang diperankan oleh empat pesawat Su-27/30 dan empat pesawat T-50i golden eagle. Kedelapan pesawat ini menjatuhkan tiga puluh dua bom jenis MK-82 dan OVAB.

Penghancuran sasaran darat oleh Sweeper tidak mudah, karena pesawat-pesawat "musuh" (Hawk 10/200) melaksanakan gangguan melalui kegiatan Combat Air Patrol (CAP).

Untuk melawan CAP "musuh", TNI AU mengerahkan satu flight pesawat sweeper dan satu flight pesawat escort. Sweeper yang diperankan oleh empat pesawat F-16, bertugas menghancurkan pesawat-pesawat musuh yang ada di udara. Sementara escort yang diperankan oleh tiga F-16 dan tiga Hawk 100/200 bertugas menjaga agar Striker dapat melaksanakan misi dengan baik.

Dalam kegiatan ini juga disimuasikan kegiatan Combat SAR oleh tiga helicopter SA-330 Super Puma. Kegiatan ini merupakan simulasi pertolongan terhadap pilot yang eject karena pesawatnya tertembak ‘musuh”.

Untuk memperkuat pasukan kawan, satu flight pesawat tempur taktis Super Tucano pun melaksanakan serangan udara langsung menggunakan bom MK-81. Aksi terakhir dilakukan dengan menerjunkan 172 prajurit Paskhas dari batalyon Komando 461 Wing 1 paskhas.

Penerjunan dilakukan untuk menguasai dan mengoperasionalkan kembali pangkalan udara, sehingga dapat digunakan untuk mendukung operasi lanjutan.

Asisten Operasi (Asops) Kasau Marsekal Muda (Marsda) TNI Barhim, dalam keterangannya, Jumat (4/12), menjelaskan, latihan uji doktrin TNI AU kali ini tujuannya untuk membentuk postur TNI AU yang profesional.

Menurutnya, bicara tentang postur TNI AU, maka terkait dengan tiga hal yaitu aspek kekuatan, kemampuan dan pola gelar TNI AU. Dari pengembangan tiga komponen postur angkatan udara ini, akan dapat daya tempur, (combat capability), yaitu perpaduan antara kemampuan fisik dan non fisik.

"Dengan adanya kegiatan uji doktrin, kami bisa mengevaluasi, bagaimana kekuatan kita, bagaimanan kemampuan kita dan bagaimanan pola gelar TNI AU dihadapkan dengan perkembangan lingkungan strategis yang ada saat ini," kata Asops Kasau.
 

  Berita Satu  

[World] Rusia Kirim S300 ke Iran

Kremlin Mulai Kapalkan Sistem Rudal S-300 ke TeheranRusia mulai mengirimkan sistem rudal pertahanan udara S-300 ke Iran | (TASS)

Pembantu presiden Rusia untuk kerjasama teknis militer, Vladimir Kozhin mengatakan, pihaknya telah mulai memasok sistem rudal pertahanan udara S-300 ke Iran.

"Kontrak ini tengah dijalankan. Mereka baru saja mulai memasok sistem rudal S-300 ke Teheran," katanya seperti dikutip dari laman TASS, Kamis (3/12/2015).

Sebelumnya, Duta Besar Iran untuk Rusia, Mehdi Sanai pada akhir bulan lalu mengatakan negaranya telah menerima sistem rudal pertahanan udara S-300 pertama dari Moskow. Rusia dan Iran telah menandatangani kontrak pada tahun 2007 untuk penyediaan lima batalyon sistem rudal S-300PMU-1.

Namun, pada 2010 lalu, Presiden Rusia saat itu Dmitry Medvedev melarang pasokan sistem rudal ini ke Teheran. Kontrak bernilai lebih dari USD 800 juta ini pun dibatalkan dan uang muka yang dibayarkan dikembalikan ke Iran.

Iran pun mengajukan gugatan hampir USD 4 miliar atas keputusan sepihak Rusia ini ke pengadilan Arbitrase di Jenewa karena Rusia gagal memenuhi kontrak. Pada tahun 2015, Presiden Rusia Vladimir Putih menganulir keputusan ini dan Rusia pun mulai memproduksi sistem rudal S-300 pesanan Iran.

Tidak ada informasi resmi terkait modifikasi sistem rudal S-300 yang akan diterima Iran. Apakah Iran akan menerima S-300PMU 1 yang sudah dihentikan produksinya atau akan menerima varian terbaru yaitu S-300VM.

 Israel Berlatih Hadapi S-300 Rusia 
Israel tengah mencari cara untuk menjinakkan S-300 karena sistem rudal ini membatasi kemampuan Tel Aviv untuk menyerang Suriah atau Iran (Rferl)

Israel ternyata secara diam-diam menggelar latihan untuk menemukan cara mengalahkan sistem pertahanan udara canggih milik Rusia, S-300, yang dikerahkan di Timur Tengah. Keberadaan sistem udara ini secara tidak langsung dapat membatasi kemampuan Tel Aviv untuk menyerang Suriah atau Iran, begitu sejumlah sumber militer dan diplomatik mengatakan.

Menurut sumber-sumber tersebut, Israel melakukan latihan menjinakkan S-300 kala melakukan latihan perang bersama Yunani. Rusia diketahui telah menjual S-300 ke Siprus 18 tahun lalu, yang diletakkan di Pulau Crete, Yunani. Sistem rudal ini pun telah diaktifkan oleh Yunani selama kedua negara melakukan latihan perang bersama, seperti dikutip dari Reuters, Jumat (4/12/2015).

Aktivasi S-300 yang dilakukan oleh Yunani memungkinkan pesawat tempur Israel menguji bagaiman sistem kunci S-300 bekerja, mengumpulkan data di radar, dan mencari tahu bagaimana melumpuhkannya.

Meski begitu, hal ini dibantah oleh militer Yunani dan Israel. Kedua negara itu dengan tegas menyangkal penggunaan sistem rudal S-300 selama latihan perang bersama yang diadakan di Timur Mediterania pada bulan April-Mei lalu atau latihan serupa pada tahun 2012 dan 2010.

Sistem rudal S-300 pertama kali digunakan pada puncak Perang Dingin pada tahun 1979. Sistem rudal ini dapat menembak jatuh pesawat dan rudal balistik hingga 300 km. (ian)

  sindonews  

[World] AS Kirim Pasukan Khusus

Untuk Buru Pentolan ISISAS mengirimkan pasukan khusus ke Irak untuk memburu para petinggi ISIS (Istimewa)

Seorang pejabat pemerintah Amerika Serikat (AS) mengatakan, rata-rata dalam kurun waktu dua hari sekali, militer AS berhasil membunuh seorang petinggi ISIS. Hal inilah yang melatar belakangi keputusan Presiden Barack Obama mengirimkan pasukan khusus ke Irak guna mengintensifkan upaya pencarian dan membunuh para pemimpin kelompok militan tersebut.

Menurut pejabat tersebut, misi pasukan khusus ini adalah mengembangkan hasil temuan di lapangan. Pasalnya, setiap melakukan penggerebekan ke sebuah situs milik ISIS, maka pihak militer akan menemukan petunjuk yang mengarah ke situs ISIS lainnya.

"Semakin banyak petunjuk yang kita dapatkan, semakin dekat kita mendapatkan orang-orang ini," kata pejabat yang meminta dirahasiakan identitasnya itu, seperti dikutip dari laman Washington Post, Jumat (4/12/2015).

Sebelumnya, Menteri Pertahanan AS Ashton Carter mengatakan, dalam beberapa bulan terkahir sejumlah tokoh kunci ISIS telah tewas. Diantara mereka adalah wakil komandan ISIS di Irak, Haji Mutazz, dan algojo ISIS asal Inggris, Jihadi John, yang dilaporkan tewas dalam serangan udara di Suriah.

Selain itu, Carter juga mengatakan akan mengirimkan 100 personel pasukan khusus ke Irak guna membantu militer negara tersebut untuk memerangi ISIS. Saat ini, AS sendiri masih menempatkan 3.500 pasukannya di Irak. (ian)

 Kehadiran Tentara AS Percepat Kehancuran ISIS 
Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama menuturkan, kehadiran pasukan AS di Irak akan membantu untuk mempercepat mengalahkan ISIS di wilayah tersebut. (Reuters)

Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama menuturkan, kehadiran pasukan AS di Irak akan membantu untuk mempercepat mengalahkan ISIS di wilayah tersebut. Pernyataan ini muncul di tengah upaya AS untuk mengirimkan pasukan tambahan ke Irak.

Namun, Obama menegaskan bahwa apa yang dilakukan AS kali tidak akan sama seperti yang dahulu mereka lakukan. Dimana, dulu AS melakukan invasi besar-besaran ke Irak, untuk menjatuhkan rezim Sadam Hussein.

"Ketika saya mengatakan tidak untuk pasukan di darat, saya pikir orang-orang Amerika mengerti umumnya bahwa kita tidak akan melakukan invasi gaya Irak atau Suriah, dengan batalion yang bergerak melintasi padang pasir," ucap Obama.

"Tapi, apa yang saya sudah jelaskan tentang hal ini adalah bahwa kita akan secara sistematis menekan dan akhirnya menghancurkan ISIS dan itu mengharuskan kita untuk memiliki komponen militer di darat," sambungnya, seperti dilansir Al Arabiya pada Jumat (4/12).

AS berencana untuk mengirimkan setidaknya 150 orang pasukan khusus ke Irak, untuk membantu memerangi ISIS. Jumlah ini meningkat, karena sebelumnya AS hanya berencana mengirimkan 50 pasukan ke negara tersebut.

Irak sendiri sejatinya sudah menolak rencana AS tersebut. Negeri Seribu Satu Malam itu menegaskan, mereka tidak membutuhkan bantuan pasukan asing untuk memerangi ISIS, mereka hanya membutuhkan dukungan udara. (esn)

  sindonews  

[World] Dua Bidadari RAF Pembom ISIS di Suriah

https://img.okezone.com/content/2015/12/04/18/1260977/ini-dua-bidadari-raf-pembom-isis-di-suriah-haE9xTvhxI.jpgDua pilot wanita RAF, Wing Commander Nikki Thomas & Letnan (Pnb) Juliette Fleming (Daily Star) ♣

B
uat RAF (Royal Air Force) atau Angkatan Udara Inggris, Wing Commander Nikki Thomas dan Letnan (Penerbang) Juliette Fleming merupakan “Air Angels” atau bidadari angkasa. Tapi buat ISIS, Nikki dan Juliette adalah malaikat kematian nan jelita.

Ya, seperti disitat Daily Star, Jumat (4/12/2015), di antara jet-jet tempur Panavia Tornado GR4 dari Pangkalan Akrotiri (Siprus) yang membombardir ISIS di Suriah, dua pilot wanita itu ikut unjuk aksi.

Nikki dan Juliette ikut dalam misi pemboman enam ladang minyak ISIS dengan tujuh bom Paveway IV dan menurut Kementerian Pertahanan Inggris, misi mereka berhasil menghancurkan ladang minyak yang juga sumber bisnis ISIS itu.

Wing Commander Nikki Thomas (36) sendiri merupakan perwira RAF wanita pertama yang memegang komando sebuah skadron RAF, sejak Januari lalu, di mana Nikki dipercaya memimpin Skadron Marham ke-12.

Pengalaman tempurnya juga tak sedikit. Sejak 2009 memimpin satu skadron yang berisi para pilot wanita, Nikki turut andil dalam serangan udara terhadap basis Al Qaeda di Kandahar (Afganistan), serta jadi penyokong kekuatan udara pasukan Inggris dan Amerika Serikat yang tengah terlibat baku tembak di Provinsi Helmand.

Oktober silam, Nikki juga memberi bantuan serangan udara terhadap milisi Kurdi yang tengah terlibat pertempuran dengan militan ISIS di Rabia, Irak. Komandan milisi Kurdi, Hamid Hashem, saat itu mengaku terkejut ketika tahu yang membantunya adalah pilot wanita.

Ruang operasi kami berkontak langsung dengan kokpit (jet tempur Inggris) dan suara seorang wanita yang menjawab komunikasi kami. Berkat mereka, militan ISIS bisa dihabisi,” ujar Hashem.

Di sisi lain, Nikki juga berujar bahwa dalam masa tugas, RAF tak membedakan atau mendiskriminasikan kaum wanita. Hanya saja, Nikki merasakan sedikit perbedaan ketika memiloti pesawatnya, terutama saat mengisi ulang bahan bakar di udara lewat pesawat penyuplai bahan bakar.

Perbedaannya terletak pada sikap orang lain. Ketika mengisi bahan bakar di udara, mereka (pilot pria penyuplai bahan bakar) lebih banyak berbincang dengan kami, ketimbang dengan pilot pria lainnya. Rekan-rekan di darat juga lebih cepat mengenali suara kami ketika berkomunikasi,” tukas Wing Commander Nikki Thomas. (raw)

  Okezone  

★ Ujicoba Kapal Selam Tak Berawak

Hiu Merah produksi dalam negeriKapal Selam tak Berawak, Hiu Merah

Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Republik Indonesia (RI) melakukan uji coba kapal selam tanpa awak di Pelabuhan Indah Kiat, Pulp and Paper Merak, Kamis (3/12). Uji coba itu dilakukan untuk tujuan eksplorasi ilmiah biologi maritim, dasar laut dan membantu misi pencarian dan penyelamatan.

Diketahui, kapal selam itu memiliki ukuran lebar sekitar 790 milimeter, panjang 2.570 milimeter, tinggi 510 milimeter, berat 150 kilogram dan memiliki kecepatan 3 knot. Sedangkan untuk kemampuan menyelam kapal selam tanpa awak itu bisa menembus hingga kedalaman 150 meter.

Kepala Bagian (Kabag) Data dan Informasi, Balitbang Kemenhan RI, Ernalem Bangun mengatakan, kapal selam tanpa awak yang diberi nama Hiu Merah itu memang bukan hal baru di dunia. Namun teknologi itu perlu dibanggakan karena merupakan hasil produksi dalam negeri yang dibuat oleh PT Robo Marine Indonesia. "Untuk proyek kapal selam ini merupakan hasil kerjsama kami dengan pusat pengembangan tehnologi PT Robo Marine Indonesia," katanya kepada Banten Raya, kemarin.

Menurut Ernalem, kapal selam tanpa awak itu juga memiliki sistem komputerisasi yang lebih modern dan dapat mengirimkan informasi secara real time dan dapat mengambil keputusan sendiri terkait perjalannya di laut. "Jadi kapal ini bisa menyerap data dibawah laut secara real time, makanya akan kita coba kembangkan dan evaluasi kembali. Apa saja yang harus diperbaiki dan ditambah. Sehingga nanti bisa benar-benar bisa multifungsi," ujarnya.

Sementara itu, Staff Balitbang Kemenhan RI, Wisnu Broto mengatakan, pengembangan kapal selam tanpa awak dengan PT Robo Marine Indonesia itu diharapkan dapat membantu kepentingan sipil maupun militer. Terutama dalam melakukan pendeteksian objek bawah air maupun misi pengintaian. "Alat ini masih kita kembangkan sesuai dengan kebutuhan, baik untuk alat pemetaan, deteksi, pengintaian ataupun wisata alam bawah laut," katanya.

Menurut Wisnu, kedepannya kapal selam tanpa awak itu akan dirancang lebih modern dan canggih serta dibuat dengan ukuran yang lebih besar, agar mampu mengangkat beban yang lebih berat. "Rencananya akan dirancang dengan karakteristik yang medium agar mampu membawa beban berukuran besar hingga 50 kilogram. Dengan begitu, alat ini mampu bertindak sebagai Platform Survey yang mampu memberikan data berkualitas tinggi dalam setiap operasi," ujarnya.

Wisnu menegaskan, dengan adanya alat tersebut tentunya akan sangat berguna bagi pemerintah, khusunya militer angkatan laut yang tengah gencar meningkatkan kekuatan tempur maritimnya. "Kami cukup mengapresiasi hasil pengembangan tekhnologi ini," tegasnya. (darjat)
 

  Bantenraya