Sabtu, 23 Oktober 2021

[Global] AS Gagal Luncurkan Rudal Hipersonik

Ilustrasi ★

Kementerian Pertahanan Amerika Serikat menyatakan uji coba senjata hipersonik yang dilakukan baru-baru ini gagal.

Pentagon menuturkan roket yang digunakan untuk mempercepat laju proyektil gagal meluncur sehingga uji coba peluncuran proyektil hipersonik tidak bisa dilanjutkan.

Pentagon menuturkan uji coba itu dilakukan di Kompleks Pelabuhan Antariksa Pasifik di Kodiak, Alaska, pada Kamis (21/10).

"Eksperimen dan tes, baik yang berhasil ataupun tidak, adalah upaya untuk mengembangkan teknologi yang sangat kompleks dan penting dengan kecepatan yang luar biasa, seperti yang selama ini dilakukan Kementerian (Pertahanan AS) dengan teknologi hipersonik," tutur juru bicara Pentagon, Tim Gorman seperti dikutip CNN.

AS tengah menjadikan pengembangan senjata hipersonik sebagai fokus utama, mengingat China dan Rusia juga sama-sama sedang berlomba mengembangkan program hipersonik mereka.

Pejabat Pentagon mengatakan kegagalan uji coba ini menggambarkan kemunduran AS dalam perlombaan tersebut.

Pada April lalu, AS juga turut menguji coba senjata hipersoniknya dan gagal. Saat itu, program rudal hipersonik Angkatan Udara mengalami hambatan usai gagal diluncurkan dari pesawat B-52.

AS saat ini memang berfokus mengembangkan senjata hipersonik konvensional yang diterapkan pada kapal, platform darat, dan udara.

Sementara itu, kegagalan uji coba terbaru ini berlangsung beberapa hari setelah Financial Times melaporkan bahwa China berhasil menguji kendaraan luncur hipersonik yang mampu membawa senjata nuklir.

Walaupun begitu, China membantah dan menyatakan bahwa uji tersebut merupakan bagian dari uji pesawat luar angkasa rutinnya.

"Tes ini adalah eksperimen rutin pesawat ruang angkasa (yang dilakukan) untuk memverifikasi teknologi yang dapat digunakan kembali, yang sangat penting untuk mengurangi biaya penggunaan pesawat ruang angkasa," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian.

Rusia juga dikabarkan berhasil menguji coba rudal hipersonik yang diluncurkan dari kapal selam untuk pertama kalinya. Rudal ini dinamai Zircon.

Kementerian Pertahanan Rusia menyampaikan, kapal selam Severodvinsk menembakkan rudal tersebut di Laut Barents. Kabarnya, rudal itu berhasil mencapai target yang ditunjuk.

Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan Zircon memiliki kemampuan untuk meluncur dengan kecepatan sembilan kali kecepatan suara dan memiliki jangkauan hingga seribu kilometer.

Senjata hipersonik berarti memiliki kecepatan tempuh hingga Mach 5 atau bahkan lebih cepat lagi sehingga sulit dideteksi. Senjata jenis hipersonik menimbulkan tantangan bagi sistem pertahanan rudal saat ini.

Rudal hipersonik dapat melakukan perjalanan pada lintasan yang jauh lebih rendah dari pada rudal balistik biasa yang dapat dengan mudah dideteksi. Senjata hipersonik juga dapat bermanuver dan menghindari ancaman sistem pertahanan rudal musuh.

Beberapa pakar negara Barat bahkan mengakui kombinasi kecepatan, kemampuan manuver, dan ketinggian jelajah rudal hipersonik membuat teknologi itu sulit dilacak dan dicegat.

Rudal hipersonik dapat terbang pada lintasan rendah di atmosfer dan berpotensi mencapai target dengan lebih cepat.

  CNN  

Kopaska Meluncur Dari KRI Ardadedali-404

🐸 ⚓Latihan Peluncuran Perenang Tempur dari kapal selam KRI Ardadedali-404, Kamis (21/10/2021). [Foto : Dispen Koarmada II] ⚓️

Dalam upaya meningkatkan dan mempertahankan profesionalisme sebagai pasukan khusus, baik dalam mendukung OMP (Operasi Militer Perang), maupun OMSP (Operasi Militer Selain Perang), Satuan Kapal Selam (Satsel) bersama Satuan Komando Pasukan Katak (Satkopaska) Koarmada II menggelar Latihan Peluncuran Perenang Tempur dari kapal selam KRI Ardadedali-404, Kamis (21/10/2021).

Latihan dilaksanakan selama lima hari, tepatnya dari tanggal 18 hingga 22 Oktober 2021. Selama 2 dua hari para peserta mendapatkan teori dan familiarisasi peralatan, baik yang dimiliki kapal selam maupun peralatan selam yang digunakan dalam pelaksanaan combat diver. Hari ke-3 sampai ke -5, peserta melaksanakan praktek di KRI Ardadedali-404 yang merupakan kapal selam kelas Nagapasa.

Terpisah, Pangkoarmada II Laksda TNI Dr. Iwan Isnurwanto, S.H., M.A.P., M.Tr.(Han) mengungkapkan bahwa Latihan ini merupakan bagian dari pembinaan operasi dan latihan Koarmada II, yang dilaksanakan setiap 3 (tiga) bulanan.

"Hal ini adalah wujud konsistensi sebagai pasukan khusus prajurit matra laut yang selalu siap untuk digerakkan kapan saja dibutuhkan," ungkap Pangkoarmada II.

Sementara itu dalam skenario latihan, kapal selam diperintahkan melaksanakan operasi infiltrasi pasukan khusus ke negara musuh. Dimana kapal selam duduk dasar pada perairan negara musuh dengan kedalaman 15 meter dengan jarak ke titik pantai negara musuh sekitar 2 Nm. Kemudian pasukan khusus diluncurkan melalui tabung torpedo (petor), cooning tower dan sidehatch dari kapal selam.

"Ini dilakukan pada malam hari dengan senyap dan tanpa diketahui oleh musuh. Latihan ini membutuhkan kemampuan khusus bagi pengawak kapal selam serta perenang tempur, kesigapan ,kecepatan dan kerahasiaan dalam melaksanakan tugas ini," terang Laksda Iwan.

Lebih lanjut menurutnya, kondisi mental dan fisik yang kuat bagi seorang prajurit pasukan khusus sangat diperlukan dalam mendukung kesuksesan dan keberhasilan operasi.

"Sebagai seorang prajurit khusus matra laut, latihan merupakan suatu nafas bagi mereka demi menjaga profesionalisme tiap individu sehingga mampu mendukung tugas khusus yang diberikan oleh TNI Angkatan Laut demi menjaga kedaulatan NKRI", pungkas orang nomor satu di jajaran Koarmada II. (non)

  ⚓️
Kominfo  

Jumat, 22 Oktober 2021

3 Detasemen Paskhas TNI AU dan Skadron 52 Pengawal Natuna

✈ Diresmikan KSAUTiga Denhanud Paskhas TNI AU dan satu Skadron Udara Pesawat Tempur T501 Golden Eagle telah diresmikan KSAU Marsekal TNI Fadjar Prasetyo untuk memperkuat pertahanan di Natuna. [Foto iNews TV/Alfie Al Rasyid]

TNI AU memperkuat pertahanan di Natuna dengan meresmikan empat satuan baru, di Lanud Raden Sadjad. Peresmian tersebut dilakukan Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo, Jumat (22/10/2021). Empat kesatuan itu antara lain Skadron Udara 52; Denhanud 475; Denhanud 476; dan Denhanud 477 Paskhas.

Marsekal TNI Fadjar Prasetyo mengatakan, keberadaan empat satuan ini bertujuan memperkuat pertahanan Indonesia, dari berbagai bentuk ancaman dari luar. "Selain itu, keberadaan satuan-satuan ini juga untuk menjaga kedaulatan dan kekayaan sumber daya alam Indonesia," tegasnya.

Sebagai negara kepulauan yang luas, Fadjar menegaskan Indonesia merupakan negara yang menghubungkan dua samudra dan dua benua. Hal ini dianggap strategis bagi pelayaran dan penerbangan dunia.

Lebih lanjut dia mengatakan Skadron Udara 52, dan tiga Detasemen Pertahanan Udara (Denhanud) Paskhas, berperan untuk membantu dalam memperkuat jajaran TNI di wilayah sekitar, serta mengamati dan melindungi ruang udara Indonesia dari ancaman dari udara.

Nantinya, kata KSAU, Skadron Udara 52 berada di bawah Komando Operasi Angkatan Udara (Koopsau) I. Sedangkan tiga Denhanud Paskhas akan berada di bawah komando Korpaskhas.

"Amanah yang diberikan merupakan tugas, dan tanggungjawab yang tidak ringan. Dengan operasi alutsista terkini, dibutuhkan karakter kepemimpinan yang tangguh dalam mengambil keputusan," pungkasnya.

  Skadron Udara 52 
T50i TNI AU [TNI AU]

Berdasarkan informasi yang diterima SINDOnews, Skadron Udara 52 akan diperkuat pesawat tempur T501 Golden Eagle. Dimana pesawat tempur T501 Golden Eagle adalah light attack/fighter trainer jet acft produk bersama Korea dan Lockheed Martin USA yang terbang pertama tahun 2002.

Pesawat ini dilengkapi dengan kursi lontar (ejection seat), agar pilot bisa menyelamatkan diri pada saat emergency.

Prototife awal yaitu T50 yang dirancang pada awalnya untuk sebuah pesawat latih bagi pesawat tempur supersonik sekelas F16 dan F15 pengganti T38 di US AF. Pesawat ini didesain sanggup terbang hingga ketinggian 48.000 kaki, dengan kecepatan sampai 1,5 kali kecepatan suara.

Pesawat tempur ini juga akan dilengkapi radar udara sehingga akan mampu mengubah misi dari latih jet langsung bisa digunakan pada semua misi operasi, baik misi udara ke udara atau udara ke darat baik siang atau malam pada segala cuaca.

Selain itu, pesawat tempur ini dilengkapi dengan sistem avionik digital, persenjataan dan Radar Warning Receivers (RWR) sehingga mampu mendeteksi keberadaan musuh dari segala arah. Jet tempur T50i Golden Eagle juga bisa dilengkapi dengan persenjataan yang dapat digunakan dalam berbagai misi. Di antaranya AIM-9 Sidewinder, bom MK-82, BDU-33, AGM-65 Maverick, MK-20 Cluster Bomb Unit, dan bom pintar JDAM.

  Denhanud Paskhas TNI AU 

Satu Detasemen Pertahanan Udara (Denhanud) Pasukan Khas TNI AU (Paskhas) berkekuatan sekitar 150 orang personel. Pasukan elit ini memiliki kualifikasi para komando dan merupakan satuan tempur yang berkemampuan tiga matra, yaitu udara, laut, darat. Selain lihai dalam operasi SAR Udara pasukan ini juga berfungsi sebagai pertahanan pangkalan.

Sehingga tiga Detasemen Pertahanan Udara (Denhanud) Paskhas ini yaitu Denhanud 475; Denhanud 476; dan Denhanud 477 kekuatannya setara dengan 1 Batalyon Pasukan Khas TNI AU yang terkenal dengan baret jingganya. (sms)

  sindonews 

4 Satuan Baru Jaga Langit Nusantara di Natuna

✈️ 💂[Dispenau]

Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau), Marsekal TNI Fadjar Prasetyo, meresmikan empat satuan baru di Ranai, Kabupaten Natuna. Hal ini untuk memperkuat pertahanan wilayah udara Indonesia, Jumat (22/10/2021).

Empat satuan TNI AU yang diresmikan pengoperasiannya tersebut adalah, Skadron Udara 52, Detasemen Pertahanan Udara 475, 476 dan 477 Paskhas.

Peresmian ini ditandai dengan pembukaan selubung papan nama satuan, penandatanganan prasasti serta peninjauan fasilitas perkantoran Skadron Udara 52 dan Denhanud 477 Paskhas.

Kasau menjelaskan, peresmian empat satuan secara serentak ini, merupakan bagian dari upaya pembangunan kekuatan TNI Angkatan Udara, khususnya dalam hal pengembangan dan validasi organisasi, agar terwujud satuan dan sistem kerja yang semakin efektif dan efisien, dalam memastikan terlindunginya kedaulatan negara di udara.

Selain itu, satuan yang diresmikan pada hari ini, berperan untuk turut membantu memperkuat jajaran TNI dan TNI Angkatan Udara di wilayah sekitar, untuk mengamati dan melindungi ruang udara, dari berbagai ancaman dan serangan, khususnya dari udara.

"Empat satuan ini adalah bukti komitmen kita dalam mewujudkan Angkatan Udara yang disegani di kawasan. Komitmen ini akan terus kita tingkatkan secara bertahap dan berkelanjutan," ujar Marsekal Fadjar.

Menurutnya, pengoperasian satuan yang akan mengawaki alutsista modern ini, membutuhkan pemimpin yang berkarakter tangguh dan teliti dalam mengambil setiap keputusan. Selain itu juga dibutuhkan kecerdasan dalam bersikap dan memiliki ketahanan mental yang kuat dalam menghadapi berbagai situasi.

"Jagalah kepercayaan dan amanah ini dengan sebaik-baiknya. Utamakan keselamatan dalam setiap tugas, serta rawatlah berbagai sarana prasarana yang ada, khususnya alutsista, dengan penuh kehormatan dan rasa tanggung jawab," pesan Kasau.

Lebih lanjut dia juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh warga Natuna, khususnya Ranai, yang telah menerima kehadiran satuan baru beserta anggota dan keluarganya.

Semoga dengan kehadiran kami di tempat ini, akan semakin mewujudkan rasa aman, sehingga dapat menambah manfaat dan meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar,” tutup Kasau.

Pembentukan Skadron Udara 52 Lanud Raden Sadjad ini berdasarkan Perkasau 56 tahun 2021 tanggal 15 Oktober 2021. Sementara pembentukan Denhanud 475, 476, dan 477 Paskhas berdasarkan Peraturan Panglima TNI Nomor 25 Tahun 2019 serta Peraturan Kepala Staf Angkatan Udara Nomor 30 Tahun 2019.

Seiring peresmian, Kasau juga melantik Letkol Pnb Dion Aridito, S.T., sebagai Komandan Skadron Udara 52 dan Letkol Pas Tatag Wicaksono, M.Han sebagai Komandan Denhanud 475 Paskhas. Sementara Komandan Denhanud 476 Paskhas adalah Letkol Pas Habib Yuwono Prasetya, serta Letkol Pas Frian Alfa Risdar SM. M.I.Pol sebagai Komandan Denhanud 477 Paskhas.

Pelantikan komandan satuan ini, diawali dengan pengambilan sumpah jabatan, penyematan tanda jabatan, dan diakhiri penandatanganan pakta integritas serta berita acara penyerahan jabatan.

Turut hadir dalam kegiatan Gubernur Provinsi Riau, Pangkogabwilhan I, para pejabat jajaran Kemhan, Mabes TNI, Mabesau, Bupati Natuna, dan para pejabat jajaran Forkompinda Provinsi Kepulauan Riau serta Pejabat Bakamla RI.

  ✈️
Okezone  

Kamis, 21 Oktober 2021

2 Pesawat Su-30MK Jalani Pemeliharaan Tingkat Sedang

Di SkaTek 044 Dari Instagram Skadron Teknik 044 di infokan kedua pesawat akan menjalani pemeliharaan tingkat sedang selama 24 bulan di Makassar.

Pada 19 Oktober 2021 Komandan Skadron Teknik 044, Letkol Tek M. Jasril Iman Jamil menerima pesawat Sukhoi SU-30MK Tail Number TS-3001 dari Komandan Skadron Udara 14 yang diwakili oleh Mayor Pnb Apri Arfianto untuk melaksanakan pemeliharaan tingkat sedang 24 bulan di Skadron Teknik 044, Lanud Sultan Hasanuddin.

Sebelumnya tanggal 1 September 2021 Komandan Skadron Teknik 044, Letkol Tek M. Jasril Iman Jamil menerima pesawat Sukhoi SU-30MK Tail Number TS-3002 dari Komandan Skadron Udara 14 Letkol Pnb I Kadek Suta Arimbawa, untuk melaksanakan pemeliharaan tingkat sedang 24 bulan di Skadron Teknik 044.

  Garuda Militer  

Rabu, 20 Oktober 2021

Jokowi Tunggangi Rantis P6 ATAV V1 Paspampres

 Dalam kunjungan ke Tarakan P6 ATAV Paspampres terbaru dengan alat pendeteksi suara tembakan. (Dok: Biro Pers Sekretariat Presiden) ★

A
da yang berbeda dalam rangkaian mobil kepresidenan ketika Presiden Joko Widodo berkunjung ke Tarakan, Kalimantan Utara, Selasa (19/10/2021).

Presiden Jokowi menyusuri jalan di Tarakan tidak menggunakan mobil sedan yang biasa digunakan, namun menggunakan kendaraan taktis (rantis) P6 ATAV V1 yang dimiliki oleh Pasukan Pengamanan Presiden.

Presiden memilih menggunakan P6 ATAV V1 utamanya karena kendaraan ini dirakit di dalam negeri dan telah diproduksi massal.

"Kita tahu bahwa Presiden ingin selalu memperkenalkan produk lokal, mulai dari minuman, makanan, sepatu, jaket, hingga motor custom. Kali ini Presiden memperkenalkan kendaraan serang taktis hasil rakitan dalam negeri, kecuali mesin ya," ujar Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) Mayjen TNI Tri Budi Utomo.

Selain itu, ucap Mayjen Tri, Presiden juga ingin lebih dekat dengan rakyat. "Dalam setiap kunjungan kerja ke daerah, Presiden selalu menyapa masyarakat. Namun Presiden merasa bila dari mobil yang biasa digunakan masih terasa ada sekat. Dengan mobil yang agak terbuka, Presiden berharap masyarakat merasakan kedekatan tersebut," kata Mayjen Tri.

 
CNBC  

Garam Asli Indonesia Akan Menjadi Bagian Terpenting di Industri Roket

Garam asli Indonesia ternyata bisa jadi bagian bahan bakar roket. (FOTO/ DOK SINDOnews) ★

Mungkin bagi masyarakat Indonesia garam hanya sebatas bumbu dapur. Namun desain propelan yang berubah setelah diteliti para ahli garam asli Indonesia ternyata bisa jadi bagian bahan bakar roket.

Seperti dilansir dari Convertation, hasil penelitian para ahli menunjukkan bahwa garam asli Indonesia lokal bisa menjadi solusi untuk mengatasi permasalahan ini.

Garam lokal dapat diproses menjadi salah satu bahan baku propelan, amonium perklorat (AP), yang kandungannya mencapai 70-80% dari berat total propelan.

Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) sendiri telah meluncurkan roket eksperimen bernama RX450-5 pada Desember 2020 lalu. Hal ini membuat Indonesia tercatat sebagai negara kedua di ASIA yang mampu mengembang roket sendiri setelah Jepang.

Namun salah satu masalah yang krusial dalam pengembangan roket nasional adalah sulitnya memperoleh bahan baku untuk bahan bakar roket (propelan).

Potensi Indonesia sangat besar untuk dapat membuat bahan baku propelan sendiri dari garam. Indonesia memiliki luas wilayah hampir 5,5 juta km2 dan lebih dari 3,5 juta km2 atau 2/3 wilayahnya adalah lautan, sehingga sangat berpotensi sebagai penghasil garam.

LAPAN berhasil meluncurkan roket eksperimen RX450-5 [LAPAN]

Selain itu penggunaan garam teknis sebagai bahan baku dalam bahan bakar roket, juga diharapkan dapat memberdayakan para petani garam di Indonesia.

Salah satu komponen terbesar dalam propelan adalah oksidator, penyedia oksigen untuk reaksi pembakaran, yang sangat berpengaruh terhadap kinerja roket. Suatu roket dapat menempuh jarak tertentu, salah satunya ditentukan oleh oksidator. Oksidator yang banyak digunakan dalam propelan roket berbentuk padat adalah AP.

Hal ini berdampak pada lambatnya penguasaan teknologi roket. Karena itu Indonesia harus meneliti desain propelan yang berulang pada setiap bahan baku yang diperoleh. Masalah ini juga berdampak pada anggaran riset yang semakin banyak digunakan untuk satu jenis penelitian dan pengembangan tipe roket yang sama.

Selain itu, berlakunya Missile Technology Control Regime (MTCR) dalam lingkup internasional yang membatasi ekspor produk-produk yang berkaitan dengan teknologi misil membuat semakin sulitnya mendapatkan bahan baku propelan impor.

MTCR adalah rezim multilateral yang memuat kebijakan tentang pembatasan atau pengendalian teknologi misil. Peraturan rezim ini bertujuan mengurangi risiko penyebaran nuklir dan mengawasi alih teknologi pengembangan sistem pengangkut (roket). Permasalahan ini dapat diatasi dengan membuat bahan baku propelan sendiri. (wbs)

  sindonews  

[Global] Korea Utara Luncurkan SLBM dari Kapal Selam

Korea Utara tembakan rudal SLBM dari kapal selam (KCNA) ★

Korea Utara mengkonfirmasi telah mencoba melakukan percobaan peluncuran misil balistik kapal selam terbaru. Hal ini terjadi setelah pemerintah Korea Selatan melaporkan apa yang terjadi di pantai timur Korea Utara.

Melansir Aljazeera, media lokal menginformasikan ini adalah misil SLBM atau Submarine - Launched Ballistic Missile (SLBM) jenis terbaru dan sudah merilis beberapa foto.

Misil yang diklaim memiliki teknologi kontrol yang mutakhir ini ditembakan dari kapal yang sama, pada saat Korea Utara melakukan uji coba SLBM lima tahun lalu.

Namun dalam laporan tidak menyinggung ada kehadiran Kim Jong Un.

  Pertemuan Darurat PBB 

Peluncuran misil ini dilakukan dekat dengan kota Sinpo yang memang punya galangan kapal untuk pembuatan kapal selam. Juga menjadi peluncuran kelima kalinya, sejak bulan September dan uji coba SLBM pertama kali pada 2019. Padahal Korea Utara dilarang melakukan uji coba rudal dibawah sanksi PBB.

Dewan Keamanan PBB akan mengadakan pertemuan darurat dan tertutup di Korea Utara pada Rabu besok, atas permintaan Amerika Serikat dan Inggris.

Korea Utara memang sedang meningkatkan persenjataan militer sejak pembicaraan denuklirisasi gagal pada 2019. Disusul KTT Hanoi yang berakhir tanpa kesepakatan, antara Kim Jong Un dan Presiden Amerika waktu Itu Donald Trump.

Kim menuduh Amerika dan Korea Selatan mempertahankan sikap bermusuhan terhadap Korea Utara, berkeras pengembangan militer di negaranya penting untuk mempertahankan diri.

Dalam masa pemerintahan Joe Biden saat ini, Gedung Putih mendesak Korea Utara untuk kembali pada meja perundingan. Utusan Amerika juga sudah melakukan perjalanan ke Seoul untuk menghidupkan kembali diplomasi dengan Korea Utara.

  Lebih Canggih 

Dari foto yang diterbitkan terlihat rudal yang diluncurkan baru-baru ini lebih tipis dan kecil dari desain SLBM sebelumnya. Meski masih spekulasi model itu tidak pernah ditunjukan pada pameran pertahanan di Korea Utara, pada pekan lalu.

Dengan ukuran yang lebih kecil memungkinkan kapal selam membawa rudal lebih banyak. Rudal itu juga menampilkan teknologi kontrol yang lebih canggih. Menurut analis negara itu membuat lebih banyak pengembangan pada kapal selam, menjadi lebih besar dalam pembangunan.

"Meraka hanya mendiversifikasi opsi peluncuran kapal selam," kata Dave Schmerler Peneliti Senior di James Martin Center for Nonproliferation Studies di California. (hps/hps)

  CNBC  

[Global] Kendaraan Tempur Lapis Baja Generasi Baru Kaplan

 KAPLAN YN-ZMA Kendaraan Tempur Lapis Baja Generasi Baru Kaplan [FNSS]

K
aplan New Generation Armored Fighting Vehicle (NG-AFV) dikembangkan oleh FNSS, dengan mempertimbangkan kebutuhan medan perang modern, KAPLAN YN-ZMA menarik perhatian dengan desain aslinya dan struktur modularnya.

Mengutip situs SavunmaSanayiST, KAPLAN YN-ZMA merupakan kendaraan modular yang dirancang dengan mengintegrasikan sistem turret berawak dan tak berawak kaliber dari 120 mm hingga terkecil, dengan mobilitas dan potensi dikembangkan sesuai kebutuhan masa depan.

Dikenal sebagai "Yeni Nesil Zırhlı Muharebe Aracı" (YN-ZMA)/Kendaraan Tempur Lapis Baja Generasi Baru (NG-AFV), KAPLAN; Dengan berbagai konfigurasi seperti pengangkut personel lapis baja, kendaraan komando, kendaraan penyelamat, kendaraan mortir, kendaraan pengintai, mau[un sebagai ambulans.

Mampu mengankut 8 personel dan 6 orang versi dengan meriam.

KAPLAN YN-ZMA, kendaraan tempur lapis baja generasi baru dengan rasio power-to-weight minimal 20 Hp/ton, transmisi otomatis.

Kendaraan ini cocok dengan berbagai kondisi iklim dan medan dan memiliki kemampuan untuk bergerak cepat di aspal atau jalan yang stabil. Sistem suspensi canggih dirancang untuk mengurangi getaran kendaraan dan meningkatkan pegangan jalan.

KAPLAN mengadopsi peralatan elektronik modern dan memudahkan integrasi dengan berbagai peralatan misi sesuai kebutuhan. Dan bisa ikut beraksi dengan tank tempur utama (MBT).

Dibangun atas pengalaman FNSS lebih dari 35 tahun, KAPLAN YN-ZMA dilengkapi dengan sistem kemampuan bertahan modular untuk menawarkan solusi efektif terhadap perubahan ancaman di medan perang. Ada paket perlindungan terhadap ancaman ledakan balistik, ranjau, dan improvisasi. KAPLAN juga menawarkan opsi sistem perlindungan aktif terhadap rudal anti-tank.

  Garuda Militer  

Selasa, 19 Oktober 2021

Infoglobal Ekspor Perdana Multi Purpose Cockpit Display ke Malaysia

✈ 💻✈ Pelepasan Ekspor Perdana MPCD ke Malaysia (Infoglobal)

Infoglobal melakukan pelepasan ekspor perdana produk avionik Multi Purpose Cockpit Display (MPCD) ke Malaysia pada Senin, 18 Oktober 2021. Seremoni pelepasan ekspor dilakukan dengan pemotongan pita di Workshop Infoglobal Surabaya dan disaksikan secara virtual dari Jakarta.

Direktur Operasional Infoglobal, Bagoes Soediarto dalam sambutannya mengatakan bahwa ekspor perdana ini adalah sebuah prestasi anak bangsa Indonesia. “Tentunya dengan ekspor ini tidak hanya menjadi prestasi Infoglobal sebagai perusahaan, tetapi juga menjadi prestasi Indonesia karena ini adalah hasil karya putra putri bangsa Indonesia”, ujar Bagoes.

Momentum ini diharapkan dapat menjadi motivasi untuk meningkatkan rasa percaya diri Infoglobal. “Ini menjadi suatu kebanggaan sekaligus menjadi motivasi untuk kita, sehingga produk-produk berikutnya dapat dipercaya negara lain”, kata Bagoes.

Sebanyak 6 produk MPCD diberangkatkan ke Malaysia dan hal ini menjadi kerjasama yang berkelanjutan dengan G7 Aerospace selaku perusahaan asal Malaysia.

  Sekilas Tentang MPCD 
Avionik Hawk 100/200 (Infoglobal)

MPCD merupakan salah satu produk avionik yang dikembangkan oleh Infoglobal dan merupakan 100% hasil rancang bangun dan produksi anak bangsa Indonesia.

MPCD menampilkan data penerbangan, data navigasi, data engine, data radar dan sebagainya di kokpit pesawat Hawk 100/200.

MPCD buatan Infoglobal memiliki kelebihan pada software-nya yang kompatibel untuk pesawat Hawk 100 dan Hawk 200 tanpa dilakukan pemrograman ulang.

Selain itu, MPCD diproduksi dengan military grade, di mana pada proses produksinya, perangkat ini menjalani serangkaian uji ketahanan sesuai dengan standar militer. Sehingga memiliki daya tahan yang baik saat digunakan di pesawat tempur yang memiliki environment yang ekstrim.
 

  Defense Studies  

BRIN Tinjau Fasilitas Infoglobal

 Ajak Kembangkan Pesawat Udara Nir Awak Konsep desain drone Infoglobal [Infoglobal]

Infoglobal mendapat kunjungan kerja dari Badan Riset dan Inovasi (BRIN) pada 12 Oktober 2021. Kunjungan ini dilakukan dalam rangka meninjau fasilitas workshop Infoglobal dalam mengembangkan mission system serta pengenalan BRIN sebagai lembaga baru yang bergerak di bidang penelitian.

Secara spesifik, kunjungan kerja BRIN ke Infoglobal berhubungan dengan pelaksanaan Kegiatan Kajian Kebijakan Pengembangan Teknologi Pesawat Udara Nir Awak (PUNA) yang sebelumnya dikembangkan oleh BPPT.

Sebagai Industri Pertahanan, Infoglobal memiliki potensi untuk meningkatkan kandungan lokal (TKDN) Pesawat Udara Nir Awak jenis Medium Altitude Long Endurance (PUNA MALE).

Infoglobal memiliki kompetensi dan pengalaman dalam mengembangkan mission system pesawat maritim, weapon interface pesawat Hawk, serta mendalami teknologi engine pesawat Hawk. Dengan kemampuan dan pengalaman tersebut, Infoglobal diharapkan untuk dapat ikut serta mengembangkan teknologi PUNA MALE serta memperkuat kandungan lokalnya.

 ⍟ Infoglobal  

[Video] Melihat Konsep KF21

Video diposkan 한국항공우주산업
KF21 pada ADEX 21 [KAI]

Pada pameran dirgantara ADEX 2021 di Seoul, Korea Selatan dipamerkan desain dan konsep pesawat tempur KF21.

Pesawat KF-21 merupakan jet tempur hasil program Korea/Indonesia Fighter eXperimental (KF-X/IF-X) pada 2016.

Ketika itu, Indonesia berjanji untuk berkontribusi 20 persen atau 1,73 triliun won dari total biaya pengembangan sebesar 8,7 triliun won.

  Pembayaran Macet 

Proyek kerja sama kedua negara ini mengalami hambatan, Indonesia dilaporkan hanya membayar 227,2 miliar won dari 831,6 miliar won.

Macetnya pembayaran disebabkan masalah keuangan dan prioritas Indonesia untuk melakukan perbaikan jangka menengah serta membeli jet tempur yang sudah jadi.

Di dalam negeri, sejumlah pengamat pertahanan menyebut teknologi 4.5 dari KF-21 akan tertinggal ketika jet tempur itu telah rampung.

  Renegosiasi Pembagian Biaya 

Sebagai tanggapan, Korea Selatan mengirim sebuah satuan tugas ke jakarta pada 23 hingga 24 September 2020.

Dimuat Korea Herald, Mereka dijadwalkan untuk melakukan re-negosiasi porsi biaya proyek dengan pihak Indonesia.

Setelah itu, tidak banyak informasi mengenai proses negosiasi yang dilakukan kedua negara terkait pembagian biaya proyek.

Dalam pertemuan lalu, Prabowo dan Menteri Pertahanan Korea Selatan Suh Wook, setuju untuk "bekerja sama secara timbal balik" dan membahas lebih lanjut detail mengenai proyek KF-21. Namun keduanya tidak menyebutkan pembayaran yang telah jatu tempo.

Prabowo juga bertemu dengan Presiden Moon pada Kamis malam dan Menteri Luar Negeri Chung Eui-yong pada Jumat pagi. Tetapi dalam kedua pertemuan itu juga tidak disebutkan terkait masalah pembayaran.


  ★ Garuda Militer  

[Video] Uji Multiple Release BNL-250 PT. Sari Bahari

✈️ Diposkan Sari Bahari✈️ Ilustrasi F-16 eMLU TNI AU [Dispenau]

BNL-250 merupakan bom dengan berat 250 kg yang dirancang untuk latihan yang akan mengeluarkan asap putih ketika mengenai permukaan.

Bom ini kompatibel dengan pesawat tempur standar NATO.

Pada tanggal 13 Oktober 2021 PT. Sari Bahari melakukan uji dinamis multiple release pada produk BNL-250.

Uji ini dilaksanakan di Lanud Iswahyudi Madiun menggunakan Pesawat Tempur F-16 milik Skadron Udara 3.


  ✈️ Youtube  

Senin, 18 Oktober 2021

[Global] Ketika Perang Lawan Kartel Malah Buat Geng Kriminal Makin Subur di Meksiko

.Anggota Garda Nasional Meksiko berpatroli di kota Culiacan, setelah terjadinya bentrokan bersenjata dengan anggota kartel narkoba, Kamis (17/10/2019), yang dipicu penangkapan putra gembong narkoba, Ovidio Guzman.(AFP/ALFREDO ESTRELLA)

Selama 10 tahun terakhir, susunan lanskap kelompok kriminal Meksiko telah bergeser dari segelintir kartel besar dan beberapa kelompok kecil, menjadi lebih dari 400 geng yang beroperasi di seluruh negeri.

Melansir Business Inder pada Kamis (14/10/2021), banyak dari geng kriminal baru itu memiliki hubungan dengan Amerika Serikat (AS).

Sebuah laporan intelijen pada 2008 oleh tentara Meksiko merinci fragmentasi pertama dari apa yang saat itu merupakan kartel yang berkuasa di Meksiko. Arturo Beltran Leyva pecah dari "Federasi Sinaloa," yang dijalankan oleh Joaquin "El Chapo" Guzman dan Ismael "El Mayo" Zambada.

Beltran Leyva mendirikan kartelnya sendiri, menamainya dengan namanya sendiri. Tetapi pada akhir 2009, Marinir Meksiko yang bekerja dengan agen AS telah menemukan Arturo Beltran.

Dia kemudian dibunuh dalam serangan di kota resor Cuernavaca, tepat di selatan Mexico City.

Fragmentasi terus berlanjut sejak saat itu. Sekarang ada lebih dari 400 geng beroperasi di Meksiko, menurut laporan terbaru oleh Lantia Intelligence, sebuah badan konsultan Meksiko yang mengkhususkan diri dalam organisasi kriminal dan analisis keamanan.

"Saat ini sebagian besar dari 400 geng kriminal ini adalah koalisi yang lebih dari kelompok independen," menurut Eduardo Guerrero, direktur Lantia, yang memelihara database geng yang diperbarui setiap bulan.

Guerrero mengatakan fragmentasi itu adalah konsekuensi langsung dari "perang melawan kartel" yang meningkat, segera setelah Presiden Meksiko sayap kanan Felipe Calderon menjabat pada 2006.

"DEA menyarankan Calderon untuk memulai fragmentasi strategis antara kartel, tetapi pasukan polisi Meksiko tidak siap, dan narcos membeli polisi (di) setiap tingkat," kata Guerrero, merujuk pada korupsi yang merajalela.

Para pejabat AS juga menunjuk strategi yang didukung AS itu sebagai pendorong kekerasan dalam beberapa tahun terakhir.

  Jejaring geng dan kartel 

Kartel Sinaloa dan Jalisco Nueva Generacion "adalah pemain terbesar di Meksiko saat ini, dengan banyak mitra," kata Guerrero kepada Insider.

Kartel Sinaloa telah terpecah menjadi lebih dari 37 "sel (geng) berukuran kecil dan menengah," menurut laporan Lantia yang diperoleh Insider.

Kartel Jalisco Nueva Generacion, yang dibentuk oleh faksi Kartel Sinaloa, beroperasi dengan lebih dari 36 sel di seluruh negeri.

Menurut Guerrero, kelompok kriminal besar kebanyakan memiliki struktur horizontal daripada hierarki. Kartel Sinaloa khususnya diyakini lebih mudah beradaptasi karena beroperasi sebagai kelompok faksi yang bekerja sama.

"Tetapi dalam beberapa kasus, terutama dengan geng-geng kecil itu, mereka memiliki rantai komando," kata Guerrero.

Tidak semua sel bekerja sama dengan kelompok yang lebih besar tempat mereka terhubung.

Kartel Nueva Plaza, sel kartel Jalisco yang memiliki ikatan kuat dengan Asia dan AS, diyakini telah menantang kartel Jalisco di kandangnya di Guadalajara. Persaingan ini memicu gelombang pertumpahan darah di sana pada 2018.

Laporan Lantia juga menggambarkan organisasi yang dulunya sangat kuat seperti Los Zetas, Kartel Teluk, Beltran Leyva, dan Familia Michoacana hampir tidak ada, setelah terpecah menjadi sekitar 50 kelompok berbeda yang beroperasi di 16 dari 32 negara bagian Meksiko.

  Aliansi lokal 

Proliferasi geng-geng kecil dan kehadiran organisasi kriminal yang kuat telah membuat penegak hukum Meksiko kewalahan, menurut para pakar keamanan.

"Organisasi kriminal di Meksiko sangat diberdayakan oleh fakta bahwa mereka pikir tidak ada ancaman bagi mereka oleh aparat dan pemerintah negara Meksiko," kata Manelich Castilla, yang adalah kepala Polisi Federal Meksiko sebelum dimasukkan ke dalam Garda Nasional baru negara itu pada 2019.

Castilla mengakui bahwa otoritas penegak hukum Meksiko secara aktif berpartisipasi dalam kejahatan terorganisir, dan bahwa "tidak ada otoritas yang solid, terutama di tingkat lokal."

"Bisnis fentanil mengubah segalanya. Karena sangat menguntungkan dan bergerak dalam jumlah kecil, fentanil membuat kartel jauh lebih berdaya dan kaya, melampaui semua tingkat otoritas," katanya.

Castilla mengatakan geng-geng kecil yang berkembang biak di Meksiko bukanlah ancaman bagi kartel mapan, melainkan mendukung kekuatan mereka.

"Mereka bekerja di bawah arahan kartel, bukan melawan mereka. Ancaman terberat adalah untuk otoritas lokal Meksiko. Kartel yang mungkin tidak memiliki kehadiran lokal yang kuat di banyak kota sekarang punya (geng kecil), dan ini benar-benar luar biasa (ancamannya)," katanya.

Kartel yang lebih besar mungkin juga diberdayakan dengan memiliki aliansi lokal di kota-kota tempat mereka beroperasi.

Seorang agen Kartel Sinaloa di Culiacan, ibu kota negara bagian Sinaloa, mengatakan bahwa kartel tidak merasakan ancaman dari geng atau kelompok kecil yang terorganisir.

"Mereka tidak akan pernah menjadi ancaman. Kamilah yang membayar tagihan mereka, meminta mereka untuk mendukung organisasi kami, dan apa yang mereka dapatkan sebagai imbalan lebih dari uang adalah dukungan dari organisasi yang kuat seperti Sinaloa," kata seorang anggota kartel kepada Insider yang berbicara dengan anonim untuk menghindari pembalasan.

Operator itu mengatakan bahwa geng-geng lokal ini "mencari kita (kartel) untuk memiliki merek di belakang mereka. Kalau tidak, mereka (beroperasi) sendirian."

Organisasi kriminal telah memperoleh "banyak kekuasaan" dan mengkooptasi pejabat di berbagai tingkatan dalam beberapa tahun terakhir. Tetapi mereka tidak dapat mengancam kekuatan negara Meksiko, klaim Castilla.

"Adalah kebohongan untuk percaya bahwa beberapa organisasi ini mengalahkan kapasitas negara Meksiko. Mereka tidak memiliki infrastruktur atau pelatihan seperti yang dilakukan oleh penegak hukum Meksiko," kata Castilla kepada Insider.

Masalahnya, kata Castilla, adalah pendekatan yang diambil Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador untuk memerangi kejahatan terorganisir.

Lopez Obrador, terpilih pada 2018, dan telah dikritik karena mengadopsi strategi keamanan non-konfrontatif, yang ia sebut sebagai "pelukan bukan senjata".

Lopez Obrador "berusaha menenangkan negara dengan cara lain selain konfrontasi, dan ini telah banyak digunakan oleh penjahat untuk menjadi lebih kuat," kata pria yang sebelumnya menjabat sebagai kepala Polisi Federal Meksiko.

  💂 Kompas