Sabtu, 21 September 2024

OPV buatan PT DRU Setingkat Light Frigate

⚓ 2 unit diluncurkan di LampungMaket kapal OPV 90 DRU, dilengkapi alutsista setingkat light frigate. [X @ dr Thomas Saputra]

KSAL Laksamana TNI Muhammad Ali kemarin meluncurkan kapal OPV buatan galangan kapal swasta PT Daya Radar Utama (DRU) pesanan Kemhan untuk TNI AL di Lampung.

Kapal jenis OPV 98 M dan OPV ini akan dilengkapi beberapa persenjataan modern, dari negeri Italia, Spanyol dan Turkiye.

Kapal OPV (Offshore Patrol Vehicle) tersebut dinamakan Pahlawan Nasional, KRI Lukas Rumkorem-392 (LRK) dan KRI Raja Haji Fisabilillah-391 (RHF).

"Dua kapal tempur baru ini nantinya akan ditempatkan di Satkor Koarmada III. Nantinya kapal ini dipersiapkan sebagai kapal kombatan maupun kapal patroli yang memiliki kecepatan tinggi dan mampu beroperasi di seluruh perairan Indonesia," kata Ali, dikutip dari berbagai media.

 Dipersenjatai alutsista setingkat light frigate
Peluncuran OPV 90 pertama, KRI RHF 391 [DRU]

Menurut KSAL, kapal tempur ini memiliki spesifikasi panjang 98 meter, lebar 13,50 meter, tinggi 6,90 meter, kecepatan maksimum 28 knots dan kecepatan jelajah 20 knots.

Kapal OPV 90 M ini memiliki beberapa keunggulan, nantinya akan diperkuat dengan senjata meriam utama di depan kaliber 76 mm dan 40 mm buatan Leonardo diatas hanggar, lalu meriam 20 mm escribano (Spanyol) di kedua sisi kapal. Juga akan ditambah alat pelindungan dari serangan decoy Terma, dan rudal SSM (surface to surface missile) 2x4 launcher system dari Roketsan Turkiye, ungkap KSAL.

"Dengan kecepatan maksimum 28 knots dan kelincahan yang dimiliki, kapal ini mampu memenuhi berbagai misi operasi baik penegakan hukum di laut, infiltrasi, eksfiltrasi maupun misi SAR dengan sangat baik," lanjutnya.

Direktur PT. DRU John Wijanarko dalam sambutannya menyatakan bahwa PT. DRU merupakan galangan kapal pertama yang diberi kepercayaan oleh Kementerian Pertahanan untuk membangun kapal OPV.

Kapal OPV yang kami bangun akan dilengkapi dengan persenjataan peperangan anti serangan udara, permukaan laut, dan bawah air, sehingga kapal OPV yang memiliki fungsi sebagai kapal Patroling Force dapat dioperasikan menjadi kapal Striking Force, untuk menambah kekuatan alutsista TNI Angkatan Laut,” tutur Direktur PT. DRU.

Dengan kemampuan yang meliputi anti serangan udara, permukaan laut, dan bawah air, kapal OPV yang kami bangun telah memenuhi syarat sebagai kapal jenis Light Frigate,” tambahnya.

 Menggunakan nama Pahlawan Nasional
OPV kedua DRU, KRI LRK 392 [DRU]

Menurut Ali, nama dua kapal tersebut menggambarkan keberanian dua pahlawan nasional dalam penyerangan pangkalan maritim Belanda di Teluk Ketapang (Melaka) tahun 1784, dan Jepang pada tahun 1943.

"Raja Haji Fisabililah dipilih lantaran memiliki wilayah kekuasaan di Riau, Lingga, Johor hingga Pahang dan karena keberaniannya, beliau gugur pada saat melakukan penyerangan pangkalan maritim Belanda di Teluk Ketapang (Melaka) pada tahun 1784," jelas Ali.

"Sementara Lukas adalah pemimpin rakyat Papua saat melakukan perlawanan terhadap Jepang di Biak pada 1943, sehingga Biak menjadi daerah pertama di Indonesia yang terbebas dari penjajahan Jepang," tambahnya.

Dengan tambahan dua kapal baru ini, TNI AL terus berkomitmen melaksanakan Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN), serta mengurangi produk impor.
 

  👷
Garuda Militer  

Jumat, 20 September 2024

Kapal OPV Lokal Kedua Diluncurkan

 KRI Lukas Rumkorem 392 
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjVMRvafw-kqiizpoTDEh4o2NcjiDfGr1mmTd4AJ0CUoV4YfGri2-Dbf1sE42ymq0M739RtttFRRmolRRdZYIVLyx-HFZdZswx6AW8qy_CWyOP1bEELhehNUlBp-l-InzhLjzaTf2ClvQjClLfYBBfjFSbgGs9DvsTua_D9OhyphenhyphenM_A2T6lV9cM1_hcFufG_C/s1090/IMG_0202.jpegKRI Lukas Rumkorem 392 diluncurkan di Lampung (Viva/ridwan)

KSAL
Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali meluncurkan kapal OPV kedua pesanan Kemhan untuk TNI AL di Lampung.

Kapal kedua OPV dengan panjang 98 meter akan dinamakan 'KRI Lukas Rumkorem 392'.

Kapal pesanan Kemhan ini diproduksi galangan kapal lokal PT Daya Radar Utama (DRU) nantinya akan dipersiapkan untuk menjalankan berbagai misi, mulai dari operasi kombatan hingga patroli berkecepatan tinggi di seluruh wilayah perairan yurisdiksi Indonesia.

  Kapal Modern dengan Keunggulan Taktis 

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEglJxSSXMBIRCZETmrYVF03nFzdpnL0DgSYItGOqHo2qys_3pnULmRyBkH7Uv5w0jr6Buxdj1O4e7iMEW7omyQVIxN6yCFapvICxMMoAWkf3nfKReHuj93nu-D6rvgKcI5GvNEBChWe6rxJ_NxSaOTPg4V2bSRNIGLfTYrk_F1hcnAi97wZ4Tsy2i_f8ws4/s1585/IMG_0203.jpegMaket kapal OPV buatan PT DRU, terlihat jelas nantinya alutsista yang akan melengkapi kapal OPV tersebut. (dr Thomas Saputra)

Kapal-kapal OPV (Offshore Patrol Vessel) ini dirancang dengan spesifikasi teknis yang mengesankan. Dengan panjang 98 meter, lebar 13,50 meter, dan tinggi 6,90 meter, kapal ini mampu mencapai kecepatan maksimum 28 knots dan kecepatan jelajah 20 knots.

Desain badan kapal yang berbentuk monohull memungkinkan performa optimal pada berbagai kecepatan, membuat kapal ini sangat cocok untuk misi penegakan hukum di laut hingga misi pencarian dan penyelamatan (SAR).

Nantinya akan dilengkapi dengan persenjataan seperti meriam utama kaliber 76 mm dan 40 mm di belakang diatas hanggar, lalu kanon 20 mm Escribano, serta sistem peluncur Surface To Surface Missile Atmaca produksi Roketsan, kapal ini memiliki kemampuan tempur yang unggul.

Selain itu, kapal OPV ini juga dilengkapi dengan Decoy Terma untuk pertahanan tambahan, memastikan bahwa kapal ini dapat menanggulangi berbagai ancaman yang muncul di perairan.

KRI Lukas Rumkorem-392 dan KRI Raja Haji Fisabilillah-391 nantinya akan ditempatkan di Satuan Kapal Eskorta (Satkor) Komando Armada III untuk menjalankan misi-misi penting, mulai dari pengamanan wilayah perairan hingga penegakan hukum di laut.


  Berikut video dari Youtube : 


  👷 Garuda Militer  

PPA dari Italia Bakal Memperkuat Koarmada II

OPV Thaon di Revel class ketika berkunjung ke Indonesia. (Dispenal)

TNI Angkatan Laut memberi sinyal kapal patroli lepas pantai (PPA) yang dibeli pemerintah Indonesia dari galangan kapal Italia Fincantieri kemungkinan bakal memperkuat Komando Armada (Koarmada) II.

Panglima Komando Armada RI Laksamana Madya TNI Denih Hendrata saat jumpa pers di Jakarta, Kamis, menunjukkan sinyal itu saat menjawab pertanyaan terkait lima calon pengawak PPA dari Satuan Kapal Eskorta (Satkor) Koarmada II yang ikut berlayar dengan kapal PPA Italia dari Okinawa, Jepang, menuju Jakarta pada pekan lalu.

"Armada mana yang ditunjuk, sinyalnya ini dari Armada II," kata Denih saat menjawab pertanyaan ANTARA mengenai kemungkinan penempatan kapal PPA buatan Italia itu.

Walaupun demikian, Denih belum dapat memberi keterangan pasti atau lebih lengkap terkait penempatan dua PPA yang dibeli Indonesia dari Italia itu, mengingat saat ini proses pengadaan masih terus berjalan.

"Kita akan siapkan, tetapi saya tidak boleh menyampaikan sekarang. Kapalnya pun masih dalam proses (pengadaan) itu," katanya.

TNI Angkatan Laut mempersiapkan lima orang perwira dari Satuan Kapal Eskorta (Satkor) Komando Armada II untuk menjadi calon pengawak dua kapal patroli lepas pantai (PPA) yang dibeli pemerintah Indonesia dari galangan kapal Italia Fincantieri.

Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut Laksamana Pertama TNI I Made Wira Hady Arsanta Wardhana saat dihubungi di Jakarta, Selasa (17/9), menjelaskan persiapan itu salah satunya mengikutsertakan lima perwira TNI AL dalam pelayaran kapal PPA Italia ITS Raimondo Montecuccoli P432 dari Okinawa, Jepang, menuju Jakarta.

"Selama berlayar dari Okinawa menuju Jakarta, lima perwira TNI Angkatan Laut mendapat kesempatan untuk mempelajari operasional dan observasi kegiatan serta peran-peran yang dilaksanakan oleh kru ITS Raimondo Montecuccoli. Kegiatan ini diharapkan dapat memberi pengalaman berlayar di laut secara langsung (on sea experience), serta menjadi pengetahuan dan referensi awal dalam persiapan mengawaki calon kapal fregat terbesar yang akan segera memperkuat jajaran Armada TNI Angkatan Laut," katanya.

Dia melanjutkan lima perwira TNI AL yang mengikuti kegiatan shiprider dan initial familiarization onboard di ITS Raimondo Montecuccoli, yaitu Letkol Laut (T) Muhammad Syaikhul Azhar, Mayor Laut (P) Angga Radiansyah, Mayor Laut (P) Agung Susyanto, Mayor Laut (E) Wirawan Hanindito, dan Kapten Laut (P) Rian Sisky Putrantio.

Shiprider merupakan kegiatan perwira angkatan laut dari negara tertentu ikut berlayar kapal perang negara mitra, sementara initial familiarization onboard merujuk pada kegiatan pengenalan/familiarisasi operasional dan peran-peran kapal.

Kementerian Pertahanan RI pada 17 April 2024 mengumumkan pembelian dua kapal patroli lepas pantai (OPV/PPA) yang dapat ditingkatkan fungsinya menjadi fregat dari galangan kapal Italia Fincantieri. Dalam pembelian dua kapal PPA dari Italia itu, unit pertamanya dijadwalkan tiba di Indonesia pada Oktober 2024 dan unit kedua pada April 2025.

Dalam kesempatan terpisah, Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali dalam sela-sela kegiatannya di Jakarta pada 10 September 2024 menyebut pembelian dua kapal PPA dari Fincantieri itu masih menunggu kontrak efektif.

"Kontrak (pembelian) kapal sudah, tinggal menunggu efektif mungkin dalam waktu dekat. Kemudian satgas (proyek pengadaan) juga sudah dibentuk," kata Laksamana Ali.

Satgas yang disebut KSAL itu merujuk pada Satuan Tugas (Satgas) Proyek Pengadaan A Frigate FREMM. Satgas itu dipimpin oleh Laksamana Pertama TNI Sumarji Bimoaji.

Sumarji merupakan perwira tinggi TNI AL yang sebelumnya menjabat Komandan Gugus Keamanan Laut Komando Armada III TNI AL. Dia juga pernah mengemban misi sebagai komandan satgas Port Visit Mesir, yang mengangkut bantuan dari Jakarta menuju Pelabuhan El Arish, Mesir, untuk rakyat Palestina di Gaza.

Fincantieri dalam laman resminya menyebut kapal OPV-nya itu, dalam seri lengkapnya, dapat juga berfungsi sebagai kapal perang (first line combatant), selain fungsi utamanya sebagai kapal patroli lepas pantai, evakuasi laut, dan operasi-operasi untuk melindungi warga sipil (civil protection operation).

Untuk dua kapal perang yang dibeli Indonesia, Fincantieri menyebut spesifikasinya mencakup panjang 143 meter, bobot kurang lebih 6.000 GT, kecepatan sampai 32 knot bergantung pada konfigurasi kapal, kapasitas 170 orang, daya jelajah (endurance) 5.000 Nautical miles.

Kemudian, kapal pesanan Indonesia itu juga rencananya dipersenjatai dengan meriam 127 mm Vulcano, meriam 76 mm Strales, meriam ringan 25 mm yang dilengkapi dengan fire-control radar (FCR) RTN 10X system Dardo, sistem peperangan elektronika RECM, RESM dan CESM, tactical data Link-Y, dan radar multifungsi Kronos buatan Leonardo.

Kepala Staf TNI AL Laksamana TNI Muhammad Ali menilai OPV pesanan Indonesia itu bakal menjadi fregat terpanjang yang dimiliki Indonesia.

"Ini fregatnya cukup baik ya saya rasa. Ini panjangnya juga 143 meter dan ini merupakan fregat terpanjang tentunya kalau kita miliki," kata Laksamana Ali saat jumpa pers di Jakarta pada 6 Februari 2024.
 

  👮
antara  

Kamis, 19 September 2024

Len Industri Perkenalkan Pesawat Terbang Tanpa Awak

✈ Drone UAV DID 3.11 ✈ Drone UAV DID 3.11 hasil kerjasama LEN (Dony)

Induk holding DEFEND ID, PT Len Industri (Persero) turut meramaikan acara bergengsi Bali International Airshow 2024. Salah satunya dengan memperkenalkan pesawat terbang tanpa awak, UAV DID 3.11.

UAV DID 3.11 merupakan produksi dalam negeri yang dirancang dengan kemampuan mumpuni untuk berbagai misi.

Mulai dari penginderaan, pemetaan, pengawasan wilayah teritorial dan maritim, hingga misi kombatan.

Menteri Koordinator Maritim dan Investasi Republik Indonesia, Luhut Binsar Pandjaitan dalam pembukaan opening ceremony Bali International Airshow 2024, menyampaikan, acara ini adalah kesempatan bagus untuk membentuk kolaborasi dan kerja sama.

"Kehadiran perusahaan-perusahaan besar hari ini bukan hanya untuk pameran. Ini merupakan titik balik strategis industri aviasi Indonesia dengan produk berkualitas tinggi seperti pesawat terbang tanpa awak DID 3.11 produksi PT Len Industri (persero). Dan N219 produksi PT Dirgantara Indonesia yang juga anak perusahaan dari Holding BUMN Industri Pertahanan DEFEND ID,” tutur Luhut.

Direktur PT Len Industri (Persero), Bobby Rasyidin, dalam laporannya kepada Menteri Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan, UAV DID 3.11 sudah memiliki Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) 45 persen.

"Saat ini, terdapat 2 jenis UAV yang kami produksi, yaitu untuk keperluan surveilance dan kombatan. Kedepannya kami akan development payload sesuai dengan misi yang diperlukan user. Contohnya payload untuk SAR (Synthetic Apperture Radar), Direction Finder, dan Jammer,” papar Bobby dalam keterangan tertulis perusahaan, Rabu (18/9/2024).

Bobby menyebutkan, UAV DID 3.11 memiliki beberapa fitur unggulan. Seperti kemampuan multifungsi.

Dirancang untuk dilengkapi dengan berbagai sensor canggih, UAV ini mampu menjalankan berbagai misi dengan efektif dan efisien.

Selain itu, endurance yang efektif. Dengan waktu terbang di atas 10 jam, UAV DID 3.11 dapat melakukan misi dalam jangka waktu yang lebih panjang sehingga lebih efektif dalam menjalankan misi.

Kemampuan operasionalnya juga efisien. Dengan kemampuan take-off/landing otomatis, kemudahan pengoperasian, mobilisasi yang ringkas dan jenis bahan bakar yang umum.

"UAV DID 3.11 efisien dalam operasional maupun penggelarannya," kata Bobby.

Biaya operasional menggunakan UAV juga dinilai lebih ekonomis jika dibandingkan dengan pesawat udara konvensional.

Bobby menegaskan, diperkenalkannya UAV DID 3.11 merupakan tonggak sejarah bagi industri pertahanan dan bagi Indonesia.

  Penguatan Kedaulatan 
UAV DID 3.11 akan memperkuat kemampuan pertahanan dan pengawasan, serta meningkatkan efektivitas dalam menangkal berbagai ancaman.

  Pendorong Pertumbuhan Ekonomi 
Pengembangan UAV DID 3.11 akan menciptakan lapangan kerja baru, mendorong pertumbuhan industri komponen dalam negeri, dan meningkatkan daya saing produk Indonesdi pasar global.

Selain itu, keberhasilan Indonesia dalam mengembangkan UAV canggih akan meningkatkan prestise bangsa di mata dunia dan menunjukkan bahwa Indonesia telah menjadi pemain utama dalam industri kedirgantaraan.

"TKDN sebesar 45 persen pada UAV DID 3.11 menunjukkan komitmen PT Len Industri dalam mengembangkan produk dalam negeri," tegas Bobby.

Bobby mengatakan, UAV DID 3.11 buatan PT Len Industri ini merupakan manifestasi nyata dari semangat kemandirian bangsa dalam penguasaan teknologi kedirgantaraan.

"Dengan desain aerodinamis yang futuristik dan dibekali dengan berbagai fitur canggih, UAV DID 3.11 siap menjawab tantangan masa depan dalam menjaga kedaulatan dan keamanan negara," pungkasnya.

  Berbahan Bakar Pertamax 
Drone UAV DID 3.11 PT Len Industri (Dadan Kuswaraharja)
Drone UAV DID 3.11 merupakan pesawat terbang tanpa awak yang dikembangkan PT LEN Industri (Persero) melalui joint development sejak 2022 dengan partner strategis dari Aero Technology Industry Thailand (ATIL).

Hal ini belum banyak diketahui masyarakat Tanah Air bahwa Indonesia juga bisa membuat drone canggih. Proses integrasi dan assembly dilakukan oleh 100% anak bangsa yaitu engineer dan teknisi dari PT LEN Industri yang merupakan bagian dari perusahaan holding DEFEND ID.

Direktur PT Len Industri Bobby Rasyidin mengatakan, drone DID 3.11 sudah memiliki TKDN 45 persen. Pesawat udara nirawak tersebut memang belum secara resmi diluncurkan.

"Jadi kita tidak perlu melakukan impor lagi, Indonesia sudah bikin. Ini harganya jauh lebih murah dibandingkan dengan impor. Bahkan fitur yang diberikan lebih baik," ungkapnya saat dipameran Bali International Airshow 2024 (18/9).

Bobby menambahkan bahwa banyak fungsi yang bisa dilakukan DID 3.11 selain mulai dari penginderaan, pemetaan, pengawasan wilayah teritorial dan maritim, hingga misi kombatan, muatan untuk SAR (Synthetic Apperture Radar), Direction Finder, Jammer, atau lainnya.

Drone tersebut dilengkapi dengan berbagai sensor canggih agar mampu menjalankan berbagai misi dengan efektif dan efisien.

Saat ini terdapat dua jenis drone yang dibangun, yaitu untuk keperluan surveilance dan kombatan. Sebelum diperkenalkan drone yang dikembangkan di fasilitas PT Len Industri di Subang telah melakukan uji terbang di wilayah Nusawiru Pangandaran.

Dengan waktu terbang di atas 10 jam, drone DID 3.11 dapat melakukan misi dalam jangka waktu yang lebih panjang sehingga lebih efektif dalam menjalankan misi.

Termasuk juga kemampuan operasional yang efisien, dengan kemampuan take-off/landing otomatis, kemudahan pengoperasian, mobilisasi ringkas dan jenis bahan bakar yang umum.

"Drone ini tidak memerlukan landasan pacu yang panjang dan bahan bakarnya kita pakai BBM Pertamak dengan kapasitas tangki lebih dari 100 liter," tambah Bobby.

Drone berbahan bakar pertamax ini bisa melaju sampai kecepatan maksimum 180 km per jam dengan jarak tempuh maksimal 1.500 km.

UAV DID 3.11 yang dipamerkan di Bali International Airshow 2024 diklaim efisien dalam operasional maupun penggelarannya. Selain itu, biaya operasional menggunakan UAV lebih ekonomis jika dibandingkan dengan pesawat udara konvensional.

Drone buatan PT Len Industri ini merupakan manifestasi nyata dari semangat kemandirian bangsa dalam penguasaan teknologi kedirgantaraan. Dengan desain aerodinamis yang futuristik dan dibekali dengan berbagai fitur canggih, UAV DID 3.11 siap menjawab tantangan masa depan dalam menjaga kedaulatan dan keamanan negara.

Keberhasilan Indonesia dalam mengembangkan UAV canggih akan meningkatkan prestise bangsa di mata dunia dan menunjukkan bahwa Indonesia telah menjadi pemain utama dalam industri kedirgantaraan.

  RM | Jawa Pos  

Kemenhub Luncurkan SRS untuk Tingkatkan Keselamatan Pelayaran

 SRS memperkuat keselamatan pelayaran di wilayah Indonesia 
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhgx5NR9TRQCNX4zOekRQdSfd8tgn0ClDB2XOYHFKjMkzxWqHjiNgKjpnn5qhhiWBMA7O1mWsqujCAKrEtdTuZUUzsMszSbPePe-_-Xjoddb2roiQePtgOGuoNdZTu9GcOFcxjH6-8BYx46Nud_BlRkZnKa3I3Rm7StyfmFqa3_GhVuoefJRFdAelFbTzU/s650/IMG_0196.jpeg(dok Kemenhub)

K
ementerian Perhubungan (Kemenhub) meluncurkan Sistem Pelaporan Kapal atau Ship Reporting System (SRS) internasional untuk meningkatkan koordinasi dan efektivitas dalam keselamatan pelayaran di perairan Indonesia.

"Dengan diterapkannya Sistem Pelaporan Kapal atau SRS, kami berharap dapat meningkatkan efisiensi dalam bernavigasi, memberikan kontribusi positif terhadap keselamatan jiwa di laut, serta menjaga perlindungan lingkungan maritim kita," kata Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kemenhub Capt Antoni Arif Priadi, di Jakarta, Selasa.

Peluncuran ini sekaligus dalam rangka memperingati Hari Perhubungan Nasional (Harhubnas).

Antoni menyebutkan bahwa sistem SRS telah diatur melalui Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor PM 4 Tahun 2023 tentang Penyelenggaraan Telekomunikasi Pelayaran dan Pelayanan Tata Kelola Lalu Lintas Kapal di Perairan Indonesia.

SRS digunakan untuk memantau kapal yang masuk dan keluar wilayah perairan Indonesia dengan regulasi yang diatur melalui Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Laut Nomor 455 Tahun 2024.

Menurut dia, SRS ini merupakan langkah strategis dalam memperkuat keselamatan pelayaran di wilayah Indonesia.

SRS berperan penting dalam memastikan bahwa setiap kapal yang masuk atau keluar dari wilayah perairan Indonesia dapat terpantau dengan baik, sehingga koordinasi dan respon terhadap potensi ancaman keselamatan dapat dilakukan dengan lebih cepat dan tepat.

"SRS berperan penting dalam memastikan setiap kapal yang melintas di perairan Indonesia melaporkan informasi penting, seperti identitas kapal, posisi, isi muatan, hingga informasi terkait potensi bahaya atau kerusakan kapal. Pelaporan ini dilakukan secara berkelanjutan di titik-titik yang telah ditentukan, sehingga memungkinkan kami untuk memantau dan merespons dengan cepat dalam situasi darurat," kata dia.

Adapun sistem ini menggunakan teknologi modern seperti perangkat radio, Vessel Traffic Services (VTS), Automatic Identification System (AIS), dan National Data Centre (NDC) untuk Long Range Identification and Tracking of Ships (LRIT), yang memungkinkan pemantauan kapal secara tepat waktu. Kapal yang ingin berpartisipasi dalam sistem ini dapat melaporkan melalui email di indosrep@kemenhub.go.id.

 Kapal yang wajib berpartisipasi 

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgIxkH8Mkb-uzDvhPkaKweUGUMk7Brqez-OqXWx1IIPj59wi9nkHnQpeBcggbkiJNGku0eXcFCREYqTDjPj9FekpjkXtZ0M1HAHHIyxTrN_NXuj77coTw2PmZokRxo95Toye_NBCyQ-TFUCMtY6fRhqCwL-977nOdH73pcfePjeJ3fys29PGmkxmC8cVs8/s1280/IMG_0195.jpegAntoni menjelaskan SRS diwajibkan untuk semua kapal berbendera Indonesia yang memasuki atau meninggalkan perairan Indonesia, terutama kapal penumpang, kapal kargo, dan kapal perikanan dengan ukuran tertentu.

"Kapal berbendera asing juga sangat dianjurkan untuk berpartisipasi dalam sistem ini untuk mendukung tujuan keselamatan pelayaran secara global," kata dia.

Berikut kategori kapal yang diwajibkan berpartisipasi dalam Indosrep Ship Reporting System (SRS):

1. Kapal berbendera Indonesia yang keluar masuk perairan Indonesia;
2. Kapal penumpang dan kargo dengan ukuran minimum GT 35, serta kapal perikanan dengan ukuran minimum GT 60;
3. Kapal berbendera asing dianjurkan untuk ikut berpartisipasi.

 Wilayah penerapan SRS 

Penerapan SRS berlaku di beberapa wilayah strategis yang disebut sebagai Reporting Line/Reporting Point, yang mencakup tiga Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI), yaitu:

1. ALKI I: Wilayah perairan utara Pulau Sumatera hingga Selat Sunda dan Laut Natuna Utara.
2. ALKI II: TSS Selat Lombok hingga wilayah utara Selat Makassar.
3. ALKI III: Laut Maluku, Laut Sawu, Laut Arafura, dan Laut Banda.

"Dengan adanya pembagian wilayah ini, diharapkan semua kapal yang melintas dapat melaporkan informasi yang diperlukan tepat waktu, sehingga keselamatan pelayaran dan perlindungan lingkungan maritim dapat dijaga secara optimal," kata dia.

Antoni mengajak semua pihak untuk aktif berpartisipasi dalam penerapan SRS demi terciptanya pelayaran yang lebih aman dan ramah lingkungan.

Kami mengimbau seluruh pemangku kepentingan untuk mendukung implementasi ini. Keselamatan, keamanan dan keberlanjutan lingkungan maritim adalah tanggung jawab kita bersama," kata dia.

  🧭 antara  

Pesawat N219 Jadi Ikon Pengembangan Ekosistem Dirgantara di Bali Utara

✈ Pesawat N219 Buatan PTDI yang di tampilkan di area static display Bali International Airshow 2024 sebagai ikon pengembangan ekosistem dirgantara di Bali Utara. (PTDI)

PT Dirgantara Indonesia (PTDI) menerbangkan pesawat N219 dari Bandung ke Bali untuk ditampilkan di area static display Bali International Airshow 2024 sebagai ikon yang dipamerkan dalam inisiatif pengembangan ekosistem dirgantara di Bali Utara.

Bali International Airshow 2024 yang merupakan pameran produk dan teknologi penerbangan bertaraf internasional mulai digelar di Indonesia sepanjang 18-21 September 2024 di General Aviation Terminal (Apron Selatan) Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai-Bali.

PTDI bersama Pemprov Bali dan beberapa partner strategisnya hadir sebagai exhibitor di Hall B No.21, menyoroti inisiatifnya dalam mengembangkan ekosistem dirgantara di Bali Utara, dalam rangka mendukung program Transformasi Ekonomi Kerthi Bali yang diusung oleh Kementerian PPN RI/Bappenas.

Adapun saat ini pesawat N219 tersebut juga sedang dilakukan pengembangan lanjutan menjadi versi amphibious untuk memenuhi kebutuhan pariwisata, yang dalam pelaksanaannya PTDI juga mendorong lokalisasi produk dan optimalisasi kontribusi industri dirgantara nasional.

Direktur Utama PTDI, Gita Amperiawan, mengatakan bahwa secara geografis, Indonesia memiliki prospek yang sangat cerah bagi kemajuan industri dirgantara nasional.

Didasari oleh potensi konektivitas yang ada di Indonesia, ia menyadari adanya kesempatan baik bagi PTDI untuk melakukan langkah progresif dalam mengembangkan ekosistem dirgantara di beberapa daerah, seperti contohnya di Bali Utara, yang kemudian dapat mendorong pembangunan nasional dan perekonomian daerah itu sendiri.

"Yang mana itu bisa kita upayakan melalui pesawat N219, bahkan N219 amphibious untuk mendukung pariwisatanya," ujar Gita sebagaimana dikutip InfoPublik pada Rabu (18/9/2024).

Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman & Investasi selaku penyelenggara perhelatan ini menilai bahwa industri penerbangan di Indonesia merupakan pilar ekonomi inti dan perannya diantisipasi tumbuh secara signifikan dalam mewujudkan Indonesia Emas.

Pasar dirgantara dan pertahanan Indonesia memiliki potensi ekonomi yang besar dan menjadi fokus pemerintah dalam penguatan kemampuan pertahanan dan keamanan.

"Hadirnya kami di Bali International Airshow 2024 menegaskan komitmen PTDI dalam menciptakan ekosistem yang mendukung pertumbuhan industri dirgantara di Bali Utara yang akan berpusat di Bandara Letkol Wisnu, Buleleng bersama-sama dengan beberapa industri dirgantara yang terlibat, yaitu Bali International Flight Academy (BIFA), PT Mulya Sejahtera Technology (MS Tech) dan PT Nusantara Turbin Propulsi (PT NTP), dimana PTDI adalah sebagai lead ekosistem," ucap Gita.

Dengan dukungan penuh dari Bappenas dan Pemprov Bali, PTDI bersama industri yang terlibat berkomitmen untuk membentuk ekosistem industri dirgantara yang berkelanjutan di Bali Utara.

"Kami percaya bahwa seluruh pihak baik dari pemerintah dan sektor industri, akan memperkuat kolaborasi dan memfasilitasi dialog yang konstruktif untuk mencapai tujuan bersama, yaitu menjadikan Bali Utara sebagai hub penerbangan pariwisata melalui pemanfaatan pesawat terbang karya anak bangsa, N219 dan N219 Amphibious," imbuh Gita.

  Info Publik  

[Teror] Israel Diduga Tanam Bahan Peledak di 5.000 Pager Anggota Hizbullah

 Ribuan Pager Meledak di Lebanon 
https://akcdn.detik.net.id/visual/2024/09/18/ledakan-pager-di-seluruh-lebanon-1000-orang-terluka-1_169.jpeg?w=650&q=90Ribuan orang terluka usai pager meledak di perbatasan Lebanon. (REUTERS/Mohamed Azakir) 📟

I
srael diduga menanam bahan peledak di dalam 5.000 alat komunikasi pager yang digunakan oleh kelompok milisi Hizbullah, yang meledak pada Selasa (17/).

Sejumlah sumber mengatakan badan intelijen Israel, Mossad, telah menanam bahan peledak di dalam ribuan pager yang diimpor Hizbullah dari perusahaan Taiwan.

Sumber-sumber itu mengatakan kepada Reuters bahwa plot itu dilakukan berbulan-bulan sebelum ledakan pada Selasa (17/9).

Menurut sumber, alat komunikasi itu telah berada di Lebanon sejak awal tahun ini.

Seorang pejabat senior Lebanon mengatakan Mossad memodifikasi pager-pager tersebut di tingkat produksi.

"Mossad memasukkan sebuah board ke dalam perangkat yang berisi bahan peledak dan menerima sebuah kode. Sangat sulit untuk mendeteksinya dengan cara apa pun. Bahkan dengan menggunakan alat maupun scanner sekalipun," kata sumber tersebut, seperti dikutip Al Jazeera.

Sumber itu juga mengatakan pager-pager yang meledak ada sekitar 3.000 buah. Ribuan pager itu meledak secara serentak usai menerima pesan yang memicu aktivasi bahan peledak tersebut.

Sumber keamanan lainnya juga mengatakan kepada Reuters bahwa bahan peledak yang ditanam yaitu seberat satu hingga tiga gram. Pager-pager yang telah disisipkan bahan peledak pun tak terdeteksi Hizbullah selama berbulan-bulan.

Lebanon diguncang ledakan maut usai ribuan pager meledak hingga menewaskan sembilan orang, termasuk anak-anak. Sekitar 2.700 orang juga luka-luka imbas insiden tersebut.

Kelompok milisi Hizbullah menuding Israel dalang di balik ledakan pager tersebut. Israel sejauh ini belum berkomentar apa pun. (blq/dna)

  Ledakan Terjadi Lagi, Walkie Talkie Hizbullah hingga Pager 
https://akcdn.detik.net.id/visual/2024/09/18/ledakan-pager-di-seluruh-lebanon-1000-orang-terluka-2_169.jpeg?w=650&q=90Sejumlah perangkat komunikasi walkie talkie meledak di markas Hizbullah, di Beirut, Lebanon, Rabu (18/9). Walkie talkie itu digunakan oleh anggota kelompok Hizbullah. (REUTERS/Mohamed Azakir) 📲

Sejumlah perangkat komunikasi walkie talkie meledak di markas Hizbullah, di Beirut, Lebanon, Rabu (18/9). Walkie talkie itu digunakan oleh anggota kelompok Hizbullah.

Kantor Berita Nasional milik pemerintah Lebanon juga melaporkan ledakan serupa dari alat komunikasi pager dan "perangkat" di Lebanon timur dan selatan.

"Sejumlah walkie talkie meledak di pinggiran selatan Beirut," kata sumber tersebut, dengan tim penyelamat yang berafiliasi dengan Hizbullah mengonfirmasi perangkat telah meledak di dalam dua mobil di daerah tersebut, dikutip dari AFP.

Sementara itu Al Jazeera juga melaporkan gelombang ledakan baru di seluruh Lebanon.

TV al-Manar milik Hizbullah melaporkan bahwa perangkat nirkabel meledak di tangan mereka yang membawanya di beberapa daerah Lebanon.

Salah seorang reporter mengaku menyaksikan dua ledakan baru. Menurutnya, terdapat sebuah mobil yang juga ikut meledak.

"Saat ini saya berada di tengah jalan. Ada banyak ambulans, kekacauan di mana-mana," katanya. (AFP/AJ/fra)

  💣 CNN  

Rabu, 18 September 2024

TNI AU Pesan 4 Helikopter Airbus H145

 Bakal Digunakan untuk Latihan Militer hingga SARHelikopter Airbus H145 (winAir)

TNI Angkatan Udara (AU) memesan empat helikopter Airbus H145 dalam rangka program modernisasi kegiatan pelatihan.

Pemesanan tersebut diumumkan pada acara Bali International Airshow yang digelar pekan ini.

Berdasarkan perjanjian antara TNI AU dan PT Dirgantara Indonesia (PTDI), Airbus akan mengirimkan helikopter H145 versi lima bilah baling-baling ke PTDI.

"Kami merasa terhormat atas terpilihnya Airbus H145 untuk pertama kali di Indonesia sebagai bagian dari armada pelatihan yang baru di negeri ini," kata Head of Asia-Pacific Airbus Helicopters, Vincent Dubrule dalam keterangan yang diterima, Rabu (18/9/2024).

"Kami percaya bahwa helikopter H145 akan memberikan dampak positif dalam meningkatkan pelatihan pilot militer dan sekaligus menjadi alat yang penting untuk operasi pencarian dan penyelamatan," sambungnya.

Sementara itu, Direktur Utama PTDI, Gita Amperiawan menerangkan langkah lanjut dari pengiriman empat helikopter tersebut.

Menurut Gita, melalui kerja sama tersebut, pihaknya tidak hanya akan mendukung pengiriman helikopter H145.

"Namun juga akan meningkatkan kemampuan kami dalam hal integrasi dan perakitan di fasilitas. Kami yakin bahwa kerja sama ini akan menciptakan peluang-peluang baru bagi pengembangan industri kedirgantaraan nasional dan lebih jauh lagi akan menjaga hubungan jangka panjang antara PTDI dan Airbus yang terus kami perkuat demi masa depan yang lebih maju,” ujar Gita.

Untuk diketahui, Airbus memiliki lebih dari 1.700 helikopter keluarga H145 yang beroperasi di seluruh dunia, dengan total lebih dari 7,9 juta jam terbang.

Rangkaian avionik digital Helionix mencakup autopilot 4-sumbu berkinerja tinggi, meningkatkan keselamatan dan mengurangi beban kerja pilot.

Jejak akustiknya disebut sangat rendah menjadikan H145 helikopter paling senyap di kelasnya, sementara emisi CO2-nya adalah yang terendah di antara para pesaingnya.

Keluarga H145 digunakan untuk melatih personel militer oleh berbagai angkatan bersenjata di seluruh dunia, termasuk Angkatan Darat Amerika Serikat, Angkatan Bersenjata Britania Raya, dan dalam waktu dekat akan digunakan pula oleh negara Jerman.

Gita mengatakan, setelah menerima dari Airbus, PTDI akan mengelola proses perakitan ulang dan pemasangan perangkat misi serta pekerjaan kustomisasi lainnya di fasilitasnya di Bandung, Indonesia, untuk akhirnya diserahkan kepada TNI AU.

Helikopter multimisi ini akan digunakan untuk pelatihan militer serta misi pencarian dan penyelamatan ringan.
 

 
Kompas  

Kemhan Luncurkan OPV 90 Produk PT DRU

 ⚓ KRI Raja Haji Fisabilillah 391 
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgkpKqxOMCIvoys0di5Wy_yW7Gnu53ovSaHJ_EAM1CznX8U14q2dEVLrU7fSPbTZKKZuof5xf9vi9pih2Dt1hfjU-jOFnibEET1161Ed8IQW9kgHZjhGmKeL5mmurDWFRKva_pYnvYBIdFymLifurD0gvlcDtt5mgYCszfyzVIop-IgNpotBBq24LBvqgg/s1261/IMG_0197.jpegPeluncuran OPV 90 buatan PT DRU, KRI Raja Haji Fisabilillah 391 (@Morkslopez)

S
taff ahli Menhan secara resmi meluncurkan kapal OPV 90 pesanan TNI AL produksi galangan kapal lokal PT DRU di Lampung.

Kapal ini diberinama "KRI Raja Haji Fisabilillah 391" merupakan satu dari  dua pesanan Kemhan untuk TNI AL.

Kapal dengan panjang 90 meter ini diluncurkan tanpa alutsista, dimana akan di pasang lebih lanjut atau biasa dikenal dengan sebutan Fitted For But Not With (FFBNW).

Kapal OPV Ini menurut rencana TNI AL akan dipersenjatai dengan rudal Atmaca dan CMS Advent dari Turkiye. Selain itu juga akan dilengkapi meriam utama kaliber 76 mm, senjata CIWS 35 mm dan 2 pucuk senjata mesin sedang sebagai pelindung kapal/ senjata bantuan tempur.

Dengan awak mencapai 90 personal lebih mampu di pacu hingga 28 knots.

Diketahui Kemhan memesan 2 unit OPV, kapal lainnya mempunyai panjang yang sedikit berbeda, yaitu 98 meter, dimana akan diluncurkan dalam waktu dekat bila tidak ada masalah dalam produksinya.

Dari bentuknya kedepan fungsi kapal ini bisa multiguna, dimana dengan panjang mencapai 90 meter lebih, kapal ini bisa menjelma menjadi korvet atau kapal anti kapal selam (AKS), dimana perlu ada penambahan alat maupun sistem sehingga kapal bisa digunakan sebagai mana mestinya.

Dengan spesisifikasi kapal ini, sebenarnya layak digunakan sebagai kapal kepresidenan, bisa dilihat dari panjang dan kecepatannya pun lebih mendukung.

 Berikut video liputan Phinta Studio : 


  👷 Garuda Militer  

[Video] Amid South China Sea Tensions, Is Indonesia’s Navy Lagging Behind?

 Coverage by CNA insider 

Indonesia’s Navy is outdated and outgunned. So, in 2023, the government approved a 20% increase in military spending, a continuation of the 15-year Minimum Essential Force plan, meant to modernise the country’s military.

The additional military expenditure comes as Indonesia wants to reclaim its status as a powerful, maritime nation. At the same time, growing tensions in the South China Sea mean conflict could break out in Indonesia’s backyard. With a former general and Defence Minister soon to be president, will Prabowo Subianto turn Indonesia into Southeast Asia’s top naval power?

 Video  from Youtube : 


 🎥 Youtube  

Selasa, 17 September 2024

TNI AU Berencana Tempatkan Radar Pertahanan Udara di Morotai

 Pengadaan radar baru pertahanan udara terbagi menjadi empat tahap. 
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEglkzsrGqp8K6wKe2sV2jH9tCTCXFb3CNIdRlV-sDeLWKmv3AFQnN_uv6mi3uz678tE5RrpPpg6FBjXa9FWx5tK4pKwV9wxX1MC1bF6xyKA6PZzbo2d8OBouf6OFQz_BORl9aLkCMKD_4ByxL93Rc0lQO8bKjAlGPspJGUtK_mkNy4ymUPvhZZj0jwoIHtN/s1200/IMG_8182.jpg.webpPembangunan radar pertahanan udara TNI AU hingga tahun 2024 (Antara) 🛰

TNI
Angkatan Udara berencana menempatkan radar pertahanan udara di Morotai, Maluku Utara, setelah menempatkan radar tahap pertama di kawasan Biak (Papua), Saumlaki (Maluku), dan Timika (Papua).

"Morotai adalah yang akan dikembangkan di tahap kedua. Yang tahap pertama baru selesai pada tahun 2024," ujar Asisten Potensi Dirgantara Kepala Staf Komando Operasi Udara Nasional TNI Angkatan Udara Marsekal Pertama TNI Fajar Adriyanto ketika memberi paparan dalam acara bertajuk Morotai and Beyond di Jakarta, Jumat.

Marsekal Pertama TNI Fajar Adriyanto menyebutkan pengadaan radar baru pertahanan udara tersebut terbagi menjadi empat tahap.

Pada tahap kedua, terdapat pengadaan radar baru dan penggantian radar lama. Morotai, Maluku Utara, merupakan salah satu kawasan dengan pengadaan radar baru.

Selain Morotai, pengadaan radar baru juga akan ditempatkan di Bengkulu dan Jayapura Papua, sedangkan untuk penggantian radar akan berlangsung di Ploso (Kabupaten Kediri, Jawa Timur) dan Ngliyep (Kabupaten Malang, Jawa Timur).

Pada tahap ketiga terdapat pengadaan radar baru yang akan ditempatkan di Ambon (Maluku), Kendari (Sulawesi Tenggara), Tanjung Pandan (Bangka Belitung), Singkawang II (Kalimantan Barat), dan Samarinda ( Kalimantan Timur).

Tahap keempat juga terdapat pengadaan radar baru dan penggantian radar lama. Radar baru akan ditempatkan di Sumbawa (Nusa Tenggara Barat) dan Sorong (Papua Barat).

Dijelaskan pula bahwa penggantian radar akan berlangsung di Congot (Daerah Istimewa Yogyakarta) dan Pemalang (Jawa Tengah).

Sebelumnya, Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal TNI Mohamad Tonny Harjono memastikan seluruh pergerakan pesawat yang melintas di wilayah Indonesia terpantau radar pertahanan udara.

Untuk memastikan itu, Tonny menyatakan bahwa TNI AU akan memasang radar baru di daerah yang selama ini belum terjangkau radar pertahanan udara.

TNI AU berencana mendatangkan 25 radar pertahanan udara, sebanyak 13 unit di antaranya merupakan buatan Thales, Prancis, dan 12 unit lainnya buatan perusahaan asal Ceko, Excalibur Army.

  📡 antara