Jumat, 02 Maret 2012

KS RI Pasopati

Monumen Kapal Selam (KS RI Pasopati)
iapa yang tidak mengenal KS RI Pasopati. Kapal selam dengan nomor lambung 410 ini termasuk type Whiskey Class yang dibuat di Vladi Wostok - Rusia pada tahun 1952.

KS RI Pasopati ini juga ikut terlibat langsung di garis depan dalam usaha pembebasan Irian Barat, sehingga Irian Barat dapat kembali ke wilayah Republik Indonesia.

Selain itu masih banyak operasi-operasi yang pernah diikuti KS RI Pasopati ini. Namun,  pada 25 Januari 1990 kapal selam ini sudah dinonaktifkan dan kini dijadikan monumen di Surabaya sejak 15 Juli 1998.

Dalam sejarahnya KRI Pasopati di tempatkan sebagai kapal selam pemburu yang selalu di pergunakan untuk menjalankan operasi pencegatan terhadap kapal-kapal perang asing yang melintas di perairan indonesia.

Indonesia pada kurun tahun 60'an telah menjadi salah satu negara terkuat di belahan Asia Tenggara dengan memiliki 12 kapal selam kelas whiskey yang di beli dari Uni Soviet pada tahun 1952. Kemudian membetuk satuan kapal selam bernama "Hiu Kencana" dengan selogan "Tabah Sampai Akhir".


Spesifikasi KRI Pasopati :

Kapal Selam Pasopati mempunyai panjang 76 m berat 1300 ton di atas air dan berat 1.740 ton dibawah air. Pasopati dilengkapi persenjataan terpedo yang panjangnya 7 meter berat 1.9 ton, ada cadangan senjata torpedo didepan 4 dan diburitan 2 terpedo, ada ruang ABK, ruang Kapten, dapur, pusat informasi tempur dilengkapi dengan teleskop untuk mengintai musuh, ruang disel / emisi, ruang motor listrik dan ruang torpedo buritan. Kapal Selam Pasopati bisa menyelam selama 7 hari dan membawa 63 ABK.

Berikut beberapa operasi yang pernah diikuti oleh KS RI Pasopati :

☆ Operasi Alugoro (28 Juli 1962 – 26 Agustus 1962)
Pada operasi ini KS RI Pasopati bersama lima kapal selam lainnya yaitu KS RI Widjayadanu, KS RI Hendradjala, KS RI Bramasta, KS RI Tjudamani dan KS RI Alugoro ditugaskan untuk menenggelamkan kapal-kapal perang dan niaga musuh sepanjang pantai utara Irian Barat.

Operasi khusus ini berdiri sendiri di luar komando Operasi “Jayawijaya” I karena langsung di bawah perintah KSAL. Operasi ini ditujukan untuk membantu mengamankan operasi amfibi yang akan dilaksanakan oleh kesatuan-kesatuan operasi “Jayawijaya” I dari bahaya serangan mendadak yang datang dari utara dan untuk mencegat dan menghancurkan kapal-kapal perang Belanda yang mencoba melarikan diri ke utara. Operasi Alugoro berakhir pada tanggal 15 Agustus 1962 setelah ditanda tanganinya persetujuan New York.

☆ Operasi Kentjana (1 Oktober 1963 – 2 Februari 1964)
Operasi Kentjana ditujukan untuk mencegat kapal induk Inggris di Samudera Indonesia. Pada saat itu sebuah iring-iringan armada Inggris yang terdiri atas sebuah kapal induk dan pengawal-pengawalnya akan menuju Singapura melalui Selat Malaka.

KS RI Pasopati diperintahkan untuk mencegat iring-iringan tersebut jauh di tengah Samudera Indonesia. Pertemuan yang tidak disangka-sangka dengan kapal selam Indonesia ini akan menjatuhkan moril pelaut-pelaut Inggris yang sombong itu, karena Indonesia telah mengetahui kedatangan mereka, bahkan berani menantang jauh di tengah samudera.

☆ Operasi Tjegat (10 Agustus 1964 – 30 September 1964)
Dalam operasi kali ini KS RI Pasopati bersama KS RI Tjandrasa, KS RI Alugoro dan KS RI Tjudamani ditugaskan untuk mencegat armada Inggris yang akan lewat Selat Sunda dan Selat Lombok.

KS RI Pasopati dan KS RI Tjandrasa menjaga Selat Sunda, sedangkan KS RI Tjudamani dan KS RI Alugoro menjaga Selat Lombok. Operasi ini untuk  memastikan bahwa Inggris menaati hukum-hukum laut dan untuk mencegah penyalahgunaan ijin oleh Inggris.

Pada saat itu KS RI Alugoro secara tiba-tiba muncul ke atas permukaan beberapa mil di muka iring-iringan armada Inggris dan mengirim isyarat : “BON VOYAGE” yang dijawab oleh kapal induk HMS VICTORIOUS dengan : “THANK YOU. SAME TO YOU”.

☆ Operasi Pengamanan Selat Makasar (1972)
KS RI Pasopati mendapat tugas operasi melaksanakan patroli pengamanan Selat Makasar.

Suatu hari sewaktu sedang berlayar menyelam, dari periskop terlihat ada kapal ikan yang cukup besar sedang berlayar menuju selatan. KS RI segera muncul dan memerintahkan kapal tersebut untuk berhenti. KS RI Pasopati segera mendekat dan memerintahkan beberapa anak buah untuk memeriksa dan memanggil nahkoda kapal ikan untuk melaporkan diri.

Setelah diselidiki ternyata kapal tersebut adalah kapal latih bagi Akademi Perikanan Jepang yang melatih para Kadet Perikanan untuk menangkap ikan di laut bebas Samudera Hindia. Setelah diketahui bahwa semua alat tangkap dan palka sesuai dengan peraturan bagi kapal ikan asing yang melintas di perairan territorial Indonesia, kapal ikan tersebut dipersilahkan melanjutkan pelayaran dengan pesan untuk tetap dengan keadaan seperti saat itu dan mengambil haluan sependek mungkin dan waktu sesingkat mungkin menuju Samudera Hindia.

☆ Latihan Menembakkan Torpedo (1974)

☆ Latihan dengan AL Australia (1975)
Kesempatan kunjungan muhibah kapal-kapal Angkatan Laut Australia (RAN) ke Surabaya, diadakan latihan bersama di selat Madura sebelah utara pulau Bali. KS RI Pasopati berperan sebagai sasaran bagi kapal fregat Indonesia dan Australia. Area latihan ditentukan 10 mil persegi, waktu mulai latihan semua kapal fregat di luar arena. KS RI Pasopati di tengah area dan mulai menyelam selanjutnya dilakukan pencarian. Kapal fregat Indonesia dapat menemukan sasaran sedangkan kapal fregat RAN tidak berhasil.

Letnan Kolonel Laut (P) Saeran sebagai LO di kapal fregat RAN menceritakan, Komandan fregat RAN marah-marah dan komplain bahwa kapal selam Indonesia telah kembali ke pangkalan. Ternyata pada waktu latihan berakhir KS RI Pasopati timbul dan masih berada dalam area latihan.

Rupanya kapal fregat RAN masih penasaran, ketika sama-sama berlayar di permukaan terdengar “ping” suara sonar terus menerus dari kapal fregat RAN tersebut, rupanya mereka tidak percaya KS RI Pasopati dapat menghindar dari sonar mereka.

☆ Operasi Seroja (26 Februari 1976 – 26 Maret 1976)

☆ Operasi Pengamanan KTT ASEAN di Filipina (1978)
Konferensi Tingkat Tinggi di Manila memerlukan pengamatan yang sangat ketat karena situasi dalam negeri Filipina yang sedang bergolak. Indonesia yang pada waktu itu dianggap big brother di lingkungan ASEAN diminta bantuannya untuk pengamanan tersebut.

Maka dikirimlah Armada kapal-kapal perang Indonesia, termasuk KS RI Pasopati.

☆ Operasi Halilintar (16 Mei 1979 – 20 September 1979)
Dimana KS RI Pasopati bertugas memberantas penyelundupan bahan baku dari Indonesia ke Malaysia dan Singapura. Disamping mengamankan pengungsi Vietnam di Pulau Galang atas instruksi PBB.

Itulah sebagian operasi yang pernah diikuti KS RI Pasopati selama masa pengabdiannya bersama satuan Hiu Kencana..

KS RI Pasopati


Sumber :
  • 50 Tahun Pengabdian Hiu Kencana 1959-2009. Jakarta:2009.
  • rucitoys
  • rindam-brawijaya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.