Sabtu, 14 April 2012

★ Combat Management System

    Combat Management System (CMS) adalah Sistem Manajemen Pertempuran yang dipergunakan oleh kapal laut. Sistem yang dimaksud adalah sistem yang dibangun pada bagian kapal laut sebagai suatu kelengkapan pertempuran di laut. CMS didukung oleh sejumlah peralatan navigasi dan peralatan tempur.

    CMS ini akan dipasang pada Kapal Patroli Cepat Ukuran 40 meter. Dengan CMS diharapkan kapal patroli tersebut dapat memantau posisi sasaran dengan tepat.

Sistem terdiri atas 4 layar :

▣ Layar Detection.
Terdiri atas beberapa alat sensor yang mendeteksi data own ship baik yang menyangkut secara langsung terhadap kapal (latitude, longtude, speed, course, heading) maupun kondisi lingkungan (wind direction, wind speed, temperature).

▣ Layar Acquisition.
Adalah layar dimana data dikumpulkan dan dikombinasikan untuk mendapatkan data lanjutan.

▣ Layar Analysis.
Adalah layar dimana data dianalisa untuk mendapatkan dan membantu dalam pengambilan keputusan.

▣ Layar Action.
Alat untuk mengambil keputusan oleh operator atas kendali komandan operasi ditindak lanjuti oleh peralatan lain seperti Gun Controler, Missile Controller.

Alat ini diproduksi PT LEN industri.

 Ristek Fasilitasi BUMNIS dengan Combat Management System (CMS)

Pengembangan SEWACO [sensor weapon and control] atau Combat Management System [CMS] telah dilakukan dan dipasang di kapal Patroli Cepat [PC] TNI-AL, khususnya untuk pendeteksian bawah laut.

Fasilitasi RISTEK dalam mendorong PT LEN Industri untuk realisasi CMS secara bertahap dengan MFDnya Multi Function Display] telah dibuktikan pada tahun 1998 yaitu pemasangan 10 unit untuk sonar di 10 kapal jenis Parchim.

Tahun 2009 ini telah dilakukan koordinasi antara MABESAL, RISTEK dan PT LEN Industri untuk sinkronisasi program baik dari segi anggaran, tahapan pencapaian kemampuan PT LEN Industri serta kesiapan kapal yang akan disediakan oleh TNI-AL.

Rencana dimaksud telah disepakati oleh masing-masing pihak sesuai fungsi, dimana tahapan MFD yang diterapkan pada kapal Parchim dikembangkan menjadi CMS yang dapat diapllikasi oleh Kapal Parchim, Sigma maupun Patroli Cepat, sedangkan tahap berikutnya adalah diarahkan menjadi IWS untuk kapal Van Speijk.

Pelaksanaan kesepakatan tersebut akan dapat direalisasi terutama semangat untuk pembuktian design ngineering dalam negeri, dimana ketiga pihak akan mengawal secara bersama khususnya untuk aplikasi prototipe CMS yang dapat berfungsi di kapal Parchim pada tahun 2009 ini.

Sehubungan dengan hal dimaksud, maka pada tanggal 15–16 Oktober 2009, telah diadakan kunjungan ke TNI AL Surabaya [Disenlekal, Dislitbangal, Asrena Kasal, Asdep PTE dan staf, GM PT LEN Industri dan staf] untuk melihat secara langsung kondisi Kapal Parchim untuk rencana pemasangan CMS Under Water Console. Kunjungan dilanjutkan pada kapal jenis Van Speejk dan Corvet yang diharapkan PT LEN Industri dapat mengantisipasi rencana kebutuhan dalam negeri untuk pengadaan peralatan kapal khususnya CMS.

Kapal eks hibah Jerman Timur kelas Parchim yang berjumlah 16 buah dengan kelengkapan sonar system, saat ini hanya dioperasikan untuk kapal patroli, dimana seharusnya kapal ini berfungsi untuk pendeteksian musuh melalui bawah laut. Kondisi ini telah berulang kali diupayakan oleh TNI-AL untuk dikembalikan sesuai fungsi, tetapi dikarenakan kondisi keuangan negara, maka realisasinya agak terhambat. Untuk itu telah diadakan kesepakatan dalam pemenuhan tersebut perlu sinergi program untuk memacu daya saing industri serta percepatan hasil akhir sesuai kebutuhan user. Upaya TNI-AL untuk melakukan perbaikan kapal dimaksud telah dibuktikan oleh pihak swasta nasional terutama untuk perbaikan transducer, sedangkan kemampuan PT LEN Industri untuk pengembangan CMS telah dilaksanakan melalui kegiatan yang difasilitasi oleh RISTEK sejak tahun 2008 s/d 2010.

Pengembangan CMS ini diarahkan pada kapal jenis Van Speijk, dengan pertimbangan secara fungsi kapal ini mempunyai kelengkapan yang masih memadai. Sudah barang tentu kegiatan ini perlu tahapan pencapaian bertahap yang diharapkan tahun 2009 ini hasil kerja PT LEN Industri dapat dilakukan di kapal Parchim.

Hal-hal yang perlu mendapatkan perhatian mencakup :
1) Konsep R & D CMS yang dikembangkan oleh PT.LEN Industri , perlu data based yang meliputi sonar, ownship data, speed lock dan Unit ekskusi dengan memberdayakan peralatan untuk penembakan torpedo dan Borja [CMS dlm skala luas ada bagian untuk udara, permukaan dan bawah air]. Kebutuhan untuk data based ini menjadi bagian dari kontribusi TNI-AL dan akan didukung sepenuhnya;
2) Perlu integrasi dan sinkronisasi antar kegiatan yang dilakukan oleh RISTEK, TNI-AL, Swasta nasional dan PT LEN Industri agar pemanfaatan anggaran dan output secara bertahap dapat dibuktikan;
3). Penyusunan pohon industri sebagai pijakan tahapan pekerjaan atau kegiatan akan disusun secara bersama yang nantinya dapat dipakai oleh masing-masing pihak sesuai fungsi;
4).Perlu segera diadakan koordinasi untuk penyatuan tujuan antara MABESAL [Disenlekal, Dislitbangal dan Asrena], PT BMP, PT LEN Industri dan RISTEK, dimana setiap kegiatan yang sedang berjalan perlu penyesuaian hasil akhir, dengan demikian tahun 2009 diharapkan dapat dibuktikan hasil kerja antar pihak yang lebih konkrit.
 
 
Sumber :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.