Rabu, 11 April 2012

Menggempur Tropaz

Operasi Seroja

Berbeda dengan penerjunan di Irian Barat yang tanpa data intelijen dan perlindungan udara, di Timor Timur, penerjunan pasukan Yonif Linud 328 telah dibekali data intelijen dan perlindungan udara. Pada operasi serbuan udara yang dilaksanakan pada tanggal 9 desember 1975 pukul 22.00, sebanyak 390 prajurit Yonif Linud 328 di terjunkan dengan pasukan Yonif Linud  401 sebanyak 533 prajurit, Mabrigrif Linud 17 sebanyak 9 orang, Tim Parako, Paskhas TNI AU sebanyak 158 prajurit guna bertugas untuk menguasai Bandara Internasional Baucau.

Seluruh prajurit yang diterjunkan sebanyak 18 sortie dengan pesawat Hercules C-130 berangkat dari Pangkalan Udara Kupang. Sebelum penerjunan sasaran diserang dengan pesawat pembom B-26 Invader dan OV-10 Bronco yang sekaligus berperan sebagai perlindungan udara.

Operasi pernejunan berlangsung lancar dan hanya mendapat serangan sporadis dari lawan dan Bandara Baucau pun bisa di kuasai dalam kondisi relatif utuh. Tapi karena lokasi dropping zone berbatu karang, kurang lebih seratus personil ABRI luka-luka dan satu personil Yonif Linud 328 dinyatakan hilang.

Setelah melaksanakan konsolidasi, pada 16 Desember 1975, personil Yonif Linud 328 mulai melakukan penyerbuan ke kota Vemasse yang masih di kuasai oleh lawan. Pasukan Yonif Linud 328 yang dilengkapi Meriam kaliber 76 mm dan Mortir 81 mm berhasil menguasai kota Vemasse dalam 10 hari dengan perlawanan yang sengit dari lawan.

Tapi perlawanan pasukan elit lawan, Tropaz terus berlanjut. Pasukan Yonif Linud 328 yang berada dikawasan lain Vemasse, Laleia dihujani gempuran tembakan dari pasukan Tropaz yang berada di posisi ketinggian dan berada di Manatuto. Esoknya pasukan Yonif Linud 328 segera menyusun rencana penyerbuan dan menguasai Markas Tropaz. Pertempuran merebut Markas Tropas cukup sengit sepanjang hari. Kendati melawan pasukan yang kekuatannya lebih besar dan terlatih, akhirnya pasukan Yonif linud 328 berhasil memukul mundur pasukan Tropaz. Singkat kata semua sasaran operasi tempur Yonif Linud 328 berhasil dikuasai tepat tanggal 31 Desember 1975.

Memasuki tahun baru 1976, pasukan Yonif Linud 328 terus bertempur sesuai tugas dan perintah baru dari Markas Besar. Selain bertempur, personil Linud 328 juga terlibat aktif dalam membangun komunikasi dan proses integrasi dengan masyarakat. Aktifitas yang dilakukan antara lain membuka kembali sekolah-sekolah, memberikan kursus bahasa Indonesia, membangun perekonomian rakyat dengan membangun perternakan kerbau, mengolah sawah dan lainnya.

Operasi Seroja tahap pertama selesai, pasukan Yonif Linud 328 akhirnya usai. pada tanggal 6 agustus 1976 semua personil 328 kembali ke markas di Bandung dengan melalui pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta.

Tercatat sebanyak 3 personil Yonif Linud 328 gugur dalam pertempuran, 1 personil hilang dan 100 prajurit luka-luka waktu penerjunan karena mendarat di batu karang. Tugas personil Yonif Linud 328 di Timor Timur kemudian berlanjut lagi dengan memakan korban jiwa yang jauh lebih besar.



[sumber edisi koleksi Angkasa]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.