Minggu, 13 Mei 2012

Kisah Penembak Misterius di Jayapura


 Aksi Tembak

Penembakan terjadi secara beruntun. Dari tiga korban, satu diantaranya tewas.

VIVAnews -- Aksi penghadangan dan penembakan oleh orang tak dikenal masih terus terjadi di Papua, kali ini disekitar Kampung Nafri Kota Jayapura, Minggu 28 November 2010 sekitar pukul 10.30 WIT.

Penembakan ini menewaskan seorang warga bernama Iswanto. Berdasarkan informasi yang dihimpun, Iswanto bersama istrinya Dian Novita saat itu dalam perjalanan dari Abepura ke Koya. Rencananya mereka akan menghabiskan libur akhir pekan dengan memancing.

Namun, saat berada di Kampung Nafri, tiba-tiba empat orang bersenjata api menghadang mereka dan menembakkan peluru.

Dian Novita terkena tembakan di bagian tangan kanan dan helmnya berlubang.

Sedangkan Iswanto yang ditembak dibagian dada, ia tewas seketika. Setelah menambak, kelompok tak dikenal itu menghilang masuk ke hutan.

Pasangan suami istri kemudian diusung oleh warga yang kebetulan melintas, menuju RS Abepura.

Beberapa jam kemudian, Kelompok penembak yang sama ternyata kembali muncul. Kali ini mereka menghadang dan menembak Deby Diana (26), warga Kamkey Abepura.

Deby yang menaiki sepeda motor bernomor DS 5049 AD saat itu menuju ke Pantai Holtekamp untuk berwisata. Ia tertembak di bagian lengan. Setelah melakukan aksinya, para pelaku kembali masuk hutan. Sementara korban Deby Diana saat ini di rawat di Puskesmas Koya.

Belum ada pernyataan resmi dari pihak Kepolisian terkait aksi penembakan beruntun tersebut. Polisi masih melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).

Panglima OPM wilayah Perbatasan RI-PNG, Jenderal Lambertus Pekikir belum bisa dikonfirmasi apakah kelompoknya bertanggung jawab atas aksi tersebut. Telepon genggamnya tak aktif.
 Rentetan Tembakan Itu Berjarak 10 Meter

Polisi menduga senjata yang digunakan laras panjang.

VIVAnews - Aksi penembakan di Jalan Raya Abepura - Koya, tepatnya di Kampung Nafri Jayapura, Minggu 28 November sekitar pukul 10.45 WIT, masih diselidiki polisi. Selain melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), saat ini polisi juga melakukan penyisiran.

Namun dari kesimpulan awal, kelompok orang tak dikenal itu memberondong tembakan dari jarak sekitar 10 meter.

"Hasil olah TKP, kemungkinan jarak tembak hanya 10 meter, dan dilakukan secara bertubi-tubi. Lalu setelah itu mereka kembali masuk hutan," ujar Kapolresta Jayapura Ajun Komisaris Besar Imam Setiawan di sela-sela berlangsungnya olah TKP.

Menurutnya, para pelaku yang diperkirakan lebih dari empat orang itu menggunakan senjata api laras panjang. Namun jenisnya masih diselidiki. "Dari selongsongan peluru, senjata yang digunakan laras panjang. Tapi kami belum bisa menyimpulkan jenisnya," ucap Imam.

Aksi penembakan terjadi saat lalulinta kendaraan tengah ramai terutama yang warga yang akan berwisata ke Koya dan Holtekamp. "Mereka tergolong nekat,'' tandasnya.

Mengenai pelaku, tambah Imam, masih dalam penyelidikan dan pengejaran. "Kami masih identifikasi dan belum bisa menyimpulkan siapa," katanya.

Ditanya, apakah ada kaitannya menjelang hari ulang tahun Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang jatuh pada 1 Desember, Kapolresta hanya menegaskan, masih menyelidiki.

Dalam kasus penembakan ini, polisi telah memeriksa dua orang yakni Asmad Mulub, sopir truk sampah dan Yadi, 52 tahun. [Banjir Ambarita | Papua]
 Penembak Misterius di Jayapura Bergerombol

"Kami masih menyisir di sekitar lokasi, mencari para pelaku," kata polisi.

VIVAnews - Serangkaian penembakan misterius di Jayapura, Papua, diduga dilakukan sebuah kelompok yang berjumlah empat orang. Penembak ini menyasar sejumlah warga yang sedang melintasi jalan antara Abepura dan Koya, Jayapura, tepatnya di Kampung Nafri.

Polisi belum bisa menyimpulkan siapa keempat penembak misterius yang beraksi pada Minggu 28 November 2010 pukul 10.45 Waktu Indonesia Timur itu.

''Kami masih menyisir di sekitar lokasi, mencari para pelaku, jadi belum bisa menyimpulkan kelompok mana dan apa motifnya, tapi yang jelas mereka bersenjata,'' ujar Kepala Kepolisian Resor Kota Jayapura Ajun Komisaris Besar Imam Setiawan.

Kesimpulan sementara, mereka lebih dari empat orang dan kemungkinan menggunakan senjata api laras panjang. ''Karena tembakan bertubi-tubi, mereka diduga kuat menggunakan senjata api laras panjang,'' kata Imam.

Upaya pengejaran masih dilakukan di sekitar hutan di lokasi terjadinya penembakan, dan semua jalan menuju ke sana sedang diawasi secara ketat.

Ditanya apakah ada kaitan menjelang HUT OPM yang jatuh pada 1 Desember, Kapolresta kembali menegaskan, ''Kami belum tahu secara pasti dari kelompok mana, karena masih dilakukan upaya pengejaran, tapi yang pasti mereka bersenjata."

Peristiwa penembakan ini terjadi beberapa kali menimpa sejumlah orang yang berbeda. Antara lain yang terkena tembak Alex Nongka, Vernal Nongka, Bahar dan Riswandy Junus, yang keempatnya kelahiran luar Papua.
 Korban-korban Penembak Misterius di Jayapura

Satu tewas dan lima orang lain luka-luka akibat serangkaian penembakan ini

VIVAnews - Serangkaian penembakan misterius di Jayapura telah menewaskan satu orang dan beberapa lainnya luka-luka. Dua sepeda motor dan sebuah mobil juga ikut menjadi sasaran kebrutalan gerombolan yang diduga bersenjata laras panjang itu.

Berikut nama korban dalam penembakan yang terjadi pada Minggu 28 November 2010 ini :

1. Alex Nongka
Lahir: Manado 12 November 1965.
Luka tembak di lengan kanan.

2. Vernal Nongka
Lahir: Manado 12 Oktober 2000.
Luka tembak jari tengah kiri.

3. Bahar
Lahir: Bone 5 Oktober 1945
Luka tembak di atas tangan kanan.

4. Riswandy Junus
Lahir: Ternate, 18 Agustus 1975
Meninggal dunia.

5. Dian Novita (istri Riswandy)
Luka tembak di tangan kanan.

6. Deby Diana (26 tahun)
Luka tembak di lengan kanan.

Kronologi aksi penembakan Riswandy bersama istrinya Dian Novita terjadi saat mereka melintas dengan sepeda motor dari arah Abepura hendak menuju Koya. Pasangan ini ke berencana ke Koya untuk memancing. Namun, setibanya di sekitar Kampung Nafri, tiba-tiba dihadang 4 orang dengan senjata api.

Empat orang tak dikenal itu kemudian menembak pasangan suami istri itu. Dian Novita terkena tembakan di bagian tangan kanan dan helm yang dipakainya berlubang. Sedangkan Riswandy ditembak di bagian dada dan saat itu juga tewas di tempat.

Setelah menembak, kelompok tak dikenal itu menghilang masuk ke hutan. Sementara pasangan suami istri kemudian diusung oleh warga yang kebetulan melintas, menuju RS Abepura.

Tidak berapa lama kemudian, Empat orang tak dikenal dengan senjata api itu ternyata kembali melakukan penghadangan dan penembakan. Kali ini terhadap Deby Diana 26 Tahun, warga Kamkey Abepura. Ia saat itu hendak berwisata ke Pantai Holtekamp dengan sepeda motor dengan nopol DS 5049 AD.

Deby ditembak di lengan kanan. Setelah menembak, para pelaku kembali menghilang di tengah hutan. Sementara korban Deby Diana saat ini di rawat di Puskesmas Koya.

Tidak lama berselang kelompok bersenjata itu kembali menembaki mobil yang melintas. Salah satunya mobil berisi Alex Nongka dan Vernal Nongka. Setelah menembak, mereka kemudian menghilang dan tak muncul lagi.

Atas serangkaian kasus penembakan ini, polisi telah memeriksa dua orang yakni Asmad Mulub, sopir truk sampah dan Yadi, 52 tahun. Polisi sendiri belum bisa menyimpulkan siapa pelaku penembakan ini. [Banjir Ambarita | Jayapura]

[sumber Vivanews]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.