Kamis, 31 Mei 2012

Skadron Udara 45 - Helikopter Angkut VIP/VVIP

 Skadron angkut khusus VIP/VVIP

Skadron Udara 45 merupakan Skadron angkut khusus VIP/VVIP yang dalam operasionalnya menggunakan pesawat jenis helikopter/ rotary wing. Berada di bawah Wing I Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta yang menyelenggarakan pembinaan dan penyiapan satuan dijajarannya. Berdasarkan pertimbangan dan kebijakan pimpinan TNI, telah disetujui dan disahkan bersama pembentukan Skadron 45 Helikopter VIP/VVIP yang berkedudukan di Lanud Halim Perdanakusuma dengan Peraturan Panglima TNI Nomor : Perpang/19/III/2011 tentang Persetujuan dan Pengesahan Pembentukan Skadron 45 Helikopter VIP/VVIP.

Selanjutnya ditindaklanjuti dengan Peraturan KASAU Nomor : Perkasau/44/VI/2011 tentang pembentukan Skadron Udara 45. Hal ini disambut dengan antusias oleh segenap insan TNI Angkatan Udara dengan ditandai peresmian oleh KASAU pada tanggal 11 November 2011 di hanggar yang juga baru didirikan ini. Akhirnya diresmikanlah satu lagi skadron udara yang mendukung pelaksanaan tugas-tugas Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma.

Lanud Halim Perdanakusuma merupakan satuan pelaksana Koopsau I yang bertugas menyiapkan dan melaksanakan pembinaan serta pengoperasian seluruh satuan dalam jajarannya, pembina potensi dirgantara dan menyelenggarakan dukungan operasi bagi satuan lainnya. Membawahi beberapa skadron udara yaitu skadron udara 2, 17, 31. Dalam perkembangannya, skadron udara 45 merupakan langkah maju dari Skadron Udara 17 yang selama ini mengoperasikan beberapa jenis pesawat VIP/VVIP baik jenis fixed wing maupun rotary wing. Sehingga Skardon Udara 45 merupakan optimalisasi skadron angkut VIP/VVIP khususnya helikopter (rotary wing).

Berdasarkan Keputusan KASAU Nomor Kep: 26/ PKS/ 2011 tentang pemberhentian dan pengangkatan dalam jabatan di lingkungan TNI AU tanggal 01 Nopember 2011, maka saat ini Komandan Skadron Udara 45 dipercayakan kepada Letkol Pnb Muzafar, yang menurut pengakuannya, pada awalnya tidak dapat mempercayai penugasan ini, namun sesegera mungkin hal ini diakuinya merupakan tanggungjawab yang patut diembannya dengan bersungguh-sungguh hati. Alasan mengapa adanya keraguan sebab kabar tentang pembentukan skadron ini sudah ada sejak tahun 2000 dan baru terealisasi tahun 2011 ini. “Jadi sempat menggaung dan kemudian surut lagi”, demikian ujarnya.

Sehingga akhirnya tahun 2011 ini, pimpinan melaksanakan pembagian tugas antara skadron udara pesawat VIP/VVIP jenis fixed wing maupun rotary wing/ Helikopter. Hal ini tentu saja disambut dengan gembira oleh para professional yang mengabdikan diri dan hidupnya bagi kemajuan TNI Angkatan Udara.
 Skadron Udara 45 pemeliharaannya dibawa Sekneg.

Dari wawancara secara langsung dengan kadet lulusan AAU tahun 1995 ini, dapat diketahui ciri khas yang menjadi keunikan tersendiri dari Skadron Udara ini dibandingkan dengan skadron udara lainnya. Bahwa secara keseluruhan pemeliharaannya berada dibawah penanganan Kementerian Sekretariat Negara bahkan pengoperasian pesawat dibawah koordinasi Sekretariat Militer Presiden.

Banyak suka maupun duka yang dialami Komandan yang mengawaki 56 personel ini, selama mengabdikan diri di lingkungan kerja yang mengikuti jadwal kegiatan orang nomor satu di republik ini.

Skadron udara ini hanya khusus digunakan untuk Presiden maupun Wakil Presiden saat mengadakan kunjungan kerja di daerah-daerah di pelosok Indonesia yang terkenal sebagai Negara kepulauan di bentangan garis khatulistiwa ini.

Dan Skadron Udara 45 Letkol Pnb Muzafar
Secara garis besarnya, sebelum kedatangan RI 1 maupun RI 2, daerah disurvei terlebih dahulu oleh Paspampres sedangkan di Lanud oleh anggota Base-Ops Lanud untuk keamanan lokasi pendaratan. Ini merupakan program tetap yang senantiasa dilakukan menyambut kedatangan pejabat Negara. Untuk meyakinkan tempat tersebut aman bagi pendaratan. H-2 dilakukan tes pendaratan oleh Helikopter, sehingga H-1 daerah tersebut steril dan aman untuk didarati pesawat helicopter yang membawa Kepala Negara dan pejabat setingkat.

Disamping itu, masih banyak lainnya tugas-tugas yang dilakukan oleh Skadron Udara 45, selain melaksanakan operasi dukungan udara namun juga dalam keadaan darurat melaksanakan SAR (Search and Rescue) terbatas. Demikian ujar Komandan kelahiran Malang asli anak Madura ini.
 Arti dan makna lambang Skadron Udara 45

Keistimewaan Skadron Udara 45 yang sedemikian rupa inilah yang menjadikannya patut dibanggakan. Apalagi tunggul Skadron Udara 45 telah mencerminkan hal itu. Tunggul Skadron Udara 45 memiliki dua sisi dengan gambar yang sama. Dapat dilihat dari berbentuk persegi panjang, dengan inti lambing berbentuk perisai. Ukurannya 58 cm x 42 cm. Warna dasar tunggul biru langit melambangkan kekhasan matra yang menggunakan media udara dalam melaksanakan setiap penugasan.

Lebih lanjut ujar Danskadron Udara 45 ini, Isi dan arti gambar sangat mewakili kekhasan skadron udara ini. Perisai melambangkan pelindung bangsa dan Negara dari setiap ancaman musuh, sedangkan burung merpati bermahkota melambangkan sarana angkut VIP/VVIP Lanud Halim Perdanakusuma yang setia kepada bangsa dan Negara. Angka 45 melambangkan legalitas Skadron Udara 45 Helikopter Angkut VIP/VVIP Lanud halim Perdanakusuma. Benteng melambangkan Skadron Udara 45 sebagai benteng Negara, lima bintang melambangkan skadron udara 45 menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila. Dan bola bumi melambangkan Skadron Udara 45 siap melaksanakan tugas menjangkau setiap wilayah.
 Profesionalisme awak Skadron Udara 45

Hebatnya lagi, seluruh penerbang yang ada, baik di Skadron Udara 17 maupun di Skadron Udara 45 merupakan penerbang-penerbang dengan kualifikasi lulusan Luar Negeri. Sebab belajar dan dilatih langsung di Prancis, tempat dimana datangnya pesawat Helikopter VIP/VVIP ini, tepatnya di kota Marseille, Prancis.

Latihan-latihan yang dilaksanakan meliputi banyak hal seperti latihan Type Raiting pesawat AS 332 L2 Super Puma; latihan uji fungsi atau Maintenance Check Flight Course serta Instructor Pilot Course, ditambah dengan latihan rutin simulator selama dua minggu bagi penerbang atau tergantung anggaran yang tersedia setiap tahunnya.

Perawatan pesawat dilaksanakan secara rutin pula. NAS 332 L1 Super Puma dirawat oleh personel PT DI dibawah supervisi Skadron Teknik 042 Bogor; sedangkan AS 332 L2 Super Puma dirawat oleh personel ESEA (Eurocopter South East Asia) yang berkedudukan di Singapura dibawah supervisi Skadron Teknik 024 Bogor.

Skadron Udara 45 sejak diresmikan pada bulan November tahun 2011 ini, tidak surut dalam pengabdiannya yang tiada henti. Akhir-akhir ini disibukkan dengan adanya KTT ASEAN serta belum lama ini beruntunnya bencana alam yang menimpa daerah-daerah di Indonesia. Semua ini membutuhkan kesiapan maupun kesigapan yang tiada surut dari setiap anggota personel Skadron Udara 45 Lanud Halim Perdanakusuma.

Dalam usia yang masih muda ini banyak hal yang menjadi skala prioritas bagi Skadron Udara 45 yakni pembuatan SOP serta penyusunan silabus latihan awak penerbang bagi skadron udara yang memiliki moto “Swandana Ahingani” yang artinya Skadron Udara 45 Helikopter Angkut VIP/ VVIP Pangkalan TNI Angkatan Udara Halim Perdanakusuma mengandung makna melaksanakan tugas dengan penuh kepercayaan.
(pralangga.org)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.