Sabtu, 09 Juni 2012

Afsel Ingin Gandeng RI Kembangkan Industri Strategis

Berita Armabar

Panser Pindad (foto audryliahepburn)
JAKARTA, suaramerdeka.com - Afrika Selatan berkeinginan menggandeng Indonesia untuk mengembangkan kerjasama industri strategis. Keinginan itu mencuat dalam kunjungan Paramount Group, sebuah perusahaan berskala global yang bergerak dalam bidang industri pertahanan berbasis di Afrika Selatan, ke Indonesia (5-6/6).

“Kunjungan Paramount Group ke Indonesia bertujuan untuk menjajaki kemungkinan terbentuknya kerja sama dan kemitraan di bidang industri strategis dengan pihak Indonesia serta membentuk kerja sama bisnis dan teknik yang saling menguntungkan melalui proses alih teknologi dan penelitian dan pengembangan,” demikian rilis yang dikeluarkan Direktorat Afrika Kemlu, Jumat (8/6).

Delegasi Paramount Group diwakili oleh direksi dan pimpinan manajerial, yang dipimpin oleh John Craig, Under CEO, Paramount Group.

Dalam kunjungan ke PT. Pindad dan PT. Dirgantara Indonesia, delegasi Paramount Group yang didampingi oleh Direktorat Afrika dan pejabat fungsi ekonomi KBRI Pretoria menyatakan Indonesia memiliki potensi yang cukup besar untuk memperdalam dan memperluas bisnis dalam produk industri peralatan militer dan keamanan. Selain itu dinyatakan bahwa Indonesia juga terlibat aktif dalam kegiatan peace keeping forces untuk perdamaian global.

Dengan modalitas demikian, Paramount Group memiliki keinginan untuk memperluas jaringan akses kerja sama industri dan teknologi dengan Indonesia. Lebih lanjut, Paramount Group juga ingin menjadikan Indonesia sebagai basis pengembangan produk industrinya di kawasan Asia Tenggara.

Menanggapi tawaran kerja sama dari Paramount Group tersebut, direksi PT. Pindad dan PT. Dirgantara Indonesia mengemukakan bahwa Paramount Group menawarkan kontinuitas kerja sama yang bersifat jangka panjang melalui mekanisme pendanaan yang teratur dan tidak menekankan hanya pada proses jual-beli serta profit semata.

Oleh karena itu, kunjungan ini merupakan sarana dan wadah yang baik untuk memulai langkah awal kerja sama, sehingga ke depan Indonesia dapat mengembangkan sayap lebih jauh melalui kemitraan strategis dengan pihak yang tepat dan berdaya guna optimal. ( Rifki / CN34 / JBSM )(suaramerdeka)
 Gallery Produk Paramount Group 

 Marauder MPV. (Foto Paramount Group)
Matador MPV. (Foto Paramount Group)
Mbombe. (Foto Paramount Group) 
Ahrlac - Reconnaissance Aircraft (Foto Paramount Group)

 Afrika Selatan Terus Jajagi Kerjasama Industri Strategis Dengan Indonesia

 Marauder MPV. (Foto Paramount Group)
Untuk kedua kalinya misi usaha Afrika Selatan yang bergerak dibidang industri berteknologi tinggi melakukan kunjungan ke Bandung pada tanggal 5-6 Juni 2012 guna menjajagi kerjasama teknologi dan industri strategis dengan Indonesia dibidang kemiliteran dan kedirgantaraan (misi sebelumnya dilakukan oleh perusahaan Denel corp ditahun 2011).

Misi usaha ini memiliki arti penting serta memberikan bobot tersendiri untuk kemajuan kerjasama RI - Afrika Selatan dibidang Iptek.

Paramount Group adalah salah satu perusahaan industri alusista termaju di kawasan Afrika yang cukup dikenal karena memiliki keunggulan teknologi dibidang pertahan dan kedirgantaraan. Dalam kunjungannya ke Bandung, Paramount Group telah mengadakan pertemuan dengan PT. Pindad dan PT. Dirgantara untuk menjajagi pembentukan kerjasama industri strategis.

Dari pertemuan dengan PT. Pindad, telah dicapai keinginan bersama dari kedua pihak untuk melakukan kerjasama dalam pembentukan joint production dan pengembangan produk peralatan kendaraan militer anti teroris.

Paramount dan PT. Pindad telah ada keinginan bersama untuk melakukan kerjasama dalam pengembangan dan joint production kendaraan militer anti teroris.

http://www.paramountgroup.biz/uploads/assets/picture/800_600_scale/Events/AHRLACLaunch/New/Ahrlac+Graphic+Rend1.jpg
Ahrlac - (Foto Paramount Group)
Dalam hal ini, pihak paramount bersedia untuk memberikan bantuan teknik berupa peralatan dan tenaga ahli, sekaligus pendanaan produksi. Sementara pertemuannya dengan PT. Dirgantara Indonesia, telah dihasilkan suatu kegiatan bersama kedua pihak untuk melakukan rancang bangun produksi bersama unmanned aerial vehicle (UAV) atau pesawat tanpa awak yang di perlukan untuk pengintaian wilayah perbatasan. Jika berhasil, produk UAV nantinya akan dipasarkan untuk kawasan asia tenggara dimana Indonesia menjadi basis produksi dan pemasaran di kawasan.

Paramount juga menyepakati untuk kerjasama memberikan jasa maintenance bagi semua produk industri strategis yang dihasilkan dari kedua perusahaan Indonesia tersebut.

Dapat ditambahkan bahwa pertemuan di PT. Pindad Bandung delegasi Paramount Group yang dipimpin oleh Mr. Jhon Craig (Director of Enginerring Development) telah diterima oleh DR. Ade Bagja (Kabid senjata PT. Pindad) yang didampingi oleh sejumlah pejabat PT. Pindad terkait, sementara itu pada waktu pertemuan di PT. Dirgantara Indonesia, delegasi tersebut diterima oleh saudara Ditta Andoni Jafri (Direktur Pengembangan Produksi) yang juga didampingi pejabat PT Dirgantara terkait, dan dari unsur kemlu ikut mendampingi adalah pejabat dari Dit Afrika, dan pejabat fungsi ekonomi KBRI Pretoria.

Menurut rencana delegasi Paramount tersebut a.l juga akan melakukan pertemuan di kementrian perdagangan, kementrian industri, istansi keamanan dan pertahanan serta kunjungan kehormatan di Kemlu RI, dan kembali ke Afsel tanggal 12 Juni 2012.(Kemlu)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.