Sabtu, 16 Juni 2012

Penangkapan Mako Tabuni

 Pelaku Penembakan Dibekuk, Coba Rampas Senjata

Mako Tabuni
JAKARTA – Aparat Kepolisian Daerah Papua, Kamis (14/6) pagi berhasil melumpuhkan seorang pelaku aksi penembakan yang terjadi beberapa hari terakhir ini di wilayah paling timur Indonesia itu. Pelaku yang berinisial MT itu dilumpuhkan petugas karena berupaya melakukan perlawanan dan ingin merampas senjata polisi.

"Senjata anggota (coba) dirampas. Kita lakukan langkah-langkah penegakan hukum lebih keras sehingga terpaksa dilumpuhkan, dengan inisial MT," kata Kapolri Jendral Timur Pradopo, Kamis (14/6) di Gedung DPR, Senayan, Jakarta. Pasca penangkapan itu polisi langsung melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).

Timur menegaskan, polisi juga menemukan sebuah senjata laras pendek dengan 18 butir peluru di TKP. Sebelumnya terkait peristiwa penembakan di Papua, Polri sudah menahan tiga tersangka CW, MS dan TS yang diduga rekan-rekan MT.

“Itu kaitannya dengan masalah pembakaran mobil pada 22 Mei dan kemudian ada juga yang kaitannya dengan tertembaknya warga negara Jerman. Sejauh ini tiga orang sudah kami amankan,” kata Timur.

Dia menegaskan, saat ini situasi sudah dikendalikan oleh Polda Papua. Polri tetap melakukan penyelidikan lebih intensif. "Saya kira kita belum bisa menyampaikan tiga tersangka yang sudah ditahan. Tunggu hasil penyelidikan," jelasnya. (boy/jpnn)
 Pentolan KNPB Ditembak Mati Polisi

Massa Mengamuk, Ruko, Mobil, Motor Dibakar
Masyarakat berusaha memadamkan api setelah massa KNPB yang mengamuk dan membakar ruko dan kendaraan bermotor di Perumnas 3 kemarin. Foto: Marthen Boseren/Cenderawasih Pos
JAYAPURA - Aparat kepolisian menembak mati Wakil Ketua I Komite Nasional Papua Barat (KNPB) Musa Mako Tabuni (32th) di Perumnas III- Waena, Distrik Heram, Kota Jayapura, Kamis (14/6) pagi. Akibat penembakan ini membuat marah anggota dan para pendukung KNPB, mereka kemudian melampiaskan kemarahannya dengan menganiaya warga, merusak dan membakar beberapa ruko, warung, mobil dan duapuluhan motor di sekitar TKP. Menurut informasi yang dihimpun Cenderawasih Pos (Grup JPNN) dari saksi mata warga sekitar mengatakan, sekitar pukul 07.30 Ketua I KNPB Mako Tabuni hendak makan pinang di depan pangkalan ojek Perumnas III Waena.

Tak lama kemudian, aparat kepolisian dengan menggunakan mobil Daihatsu Taff warna hitam dan Avanza berwarna silver tiba- tiba berhenti dan beberapa aparat kepolisian menemui Mako Tabuni untuk menangkapnya. Lalu kemudian dilakukan upaya penangkapan, tetapi ada perlawanan, dan apart kemudian melepaskan 6 kali tembakan kearah Mako Tabuni hingga tidak berdaya. Aparat kemudian mengankat korban ke dalam kendaraan untuk dilarikan ke rumah sakit.

Menurut versi polisi, seperti disampaikan Kapolda Papua Irjen Pol Drs. Bl. Tobing ketika dikonfirmasi, membenarkan adanya penangkapan terhadap Mako Tabuni yang berujung dengan penembakan terhadapnya hingga meninggal dunia.

"Ya kami terpaksa melumpuhkannya yang mencoba melawan petugas yang hendak menangkapnya," ungkap Kapolda dalam jumpa Persnya di Aula Mapolda, Kamis (14/6) usai penggerebekan Asrama Rusunawa milik Universitas Uncen yang berlokasi di Waena.

Kapolda mengatakan penangkapan ini bermula pukul, 09.30 Wit anggota tim khusus Reskrim Polda Papua mendapat informasi tersangka (Mako Tabuni) dengan jumlah 7 kasus, diantaranya kasus pengerusakan, penghasutan dan beberapa kasus lainnya berada di Jalan Kamp Wolker Perumnas III Waena bersama dengan 3 temannya.

"Saat itu anggota yang mendapat dia di TKP langsung menemuinya. Saat ditemui lalu terjadilah dialog antara MT dengan anggota. Dan saat itu salah satu anggota mengatakan bahwa MT akan ditangkap dan MT meminta surat penangkapannya," jelas Kapolda yang selama jumpa pers mengisialkan nama Mako Tabuni dengan MT.

Usai memberikan surat penangkapannya, menurut Kapolda, Mako Tabuni mencoba melawan dan kemudian melarikan diri dan salah satu anggota mengejar dan terjadi perlawanan. Dikatakan, saat itu Mako Tabuni berhasil merampas senjata anggota. "Karena anggota melihat MT sedang mengarahkan senjatanya kepada anggota, sehingga anggota yang lain memberikan peringatan ke atas, namun MT tetap tidak menghiraukannya, sehingga anggota menembaknya," papar Kapolda.

Setelah mendapat tembakan di bagian paha dan punggung, korban sehingga tersungkur. Anggota langsung membawa mako Tabuni ke dalam mobil dan di larikan ke rumah sakit Bhayangkara. Hanya saja ketika dalam perjalanan tepatnya pukul 10.10 Wit, Mako Tabuni sudah meninggal dunia.

Mako yang sudah dibawa ke rumah sakit, tim Dokter memeriksanya dan ditemukan 1 puncuk senjata api laras pendek jenis Taurus No Seri 915682, No Body XK 255565 dan di dalamnya tersebut berisi peluru 6 butir kaliber 38, senpi yang di duga milik Anggota Polri Briptu Hendra anggota Polres Kerom yang hilang pada tahun 2010 di rumahnya. Serta di dalam tasnya ditemukan 16 butir peluru kaliber 38 masih utuh. Sedangkan di dalam noken ditemukan 1 selongsong peluru.

"Saat ini senpi sudah dibawa ke tim labfor Mabes untuk selanjutnya disamakan dengan proyektil dari aksi penembakan yang terjadi selama ini di Jayapura. Semoga saja benar, Sebab bila ini benar maka dipastikan kita akan mengungkap teman-temannya yang lain," kata Kapolda.

Namun, ungkap Kapolda, akibat dari penangkapan Mako Tabuni oleh Tim Sus, massa atau kelompok KNPB mengamuk dengan membakar sejumlah ruko dan mobil, motor, di sekitar Perumnas III dan Expo Waena. Selain itu juga melakukan penganiayaan terhadap 4 warga sipil yang sedang melintas.

"Penangkapan ini situasional, karena penangkapan dia itu tidak kami rencanakan di TKP. Sebab kemarin kami juga sudah berencana menangkapnya di tempat yang lain. Hanya saja kemarin hujan. Lalu anggota yang mendapat kabar bahwa Mako akan keluar dari markasnya, maka dari itu anggota mengejarnya. Hanya pada saat penangkapan MT terpaksa di lumpuhkan. Lalu ada kelompok massa yang datang melakukan pengerusakan membabi buta di Perumnas," katanya.

Dimana akibatnya ada puluhan motor, mobil dan beberapa kios terbakar. Selanjutnya ada empat warga sipil yang dianiaya, yang mana ke empatnya saat ini sudah dirawat di rumah sakit.

Sedangkan dari aksi penangkapan Mako Tabuni, pihak kepolisian juga merazia sejumlah lokasi di belakang kampus Uncen yaitu di Asrama Rusunawa, dan di dalamnya ditemukan banyak dokumen perjuangan tokoh Papua merdeka, dokumen KNPB, senjata api laras pendek, laras panjang, puluhan panah, beberapa parang, kampak, pisau, linggis dan bendera bintang gejora.

Pada kesempatan itu, Kapolda Papua Irjen Pol Drs. Bl. Tobing menegaskan bahwa Mako Tabuni ini terlibat dalam aksi terror yang belakangan ini terjadi di Jayapura. " Ada 7 aksi yang di lakukan oleh MT, yaitu penembakan terhadap Warga Asing (Jerman) di Pantai Base G, diduga kasus penganiayaan dan pembunuhan serta pembakaran mobil yang terjadi di kuburan Waena,"ungkap Kapolda.

"Lalu diduga dalam kasus penembakan terhadap seorang pelajar di otonom Kotaraja. Diduga penembakan terhadap anggota TNI di Entrop dekat bengkel Surabaya. Diduga penembakan 2 orang pemuda di Jalan Sam Ratulangi. Diduga penembakan seorang PNS di belakang kantor Walikota dan di duga penembakan seorang Security di halaman Uncen," papar Kapolda.

Kapolda juga menambahkan masih ada 8-9 nama lain yang akan menjadi target penangkapan pihak kepolisian yang merupakan dalang aksi terror penembakan yang terjadi di Jayapura Kota ini.

"Kami optimis pasti akan menangkap dan mengungkap siapa dalang dari aksi terror yang terjadi di Jayapura Kota ini. Semoga dari senjata yang ditemukan dari MT itu bisa menjadi petunjuk untuk kami mengungkap semua aksi-aksi penembakan ini," ujarnya.

Sedangkan terhadap masyarakat, Kapolda meminta untuk tidak panik atau pun resah atas perbuatan kelompok-kelompok ini. Selain itu pihaknya juga akan mengamankan seputar lokasi penangkapan MT.

"Kami minta dukungan masyarakat untuk mengungkap kasus ini. Kami juga minta untuk masyarakat tidak melakukan gerakan-gerakan tambahan yang merugikan diri sendiri. Yang penting masyarakat jangan malah terpancing atau menambah situsi menjadi tidka baik," katanya.

Di singgung terkait di temukan adanya seragam TNI Kodam XVII Cenderawasih, apakah keterlibatannya" Ini masih dalam penyelidikan, dari mana baju seragam TNI ini, apakah ada sangkut pautnya dengan kelompok ini pemiliknya. "Untuk seragam TNI masih dalam penyelidikan. Tapi untuk seragam yang lainnya adalah milik seragam tentara dari luar Indonesia. Dan seragam itu banyak dijual belikan," ujarnya.

Sementara itu dari pantauan Cenderawasih Pos langsung dari lapangan, sekitar pukul 09.40 WIT, usai penambakan yang nemewaskan Mako Tabuni, di sepanjang Jl Campwolker, Perumnas II, Kelurahan Yabansai, Distrik Heram telah terjadi aksi pemalangan jalan dan pembakaran toko-toko, Mobil dan Mobil yang dilakukan oleh massa anggota dan pendukung KNPB yang tidak terima terhadap penangkapan dan penembakan terhadap Mako Tabuni oleh pihak keamanan. Ada warga yang dianiaya, beberapa rumah dan ruko, warung, mobil dirusak dan dibakar. Juga duapuluhan motor dibakar disekitar TKP.

Salah satu warga Perumnas III Waena Jayapura yang tak mau mentebutkan namanya asli ketika ditemui Cnderawasih Pos mengatakan kerugian yang dialami yakni mobil innova, motor 2 buah, mesin foto copi, dan lamari kaca serta kaca rumah dan semua jualan yang didagangkan habis diobrak-abik oleh masa KNPB.

Tiga orang warga dilaporkan menjadi korban penganiayaan massa adalah, Andi Pariang, putus lengan kanan dan leher terkena bacokan parang di Expo Waena, Jafar Mahasiswa Uncen mengalami luka bacok di kepala dan Haris, mengalami luka bacok di tangan kanan. Kedua korban, Jafar dan Haris langsung dievakuasi ke RS Bayangkara, sedangkan Andi Pariang langsung dibawa ke RSUD Dok II, akibat luka bacok yang dialaminya cukup serius. Warga di sekitar Perumnas I, II, III dan sekitar Expo ketakutan dan bersembunyi dalam rumah. Ada juga warga yang lari ketakutan menuju arah Waena. Setelah kelompok yang mengamuk itu pergi, pukul 10.28 WIT, sebagian masyarakat di Perumnas III berusaha memadamkam api dengan menggunakan alat seadanya sperti ember, selang air dan peralatan apa adanya.

Kemudian sekitar 1 jam kemudian, atau sekitar pukul 10.50 WIT, barulah sebanyak 1 pleton Anggota Polsekta Abepura yang dipimpin oleh Kapolsekta AB tiba di TKP dengan menggunkan 1 truk Polisian untuk mengamankan situasi di TKP. Lalu di susul 1 pleton Dalmas Polresta dengan menggunakan Truk menuju ke arah kantor Rektor Uncen atas, untuk mengamankan dan menyelamatkan mahasiswa yang berada terjebak didalam kampus Uncen.

Sekitar pukul 11.00 WIT sekitar III pleton anggota dalmas Polresta yang dipimpin oleh Wakapolda Papua Brigjen Pol Paulus Waterpau dan Kapolresta AKBP Alfred Papare tiba di Putaran Taxi Perumnas III dengan menggunkan 3 unit Truk Kepolisian. Pada pukul 11.09 WIT anggota Dalmas Polresta berhenti didepan fakultas Teknik Kampus Uncen dan melanjutkan perjalanan menuju belakang Rusunawa Perumnas III.

Lalu pukul 11.16 WIT Sekitar 1 Kompi Yonif 751/Raider dibawah pimpinan Letkol Inf Rano Tilar (Dandim 1701/Jypr) tiba di Putaran Taksi Perunas III dan lansung bergerak menuju ke arah Asrama Rusunawa. Pukul 11.23 WIT Kapolresta bersama anggotanya tiba di Asrama Rusunawa dan meminta kepada penghuni Rusunawa untuk keluar dari kamar, lalu sekitar 100 orang penghuni Asrama Rusunawa dikumpulkan didepan Asrama Rusunawa.

Pada pukul 11.26 WIT Kapolresta berhasil mengamankan Asrama lalu memberikan pengarahan kepada penghuni Asrama Rusunawa yang intinya meminta kepada penghuni Asrama Rusunawa untuk membantu pihak Kepolisian menangkap pelaku yang melakukan pengrusakan, serta meminta kepada penghuni untuk menyerahkan sajam berupa, panah, parang dan tombak ke pihak kepolisian.

Dan kemudian pukul 11.40 WIT pihak Kepolisian dan dibantu penghuni Asrama melakukan penggeledahan Satjam di kamar-kamar penghuni Asrama Rusunawa. Kemudian pihak kepolisian menyatakan pukul 12.00 WIT situasi sudah kondusif atau benar-benar di kuasai pihak kepolisian.

Akibat penembakan terhadap Mako Tabuni, penganiayaan warga, pengrusakan dna pembakaran ruko, rumah, warung, mobil dan motor di Waena dan sekitarnya membuat kepanikan warga Waena, Abepura, Kotaraja dan sekitarnya. Suasana kota jayapura, terutama di Waena, Abepura dan Kotaraja sempat lenggang dari pagi hingga sore.

Warga memilih tetap dalam rumah, anak-naka sekolah dipulangkan lebih awal, pusat-pusat perekonomian, swalayan, supermarket, toko dan kios ditutup pada siang kemarin. Hany beberapa saja yang tetap buka.

Hingga tadi malam, warga was-was dengan kondisi yang ada. Jalan-jalan utama di Kota Jayapura lenggan. Tidak banyak kendaraan lalu lalang.(ro/ren/mud/cr-176/cr-1 79)(jpnn)
 Inilah Data Korban Kisruh Papua

Sejumlah barang bukti yang diamankan aparat setelah pimpinan KNPB Mako Tabuni tewas tertembak. Foto: Marthen Boseren/Cenderawasih Pos

Yang Di Tembak Aparat Kepolisian

1. Ketua I KNPB, Mako Tabuni ditembak mati oleh aparat kepolisian. (data polisi).
2. Adik dari Ketua I KNPB, Yulius Tabuni ditembak di bagian kaki dan dirawat di rumah sakit Bhayangkara. (belum ada keterangan resmi oleh pihak kepolisian).

Korban Sipil Yang Dianiaya Massa

1. Edi Karapa (39) Staf Dosen FKM Uncen, mengalami luka bacok pada kepala belakang, luka tusuk pada tangan kanan, luka panah kaki kanan, kabarnya korban meninggal dunia. (belum ada keterangan resmi oleh pihak kepolisian atas meninggalnya).
2. Indra Irianto (18) mengalami luka lenganan kanan patah, luka robek pada leher kanan, dan dagu serta tangan kini, sementara menjalani operasi di rumah sakit Dok II Jayapura.
3. Zafar Marzuki (27) belum di ketahui keadaannya dan saat ini masih dirawat di RS Bhayangkara.
4. Abdul Azis belum di ketahui keadaannya dan saat ini masih di rawat di RS Bhayangkara.

Kerugian

1. Mobil Sebanyak 4 Unit diBakar dan 2 Di Rusak
2. Motor Sebanyak 26 Unit dbkar
3. Ruko Sebanyak 6 Petak dibakar
4. Warung Sebanyak 3 Petak diRusak
5. Barang-Barang Dagangan Terbakar
6. Serta Penjarahan Aset atau harta benda milik warga
7. 1 Unit Mesin ATM Mandiri diRusak
Hingga saat ini kerugian belum bisa di taksir

Barang Bukti Yang Disita Dari Asrama Rusunawa

- 2 parang
- 2 buah senapan angin
- 1 buah pistol
- 1 buah bom mlotov
- 1 buah golok
- 4 buah pisau
- 40 buah anak panah
- 5 buah busur
- 5 Buah ketapel
- 10 buah tas gendong
- 1 Buah Pasang Sepatu PDL
- 1 buah Bendera KNPB (1 x 2 meter)
- 8 buah pasang pakaian loreng & 1 buah baju Loreng (disuduk kanan terdapat gambar bendera BK dgn disablon)
- 1 buah Borgol
- 1 buah Pipa besi
- 2 Buah Bendera BK ( 1x1,5 Meter & 10 x 20 cm)
- 3 buah Kampak
- 2 buah cerulit
- 1 buah Buku yg berjudul Tindakan Pilihan Bebas
- 3 buah Laptop, 2 buah Hardis & 1 buah Kamera Dizital
- 1 Buah Baret Hijau
- 1 Buah Noken
- 3 Buah Petasan Roket
- 1 buah pakaian Loreng TNI-AD pangkat Prada (An. Anton Siswa Secata)
- Sekitar 30 buah Dokumen KNPB
- 1 Buah bendera Autralia (0,5 x 1,5 Meter)
 Penembakan di Papua Gunakan Senjata Modern

Ilustrasi Pistol Taurus
JAKARTA – Pelaku serentetan aksi penembakan di Papua diyakini menggunakan senjata modern. Sebab penembakan itu tidak meninggalkan jejak sehingga sulit bagi aparat untuk melakukan penangkapan. Ironisnya, meskipun aparat polisi sudah menangkap beberapa pelaku namun belum bisa mengungkap siapa dalang di balik aksi teror itu.

Pengamat Sosial Politik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Saleh P. Daulay, mengatakan, berdasarkan hasil keterangan beberapa warga Papua di lokasi kejadian, masyarakat di sana tidak ada yang mendengar peristiwa penembakan tersebut. Hal inilah yang memerkuat dugaan bahwa senjata yang digunakan itu sudah canggih. “Ini menandakan senjata yang digunakan bukan rakitan, tetapi senjata modern, “ kata Saleh saat dialog Perspekstif Indonesia bertajuk ‘Papua Semakin Membara’ di DPD, Senayan, Jakarta, Jumat (15/6).

Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah itu juga mensinyalir aksi kekerasan berujung penembakan di Papua belakangan ini penuh kejanggalan dan keanehan. Sebab, kata dia, begitu mudahnya aksi itu terjadi di kota. “Aparat harus serius menyelidiki kasus itu sehingga bisa memberikan rasa aman bagi masyarakat,” tegasnya.

Dia tidak yakin, kasus penembakan di sana apalagi di wilayah perkotaan pelakunya adalah Organisasi Papua Merdeka (OPM). Dia memertanyakan, dimana keberadaan aparat keamanan dan TNI saat kejadian tersebut. Saleh menegaskan, yang menjadi sasaran korban penembakan adalah warga pendatang yang tidak memiliki hubungan dengan OPM. “Apalagi keinginan untuk merdeka,” tegasnya.

Seperti diketahui, serentetan aksi penembakan terjadi di wilayah paling timur Indonesia itu sejak pertengahan Mei 2012 lalu. Belasan manusia menjadi korban. Sejauh ini polisi mengklaim sudah mengamankan tiga pelaku. Ditambah lagi, seorang pelaku berinisial MT yang diduga terlibat dalam aksi penembakan di Papua, sudah diberangus.(boy/jpnn)
 Press Release Kapolda Papua tentang Kronologis Penangkapan Terhadap Mako Tabuni

motor dan ruko yang dibakar massa
Pada hari Kamis, tanggal 14 Juni 2012 sekitar Jam 09.50 Wit, Jalan Kampwolker putaran taksi Perumnas III Waena telah tertembak seorang laki-laki bernama MAKO TABUNI.

A. Adapun Kronologis kejadian sebagai berikut :

Sekitar Jam 09.30 Wit diperoleh informasi bahwa Mako Tabuni dan 3 (tiga) orang kawannya berada di sekitar putaran Taksi jalan Kampwolker Perumnas III Waena, selanjutnya Tim Lapangan merapat ke TKP tersebut dan melihat bahwa Mako Tabuni dan 3 (tiga) orang kawannya sedang berada di putaran Taksi tersebut.

Selanjutnya salah satu anggota mendekat kepada Mako Tabuni dan bersalaman “ Bapak Kami Tangkap, Kami dari Polda" namun Mako Tabuni melawan dan kemudian melarikan diri, dan salah satu anggota mengejar dan terjadi pergumulan, saat terjadi pergumulan Mako Tabuni merampas senjata anggota tersebut dan selanjutnya Mako Tabuni Mengarahkan Senjata tersebut kepada anggota, karena anggota lain melihat Mako Tabuni mau menembak anggota, selanjutnya anggota yang Iain mengeluarkan tembakan peringatan keatas,karena tidak dihiraukan sehingga anggota yang Iain mengarahkan tembakan ke Mako Tabuni;

Setelah Mako Tabuni terjatuh, selanjutnya di naikan ke Mobil dan di bawah ke Rumah Sakit Bhayangkara Jayapura (tiba jam 10.10 WIT) untuk diberikan pertolongan;

Setelah di Rumah Sakit Bhayangkara Jayapura, Tim Dokter memberikan pertolongan dan pada saat baju korban dibuka, ditemukan barang bukti berupa  :
  1. 1 (satu) Pucuk Senpi Iaras pendek jenis Taurus No Seri 915682, No Body XK25556S dan didalam senpi tersebut berisi peluru 6 (enam) butir Kal 38 Spesial barang bukti senpi tersebut adalah Senjata milik Briptu Hendra anggota Polres Keerom yang hilang dicuri di rumahnya di Perumnas III Waena pada tahun 2010. 
  2. Didalam tas korban ditemukan 16 (enam belas) butir peluru Kal 38 Spesial masih utuh. 
  3. Didalam tas noken ditemukan 1 (satu) Selongsong Peluru.
Sekitar Jam 10.30 Wit Mako Tabuni meninggal.

Akibat dari ditangkapnya Sdr. Mako Tabuni oleh Tim Sus Polda Papua dan Resmob Polda Papua, massa dari Komite Nasional Papua Barat (KNPB) mengamuk dengan membakar sejumlah ruko, mobil dan motor di sekitar Perumnas III dan Expo Waena.

Selain itu massa juga melakukan penganiayaan terhadap warga sipil yang sedang melintas.

B. Adapun identitas korban warga sipil sebagai berikut :

  • Indra Parangin, Pelajar, dikeroyok massa KNPB saat di Waena Expo saat hendak ke sekolah mengambil ijazah, di rujuk ke RS Dok II Jayapura; 
  • Azis, 45 tahun, Pegawai PU Cipta Karya Propinsi Papua, kena kampak, TKP jalan Buper Waena, pada jam 10 30, saat korban keluar dari jalan Buper, tiba-tiba pelaku memotong dengan kapak pada lengan tangan kiri, korban sementara di jahit; 
  • Jafar, 20 tahun, Mahasiswa ISTJ, alamat Yoka, TKP jalan Buper, korban kena kapak di kepala dan badan kena lemparan batu, sementara di jahit.

Kendaraan dan ruko yang dibakar antara lain 26 motor, 5 mobil kaca depan pecah dan lobang, ruko sekitar 3 buah terbakar di bagian depan.

Dari penangkapan tersebut, Polisi juga merazia sejumlah lokasi di belakang kampus Universitas Cenderawasih dan menemukan sejumlah dokumen perjuangan tokoh merdeka, dokumen KNPB, senjata api laras pendek, senjata api laras panjang, panah, parang, pisau dan bendera Bintang Kejora.

C. Mako Tabuni ditangkap karena :

  1. Diduga terkait dalam kasus Penembakan terhadap Warga Negara Asing (Jerman) di Panfal Base' G yang terjadi pada hari Selasa tanggai 29 Mei 2012. 
  2. Diduga terkait dalam kasus Penganiayaan dan pembunuhan serta Pembakaran mobil dan korban Saifui Bakhri yang terjadi di Kuburan Waena pada hari Selasa tanggal 22 Mei 2012. 
  3. Diduga terkait dalam kasus Penembakan terhadap korban Gilbert Febrian Ma'dika, TKP di Otonom Kotaraja tanggai 04 Juni 2012. 
  4. Diduga terkait dalam kasus Penembakan terhadap Frengki Dungki Kune (anggota TNI) TKP di Entrop dekat Surabaya Motor banggal 05 Juni 2012. 
  5. Diduga berkait dalam kasus Penembakan terhadap Ikbal Rifai dan Hardi Jayanho TKP di jalan Sam Ratulangi dekat Dinas Perhubungan tanggal 05 Juni 2012. 
  6. Diduga terkait dalam kasus Penembakan terhadap Arwan Afuan (PNS Kodam) TKP di Belakang Kantor Walikota Jayapura tanggal 06 Juni 2012. 
  7. Diduga terkait dalam kasus Penembakan terhadap Tri Sarono TKP di Halaman parkir Uncen Jayapura tanggal 10 Juni 2012.

D. LANGKAH- LANGKAH YANG SUDAH DILAKUKAN PIHAK KEPOLISIAN :

  1. Membuat Laporan Polisi; 
  2. Mengolah TKP;  
  3. Membawa Korban ke Rumah Sakit dan melakukan VER;  
  4. Memeriksa Saksi-Saksi;  
  5. Memeriksa Barang Bukti Amunisi dan Senpi.

E. RENCANA TINDAK LANJUT :

  1. Melakukan Pemeriksaan Saksi Iain; 
  2. Melakukan Uji Balistik;  
  3. Melakukan Pengembangan Terhadap Jaringan Pelaku.

Operator PID Bid Humas Polda Papua
Jayapura, 14 Juni 2012
 Polisi : Mako Tabuni Teridentifikasi dari Kendaraan

Kerusuhan di Papua
Jurnas.com | PENGUNGKAPAN kasus penembakan di Jayapura, Papua bermula dari teridentifikasinya mobil Avanza yang dipakai pelaku saat menembak Dietmer Peiper, dokter warga negera Jerman di Pantasi Base G, Jayapura. Barang bukti inilah yang menjadi langkah awal kepolisian mengungkap kasus yang meresahkan ini.

Menurut Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Saud Usman Nasution, Jumat (15/6), saat penembakan Peiper pada 29 Mei 2012 lalu, salah seorang saksi mata melihat pelaku menggunakan kendaraan jenis tersebut. Terutama warna dan nomor polisi kendaraan.

"Kita cari kendaraan itu, ternyata mobil rental, kita datangi rentalnya dan cari siapa yang menyewa saat kejadian," kata Saud.

Identifikasi dan penangkapan selanjutnya dilakukan terhadap seseorang berinisial C pada 8 Juni 2012 lalu. "C ini yang mengemudikan Avanza yang digunakan untuk menembak warga negara Jerman," kata Saud di Mabes Polri.

Selanjutnya dari keterangan yang diterima dari C, petugas mengetahui bahwa esekutor atau pelaku penembakan Peiper adalah Mako Tabuni.

Mako ditembak mati karena melawan saat hendak ditangkap pada Kamis (14/6) kemarin. Dari tangannya disita sepucuk pistol dan 23 butir peluru.

Saud mengatakan, terdapat perbedaan pengungkapan kasus penembakan di Jayapura dengan kasus penembakan di daerah lain di Papua. Minimnya saksi dan barang bukti membuat kasus penembakan lain sulit diungkap.

"Dalam suatu kejahatan penyidik harus jeli dalam mengolah TKP (tempat kejadian perkara)," kata Saud.

Penggunaan mobil sewaan yang bisa dikenali saksi menurut Saud, menjadi kesalahan pelaku sehingga petugas bisa mengungkap dan menangkap pelakunya.
Jpnn / Jurnas / Polri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.