Selasa, 17 Juli 2012

650 Satgas Perbatasan Dikirim ke Papua

MAKASSAR – Sebanyak 650 anggota TNI dari Batalyon 721/- Makkasau diberangkatkan dari Pelabuhan Soekarno-Hatta Makassar menuju Papua untuk menjaga perbatasan dengan Papua Nugini.

Pelepasan dilakukan oleh Ketua DPRD Sulsel Moh Roem digelar di Terminal Peti Kemas Soekarno-Hatta, kemarin. Di atas KRI sepanjang 123 meter ini, anggota Batalyon Makkasau bergabung dengan Batalyon 121/Macan Kumbang Kodam I/Bukit Barisan.Kedua batalyon ini akan ditempatkan di sepanjang perbatasan di Kabupaten Merauke.

Disaat bersamaan di Pelabuhan Soekarno-Hatta, juga sandar KRI Tanjung Kambani (971) yang mengangkut pasukan TNI dari Batalyon 144/Jaya Yuda Bengkulu dan Batalyon 408/Subhrasta Sragen,Jawa Tengah. Kedua batalyon ini akan ditempatkan di bagian utara perbatasan RI-Papua Nugini sekitar Jayapura. Kedua kapal perang ini diperkirakan baru sampai di perbatasan dalam satu bulan kedepan. Mereka cukup lama baru sampai di Papua karena dalam pelayaran, juga berpatroli menjaga pulau-pulau terluar Indonesia.

Panglima Kodam VII Mayjen TNI M Nizam mengemukakan para prajurit akan berada di perbatasan selama enam bulan menggantikan pasukan TNI yang sebelumnya berjaga di sana. Khusus untuk anggota Batalyon Makkassau akan beroperasi di perbatasan selatan yakni Kabupaten Merauke. “Untuk pengamanan perbatasan, namun tidak hanya menjaga patok-patok perbatasan tetapi berpartisipasi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat,”ucapnya.

Sementara, Ketua DPRD Sulsel Moh Roem dalam sambutannya mengingatkan kepada anggota TNI dalam penugasannya selalu dekat masyarat. Roem juga menyampaikan rasa bangga ada tugas mulia TNI dalam pengamanan perbatasan, menjaga pelintas batas,serta membantu masyarakat dan meningkatkan wawasan kebangsaan.

Selama bertugas di perbatasan, lima kompi anggota Batalyon Makkasau akan dipimpin Letkol Inf Eron FS yang bertindak sebagai komandan upacara saat pelepasan. Ini adalah pengalaman ketiga Eron setelah dua kali berpartisipasi dalam operasi TNI di Timor-Timor yang sekarang jadi Timor Leste. “Disana kami melakukan patrol pengaman perbatasan, melaksana pembinaan territorial, bakti sosial,kesehatan pada masyarat,beternak dan bertani,” ujar Eron. ? supyan umar
Sumber : Seputar Indonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.