Rabu, 18 Juli 2012

Beberapa Elemen di Jerman, Masih Keberatan RI Beli Tank Leopard

http://www.jurnas.com/fototmp/detail/51731-66551-0-3113-138463560fcf53a4b7569e96f212ebc5.jpg?1342586736
RENCANA pembelian 100 unit Main Battle Tank (MBT) jenis Leopard 2A6 masih menuai protes. Penolakan tak hanya datang dari dalam negeri, tapi juga dari Parlemen Jerman.

“Memang ada parpol-parpol di Jerman yang peduli pada masalah HAM di Indonesia. Apalagi pemerintah merencanakan pembelian 100 Leopard untuk ditempatkan di daerah-daerah perbatasan. Mereka khawatir tank ini digunakan untuk pelanggaran HAM di Papua,” kata Direktur Eksekutif Imparsial Poengky Indarty di Jakarta, Rabu (18/7).

Ini persis dengan kekhawatiran parlemen Belanda yang sebelumnya juga keberatan dengan penjualan Leopard mereka ke Indonesia. Potensi adanya pelanggaran HAM bisa terbuka mengingat meningkatnya kasus-kasus kekerasan di Papua.

Sebelum membeli Leopard dari Jerman, pemerintah telah menjajaki pembelian MBT kepada Belanda. Parlemen Belanda menolak rencana itu hingga akhirnya rencana tersebut gagal. Kemudian, Indonesia mengalihkan rencana pembelian Leopard ini kepada Jerman.

Seperti dikutip Spiegel Online, anggota parlemen senior dari the Green Party Katja Keul mengatakan, Jerman tak bisa menjual tank Leopardnya pada Indonesia mengingat masih banyaknya pelanggaran HAM. Pernyataan serupa juga disampaikan Wakil Kepala kelompok kiri-tengah Partai Social Democrats Gernot Erler.

Menurutnya, dengan latar belakang ketegangan regional dan konflik teritorial serta situasi HAM di Indonesia yang meragukan, penjualan tank ke Indonesia akan melanggar kebijakan ekspor senjata Jerman.
Sumber :Jurnas

3 komentar:

  1. Inilah lucunya politik, mereka mengesampingkan logika dan ilmu, Leopard di papua itu untuk apa ? masak untuk melawan panah, tombak, paling banter SS1 (curian) pakai leopard ???. yang paling cocok itu BMP-3F milik rusia. LEOPARD ITU UNTUK MENGHADAPI MALINGSIA, SINGALAPER DAN AUSIE, KARENA MEREKA PUNYA MBT. JELAAAAAAAS !!!

    BalasHapus
  2. badut-badut politik...dan antek2 asing berkolaborasi buat Parodi alutsista

    BalasHapus
  3. Standart Barat slalu menghubungi ke HAM .. Tapi krisis Eropa akan berkata lain ..

    BalasHapus

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.