Minggu, 01 Juli 2012

KT - 1B Wong Bee

 Pesawat Latih Dasar TNI AU

KT-1 (Woong Bee) adalah pelatih dasar pertama yang dikembangkan semata-mata untuk pelatihan penerbangan dasar. KT-1B telah berhasil dikembangkan pada tahun 1988, dan menerima sertifikasi produksi.

Berorientasi pasar luar negeri KT-1C yang merupakan pesawat pelatih ditingkatkan dilengkapi dengan sistem avionik terbaru dan pesawat.Seperti Kendali Glass Cockpit modern, On Board Sistem Generasi Oksigen (OBOGS), Anti-G, dll.

ini adalah bagian dari Pesawat multi-peran dengan kinerja pelatihan pilot, pelatihan dan pelatihan serangan bersenjata ringan, dan menyediakan Sistem Manajemen Senjata nyata bersenjata kinerja pelatihan dan simulasi.

KAI mengekspor total 12 unit dari KT-1B untuk Angkatan Udara Republik Indonesia.

 Sistem Pengendali

SEBAGIAN komputer yang dirancang KT-1 memiliki fitur penerbangan dan kemampuan pemeliharaan, dan memiliki karakteristik mudah untuk dikembangkan menjadi berbagai derivatif untuk multi-misi pertunjukan.

KT-1 memiliki karakteristik performa yang luar biasa seperti Loop, Immelman, Roll, Hard Turn dalam ruang manuver minimal dibandingkan dengan pesaing dasar itu pelatih lainnya apapun. Terutama itu membuat mampu untuk mencapai gilirannya sangat baik dan manuver akrobatik dalam kecepatan rendah dan lepas landas pendek dan mendarat jarak dengan stabilitas.

KT-1 adalah pesawat pelatihan di dunia yang menunjukkan pemulihan yang lengkap dari 'spin terbalik' Kursi duduk tandem meningkat yang memungkinkan pilot belakang atau instruktur untuk melakukan pelatihan penerbangan lebih efisien dan nyaman dan memberikan semua putaran baik visibilitas untuk kedua kru.

KT-1 Latih Dasar memiliki instruktur pilot kokpit layout yang meningkatkan pembelajaran lingkungan dan menyediakan kemampuan beradaptasi terhadap pelatih. KT-1 sistem terbaru teknologi melarikan diri membantu pilot melarikan diri jika situasi mendesak selama penerbangan dan bahkan di tanah mengadopsi 0-0 kursi ejeksi dengan kabel detornating miniatur (MDC). KT-1 pada dasarnya mengadopsi komunikasi terbaru dan sistem avionik, sistem Transfer data, dan Auto Sistem Rudder Trim (ARTS) yang menghilangkan efek negatif dan memberikan pelatihan siswa dengan mudah transisi jet pelatihan lanjutan.

SENI KT-1 adalah 'perangkat maju kompensasi' yang membantu pilot untuk menjaga pos konstan dengan mudah, dan menyediakan perbaikan jet, seperti kualitas penanganan dan mengurangi beban kerja pilot tersebut. Mengenai ILS, KT-1 menyediakan perawatan maksimum dan efisiensi pelatihan melalui pemanfaatan Digital Mock-up berasal dari CATIA dan Elektronik Manual.

 Pesawat K-1 Wong Bee yang Naas Itu

KT-1B yang Jatuh di Bali
SEBUAH pesawat latih milik TNI AU, sore jatuh di ujung timur landasan Bandara Ngurah Rai Bali. Pilot dan Pangdam IX Udayana Mayjend Rachmat Budiyanto yang ada dalam pesawat ini berhasil menyelamatkan diri dengan menggunakan terjun payung.

Pesawat latih TNI AU ini jatuh sekitar pukul 15.30 waktu setempat, di ujung landasan timur Bandara Ngurah Rai Bali. Pesawat latih jenis KT 1 Wong Bee ini jatuh setelah sebelumnya melakukan 'joy flight' atau terbang gembira bersama empat pesawat latih lainnya.

Pesawat latih yang jatuh ini dipiloti oleh Mayor Penerbang Andi Widjanarko dengan satu penumpang yakni Pangdam IX Udayana Mayor Jenderal TNI Rachmat Budiyanto. Keduanya selamat dengan menggunakan parasut terjun payung setelah sebelumnya meloncat dengan kursi lontar.

Sebelumnya, Pangdam IX Udayana bersama beberapa orang Muspida Bali mengikuti 'joy flight' atau terbang gembira.

Berangkat dari Base Ops Lanud Ngurah Rai, joy flight lima pesawat latih TNI AU ini terbang di atas beberapa obyek wisata di Bali mulai Tanah Lot, Padangbai, hingga Uluwatu, sebelum balik ke Base Ops TNI AU Bandara Ngurah Rai.

Upaya evakuasi bangkai pesawat dilakukan pihak Lanud TNI Ngurah Rai Bali. Sementara pilot dan Pangdam IX Udayana lalu dirawat di sebuah rumah sakit di Denpasar.

 Tim Aerobatik TNI AU Pertama Kali Tampil di Luar Negeri

KT-1B Jupiter Aerobatic Team
TIM Aerobatik Jupiter dari TNI AU untuk pertama kalinya akan tampil di arena kedirgantaraan di luar negeri. Mereka akan beraksi dalam perayaan 100 tahun penerbangan Thailand, di Bangkok, 2 Juli 2012.

Tim telah tiba di Bandara Dong Muang, Bangkok, Selasa (26/6/2012). Rombongan yang berjumlah 65 orang tersebut berada di bawah Mission Commander Komandan Wingdik Terbang Kolonel Pnb M Khairil Lubis.

Tim Jupiter terdiri dari 12 instruktur penerbang TNI AU dari Pangkalan Udara Adisutjipto di bawah pimpinan Flight Leader Letkol Pnb Dedy Susanto. Tim didampingi Team Supervisor Kolonel Pnb Anang Nurhadi.

Personel pendukung Tim Jupiter adalah para teknisi pesawat KT-1B dari Skadik 102 dan Skatek 043 Lanud Adisutjipto.

Dalam perayaan 100 tahun penerbangan Thailand di Bangkok, Angkatan Udara Thailand (Royal Thai Air Force/RTAF) mengadakan kegiatan kedirgantaraan berupa Aerospace Exhibition, dengan pameran kedirgantaraan berupa static show dan air show. Tim Aerobatik Jupiter adalah tim aerobatik luar negeri pertama yang diundang hadir dalam perayaan tersebut. Di sisi lain, kesempatan itu menjadi penampilan pertama kali Jupiter di luar negeri.

 Berikut Foto2 KT-1B TNI AU



https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg-BFRGahgwqmQFGqwdDdrcTClvjgTCnhK1l_6YZ2WL2kgrFXaciEFOLb6sTVodicQbVmyq_LMzbRcEhgGVB8UHYjSbRMqi2cIrSe23GXMls5R5mCF9gRIHcdirGxsXh0AZyypJICeclBY/s1600/jupiterlanding_2.jpg


sumber dari berbagai media

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.