Selasa, 21 Agustus 2012

Anggaran Pertahanan Terbesar Tuai Pro dan Kontra

Ada tujuh kementerian dan lembaga yang akan mendapat alokasi anggaran di atas Rp 20 triliun untuk Tahun Anggaran 2013.

Design KCR 60 PAL (Design Incoherrent)
Sekretaris Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) Teguh Juwarno menilai langkah pemerintah cukup aneh dengan menaikkan anggaran pertahanan ke angka Rp 77 triliun pada  2013, atau yang terbesar dari seluruh mata anggaran pemerintah pada  tahun itu.

Padahal, kata Teguh, dari 11 prioritas nasional yang dibicarakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam pidato kenegaraan 16 Agustus lalu, tak satu pun menyebutkan soal masalah pertahanan dan keamanan.

"Tapi kok anggaran hankam di RAPBN 2013 paling besar. Memangnya mau  perang sama siapa? Trus perang itu mensejahterakan rakyat?" kata Teguh, dalam pesan tertulisnya kepada wartawan yang diterima di Jakarta, Senin (20/8).

Namun, menurut Wakil Ketua Komisi I DPR Tubagus Hasanuddin, rancangan pemerintah demikian memang suatu pilihan dilematis yang diambil.

Menurut Tubagus, dari pidato kenegaraan Presiden SBY pada 16 Agustus lalu, terlihat jelas  bahwa titik berat anggaran 2013 adalah kesejahteraan rakyat.

"Tapi karena sedang membangun kekuatan TNI maka APBN tahun depan tak  bisa dihindari menjadi yang terbesar untuk pertahanan," tandas dia..

Pada anggaran tahun 2013, ada tujuh kementerian dan lembaga yang akan mendapat alokasi anggaran di atas Rp 20 triliun.

Ketujuh kementerian dan lembaga itu adalah Kementerian Pertahanan dengan alokasi anggaran Rp 77,7 triliun, Kementerian Pekerjaan Umum Rp 69,1 triliun, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Rp 66  triliun, Kepolisian Negara Republik Indonesia Rp 43,4 triliun, Kementerian Agama Rp 41,7 triliun, Kementerian Perhubungan Rp 31,4 triliun, dan Kementerian Kesehatan Rp 31,2 triliun.

(Berita Satu)

 Ketua DPR: Anggaran Besar untuk Pertahanan adalah Langkah Tepat

Ketua DPR RI Marzuki Alie menilai, anggaran belanja sebesar Rp 77,7 triliun yang dialokasikan untuk Kementerian Pertahanan, adalah langkah tepat demi pertahanan dan keamanan.

"Indonesia adalah negara yang besar, terdiri dari berbagai pulau-pulau, karenanya dibutuhkan pertahanan yang kuat. Mengapa lebih besar dana pertahanan? Salah satunya menjaga pertahanan negara dari ancaman dari dalam atau dari luar," ujar Marzuki kepada Jaringnews.com via telepon, Selasa (21/8).

Kata dia, baiknya anggaran tersebut lebih banyak digunakan untuk pembelian alat utama sistem senjata (alutsista) "Kita perlu memperkuat alat pertahanan, supaya tidak mudah diserang dari luar atau dalam," ujarnya.

Politikus Demokrat ini menambahkan, ke depan, pembelian senjata berupa tank Leoprad dan hibah pesawat tempur milik Amerika Serikat akan menjadi prioritas.

Seperti diketahui, dalam pidato Presiden SBY tentang APBN 2013, Kamis (16/8) lalu, disebutkan bahwa anggaran terbesar dialokasikan untuk Kementerian Pertahanan, sebesar Rp 77,7 triliun, Kementerian Pekerjaan Umum Rp 69,1 triliun, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Rp 66 triliun, Kepolisian Negara Republik Indonesia Rp 43,4 triliun, Kementerian Agama Rp 41,7 triliun, Kementerian Perhubungan Rp 31,4 triliun dan Kementerian Kesehatan sebesar Rp 31,2 triliun.

Marzuki mengemukakan, sidang DPR ke depan akan lebih banyak membahas pidato SBY tentang APBN 2013, dengan APBN sebesar Rp 1.507,7 triliun. "Paling lama dua bulan sebelum akhir tahun maka APBN sudah tersusun," tuntas Marzuki.

(Jaring news)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.