Kamis, 30 Agustus 2012

Densus 88 Tangkap Terduga Teroris

 Densus 88 Ringkus Terduga Teroris di Arcamanik

Mawan Diduga Terkait Pendanaan TerorismePetugas menjaga kediaman Mawan Kurniawan yang diamankan oleh Densus 88 terduga teroris di Cluster Pawenang Jl. Pawenang 2 No. A3, kelurahan Cisaranten Bina Harapan Kecamatan Arcamanik, Bandung, sekitar pukul 09.00, Kamis (30/8/2012)

BANDUNG - Densus 88 menangkap terduga teroris Mawan Kurniawan (31) di Cluster Pawenang Jalan Pawenang 2 No. A3, Kelurahan Cisaranten Bina Harapan, Kecamatan Arcamanik, Bandung. sekitar pukul 09.00 WIB, Kamis (30/8/2012). 

"Dia (Mawan) sudah diamankan sekitar pukul 9 tadi di jalan saat hendak ke tempat kerja di Jalan Golf. Densus ke rumahnya, sekitar pukul 2 untuk mengamankan beberapa barang bukti," ujar Kapolsek Arcamanik, Kompol Adi Purnama di lokasi kejadian, Kamis (30/8/2012). (dic)

 Warga Kaget Mawan Diciduk Densus 88

Warga di kawasan Cluster Pawenang, Arcamanik, Bandung geger saat Densus 88 Anti Teror menggerebek kediaman Mawan Kurniawan, terduga teroris, Kamis (30/8/2012).

Tiga orang warga sempat diikutsertakan dalam penggeledahan dan pengambilan sejumlah barang milik Mawan. Di rumah minimalis Cluster Pawenang Jalan Pawenang 2 No A3, Kelurahan Cisaranten Bina Harapan, Kecamatan Arcamanik, Bandung tersebut Densus 88 Anti Teror membawa beberapa barang bukti milik Mawan.

"Saya, sama Pak Fajar, dan Pak Cepi tadi yang ikut melihat pengambilan beberapa barang milik Mawan. Sempat diperlihatkan surat perintah penangkapan Mawan. Ada kop surat Detasemen Khusus Anti Teror 88 di kiri atasnya. Ditandatangani. Kita kaget aja. Ada apa ini," ujar Ade Jauhari (37), Sekretaris Forum Warga Cluster Pawenang di lokasi kejadian.

Diberitakan sebelumnya, Densus 88 menangkap terduga teroris Mawan Kurniawan (31) sekitar pukul 09.00 WIB, Kamis (30/8/2012). Mawan diketahui sebagai salah seorang yang piawai dalam bidang IT. Belum diketahui terkait teroris Depok, Yogya, atau jaringan mana. (dic)

 Mawan Terduga Teroris Dikenal Sebagai Programer Andal

Marwan Terduga Teroris Dikenal Sebagai Programer Andal
Mawan Kurniawan, terduga teroris kerap bekerja di pojok kanan (dekat pintu). Densus 88 mengambil CPU dan sejumlah kertas serta brosur dari meja kerja Mawan.

Pimpinan perusahaan tempat Mawan Kurniawan (31) bekerja CV Jaga Data Informatika mengungkapkan, terduga teroris adalah seorang programer server windows andal. Karyawan perusahaan khusus software yang berada di kawasan Jalan Golf, Bandung tersebut kaget saat Densus 88 datang dan mengambil beberapa barang milik Mawan.

"Kalau dia tidak terbukti bersalah. Tetap bekerja di sini, tenaga masih dibutuhkan. Mawan programer yang andal. Kalau misalnya terbukti, apa yang bisa kita lakukan. Mengikuti proses hukum saja. Mau enggak mau kita harus siap," ujar Priyatna (35), Pimpinan sekaligus Pemilik CV Jaga Data Informatika di ruang kerjanya, Kamis (30/8/2012).

Diberitakan sebelumnya, Densus 88 menangkap terduga teroris Mawan Kurniawan (31) sekitar pukul 09.00 WIB, Kamis (30/8/2012). Mawan diketahui sebagai salah seorang yang piawai dalam bidang IT. Belum diketahui terkait jaringan teroris Depok, Yogya, atau jaringan mana. (dic)

 Mawan Diduga Terkait Pendanaan Terorisme

Mawan Kurniawan terduga teroris yang bekerja di CV Jaga Data Informatika yang berhasil dibekuk Densus 88 Anti-Teror Polri, Kamis (30/8/2012) di Arcamanik, Bandung sudah dibawa ke Jakarta sekitar pukul 14.45 WIB.

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Anang Iskandar membenarkan adanya penangkapan dan penggeledahan disejumlah tempat yang diduga menjadi tempat Mawan untuk menghimpun dana bagi aksi teror.

"Kamis 30 Agustus 2012 sekitar pukul 08.30 WIB telah dilakukan penangkapan terhadap MK oleh Densus 88 Anti Teror Polri," kata Anang kepada wartawan, Kamis (30/8/2012).

Kemudian pada pukul 12.30 WIB  dilakukan penggeledahan di perusahaan software yang terletak di JaIa Golf 3 B4-26 Komplek PU Binamarga blok 4, Cisaranten, Bina Harapan RT 3/10 kecamatan Arcamanik Badung.

"Tersangka langsung dibawa ke Jakarta untuk disidik lebih lanjut oleh Mabes Polri," ucapnya.

Pada saat penangkapan dan penggeledahan tim Densus 88 Anti Teror Polri dibantu Polda Jabar dalam pengamanan wilayah dengan berkoordinasi dengan RT setempat pada saat penangkapan dan penggeledahan.

Sementara Kepala Bagian Penerangan Divisi Humas Polri Kombes Pol Agus Rianto menjelaskan bahwa Mawan ditangkap setelah ditangkapnya terduga teroris di Medan beberapa waktu lalu. "Ia diduga terkait dengan kegiatan pendanaan jaringan teroris," ujar Agus.

Dari hasil penggeledahan tersebut, Densus 88 Anti Teror Polri mengamankan sejumlah barang bukti diantaranya satu buah CPU, dua buah laptop, satu STNK, BPKB mobil sedan Nissan D 1288 PE, dua buah handphone,  tiga rekening Mandiri, satu buah flashdisk, dan 60 keping CD.

Sebelumnya polisi menangkap Rizki Gunawan alias Rizki alias Roni alias Umar alias Udin alias Roni Setiawan dan kawan-kawannya pada Mei 2012. Setelah dikembangkan ternyata Rizki yang merupakan seorang hacker dan ahli IT mempunyai sejumlah aset di Medan bernilai miliaran rupiah.

Dari tangan Rizki saat itu, Densus 88 Anti Teror Polri menyita ruko tiga lantai yang terletak di Azam Square, satu unit bangunan rumah tinggal beralamat di Jalan Karya Kasih, satu unit bangunan rumah tinggal di Jalan Ekawarni No 4 Medan, satu ruko di Jalan Jenderal Sudirman, satu mobil Daihatsu, satu mobil Toyota Avanza, satu mobil pickup Mitsubishi, satu unit motor Kawasaki Ninja, dua unit sepeda motor Yamaha Jupiter, satu unit sepeda motor Yamaha Vega, satu unit sepeda motor Honda Supra, dua Unit sepeda motor Honda Vario, kemudian berupa peralatan elektronik lainnya yang estimasinya Rp 36 juta.

 Tiga Rekening Mandiri Disita dari Terduga Teroris Mawan

Densus 88 Anti-Teror Polri menyita tiga buah rekening Bank Mandiri dari tangan terduga teroris Mawan Kurniawan terduga teroris yang ditangkap di Arcamanik, Bandung (30/8/2012).

Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Pol Agus Rianto menjelaskan bahwa Mawan diduga kuat menjadi penyandang dana untuk aksi teror di Indonesia.

"Dari hasi penggeledahan Densus 88 Anti Teror Ppolri membawa sejumlah barang bukti diantaranya satu buah CPU, dua buah laptop, satu STNK dan BPKB mobil sedan Nissan D 1288 PE, dua buah handphone, tiga rekning Mandiri, satu buah falshdisk, dan 60 keping CD," ungkap Agus di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (30/8/2012).

Agus mengungkapkan bahwa Mawan merupakan seorang programer di sebuah perusahaan di Bandung. Polri berharap dengan tertangkapnya Mawan bisa mengungkap jaringan teroris yang lainnya.

"Harapan kita masyarakat memberikan informasi sekecil apapun pada Polri terkait gerak-gerik yang mencurigakan di wilayah masing-masing sehingga situasi masyarakat kondusif," ucapnya.

Diberitakan sebelumnya, Densus 88 menangkap terduga teroris Mawan Kurniawan (31) sekitar pukul 09.00 WIB, Kamis (30/8/2012). Mawan diketahui sebagai salah seorang yang piawai dalam bidang IT.

 Mawan Terkait Jaringan Teroris Medan

Ditangkapnya Mawan Kurniawan oleh Densus 88 Anti-Teror Polri merupakan pengembangan dari penangkapan teroris sebelumnya berinisial U dan C di Medan beberapa waktu lalu.

Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Pol Agus Rianto menjelaskan bahwa diduga kuat Mawan terlibat dalam pendanaan jaringan teroris.

"Tertangkapnya MK (Mawan) berdasarkan pengembangan dari penangkapan para pelaku sebelumnya di Medan beberapa waktu lalu atas nama U dan kawan-kawan. Diharapkan dengan penangkapan satu tersangka ini, peristiwa teror bisa berhasil diungkap secepatnya," ungkap Agus.

Mawan Kurniawan terduga teroris yang bekerja di CV Jaga Data Informatika berhasil dibekuk Densus 88 Anti Teror Polri, Kamis (30/8/2012) di Arcamanik, Bandung sekitar pukul 08.30 WIB.

Kemudian pada pukul 12.30 WIB dilakukan penggeledahan di perusahaan software yang terletak di JaIa Golf 3 B4-26 Komplek PU Binamarga blok 4, Cisaranten, Bina Harapan RT 3/10 kecamatan Arcamanik Badung.

Lalu tersangka terorisme tersebut Kemudian dibawa ke Jakarta sekitar pukul 14.45 WIB.
untuk disidik lebih lanjut oleh Mabes Polri.

 Mawan Itu Orangnya Humoris Kok Dibilang Teroris?

Orang-orang terdekat yang mengenal MK alias Mawan Kurniawan, terduga teroris yang ditangkap Densus 88 Anti Teror sebagai sosok yang humoris. Tak ada yang menyangka atas dugaan keterlibatan MK dalam jaringan teroris.

Di kediamannya, di kawasan Cluster Pawenang, Arcamanik, MK dikenal sebagai pribadi yang ramah dan pandai bergaul. Bahkan, kerap memberi oleh-oleh, kue atau makanan ringan untuk penjaga keamanan yang lokasi posnya hanya berjarak beberapa meter saja dari rumahnya.

"Ya, ketimbang penghuni lain. Dia (MK) paling baik lah. Ramah. Suka ngasih kue kalau kita lagi jaga. Enggak kelihatan macam-macam, apalagi dibilang teroris. Dia humoris," kata Aceng, salah seorang penjaga dari 3 penjaga di cluster berharga ratusan juta itu.

Keterangan Aceng diperkuat oleh Ade Jauhari (37), Sekretaris Forum Warga Cluster Pawenang.

Terakhir, warga termasuk Ade bertemu MK pada acara halal bihalal, Minggu (26/8/2012) lalu. MK sebagai warga baru berkesempatan memperkenalkan diri, istri, dan anaknya.

Warga tak ada yang menyangka sedikit pun kalau MK didapuk sebagai terduga teroris. MK menempati rumah Type 45 seharga sekitar Rp 300 juta lebih. Di lokasi tersebut, terdiri sekitar 92 unit dan hanya 3 type, yaitu type 27, 36 dan 45. Di garasi rumah MK terparkir mobil Nissan March hitam bernopol D 1288 PE, terlihat masih baru dan ditutup kain.

Warga tak melihat hal-hal yang mencurigakan atau aneh dari perilaku MK. Kesehariannya sederhana dan gaya berpakaiannya pun layaknya orang kantoran biasa.

"Dia (MK) baru tiga bulan di komplek ini, tapi sudah sering terlibat dalam kegiatan di lingkungan kita ini. Kalau kita lagi ngumpul, dia suka ikutan. Berbaur. Meskipun baru pulang kantor. Humoris orangnya," kata Ade.

Ifan, salah seorang rekan kerja MK mengaku tak habis pikir kalau temannya menjadi terduga teroris. Selain ceplas-ceplos, spontan, kritis, MK dianggapnya tak pernah membicarakan sesuatu yang sensitif, semisal teroris dan hal yang berhubungan dengan teroris.

Bahkan, diakui Ifan, diantara rekan-rekan kerjanya, hanya MK yang selalu bareng-bareng shalat Ashar di masjid yang lokasinya tak jauh dari kantor. Sehari-hari, ke kantor menggunakan motor matik, Mio.

"Ya, kaget. Enggak nyangka aja. Diantara teman-teman di kantor, saya berdua dia suka shalat Ashar bareng di masjid. Orangnya, biasa. Enggak kelihatan ya gimana gitu," kata Ifan.

Tak jauh berbeda dengan Ifan, Priyatna selaku pimpinan perusahaan CV Jaga Data Informatika menyebutkan, MK seorang yang tidak banyak tingkah. Artinya, tak pernah macam-macam. Bekerja sesuai jam kantor, jam 8 hingga pukul 17.00 WIB.

Tak dimungkiri memang kerap sifatnya yang spontan, suatu waktu kadang memberikan pandangan-pandangan atas sebuah peristiwa agak sedikit nyeleneh.

"Tapi, enggak selalu. Saya pikir, pandangan spontan saja. Ya, mengomentari situasi negara. Selintas saja, kalau kebetulan pas lagi nonton teve. Termasuk rumah itu, dia orangnya terbuka. Bilang, kalau rumahnya pemberian dari kakaknya. Ya, enggak tahu, benar atau tidaknya," kata Priyatna.

Meski berat, pria berperawakan kurus ini mengungkapkan kalau penghasilan MK lebih dari Rp 3 juta tapi di bawah Rp 5 juta. Kalaupun melihat kediamannya yang mewah dan memiliki kendaraan mewah pula, Priyatna tak mau berkomentar banyak.

Termasuk kegiatan di luar jam kantor. Priyatna menyebut, selama ini di perusahaan yang dipimpinnya sejak 2009, tak ada lembur. Kalaupun MK memiliki pekerjaan sampingan, di luar sepengetahuannya. Begitupun, selama 2,5 tahun bekerja di perusahaannya, jarang ada tamu kepadanya.(dic)
(Tribunnews)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.