Senin, 20 Agustus 2012

TNI dan Polri Buru 80 Imigran di Cianjur

 Rombongan ini akan menyeberang ke Pulau Christmas, Australia.

Imigran gelapTim gabungan TNI Polri memburu 80 imigran gelap yang akan menyeberang dari Cianjur Jawa Barat ke Pulau Christmas, Australia. Kapolres Cianjur AKBP Agustri mengatakan pengejaran dilakukan sejak pukul 02.00 WIB dinihari tadi. "Hingga sore ini pengejaran masih dilakukan di sekitar Pantai Cisela, Cidaun, Kab Cianjur, Jawa Barat," katanya.

Agustri menjelaskan bahwa dari pengintaian  polisi, para imigran itu berjumlah 80 orang. "Saat penggerebekan awal, kami berhasil menangkap 26 orang. Sisanya melarikan diri. Pada pukul 10.00 WIB kami berhasil menagkap 7 orang lagi. Sisanya masih kami buru."

Polisi langsung menggelandang 33 imigran gelap ini ke Mapolres Cianjur dengan menggunakan satu truk dan mobil Elf. Dari 33 imigran ini ada seorang wanita dan satu anak-anak. "Bahasa jadi kendala kami melakukan interogasi. Dari penggeladahan hanya tiga orang yang punya dokumen pencari suaka dari UNHCR. Mereka dari Irak, Iran, Pakistan, dan Afganistan," katanya.

Di sela sela pemeriksaan para imigran ilegal ini, Kasubdin Penindakan Keimigrasian, Kantor Imigrasi Kelas II, Sukabumi, Irpan Sapari mengatakan, saat ini pemerintah masih mendalami rute yang mereka tempuh sebelum masuk ke wilayah Cianjur dan akan menyeberang ke Australia.

“Kami masih menunggu perwakilan  International Organization For Migration (IOM). Mereka yang lebih kompeten menangani imigran gelap ini. Karena tiga dari yang ditangkap memiliki dokumen yang dikeluarkan oleh UNHCR sebagai pencari suaka resmi,” katanya.

Irpan menjelaskan tim kantor imigrasi hanya akan mendata para imigran yang tertangkap. Pendataan untuk mencatat identitas para imigran gelap ini. Petugas imigrasi mengambil foto mereka satu per satu. Mereka difoto dengan tangan terborgol.

 Imigran Gelap di Cianjur Mantan Gerilyawan


Bila tetap berada di negaranya, mereka akan terancam kelompok lain. 

Imigran asal Afghanistan yang terdampar di Pantai Wonogoro, Malang, beberapa waktu lalu.
Para imigran gelap yang akan menyebrang ke Pulau Christmas, Australia, melalui Pantai Cisela, Cidaun, Cianjur, Jawa Barat, pada 19 Agustus 2012, merupakan mantan gerilyawan dan anggota partai politik yang bertentangan dengan pemerintah yang tengah berkuasa.

“Ini kami dapat dari hasil introgasi dengan para imigran. Mereka lari dari Irak, Iran, Pakistan, dan Afganistan karena merasa terancam. Mereka bagian dan korban dari kekacauan di negaranya,” kata Kapolres Cianjur, Ajun Komisaris Besar Agustri Heryanto, kepada VIVAnews, Minggu 19 Agustus 2012.

Bila tetap berada di negaranya, mereka akan terancam oleh kelompok lain. Mereka memilih melarikan diri ke negara lain dengan berbagai cara untuk mendapat suaka berupa jaminan kerja dan keamanan.

Bagi para imigran gelap yang berhasil masuk ke berbagai wilayah di Indonesia, impian selanjutnya adalah Pulau Christmas. Ini merupakan wilayah Australia yang paling dekat dengan Pulau Jawa. Letaknya hanya sekitar 500 km selatan Cianjur. Memang, Australia dianggap sebagai surga bagi para pelarian ini.

Keyakinan ini diperkuat dengan adanya tiga orang, dari 33 imigran gelap yang digelandang ke Mapolres Cianjur, yang mempunyai surat resmi dari UNHCR, organisasi PBB yang mengurusi masalah pengungsi. Kepemilikan surat mempertegas mereka sebagai pelarian yang mencari suaka dan dijamin oleh PBB di mana pun mereka berada.

 Tangkap 61 imigran

Anggota Polres Cianjur dibantu anggota TNI dan masyarakat berhasil menangkap 61 imigran gelap. "Tinggal 19 orang lagi yang masih kita cari,” tegasnya.

Para imigran yang berhasil ditangkap, bersembunyi di kawasan hutan sekitar Pantai Cisela, Cidaun. Mereka ditangkap pada pukul 19.00 WIB di lokasi yang berbeda. Saat ini para imigran ini sedang di kumpulkan di polsek untuk selanjutnya dikirimkan ke polres Cianjur.

Sempat terjadi insiden penyerangan dari salah satu imigran gelap yang tertangkap. Penyerangan terjadi di Mapolres Cianjur saat petugas menurunkan para imigran gelap ini dari truk dan mini bus.

Saat beberapa wartawan sedang mengambil gambar kedatangan mereka, tiba-tiba sorang imigran gelap menyerang dua orang jurnalis Metro TV dan SCTV. Untung saja petugas Sabara Polres Cianjur bertindak cepat dengan meringkus imigran ini.
© VIVA.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.