Rabu, 05 September 2012

"81 Foto Eksekusi Mati Kartosoewirjo"

 "Minimnya publikasi foto Kartosoewirjo tidaklah mengherankan."

Foto Eksekusi Mati KartosoewirjoWakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Fadli Zon meluncurkan buku "Hari Terakhir Kartosoewirjo: 81 Foto Eksekusi Mati Imam DI/TII".

Buku setebal 91 halaman itu menampilkan foto-foto detik terakhir kematian ulama kharismatik yang memiliki nama lengkap, Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo sebelum dieksekusi mati oleh militer.

"Sebuah cerita yang tidak bisa kita tangkap kecuali dengan melihat arsip foto detik terakhir eksekusi mati Kartosoewirjo," kata Fadli Zon dalam bedah bukunya di Galery Cipta II, TIM, Cikini, Jakarta, Rabu 5 September 2012.

Menurutnya, dalam berbagai karya tulis mengenai Kartosoewirjo yang telah ada, sangat sedikit sekali bukti foto yang ditampilkan. Apalagi detik terakhir tokoh DI/TII itu ketika menjalani eksekusi mati. Padahal, kata Fadli Zon, arsip foto adalah kekayaan yang sangat berharga dalam pengembangan sejarah.

"Minimnya publikasi foto Kartosoewirjo tidaklah mengherankan, karena memang sangat sulit untuk memperolehnya," ujarnya.

Kondisi ini mengakibatkan beberapa informasi penting mengenai kapan dan di mana Kartosoewirjo dieksekusi mati, belum terjawab.

Di dalam buku ini, terangkai secara urut arsip foto prosesi eksekusi mati Kartosoewirjo yang terjadi pada 5 September 1962. Di buku ini juga, kata Fadli Zon, misteri lokasi eksekusi mati sekaligus makam Kartosoewirjo terjawab sudah.

"Foto-foto di buku itu bercerita bahwa Kartosoewirjo dieksekusi mati dan dimakamkan di Pulau Ubi, Kepulauan Seribu. Bukan di Pulau Onrust atau di pulau-pulau lain," dia menegaskan.

Fadli Zon berharap, buku yang disusunnya berdasar foto-foto otentik ini dapat memberi nilai sejarah baru yang belum diketahui secara luas oleh masyarakat Indonesia tentang detik-detik akhir kematian Kartosoewirjo.

"Buku ini mungkin bisa menyibak kabut misteri selama 50 tahun ini menjadi tanda tanya bagi keluarga, peneliti, dan masyarakat umum," kata dia. VIVAnews pernah mewawancarai anak kandung Kartosoewirjo setahun lalu. Sardjono Kartosoewirjo, putra bungsu Kartosoewirjo menceritakan kiprah ayahnya, termasuk soal Negara Islam Indonesia yang disebut-sebut bentukan sang ayah.

 Misteri Kolektor 81 Foto Eksekusi Kartosoewirjo

Dua tahun lalu, Fadli Zon memperoleh foto-foto itu dari kolektor

http://us.media.viva.co.id/thumbs2/2012/09/05/169778_foto-eksekusi-mati-kartosoewirjo_209_157.jpeg
Foto eksekusi mati Kartosoewirjo
Ketua Alumni Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia, Fadli Zon, membukukan 81 foto detik-detik terakhir imam DI/TII Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo dieksekusi mati militer.

Buku setebal 91 halaman itu diberi judul "Hari Terakhir Kartosoewirjo: 81 Foto Eksekusi Mati Imam DI/TII".

Dari mana Fadli mendapatkan foto-foto yang belum pernah dipublikasikan itu?

"Foto ini saya dapatkan dari seorang kolektor yang saya beli pada dua tahun lalu," kata Fadli Zon saat peluncuran bukunya di Galeri Cipta, Cikini, Jakarta Pusat, Rabu 5 September 2012. 

Sayangnya, Fadli menutup rapat identitas kolektor pemilik 81 foto Kartosoeewirjo itu. Berapa harganya? Fadli juga enggan membocorkan.

Saat gambar itu didapat, foto-foto sudah dilengkapi dengan keterangan di masing-masing foto.  Foto yang didapat itu dari saat Kartosoewirjo makan siang sampai eksekusi mati. 

"Dilengkapi juga dengan caption dengan rangkaian dari makan siang terakhir sampai dengan kemudian eksekusi sekitar September 1962," kata pria yang juga Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, partai yang didirikan mantan Panglima Kostrad Prabowo Subianto itu. 

Satu hal yang ditekankan Fadli, banyak pesan yang hendak disampaikannya lewat buku ini. Dengan buku ini dapat dilihat mengenai sejarah masa lalu. Dan menjadi pegangan di masa depan, terutama terkait perbedaan.

Fadli ingin publik melihat sejarah di masa lalu dengan cara lebih dewasa dan lebih tenang. Masyarakat juga diharapkan bisa melihat ke depan. Sekalipun ada perbedaan, itu diharapkan bisa direkonsiliasi. 

"Kami belajar supaya tidak terulang kembali dan hal-hal seperti ini akan terjadi di masa lalu termasuk DI/TII. Kami dudukan secara proposional tidak perlu emosional," ujarnya.(umi)

 Fakta di Balik Foto Eksekusi Kartosoewirjo

Publikasi dan dokumentasi mengenai Kartosoewirjo masih sangat minim.

Kartosoewirjo menuju tiang eksekusi mati
Ketua Alumni Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia, Fadli Zon, dua tahun lalu mendapatkan 81 foto-foto jelang eksekusi imam DI/TII Kartosoewirjo. Dalam foto juga terlihat hari pelaksanaan tembak mati pada 5 September 1962.

Menurut Fadli, foto-foto itu menceritakan bagaimana prosesi eksekusi mati terhadap Kartosoewirjo, di mana lokasi eksekusinya, serta lokasi pemakamannya.

"Foto-foto di buku itu bercerita bahwa Kartosoewirjo dieksekusi mati dan dimakamkan di Pulau Ubi, Kepulauan Seribu. Bukan di Pulau Onrust atau di pulau-pulau lain," ucap Fadli Zon dalam bedah bukunya di Galery Cipta II, Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta Pusat, Rabu 5 September 2012.

Fadli akui, publikasi dan dokumentasi mengenai Kartosoewirjo masih sangat minim. Bukti-bukti foto yang ditampilkan juga masih sangat terbatas.

Apalagi detik-detik terakhir Kartosoewirjo ketika menjalani eksekusi matinya. Padahal arsip foto adalah kekayaan yang sangat berharga dalam pengembangan sejarah.

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra ini mengakui bahwa foto-foto eksklusif tentang Kartosoewirjo itu memang sulit didapatkan. "Minimnya publikasi foto Kartosoewirjo tidaklah mengherankan, karena memang sangat sulit untuk memperolehnya," kata dia lagi.

Lantas jika memang sulit didapatkan, dari mana Fadli Zon mendapatkan 81 foto prosesi eksekusi mati Kartosoewirjo itu yang terjadi persis 50 tahun lalu itu?

Fadli mendapatkannya sekitar dua tahun lalu dari tangan kolektor. Berapa harganya, Fadli masih menutup rapat.

Fadli Zon menambah koleksi Fadli Zon Library dengan menerbitkan buku setebal 91 halaman yang diberi judul, "Hari Terakhir Kartosoewirjo: 81 Foto Eksekusi Mati Imam DI/TII". Dalam buku itu terdapat 81 foto-foto Kartosoewirjo yang belum pernah dipublikasikan.

Tahun lalu, Sardjono Kartosoewiryo, anak ke-12 tokoh pencetus Negara Islam Indonesia (NII) itu menyampaikan bahwa sang ayah dimakamkan di Pulau Onrust, Kepulauan Seribu. Sardjono sudah berziarah pada 2010.

Tapi di makam itu tidak tertulis nama Kartosoewirjo. Hanya tertulis, "Makam salah satu tokoh DI/TII yang dieksekusi tahun 1964". Padahal Kartosoewirjo dieksekusi pada 1962.

 Panglima TNI: Kartosoewirjo Dikubur di Mana?

"Ada yang tahu Kartosoewirjo dikubur di mana? (bertanya kepada staf)."

Jenazah Kartosoewirjo dibawa ke tempat penguburan
Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono belum mengetahui buku 81 foto-foto terbaru jelang eksekusi mati pencetus Negara Islam Indonesia (NII), Sekar Maridjan Kartosoewirjo. Panglima TNI juga tidak mengetahui lokasi dikuburnya tokoh DI/TII yang ditembak mati tepat 50 tahun lalu, 5 September 1962.

"Saya tidak tahu, saya belum lihat. Lah, memang dikubur di mana?" kata Agus Suhartono di gedung DPR, Jakarta, Rabu 5 September 2012. "Ada yang tahu Kartosoewirjo dikubur dimana? (bertanya kepada staf) Tidak tahu saya."

Ketua Alumni Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia, Fadli Zon, membukukan 81 foto detik-detik terakhir imam DI/TII Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo saat dieksekusi mati militer. Buku setebal 91 halaman itu diberi judul "Hari Terakhir Kartosoewirjo: 81 Foto Eksekusi Mati Imam DI/TII".

Dalam buku itu terlihat Kartosoewirjo ditembak mati oleh sepuluh penembak jitu. Setelah tembakan dilakukan, ada satu penembak terakhir dari jarak sangat dekat. Posisi senjata tepat di muka Kartosoewirjo.

Fadli Zon mengaku mendapatkan foto itu dua tahun lalu dari kolektor. Di foto-foto itu, kata Fadli, sudah ada keterangan gambar. Termasuk lokasi eksekusi di Pulau Ubi, Kepulauan Seribu.

Kartosoewirjo pun langsung dimakamkan di lokasi itu. Jadi kabar selama ini yang menyebut Kartosoewirjo dimakamkan di Pulau Onrust, terbantahkan. Agus Suhartono sendiri belum bisa menanggapi informasi itu. "Pertanyaannya susah. Saya musti buka sejarah," kata Agus lagi.

1 komentar:

  1. Makar / berkhianat ta ditembak mati .... Bukannya malah dijadiin gubernur wkwkwkwkwkwk ...

    BalasHapus

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.