Jumat, 28 September 2012

Seaman Brotherhood KRI Sultan Hasanuddin-366 dengan BRS Liberal F-43

http://koarmatim.tnial.mil.id/images/stories/25%20seaman%20brotherhood%20%20kri%20%20sultan%20hasanuddin%202.jpgLebanon - Seaman Brotherhood merupakan rasa persaudaraan dan senasib yang dirasakan diantara sesama pelaut di muka bumi ini. Rasa persaudaraan ini muncul mulai dari berkembangnya dunia pelayaran yang menyertai perdagangan antar pulau maupun antara negara melalui laut yang menggunakan kapal motor maupun perahu layar. Pada jaman dahulu, apabila sebuah kapal mengalami kerusakan di tengah laut, yang dapat menolong hanyalah sesama pelaut yang sedang melintas dekat kapal tersebut. Hal ini yang menjadikan lahirnya sebuah ikatan persaudaraan yang kuat diantara sesama pelaut sampai dengan saat ini.

Untuk memupuk ikatan persaudaraan tersebut, prajurit KRI Sultan Hasanuddin-366 dan prajurit BRS Liberal F-43 (Brazil) saling mengadakan kunjungan ke masing-masing kapal perang saat sandar di pelabuhan Beirut, Lebanon, Sabtu (22/9). Selain untuk mempererat rasa persaudaraan sesama pelaut, kunjungan ini juga bertujuan untuk mengenal lebih dekat keadaan dan situasi masing-masing kapal perang tersebut.

http://koarmatim.tnial.mil.id/images/stories/25%20seaman%20brotherhood%20%20kri%20%20sultan%20hasanuddin%206.jpgKunjungan personel BRS Liberal F-43 ke KRI Sultan Hasanuddin-366 dilakukan pada pukul 09.00 waktu setempat dan diterima oleh Palaksa KRI Sultan Hasanuddin-366  Mayor Laut (P) Setyawan, S.T. di Lounge Room Perwira. Setelah itu, rombongan personel BRS Liberal yang terdiri dari tiga perwira dan tiga bintara tersebut melaksanakan ship tour yang dipandu oleh Letda Laut (P) Aldwin dan Letda Laut (P) Ryan serta seorang bintara. Mereka melihat-lihat peralatan dan persenjataan yang dimiliki di KRI Sultan Hasanuddin-366. Mulai dari ruang Pusat Informasi Tempur (PIT), Anjungan, Geladak Exocet, Geladak Helikopter, Haluan, gudang amonisi meriam kaliber 76 mm, dapur, ruang kesehatan, Machine Control Room (MCR) dan ruang loundry. Ruang PIT merupakan hal yang paling menarik bagi personel angkatan laut Brazil tersebut. Mereka banyak menanyakan tentang berbagai system control yang berada di ruangan ini dan berbagai armament apa saja yang dapat dikendalikan dari jantung kapal perang ini. Dan semua keingintahuan tamu kunjungan ini dapat dijelaskan oleh pemandu.

Rombongan personel Marinha Do Brasil yang diketuai oleh Sub Leutenant Pedro Paina ini juga dapat melihat dari dekat tentang kehidupan sehari-hari prajurit KRI Sultan Hasanuddin-366 dengan melihat ruang akomodasi prajurit meliputi kamar tidur, ruang rekreasi, ruang makan dan alat kebugaran yang terdapat di kapal serta menanyakan langsung kepada pemandu bintara kapal. Terlihat suasana akrab dan hangat dalam kegiatan kunjungan ini, kedua pihak dapat saling tukar pengalaman mengenai keangkatanlautan dari negaranya masing-masing.

http://koarmatim.tnial.mil.id/images/stories/25%20seaman%20brotherhood%20%20kri%20%20sultan%20hasanuddin%203.jpgBegitu pula pada saat yang sama, enam personel dari KRI Sultan Hasanuddin-366 yang terdiri dari tiga perwira dan tiga bintara mengadakan kunjungan ke BRS Liberal yang sedang sandar bersebelahan dengan KRI Sultan Hasanuddin-366 di dermaga Beirut. Rombongan diterima oleh Leutenant Fabio Fonseca yang berprofesi sebagai pilot helikopter Super Lynx. Rombongan berkeliling kapal mulai dari geladak heliopter, ruang PIT, anjungan, haluan,  ruang mesin pokok, ruang turbin, dapur dan tempat akomodasi prajurit BRS Liberal. Dengan adanya kegiatan kunjungan ini kiranya dapat meningkatkan hubungan kerja sama antara personel peace keeper MTF UNIFIL  baik dalam kegiatan operasi maupun latihan bersama. Lebih luas lagi dengan jiwa dan semangat seaman brotherhood ini diharapkan dapat mempererat hubungan  diplomasi antara  dua negara.

Sebelum sandar di pelabuhan Beirut, KRI Sultan Hasanuddin-366 telah melaksanakan ontask ke-12 selama sepuluh hari, mulai tangal 11 sampai dengan 21 September 2012. Di sela-sela kegiatan operasi di Area of Maritime Operation, berbagai latihan dilaksanakan oleh para prajurit KRI Sultan Hasanuddin-366, baik latihan internal maupun latihan bersama dengan unsur MTF lainnya. Latihan tersebut antara lain latihan peran kebakaran, peran kebocoran, peran peninggalan, peran tempur bahaya umum, peran tempur bahaya udara, peran tempur bahaya asymetris dan mailbag transfer dengan TCG  Kilic (Turki). Latihan ini bertujuan untuk melatih kesiapsiagaan dan mengasah naluri tempur para prajurit KRI Sultan Hasanuddin-366 sesuai dengan tugasnya. Selain itu untuk meningkatkan pengetahuan, dalam setiap ontask prajurit KRI Sultan Hasanuddin-366 menerima berbagai pelajaran yang disampaikan oleh perwira kapal yang dilaksanakan di Lounge Room Tamtama. Materi pelajaran antara lain sejarah Lebanon, intelijen, kesehatan, winching exercise, hely deck party, standar komando, visit boarding search and seizure, table manner dan lain-lain.

http://koarmatim.tnial.mil.id/images/stories/25%20seaman%20brotherhood%20%20kri%20%20sultan%20hasanuddin%204.jpg

Sampai dengan saat ini KRI Sultan Hasanuddin-366 telah berhasil melaksanakan hailing sebanyak 441 kali kontak kapal permukaan dan memonitor military air activity sebanyak 88 kontak udara, ini merupakan pencapaian yang membanggakan selama tiga bulan penugasan sejak bergabung dengan Maritime Task Force UNIFIL  pada tanggal 15 Juni 2012 lalu. Setelah melaksanakan bekal ulang logistik dan maintenance rutin selama sandar, selanjutnya pada Minggu sore tanggal 23 September 2012, KRI Sultan Hasanuddin-366 kembali bertolak menuju Area of Maritime Operation (AMO), Laut Mediterranean untuk melaksanakan tugas operasi yang ke-13.

... Jales Veva Jaya Mahe ...
© Koarmatim

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.