Rabu, 05 September 2012

Senjata RI Laris, Dahlan Ingin Markas BUMN di Irak

 Markas di Irak ini untuk BUMN persenjataan dan energi

Melihat antusiasme pasar Irak pada produk persenjataan produk Indonesia, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Dahlan Iskan, berkeinginan membangun "markas" BUMN di negara tersebut. Markas itu nantinya menjadi basis bagi BUMN masuk ke pasar kawasan tersebut.

"Rencana selanjutnya membuka (markas baru) di Irak untuk BUMN," ujar Dahlan Iskan di kantornya, Jakarta, Rabu, 5 September 2012.

Dahlan menjelaskan, markas baru BUMN di Irak ini nantinya bisa digunakan oleh perusahaan pemerintah yang bergerak di bidang persenjataan dan energi.

Besarnya antusiasme pasar Irak terhadap produk senjata Indonesia, sebelumnya disampaikan Dahlan usai kunjungan Wakil Menteri Pertahanan, Sjafrie Syamsuddin ke Irak dan Uganda beberapa waktu lalu.

Pemesanan senjata serta pesawat dari Irak dan Uganda membuktikan kualitas produksi senjata Indonesia. Semua pesanan, akan diterima oleh tiga perusahaan BUMN tersebut.

 Markas Myanmar

Sementara itu, terkait ambisi Kementerian BUMN membuka kantor cabang di Myanmar terpaksa harus ditahan dahulu. Penundaan itu tak terlepas dari mencuatnya kasus kemanusiaan terhadap etnis Rohingya di negara yang semula bernama Burma itu.

"Untuk kantor dan orang-orangnya sudah dapat, tinggal diresmikan. Namun, terpaksa ditunda karena ada kasus Rohingya," katanya.

Peresmian kantor BUMN baru kemungkinan baru bisa dilaksanakan usai kondisi Myanmar dianggap kondusif. Namun, Dahlan memperkirakan penundaan peresmian kantor BUMN ini akan berlangsung hingga beberapa bulan ke depan.

Walau belum bisa memastikan waktu peresmian, Dahlan justru telah memasang target agar dalam enam bulan usai dibuka. Tiga BUMN yang membuka cabang di Myanmar, yaitu PT Wijaya Karya Tbk, PT Bank Negara Indonesia Tbk dan PT Pertamina harus sudah mendapatkan proyek di Myanmar.

Awal yang cepat ini dianggap harus segera ditempuh BUMN Indonesia agar perusahaan bisa mulai bersaing dengan perusahaan asing lainnya di Myanmar. Alasan lain adalah perekonomian Myanmar ke depan diprediksi terus tumbuh. (art)

1 komentar:

  1. Seandainya ada 20 orang pemimpin seperti pak Dahlan, Indonesia akan jadi negara MAJU dan DISEGANI

    Seandainya ada 20 orang pemimpin seperti pak TB, Indonesia akan jadi seperti NERAKA

    BalasHapus

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.