Sabtu, 08 September 2012

Timsus Ralasuntai Satgas Ekspedisi Khatulistiwa 2012

BERITA EKPEDISI.JPG
Satgas Ekspedisi Khatulistiwa 2012
Jakarta, 05 April 2012,- Salah satu unsur kapal perang Komando Lintas Laut militer (Kolinlamil) jenis Landing Ship Tank (LST ) KRI Teluk Ratai-509 dengan Komandan Letkol Laut (P) Syamsudin akan mengangkut Tim Khusus (Timsus) Rawa Laut Sungai Pantai (Ralasuntai) Satuan Tugas (Satgas) Ekspedisi Khatulistiwa 2012 yang diberangkatkan dari Pelabuhan Kolinlamil Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (05/04).

Tim Sus Ralasuntai Satgas Ekspedisi Khatulistiwa 2012 yang dipimpin oleh Mayor Mar Freddy Ardianzah selaku Dan Timsus Satgas Ekspedisi dengan 17 orang personel terdiri dari 10 orang anggota Taifib Marinir (TNI-AL), 4 orang anggota Den Gultor 81 Kopassus (TNI-AD) dan 3 orang Paskhas (TNI-AU).

Menurut Dan Satgas, kegiatan ekspedi Khatulistiwa 2012 akan memakan waktu sekitar 3,5 bulan penjelajahan susur pantai sepanjang garis pantai Kalimantan sejauh 5.800 Km, yang dimulai dari Tanjung Datu kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan dan finish di Tanjung Harapan Nunukan Kalimantan Timur.

1ww.jpg
Satgas Ekspedisi Khatulistiwa 2012
"Tujuan dari hajat akbar itu antara lain untuk memelihara dan meningkatkan kemampuan prajurit agar memiliki naluri tempur di perbatasan, gunung dan pegunungan serta medan Ralasuntai (rawa, laut, sungai, dan pantai)," paparnya.

Tujuan yang kedua untuk membangkitkan kesadaran teritorial sehingga dikelola menjadi keunggulan teritorial, lalu tujuan ketiga untuk mendata serta meneliti segala potensi di perbatasan gunung dan pegunungan serta medan Ralasuntai di pedalaman Kalimantan bersama-sama dengan komponen bangsa lainnya sebagai sumbangsih TNI kepada pemerintah.

Selain itu, kegiatan berskala nasional itu juga bertujuan untuk memberikan keteladanan kepada masyarakat untuk menjaga kelestarian hutan melalui program "Green, Clean, and Healthy".

Selain itu, demi terwujudnya jiwa persatuan dan kesatuan antara TNI, Polri dan seluruh komponen bangsa, sekaligus rasa cinta Tanah Air dan terpeliharanya persahabatan dunia dengan terpeliharanya kelestarian alam di perbatasan dan pedalaman Kalimantan. Tim Ekspedisi Khatulistiwa 2012 yang terdiri dari Tim Khusus (Timsus) ini akan bertugas menjelajahi perbatasan dari Kalimantan Barat hingga Kalimantan Timur yang ditempuh dengan berjalan kaki.(TNI AL)
 Tim Ekspedisi Khatulistiwa Jelajahi Perbatasan Long Apari

SENDAWAR, – Sebanyak 125 personil yang berasal dari anggota TNI Angkatan Darat (AD), Angkatan Udara (AU) dan Angkatan Laut (AL) serta pegawai dari instansi sipil, selama 3 bulan terhitung mulai hari Kamis (12/4/2012) akan melakukan Ekspedisi Khatulistiwa 2012 Sub Korwil 07 Kutai Barat dengan tema ‘Peduli dan Lestarikan Alam Indonesia’ ke perbatasan Indonesia – Malaysia.

Sebelum berangkat menuju perbatasan Indonesia – Malaysia, mereka dibawah pimpinan Ketua Ekspedisi Mayor Infantri Feri Irawan diterima langsung dan dilepas oleh Bupati Kubar Ismail Thomas di Auditorium Aji Tulur Jejangkat, serta Dandim 0912 Kutai Barat Letkol Inf Agus dan Kapolres Kubar AKBP Handoyo dengan terlebih dahulu melakukan prosesi tepung tawar oleh pemangku adat Kutai Barat, Senin (9/4/2012).

Keberadaan 125 anggota tim ekspedisi ini dibagi dalam tiga kelompok yaitu tim penjelajah yang akan mengamati patok batas wilayah Indonesia yang berada di perbatasan pada Kecamatan Long Apari, tim kedua melakukan pendataan dan penelitian keanekaragaman flora dan fauna Kutai Barat serta tim ketiga melakukan komunikasi sosial dengan masyarakat yang berada di perbatasan.

Dijelaskan Ketua Tim Ekspedisi Mayor Infantri Feri Irawan, tujuan ekspedisi untuk memelihara dan meningkatkan kemampuan prajurit agar memiliki naluri tempur di perbatasan, baik di gunung dan pegunungan serta medan Relasuntai (rawa, laut, sungai dan pantai).

Membangkitkan kesadaran teritorial sehingga di kelola menjadi keunggulan teritorial. Mendata serta meneliti segala potensi di perbatasan dan pegunungan serta medan ralasuntai di pedalaman Kaltim bersama-sama dengan komponen bangsa lain sebagai sumbangsih TNI AD kepada Pemerintah.

Mayor Infantri Feri Irawan menambahkan, kegiatan yang dilakukan dalam ekspedisi agar memelihara dan meningkatkan kemampuan prajurit agar memiliki naluri tempur di perbatasan, gunung dan pegunungan serta medan Ralasuntai (rawa, laut, sungai dan pantai).

Membangkitkan kesadaran territorial sehingga dikelola menjadi keunggulan territorial. Mendata serta meneliti segala potensi di perbatasan gunung dan pengunungan serta meda Ralasuntai di pedalaman Kalimantan bersama-sama dengan komponen bangsa lainnya sebagai sumbangsih TNI AD kepada pemerintah.

Kemudian sasaran kegiatannya antara lain terpeliharanya naluri tempur prajurit di perbatasan, gunung, huan dan pengunungan serta meda Ralasuntai. Dikuasainya medan di perbatasan dan pedalaman Kalimantan. Terwujudnya jiwa persatuan dan kesatuan antara TNI, Polri dan seluruh komponen bangsa. Terdatanya patok perbatasan, kerusakan hutan, segala potensi bencana dan geologi, flora fauna khususnya penyelamatan orang utan dan sosial budaya di perbatasan wilayah perbatasan Kalimantan.

Terwujudnya rasa cinta tanah air dan terpeliharanya persahabatan dunia dengan terpeliharanya kelestarian alam di wilayah pedalaman perbatasan.

“Kebetulan anggota tim ekspedisi yang dilibatkan ini diambil dari penempatan Papua dan Aceh, untuk Kalimantan memang belum pernah melakukan ekspedisi sehingga menjadi tantangan tersendiri bagi anggota TNI dalam melakukan jelajah bumi Kalimantan,” ungkap Feri putra kelahiran Muara Muntai Kabupaten Kutai Kartanegara.

Ditambahkannya, kegiatan Ekspedisi Khatulistiwa 2012 dibagi menjadi 2 sektor yaitu Barat dan Timur. Untuk sektor Timur membawahi 2 korwil yaitu Kalsel dan Kaltim. Sedangkan untuk Kaltim sendiri membawai 3 sub korwil yaitu Nunukan, Malinau dan Kubar. Kutai Barat merupakan sub korwil 07 yang Pos Kotisnya ditempatkan di Long Bagun. Adapun jumlah personelnya sebanyak 125 orang yang terdiri dari gabungan tim dari pusat dan tim daerah berasal dari Balikpapan, Samarinda dan Kubar.

Sementara itu Bupati Kubar Ismal Thomas mengatakan, untuk kegiatan ekspedisi ini bagi Kabupaten Kutai Barat untuk pertama kali dan pemerintah kabupaten menyambut gembira akan kegiatan ini. Kegiatan ini penting dalam menjaga hutan, dimana sebagai penjamin ekosistem dan keberlangsungan siklus hidup bagi semua makhluk, termasuk bagi kelangsungan hidup manusia.

Melalui kegiatan ekspedisi nantinya juga diharapkan, segenap warga masyarakat semakin menyadari dan melakukan tindakan nyata dalam rangka menjaga kelestararian hutan di seluruh wilayah Kubar khususnya Hulu Mahakam.

Ditambahkan Thomas, Pemkab Kubar menyambut baik dilaksanakannya kegiatan ekspedisi. Selain itu tentunya diharapkan ekspedisi katulistiwa tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan kemampuan prajurit dalam hal mengamankan wilayah perbatasan dan SDM, tetapi juga menggugah kesadaran dan gerak bersama seluruh warga masyarakat Kubar dalam melestarikan lingkungan.

Dipaparkan Thomas, Kubar saat ini memiliki 90 ribu hektar hutan, yang betul-betul harus dijaga jangansampai diganggu gugat lagi. Hutan tersebut menjadi sumber mata air di Kaltim bahkan Kalimantan. Dan kondisi yang asri harus bisa dipertahankan sesuai motto Kutai Barat Kabupaten Beradat dimana yang mencerminkan kelestarian lingkungan.(Tribunnews)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.