Minggu, 23 September 2012

TNI AD masih kaji pembelian helikopter Apache

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgWBxM8Y6UO4raInW1Uvzz7vpNTj4u58wHJXmHHt_dP6XAmrh7rJT-TEv-RQ6ijTpFuuwh58XquemoG_HcGxmKLPyL_mEN2VuHUVfVZTO9wLu1iGJ9K4QEpNhrkio528aoOzPRB96NmEmc/s1600/ah6409.jpgJakarta - Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono menegaskan bahwa TNI Angkatan Darat (AD) masih melakukan kajian terkait rencana pembelian delapan unit helikopter serbu, Apache dari Amerika Serikat.

"Di dalam konteks pembangunan kekuatan pokok minimum (Minimum Esensial Force/MEF) memang ada heli serbu yang mau dibeli oleh Angkatan Darat. Heli serbu itu bermacam-macam, ada Apache, Black Hawk dan lainnya," katanya di Jakarta, Minggu.

Ia mengatakan hal itu setelah membuka Kejuaraan Terjun Payung Militer pertama atau Dewan Olahraga Militer Internasional (Concil International du Sport Militaire/CISM) dan Kejuaraan Terjun Payung TNI Terbuka 2012 yang diselenggarakan sejak 23 September hingga 30 September 2012 di Halim Perdanakusuma, Jakarta..

Menurut dia, TNI AD sendiri masih mengkaji pilihan antara Apache atau Black Hawk.

"Saya serahkan sepenuhnya kepada TNI AD untuk mengkaji dan menentukan pilihannya karena pembinanya Angkatan Darat, penggunanya memang Panglima TNI," katanya.

"Saya hanya melihat konteks dalam penggunaan ketiga matra apakah bisa kita satukan atau tidak. Kalau semuanya memungkinkan, kita akan lakukan bersama-bersama," katanya juga.

Pemerintah belum menyiapkan langkah apapun terkait rencana pengadaan helikopter serbu Apache dari Amerika Serikat itu.

Pemerintah juga belum pernah melakukan pengajuan resmi untuk membeli alat utama sistem senjata (alutsista) tersebut.

Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Pertahanan Mayor Jenderal TNI Hartind Asrin sebelumnya mengatakan, selama ini memang sudah ada lobi-lobi antara kedua negara terkait kemungkinan pengadaan helikopter serbu Apache itu.

"Sejauh ini Indonesia belum mempersiapkan apa-apa. Kita tunggu surat penawaran resmi dari mereka. Bukan kita yang mengajukan, mereka yang menawarkan. Kita hanya berpesan kalau mau jual Apache, tolong kita diberi tahu," kata Hartind.

Jika surat penawaran tersebut diterima, maka akan ada tim yang dikirim ke Amerika Serikat untuk melakukan pengecekan berbagai hal, seperti spesifikasi teknis helikopter, dan perlengkapan persenjataan.

Tim tersebut berasal dari TNI Angkatan Darat, selaku calon pengguna Apache.

Selanjutnya, tim melakukan pemaparan kepada Mabes TNI untuk kemudian diteruskan ke Kementerian Pertahanan dan dilakukan rapat anggaran.

Sementara itu, pengamat militer Wawan Hari Purwanto menilai, pengadaan delapan unit Helikopter Apache dari Amerika Serikat bakal menambah kekuatan pertahanan Indonesia. Ini karena alutsista TNI yang sudah usang dan tua, sekitar 60-70 tahun.

"Prajurit kita yang terbaik meninggal bukan di pertempuran, tetapi pada saat latihan. Ini disebabkan alutsista kita sudah usang," katanya disela-sela "Exibition Bola Volley Timnas Selection dan Coaching Clinic" Siswa SMA se-Jabodetabek di SMAN 106 Pekayon, Jakarta Timur, Jumat (21/9).

Helikopter Apache merupakan salah satu jenis helikopter jenis serbu yang andal, dan merupakan yang diandalkan militer beberapa negara, termasuk Angkatan Darat Amerika Serikat.(ANT)
© Antara

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.