Sabtu, 06 Oktober 2012

Alutsista baru bisa berguna 25 Tahun kedepan ...

MLRS Astros TNI AD (Xie-ARC)
Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berharap alat utama sistem senjata (alutsista) baru yang dianggarkan pada 2010 hingga 2014 bisa berguna untuk 25 tahun ke depan.

"Kita inginkan setiap alutsista yang dibeli bermanfaat bagi pengembangan postur pertahanan kita saat ini dan 25 tahun ke depan," jelas Presiden saat menjadi inspektur upacara dalam Upacara Parade Hari Ulang Tahun Ke-67 TNI di Bandar Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat (5/10).

Kepala Negara juga ingin memastikan bahwa prosedur pembelian alutsista tidak menyimpang dan tidak mengalami kebocoran. "Setiap rupiah anggaran pertahanan kita, tidak hanya harus bermanfaat, namun harus dapat dipertangungjawabkan kepada rakyat," jelas dia.

Di saat yang sama, pemerintah juga berkomitmen terus melakukan pengadaan alutsista dari dalam negeri. Pengembangan alutsista dalam negeri juga terus dilakukan untuk memperkuat kemandirian bangsa.

Di samping itu, pemerintah membangun kerja sama dengan industri pertahanan luar negeri dengan skema yang saling menguntungkan. "Dengan cara itulah, insya Allah, dalam beberapa tahun ke depan kita akan menyaksikan alutsista TNI yang semakin lengkap dan modern," jelas dia.

Dalam pidatonya, Presiden menekankan bahwa TNI adalah komponen utama dalam sistem pertahanan negara. Namun, dia mengingatkan banyak pilihan untuk menjaga dan melindungi kedaulatan negara. "Dan ingat perang adalah jalan terakhir. Jika tidak ada cara lain, kita tidak boleh menjadi bangsa yang mudah dan gemar untuk melancarkan peperangan," ucap Presiden.

Penguatan alutsista, lanjut Presiden, tak lain untuk meningkatkan kesiapan kemampuan TNI. Menurut dia, sudah cukup lama Indonesia tidak melakukan modernisasi alutsista. "Pemerintah menyadari bahwa banyak alutsista TNI yang perlu diganti dan kita modernisasi," jelas dia.

Namun demikian, modernisasi alutsista ini tidak untuk perang. "Sering saya sampaikan di berbagai forum internasional, sama sekali tidak ada niat kita untuk menggelorakan senjata di kawasan ini. Tidak ada pula niat kita untuk menjadi bangsa yang agresif secara militer. Dalam setiap kesempatan, saya menekankan bahwa politik luar negeri kita senantiasa dibimbing oleh kehendak untuk memperbanyak sahabat dan meniadakan musuh," jelas dia.



 Kado Ultah

Pada kesempatan itu, Presiden juga menandatangani draf UU Industri Pertahanan dan UU Veteran yang sudah disahkan DPR, 2 Oktober lalu. "Penandatanganan UU Veteran didedikasikan untuk menghargai jasa para pejuang yang telah mengabdi pada negara, sementara UU Industri Pertahanan dimaksudkan untuk memberi landasan hukum dan upaya percepatan industri pertahanan nasional yang lebih maju," jelas Presiden.

Sebelumnya, Kepala Staf TNI Angkatan Darat, Jenderal Pramono Edhie Wibowo, berkomitmen untuk membelanjakan anggaran alutsista semaksimal mungkin. Dia juga berjanji akan melakukan kerja sama pembelian alutsista secara G to G atau langsung berhubungan dengan negara produsen.[nfs/har/AR-3]
© Koran Jakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.