Kamis, 11 Oktober 2012

Cassa TNI AD tergelincir di Ambon

Ambon - Pesawat jenis Cassa milik TNI AD, Kamis siang, tergelincir di Bandara Internasional Pattimura Ambon sehingga mengganggu aktivitas penerbangan di sana. 

Humas PT. Angkasa Pura I Cabang Bandara internasional Pattimura Ambon, M.Setiadi Wakan, ketika dikonfirmasi membenarkan insiden yang tidak menimbulkan korban tersebut.

Pesawat tergelincir ke luar landasan pacu sejauh 15 meter mengakibatkan pergerakan penerbangan di sana terhambat.

"Saya belum tahu penerbangan dari mana, jumlah penumpang maupun pilot dan copilotnya, namun berdasarkan informasi tidak ada orang sipil," ujar Setiadi Wakan.

Insiden tersebut mengakibatkan pesawat Batavia Air penerbangan siang hari gagal mendarat, selanjutnya kembali ke Bandara Internasional Hasanuddin, Makassar.

Sedangkan pesawat Lion Air yang dijadwalkan terbang tujuan Surabaya juga tertangguhkan penerbangannya.

"Saat ini sedang dilaksanakan evakuasi pesawat agar tidak menghambat aktivitas penerbangan," kata Setiadi.

Sejauh ini belum ada keterangan resmi dari Kodam XVI/Pattimura soal insiden tergelincirnya pesawat tersebut.(L005) 

Pangdam XVI/Pattimura Selamat

Ambon - Panglima Kodam XVI/Pattimura Mayor Jenderal Suharsono beserta rombongan, yang ada di pesawat milik TNI Angkatan Darat yang tergelincir keluar landasan Bandar Udara Pattimura, Kamis (11/10/2012), tidak terluka. Pesawat tergelincir akibat salah satu ban belakang pesawat pecah.

"Tidak ada yang terluka, tidak ada juga korban jiwa. Semuanya selamat," ujar Kepala Penerangan Komando Daerah Militer (Kodam) XVI/Pattimura, Kolonel Kus Hariyono. Di pesawat terdapat sembilan penumpang dan tiga kru.


Menurut Kus, Panglima Kodam Pattimura beserta rombongan baru saja membuka kegiatan TNI Manunggal Membangun Desa di Ternate. Rombongan kemudian kembali ke Ambon, dengan menggunakan pesawat Casa 212 milik TNI Angkatan Darat.


"Rombongan berangkat ke Ternate dari Ambon, juga dengan pesawat yang dioperasikan untuk mendukung kegiatan Kodam XVI/Pattimura tersebut," ujarnya.


Kus mengatakan, penyelidikan terhadap penyebab ban pesawat tersebut bisa pecah akan dilakukan , sehingga peristiwa serupa tidak terulang.

© Antara, Kompas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.