Rabu, 24 Oktober 2012

Empat Pesawat Hawk Dilibatkan

au-sub
Hawk TNI AU in action
Jakarta - Empat pesawat tempur Hawk 100/200 dari Skadron Udara 1 Pontianak tetap disertakan pada puncak latihan TNI Angkatan Udara dengan sandi 'Angkasa Yudha' 2012, meskipun sebelumnya Mabes TNI AU berencana tidak melibatkan pesawat Hawk itu.

Siaran pers Dinas Penerangan TNI AU (Dispenau) di Jakarta, Selasa (23/10) menyebutkan, tidak dilibatkannya pesawat tempur Hawk lantaran pada beberapa waktu lalu satu unit pesawat Hawk 200 jatuh di sekitar Lanud Rusmin Nurjadin, Pekanbaru, Riau.

"Empat pesawat Hawk dari Pontianak ini sudah kita cek seluruhnya, fuel systemnya. Semua oke, maka pada puncak latihan ini kita gunakan," kata Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Imam Sufaat usai menyaksikan puncak latihan TNI AU 'Angkasa Yudha' 2012, di Lokasi Penembakan Udara (Air Weapon Range/AWR) Buding, Kabupaten Belitung Timur, Bangka Belitung, Selasa (23/10).

Sementara Hawk yang berada di Pekanbaru karena usianya lebih lama dibandingkan Hawk yang di Pontianak, maka pesawat tersebut untuk sementara di 'grounded' hingga ketemu penyebab yang pasti.

Selain Hawk, alutsista yang dilibatkan dalam latihan tersebut, antara lain, empat pesawat tempur F-16, empat pesawat Sukhoi, Hercules C-130, Boeing 737, CN-235, Cassa 212 maupun Helikopter Super Puma. "Jumlah personil yang dilibatkan sebanyak 1600 orang," kata KSAU.

Menurut Imam, latihan itu meliputi lima operasi udara, yaitu operasi serangan udara strategis, lawan udara ofensif, pertahanan udara, operasi informasi, dan operasi dukungan udara.

Skenario 


http://www.majalahpotretindonesia.com/images/-98.jpg
Hawk 109 TNI AU
Dalam latihan itu diskenariokan NKRI sedang dikuasai oleh musuh. Kemudian, diperintahkan agar melaksanakan operasi militer untuk menghancurkan musuh dan merebut kembali kekuasaan NKRI dengan melakukan serangan udara.

Sebelum melakukan serangan udara, TNI AU menerbangkan pesawat Boeing 737 dari Skadron Udara 5 Lanud Halim Perdanakusuma untuk melakukan pengintaian ke daerah sasaran guna memberikan informasi kepada Detasemen Bravo (dari Paskhas) untuk melakukan serangan darat.

Den Bravo yanag terdiri dari 15 personel Paskhas bertugas untuk mengumpulkan data dan menyabotase radar musuh dengan meledakannya serta melakukan bunuh senyap personel musuh.

Setelah pasukan khas ini berhasil melumpuhkan wilayah musuh, satu flight pesawat F-16 yang terdiri dari tiga pesawat melakukan serangan udara dengan membersihkan dan menghancurkan peluru kendali musuh dengan menggunakan bom MK-82.

Pada flight kedua, pesawat tempur buatan Amerika Serikat itu juga menghancurkan pusat komando pengendalian musuh. Hal itu dilakukan agar musuh mengurungkan niatnya untuk melakukan aksi selanjutnya. Kemudian, flight ketiga pesawat F-16 menghancurkan sistem pertahanan musuh.
© Suara Karya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.