Kamis, 18 Oktober 2012

Foto dan Video : Peluncuran Rudal Yakhont TNI AL Ke II

BARU baru ini TNI AL kembali melakukan latihan penembakan senjata andalannya berupa rudal Yakhont buatan Rusia untuk kedua kalinya dalam Latihan Armada Jaya XXXI/2012. Rencananya TNI AL akan melakukan percobaan senjata andalannya dalam latihan terbesar Angkatan Laut 2012 ini, namun karena target sasaran kapal (ex KRI Teluk Berau) tenggelam di Perairan Sulawesi setelah tertembak rudal Yakhont, maka penembakan Rudal maupun Terpedo lainnya dibatalkan dan akan di ujicobakan lain waktu.

Berdasarkan siaran pers Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut (Dispenal), latihan Armada Jaya tahun ini melibatkan 5.500 prajurit TNI AL, 35 kapal perang berbagai jenis, 6 pesawat udara, 1 Batalyon Tim Pendarat Marinir, dan 93 kendaraan tempur Pasukan Pendarat. Kapal perang terdiri dari kapal selam, perusak kawal rudal (PKR), kapal cepat rudal (KCR), kapal perusak kawal, kapal angkut tank, buru ranjau, kapal tanker dan kapal bantu tunda.

Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL), Laksamana TNI Soeparno memberikan apresiasi yang tinggi kepada seluruh prajurit TNI AL yang terlibat dalam Armada Jaya XXXI-2012. Hasil yang dicapai dalam latihan perang kali ini adalah berhasilnya latihan perang di laut dengan ujicoba peluru kendali Yakhont yang berhasil menghancurkan dan menenggelamkan sasaran hanya dalam waktu 9 menit. Selain itu, dilakukan latihan perebutan daerah tumpuan pantai oleh pasukan pendarat Marinir serta latihan perebutan daerah sasaran.

“Kesuksesan latihan ini merupakan salah satu indikator bahwa TNI AL siap mempertahankan kedaulatan dan keutuhan NKRI dari setiap ancaman kapanpun dan dimanapun,” kata Soeparno.

 KRI Teluk Berau 634 sebagai sasaran target latihan

KRI Teluk Berau (534) merupakan kapal perang jenis kapal pendarat (Landing Ship Tank) kelas Teluk Gilimanuk milik TNI AL. KRI Teluk Berau dibangun oleh VEB Peenewerft, Wolgast, Jerman Timur pada tahun 1977 untuk Angkatan Laut Jerman Timur. Kapal berjenis Frosch-I/Type 108 ini kemudian dibeli pemerintah untuk TNI Angkatan Laut dan masuk armada TNI AL pada tahun 1995. KRI ini termasuk dalam paket pembelian sejumlah kapal perang eks Jerman Timur termasuk Parchim Class pada masa pemerintahan Presiden Suharto. KRI ini beberapa waktu lalu telah dinyatakan pensiun dari TNI AL.

Spesifikasi KRI Teluk Berau 634:

Berat kotor: 1.900 ton
Hull Dimensi: 90,70 x 11,12 x 3,4 meter
Mesin Diesel: 2 poros 2 persimpangan jalan
Tenaga: 12.000 bhp
Kecepatan: 18 knot

Awak: 42
Kapasitas Angkut: 400-600 ton
Radar: Curve MR-302/Strut udara / surfing.
Persenjataan: Senjata Mesin
Negara pembuat: VEB Peenewerft, Wolgast, Jerman Timur

KRI Teluk Berau Sewaktu Aktif

 Berikut Foto Penembakan Rudal Yakhont KRI OWA 354

Penembakan Rudal Yakhont TNI AL 2012
(Foto Angkasa)

 Berikut Foto yang diambil dari video Youtube.


 Video Penembakan Rudal Yakhont berikut sasarannya dari Youtube:




Gladi lapangan Armada Jaya XXXI ini terdiri dari penembakan senjata strategis TNI AL dilaksanakan di Laut Sulawesi pada tanggal 12 dan 13 Oktober 2012. Serta pendaratan pasukan marinir di pantai Sekerat, Kecamatan Bengalon pada tanggal 15 Oktober kemarin. 

Saat penembakan rudal di Laut Sulawesi, terjadi peristiwa yang tidak terduga. Awalnya, target berupa LST (ex KRI Teluk Berau) akan dilumpuhkan dengan lima jenis rudal. Yaitu KRI OWA-354 ujicoba rudal Yakhont, KRI DPN 365 dengan rudal exocet MM 40 blok 2, KRI AHP 355 ujicoba rudal C 802, KRI 402 dan KRI AJK 653 ujicobaa Terpedo SUT.

"Namun ketika baru ditembak Yakhont saja, target sudah tenggelam. Awalnya ingin kita evaluasi dan dilihat hasilnya. Ternyata sekali ditembak habis (tenggelam). Kebetulan rudal yang lain sudah pernah dicoba," kata KSAL, Laksamana TNI Soeparno.

Yang istimewa, rudal Yakhont itu ditembakkan dari jarak 185 kilometer dan langsung akurat menemui sasaran. "Memang 9 menit baru tenggelam. Namun ditembakkan dari jarak 185 kilometer." ujarnya.


Untung menilai uji coba Yakhont yang digelar untuk kedua kalinya lebih sukses daripada uji coba pertama. "Luar biasa, untuk pertama kalinya rudal Yakhont bisa ditembakkan dari jarak 185 km," kata Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut Laksamana Pertama Untung Suropati ketika dihubungi Tempo.

Rudal jenis Over The Horizon Targetting (OTHT) itu sudah dimiliki oleh Indonesia. Terakhir, rudal ini diujicoba pada tahun 2011 lalu. "Hanya sekali tembak, kapal sasaran langsung tenggelam," kata Untung. Uji coba ini, kata Untung, tak hanya menguji sarana yang telah dimiliki TNI AL, tapi juga menguji kemampuan para personelnya.


Rudal Yakhont itu ditembakkan dari KRI Oswald Siahaan 354. Sedangkan sebagai sasaran tembak adalah eks KRI Teluk Berau. Yakhont adalah rudal supersonik terbaru yang dimiliki TNI AL. Rudal buatan Rusia itu memiliki dimensi panjang 8,9 meter dan diameter 0,7 meter, jarak tembaknya sejauh 300 kilometer, dan bisa mencapai kecepatan luncur sebesar 2,5 Mach. Satu unit rudal Yakhont ditaksir seharga US$ 1,2 juta.


Menanggapi keberhasilan pada uji coba penembakan senjata strategis, KSAL Laksamana TNI Soeparno mengungkapkan kegembiraannya sekaligus mengucapkan selamat kepada seluruh personel yang terlibat pada uji coba penembakan. 

Kasal juga menyampaikan pesan “Pertahankan keberhasilan ini demi Kejayaan Angkatan Laut”

2 komentar:

  1. Maju terus TNI KU beli RUDAL jarak jauh yg banyak biar aman damai NKRI dan maju terus TNI KU seluruh RAKYAT NKRI senantiasa bersamamu

    BalasHapus
  2. Artikel yang bagus bro.. Good Job.. Maju terus Indonesia :)

    BalasHapus

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.