Sabtu, 27 Oktober 2012

Tujuh Kapal Perang Koarmatim Ikuti Latgab TNI 2012

Kapal Perang sedang isi perbekalan
(Foto TNI AL)
Surabaya - Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim) akan menyiapkan beberapa Kapal Perang Republik Indonesia (KRI), guna mengikuti Latihan Gabungan (Latgab) TNI tahun 2012. Beberapa unsur kapal perang yang disiapkan diantaranya, 3 kapal perang jenis Perusak Kawal Rudal (PKR), 1 kapal perang kelas Sigma, 1 kapal Patrol Ship Killer (PSK), 1 Kapal Cepat Torpedo (KCT) dan 1 kapal Fast Patrol Boat (FPB).

Unsur kapal perang tersebut tergabung dalan Komado Tugas Gabungan Laut (Kogasgabla), yang dipimpin oleh Komandan Gugus Tempur Laut Wilayah Timur (Danguspurlatim) Laksamana Pertama TNI Arie Sudewo. Kemampuan tempur para awak kapal diuji dalam latihan Tactical Floor Game (TFG), di Gedung Panti Cahaya Armada (PTA), Koarmatim, Ujung, Surabaya, Kamis (25/10).


Tahap latihan kering atau TFG ini, disaksikan langsung oleh Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono, didampingi Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Soeparno, Pangdiv-2 Kostrad Mayjen TNI Styo Sularso, serta para pejabat latihan. Dihadapan Panglima TNI, para pelaku latihan memaparkan tentang apa yang mereka laksanakan pada tahap Manuver Lapangan (Manlap) nanti.


Dalam tahapan ini, para pelaku masih dapat mengevaluasi tugas masing-masing unsur dan personel pada waktu yang telah ditentukan mereka hurus berada dimana dan berbuat apa. Seluruh unsur komando dalam latihan, mulai dari Kogasgabla, Kogasgabrat, Kogasgabfib, Kogasgabud dan Kogasgabratmin, berlatih di TFG guna menyamakan persepsi dan berkoordinasi sesuai sekenario yang akan diaplikasikan di lapangan.


“Sebagai titik berangkat pelaksanaan Latgab ini memilki dimensi taktis dan strategis serta dimensi politis. Dalam dimensi taktis dan strategis, latihan gabungan ini diarahkan guna meningkatkan kemampuan perorangan dan satuan, serta aplikasi doktrin dan protap operasi gabungan, sebagaimana perkembangan operasi militer modern, kata Panglima TNI pada saat membuka latihan ini, Sabtu (20/10).


Sedangkan dimensi politis, lanjut Panglima TNI, latihan ini sebagai bentuk kontinuitas dan deterrence effect dalam penyelenggaraan keamanan negara di masa damai terhadap gangguan kedaulatan negara dan menjaga aset nasional dalam bentuk sumber daya alam dan sumber daya lainnya.

© Dispenarmatim

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.