Rabu, 14 November 2012

Antara Black Fox, KW2, dan…Terrex?

(Foto Jojocircus)

Awalnya adalah foto spyshot yang muncul di salah satu forum populer yang membahas kemiliteran, sehari sebelum pelaksanaan IDAM 2012. 

Dalam foto yang dipotret salam satu member forum dan menyebar ke dunia maya, terlihat satu truk trailer mengangkut sebuah ranpur yang ditutupi terpal hijau.

 Bak seorang putri, hanya bagian depan dan kaki-kakinya yang tersingkap, menyisakan misteri ranpur apakah gerangan?

(Foto Jojocircus)

Karena berbarengan dengan pelaksanaan IDAM, serta gossip bahwa Pindad akan menghadirkan 4 jenis ranpur terbaru, spekulasi pun menyeruak. Apakah itu salah satu dari Tarantula, versi lokal dari Daewoo Infracore Black Fox yang akan diadopsi menjadi panser kanon dengan kubah CSE 90 buatan CMI? Apalagi sosok ranpur seksi di balik terpal tersebut menampakkan kubah, jadi ada harapan kalau itu memang panser kanon.

Akhirnya, IDAM sendiri berakhir antiklimaks, Pindad hanya membawa Komodo dan Rantis Pendobrak Sherpa yang sebenarnya bukan barang yang baru-baru amat. Nah, sosok ranpur 8x8 yang ditarik trailer tersebut, setelah melalui pertapaan yang mendalam dan salah satu bisikan member ARC, dapat diyakini 90% sebagai Singapore Technologies Kinetics (STK) Terrex, kendaraan tempur masa depan Singapura yang merupakan komponen inti dari program prajurit masa depan mereka, 3G Soldier. 

Hal ini terlihat dari pijakan kaki dan struktur dari dop roda yang dipenuhi rivet/ mur kecil. Selain itu antara roda pertama dan kedua tidak dipisahkan oleh sponson/ mud guard. Apakah Pindad berencana menandingkan Terrex dengan Black Fox? Kita tunggu saja!

Panser Terrex

Pada perkembangannya kemudian, Redaksi ARC mendapat bisikan bahwa betul kendaraan yang dimaksud adala Terrex. Hal ini juga dikonfirmasi oleh harian umum Pikiran Rakyat Edisi 12 November. Dalam berita tersebut disebutkan bahwa Pindad akan bekerja sama dengan STK Singapura soal Remote Weapon System, untuk nantinya dipasangkan di Anoa. Hanya saja, pemahaman wartawan umum rupanya kurang jelas, sehingga Terrex disebutkan sebagai Remote Weapon System. 

Padahal, Terrex adalah ranpur yang membawa RWS tersebut. Jadi kemungkinan besar, kehadiran Terrex di Indonesia adalah untuk presentasi produk RWS yang nantinya akan diadopsi Pindad.


Pindad sendiri memang memiliki rencana memasangkan RWS ke Panse Anoa. Sejauh ini sudah beberapa perusahaan pembuat RWS melakukan presentasi hingga uji lapangan. Salah satunya adalah RWS buatan FN Belgia.

 

 


©ARC

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.