Jumat, 09 November 2012

★ PT DI Produksi NC212 Versi Upgrade

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi1MoqQIxXKCLycubiAbDXGNe2izApd5eW_cvVeL6nkeOVkwGzvOkcw-jyGM_V5-wulJ7S9g6hLMCP3yTYSz-vHYHHoSsNLaL_4TQR0b09d74KqiRqanKBm_Ouc1rNwUp6EM_4vs_SSffgA/s1600/42.+C212+Thailand73465.jpg
Jakarta – PT Dirgantara Indonesia (DI) dan Airbus Military sepakat untuk melakukan produksi bersama pesawat NC212 versi upgrade untuk pasar internasional.

Pesawat tersebut akan diproduksi di Bandung dengan sharing pembiayaan maupun keuntungan 50% berbanding 50%.Direktur Utama PT DI Budi Santoso mengungkapkan, hubungan kerja sama dengan Airbus Military sudah terjalin sejak sekitar 76 tahun lalu. Selama kurun waktu tersebut telah ada sejumlah pesawat yang diproduksi PT DI atas lisensi dari Airbus, di antaranya Cassa 212 (C-212) yang kemudian untuk produksi PT DI diubah namanya menjadi NC-212.

Setiap pembuatan Cassa 212, PT DI harus membayar lisensi ke perusahaan asal Spanyol itu. Atas pengalaman ini,kedua pihak bersepakat untuk membuat kerja sama produksi NC212 versi upgrade. “Sehingga dengan produksi bersama,keuntungan kita bagi bersama, development cost juga dibagi bersama 50% berbanding 50%,” katanya seusai penandatanganan kesepakatan kerja sama di sela-sela pelaksanaan Indo Defence 2012 Expo and Forum di Jakarta kemarin.

Budi menerangkan, dalam kerja sama ini Airbus Military bertanggung jawab untuk pengurusan hingga penerbitan sertifikat EASA sehingga pesawat bisa masuk pasar internasional. “Dari PT DI menyediakan engineering karena engineering kita lebih kompetitif dibandingkan mereka,” paparnya. Beberapa hal yang berubah dari pesawat NC212 versi asli adalah pada avionic pesawat. Jika pada versi asli avionic menggunakan manual, dalam versi upgrade sudah digital.

Selain itu dalamversi upgrade sudah menggunakan system autopilot terkini. Upgrade lainnya berupa interior yang mampu mengangkut 28 penumpang, lebih banyak dibandingkan versi asli yang menampung 25 penumpang. Adapun untuk mesin, kata Budi, sejauh ini belum ada kesepakatan antara kedua pihak apakah akan diganti yang model baru atau sama jenisnya dengan yang sekarang ini dipakai.

“Mesin yang sekarang bahan bakarnya lebih hemat, tapi pembeli sekarang akan lebih senang dengan mesin baru PT6 karena power bisa diperbesar. Tapi, itu (pilihan mesin) nanti akan kita bicarakan dengan calon customer, mereka maunya yang apa,” tutur dia.

Lebih lanjut dia menuturkan, nilai investasi dari kerja sama ini sekitar USD 14–15 juta yang ditanggung berdua. Setelah diproduksi, kedua industri penerbangan itu bersama-sama memasarkan NC212 versi upgrade. Pemasaran untuk negara-negara di sekitar Indonesia dilakukan oleh PT DI,sementara untuknegara- negara disekitar Spanyol oleh Airbus Military.Keuntungan yang didapatakan dibagi dua dengan persentase sama yakni 50%.

Meski dari segi pembagian profit sama, kata dia, Indonesia akan diuntungkan karena seluruh pengerjaan pesawat ini dilakukan di PT DI. “Sehingga akan memberi lapangan kerja yang besar. Kalau nanti ada pajak, pajak itu juga masuknya ke Bandung,” sebut dia.

Budi menambahkan,melalui kerja sama ini PT DI juga terbantu dalam perbaikan manajemen pembuatan pesawat sehingga lebih kompetitif. Airbus Military bersedia untuk berbagi sistem dalam mengontrol kelengkapan komponen-komponen pesawat. “Kerja sama ini akan memperkuat posisi PT DI sebagai industri pesawat terbang terdepan di wilayah Asia-Pasifik,” imbuhnya.

Senior VP Komersial, Strategi, dan Hubungan Industri Airbus Military kawasan Asia-Pasifik Ignacio Alonso menuturkan, C212 merupakan pesawat yang sangat laris di dunia. Versi upgrade ini akan menempatkan NC212 pada posisi tawar yang sangat kompetitif di pasar pesawat kecil dan medium. Pesawat ini akan disertifikasi oleh EASA dan FAA sesuai FAR 25. Kerja sama ini meliputi pengembangan, manufaktur, komersialisasi, dan dukungan pelanggan.

Hal ini diyakini akan mendukung dalam memenangkan persaingan memenuhi kebutuhan pasar akan pesawat kelas ini, baik untuk sipil, militer,maupun kargo. “Potensi pasar pada segmen ini diperkirakan mencapai 400-450 pesawat dalam sepuluh tahun ke depan,” ungkap dia. Ignacio menambahkan, kesepakatan ini bukti tentang peningkatan kerja sama dengan Indonesia.

“Kami melihat masa depan NC212 yang kompetitif ini menjanjikan di banyak negara di dunia. Dukungan yang berkesinambungan dari Pemerintah Indonesia, PT DI, dan Airbus Military akan mampu meraih banyak hal bersama,” ucapnya.[fefy dwi haryanto]

© Sindo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.